Ustek Sungai Cikapundung

Usulan Teknis
PERENCANAAN LANSEKAP SUNGAI I CIKAPUNDUNG

(Tahun Anggaran 2014)
PT .........
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI .................................................................................................................... I

DAFTAR GAMBAR ...........................................................................................................IV
DAFTAR TABEL ..................................................................................................................V
BAGIAN A DATA ORGANISASI PERUSAHAAN ..................................................... A-1
A.1 Profil Umum Perusahaan ............................................................... A-1
A.2 Data Legalitas Perusahaan .......................................................... A-4
A.3 Organisasi Perusahaan .................................................................. A-6
BAGIAN B PENGALAMAN PERUSAHAAN............................................................. B-1
B.1 Pengalaman Perusahaan ............... Error! Bookmark not defined.
B.1 Pengalaman Perusahaan Terkait Kegiatan Error! Bookmark not
defined.
BAGIAN C TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP KAK ...................................... C-1
C.1 Tanggapan Terhadap Kerangka Acuan Kerja (KAK) ............. C-1
C.1.1 Tanggapan Mengenai Maksud dan Tujuan................. C-1
C.1.2 Tanggapan Terhadap Kegiatan Yang Akan
Dilaksanakan ................................................................................... C-2
C.1.3 Tanggapan Terhadap Indikator Keluararan dan
Keluaran............................................................................................ C-2
C.1.4 Tanggapan Terhadap Tenaga Ahli ................................ C-2
C.1.5 Tanggapan Terhadap Pelaporan .... Error! Bookmark not
defined.
C.2 SaranTerhadap Kerangka Acuan Kerja (KAK) ......................... C-3
C.2.1 Saran Mengenai Latar Belakang .................................... C-3
C.2.2 Saran Mengenai Maksud dan Tujuan ............................ C-5
C.2.3 Saran Terhadap Kegiatan Yang Akan Dilaksanakan . C-5
C.2.4 Saran Terhadap Indikator Keluaran/ Output............. Error!
Bookmark not defined.
Daftar Isi i
C.2.5 Saran Terhadap Tenaga Ahli ............. Error! Bookmark not
defined.
C.2.6 Saran Terhadap Pelaporan Error! Bookmark not defined.
BAGIAN D PENDEKATAN DAN METODOLOGI ..................................................... D-1
D.1 Pendekatan Studi ........................................................................... D-1
D.1.1 Arahan Kebijakan Transportasi Massal Nasional ...... Error!
D.1.2 Arahan Kebijakan Tataran Transportasi .. Error! Bookmark
not defined.
D.1.3 Kebijakan Mengatasi Kemacetan Di Jakarta ........... Error!
D.1.4 Penyebab Kemacetan ....... Error! Bookmark not defined.
D.1.5 Dampak Yang Ditimbulkan Akibat Kemacetan ....... Error!
D.1.6 Beberapa Konsep Untuk Mengatasi Kemacetan .... Error!
D.1.7 Solusi Mengatasi Kemacetan ............ Error! Bookmark not
defined.
D.2 Pertimbangan Lokasi Kegiatan ................................................... D-9
D.2.1 Kondisi Geografis Jabodetabek ....... Error! Bookmark not
defined.
D.2.2 Perwilayahan Jabodetabek .............. Error! Bookmark not
defined.
D.2.3 Kependudukan ..................... Error! Bookmark not defined.
D.2.4 Guna Lahan Kawasan ........ Error! Bookmark not defined.
D.2.5 Perekonomian ....................... Error! Bookmark not defined.
D.2.6 Kawasan Industri di Jabodetabek .... Error! Bookmark not
defined.
D.3 Metodologi Pelaksanaan Kegiatan.......................................... D-12
D.3.1 Tahap Persiapan ............................................................... D-15
D.3.2 Tahap Pelaksanaan ......................................................... D-16
A. Pengumpulan Data Primer dan Sekunder ... D-18
D.3.3 Tahap Penyusunan Draft .... Error! Bookmark not defined.
Daftar Isi ii
D.3.4 Tahap Akhir ........................................................................ D-20
BAGIAN E JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN ................................................. E-1
E.1 Jadwal Keseluruhan Kegiatan ...................................................... E-1
E.2 Rencana Jadwal Berdasarkan Kegiatan ................................... E-1
BAGIAN F KOMPOSISI TIM DAN PENUGASAN ..................................................... F-1
F.1 Struktur Organisasi Tim..................................................................... F-1
F.2 Komposisi Tim .................................................................................... F-1
BAGIAN G JADUAL PENUGASAN TENAGA AHLI ............ ERROR! BOOKMARK NOT
DEFINED.
G.1 Lama Penugasan Tenaga Ahli .................................................... G-1
G.2 Penugasan Tenaga Ahli dan Pendukung ................................. G-1
BAGIAN H DAFTAR RIWAYAT HIDUP (CV) TENAGA AHLI .................................. H-1
BAGIAN I PERNYATAAN TENAGA AHLI .................................................................I-1
Daftar Isi iii

DAFTAR GAMBAR
Gambar A-1 Struktur Organisasi PT. Sakha Kharisma Bagja . Error! Bookmark not
defined.
Gambar E-1 Hubungan Pola Sistem Tata Ruang dan Sistem Transportasi Di
Indonesia ................................................. Error! Bookmark not defined.
Gambar E-2 Anatomi Kemacetan ............................ Error! Bookmark not defined.
Gambar E-3 Jumlah Penduduk Kawasan Metropolitan Jabodetabek Tahun
2011........................................................... Error! Bookmark not defined.
Gambar E-4 Perubahan Distribusi Pendapatan Rumah Tangga .................. Error!
Gambar E-3 Metodologi Umum Pelaksanaan Kegiatan ................................. D-14
Gambar E-6 Bagan Alir Tahap Persiapan Kegiatan .......................................... D-15
Gambar E-3 Bagan Alir Tahap Pelaksanaan Kegiatan (Tahap Antara) ....... D-17
Gambar G-1 Struktur Organisasi Pelaksanaan Kegiatan ..................................... F-1
Daftar Gambar iv
DAFTAR TABEL
Tabel B.1 Pengalaman Perusahaan PT. .. ........................................................ B-2

Tabel E-1 Luas Wilayah Administrasi Kawasan Jabodetabek ........................ D-9
Tabel E-2 Jumlah dan Kepadatan Penduduk Jabodetabek Tahun 2010 Error!
Tabel E-3 Jumlah Penduduk Provinsi DKI Jakarta Tahun 2010 . Error! Bookmark
not defined.
Tabel E-4 Jumlah Penduduk Kabupaten dan Kota Bogor Tahun 2010 ..... Error!
Tabel E-5 Jumlah Penduduk Kota Depok Tahun 2010 ....... Error! Bookmark not
defined.
Tabel E-6 Jumlah Penduduk Kabupaten dan Kota Bekasi Tahun 2010 .... Error!
Tabel E-7 Jumlah Penduduk Kabupaten TangerangTahun 2010 ............... Error!
Tabel E-8 Luas Wilayah Kecamatan dan Kepadatan Penduduk di Kota
Tangerang Tahun 2010 ........................... Error! Bookmark not defined.
Tabel E-9 Luas Wilayah Kecamatan dan Kepadatan Penduduk di Kota
Tangerang Selatan Tahun 2010 ............ Error! Bookmark not defined.
Tabel E-10 Penggunan Tanah Menurut Kotamadya Provinsi DKI Jakarta (Ha)
Error! Bookmark not defined.
Tabel E-11 Luas Penggunaan Tanah Menurut Kabupaten/Kota Bodetabek
(Ha) Error! Bookmark not defined.
Tabel E-12 Perkembangan Kota Baru di Jabodetabek Tahun 2010 ............ Error!
Tabel E-13 PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Provinsi DKI Jakarta (Milyar Rupiah)
Error! Bookmark not defined.
Daftar Tabel v
Tabel E-14 PDRB Atas Dasar Harga Berlaku a Bodetabek Tahun 2010 ....... Error!
Tabel E-15 Banyaknya Perusahaan Industri Besar/Sedang menurut
Kecamatan ............................................... Error! Bookmark not defined.
Tabel E-16 Banyaknya Perusahaan Industri menurut Kecamatan .............. Error!
Tabel F.1 Rencana Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Identifikasi Trase dan
Fasilitas Penunjang Angkutan Massal di Wilayah Perkotaan
Jabodetabek .......................................................................................... E-2
Tabel H.1 Kebutuhan Tenaga Ahli dan Kualifikasi ............................................. G-1
Tabel H.2 Kebutuhan Tenaga Pendukung dan Kualifikasi .............................. G-1
Tabel H.3 Rencana Jadwal Penugasan Tenaga Ahli Berdasarkan MM ...... G-2
Tabel H.4 Rencana Jadwal Penugasan Tenaga Pendukung Berdasarkan
MM G-2
Daftar Tabel vi
Bagian A
DATA ORGANISASI PERUSAHAAN
A.1 Profil Umum Perusahaan
Pada Awalnya TRANSPLAR merupakan studio teknik yang dimulai sejak 2005
yang akhirnya mendaftarkan PT. Transplar Indonesia pada tahun 2011 ke
notaris Drs. Yudi Priadi, S.H. Sebagai contoh dengan adanya Tsunami Aceh
2004, Transplar menyusun SIM Complain Handling Terkait hilangnya batas-batas
kepemilikan lahan di Sekitar Banda Aceh sehingga berdampak luas pada
asset asset baik pemerintah maupun masyarakat pada umumnya. Dan banyak
kegiatan lain seperti Capacity Building bagi masyarakat perkotaan untuk
penanganan infrastruktur perkotaan.
A.1.1 Bidang Kompetensi

TRANSPLAR yang merupakan kependekan dari Transport, Planning dan
Architecture, yang didedikasikan terjun langsung dalam bidang konsultasi dan
perencanaan untuk bidang kajian dan perencanaan transportasi baik laut,
udara maupun darat serta asdp. Bidang planning / tata kota yang meliputi
kedalaman kajian dan perencanaan pada skala nasional, provinsi dan kota
kabupaten serta terkait dokumen teknis serta akademis lain yang
menyertainya sebagai bahan kelengkapan legal (PP atau PERDA). Bidang
Arsitektur yang menangani kegiatan yang lebih rinci pada skala kawasan dan
bangunan yang memberi keluaran dokumen yang lebih terukur dan terinci
yang diwujudkan dalam Gambar Konsep (preliminary design) maupun Detail
Enjineering Design (DED).
Berbekal kematangan pengalaman profesional di bidangnya, serta motivasi

yang kuat untuk berpartisipasi dalam pembangunan di bumi pertiwi tercinta ini,
akhirnya di bentuk secara formal dalam suatu wadah berbentuk perusahaan
jasa konsultansi Perencanaan, sebagai wahana untuk dapat berperan serta
dalam pembangunan nasional.
A-1
Data Organisasi Perusahaan

PT. Transplar Indonesia adalah sebuah perusahaan swasta nasional terdaftar
yang bergerak dalam pelayanan jasa konsultan perencanaan dalam bidang,
antara lain :
1. Planning engineering.
2. Transport Engineering
3. Architecture Engneering
4. Perencanaan Lingkungan
Perusahaan ini didirikan pada tahun 2005 (terdaftar Notaris 2011) dengan
dilandasi tekad dan semangat profesionalisme untuk memenuhi tuntutan
kebutuhan jasa konsultan saat ini dan masa mendatang, dalam rangka turut
serta mengisi pembangunan di Indonesia yang membutuhkan partisipasi dari
jasa konsultan.
A.1.2 Visi dan Misi

Misi PT. TRANSPLAR INDONESIA
Memberikan pelayanan yang terbaik dalam berpartisipasi dalam
pembangunan bangsa dengan sangat memperhatikan kwalitas dan
target setiap kegiatan. Sehingga setiap perencanaan yang dilakukan
dapat bermanfaat dan dapat direalisasikan untuk kemajuan bangsa
dengan mempertimbangkan kelestarian lingkungan, sehingga tercipta
kegiatan pembangunan yang komprehensif serta berkelanjutan.
Visi PT. TRANSPLAR INDONESIA

Menjadi manajemen dan tim profesional dan mempunyai daya saing
tinggi dalam era globalisasi dengan selalu meningkatkan mutu sumber
daya manusia dan pembaharuan teknologi.
A.1.3 Lingkup Layanan

PT. Transplar Indonesia menawarkan jasa pelayanan sesuai dengan
keahliannya dan dapat melaksanakan pekerjaan-pekerjaan sebagai berikut :
A-2

Perencanaan Fisik (PHYSICAL PLANNING)
PHYSICAL PLANNING ini adalah
merupakan perancangan/ perencanaan
yang lebih difokuskan pada
pengembangan wilayah pedesaan
maupun perkotaan dalam lingkup global
maupun mendetail, ini mencakup semua
aspek pengembangan di suatu wilayah
perencanaan, ini dapat diklasifikasikan
sebagai berikut :
Perencanaan Wilayah Pengembangan Perkotaan
Perencanaan Tata Kota
Perencanaan Kawasan Permukiman Transmigrasi
Pengembangan Kota dan Daerah
Perencanaan Wilayah (Regional Plannin
Perencanaan Arsitektur
Perencanaan Teknik Arsitektur lebih
difokuskan pada perencanaan struktur
bangunan, interior serta perencanaan
arsitektur lainnya. Untuk dapat
mengerjakan pekerjaan tersebut, PT.
Transplar Indonesia didukung oleh
tenaga ahli professional yang bergerak
dalam masing-masing bidang
keahliaanya.
Untuk mengetahui lebih jelasnya mengenai layanan perencanaan
arsitektur yang diberikan oleh PT. Transplar Indonesia adalah sebagai
berikut :
Perencanaan Perkantoran Perumahan
Perencanaan Bangunan Umum
Perencanaan Bangunan Pendidikan
Bangunan Peribadatan
A-3

Bangunan Industri
Perencanaan Bangunan Laboratorium
Perencanaan Bangunan Rumah Sakit
Perencanaan Teknik Sipil

Perencanaan Teknik Sipil ini lebih difokuskan pada struktur bangunan sipil
seperti Perencanaan Jalan dan jembatan, untuk perencanaan jalan
meliputi jalan raya, jalan kawasan dan jalan lingkungan. Untuk lebih
jelasnya dapat di klasifikasikan seperti berikut :
Struktur Bangunan
Jembatan
Jalan
Pelabuhan
Perencanaan Lingkungan
Pelayanan perencanaan teknik lingkungan yang diberikan oleh PT.
Transplar Indonesia meliputi :
Sistem Distribusi Air
Perencanaan Pembuangan
Air Kotor
Penanggulangan Sampah
Analisa Dampak Lingkungan
A.2 Data Legalitas Perusahaan
A.2.1 Administrasi
1 Nama : PT. TRANSPLAR INDONESIA
2 Status : Pusat Cabang

3 Alamat Kantor Pusat : Jl. Unisba Raya No. 163 Rt/Rw : 04/12 Desa
Mandalamekar Kec. Cimenyan. Kab. Bandung
Alamat Studio : Jl. Permai II No. 16 Rt/Rw : 02/05 Komp Bumiasri
Padasuka Bandung
No. Telepon : (022) 91611837
No. Fax : (022) 7204704
E-mail : Transplarpt@gmail.com / mail@transplar.com
A-4

A.2.2 Perizinan Usaha
Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)
1. No. 00207/10-12/PK/II/2012, Tanggal 21

Nomor dan tanggal :
Februari 2012
2. Masa berlaku izin usaha : 21 Februari 2016
Badan Penanaman Modal dan
3. Instansi pemberi izin usaha : Pelayanan Perizinan Terpadu,
Pemerintah Kota Bandung
Ijin Undang-Undang Gangguan (HO)
1. No. 503/05/PAD/2012, Tanggal 16

Nomor dan tanggal :
Februari 2012
2. Masa berlaku izin usaha : s.d. -
3. Instansi pemberi izin usaha Pemerintah Kab. Bandung Kec.
:
Cimenyan
Surat Tanda Daftar Perusahaan (TDP)
1 10.24.1.46.23548, Tanggal 21 Februari

Nomor dan tanggal :
2012
2 Masa berlaku izin usaha : 21 Februari 2017
Badan Penanaman Modal dan
3 Instansi pemberi izin usaha : Pelayanan Perizinan Terpadu,
Sertifikat Badan Usaha Jasa Perencana Kontruksi

SBU Bidang Usaha Arsitek
No. 00016368, Tanggal 15 Oktober
1 Nomor dan tanggal :
2012
2 Masa berlaku izin usaha : s.d. tanggal 15 Oktober 2014
Instansi pemberi izin Lembaga Pengembangan Jasa
3 :
usaha Konstruksi (LPJK)
SBU Bidang Usaha Sipil

2012
3 :
SBU Bidang Usaha Tata Lingkungan

2012
3 :
A-5

Surat Izin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK)
1 : 1.098595.3204.1.00217, Tanggal 15
Nomor dan tanggal
Nopember 2012
2 Masa berlaku izin usaha : s.d 15 Nopember 2015
: Badan Penanaman Modal dan
3 Instansi pemberi izin usaha Pelayanan Perizinan Terpadu,
A.2.3 Landasan Hukum Pendirian Perusahaan

Akta Pendirian PT. TRANSPLAR INDONESIA
1 Akta Pendirian (PT/CV/Firma/Koperasi)
a. Nomor Akta : 1
b. Tanggal : 04 Mei 2011
c. Nama Notaris : Drs. Yudi Priadi, S.H.
Pengesahaan Departemen Kehakiman
Nomor : AHU-31551.AH.01.01.Tahun 2011
Tgl/Bulan/Tahun : 23/06/2011
Akta Perubahan PT. TRANSPLAR INDONESIA

2 Akta Perubahan Terakhir
a. Nomor Akte : 42
b. Tanggal : 13 februari 2012
c. Nama Notaris : Drs. Yudi Priadi, S.H.
Pengesahaan Departemen Kehakiman
Nomor : AHU-12283.AH.01.02.Tahun 2012
Tgl/Bulan/Tahun : 06/03/2012
A.3 Organisasi Perusahaan
A.3.1 Komisaris PT. TRANSPLAR INDONESIA
No Nama No. KTP Jabatan dalam

Perusahaan
1. Ir. Afghoni 737111 060362 0001 Komisaris Utama
2. Imas Siti Fatimah S.SOS 32.0406.601273.0004 Komisaris
A-6

A.3.2 Direksi PT. TRANSPLAR INDONESIA
No Nama No. KTP Jabatan dalam

Perusahaan
1. Ir. Prih Hastanto, MT 32.0406.230573.0013 Direktur Utama
2. Ir. Luthfi, MT 34 0104 130573 0001 Direktur
3. Asep Ramdlan 32.0408.240974.0010 Direktur
4. Dhahnel Firdaus Malik 10 5022 180475 3004 Direktur
A-7

Bagian B
PENGALAMAN PERUSAHAAN
Pengalaman kerja PT. TRANSPLAR INDONESIA selama berdirinya, dalam

mengerjakan berbagai jenis kegiatan/proyek dijelaskan pada tabel berikut :
B-1
Pengalaman Perusahaan
Tabel B.1 Pengalaman Perusahaan PT. Transplar Indonesia
Pengguna Jasa Kontrak Tanggal Selesai Menurut
Bidang / Sub Ba.
No/ Nilai
No. Nama Paket Pekerjaan Bidang Lokasi Alamat/ Penyerahan Mitra
Nama Kontrak
Pekerjaan No. Telepon Laporan
Tanggal (Rp.)
Akhir
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
TAHUN 2010
Konsultasi Publik
Jakarta, Pengembangan Jl. Rd Patah I No.
Rapermen Pemasaran Arsitektural/ KU.08.08/SPK/PK- 462.640.000 PT. Miranthi
1. Tangerang, dan Perumahan 1 Jakarta 26/10/2010 26 /10/2010
Rusunami Di Kawasan Sipil P2F/DF/PL/V/2010/26 Konsultan
Bandung Formal Selatan
Perkotaan (DF 02-14)
Jl. Kawaluyaan
Pemprov. Jawa
Jasa Bandung Utara No. 4 Bandung 602.2/98/SPPP-
Pemutakhiran Data dan Barat Dinas PT. Geodinamik
2. Perencanaan Provinsi Jawa 40286 KBU/TRK/2010 569.700.000 28/10/2010 28 /10/ 2010
Inventarisasi Perijinan KBU Permukiman dan Konsultan
Urban Barat (022) - 7319782- 1 Juni 2010
Perumahan
7319735
Jl. Kawaluyaan
Pemprov. Jawa
Kajian Pusat Pemerintah No. 4 Bandung 602.2/97/SPPP- PT. Mitra
Tata Provinsi Jawa Barat Dinas
3. Terpadu Provinsi Jawa 40286 KAJIAN/TRK/2010 224.855.000 29/10/2010 29/10/2010 Kawasan
Lingkungan Barat Permukiman dan
Barat (022) - 7319782- 1 Juni 2010 Konsulindo
Perumahan
7319735
Kementerian Jl. Kawaluyaan
Pekerjaan Umum No. 4 Bandung 602.2/22/SPPP-
Penyusunanan RTRW kota Tata PT. Geodinamik
4. Kota Banjar Dirjen Penataan 40286 BANJAR/PPR/2010 464.175.000 22/11/2010 22 /11/ 2010
Banjar Lingkungan Konsultan
Ruang (022) - 7319782- 26 Mei 2010
DISKIMRUM 7319735
Direktorat
Arsitektural/ Pelabuhan dan
Master plan pelabuhan Kabupaten Jalan Merdeka PT Huda
5. Sipil Pengerukan - 324.000.000 25/06/2010 24/10/2010
laut Mamuju Mamuju SuLbar Barat Jakarta Sarana Jakarta
Dirjen HUBLA
KEMENHUB
Kajian PeningKatan Kerja
Kementerian
Sama
Tata ESDM PT. Winaguna
6. Perdagangan Barang - - - - -
Lingkungan - Sekretariat Sarana Teknik
dan Jasa
Jenderal
Sektor ESDM
7. Penelitian Penyusunan SIPIL/ Medan, Batam, Badan Penelitian 600.000.000 PT. ADVANTIC
B-2
Bidang / Sub Ba.
No/ Nilai
Nama Kontrak
Tanggal (Rp.)
Akhir
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
SISPRO TRANSPORTASi Jakarta, Dan CONSULTING
di Bidang Transportasi Surabaya Pengembangan
Jalan DEPHUB RI
Penyusunan Studi Sumalata, Kab. Kementrian Jakarta 1.200.000.000 PT. Airmas
Kelayakan, Masterplan Arsitektur/Sipil Gorontalo Utara Tenaga Kerja Intercontinental
8.
dan DED Kota Terpadu dan Transmigrasi
Mandiri
Penyusunan Rencana Tata Alor - - 09/45/V/2010 246.000.000 24 /12/ 24 /12/ 2010 -
Tata Ruang Kawasan Lingkungan 25/08/2010 2010
9.
Perkotaan Alor
Kajian Pengembangan Transportasi Jakarta Utara - - 13/V/2010 57.000.000 07 /12/ 07 /12/ 2010 -
Jaringan Jalan Kolektor 08/09/2010 2010
10. Sekunder Yang Berada

Pada Wilayah Jakarta
Utara
TAHUN 2011
Peningkatan Kapasitas Tata - Menpera Jl. Raden Patah KU.06.01/260/PK- 636.674.500 7 /12/ 2011 7 /12/ 2011 PT. Miranthi
Kelompok Masyarakat Lingkungan No. I/1, POKPS/VII/2011 Konsultan
Dalam Rangka Kebayoran 8 Juli 2011
11.
Penyelenggaraan Baru,Jaksel
Perumahan Swadaya (P.I-
3.2)
1. Studi Kelayakan Teknologi Elektrical - Menpera Jl. Raden Patah KU.06.01/168/PK- 549.471.340 09 / 12 / 09 / 12 / PT. Geodinamik
Tepat Guna (TTG) Bidang No. I/1 Lantai V, POKPS/VII/2011 2011 2011 Konsultan
B-3
Bidang / Sub Ba.
No/ Nilai
Nama Kontrak
Tanggal (Rp.)
Akhir
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Prasarana, Sarana dan Kebayoran 10 Juli 2011
Utilitas Umum(PSU) (P.II- Baru,Jaksel
2.3)
2. Pengawasan Pekerjaan Sipil/SubBidang Kab Ogan Kementrian Jl. Letnan Darma 40/SP/PPK/SAFVER/OKI/ 475.000.000 27 /12/ 27 /12/ PT. Geodinamik
Rehabiltasi Tambak , Sipil lainnya Komering Ilir Kelautan & Jambi Sukadana 2011 2011 2011 Konsultan
Saluran Dan Perikanan Dirjen Kayuagung 28/06/2011
Pembangunan Jalan Perikanan Provinsi SumSel
Produksi Budidaya
4 PEMUKTAHIRAN DATA Tata KBU Pemprov. Jawa Jl. Kawaluyaan - - - - PT Bhawana
SISTEM INFORMASI Lingkungan Barat Dinas No. 4 Bandung Prasasta
PENGAWASAN DAN Permukiman dan 40286
PENGENDALIAN KBU Perumahan (022) - 7319782-
7319735
5 Evaluasi Pemanfaatan Tata KBU Pemprov. Jawa Jl. Kawaluyaan 20/06/2011 48.633.570 19 /12/ 19 /12/ 2011 PT. Geodinamik
Ruang Kawasan Bandung Lingkungan Barat Dinas No. 4 Bandung 2011 Konsultan
Utara (KBU) Permukiman dan 40286
Perumahan (022) - 7319782-
7319735
6 Fasilitas Prakarsa - Kota Satuan kerja Jl. Kawaluyaan Ku.03.01/175/SPMK- 415.710.000 15 /12/ 15 /12/ 2011 PT SECON DWI
Masyarakat Dan Tasikmalaya Diskimrum Indah No. 4 P3RD/VIII/2011 2011 TUNGGAL
Peningkatan Ruang 18 Agustus 2011 PUTRA
Terbuka Hijau (RTH)
Perkotaan Kota
Tasikmalaya
7 Penyusunan Studi - - - - - - - - -
B-4
Bidang / Sub Ba.
No/ Nilai
Nama Kontrak
Tanggal (Rp.)
Akhir
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Kelayakan Pelabuhan
Regional Jawa Barat
Bagian Selatan
8 Eko office(Balai Hijau) - - - - - - - - -
9 Fasilitas Prakarsa - Kota Cirebon Satuan kerja Jl. Kawaluyaan Ku.03.01/171/SPMK- 405.970.000 13 /12/ 13 /12/ 2011 PT. Hegar Daya
Masyarakat Dan Diskimrum Indah No. 4 P3RD/VIII/2011 2011
Peningkatan Ruang 16 Agustus 2011
Terbuka Hijau (RTH)
Perkotaan Kota Cirebon
10 Studi Penyusunan Selat Panjang Direktorat - No. 01/KONTRAK/KSL- - - - PT. Sewun Indo
Rencana Induk (Master Pelabuhan dan MP-SELAT Konsultan
-
Plan) Pelabuhan Selat Pengerukan PANJANG/VIII/PHB-
Panjang Kemenhub 2011
11 Penyusunan Pola Ruang - - Seketariat Jl. Merdeka - - - - -
&struktur Ruang Sektor Jenderal Selatan No. 18,
ESDM Kabupaten Asmat Kementerian Jakarta
Energi Sumber
Daya Mineral RI
12 Penyusunan Pola Ruang Pertambangan - - - 09/09/V/II/2011 800.000.000 30 /12/ 30 /12/ 2011 -
dan Struktur Ruang Sekyot dan Energi / 07/08/2011 2011
ESDM Kabupaten
Konawe
13 Faseability Study Sipil/SubBidang Probolinggo Kementrian Jakarta 09/86/V/2011 600.000.000 30 /12/ 30 /12/ 2011 -
Pembangunan Terminal Sipil lainnya Perindustrian dan 01/08/2011 2011
Bahan Kayu Terpadu Di Perdagangan
B-5
Bidang / Sub Ba.
No/ Nilai
Nama Kontrak
Tanggal (Rp.)
Akhir
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Jawa Timur
TAHUN 2012
1 Penataan Ruang - Jabar Bagian Dinas Jl. Kawaluyaan - - - - PT Mitra
Kawasan Jabar Bagian Selatan Permukiman Dan Indah No. 4 Kawasa
Selatan Berbasis Perumahan Konsulindo
Masyarakat
2 Rencana Strategis Satuan Jabar Bagian Dinas Jl. Kawaluyaan - - - - PT Geodinamik
Wilayah Pengembangan - Selatan Permukiman Dan Indah No. 4 Konsultan
di Jabar Bagian Selatan Perumahan
3 Jasa Konsultansi Rencana - Kab. Dinas Jl. Sukabumi No. 603/02/BAKN/DISHUB- 545.850.000 27 /11/ 27 /11/ 2012 -
Induk (Master Plan) Tasilmalaya, Perhubungan 1 Bandung MP/2012 2012
Pelabuhan Laut Regional Kab. Garut, provinsi jawa
Jawa Barat bagian Kab. Cianjur, barat 1 juni 2012
selatan Di 4 (empat) Kab.
lokasi yaitu Kab. Sukabumi
Tasilmalaya, Kab. Garut,
Kab. Cianjur, Kab.
Sukabumi
4 Penyusunan Dokumen Kulon Progo KEMENTRIAN - - - - - PT Daya Cipta
Masterplan PERINDUSTRIAN RI Dianrancana
Pengembangan -
Kawasan Industri Kulon
Progo
5 Studi Kelayakan Industri KEMENTRIAN - - - - - PT Daya Cipta
-
Unggulan Provinsi PERINDUSTRIAN RI Dianrancana
B-6
Bidang / Sub Ba.
No/ Nilai
Nama Kontrak
Tanggal (Rp.)
Akhir
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
6 Kajian Distrik Navigasi - - - - -

Bitung
-
7 Penyusunan Rencana Provinsi NTB Kemenhub Dirjen - - - - - PT Qorina

Induk Pelabuhan Laut Kabupaten Perhubungan Konsultan
Pemenang / Tanjung - Lombok Laut Direktorat Indonesia
Utara Pelabuhan &
Pengerukan
8 Penataan Repitalisasi Bandung Dinas Binamarga - - - - - CV TRI
Teknis Jalan Sukabumi - dan Pengairan, BENTANG
Bandung Kota Bandung
9 Kajian Teknis Jabodetabek - - - - - - PT Vetiga
Pertimbangan Aspek System
Lingkungan sebagai
Pedoman Pelaksanaan -
Pembatasan Lalu Lintas
Jabodetabek (CAR
LABELING)
10 SOSIALISASI PROGRAM Kabupaten / Satuan kerja Jl. Kawaluyaan - - - - -
PENGEMBANGAN KOTA Kota Jabar Diskimrum Indah No. 4
-
HIJAU
11 Swakelola Percepatan - Kabupaten / Dinas Jl. Kawaluyaan - - - - -
B-7
Bidang / Sub Ba.
No/ Nilai
Nama Kontrak
Tanggal (Rp.)
Akhir
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Penyelesaian perda RTRW Kota Jawa Permukiman Dan Indah No. 4
Kabupaten/ kota jawa Barat Perumahan Bandung
barat
12 Perencanaan Teknis Bandung DINAS TATA - - - - - PT Dhika
Prasarana Dan Sarana RUANG DAN Architama
-
Utilitas (PSU) Rusunawa CIPTA KARYA
Rancacili KOTA BANDUG
TAHUN 2013
1. Penataan Ruang Di Cileunyi Dinas Jl. Kawaluyaan - - - - PT Sakha
Kawasan Sepanjang - ,Sumedang Permukiman Dan Indah No. 4 Kharisma Bagja
Koridor Tol Cisumdawu ,Dawuan Perumahan Bandung
2. Penyusunan Rinci Tata Dinas Jl. Kawaluyaan - - - - PT Sarana
Ruang Kawasan - Cilamaya Permukiman Dan Indah No. 4 Bagja Bumi
Pelabuhan Cilamaya Perumahan Bandung
3. Penyusunan Naskah Dinas Jl. Kawaluyaan - - - - PT Puri Dimensi
Akademik Raperda RTR Permukiman Dan Indah No. 4
- Kertajati
KSP BIJB Dan Kertajati Perumahan Bandung
Aerocity
4. Penyusunan Naskah Dinas Jl. Kawaluyaan - - - - PT Mitra
Akademik Raperda RTR - Pengandaran Permukiman Dan Indah No. 4 Kawasa
KSP Pangandaran Perumahan Bandung Konsulindo
5. Master Plan Balai Kementrian Ri - - - - - PT Mitra
Pendidikan Dan Pelatihan Curug Direktorat Madani Multi
-
Transportasi Udara Tangerang Perhubungan Konsult
Udara Pusat
B-8
Bidang / Sub Ba.
No/ Nilai
Nama Kontrak
Tanggal (Rp.)
Akhir
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Pengembangan
SDM
6. Rencana Induk Kemenhub RI Jl. Merdeka - - - - PT Bahana
Pelabuhan Kotabunan Direktoriat Barat No 8 Nusantara
Kotabunan
Penyusunan Rencana Pelabuhan Dan Jakarta
- Sulawesi
Induk Pengerukan
Utara
Pelabuhan Kotabunan
Provinsi Sulawesi Utara
7. Studi sistranas pada Kemhub Ri JL. Merdeka - - - - PT Aditya Ridho
tataran transportasi lokal Badan Penelitian Timur NO 5 Gumilang
di Wilayah Provinsi Papua Dan Jakarta
dalam mendukung - PAPUA Pengembangan ( 021 )
prioritas pembangunan Perhubungan 34833061
sentra produksi di koridor
ekonomi Maluku - Papua
8. Kegiatan BMS Paket 2 DINAS BINA JL ASIA AFRIKA - - - - PT Puri Dimensi
Inventerisasi Jembatan MARGA Satuan NO 79
Provinsi Di BPJ, IV BPJ V, Lokasi Provinsi Kerja Bidang
BPJ VI. - Jabar Bagian Pemeliharaan
Selatan Dan
Penanganan
Bencana Alam
9. Perencanaan Penataan - - - - - - PT Transplar
Vegetasi di Sepanjang - Bandung
Jalan Masuk Sor Gede
B-9
Bidang / Sub Ba.
No/ Nilai
Nama Kontrak
Tanggal (Rp.)
Akhir
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Bage
10. Perncanaan Teknis Pola Direktorat Bina - - - - - PT VETIGA
Distribusi Angkutan Sistem HIMAIS OPTIMA
Barang Di Wilayah Transportasi
Perkotaan Jabodetabek - Jabodetabek Perkotaan
Tahap II Dirjend
Perhubungan
Darat
11. Perencanaan Teknis Jalur Dishub Kota - - - - CV
Busway Utama Regional - Bekasi Bekasi Fasadeutama
Jakarta Bekasi Konsultan
12. Kajian Lingkunganjalur Dishub Kota - - - - PT Oxalis Subur
Busway Utama Regional - Bekasi Bekasi
Jakarta Bekasi
13. Verifikasi Data Prasarana Pusat Data & JL. Merdeka - - - - PT. Miranthi
Transportasi Di Provinsi - Maluku Utara Informasi Sekjend Barat NO 8 Konsultan
Maluku Utara Kemenhub Ri Jakarta
B-10
Bagian C
PANGGAPAN DAN PARAN
TERHADAP KAK
C.1 Tanggapan Terhadap Kerangka Acuan Kerja (KAK)
C.1.1 Tanggapan Mengenai Maksud dan Tujuan

Mengenai poin maksud dan tujuan dari pelaksanaan kegiatan Perencanaan
Lansekap Sungai I Cikapundung sebagaimana yang terdapat dalam KAK
(Kerangka Acuan Kerja) sudah cukup mengena yang mana dijelaskan secara
terperinci mengenai Maksud dari Perencanaan Lansekap Sungai I ini adalah
mewujudkan perencanaan program yang komprehensif, yang meliputi :
1. Pendataan kondisi eksisting kawasan sekitar sungai;
2. Perencanaan kebutuhan dan kondisi sarana prasarana kawasan sekitar
sungai yang perlu ditangani;
3. Perencanaan infrastruktur penunjang lain yang diperlukan.
Tujuan dari Perencanaan Lansekap Sungai I adalah :

1. Mengidentifikasi permasalahan dan identifikasi potensi lansekap yang
ada di kawasan sungai;
2. Menyediakan design lansekap sungai yang memenuhi standar
perencanaan guna meningkatkan kualitas lingkungan alami Kota
Bandung serta menghasilkan model lansekap sungai yang nyaman,
fungsional, dan lestari;
3. Menganalisis kondisi biofisik, sosial, dan budaya serta ekonomi Sungai
Kelayan yang berpengaruh terhadap proses perencanaan lanskap
sungai berbasis pendekatan biofisik sebagai upaya revitalisasi Sungai.
4. Membuat suatu rencana lanskap sungai berbasis pendekatan biofisik
5. Menyediakan estimasi biaya konstruksi yang dibutuhkan untuk
pembangunan penataan lingkungan sungai tersebut.
C-1
Panggapan dan Paran Terhadap
C.1.2 Tanggapan Terhadap Waktu Pelaksanaan Pekerjaan
Sebagaimana yang dijelaskan dalam KAK (Kerangka Acuan Kerja) mengenai
Waktu yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan Perencanaan Lansekap
Sungai I Cikapundung adalah 30 (tiga puluh) hari kalender. Menurut pihak
konsultan dengan bobot kerja yang telah ditentukan dalam Kerangka Acuan
Kerja dan disesuaikan dengan lama waktu pekerjaan yang ditetapkan, hal
tersebut sangatlah tidak cocok. Karena beberapa item pekerjaan memerlukan
waktu pengerjaan paling lambat selama 1 bulan seperti analisa, perumusan
rencana sampai pada tahap desain dan rencana anggaran biaya.
C.1.3 Tanggapan Terhadap Target/ Sasaran Pelaksanaan Pekerjaan

Mengenai Target/ sasaran dari pelaksanaan Perencanaan Lansekap Sungai I
Cikapundung sebagaimana yang ditetapkan dalam Kerangka Acuan Kerja
adalah :
1. Tersedianya acuan desain bagi penataan dan pelaksanaan perbaikan
infrastruktur sungai;
2. Tersedianya acuan biaya penataan dan pelaksanaan perencanaan
lingkungan sekitar sungai.
Berdasarkan hal tersebut, menurut interpretasi konsultan bahwa pekerjaan ini

merupakan pekerjaan rencana detail sebagaimana yang dijelaskan pada
poin 1 diatas yaitu menyiapkan acuan desain. Dalam proses pengerjaannya
hal tersebut memerlukan waktu yang tidak kurang dari 1-2 bulan termasuk
dengan rencana acuan biaya.
C.1.4 Tanggapan Terhadap Ruang Lingkup Pekerjaan

Mengenai Lingkup pekerjaan Perencanaan Lansekap Sungai I Cikapundung ini
meliputi :
1. Survey Lapangan yang meliputi :

Survey Pendahuluan berupa inventarisasi kawasan sungai berikut
foto dokumentasi.
Pengukuran Topografi untuk daerah-daerah yang akan dilakukan
penataan.
2. Perencanaan, yang meliputi :
C-2
Konsep Detail Perencanaan Lansekap Sungai
Gambar Detail Design 3D
Penyusunan Spesifikasi teknis
Volume Pelaksanaan Pekerjaan Fisik
Perhitungan Biaya Pelaksanaan Fisik
Menurut konsultan dengan bobot kerja seperti digambarkan diatas setidak-
tidaknya membutuhkan waktu pekerjaan 1-2 bulan atau 60 hari kalender.
Karena sebelum itu pada tahap awal pengerjaan setelah SPK (Surat Perintah
Kerja) diterbitkan maka pihak konsultan akan melakukan koordinasi awal
dengan pihak pemberi kerja yang membutuhkan waktu kurang lebih 1 minggu
(7 hari). Dengan begitu waktu pengerjaan hanya akna tersisa 22 hari, hal ini
yang dapat membuat produk yang dihasilkan terkesan terburu-buru dan juga
bisa menjadi tidak maksimal.
C.2 SaranTerhadap Kerangka Acuan Kerja (KAK)
C.2.1 Saran Mengenai Latar Belakang

Lanskap adalah bentang alam yang dapat dilihat oleh manusia di alam ini.
Lanskap yang baik adalah lanskap yang secara visual dan fungsinya indah
serta memiliki kesatuan. Agar dapat diperoleh suatu lanskap yang baik,
diperlukan suatu perencanaan yang tepat. Sedangkan untuk dapat
merencanakan lanskap suatu wilayah menjadi lebih baik, seluruh sumberdaya
di wilayah tersebut perlu dipertimbangkan. Perencanaan lanskap merupakan
studi pengkajian proyek skala besar untuk mengevaluasi secara sistematik area
yang sangat luas untuk penggunaan berbagai kebutuhan di masa
mendatang (Laurie, 1986). Pengamatan masalah ekologi dan lingkungan alam
sangat diperhatikan. Kerjasama lintas disiplin sangat dibutuhkan untuk sampai
pada produk kebijaklan atau tata guna lahan.
Sungai merupakan satu elemen lanskap yang merupakan mata rantai

hidrologi dengan segala komponen-komponennya dimana terjadi erosi,
transportasi, desposisi yang membawa materi geologi bumi. Sungai sebagai
suatu bentukan lanskap yang dinamis dan hidup memiliki kegunaan bagi
manusia dan makhluk hidup lainnya.
C-3
Sungai Cikapundung, merupakan sungai dengan panjang 28 kilometer yang
memilikii hulu di Bukit Tunggul, daerah Bandung Utara, Jawa Barat dan
bermuara di Sungai Citarum di daerah Selatan Bandung. Total wilayah daerah
wilayah sungai sekitar 154 kilometer persegi atau 15,400 hektar. Populasi di
wilayah sungai sekitar 750,000 jiwa. Sungai Cikapundung sebenarnya memiliki
pesona alam yang indah dengan daerah permukiman penduduk yang
terletak antara Sasana Budaya Ganesa (Sabuga) dan Cihampelas, yang juga
memiliki topografi sungai yang tinggi rendah, di beberapa tempat ada
semacam air terjun-air terjun kecil dan air sungai mengalir dengan deras,
kondisi tersebut merupakan sebuah daya tarik yang dapat menarik para
wisatawan untuk melakukan wisata arung jeram. Selain itu potensi lain yang
dimiliki adalah pada daerah sekitar Curug Dago, terdapat sisa-sisa lava, batu
cair pijar dengan suhu lebih dari 1000 derajat yang sampai di permukaan bumi,
di sini karena adanya letusan gunung api. Kondisi tersebut juga dapat
dimanfaatkan sebagai wahana untuk melakukan wisata penelitian yang
dapat dijadikan bahan pembelajaran tentang breksi yaitu material vulkanik
yang menyerupai batu beton yang padat, yang mana pecahan batuannya
bersudut, banyak ditemukan di dinding sungai dan di bawah aliran lava.
Namun kondisi tersebut tidak sepenuhnya dapat tercapai, dikarenakan kondisi

sungai Cikapundung saat ini yang sangat memprihatinkan, banyaknya
sampah yang bertebaran di badan sungai telah membuat citra yang kotor
terhadap sungai cikapundung. Selain itu juga telah terjadi sedimentasi dan
penyempitan daerah badan sungai karena aktifitas permukiman penduduk
disekitar sungai cikapundung yang tidak terkendali. Padatnya pemukiman
pada daerah sekitar sungai menyebabkan aktifitas membuang sampah
sangat tinggi.
Berdasarkan hal tersebut maka dianggap sangat penting untuk mengelola

sungai cikapundung dengan baik, agar supaya potensi yang dimiliki dapat
dimanfaatkan dengan baik pula, selain itu permasalahan yang ada dapat
diminimalisir sampai pada tahap diselesaikan. Karena hal tersebut maka
Pemerintah Daerah lewat Dinas Bina Marga dan Pengairan Kota Bandung
berencana untuk melakukan perbaikan dengan menyelenggarakan kegiatan
C-4
Perencanaan Lansekap Sungai I Cikapundung, dengan maksud untuk lebih
pada menyiapkan sarana dan prasarana pendukung dan juga melakukan
penataan pada daerah aliran sungai agar lebih tertata dan citra sungai bersih
yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Kota Bandung dapat terwujud.
C.2.2 Saran Mengenai Waktu Pelaksanaan Pekerjaan

Mengenai waktu pelaksanaan pekerjaan Perencanaan Lansekap Sungai I
Cikapundung, dikarenakan bobot kerja yang kompleks dan detail yang juga
mencakup rencana pembiayaan, maka hemat konsultan agar supaya waktu
pelaksanaan pekerjaan ditambah 1 (satu) bulan lagi sehingga waktu
pelaksanaan pekerjaan akan menjadi 2 (dua) bulan atau 60 (enam puluh) hari
kalender.
C.2.3 Saran Terhadap Lokasi Kegiatan

Pada poin ini konsultan mengharapkan ada ketegasan, karena lokasi kegiatan
yang disebutkan pada judul dan pada poin lokasi kegiatan dalam KAK
(Kerangka Acuan Kerja) terjadi perbedaan. Pada judul ditulis mengenai Sungai
Cikapundung, sedangkan pada poin lokasi kegiatan dituliskan mengenai lokasi
kegiatan pelaksanaan pekerjaan dilaksanakan pada Sungai Cilimus Kota
Bandung.
C-5
Bagian D
PENDEKATAN DAN METODOLOGI
D.1 Pendekatan Studi Commented [W1]:
D.1.1 Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2011 tentang Sungai mengenai

Sempadan Sungai
1. Pasal 16
Sebagaimana yang diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor
38 Tahun 2011 tentang Sungai mengenai Sempadan Sungai yang
termaktub dalam pasal 16 dinyatakan sebagai berikut :
a. Garis sempadan ditetapkan oleh Menteri, gubernur, atau
bupati/walikota sesuai dng ketentuan peraturan PUU.
b. Penetapan garis sempadan dilakukan berdasarkan kajian
penetapan garis sempadan.
c. Dalam penetapan garis sempadan harus mempertimbangkan
karakteristik geomorfologi sungai, kondisi sosial budaya masyarakat
setempat, serta memperhatikan jalan akses bagi peralatan, bahan,
dan SDM utk melakukan kegiatan O&P sungai.
d. Kajian penetapan garis sempadan memuat paling sedikit mengenai
batas ruas sungai yg ditetapkan, letak garis sempadan, serta rincian
jumlah dan jenis bangunan yg terdapat di dalam sempadan.
e. Kajian penetapan garis sempadan dilakukan oleh tim yg dibentuk
oleh Menteri, gubernur, atau bupati/walikota sesuai
kewenangannya.
f. Tim kajian penetapan garis sempadan beranggotakan wakil dari
instansi teknis dan unsur masyarakat.
2. Pasal 19 ayat (3)

Pengelolaan sungai dilaksanakan berdasarkan norma, standar,
pedoman, dan kriteria yang ditetapkan oleh Menteri.
Pendekatan Dan Metodologi D-1

3. Pasal 80
Dalam waktu paling lama 5 tahun terhitung sejak Peraturan Pemerintah
ini berlaku, Menteri, gubernur, bupati/walikota wajib menetapkan garis
sempadan pada semua sungai yang berada dalam kewenangannya.
Gambar D-1 Penentuan Sempadan Sungai

D.1.2 Sempadan Sungai
1. Fungsi
Sempadan sungai memiliki fungsi sebagai berikut :
a. Sebagai aset lingkungan karena kaya dengan keanekaragaman
hayati (flora & fauna).
b. Semak dan rerumputan berfungsi sebagai filter yang sangat efektif
menangkap sedimen dan polutan sehingga kualitas air sungai
terjaga dari kekeruhan dan pencemaran.
c. Tumbuh-tumbuhan di sempadan sungai memperkuat struktur tanah
sehingga tidak mudah tererosi dan tergerus aliran air.
d. Rimbunnya dedaunan menyediakan tempat berlindung dan
berteduh, sisa tumbuh-tumbuhan yang mati merupakan sumber
makanan berbagai jenis spesies binatang akuatik dan satwa liar
lainnya.
e. Kawasan tepi sungai yang sempadannya tertata asri menjadikan
properti bernilai tinggi karena terjalin keharmonisan hidup antara
manusia dan alam.
2. Dampak Negatif Hilangnya Sempadan Sungai

Dampak negatif akibat hilangnya sempadan pada sungai adalah
sebagai berikut :
a. Menurunnya kualitas air sungai karena hilangnya fungsi filter yang
menahan
b. pencemar non-point source.
c. Terjadi peningkatan gerusan tebing sungai yang dapat
mengancam bangunan atau fasilitas umum lain karena tergerus
arus sungai.
d. Kemampuan alur sungai mengalirkan air menurun karena geometri
tampang sungai berubah menjadi lebih lebar, dangkal, dan landai
akibat terjadi gerusan tebing sungai.
e. Menurunnya jumlah keanekaragaman hayati di sungai maupun di
sempadan karena hilangnya tetumbuhan di sempadan sungai.
3. Ketentuan penetapan sempadan sungai

Penetapan sempadan memperhatikan ketentuan-ketentuan sebagai
berikut:
a. Sempadan sungai merupakan kawasan lindung tepi sungai yang
menjadi satu kesatuan dengan sungai.
b. Angka mengenai jarak garis sempadan sungai merupakan angka
minimum.
c. Sempadan sungai ditetapkan kontinyu menerus, tidak patah-patah.
Di kawasan permukiman atau perkotaan dapat diperluas fungsinya
menjadi ruang terbuka hijau kota yang menyatu menjadi ruang
publik.
d. Dalam hal sempadan sungai telah telanjur untuk fasilitas kota,
bangunan gedung, jalan, atau fasilitas umum lainnya,
peruntukannya tetap tak akan diubah.
e. Dalam hal lahan sempadan terlanjur dimiliki oleh masyarakat,
peruntukannya secara bertahap harus dikembalikan sebagai
sempadan sungai.
f. Tujuan penetapan sempadan sungai adalah melindungi fungsi
sungai, agar fungsi sungai dapat dipulihkan dan dilindungi dengan
upaya pencegahan pencemaran air sungai.
g. Penentuan kawasan apakah perkotaan atau perdesaan
berdasarkan ciri fisik dan sosial.
h. Mempertimbangkan karakteristik geomorfologi sungai, kondisi sosial
budaya masyarakat setempat, serta kelancaran kegiatan O&P
sungai.
i. Peran serta masyarakat sejak awal proses penetapan sempadan
melalui sosialisasi dan konsultasi.
D.1.3 Landskap
Lanskap adalah bentang alam yang memiliki karakteristik tertentu, dimana
elemen-elemennya dibagi menjadi elemen-elemen lanskap utama dan
elemenelemen lanskap penunjang. Elemen lanskap utama adalah elemen
yang tidak dapat diubah atau sukar sekali diubah seperti gunung, lembah,
sungai, daratan, pantai, danau,lautan dan sebagainya. Dan elemen lanskap
penunjang adalah elemen lanskap yang dapat diubah sesuai keinginan

perencana atau pemakainya seperti bukit, anak sungai dan aliran air yang
kecil (Simonds,1983).
Siti Nurisjah dan Sandra Azis, (dalam,Adriana,1992) menyatakan bahwa

berdasarkan campur tangan manusia, lanskap dapat berbentuk (1) Lanskap
alami seperti lanskap pegunungan, rawa, sungai, riverscape; (2) Lanskap
buatan seperti lanskap kota (urbanscape), lanskap pemukiman penduduk
kota, lingkungan pabrik dan (3) Perpaduan harmonis antara lanskap alami dan
buatan seperti suatu lanskap pedesaan dengan pemukiman manusia,
terasering persawahan padi dengan pondok pelepas lelah dan sebagainya.
D.1.4 Sungai
Sungai adalah satu elemen lanskap yang merupakan mata rantai hidrologi
dengan segala komponen-komponennya dimana terjadi erosi, transportasi,
desposisi yang membawa materi geologi bumi. Sungai sebagai suatu
bentukan lanskap yang dinamis dan hidup memiliki kegunaan bagi manusia
dan makhluk hidup lainnya. Notodihardjo (1989) mengemukakan kegunaan
sungai sebagai berikut:
1. Lalu lintas air,
2. Pengembangan rekreasi dan pariwisata,
3. Pengembangan perikanan,
4. Pembangkit listrik tenaga air,
5. Persediaan air untuk keperluan rumah tangga dan industri,
6. Pengendalian kekeringan,
7. Irigasi,
8. Drainase,
9. Pengembangan air tanah,
10. Pengendalian intrusi air laut.
Sungai dan bantarannya merupakan habitat yang sangat kaya akan flora dan
fauna sekaligus sebagai barometer kondisi ekologi daerah tersebut. Sungai
yang masih alamiah dapat berfungsi sebagai aerasi alamiah yang akan
meningkatkan atau menjaga kandungan oksigen air sungai (Maryono, 2005).
Dalam suatu sistem sungai terjadi lalu lintas rantai makanan dari bagian hulu ke
hilir. Oleh sebab itu dalam memahami dan menginvestigasi wilayah sungai

untuk perencanaan pembangunan wilayah sungai tidak bisa secara isolatif di
suatu areal tertentu saja (lokal), namun harus secara integral sesuai dengan
jenis ekosistem wilayah sungai yang sifatnya tidak tertutup dan dipengaruhi
oleh seluruh faktor baik dari hulu maupun dari hilir (Maryono, 2005).
Sungai adalah tempat-tempat dan wadah-wadah serta jaringan pengaliran

air mulai dari mata air sampai muara dengan dibatasi kanan kirinya serta
sepanjang pengalirannya oleh garis sempadan (PP No. 35 tahun 1991).
Sempadan sungai sering disebut dengan bantaran sungai walau terdapat
perbedaan. Bantaran sungai adalah daerah pinggir sungai yang tergenangi
air saat banjir, sedangkan sempadan sungai adalah daerah bantaran banjir
ditambah lebar longsoran tebing sungai (sliding) yang mungkin terjadi,
ditambah lebar bantaran ekologis dan lebar keamanan yang diperlukan
kaitannya dengan letak sungai (misal areal permukiman-non permukiman).
Sempadan sungai merupakan daerah ekologi dan hidraulis sungai yang
penting (Maryono, 2005).
Lebar sempadan pada sungai besar di luar permukiman minimal seratus meter
dan pada anak sungai besar minimal 50 meter di kedua sisinya. Sedang di
daerah permukiman, lebar bantaran adalah sekedar cukup untuk dibangun
jalan inspeksi (Kepres No.32/1990 dan PP No.47/1997). Sementara itu PP
No.47/1997 menetapkan bahwa lebar sempadan sungai bertanggul di luar
daerah permukiman adalah lebih dari lima meter sepanjang kaki tanggul.
Sedang lebar sempadan sungai yang tidak bertanggul di luar permukiman
dan lebar sempadan sungai bertanggul dan tidak bertanggul di daerah
permukiman ditetapkan berdasarkan pertimbangan teknis dan sosial ekonomis
oleh pejabat berwenang. Bantaran sungai adalah lahan pada kedua sisi
sepanjang palung sungai dihitung dari tepi sampai dengan kaki tanggul
sebelah dalam (PP No. 35 tahun 1991).
D.1.5 Permukiman
Menurut UU RI no. 4 tahun 1992, permukiman adalah bagian dari lingkungan
hidup di luar kawasan lindung, baik berupa kawasan perkotaan atau
perdesaan yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan
hunian dan tempat kegiatan yang mendukung kehidupan. Permukiman

meliputi unit perumahan dan fasilitas. Perumahan adalah kelompok rumah
yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian
yang dilengkapi dengan prasarana dan sarana lingkungan. Fasilitas berfungsi
untuk penyelenggaran dan pengembangan kehidupan ekonomi, sosial dan
budaya.
Budiharjo (dalam,Adriana,1992) mengemukakan bahwa permukiman adalah

sarana hunian yang berkaitan erat dengan tatacara kehidupan masyarakat.
Lingkungan permukiman harus memenuhi persyaratan antara lain: tidak
terganggu oleh polusi udara, air dan suara, tersedia air bersih, memberi
kemungkinan untuk berkembang, mempunyai aksesibilitas yang baik, mudah
dan aman mencapai tempat kerja, tidak di bawah air. Selain teknis atau fisik,
permukiman berkaitan juga dengan dimensi sosial budaya, sumberdaya lokal
dan selera masyarakat yang kesemuanya akan membentuk situasi apakah
masyarakat akan berperan serta atau tidak. Eckbo (1964) menyatakan bahwa
lingkungan fisik di kota yang tengah mengalami pertumbuhan adalah
memaksimumkan struktur dan meminimumkan ruang terbuka.
Ukuran permukiman terbagi menjadi enam yaitu permukiman tunggal (satu

rumah), permukiman kecil (2-20 rumah), permukiman kecil-sedang (sampai
dengan 500 penduduk), permukiman besar (2000-5000 penduduk),
permukiman sangat besar (besar dari 5000 penduduk). Kerapatan permukiman
diukur bedasarkan jarak antar rumah-rumah sepanjang jalan sehingga dapat
dikategorikan sangat jarang, jarang, rapat, sangat rapat, rapat-kompak. Tipe
permukiman dapat dibedakan menjadi tipe linear, tipe plaza, dan tipe
permukiman dengan pengaturan area atau streetplan (Van der Zee, 1986).
D.1.6 Perencanaan Lanskap

Perencanaan lanskap merupakan suatu penyesuaian antar lanskap dan
program yang akan dikembangkan untuk menjaga kelestarian ekosistem dan
pemandangan lanskap sehingga tercapai penggunaan terbaik (Mrass,1985).
Proses perencanaan yang baik harus merupakan suatu proses yang dinamis,
saling terkait dan saling menunjang (Gold,1980). Perencanaan merupakan
suatu pendekatan ke masa depan terhadap lahan dan perencanaan tersebut
disertai dengan imajinasi dan kepekaan terhadap analisis tapak (Laurie,1984).

Perencanaan adalah proses pemikiran dari suatu ide ke arah bentuk yang
nyata. Proses perencanaan adalah suatu alat yang sistematis untuk
menentukan keadaan awal, keadaan yang diharapkan dan cara terbaik
untuk mencapai keadaan yang diharapkan tersebut (Simonds, 1983).
Perencanaan merupakan proses yang rasional secara umum untuk mencapai

tujuan dan sasaran di masa datang berdasarkan kemampuan Sumber Daya
Alam yang ada serta pemanfaatannya secara efektif dan efisien (Sutarjo,
1985). Menurut Knudson (1980) perencanaan adalah mengumpulkan dan
menginterpretasikan data, memproyeksikannya ke masa depan,
mengidentifikasi masalah dan memberi pendekatan yang beralasan untuk
memecahkan masalahmasalah tersebut. Tujuan perencanaan lanskap untuk
menyelamatkan dan memperbaiki lanskap kolektif, membantu
mempertemukan berbagai penggunaan yang berkompetisi dan
menggabungkannya ke dalam suatu lanskap dimana tidak terjadi
pengrusakan alam dan sumber daya cultural tempat lanskap dijumpai
(Turner,1986).
D.2 Pertimbangan Lokasi Kegiatan
Sungai Cikapundung merupakan salah satu sungai yang membelah Kota

Bandung, yang mana perbaikan dan pengelolaannya sebelumnya telah
dicanangkan oleh Walikota Bandung, dengan tujuan menjadikan Sungai
Cikapundung sebagai sungai yang bersih yang akan melayani kebutuhan
masyarakat Kota Bandung.

Gambar D-2 Kondisi Sungai Cikapundung di Kota Bandung
Sungai Cikapundung, sungai sepanjang 28 kilometer ini, melintasi 11

kecamatan di tiga kabupaten kota, yaitu Kota Bandung, Kabupaten Bandung
dan Kabupaten Bandung Barat. Daerah hulu Sungai Cikapundung terletak di
daerah Cigulung dan Cikapundung, Maribaya, (Kab. Bandung Barat).
Sedangkan bagian tengah termasuk Cikapundung Gandok dan Cikapundung
Pasir Luyu (Kota Bandung).
Sungai Cikapundung bermuara di

Sungai Citarum di Bale Endah
(Kab.Bandung) dan menjadi salah satu
dari 13 anak sungai utama yang
memasok air untuk Sungai Citarum.
Sungai Cikapundung memiliki luas
daerah tangkapan di bagian hulu
sebesar 111,3 km, di bagian tengah
Gambar D-3 Kondisi Sungai Cikapundung seluas 90,4 km dan di bagian hilir seluas
Kota Bandung 76,5 Km.

Jumlah penduduk yang berdomisili di DAS Cikapundung mencapai 750.559
jiwa. Sedangkan jumlah penduduk tertinggi berada di Kelurahan Tamansari
28.729 jiwa. (Data BPLH Kota Bandung). Sungai Cikapundung di kanan kirinya
dikepung oleh bangunan. Sebagian besar bangunan yang merupakan
permukiman berada langsung di bantaran sungai. Data BPLH Kota Bandung
menyebutkan ada sekitar 1,058 rumah yang berada dekat dengan bantaran
Sungai Cikapundung. Hampir seluruhnya membuang limbah langsung ke
sungai. Karenanya sungai Cikapundung ini menerima limbah lebih dari 2,5 juta
liter setiap harinya, yang sebagian besar berasal dari limbah rumah tangga.
Pemanfaatan Sungai Cikapundung

Sungai Cikapundung dalam
pemanfaatannya, berfungsi sebagai
(1) drainase utama pusat kota; (2)
penggelontor kotoran dan
pembuangan limbah domestik
maupun industri sampah kota; (3)
objek wisata Bandung (Maribaya,
Curug Dago, kebun binatang dll); (4)
penyedia air baku Perusahaan
Daerah Air Minum (PDAM) Kota
Bandung yang membangun instalasi
penyadapan di Dago Pakar, Dago,
dan di Badak Singa; (5)
pemanfaatan energi yang dikelola
oleh PT Indonesia Power-Unit
Saguling yang mendirikan instalansi
di PLTA Bengkok dan PLTA Dago
Pojok, serta (6) sebagai sarana irigasi
pertanian, namun seiring dengan
pertumbuhan dan perkembangan
kota, instalasi tersebut tidak berfungsi
secara efektif.
(Sumber: Efektivitas Kelembagaan
Partisipatoris di Hulu Daerah Aliran Sungai Citarum, Siti Halimatusadiah).

Hulu Sungai Cikapundung juga merupakan sumber air baku bagi penduduk
Bandung. PDAM Tirtawening Kota Bandung mengolah sekitar 2,700 liter air per
detiknya. Instalasi Pengolahan Air (IPA) Dago Pakar mengolah sekitar 600 liter
air yang disuplai dari Bantar Awi. Sedangkan IPA Badak Singa mengolah 400
liter air/detik dari intake Dago Bengkok. Selain air minum, Sungai Cikapundung
juga memiliki pembangkit listrik tenaga air. Tenaga listrik dihasilkan dengan
memanfaatkan kekuatan gravitasi air dari air terjun atau arus air. Pembangkit
listrik tenaga air di Sungai Cikapundung ini dibangun di Jaman Pemerintah
Belanda pada tahun 1923. Ada dua pembangkit yaitu di Bengkok (3 x 1050
KW) dan Dago (1x 700 KW). Menurut data PSDA Jawa Barat, Sungai
Cikapundung juga digunakan untuk irigasi, terutama di Kabupaten Bandung
dan Kota Bandung.
Data Sungai Luas Daerah Tangkapan

CIKAPUNDUNG CIKAPUNDUNG
Sub DAS Cikapundung
Luas area : 43.439,04 Ha
Lahan Kritis : 3.865 Ha Hulu 111,3 km
Run-off : 529,5 juta m3/thn
Sedimentasi : 1.023,347 ton/thn
Tengah 90,4 km
Hilir 76,5 km
Sungai Cikapundung mengalir
melalui tiga Kabupaten/Kota
sebagai berikut : Jumlah penduduk yang
berdomisili di DAS Cikapundung
Kota Bandung : mencapai :
1. Kec. Cilengkrang
2. Kec. Cidadap
3. Kec. Coblong
750.559 jiwa
4. Kec. Bandung Wetan
5. Kec. Cicendo
6. Kec. Sumur Bandung
7. Kec. Regol & Lengkong
8. Kec. Bandung Kidul
Kabupaten Bandung Barat :

Kec. Lembang
Kabupaten Bandung :
1. Kec. Deyeuh Kolot
2. Kec. Cimenyan
D.3 Metodologi Pelaksanaan Kegiatan
Metodologi merupakan rangkaian dan urutan pelaksanaan pekerjaan secara

terstruktur sehingga dapat dipahami dengan lebih terinci detail/ setiap
tahapan kegiaan dengan harapan proses pencapaian tujuan dapat
dikendalikan tahap demi tahap, baik secara kerangka waktu dan substansi
kegiatan yang sedangan dan akan dilakukan, sehingga harapan pencapaian

tujuan yang ditetapkan pada tahap awal bisa tercapai serta proses umpan
balik karena adanya perkembangan isu- isu bisa memperbaiki persepsi awal
yang mungkin saja belum sesuai.
Secara prinsip proses kegiatan yang digambarkan dalam metodologi

memenuhi kaidah bagan input - proses - ouput umpan balik bukan linier,
seperti terlihat pada bagan dibawah ini;
Yang
diharapkan
INPUT menjadi
Tahapan landasan
Kegiatan penetapan
input data
Feed dan
penggunaan
Back
PROSES alat analisis
Tahapan
Kegiatan
Feed
Back
OUTPUT
Dengan mengikuti alur pikir diatas, secara lebih terinci, Metodologi
pelaksanaan kegiatan ini dilakukan dengan tahapan sebagai berikut :
Tahap Persiapan
Tahap pelaksanaan
Tahap akhir/ finalisasi

Tahapan TAHAP PERSIAPAN TAHAP PELAKSANAAN TAHAP AKHIR
Pengumpulan
Persiapan Identifikasi
Data
Potensi dan
PERENCANAAN LANSEKAP SUNGAI I CIKAPUNDUNG
Analisa
Sekunder
Permasalahan
Analisa Pemanfaatan
Persiapan Potensi GAMBAR
Peta Dasar Lahan
Administrasi Wisata Analisa Kondisi Fisik DESAIN
Dokumen/ Hasil Studi
Konservasi
Kontrak
Sebelumnya
Irigasi
Kawasan
Analisa Tapak
LANSEKAP
Surat Perintah
Permasalahan Kebutuhan Sarana & KAWASAN
Kerja (SPK) Primer Erosi Prasarana
Surat Survey Analisa Kebutuhan
Sedimentasi
Pemanfaatan lahan Biaya
Kerusakan
Topografi
Lingkungan Biotik &
Sarana dan
Persiapan Prasaranana
Abiotik Perkiraan
Teknis Sosial budaya Kebutuhan
masyarakat Rencana Biaya
Pembentukan Tim
Kajian Literatur Pengolahan Lansekap
Kondisi Biofisik Lokasi
Penyusunan Metode Perencanaan Data Sungai
Pelaksanaan
Lapangan Cikapundung
Pekerjaan
Penyusunan Rencana Rencana Tapak
Kerja
Persiapan Kebutuhan
Kompilasi Kawasan
Rencana
Survey Lapangan Data
Pemanfaatan Ruang
Konsep Kawasan
Perencanaan Rencana Kebutuhan
Delienasi Pengecekan Sarana dan
Sungai
Kawasan Data
Prasarana Kawasan
Cikapundung Konsep pola interaksi
Perencanaan Lapangan kawasan
Gambar D-4 Metodologi Umum Pelaksanaan Kegiatan
Tahapan pelaksanaan pekerjaan Perencanaan Lansekap Sungai I Cikapundung dibagi atas 3 bagian yaitu : Tahap Persiapan, Tahap
Pelaksanaan dan Tahap Akhir atau Finalisasi. Tahap persiapan merupakan tahap awal yang direncanakan akan diselesaikan paling
lambat selama 3-4 hari. Sedangkan tahap Pelaksanaan yang terdiri atas survey pengumpulan data direncanakan akan diselesaikan
selambat-lambatnya 4-5 hari dan pengolahan data serta penyusunan konsep dan desain perencanaan direncanakan akan
diselesaikan selambat-lambatnya dalam 18-20 hari yang juga meliputi gambar desain dan perkiraan kebutuhan biaya.

D.3.1 Tahap Persiapan
Di dalam tahap persiapan ini dilakukan beberapa kegiatan sebagai awal
(inisiasi) dari seluruh rangkaian kegiatan yang direncanakan. Hasil tahap
persiapan ini akan sangat mempengaruhi proses yang dilakukan dalam tahap-
tahap selanjutnya.
Mobilisasi Tim
Kajian Kebijakan
dan Literatur
Kebijakan
Kebijakan
Ruang Kebijakan
Pengelolaan
DAS Sektoral lainnya
Delineasi
Kawasan
Perencanaan
Gambar D-5 Bagan Alir Tahap Persiapan Kegiatan
Secara umum terdapat empat kegiatan utama di dalam tahap persiapan

kegiatan Perencanaan Lansekap Sungai I Cikapundung, yakni :
A. Pemantapan metodologi, maksud dari ruang lingkup kegiatan ini

adalah:
Merencanakan secara lebih detail tahap-tahap pelaksanaan
kegiatan berikutnya, untuk mengefisienkan penggunaan waktu dan
sumber daya.
Menetapkan metode analisis yang akan digunakan, hal ini penting
untuk ditetapkan karena akan mempengaruhi kebutuhan data,
analisis, dan kualitas hasil kegiatan secara keseluruhan.

Menetapkan Delineasi kawasan perencanaan, agar supaya tidak
terjadi diskusi lebih lama karena dapat mengurangi waktu
pelaksanaan pekerjaan
B. Studi literatur, meliputi :
Kajian berbagai studi mengenai pemberian Bantuan Teknis
mengenai dmpak sebelum dan sesudah bantuan diberikan dan
direalisasikan
Menelaah sejumlah pelaksanaan studi mengenai Sungai
Cikapundung yang pernah dilakukan di beberapa lokasi kajian yang
berbeda.
Memaksimalkan kemungkinan penggunaan data dan model yang
pernah dikembangkan di wilayah studi yang sejenis untuk
memperkaya bahasan dan validasi dari model yang dikembangkan
dalam studi ini.
C. Review peraturan terkait yang bermanfaat untuk:

Menyusun sejumlah indikator penilaian bantuan teknis untuk
mengevaluasi dampak yang terjadi pada wilayah yang telah
diberikan bantuan teknis.
Identifikasi awal kondisi dan permasalahan pada daerah yang telah
dan akan diberikan bantuan teknis terkait mekanisme permohonan
bantuan dan realisasinya.
Pada tahapan persiapan akan dihasilkan sebuah format pengambilan data

yang kemudian dilaksanakan untuk memenuhi kebutuhan data yang
diperlukan dalam proses analisis nantinya. Selain daripada itu pada tahapan
ini juga dihasilkan indentifikasi awal permasalahan yang terjadi di lokasi
kegiatan.
D.3.2 Tahap Pelaksanaan

Uraian kegiatan yang akan dilakukan dalam tahap pelaksanaan pada
kegiatan Perencanaan Lansekap Sungai I Cikapundung meliputi beberapa
tahapan. Masing-masing tahapan kegiatan tersebut memiliki peranan yang
besar dalam kaitannya dengan kelancaran penyusunan pekerjaan. Dalam
tahap pelaksanaan Perencanaan Lansekap Sungai I Cikapundung akan
dilaksanakan kegiatan pengumpulan data primer dan sekunder. Setelah
proses pengambilan data terselesaikan kemudian akan dilakukan pengecekan
kelengkapan data dengan. Adapun kegiatan yang dilaksanakan dalam
Perencanaan Lansekap Sungai I Cikapundung pada tahap pelaksanaan
(antara) adalah sebagai berikut:
1. Pengumpulan Data Sekunder

2. Pengumpulan Data Primer
3. Membuat konsep perencanaan
4. Mengkaji dan menganalisis kebutuhan sarana dan prasarana
5. Membuat desain perencanaan kawasan
TAHAP PELAKSANAAN
Pengumpulan
Data Identifikasi
Potensi dan Analisa
Sekunder
Permasalahan
Analisa Pemanfaatan
Potensi
Peta Dasar Lahan
Wisata Analisa Kondisi Fisik
Dokumen/ Hasil Studi
Konservasi Kawasan
Sebelumnya
Irigasi Analisa Tapak
Permasalahan Kebutuhan Sarana &
Primer Erosi Prasarana
Sedimentasi Analisa Kebutuhan
Pemanfaatan lahan Biaya
Kerusakan
Topografi
Lingkungan Biotik &
Sarana dan
Abiotik
Prasaranana
Sosial budaya
masyarakat Rencana
Pengolahan Lansekap
Kondisi Biofisik Lokasi
Perencanaan Data Sungai
Lapangan Cikapundung
Rencana Tapak
Kompilasi Kawasan
Rencana
Data
Pemanfaatan Ruang
Konsep Kawasan
Perencanaan Rencana Kebutuhan
Pengecekan Sungai
Sarana dan
Prasarana Kawasan
Data Cikapundung Konsep pola interaksi
Lapangan kawasan
Gambar D-6 Bagan Alir Tahap Pelaksanaan Kegiatan

A. Pengumpulan Data Primer dan Sekunder
Pengumpulan data terkait studi Perencanaan Lansekap Sungai I
Cikapundung di bagi dalam pengumpulan data primer dan sekunder.
Data Sekunder
Data sekunder dalam hal ini didapat dengan pendekatan
instansional yaitu dengan melakukan pengambilan data ke
beberapa instansi terkait, utamanya Dinas Bina Marga dan
Pengairan, serta instansi terkait lainnya di Kota Bandung. Beberapa
data sekunder yang dibutuhkan antara lain :
1. Data mengenai studi maupun kajian yang sebelumnya telah
dilakukan
2. Peta dasar mengenai sungai maupun perencanaan sungai
dikota bandung
Selain pengumpulan data sekunder di instansi terkait dilakukan pula
studi pustaka tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan
pekerjaan ini dan dapat menunjang analisis, meliputi informasi yang
diperlukan dalam pelaksanaan studi ini seperti kebijakan mengenai
pengelolaan sunga di Kota Bandung.
Data Primer
Survai lapangan dilakukan dalam studi Perencanaan Lansekap
Sungai I Cikapundung berdasarkan lokasi survai yang telah
ditentukan dan disetujui oleh tim teknis. Survai lapangan yang
dilaksanakan dalam pelaksanaan studi ini adalah untuk
memperoleh data sebagai berikut :
1. Kondisi pemanfaatan lahan kawasan perencanaan dlaam hal
ini daerah sekitar Sungai Cikapundung di Kota Bandung
2. Kondisi topografi kawasan perencanaan
3. Jenis dan kondisi sarana dan prasarana yang terdapat pada
lokasi perencanaan
4. Kondisi sosial budaya masyarakat pada lokasi perencanaan
5. Kondisi biofisik lokasi perencanaan, yang meliputi kondisi biotik
dan kondisi abiotik.

B. Identifikasi Potensi dan Permasalah Pada Kawasan Perencanaan
Pada tahap ini akan dilakukan identifikasi atau penetapan potensi yang
dimiliki Sungai Cikapundung dan juga permasalahan sehingga potensi
tersebut tidak dapat berkembang dengan baik.
Gambar D-7 Diagram alir garis besar identifikasi permasalahan
C. Penyusunan Konsep Perencanaan

Setelah potensi dan permasalahan ditetapkan maka langkah
berikutnya menyusun arahan konsep perencanaan Sungai
Cikapundung, yang mana konsep perencanaan ini akan menentukan
kebutuhan sarana dan prasaran yang akan direncanakan untuk
memaksimalkan potensi yang dimiliki oleh kawasan perencanaan
dalam hal ini Sungai Cikapundung.
D. Analisa dan Rencana
Pada poin ini akan dilakukan analisa mengenai kondisi kawasan
perencanaan yang meliputi kondisi fisik, kondisi masyarakat maupun
kondisi lingkungan biofisik. Setelah melakukan analisa maka akan mulai
nampak mengenai model perencanaan yang akan ditetapkan pada
kawasan perencanaan.

D.3.3 Tahap Akhir
Tahap akhir dalam kegiatan studi Perencanaan Lansekap Sungai I
Cikapundung merupakan finalisasi pekerjaan perencanaan, yang mana pada
tahap ini telah dilakukan pemetaan hasil analisis dan rencana. Selain itu juga
rencana telah dituangkan dalam gambar detail dan juga gambar desain 3D
mengenai perencanaan Lanskap Sungai Cikapundung. Setelah melakukan
pemetaan dan penggambaran secara detail kemudian dilakukan perhitungan
mengenai perkiraan kebutuhan biaya.
Bagan alir pada tahap akhir ini selanjutnya dapat dilihat pada gambar
dibawah ini :
TAHAP AKHIR
GAMBAR
DESAIN
LANSEKAP
KAWASAN
Rencana
Lansekap
Sungai
Cikapundung
Perkiraan
Rencana Tapak Kebutuhan
Kawasan
Rencana
Biaya
Pemanfaatan Ruang
Kawasan
Rencana Kebutuhan
Sarana dan
Prasarana Kawasan
Konsep pola interaksi
kawasan
Gambar D-8 Bagan Alir Tahap Akhir Kegiatan

Bagian E
JADWAL PELAKSANAAN
PEKERJAAN
E.1 Jadwal Keseluruhan Kegiatan
Pekerjaan Perencanaan Lansekap Sungai I Cikapundung secara keseluruhan

diharapkan dapat diselesaikan dalam kurun waktu 1 (Satu) bulan hari kerja
atau 30 Hari Kalender. Diharapkan dalam kurun waktu tersebut semua
kegiatan dapat diselesaikan dengan baik.
E.2 Rencana Jadwal Berdasarkan Kegiatan
Berdasarkan rencana kegiatan yang telah disusun sebelumnya maka rencana

jadwal secara rinci kegiatan Perencanaan Lansekap Sungai I Cikapundung,
dibagi dalam beberapa tahapan yaitu:
1. Persiapan
2. Tahap Pelaksanaan Kegiatan
3. Tahap Akhir Kegiatan/ Finalisasi
Uraian dari jadwal pelaksaan kegiatan tersebut berdasarkan tahapan dapat

dilihat pada tabel di bawah ini:
E-1
Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan

Tabel E.1 Rencana Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Dampak Pelaksanaan Bantuan Teknis
Transportasi Perkotaan
BULAN I
No URAIAN PEKERJAAN MINGGU KE
I II III IV
I PEKERJAAN PERSIAPAN
1 Pekerjaan Administrasi dan Kontrak
2 Pekerjaan Mobilisasi Personil
3 Pengumpulan Data Sekunder
4 Penyusunan Rencana Kerja
5 Persiapan Survei Lapangan
II PEKERJAAN SURVEY DAN PENGOLAHAN DATA
1 Pengumpulan Data Lapangan/Pengukuran
2 Pengolahan Data Lapangan
III PERENCANAAN TEKNIK

Konsep Detail Perencanaan Lansekap Sungai
1
(Perencanaan dan Analisa)
2 Penyusunan Gambar Detail Desain 3 Dimensi (3D)
3 Penyusunan Spesifikasi Teknik
4 Penyusunan Volume Pekerjaan dan RAB
IV RAPAT/ KOORDINASI
1 Diskusi Laporan Akhir
V PEKERJAAN PELAPORAN
1 LaporanAkhir
E-2
Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan

Bagian F
KOMPOSISI TIM DAN PENUGASAN
Dalam pelaksanaan kegiatan Perencanaan Lansekap Sungai I Cikapundung

perlu dilakukan pengelolaan yang jelas dalam upaya pengerjaannya.
Organisasi pelaksanaan kegiatan adalah upaya untuk mengelola kegiatan ini
sehingga dapat berjalan dengan baik dan lancar.
F.1 Struktur Organisasi Tim
Pekerjaan Perencanaan Lansekap Sungai I Cikapundung merupakan paket

pekerjaan yang melibatkan berbagai disiplin ilmu serta keterlibatan tim teknis.
Struktur organisasi Perencanaan Lansekap Sungai I Cikapundung dapat dilihat
pada gambar berikut ini:
Pemberi Kerja
Konsultan
Ketua Tim Forum Pihak-Pihak

(Ahli Arsitektur) Diskusi Terkait
Tenaga Pendukung :
1. Asisten Ahli Hidrologi
Ahli Geodesi 2. Surveyor
3. Operator Komputer
4. Juru Gambar
Gambar F-1 Struktur Organisasi Pelaksanaan Kegiatan
F.2 Komposisi Tim

Kebutuhan tim pada kegiatan Perencanaan Lansekap Sungai I Cikapundung
berdasarkan kerangka acuan kerja sebanyak 1 (Satu) tenaga ahli dan
F-1
Komposisi Tim dan Penugasan

beberapa tenaga pendukung. Komposisi tim untuk melaksanakan kegiatan ini
dapat dilihat pada tabel berikut ini:
F-2

Tabel F.1 Komposisi Tim dan Uraian Tugas Kegiatan Dampak Pelaksanaan Bantuan Teknis Transportasi Perkotaan
TENAGA AHLI POSISI YANG

NAMA PERSONIL PERUSAHAAN LINGKUP KEAHLIAN URAIAN PEKERJAAN
LOKAL/ASING DIUSULKAN
A. TENAGA AHLI
1. Menyusun organisasi kerja tim secara
keseluruhan;
2. Mengkoordinasikan pelaksanaan
a. Penanggung jawab pekerjaan terhadap semua hal yang
teknis pelaksanaan berhubungan dengan kelancaran
pekerjaan secara pekerjaan;
keseluruhan; 3. Mengkoordinasikan hubungan kerja antar
b. Koordinator semua Ahli organisasi kerja sesuai tugas masing-
Lokal kegiatan teknis dan Arsitektur masing dengan semua unsur proyek dan
organisasi pekerjaan; (Ketua Tim) instansi terkait;
c. Pengarah, pengawas 4. Mengintegrasikan berbagai disiplin ilmu
dan pengendali mutu yang mendukung dalam pekerjaan ini;
pekerjaan pada 5. Membuat laporan mengenai data-data
setiap tahap kegiatan. yang didapat serta menganalisa untuk
mendapatkan output, guna penyusunan
buku laporan pada setiap tahap
kegiatan.
a. Melaksanakan semua pekerjaan yang
a. Sebagai koordinator
diterimanya, sesuai dengan job
studi bidang
description dan berpedoman pada
manajemen dan
ketentuan yang berlaku;
rekayasa lalu lintas
b. Memberi masukan pada ketua tim dalam
b. Membantu Ketua Tim
Ahli merumuskan solusi permasalahan terkait
Lokal dalam mengarahkan
Geodesi pemetaan
dan menganalisa
c. Melakukan konsultasi tentang pekerjaan
aspek teknis
kepada Ketua Tim secara intern, dan
mengenai
kepada pemberi tugas secara ekstern
manajemen dan
terkait teknik dan rencan apemetaan
rekayasa lalu lintas.
kawasan perencanaan.
B. TENAGA PENDUKUNG
Membantu tenaga ahli menyelesaikan
Membantu Ketua Tim
Lokal Asisten Ahli Hidrologi pekerjaan mengenai analisa hidrologi pada
dan Tenaga Ahli
kawasan perencanaan
F-3

TENAGA AHLI POSISI YANG
NAMA PERSONIL PERUSAHAAN LINGKUP KEAHLIAN URAIAN PEKERJAAN
LOKAL/ASING DIUSULKAN
Melakukan kegiatan penggambaran dan
Memeriksa kembali gambar gambar yang
Lokal Sebagai juru gambar Drafter/ Juru Gambar
telah dibuatnya sebelum gambar tersebut
diterbitkan dan atau document drawing
Sebagai operator Membantu tenaga ahli dalam menginput
Lokal komputer dan inputing Operator Komputer data dan juga membantu dalam
data pengolahan data
Sebagai staff Membantu manajemen proyek dan ketua

Lokal Administrasi
administrasi proyek tim dalam penyelesaian administrasi proyek
F-4

Bagian G
JADUAL PENUGASAN TENAGA
AHLI
G.1 Lama Penugasan Tenaga Ahli
Kualifikasi Tenaga Ahli yang dibutuhkan dalam kegitan Perencanaan Lansekap

Sungai I Cikapundung adalah sebagai berikut :
Tabel G.1 Kebutuhan Tenaga Ahli dan Kualifikasi
Jumlah
Nama
No. Pendidikan Posisi Orang
Tenaga Ahli
Bulan
1 S1 Teknik Arsitektur Ketua Tim 1
2 S1 Teknik Geodesi Ahli Geodesi 1
Tabel G.2 Kebutuhan Tenaga Pendukung dan Kualifikasi
Jumlah Orang
No. Nama Pendidikan Posisi
Bulan
1 S1 Teknik Asisten Ahli
1
Sipil/Arsitektur Hidrologi
2 STM Drafter 1
3 Operator
SMK 1
Komputer
4 D3 Surveyor 1
G.2 Penugasan Tenaga Ahli dan Pendukung
Mengingat pekerjaan ini bersifat komplek dan menyangkut kepentingan pihak

operator, pelibatan tenaga ahli diatur sedemikian rupa sehingga setiap
tenaga ahli akan dilibatkan pada setiap bulan pekerjaan dengan bobot
masing-masing tenaga ahli setiap bulannya seperti pada tabel berikut:
G-1
Jadual Penugasan Tenaga Ahli

Tabel G.3 Rencana Jadwal Penugasan Tenaga Ahli Berdasarkan MM
Bulan
NO KEAHLIAN Minggu MM
1 2 3 4
1 Ahli Arsitektur 1
2 Ahli Geodesi 1
Tabel G.4 Rencana Jadwal Penugasan Tenaga Pendukung Berdasarkan MM
Bulan
NO KEAHLIAN Minggu MM
1 2 3 4
1 Asisten Ahli Hidrologi 1
2 Drafter 1
3 Operator Komputer 1
4 Surveyor 1
G-2
Jadual Penugasan Tenaga Ahli

Bagian H
DAFTAR RIWAYAT HIDUP (CV)
TENAGA AHLI
Pada bagian I ini akan membahas tentang riwayat hidup masing masing
tenaga ahli dan tenaga pendukung dalam kegiatan Dampak Pelaksanaan
Bantuan Teknis Transportasi Perkotaan.
Daftar riwayat hidup masing masing tenaga ahli dan tenaga pendukung akan
di lampirakan pada halaman berikutnya ;
H-1
Daftar Riwayat Hidup (CV) Tenaga Ahli

Bagian I
PERNYATAAN TENAGA AHLI
Pada bagian J ini akan membahas tentang pernyataan masing masing

tenaga ahli dan tenaga pendukung dalam kegiatan Dampak Pelaksanaan
Bantuan Teknis Transportasi Perkotaan.
Pernyataan tentang kediaan masing masing tenaga ahli dan tenaga

pendukung akan di lampirakan pada halaman berikutnya ;
I-1
Pernyataan Tenaga Ahli

Ustek Sungai Cikapundung

Uploaded by

Document Information

Original Description:

Original Title

Copyright

Available Formats

Share this document

Share or Embed Document

Sharing Options

Did you find this document useful?

Is this content inappropriate?

Copyright:

Available Formats

Ustek Sungai Cikapundung

Uploaded by

Copyright:

Available Formats

Usulan Teknis

PERENCANAAN LANSEKAP SUNGAI I CIKAPUNDUNG

DAFTAR ISI .................................................................................................................... I

Daftar Isi iii

Tabel B.1 Pengalaman Perusahaan PT. .. ........................................................ B-2

A.1 Profil Umum Perusahaan

A.1.1 Bidang Kompetensi

Berbekal kematangan pengalaman profesional di bidangnya, serta motivasi

Data Organisasi Perusahaan

A.1.2 Visi dan Misi

Visi PT. TRANSPLAR INDONESIA

A.1.3 Lingkup Layanan

Data Organisasi Perusahaan

Data Organisasi Perusahaan

Perencanaan Teknik Sipil

A.2 Data Legalitas Perusahaan

Data Organisasi Perusahaan

1. No. 00207/10-12/PK/II/2012, Tanggal 21

Ijin Undang-Undang Gangguan (HO)

1. No. 503/05/PAD/2012, Tanggal 16

Surat Tanda Daftar Perusahaan (TDP)

1 10.24.1.46.23548, Tanggal 21 Februari

Sertifikat Badan Usaha Jasa Perencana Kontruksi

SBU Bidang Usaha Sipil

SBU Bidang Usaha Tata Lingkungan

Data Organisasi Perusahaan

A.2.3 Landasan Hukum Pendirian Perusahaan

b. Tanggal : 04 Mei 2011

c. Nama Notaris : Drs. Yudi Priadi, S.H.

Pengesahaan Departemen Kehakiman

Nomor : AHU-31551.AH.01.01.Tahun 2011

Akta Perubahan PT. TRANSPLAR INDONESIA

b. Tanggal : 13 februari 2012

c. Nama Notaris : Drs. Yudi Priadi, S.H.

Pengesahaan Departemen Kehakiman

Nomor : AHU-12283.AH.01.02.Tahun 2012

A.3 Organisasi Perusahaan

A.3.1 Komisaris PT. TRANSPLAR INDONESIA

No Nama No. KTP Jabatan dalam

Data Organisasi Perusahaan

No Nama No. KTP Jabatan dalam

Data Organisasi Perusahaan

Pengalaman kerja PT. TRANSPLAR INDONESIA selama berdirinya, dalam

10. Sekunder Yang Berada

6 Kajian Distrik Navigasi - - - - -

7 Penyusunan Rencana Provinsi NTB Kemenhub Dirjen - - - - - PT Qorina

11 Swakelola Percepatan - Kabupaten / Dinas Jl. Kawaluyaan - - - - -

C.1 Tanggapan Terhadap Kerangka Acuan Kerja (KAK)

C.1.1 Tanggapan Mengenai Maksud dan Tujuan

Tujuan dari Perencanaan Lansekap Sungai I adalah :

C.1.3 Tanggapan Terhadap Target/ Sasaran Pelaksanaan Pekerjaan

Berdasarkan hal tersebut, menurut interpretasi konsultan bahwa pekerjaan ini

C.1.4 Tanggapan Terhadap Ruang Lingkup Pekerjaan

1. Survey Lapangan yang meliputi :

C.2 SaranTerhadap Kerangka Acuan Kerja (KAK)

C.2.1 Saran Mengenai Latar Belakang

Sungai merupakan satu elemen lanskap yang merupakan mata rantai

Namun kondisi tersebut tidak sepenuhnya dapat tercapai, dikarenakan kondisi

Berdasarkan hal tersebut maka dianggap sangat penting untuk mengelola

C.2.2 Saran Mengenai Waktu Pelaksanaan Pekerjaan

C.2.3 Saran Terhadap Lokasi Kegiatan

D.1 Pendekatan Studi Commented [W1]: