Professional Documents
Culture Documents
2/Apr-Jun/2013
103
Lex Administratum, Vol.I/No.2/Apr-Jun/2013
2
Menurut Prof. Dr. Sugiyono (2009:15), Metode
penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang
berlandaskan pada postpositivisme, digunakan kualitatif lebih menekankan makna dari pada
untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah, generalisasi.
3
(sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana Undang-Undang Nomor 51/PERPU/1960 ini adalah
peneliti adalah sebagai instrument kunci, bahasa perubahan atas semua PERPU dan PERMEN
pengambilan sampel sumber data dilakukan secara yang diterbitkan pemerintah sebelum tahun 1961.
purposive dan snowbaal, teknik pengumpulan Oleh karena itu, PERPU No. 51 Tahun 1960 ini
dengan trianggulasi (gabungan), analisis data selanjutnya akan dijelaskan dengan menggunakan
bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian nama Undang-Undang Nomor 51/PERPU/1960.
104
Lex Administratum, Vol.I/No.2/Apr-Jun/2013
105
Lex Administratum, Vol.I/No.2/Apr-Jun/2013
106
Lex Administratum, Vol.I/No.2/Apr-Jun/2013
sebagaimana diatur dalam undang-undang mempunyai tanah. Hal ini tentu harus
pokok agraria dan peraturan lain yang dibarengi dengan bukti-bukti sah
diatur berhubungan dengan kepemilikan kepemilikan tersebut yang berasal dari
tanah secara sah atau legal. 5 bagian pertanahan negara berupa akta
Kedua, kita juga mesti mengetahui tanah dan surat-surat resmi pertanahan
tentang siapa yang berhak atas tanah. lain yang mendukung yang berasal dari
Sering kali terjadi dalam kehidupan bahwa penguasa daerah yang dalam hal ini adalah
orang atau badan hukum mengkalim bahwa bupati, walikota, gubernur dan juga untuk
sebidang tanah adalah miliknya tanpa dasar pengurusan lahan hutan dan perkebunan
kepastian hukum yang tetap sebagaimana bisa menjadi tanggungjawab menteri
dikatakan dalam bagian pertama tadi. agraria yang biasanya dijalankan oleh
Konflik saling klaim lahan tanah yang di lembaga-lembaga pertanahan di daerah
atasnya berdiri kokoh Hotel Sutan Raja, sebagaimana dikatakan dalam pasal 1 ayat
Manado menjadi contoh pergolakan (4), pasal 3, pasal 4 dan pasal 5 PERPU ini.
tentang siapa yang berhak atas tanah. Ketiga warga masyarakat juga perlu
Kedua belahpuhak (Tjandra dan Rotinsulu) mengetahui tentang sanksi-sanksi hukum
saling mengkalim kalau tanah tersebut yang bisa terjadi dengan upaya pemimlikan
adalah miliknya sedangkan pihak ketiga tanah secara tidak legal. Kadang kala warga
(Sitorus sebagai pembeli lahan) tidak masyarakat tidak memusingkan dengan
mengetahui hal ini. Hal ini akan konsekuensi hukum yang bisa terjadi
menimbulkan konflik antar warga dan akan dengan penggunaan tanah secara tidak sah
merugikan pihak-pihak yang bersengketa. atau tidak legal ini. Hal ini mengakibatkan
Untuk menghindari terjadinya hal yang sehingga pelanggaran di bidang ini semakin
demikian, Peraturan Pemerintah Pengganti bertambah dan konflik antar warga yang
Undang-undang ini memberikan defenisi bertikai atas sebidang tanah pun tidak bisa
yang jelas tentang siapa yang berhak atas dibendung.
sebidang tanah dengan penjelasan sebagai Dalam PERPU ini, termuat berbagai
berikut: sanksi hukum jika terjadi pelanggaran atas
Yang berhak atas kepemilikan tanah penggunaan tanah tanpa izin yang berhak
adalah orang atau badan hukum yang atau yang mempunyai kuasa atas tanah
berhak atas tanah itu. Sedangkan yang tertentu dan masyarakat perlu juga untuk
berhak memakai tanah ialah orang yang mengetahuinya. Sanksi-sanksi hukum
menduduki, mengerjakan dan/atau tersebut antara lain sebagaimana termuat
menguasai sebidang tanah atau dalam pasal 6 PERPU ini:
mempunyai tanaman atau bangunan di a. Dengan tidak mengurangi ketentuan
atasnya, dengan tidak dipersoalkan yang berlaku dalam pasal-pasal 3, 4,
apakah bangunan itu dipergunakan dan 5, maka dapat dipidana dengan
sendiri atau tidak. hukuman kurungan selama-lamanya 3
Dengan perumusan tersebut, dapat (tiga) bulan dan / atau denda
diketahui bahwa orang atau badan hukum sebanyak-banyaknya Rp. 5000,- (lima
yang berhak sajalah yang bisa memiliki atau ribu rupiah);
b. Barang siapa memakai tanah tanpa izin
5
Bandingkan Undang-undang Pokok Agraria, Pasal yang berhak atau kuasanya yang sah,
21 ayat (1) yang menyatakan bahwa hanya warga dengan ketentuan, bahwa jika
negara Indonesia dapat mempunyai hak milik. mengenai tanah-tanah perkebunan
Dikutip dalam Pustaka Widyatmaka, Undang- dan hutan dikecualikan mereka yang
undang Pokok Agraria, (Yogyakarta: Pustaka
Widyatama, 2004), hlm. 31.
107
Lex Administratum, Vol.I/No.2/Apr-Jun/2013
108
Lex Administratum, Vol.I/No.2/Apr-Jun/2013
109
Lex Administratum, Vol.I/No.2/Apr-Jun/2013
110
Lex Administratum, Vol.I/No.2/Apr-Jun/2013
15 16
Bdk. Undang-undang Pokok Agraria, Undang- Amandemen Undang-undang Dasar 1945
undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1960 (perubahan pertama, kedua, ketiga dan keempat-
tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria, naskah lengkap), (Tangerang: Interaksara), hlm. 24-
(Yogyakarta: Pustaka Widyatama, 2004). 28.
111
Lex Administratum, Vol.I/No.2/Apr-Jun/2013
112
Lex Administratum, Vol.I/No.2/Apr-Jun/2013
113