You are on page 1of 4

Anatomi mata

Mata merupakan organ visual yang kompleks dengan strukur yang kompak.
Masing-masing mata memiliki bentuk menyerupai bola dengan kisaran diameter 24
mm dan memiliki massa sekitar 8 gram. (Martini dan Nath, 2015).

Bola mata yang berbentuk bulat mengisi bagian anterior dari orbita bersama
dengan otot ekstrinsik mata, glandula lakrimal, dan nervus kranialis serta pembuluh
darah yang menyuplai nutrisi untuk mata. Dinding dari mata terdiri dari beberapa
lapis, yaitu lapisan fibrous luar, lapisan intermediate / vaskular (uvea) dan lapisan
dalam (retina). Reseptor visual (fotoreseptor) terletak pada lapisan dalam (Martini
dan Nath, 2015).

Bola mata merupakan struktur yang berongga, dimana bagian dalamnya


dapat dibagi menjadi dua ruang yaitu ruang anterior dan ruang posterior. Ruang
anterior merupakan area tepat di belakang kornea dan anterior terhadap iris
sedangkan ruang yang terletak di belakang iris dan berada di depan lensa
merupakan ruang posterior. Ruang anterior diisi oleh cairan aquous humor dan
ruang posterior diisi oleh vitreus humor yang strukturnya seperti jelly. Kedua struktur
tersebut berfungsi sebagai penyokong bentuk mata (Martini dan Nath, 2015; Drake
et al, 2014).

A. Lapisan Mata
Lapisan mata dapat lebih lanjut dijelaskan sebagi berikut (Martini dan
Nath, 2012).

Gambar 1. Lapisan Mata (Martini dan Nath, 2015)


1. Lapisan Fibrous
Lapisan fibrous merupakan lapisan terluar dari mata, yang tersusun
atas sklera dan kornea. Lapisan ini berfungsi sebagai penyokong dan
pelindung, sebagai tempat melekatnya otot ekstrinsik mata dan
mengandung struktur yang berperan dalam proses pemfokusan objek.
a. Sklera
Bagian putih dari mata yang terdiri dari jaringan ikat fibrous
yang mengandung serat elastik dan kolagen. Permukaan sklera
terdiri dari pembuluh darah dan syaraf yang dapat menembus
hingga ke bagian dalam.
b. Kornea
Struktur transparan yang merupakan kelanjutan dari sklera.
Tidak terdapat pembuluh darah dan merupakan bagian paling
sensitif dari mata
2. Lapisan vaskular
Daerah berpigmen yang terdiri dari iris, badan siliar, dan koroid.
Lapisan ini mengandung banyak pembuluh darah, pembuluh limfe dan
otot intrinsik mata
a. Iris
Dapat terlihat melalui permukaan kornea, mengandung
pembuluh darah, sel pigmen dan dua lapis serat otot polos yaitu
otot pupil. Otot yang berkontraksi menyebabkan perubahan
pada pupil (pusat masuknya iris).
b. Badan siliar
Daerah menebal dimulai dari persimpangan kornea dan
sklera. terdapat struktur otot siliaris yang memiliki banyak
lekukan yang disebut prosesus siliaris. Selain itu terdapat pul
struktur ligamen suspensorium yang melekat pada ujung
prosesus siliaris.
c. Koroid
Merupakan lapisan vaskuler yang memisahkan lapisan
fibrous dan lapisan posterior dengan ora serrata. Terdiri atas
jaringan kapiler dan melanosit.
3. Lapisan dalam
Terdiri dari retina dan nervus optikus, yang memiliki dua lapisan
yaitu lapisan luar yang tipis, sering disebut lapisan pigmen dan lapisan
dalam yang tebal disebut lapisan neural.
Terdapat fotoreseptor yang terletak di dekat lapisan pigmen, yang
memiliki fungsi sebagai pendeteksi cahaya. Fotoreseptor pada retina
dibedakan menjadi dua yaitu sel batang dan sel kerucut. Sel batang
sangat sensitif terhadap cahaya sehingga dapat membantu
penglihatan di kondisi gelap, sedangkan sel kerucut berfungsi untuk
membedakan warna.

Gambar 1. Anatomi Mata (Martini dan Nath, 2015)


B. Ruang Mata
1. Aqueous Humor
Cairan yang bersirkulasi pada kavitas anterior mata,
memungkinkan untuk transportasi nutrisi dan sisa/kotoran serta
berfungsi untuk mempertahankan bentuk mata dan menjaga tekanan
intraokuler mata. Cairan aqueous mensuplai nutrisi pada kornea dan
lensa. Cairan ini dihasilkan oleh sel epitel pada prosesus siliaris badan
siliar.
2. Badan Viterus
Massa gelatin yang mengisi ruang posterior mata. Berfungsi
untuk menstabilkan bentuk mata. Sel khusus yang terdapat pada
badan vitreus dapat memproduksi serat kolagen dan proteoglikan.
Badan vitreus terbentuk pada perkembangan mata dan tidak dapat
digantikan (irreplaceable).
C. Lensa
Lensa merupakan lempeng transparan, bikonveks dan transparan
yang menempel pada otot yang tehubung dengan dinding luar bola mata.
Lensa terletak di belakang kornea dan digantungkan oleh ligamen
suspensorium badan siliar. Fungsi utama lensa adalah untuk
memfokuskan gambaran visual pada fotoreseptor dengan cara mengubah
bentuknya.

Perdarahan dari mata disuplai oleh beberapa pembuluh darah yaitu (Drake et al,
2014):

1. Arteri:
a. Arteri siliaris posterior pendek cabang arteri opthalmica
b. Arteri siliaris posterior panjang
c. Arteri siliaris anterior
d. Arteri retina sentralis
2. Vena
Drainase vena pada bola mata berhubungan dengan drainase lapisan
koroid, terdiri dari empat vena besar (vena kortikosa). Vena tersebut keluar
dari sklera melalui kuadran posterior bola mata dan bermuara ke vena
optalmika superior dan inferior. Terdapat pula vena retina sentralis.

DAFTAR PUSTAKA:

Martini, Frederic H, Judi L. Nath, Edwin F. Bartholomew. 2015. Fundamentals of


Anatomy & Physiology, 10th Edition. San Fransisco: Benjamin Cummings.

Drake, Richard, Wayne Vogl, Adam W.M. Mitchel. 2014. Gray's Anatomy for
Students, 2nd Edition. London: Churchill Livingstone.

You might also like