PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA
a.Bahwa dalam upaya meningkatkan pelayanan Puskesmas yang
PU SKESIHAS MANTRIERON Manajemen Resikc
JI Mayjen DI. Panjaitan No. 82 Yogyakarta Kode Pos: 55141 Telp.(0274) 388679 Fax (0274) 388679
EMAIL : puskmj@jogjakota.go.id/ pusk_mj@yahoo.com
HOT LINE SMS : 08122780001 HOT LINE EMAIL : upik@jogjakota.go.id
WEBSITE : www jogiakota.go.id
drg. Ambarwati Triwinahyu
NIP. 196612212006042001
TENTANG MANAJEMEN RISIKO KLINIS PUSKESMAS MANTRIJERON
KEPALA PUSKESMAS MANTRIJERON
SS
b.Bahwa untuk melaksanakan maksud tersebut point a, perlu
ditetapkan Surat Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Mantrijeron
tentang tentang Manajemen Risiko Klinis.
~ KESATU
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 20
Kesehatan;
Menetapken 1 Keputusan Kepala Puskeisrdaag-btadinigrepUtdittandonbtiadjiamar 29 Tahun 20
Risiko Klinis Puskesmas MBnbidietoK edokteran;
Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentar
\ Penerapan Manajemen RekikedKiatinseperti tertera dalam lampiran
surat keputusan ini Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 ten
— Cee Disagree rahe arenes erineed apabila di
rdenat kekitiqutnsintamMentsidpakiesehatzia aRepublik —Indonesi
rae pembelulan sebagabseMenkestBHaK/1909 tentang Standar Pelayanan Ri
KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS MANTRIJERON
NOMOR 022.F TAHUN 2015
MenimbangLampiran Surat Keputusan Kepala Puskesmas Nomor...«
Tentang Manajemen Resiko Klinis
Tanggal 4 Mei 2015
MANAJEMEN RESIKO KLINIS PUSKESMAS MANTRIJERON
A. Pendahuluan
Manajemen Resiko Klinis merupakan suatu upaya sistematis yang dilakukan baik di
rumah sakit maupun Puskesmas dalam rangka mengurangi resiko akibat pelaksanaan
pelayanan medik. Resiko Klinis dapat berupa bahaya, kesalahan, musibah atau potensi
terjadinya hal-hal yang merugikan pasien, terkait dengan atau sebagai dampak asuhan
klinik yang diberikan kepadanya.
B. Tujuan
1. Meminimumkan terjadinya “medica error”, ‘adverse events’, dan ‘harms’ pada pasien
(membuat asuhan pasien lebih aman),
2. Meminimumkan kemungkinan terjadinya Klaim dan mengendalikan biaya klaim yang, harus
‘menjadi tanggungan institusi (mencegah kerugian financial bagi Puskesmas) dan dokter
C. Sasaran
1. Puskesmas
2. Puskesmas Pembantu.
3. Posyandu
D. Tahapan Manajemen Resiko Klinis
1, Identifikasi resiko : keluhan pasien, klaim, incident report, audit medik,
Pembahasan : Tim Manajemen Medik, Koordinator Pemegang Program.
Kesimpulan: RCA: Tipe Medical Error, Sumber Medical Error, FMEA: perbaikan prosedur,
kebijakan, peraturan, dil
4. Tindak lanjut
E. Incident Report
1 Pelaporan setiap masalah atau kejadian yang menyimpang dari yang direncanakan atau
secara normal scharusnya tidak terjadi dan berdampak pada keselamatan pasien (Patient Care
ddan Patient Safety)
2. Pelaporan atas masala atau kejadian yang menghadapkan pasien pada keadaan beresiko,
3. Pelaporan atas masalah atau kejadian yang bertendensi/berpotensi menghadapkan puskesmas
terhadap tuntutan hukum,
4. Masalahikejadian tidak harus selalu sudah menyebabkan cedera, tetapi termasuk juga
kejadian yang potensial menyebabkan cedera
3, Pelaporan atas masalah/kejadian yang dapat menjadikan pelajaran untuk mengeliminasi atau
‘menurunkan resiko.
6. Pelaporan masalah/kejadian yang mempunyai dampak terhadap anggaran dan resiko
kotersediaan keuangan, peralatan maupun supplies.F Sumber Medical Report
Manusia:
a. Kelelahan
Kurang terlatih
Komunikasi yang buruk
b
c.
4. Kekuassan/pengendalian
e. Keterbatasan waktu
£. Poor judgement
@ Keragu-raguan
h, Logie error
Over confidence
Organisasi
Rancang bangun kerja
vp
Perencanaan kebijakan
Administrasi/pembiayaan
Insentif/disinsentif/kepemimpinan
Manajemen supply
‘Supervisi/umpan balik
meee
Ketidakjelasan petugas
e
Salah menempatkan personil
‘Teknikal
Poor automation
Peralatan yang buruk
Keterbatasan peralatan
Tidak memiliki decision support
Kompleksitas
pees
Kurang integrasi
®
Terlalu banyak informasi
h. Tidak menggunakan ceklist
G. Tipe Medical Error
Kekeliruan Konsep
a, Wrong Concept of Disease
b. Wrong Concept of Treatment
Kekeliruan Diagnostik
Misdiagnosis
Late Diagnosis
Gagal melakukan prosedur diagnosis
Menggunakan_prosedur yang usang
Gagal melakukan pemantauan dan follow up
pe eos
Hasil pemeriksaan penunjang
Kekeliruan Terapi
a. Eror melakukan tindakan medikEror memberikan terapi
Eror menetapkan dosis
ne gl
Eror menetapkan jenis obat
€. Terlambat memberikan terapi padahal indikasi berdasarkan diagnostic sudah jelas
ff. Melakukan tindakan medik yang tidak adekuat dan tidak ada indikasi
g. Teknik yang keliru
4. Kekeliruan Pencegahan
a, Gagal melakukan terapi pencegahan sesuai yang diperlukan
b.
5. Lainnya
adekuat melakukan pemantauan hasil terapi
a. Gagal dalam berkomunikasi
1) Komunikasi dengan pasien
2) Komunikasi dengan tenaga kesehatan lainnya
b. Equipment failure
c. Kegagalan system lainnya
H. Penutup
Demikian program ini disusun untuk memberikan gambaran mengenai penerapan
Manajemen Resiko Klinis di Puskesmas Mantrijeron Kota Yogyakarta,
Ditetapkan di Yogyakarta
pada tanggal 4 Mei 2015
KEPALA,
drg. Ambarwati Triwinahyu
NIP.196612212006042001