You are on page 1of 58

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tujuan pembangunan nasional adalah meningkatkan kualitas sumber daya
manusia. Menyikapi hal tersebut dilaksanakanlah berbagai upaya di bidang
kesehatan termasuk upaya peningkatan kesehatan anak usia sekolah melalui
program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS). Dalam program UKS ini siswa
sekolah tidak hanya berperan sebagai objek penerima layanan kesehatan, tetapi
berperan sebagai subjek. Pendidikan kesehatan perlu ditanamkan sejak dini
sehingga akan menjadi suatu kebiasaan yang baik dan dipertahankan di masa
mendatang. Usia anak sekolah merupakan masa di mana tahap perkembangan
otak sedang dalam masa penerimaan stimulan dengan baik. Apa yang
diintervensikan pada masa ini akan lama bertahan dalam ingatan seseorang. Oleh
karena itu, pendidikan kesehatan sejak dini khususnya pada usia sekolah dasar
sangat penting untuk dilakukan.
Dalam rangka mewujudkan lingkungan sekolah yang sehat, siswa
hendaknya memiliki pengetahuan dan keterampilan yang cukup tentang kesehatan
sehingga dapat berperan aktif menjadi penggerak upaya hidup bersih dan sehat.
Untuk mencapai tujuan tersebut perlu dilakukan pelatihan bagi siswa sekolah
dasar menjadi kader kesehatan di sekolah. Pelatihan UKS dan Dokter Kecil
merupakan salah satu pelatihan kader kesehatan sekolah yang bertujuan untuk
memperluas pengetahuan dan keterampilan peserta didik (murid SD) khususnya
di bidang kesehatan. Di lingkungan sekolah sering sekali terjadi beberapa kasus
kesehatan yang membutuhkan pertolongan segera, seperti siswa yang epistaksis
(mimisan), pingsan, diare, dan penanganan pada siswa yang jatuh atau luka.
Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) yang akan dibentuk adalah salah satu upaya
untuk menangani kasus gawat darurat tersebut. Dalam kegiatan ini siswa tidak
hanya dibekali dengan materi P3K sebagai keterampilan dalam penanganan kasus
gawat darurat, tetapi juga dibekali dengan pendidikan kesehatan seperti Perilaki
Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

1
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Peserta didik diharapkan mampu berpartisipasi dalam program Usaha
Kesehatan Sekolah (UKS).

1.2.2 Tujuan Khusus


Peserta didik mampu menjadi penggerak hidup sehat di sekolah, rumah
dan lingkungannya agar peserta didik dapat menolong dirinya sendiri, teman,
keluarga, dan lingkungannya.

1.3 Manfaat
1.3.1 Bagi Dokter Kecil
Manfaat pelatihan dokter kecil bagi dokter kecil itu sendiri yaitu
meningkatnya pengetahuan, sikap dan perilaku hidup bersih dan sehat, memiliki
keterampilan dalam upaya pelayanan kesehatan sederhana, bertindak sebagai
teladan, penggerak dan pendorong hidup sehat bagi kawan-kawannya, memiliki
rasa kepedulian sosial.

1.3.2 Bagi Peserta Didik Lainnya


Manfaat bagi peserta didik lainnya yaitu ikut tergerak dan terbiasa
berperilaku hidup bersih dan sehat.

1.3.3 Bagi Guru di Sekolah dan Orang Tua


Bagi guru di sekolah, adanya dokter kecil sangat bermanfaat untuk
meningkatkan kerjasama antara guru dengan orang tua murid dan petugas
kesehatan dalam meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat di lingkungan
sekolah. Adanya dokter kecil juga dapat meningkatkan kesadaran orang tua dalam
berperilaku hidup bersih dan sehat bagi diri sendiri, keluarga, dan lingkungannya
serta mendukung dan berperan aktif dalam kegiatan peningkatan kesehatan anak
sekolah.

2
1.3.4 Bagi Masyarakat
Manfaat bagi masyarakat agar masyarakat tergerak untuk hidup bersih dan
sehat yang akhirnya akan berdampak pada meningkatnya kualitas lingkungan
hidup sehingga dapat menurunkan angka kesakitan dan kematian.

3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Kesehatan


Dalam Undang-Undang No. 23 Tahun 1992 dijelaskan bahwa pengertian
Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang
memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
Sedangkan menurut Murifah kesehatan pribadi adalah segala usaha dan tindakan
seseorang untuk menjaga, memelihara, dan meningkatkan derajat kesehatannya
sendiri dalam batas-batas kemampuannya, agar mendapatkan kesenangan hidup
dan mempunyai tenaga kerja yang sebaik-baiknya.
Kesehatan seseorang tidak hanya diukur dari aspek fisik, mental, dan
sosial saja, tetapi juga diukur dari produktivitasnya dalam arti mempunyai
pekerjaan atau menghasilkan secara ekonomi. Bagi yang belum memasuki usia
kerja, anak, dan remaja, atau bagi yang sudah tidak bekerja (pensiun) atau usia
lanjut, yakni mempunyai kegiatan, misal sekolah atau kuliah bagi anak dan
remaja, dan kegiatan pelayanan sosial bagi yang lanjut usia.
Dapat disimpulkan bahwa bahwa kesehatan itu merupakan keadaan yang
sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang diupayakan melalui tindakan menjaga,
memelihara, dan meningkatkan derajat kesehatannya sehingga bisa hidup
produktif dan mempunyai tenaga yang sebaik-baiknya.

2.2 Usaha Kesehatan Sekolah


Usaha Kesehatan Sekolah adalah usaha kesehatan masyarakat yang dijalankan di
sekolah-sekolah, dengan sasaran anak-anak sekolah dan lingkungannya. Usaha
membina dan mengembangkan kebiasaan hidup sehat dilakukan secara terpadu,
baik melalui program pendidikan disekolah melalui mata pelajaran pendidikan
jasmani, olahraga dan kesehatan yang dapat yang dapat dilaksanakan dalam
kegiatan kurikuler (intrakulikuler dan ekstrakulikuler), maupun melalui usaha-
usaha yang dilakukan dalam rangka pembinaan dan pemeliharaan kesehatan
masyarakat.

4
Upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan peserta didik dengan
meningkatkan pelayanan kesehatan bagi mereka yang sehat maupun yang
mengalami kecelakaan. Drajat Martianto mengatakan, Usaha Kesehatan Sekolah
(UKS) adalah upaya pelayanan kesehatan yang terdapat di sekolah yang bertujuan
menangani anak didik yang mengalami kecelakaan ringan (upaya pertolongan
pertama pada kecelakaan/P3K), melayani kesehatan dasar bagi anak didik selama
sekolah (pemberian imunisasi), memantau pertumbuhan dan status gizi anak
didik.
Jadi dapat disimpulkan bahwa Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) adalah
upaya pendidikan dan kesehatan yang dilaksanakan secara terpadu, sadar,
berencana, terarah, dan bertanggung jawab dalam menanamkan, menumbuhkan,
mengembangkan dan membimbing untuk menghayati, menyenangi dan
melaksanakan prinsip hidup sehat dalam kehidupan peserta didik sehari-hari.

2.2.1 Tujuan Usaha Kesehatan Sekolah.


Dalam upaya peningkatan derajat kesehatan siswa tentunya harus dirumuskan
tentang tujuan dari pelaksanaan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) yang ingin
dicapai. Departemen Kesehatan menjelaskan:
o Tujuan Umum dari UKS adalah meningkatkan mutu pendidikan dan prestasi
belajar peserta didik dengan meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat
serta derajat kesehatan peserta didik maupun warga belajar, dan menciptakan
lingkungan sehat, sehingga memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan
yang harmonis dan optimal dalam rangka pembentukan manusia Indonesia
seutuhnya.
o Tujuan khusus dari UKS adalah memupuk kebiasaan hidup sehat dan
mempertinggi derajat kesehatan peserta didik/ siswa yang didalamnya
mencakup : memiliki pengetahuan, sikap, dan keterampilan untuk
melaksanakan prinsip hidup sehat serta berpartisipasi aktif dalam usaha
peningkatan kesehatan di sekolah dan di prguruan agama, dirumah tangga
maupun di lingkungan masyarakat.

5
Menurut Sriawan, tujuan pelayanan kesehatan disekolah adalah untuk
meningkatkan kemampuan dan keterampilan melakukan tindakan hidup sehat,
dalam rangka membentuk perilaku hidup sehat. Juga untuk meningkatkan daya
tahan tubuh terhadap penyakit dan mencegah terjadinya penyakit, kelainan dan
cacat.
Sedangkan pendapat Drajat Martianto, tujuan UKS adalah untuk
meningkatkan mutu pendidikan dan prestasi belajar peserta didik dengan
meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat dan derajat kesehatan peserta didik
maupun warga belajar serta menciptakan lingkungan yang sehat, sehingga
memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan yang harmonis dan optimal
dalam rangka pembentukan manusia seutuhnya. Meningkatkan kemampuan dan
keterampilan melakukan tindakan hidup sehat dalam rangka membentuk perilaku
hidup sehat serta meningkatnya daya tahan tubuh peserta didik terhadap penyakit
dan mencegah terjadinya penyakit, kelainan, dan cacat. Menghentikan proses
penyakit dan pencegahan akibat penyakit/kelainan, pengambilan fungsi dan
peningkatan kemampuan peserta didik yang cedera/cacat dapat berfungsi optimal.
Jadi, tujuan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) adalah untuk meningkatkan mutu
pendidikan, prestasi belajar peserta didik, dan produktivitas peserta didik dalam
berprestasi belajar dan meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat serta derajat
kesehatan peserta didik maupun warga belajar dan menciptakan lingkungan yang
sehat, sehingga memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan yang harmonis
dan optimal dalam rangka pembentukan manusia Indonesia seutuhnya.

2.2.2 Sasaran Usaha Kesehatan Sekolah.


Menurut Murifah sasaran dari UKS adalah masyarakat sekolah yang terdiri dari
peserta didik, guru dan petugas sekolah lainnya. Sekolah yang dimaksud adalah
semua sekolah dari tingkat sekolah dasar (SD) sampai tingkat atas atau SMA.
Drajat Martianto menuturkan, sasaran pelaksanaan UKS adalah peserta didik di
sekolah/satuan pendidikan luar sekolah, Guru, Pamong Pelajar, Pengelolaan
Pendidikan lainnya, Pengelola Kesehatan, dan masyarakat. Untuk itu pembinaan
dan pengembangan UKS di Sekolah/ Satuan Pendidikan Luar Sekolah
dilaksanakan melalui tiga program pokok yang meliputi:

6
1. Pendidikan Kesehatan.
2. Pelayanan Kesehatan.
3.Pembinaan Lingkungan Kehidupan Sekolah Sehat (Kesehatan Lingkungan di
Sekolah).

Prioritas pelaksanaan program UKS diberikan pada Sekolah Dasar,


mengingat bahwa usia SD merupakan usia yang rawan dan dalam masa
pertumbuhan sehingga perlu upaya pendidikan kesehatan, dan pelayanan
kesehatan untuk membiasakan perilaku hidup sehat sebagai dasar pada jenjang
pendidikan selanjutnya. Dan dalam pelaksanaan Usaha Kesehatan Sekolah
terdapat strata- strata dalam setiap programnya. Untuk strata pelayanan kesehatan
standar adanya poin pembentukan dokter kecil.

2.2.3 Kebijaksanaan dan Organisasi Pembinaan UKS


Pembinaan dan pengembangan UKS dilaksanakan secara terpadu, menyeluruh,
serta berdaya guna dan berhasil guna, yang melibatkan 4 departemen yaitu
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Departemen Agama, Departemen
Kesehatan, dan Departemen Dalam Negeri. Kerjasama 4 Departemen ini
dituangkan dalam surat keputusan bersama 4 Menteri sejak tahun 1984.

2.3 Dokter Kecil


Dokter kecil adalah peserta didik (siswa sekolah) yang memenuhi kriteria dan
telah dilatih untuk ikut melaksanakan sebagian usaha pemeliharaan dan
peningkatan kesehatan terhadap diri sendiri, teman, keluarga, dan lingkungannya.
Program dokter kecil mempunyai dua tujuan yaitu tujuan umum dan
tujuan khusus. Tujuan umumnya yaitu meningkatkan partisipasi peserta didik
dalam program Usaha Kesehatan Sekolah. Sedangkan tujuan khususnya yaitu agar
perserta didik dapat menjadi penggerak hidup sehat di sekolah, rumah, keluarga
dan lingkungannya.
Kriteria dokter kecil yaitu siswa kelas 4 atau 5 Sekolah Dasar/Madradah
Ibtidaiyah dan belum pernah mendapat pelatihan Dokter Kecil sebelumnya,
berprestasi di sekolah, berbadan sehat, berwatak pemimpin dan bertanggung

7
jawab, berpenampilan bersih dan berperilaku sehat, berbudi pekerti baik dan suka
menolong, dan mendapat izin dari orang tua siswa.
Tugas dan kewajiban dokter kecil yaitu selalu bersikap dan berperilaku
sehat sehingga dapat menjadi contoh bagi teman-temannya, dapat menggerakkan
sesama teman untuk bersama-sama menjalankan usasha kesehatan terhadap
dirinya masing-masing, berusaha bagi tercapainya kesehatan lingkungan yang
baik di sekolah dan di rumah, membantu guru dan petugas kesehatan pada waktu
pelaksanaan pelayanan kesehatan di sekolah, berperan aktif pada kegiatan-
kegiatan dala rangka upaya peningkatan kesehatan di sekolah, misal: pekan
kebersihan, pekan gizi, pekan penimbangan berat badan dan tinggi badan, pekan
kesehatan mata dan lain-lain.
Kegiatan dokter kecil meliputi promosi kesehatan dan pelayanan
kesehatan. Pada promosi kesehatan dokter kecil dapat menggerakkan dan
membimbing teman dalam melaksanakan pengamatan kebersihan dan kesehatan
pribadi, pengukuran tinggi badan dan berat badan dan penyuluhan kesehatan,
pengamatan kebersihan ruang UKS, warung sekolah dan lingkungan sekolah.
Pada segi pelayanan kesehatan dokter kecil dapat membantu petugas kesehatan
melaksanakan pelayanan kesehatan di sekolah antara lain : distribusi obat cacing,
vitamin dan lain-lain, Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K), Pertolongan
Pertama Pada Penyakit (P3P), pencatatan dan pelaporan kegiatan kesehatan pada
buku harian dokter kecil, dan melaporkan hal-hal yang ditemuinya yang
berhubungan dengan kesehatan kepada guru UKS/kepala sekolah/guru yang
ditunjuk.
Manfaat dokter kecil bagi dokter kecil itu sendiri yaitu meningkatkan
pengetahuan, sikap dan perilaku hidup bersih dan sehat, memiliki keterampilan
dalam upaya pelayanan kesehatan sederhana, bertindak sebagai teladan,
penggerak dan pendorong hidup sehat bagi teman-temannya, memiliki rasa
kepedulian sosial. Bagi peserta didik lainnya yaitu tergerak dan terbiasa
berperilaku hidup bersih dan sehat. Bagi guru di sekolah dengan adanya dokter
kecil yaitu untuk meningkatkan kerjasama antara guru dan orang tua murid dan
petugas kesehatan dalam meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat di
lingkungan sekolah, sedangkan bagi orang tua didik dapat meningkatkan

8
kesadaran orang tua dalam berperilaku hidup bersih dan sehat bagi diri sendiri,
keluarga, dan lingkungannya serta mendukung dan berperan aktif dalam kegiatan
peningkatan kesehatan anak di sekolah. Manfaatnya bagi masyarakat agar
masyarakat tergerak untuk hidup bersih dan sehat dan pada akhirnya akan
berdampak pada meningkatnya kualitas lingkungan hidup sehingga dapat
menurunkan angka kesakitan dan kematian.

2. 4 Pelatihan Dokter Kecil


Sasaran pelatihan Program Dokter Kecil yaitu peserta didik Sekolah Dasar kelas 4
dan 5 dengan jumlah 10-20 orang. Setelah mengikuti pelatihan maka peserta didik
akan memahami program UKS dan Dokter Kecil, bersikap dan berperilaku sehat,
menggerakkan dan membimbing teman dalam melaksanakan pengamatan
kebersihan, kesehatan pribadi dan penyuluhan kesehatan, membantu petugas
kesehatan dalam pelayanan kesehatan di sekolah, melakukan pengenalan tanda-
tanda penyakit, kesehatan lingkungan, melakukan pengamatan kebersihan di
sekolah, membuat laporan kegiatan Dokter Kecil, mengetahui hal khusus apa saja
yang dilaporkan pada guru/kepala sekolah/guru yang di tunjuk.
Pelatihan Dokter Kecil mempunyai tujuan umum yaitu untuk
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan serta membangun sikap positif
peserta didik dalam pelaksanaan upaya program UKS, dan tujuan khusus untuk
membentuk peserta didik menjadi dokter kecil yang memiliki kompetensi khusus.
Materi pelatihan Dokter Kecil meliputi materi dasar program UKS dan
program dokter kecil, dengan materi inti: kesehatan lingkungan, pencegahan
penyakit menular, kesehatan gigi dan mulut, kesehatan indera penglihatan,
kesehatan indera pendengaran, imunisasi dan gizi, pertolongan pertama pada
kecelakaan (P3K), NAPZA, pemeriksaan kesehatan peserta dan materi penunjang
untuk membangun komitmen belajar siswa.
Metode dan pelatihan dokter kecil terdiri dari 3 tahap yaitu:
1. Tahap pencarian
Tahap sebelum pelatihan dimulai. Proses pencarian dilakukan dengan metode
dinamika kelompok dimana para pelaksana, pelatih dan peserta pelatihan
berkumpul di suatu ruangan untuk saling berkenalan, mengisi kuisioner (misalnya

9
mengenai hal-hal yang disukai, tidak disukai, harapan, dan lain-lain), membuat
permainan, dan seterusnya. Tujuannya untuk membangun komitmen belajar agar
peserta siap mengikuti pelatihan, membuat kesepakatan tentang norma yang akan
di pakai selama pelatihan dan membuat kontrak belajar.

2. Tahap pembekalan materi


Peserta didik dibekali keterampilan dan pengetahuan dalam melaksanakan
kegiatan Dokter Kecil. Materi yang diberikan lebih dititik beratkan pada
peningkatan pemahaman peserta didik tentang berbagai faktor penyebab penyakit,
cara pencegahan dan pertolongan pertama. Teknik penyampaian dalam
pembekalan materi menggunakan metode ceramah diikuti tanya jawab, diskusi
kelompok dan studi kasus.

3. Tahap konsolidasi
Merupakan tahap internalisasi komprehensif dari pengetahuan dan keterampilan
yang diterima pada tahap pembekalan. Pada tahap ini peserta didik diberikan
tugas untuk mengulangi kasus, menyusun rencana kegiatan pencegahan dan
menanggulangi masalah kesehatan dilingkungan sekolah.

Di dalam penyelenggaraan pelatihan dokter kecil yang terlibat adalah tim


pembina UKS tingkat Kecamatan dan Kabupaten dan Tim Pelaksana UKS,
dipimpin oleh Dokter Puskesmas sebagai pelaksana. Perencanaan pelatihan di
Tingkat Kecamatan seperti mangadakan pertemuan petugas kesehatan dan Tim
Pembina UKS tingkat kecamatan, mempersiapkan sarana dan biaya yang
diperlukan, persiapan pelatihan dokter kecil dan persiapan administrasi. Pelatih
dan pelatihan dokter kecil adalah petugas kesehatan (dokter puskesmas/petugas
UKS), Guru UKS/penjaskes atau guru lain yang ditunjuk. Kegiatan pelatihan
diselengarakan diruang kelas, ruang UKS, lapangan atau di tentukan oleh
penyelenggara. Dengan waktu yang dibutuhkan untuk teori dan praktek 45 jam
mata pelajaran dangan setiap mata pelajaran 45 menit. Dalam pelaksanaannya
diatur oleh Kepala Sekolah, diberikan secara ekstra kurikuler atau dapat juga

10
dalam masa liburan sekolah. Evaluasi dapat dilakukan pada peserta pelatihan dan
penyelenggara pelatihan. Tujuan dilakukan evaluasi yaitu untuk mngetahui
adanya peningkatan pengetahuan peserta didik sesudah pelatihan dibandingkan
sebelum pelatihan, mengetahui keberhasilan pelatihan dan mendapatkan
masukkan dalam ragka penyempurnaan penyelenggaraan pelatihan dimasa yang
akan datang.
Setiap peserta yang telah mengikuti pelatihan dokter kecil diberikan
serifikat yang ditanda tangani ketua TIM Pembina UKS Kabupaten /Kota atau
pejabat berwenang di daerah. Pemberian sertifikat diberikan pada hari-hari besar
khusus, antara lain Hari Kesehatan Nasional, Hari Pendidikkan Nasional, HUT
Proklamasi RI, hari Anak Nasional, dan lain-lain. Sumber dana pelatihan dapat
berasal dari Pemerintah Daerah atau Komite Sekolah/Swadaya.

11
BAB III
METODE

3.1 Langkah-Langkah Penyelenggaraan Pelatihan Dokter Kecil


3.1.1 Metode Penyelenggaraan Dokter Kecil
Metode dan proses pelatihan dokter kecil terdiri dari tiga tahap yaitu tahap
pencairan, tahap pembekalan materi, dan tahap konsolidasi. Tahap pencairan
merupakan tahap sebelum pelatihan dimulai. Proses pencairan dilakukan
menggunakan metode dinamika kelompok dimana para pelaksana, pelatih, dan
peserta pelatihan berkumpul di suatu ruangan untuk saling berkenalan, mengisi
kuisioner (misalnya mengenail hal-hal yang disukai dan tidak disukai, harapan,
kekhawatiran, dan lain-lain), membuat permainan, dan sebagainya. Tujuannya
untuk membangun komitmen belajar agar peserta siap mengikuti pelatihan,
membuat kesepakatan tentang norma yang akan dipakai selama pelatihan dan
membuat kontrak belajar.
Pada tahap pembekalan materi, peserta didik dibekali pengetahuan dan
keterampilan dalam melaksanakan kegiatan dokter kecil. Materi yang diberikan
lebih dititikberatkan pada peningkatan pemahaman peserta didik tentang berbagi
faktor penyebab penyakit, cara pencegahan dan pertolongan pertama yang dapat
diberikan. Teknik penyampaian dalam pembekalan materi menggunakan metode
ceramah dan demostrasi, diikuti tanya jawab, diskusi kelompok, dan studi kasus.
Dilanjutkan dengan tahap konsolidasi yang merupakan tahap internalisasi
komprehensif dari pengetahuan dan keterampilan yang diterima pada tahap
pembekalan sebelumnya. Pada tahap ini peserta didik diberikan tugas untuk
menanggulangi kasus, menyusun rencana kegiatan pencegahan dan
menanggulangi masalah kesehatan di lingkungan sekolah.
Di dalam penyelenggaraan pelatihan dokter kecil yang terlibat adalah tim
Pembina UKS tingkat kecamatan/kabupaten dan tim Pelaksana UKS, dipimpin
oleh Dokter Puskesmas sebagai pelaksana. Perencanaan pelatihan di tingkat
kecamatan seperti mengadakan pertemuan petugas kesehatan dan tim Pembina
UKS tingkat kecamatan serta mempersiapkan sarana dan biaya yang diperlukan.
Pelatih dalam pelatihan dokter kecil adalah petugas kesehatan (Dokter

12
Puskesmas/Petugas UKS), Guru UKS atau guru lain yang ditunjuk. Kegiatan
pelatihan diselenggarakan di ruang kelas, ruang UKS, dan lapangan atau yang
ditentukan oleh pengelenggara. Dalam pelaksanaannya diatur oleh kepala sekolah.
Evaluai dapat dilakukan pada peserta pelatihan dan penyelenggara pelatihan.
Tujuan dilakukannya evaluasi yaitu untuk mengetahui adanya peningkatan
pengetahuan peserta didik sesudah pelatihan dibandingkan dengan sebelum
pelatihan, mengetahui keberhasilan pelatihan dan mendapatkan masukan dalam
rangka penyempurnaan penyelenggaraan pelatihan dimasa yang akan datang.
Setiap peserta yang telah mengikuti pelatihan dokter kecil kemudian dilakukan
pelantikan dan diberikan sertifikat.

3.1.2 Pelatihan Dokter Kecil


A. Tujuan
o Peserta didik mampu memahami dan mengaplikasikan program UKS, serta
tugas dan fungsi dokter kecil.
o Peserta didik mampu memahami dan mengaplikasikan Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat (PHBS).
o Peserta didik mampu memahami tentang penyakit menular langsung dan tidak
langsung
o Peserta didik mampu memahami tentang Tanaman Obat Keluarga (TOGA).
o Peserta didik mampu memahami tentang imunisasi.
o Peserta didik mampu memahami tentang rokok dan Napza.
o Peserta didik mampu memahami dan mengaplikasikan penanggulangan sakit
darurat dan praktik P3K.
o Peserta didik mampu memahami tentang kesehatan gigi dan mulut.
o Peserta didik mampu memahami tentang gizi anak sekolah.
o Peserta didik mampu memahami tentang kesehatan indera penglihatan dan
pendengaran.

B. Materi Pelatihan Dokter Kecil:


o Program UKS, serta tugas dan fungsi dokter kecil.
o Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

13
o Penyakit menular langsung dan tidak langsung.
o Tanaman Obat Keluarga (TOGA).
o Imunisasi.
o Rokok dan Napza.
o Penanggulangan sakit darurat dan praktik P3K.
o Kesehatan gigi dan mulut.
o Gizi anak sekolah.
o Kesehatan indera penglihatan dan pendengaran.

C. Peserta pelatihan : adalah peserta didik (siswa) Sekolah Dasar kelas IV dan V.
Jumlah peserta minimal 10% dari jumlah seluruh siswa di sekolah tersebut.

D. Waktu pelaksanaan: pelatihan diselenggarakan selama dua hari untuk masing-


masing sekolah yang ditunjuk. Waktu pelaksanaan dimulai dari tanggal 10
Februari 2014 sampai dengan 13 Maret 2014.

3.2 Materi Pelatihan Dokter Kecil


3.2.1 Program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)
A. Pengertian
Usaha kesehatan sekolah (UKS) adalah upaya terpadu lintas program dan lintas
sektoral dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan seta membentuk perilaku
hidup sehat anak usia sekolah yang berada di sekolah dan perguruan agama.
Menurut UU RI no. 23 tahun 1992 tentang kesehatan Bab V bagian ketiga belas
pasal 45 ayat 1 : Kesehatan sekolah diselenggarakan untuk meningkatkan
ketidakmampuan hidup sehat peserta didik dalam lingkungan hidup sehat
sehingga peserta didik dapat belajar, tumbuh dan berkembang secara harmonis
dan optimal menjadi sumber daya yang lebih berkualitas.

B. Tujuan
1. Umum:
Meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan peserta
didik/siswa serta menciptakan lingkungan yang sehat, sehingga

14
memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan yang harmonis dan optimal
dalam rangka pembentukan manusia Indonesia seutuhnya.

2. Khusus:
Memupuk kebiasaan hidup sehat dan mempertinggi derajat kesehatan peserta
didik/siswa yang di dalamya mencakup : memiliki pengetahuan, sikap dan
ketrampilan untuk melaksanakan prinsip hidup sehat serta berpartisipasi aktif
dalam usaha peningkatan kesehatan di sekolah dan di perguruan agama, di
rumah tangga maupun di lingkungan masyarakat.

C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup UKS tercermin dalam Tri Program UKS (dikenal dengan TRIAS
UKS), yang meliputi:
1. Pendidikan kesehatan, dilaksanakan melalui:
a. Kegiatan intrakurikuler
b. Kegiatan ekstrakurikuler
c. Penyuluhan Kesehatan:
d. Dilaksanakan Bersama dgn Puskesmas (minimal : 6 bulan 1 kali)
e. Guru melaksanakan min: 1 x sebulan.

2. Pelayanan kesehatan
Pelayanan kesehatan dilaksanakan dengan kegiatan yang bersifat komprehensif
(terpadu dan menyeluruh), meliputi:
a. Kegiatan peningkatan kesehatan (promotif)
b. Kegiatan pencegahan (preventif), misalnya:
o Pemeriksaan siswa secara berkala
o Pengukuran :TB, BB, Imunisasi DT, TT & Campak
o Pemeriksaan Gigi & Sikat Gigi Massal
c. Kegiatan penyembuhan dan pemulihan (kuratif dan rehabilitatif), misalnya:
o Pengobatan Ringan (P3K)
o Rujukan ke Puskesmas

15
3. Pembinaan lingkungan kehidupan sekolah sehat :
Mencakup:
a. Kegiatan bina lingkungan fisik
o PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk
o Melakukan 3 M (Menguras, Menutup dan Mengubur)
o Melaksanakan kebersihan massal tiap hari Sabtu
b. Kegiatan bina lingkungan mental dan sosial

D. Kebijaksanaan dan Organisasi Pembinaan UKS


Pembinaan dan pengembangan UKS dilaksanakan secara terpadu, menyeluruh,
serta berdaya guna dan berhasil guna, yang melibatkan 4 (empat) departemen
yaitu Departemen pendidikan dan kebudayaan, Departemen Agama, departemen
kesehatan dan departemen dalam nengeri. Kerjasama 4 Departemen ini
dituangkan dalam surat keputusan bersama 4 menteri sejak tahun 1984.

3.2.2 Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)


Kebersihan adalah bagian terpenting dari kesehatan. Agar tumbuh menjadi anak
yang sehat, maka kita harus senantiasa memperhatikan kebersihan tubuh kita.
Selalu mandi dengan benar, mencuci tangan, berpakaian yang bersih adalah
bagian dari kebersihan perorangan.

Mandi
Tubuh kita mengeluarkan keringat setiap harinya sehingga kita perlu mandi setiap
hari untuk membersihkannya dari debu dan kotoran yang melekat. Agar bersih,
setiap kali kita mandi sebaiknya gunakanlah sabun yang mengandung antibakteri
yang dapat membunuh kuman serta air bersih untuk melarutkan sabun. Di saat
mandi perhatikanlah sela-sela jari dan paha, gosoklah dengan lembut dengan
sabun.
Tidak ada aturan yang ketat tentang berapa kali kita harus mandi. Namun,
karena kita tinggal di daerah tropis yang menyebabkan kita sering berkeringat,
maka paling tidak kita harus mandi minimal dua kali sehari. Mandilah sebelum

16
berangkat ke sekolah agar tubuh menjadi segar, lalu mandilah lagi pada sore hari
setelah bermain di luar.
Jangan mandi terlalu malam, agar kita tidak sakit. Jangan tunda mandi!
Bila badanmu kotor segeralah mandi agar kamu tidak mudah tertular penyakit,
namun tunggulah hingga suhu badanmu menjadi dingin dan keringatmu hilang.
Setelah itu gunakanlah handuk yang bersih dan kering untuk mengeringkan
badanmu.

Cuci tangan
Cuci tanganlah sesudah dan sebelum kamu makan, setelah dari toilet serta
padasaat tanganmu kotor, setelah kamu bermain atau memegang barang yang
kotor. Cucilah tanganmu dengan sabun atau air bersih yang mengalir. Potonglah
kukumu secara teratur terutama bila sudah mulai panjang, agar kuman penyakit
tak bersarang di dalamnya. Ingatlah kebanyakan penyakit masuk ke dalam tubuh
kita melalui tangan yang kotor. Jadi dengan mencuci tangan yang benar kita
mencegah masuknya penyakit dalam tubuh kita.

Bagaimanakah cara mencuci tangan denagn benar?


1. Bilaslah tanganmu dengan air bersih yang mengalir, jangan gunakan air yang
dikumpulkan dalam baskom karena airnya sudah terkontaminasi dengan
kotoran di tanganmu.
2. Ambillah sabun secukupnya, lebih diutamakan sabun yang mengandung zat
anti kuman.
3. Gosoklah tanganmu hingga berbusa, lanjutkan ke sela jari tangn dan
pergelangan tangan selama kurang lebih dua puluh detik. Bila kukumu
panjang sebaiknya potonglah terlebih dahulu baru digosok.
4. Bilaslah tanganmu dengan air yang mengalir.
5. Keringkan tanganmu dengan tisu atau lap kering yang bersih. Sebaiknya
jangan menggunakan lap yang telah digunakan orang lain agar tak terjadi
perpindahan kuman.
6. Matikan keran air dengan menggunakan tisu atau lap bersih, jangan
memegang keran air lagi, karena itu dapat membuat tanganmu kotor lagi.

17
Pakaian
Walaupun bau badan muncul setelah kamu puber, kamu tetap harus rajin berganti
pakaian minimal 2x sehari sehabis mandi. Namun bila kamu banyak berkeringat
menggantinya lebih sering adalah jauh lebih baik. Karena pakaian yang lembab
akan memudahkan jamur tumbuh subur di badanmu. Karena itu pastikan pakaian
selalu kering. Pakaian dalam juga harus sering diganti karena pakaian dalam
adalah pakaian yang langsung bersentuhan denagn kulit kita sehingga harus
terjaga kebersihannya.

Sepatu
Kamu menghabiskan sebagian besar harimu dengan berlari dan berjalan dengan
kakimu. Karenanya kakimu akan sering berkeringat dan menjadikannya lembab.
Saat kamu memakai sepatu, kakimu akan menjadi semakin lembab. Bakteri akan
tumbuh subur disana sehingga bisa menimbulkan bau di kakimu.
Bila kamu hanya memiliki sepasang sepatu, segeralah buka sepatumu dan
jemurlah dan biarkanlah mongering namun bila kamu mempunyai dua sepatu,
pakailah bergantian. Cucilah sepatumu minimal dua kali seminggu agar sepatumu
tidak bau dan kotor.

Kesehatan Pribadi
Untuk menjaga kesehatan kita sendiri, maka ada beberapa hal sederhana yang
dapat kita terapkan, yaitu :
1. Bergerak aktif sedikitnya 1 jam sehari.
2. Nonton tv atau main video games tidak lebih dari 2 jam sehari.
3. Makan 5 porsi buah dan sayuran setiap hari.
4. Memilih jajanan yang sehat dan mengurangi makan makanan cepat saji.
5. Makan atau minum susu dan produk olhan nya sebanyak 3 porsi dalam sehari.
6. Minum air putih sedikitnya 4 gelas perhari dan mengurangi minuman manis
dan bersoda.
7. Bila menyenangi makanan cepat saji, maka makanlah maksimal dua kali
dalam seminggu dan pilihlah yang paling sehat dari daftar menu yang ada.
8. Tidak makan yang berlebihan.

18
9. Memperhatikan kebersihan diri.
10. Beristirahat cukup, setidaknya 8-10 jam sehari.
11. Bribadah sesuai agama yang kita yakini.

Indikator PHBS:
1. Mencuci tangan dengan air bersih yang mengalir dan sabun
2. Sarapan pagi sebelum berangkat ke sekolah
3. Mengkonsumsi jajanan sehat di kantin sekolah yang sehat
4. Membuang sampah pada tempatnya
5. Mengikuti kegiatan olah raga di sekolah
6. Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan
7. Tidak merokok di sekolah
8. Memberantas jentik nyamuk di sekolah secara rutin
9. Menggunakan jamban yang bersih dan sehat.

3.2.3 Penyakit Menular Langsung dan Tidak Langsung


Penyakit Kulit
Macam-macam gejala:
o Gatal-gatal pada kulit biasanya pada daerah lipatan jari tangan dengan telapak
tangan, siku, kaki, bokong, dan perut.
o Tempat yang gatal terdapat benjolan kecil, yang menjadi koreng dan
bernanah.
o Terdapat bercak-bercak putih atau merah pada kulit, bersisik dan berbatas
tidak jelas yang tersebar di seluruh tubuh.

Pencegahan:
o Menjaga kebersihan kulit, mandi dengan sabun setiap hari.
o Memakai pakaian yang bersih.
o Hindari kontak dengan penderita.
o Hindari memakai pakaian atau barang-barang yang habis dipakai oleh
penderita.

19
Tuberculosis
Pengertian:
o Penyakit yang disebabkan oleh bakteri atau kuman Mycobacterium TBC
o Biasanya menyerang paru-paru.
o Menular melalui udara.
o Dapat diobati.

Gejala dan tanda TBC:


o Batuk yang terus-menerus (>2 minggu) dan kadang disertai darah.
o Mudah lelah.
o Keringat malam.
o Berat badan turun.
o Demam.
o Nafsu makan menurun.

Pencegahan:
o Menghindari kontak dengan penderita.
o Vaksinasi BCG.
o Makan makanan yang bergizi dan teratur.
o Buka jendela lebar-lebar untuk memberikan sirkulasi ruangan yang baik
dimana kuman TBC tidak dapat menyebar dengan sirkulasi udara yang baik.
o Jaga daya tahan tubuh tetap kuat.
o Tidur cukup.

Infeksi Saluran Pernafasan Akut (Influenza dan Radang Tenggorokan)


Gejala-gejala influenza:
Demam, batuk, pilek, ingus encer dan jernih, hidung tersumbat, badan nyeri, dan
kepala pusing.

Gejala-gejala radang tenggorokan:


Demam, tenggorokan terasa sakit, batuk, pilek, ingus kental dan keruh serta
berbau, pusing dan nyeri badan.

20
Pencegahan:
o Banyak makan sayur dan buah-buahan.
o Hindari kena hujan.
o Kurangi minuman dingin pada siang hari.
o Menghindari orang yang sedang sakit
o Hindari daerah yang berasap dan berdebu.
o Bila bersin atau batuk tutup mulut atau hidung dengan sapu tangan.
o Jangan buang ingus sembarangan.

Cacingan
Gejala:
o Mudah letih, sering sakit kepala, mata berkunang-kunang.
o Muka pucat, kadang-kadang anggota badan bengkak, sesak nafas, jantung
berdebar-berdebar.
o Nyeri pada perut, perut menggembung atau buncit.
o Terasa mual, muntah, tidak nafsu makan, mencret.
o Tidur tidak nyenyak.
o Berat badan menurun.
o Gatal di sekeliling dubur terutama malam hari.

Pencegahan:
o Menjaga kebersihan diri dengan baik seperti memotong kuku, cuci tangan
sebelum makan dan selalu memakai alas kaki.
o Menjaga kebersihan lingkungan dengan baik seperti membuang air besar di
jamban (kakus).
o Mengkonsumsi makanan yang bersih dan telah dimasak.
o Menjaga kebersihan tempat tidur.

Demam Berdarah
Penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang dibawa oleh nyamuk Aedes
aegypti dengan ciri-ciri nyamuk sebagai berikut:
o Badan kecil warna hitam bintik-bintik putih

21
o Hidup di dalam dan di sekitar rumah, menggigit atau menghisap darah pada
siang hari
o Senang hinggap pada pakaian yang bergantungan dalam kamar
o Bersarang dan bertelur di genangan air jernih di dalam dan di sekitar rumah
bukan di got atau comberan.

Gejala dan tanda-tanda:


o Hari pertama sakit, demam mendadak terus-menerus, badan lemah atau lesu.
o Hari kedua dan ketiga, sering terasa nyeri ulu hati dan timbul bintik-bintik
merah di kulit, kadang-kadang mimisan, berak darah atau muntah darah
o Antara hari ketiga sampai ketujuh, demam turun secara tiba-tiba kemungkinan
yang terjadi: penderita sembuh atau keadaan menjadi lebih parah yang
ditandai dengan gelisah, ujung tangan dan kaki dingin, berkeringat, badan
lemah dan dapat menimbulkan kematian.

Pencegahan:
Pemberantasan sarang nyamuk dengan program 3M plus: menguras bak mandi,
menutup tempat penampungan air, mengubur barang-barang bekas, plus memakai
kelambu dan menebar bubuk abate.

Diare
Diare adalah buang air besar dalam bentuk cair atau encer lebih dari tiga kali
dalam satu hari. Orang yang mengalami diare akan kehilangan cairan tubuh
sehingga menyebabkan dehidrasi, hal ini dapat membahayakan jiwa apabila tidak
ditangani dengan cepat.

Hal-hal yang menyebabkan diare:


Infeksi bakteri dan parasit yang berasal dari makanan dan minuman yang tidak
bersih.
Infeksi virus.
Alergi dan keracunan makanan.

22
Pencegahan:
o Mencuci tangan memakai sabun dengan baik dan benar terutama pada saat
sebelum makan dan setelah buang air.
o Minum air yang bersih dan telah dimasak sebelumnya.
o Membuang sampah dengan benar sehingga makanan tidak tercemar.
o Membuang air besar dan buang air kecil pada tempatnya.

Pengobatan:
o Jangan hentikan minum ASI (pada bayi).
o Meminum oralit sesuai aturan pakai.
o Kalau tidak ada oralit, dapat dibuat larutan pengganti cairan yaitu larutan gula-
garam dengan melarutkan satu sendok makan gula pasir dan sejumput garam
dapur ke dalam segelas air matang.
o Segera periksakan ke dokter.

Cacar Air
Gejala:
Demam, timbul bintik-bintik kecil kemerahan yang berisi cairan dan gatal pada
kulit, bintik-bintik tersebut mudah pecah, nyeri seluruh badan.

Pencegahan:
o Hindari kontak dengan penderita baik bersentuhan kulit atau berbicara terlalu
dekat.
o Jangan memakai barang bekas pakai penderita.
o Pakaian dan sprei penderita dicuci dengan bersih dan distrika.
o Makan dan istirahat yang cukup.
o Segera periksakan ke dokter.

3.2.4 Tanaman Obat Keluarga (TOGA)


Tanaman Obat Keluarga (disingkat TOGA) adalah tanaman hasil budidaya
rumahan yang berkhasiat sebagai obat. Taman obat keluarga pada hakekatnya
adalah sebidang tanah, baik di halaman rumah, kebun ataupun ladang yang

23
digunakan untuk membudidayakan tanaman yang berkhasiat sebagai obat dalam
rangka memenuhi keperluan keluarga akan obat-obatan. Kebun tanaman obat atau
bahan obat dan selanjutnya dapat disalurkan kepada masyarakat, khususnya obat
yang berasal dari tumbuh-tumbuhan. Budidaya TOGA dapat memacu usaha kecil
dan menengah di bidang obat-obatan herbal sekalipun dilakukan secara
individual. Setiap keluarga dapat membudidayakan tanaman obat secara mandiri
dan memanfaatkannya. Sehingga akan terwujud prinsip kemandirian dalam
pengobatan keluarga.
Tanaman toga ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan ramuan tradisional.
Di mana bahan-bahan tersebut diambil dari berbagai bagian dari tanaman tersebut.
Sebagai contoh tanaman toga berdasarkan bagian yang digunakan adalah :

1. Jenis tanaman yang dimanfaatkan daunnya :

o Seledri, manfaatnya untuk menyembuhkan tekanan darah tinggi


o Belimbing, digunakan untuk menyembuhkan tekanan darah tinggi
o Kelor, manfaatnya mengobati panas dalam atau demam
o Daun bayam duri, manfaatnya untuk mengobati kurang darah
o Kangkung, manfaatnya untuk mengobati insomia
o Sirih, manfaatnya untuk menyembuhkan batuk, antiseptika, dan obat kumur
o Salam, bersifat astringensia
o Jambu Biji, manfaatnya untuk menyembuhkan mencret

2. Jenis tanaman yang dimanfaatkan kulit batangnya :

o Kayu manis dimanfaatkan untuk mengobati penyakit batuk, sesak napas,


nyeri lambung, perut kembung, diare, rematik, dan menghangatkan
lambung
o Jeruk nipis, kulit batangnya dapat digunakan sebgai antiseptik, sehingga
bisa dipakai bahan baku obat kumur

Berbagai tanaman yang dapat digunakan untuk ramuan obat (Depkes-1992)


adalah sebagai berikut :

1. Ramuan demam panas biasa :

24
Bahan: jeruk nipis 1 buah

bawang merah 3 siung

minyak kelapa 1 sendok makan

garam (sedikit)

Cara pembuatan:

Peras jeruk nipis, ambil airnya. Parut bawang merah terlebih dahulu dilapisi
dengan daun pisang Kemudian campurkan jeruk nipis dan bawang merah
tambahkan garam dan minyak.

Cara pemakaian:

Dikompreskan pada ubun-ubun

2. Sakit kepala
Bahan: jeruk nipis 1 buah
daun papaya pelepah
kencur sebesar ruas jari, dimemarkan
air 3 gelas
Cara pembuatan:

Semua bahan direbus, jika perlu tamahkan gula merah, panaskan sampai air
tinggal gelas

Cara pemakaian:

Minimal diminum 3 kali sehari, dosis gelas. Diulang lagi setiap hari sampai
1 minggu.

3. Batuk pilek
Bahan: air teh kental gelas
air jeruk nipis 3 sendok teh
gula batu sebesar telur ayam
Cara pembuatan:

25
Campurkan semua bahan dan diaduk sampai rata.
Cara pemberian: diberikan 3 kali sehari

Manfaat tanaman lain :

1. Lidah buaya
- Khasiat : obat luka bakar, luka bakar terkena knalpot, penyubur rambut
Cara pemakaian :digosokkan pada tempat di atas
- Khasiat : obat batuk yang disertai dengan sesak nafas
Cara pemakaian : lidah buaya direbus kemudian tambahkan madu dan di
minum
2. Jahe
Khasiat: obat batuk, pelega perut, penawar racun
Cara pemakaian: rimpang ditumbuk kemudian diseduh dengan air panas,
ditambah madu kemudian di minum
3. Kunyit
Khasiat: obat demam, sesak nafas, obat radang
Cara pemakaian: rimpang diparut, ditambah air, diperas kemudian diminum

3.2.5 Imunisasi
Pengertian
Imunisasi ialah mencegah timbulnya penyakit-penyakit seperti: TBC, Pertusis,
Tetanus, polio, Campak, dan Hepatitis B setelah diberi vaksinasi.

Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi


o TBC
o Dipteri
o Pertusis
o Tetanus
o Campak
o Polio
o Hepatitis B

26
Manfaat imunisasi dan bahaya bila tidak imunisasi
Manfaat imunisasi adalah:
o Akan menjadi tahan/kebal terhadap penyakit TBC, Pertusis, Tetanus, polio,
Campak, dan Hepatitis B sehingga bayi/anak sehat, biaya pengobatan tidak
diperlukan.
o Anak dapat tumbuh dan berkembang menjadi manusia sehat.
o Bahaya bila tidak diimunisasi:
Anak akan mudah terserang penyakit, dengan akibat yang lebih berat, dapat
menimbulkan kematian. Untuk polio akan menimbulkan cacat seumur
hidup/kematian.

Tempat imunisasi
1. Puskesmas
o KIA
o UKS
o Posyandu
o Calon penganten
o Balai pengobatan
2. Non Puskesmas
o Rumah sakit
o Rumah sakit bersalin
o Rumah bersalin
o Dokter praktek anak
o Dokter umum praktek
o Dokter spesialis kebidanan
o Bidan praktek
o Klinik
o Balkesmas ( Balai Kesehatan Anak)

Siapa yang harus di imunisasi


o Bayi (0-11 bi) : BCG, DPT, Polio, Campak, dan hepatitis B
o Anak SD kelas 1 : DT

27
o Anak SD kelas VI (Wanita) : TT
o Calon Penganten (Wanita) : TT
o Ibu Hamil : TT
o Siapa saja, khususnya yang beresiko tinggi dan belum mendapatkan pada
waktu bayi : Hepatitis B

3.2.6 NAPZA
NAPZA adalah singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya. Di
masyarakat lazim dikenal adalah NARKOBA (Narkotika dan Bahan/Obat
Berbahaya)
NAPZA merupakan zat psikoaktif, yaitu zat/bahan yang apabila masuk ke
dalam tubuh manusia akan mempengaruhi tubuh seperti perubahan aktivitas dan
perilaku sehari-hari yang biasanya akan menyebabkan ketagihan atau
ketergantungan. NAPZA digunakan untuk pengobatan namun sering kali
disalahgunakan sehingga berakibat kerugian bagi si pemakai maupun orang lain di
sekitarnya atau masyarakat umum khususnya generasi muda.
Narkotika atau Psikotropika adalah zat atau obat yang menyebabkan
penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai
menghilangkan nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan.

Narkotika terdiri dari 3 golongan, yaitu :


1. Opioda : opium, morfin (heroin, smack, horse, dope)
2. Tanaman ganja (kanabis, marijuana, hasis)
3. Kokain
Psikotropika, contohnya : exctasy/Inex/shabu
Zat adiktif lain, contohnya : minuman beralkohol, lem, tiner, cat, rokok, dll

Penyalahgunaan dapat dengan cara :


1. Diisap dengan bibir melalui gulanga kertas atau plastic di atas aluminium
foil yang dipanaskan
2. Dihirup melalui lubang hidung
3. Dimasukkan dalam rokok tembakau (lintingan)

28
4. Melalui suntikan dengan jarum suntik

Bahaya penyalahgunaan NAPZA :


- Pusing
- Bicara tidak nyambung, bicara cepat atau malah sulit bicara
- Mudah lupa
- Menurunnya perhatian dan konsentrasi, mudah mengantuk
- Mual, diare, haus, dan nafsu makan meningkat
- Banyak berkeringat, gelisah, mata merah, sering buang air kecil
- Mulut kering, nadi cepat
- Gemetar
- Sesak nafas
- Kejang (jika dosis berlebih)

Ciri umum anak pengguna NAPZA :


- Cenderung menarik diri dari keluarga dan sering mengurung diri di kamar
- Bergaul dengan teman hingga larut malam bahkan jarang pulang ke rumah
- Sering bersenang-senang di pesta, diskotik, atau kumpul di mall
- Mudah tersinggung, egois, dan tidak mau diusik oleh orang tua atau
keluarga
- Menghindar dari tanggung jawab yang sesuai, malas menyelesaikan tugas
- Prestasi belajar menurun, sering bolos atau terlambat ke sekolah
- Perilaku mulai menyimpang seperti kenakalan remaja, mencuri, dan
berkelompok dengan teman yang suka mabuk-mabukan.

Faktor yang menyebabkan penggunaan NAPZA :


- Rasa ingin tahu dan ingin mencoba
- Tawaran/pengaruh teman sebaya yang sangat besar
- Kurang percaya diri
- Sikap memberontak terhadap peraturan atau tata tertib
- Kurang menghayati ajaran agama
- Hubungan antar orang tua yang kurang harmonis

29
- Berteman dengan pengguna NAPZA sehingga mudah memperoleh zat
tersebut

Cara pencegahan penyalahgunaan NAPZA :


- Berteman dengan teman yang dapat memberikan manfaat seperti
meningkatkan prestasi belajar, meningkatkan bakat atau motivasi
- Menjalankan kewajiban yang diatur dalam agama masing-masing
- Percaya akan kemampuan diri dalam melakukan kegiatan sekolah maupun
kegiatan lainnya
- Hubungan dengan orang tua, teman, dan guru yang harmonis
- Lingkungan sekolah yang memberikan fasilitas penyaluran bakat.

3.2.7 Penanggulangan Sakit Darurat dan Praktik P3K


Prinsip dasar P3K
1. Pengertian:
Memberikan pertolongan pertama kepada korban kecelakaan dengan cepat daan
tepat sebelum korban dibawa ke tempat rujukan.
2. Tujuan :
- Mencegah cedera bertambah parah
- Menunjang upaya penyembuhan
3. Pedoman yang harus dipegang pelaku P3K adalah:
P= Penolong mengamankan diri sendiri dulu sebelum bertindak
A= Amankan korban dari gangguan di tempat kejadian, sehingga bebas dari
bahaya
T= Tandai tempat kejadian sehingga orang lain tahu bahwa disitu ada kecelakaan
U= Usahakan menghubungi ambulans, RS, dokter atau yang berwajib.
T= Tindakan pertolongan korban dalam urutan yang paling tepat.

Setelah korban ditemukan, perhatikan hal-hal beerikut:


a. Penolong dapat menilai situasi
b. Penolong dapat mengenal kondisi korban dan prioritasnya
c. Penolong harus segera member pertolongan sesuai kondisi korban

30
d. Penolong mengatur dan merencanakan transportasi

4. Peralatan P3K terdiri dari:


Bahan yang minimal harus tersedia adalah:
a. Bahan untuk membersihkan tangan misalnya : sabun, alcohol
b. Obat untuk mencuci luka misalnya: air bersih, boorwater, povidone iodine
c. Obat untuk mengurangi rasa nyeri misalnya: paracetamol
d. Bahan untuk menyadarkan misalnya: amoniak, eau de cologne.

Alat minimal yang disediakan:


a. 10 pembalut cepat
b. Pembalut gulung
c. Pembalut segitiga
d. Kapas
e. Plester
f. Kasa steril
g. Gunting
h. Pinset

5. Pelaksanaan P3K:
Langkah-langkah pemeriksaan korban kecelakaan:
a. Periksa kesadaran:
- Apakah korban sadar atau tidak, pingsan, gelisah, acuh tak acuh
- Hilangkan penyebab gangguan kesadaran, istirahatkan dan tenangkan
korban yang gelisah, bila korban tidak sadar selama 30 menit ia harus
diangkut ke dokter atau RS.
b. Periksa pernapasan:
- Apakah pernapasan korban berhenti, cepat, lambat, tidak teratur, amati
korban (lihat cuping hidung, dengar)
- Tindakan awal adalah membebaskan jalan napas dan mempertahankan
saluran napas. Bila pernapasan berhenti harus dilakukan pernapasan buatan.
c. Periksa tanda-tanda perdarahan dan peredaran darah:

31
- Apakah teraba denyut jantung
- Tindakan segera yang harus dilakukan adalah menghentikan perdarahan.
d. Periksa keadaan local ( patah tulang, luka) dan perhatikan keluhan :
- Tanyakan kepada korban apakah korban ada rasa nyeri, dan sakit? Minta
tunjukkan tempat yang sakit.
- Apabila ada luka harus dilihat juga apakah ada luka lain, bertitahu korban
bahwa dia akan ditolong dan ajaklah dia bercakap-cakap.

Gangguan yang diderita korban kecelakaan:


Pada dasarnya pada setiap korban kecelakaan dapat dibedakan gangguan berupa:
Gangguan Umum:
Dimana keadaan umum/kesehatan korban terganggu yang dalam waktu singkat
akan mengancam jiwa korban, misalnya:
1. Gangguan pernapasan
a. Pengertian:
Kesulitan bernapas, sampai tidak bernapas
b. Penyebabnya :
- sumbatan jalan napas
- kelemahan atau kejang otot pernapasan
- mengisap asap atau gas beracun
c. penggolongan:
- korban sadar
- korban tidak sadar
d. prioritas pertolongan: pada korban yang tidak sadar
e. lokasi gangguan:
di rongga hidung, kerongkongan sampai paru-paru
f. tindakan P3K: berikan napas buatan
2. Gangguan kesadaran
a. Pengertian:
Keadaan dimana kesadaran berkurang atau hilang sama sekali
b. Penyebab:
- Benturan/pukulan pada kepala

32
- Sinar terik matahari langsung mengenai kepala
- Berada dalam ruangan penuh orang sehingga kekurangan zat asam
- Keadaan dimana tubuh lemah, kurang latihan, perut kosong, dll.
c. Penggolongan:
- Kesadaran kurang
- Kesadaran hilang
d. Prioritas pertolongan:
- Korban tidak sadar dengan gangguan pernapasan
- Korban yang kesadaran berkurang
e. Lokasi gangguan:
Pada susunan syaraf pusat (SSP)
f. Tindakan P3K:
- Angkat penderita ke tempat teduh dan baik sirkulasi udaranya.
- Tidurkan telentang tanpa bantal bila muka pucat/biru, jika mukanya
merah beri bantal.
- Longgarkan semua pakaian yang mengikat
- Bila penderita sadar beri minuman hangat
- Beri selimut supaya badannya hangat
- Jika perlu kirim ke rumah sakit.

3. Gangguan peredaran darah/berat (syok)


a. Pengertian
Keadaan yang dapat mengancam kehidupan dimana otak dan organ vital
lain kekurangan darah oleh pelbagai sebab.
b. Penyebab
- Kekurangan darah/cairan
- Luka bakar yang luas
- Nyeri yang hebattidak tahan terhadap obat/bahan kimia tertentu
c. Penggolongan:
- Ringan, dengan tanda-tanda:
. pucat
. kulit dingin

33
. nadi lemah dan cepat (100/menit)
. korban gelisah, haus, kadang-kadang kacau.
- Berat, dengan tanda-tanda:
. sangat pucat, mata cekung, pernafasan cepat dan tidak teratur
. nadi susah teraba dan apabila teraba sangat cepat (150/menit)
d. Lokasi gangguan
- Kulit
- Saluran pencernaan
- Patah tulang
e. Tindakan P3K:
Usahakan korban dibawa secepatnya ke dokter, puskesmas atau RS sambil
berusaha melakukan:
1. Bawa korban ke tempat teduh dan aman, dan bila tidak terdapat
perdarahan di kepala tidurkan terlentang tanpa bantal atau kepala lebih
rendah dari kaki, bila tidak ada patah tulang atau perdarahan di
anggota badan, kaki dan tangan diluruskan.
2. Pakaian korban dikendorkan
3. Tenangkan korban dan usahakan agar badan tetap hangat
4. Bila ada luka dan perdarahan, rawat lukanya dan hentikan
perdarahannya.
5. Bila ada patah tulang lakukan pembidaian.
6. Bila muntaber berikan oralit.
4. Perdarahan:
a. Pengertian:
Keluarnya darah dari pembuluh darah yang rusak. Perdarahan ada 2
macam:
- Perdarahan ke luar
- Perdarahan ke dalam
b. Penyebab:
Putusnya atau ada perlukaan pada pembuluh darah
c. Penggolongan:
- perdarahan pembuluh nadi/arteri

34
- perdarahan pembuluh balik/vena
- perdarahan pembuluh darah kapiler
d. prioritas pertolongan:
pembuluh darah nadi
e. tindakan P3K:
- bagian anggota badan yang berdarah ditinggikan
- tekan pembuluh darah yang terletak diantara tempat perdarahan.

Cara Menghentikan Perdarahan Pada Luka

Prinsipnya Kompresi (tekan) elevasi (angkat lebih tinggi dari jantung)


desinfeksi (mencegah infeksi)

1. Tekan langsung pada luka dengan menggunakan kasa/kain atau


tangan langsung selama beberapa menit
2. Bila luka kotor bersihkan dengan air mengalir dan langsung tekan
selama beberapa menit hingga tidak ada lagi darah yang keluar
3. Setelah perdarahan berhenti, bersihkan daerah luka dengan air bersih
yang mengalir, bila berdarah kembali tekan lagi dengan
kain/kasa/tangan.
4. Elevasikan bagian tubuh yang luka lebih tinggi dari jantung
5. Berikan antiseptic betadine atau rivanol di daerah luka dan sekitar
luka
6. bila luka terbuka dan cukup luas, tutup dengan perban steril/bersih
untuk menghindari infeksi dan gesekan pada luka
7. bila perdarahan terus terjadi, segera bawa ke dokter/puskesmas
terdekat
Perawatan Pada Luka

1. jaga kebersihan luka, bersihakan setiap hari dengan rivanol


2. ganti perban setiap hari/bila kotor atau basah
3. selalu berikan antiseptic betadin pada luka dan daerah sekitarnya

35
4. jangan memberikan ramu-ramuan pada luka yang dapat
menyebabkan infeksi

3.2.8 Kesehatan gigi dan mulut


Bagian-bagian terpenting dari mulut
1. Bibir
Bibir juga disebut tepi mulut. Bibir terdiri dari bibir atas dan bibir bawah. Titik
pertemuan antaar bibir atas dan bibir bawah disebut sudut mulut.
Kita memerlukan bibir untuk:
a. Menjaga jangan sampai makanan dan minuman tercecer keluar mulut.
b. Merasakan panas-dinginnya makanan dan minuman
c. Berbicara dengan jelas

2. Lidah
Lidah terdiri atas otot-otot dan dapat digerak-gerakkan. Pada bagian atas dari
lidah ada tonjolan-tonjolan kecil. Tonjolan-tonjolan kecil ini merupakan alat
pengecap dan perasa.
Kita memerlukan lidah untuk:
a. Mengecap makanan dan minuman
b. Menelan
c. Menjilat
d. Berbicara

3. Gigi
Yang kelihatan dalam mulut adalah sebagian dari seluruh gigi. Bagian yang
kelihatan ini disebut mahkota gigi. Sebagian gigi tertanam di dalam rahang.
Karena itu bagian ini tidak terlihat kalau kita membuka mulut. Bagian yang tidak
kelihatan ini disebut akar gigi. Akar gigi ini diikat kepada tulang rahang dengan
benag-benang yang sangat halus. Karena akar gigi ini diikat pada tulang rahang
maka gigi tidak mudah copot.
Kegunaan gigi untuk:
a. Memotong, mencabik dan menghaluskan makanan

36
b. Mengucapkan kata-kata dengan jelas
c. Mendorong pertumbuhan rahang sehingga bentuk wajah menjadi harmonis.

4. Gusi
Daging sekitar mahkota gigi disebut gusi. Biasanya gusi berwarna merah muda.
Tetapi kadan-kadang ada juga gusi yang warnanya agak kecoklat-coklatan. Warna
ini disebabkan karena dalam gusi ada zat pewarna yang disebut pigmen. Gusi
yang sehat melekat erat sekitar mahkota gigi. Pinggiran dari gusi yang sehat
kelihatannya tipis (tidak menggelembung) dan mengkilap. Gusi yang tidak sehat
mempunyai pinggiran yang menggelembungdan seringkali gusinya berwarna
merah. Kegunaan gusi dalah untuk melindungi benang-benang halus yang
mengikat akar gigi kepada tulang rahang

Penyakit gigi dan mulut


Penyakit gigi dan mulut yang banyak di derita adalah gigi berlubang(keropos) dan
gusi berdarah (radang). Rongga mulut setiap penuh dengan bakteri, sisa makanan
menyebabkan bakteri tumbuh subur, berkelompok, melekat erat pada gigi sebagai
lapisan yang lengket dan tidak berwarna disebut plak. (hanya dapat dilihat dengan
memakai zat perwarna). Bila kita makan makanan/minum yang mengandung gula
dan lengket. (permen, coklat, jenang, siru, dsb.) aka nada sisa makanan yang
nempel pada gigi dan gusi. Sisa makanan bergula tersebut akan diubah oleh
bakteri menjadi asam. Asam ini akan melarutkan lapisan luar gigi (email)
sehingga menjadi keropos dan berlubang. Bakteri dan plak yang menempel di gusi
akan menyebabakan peradanagn gusi sehingga gusi menjadi bengkak dan mudah
berdarah. Plak lama-lama akan mengeras karena mengalami mineralisasi menjadi
karang gigi. Karang giri ini akan memperparah peradangan gusi.

Kelainan rongga mulut


1. Gigi berjejal
2. Sariawan
3. Kelainan akibat kebiasaan buruk

37
a. Kebiasaan menghisap jari, bibir bawah dapat menyebabkan gigi depan
atas mendongos.
b. Menggigit benang, membuka tutup botol dengan gigi, bisa menyebabkan
gigi patah.

Cara menyikat gigi yang baik:


1. Sikat bagian luar setiap gigi atas denagn gerakan pendek dan lembut maju-
mundur berulang-ulang. Berikan perhatian khusus pada pertemuan gigi dan
gusi
2. Lakukan hal yang sama pada semua gigi atas bagian dalam
3. Ulangi gerakan yang sama untuk permukaan bagian luar dan dalam semua
gigi atas dan bawah dengan gerakan-gerakan pendek dan lembut maju
mundur berulang-ulang.
4. Untuk permukaan bagian dalam gigi rahang/bawah depan, miringkan sikat
gigi seperti dalam gambar. Kemudian bersihkan gigi dengan gerakan sikat
yang benar.
5. Bersihkan permukaan kunyah dari gigi atasdan bawah dengan gerakan-
gerakan pendek dan lembut.

3.2.9 Gizi anak sekolah


Seperti mobil yang membutuhkan bensin sebagai bahan bakar, maka bahan bakar
tubuh manusia adalah makanan. Secara garis besra, dalam makanan terkandung
tiga unsure pokok yang akan diubah menjadi energi atau bahan bakar tubuh kita,
yaitu karbohidrat, lemak dan protein. Hanya ketiga unsur tersebutlah, yang
dikenal dengan nama makronutrien, yang dapat diubah jadi energi.
Selain menjadi sumber penghasil energi, makanan berfungsi sebagai zat
pembangun yang berfungsi untuk membentuk otot dan berbagai sel dalam tubuh.
Selain ketiga unsure tadi, terdapat unsure lain yang jumlahnya sedikit yang
disebut maikronutrien, namun dibutuhkan oleh tubuh untuk menjalankan
fungsinya, yaitu vitamin dan mineral. Unsure-unsur yang saling berkaitan dan
berperan dalam kesehatahn manusia dikenal dengan istilah gizi.
Bagaimanakah peran gizi dalam tubuh kita?

38
1. Penghasil energi
Karbohidrat
Karbohidrat adalah sumber energi terpenting bagi tubuh kita. Hanya karbohidrat
yang dapat diubah dengan cepat menjadi energi oleh tubuh kita, sehingga bila kita
sedang merasa lemas, misalkan sehabis puasa atau bekerja berat, maka dengan
mengkonsumsi karbohidrat, tubuh kita akan segera mendapatkan energi. Agar kita
menjadi kuat kita harus memiliki cukup energi. Bahkan otak kita hanya dapat
dilewati oleh karbohidrat saja.
Karbohidrat terdiri atas dua macam yaitu karbohidrat sederhana dan
kompleks. Karbohidrat sederhana terdiri dari satu gugus gula. Sedangkan yang
lebih terdiri dari lebih dari satu gugus gula. Karbohidrat sederhana lebih mudah
dicerna oleh tubuh sehingga merupakan sumber energi cepat saji bagi manusia.
Contoh karbohidrat sederhana adalah gula. Sedangkan karbohidrat kompleks
perlu dipecah dulu menjadi karbohidrat sederhana agar dapat digunakan oleh
tubuh. Contohnya adalah nasi, singkong, kentang, roti, mi dan gandum.
Lemak
Selain karbohidrat, lemak juga merupakan sumber energi bagi tubuh kita. Kita
menggunakannya untuk berlari, bermain dan aktivitas lainnya. Namun, berbeda
dengan karbohidrat, untuk dapat digunakan lemak harus diubah dulu menjadi
bentuk yang dapat digunakan oleh tubuh. Lemak terdiri dari lemak jenuh, yaitu
lemak yang tidak dapat berikatan dengan unsure lain dan lemak tak jenuh yaitu
lemak yang masih dapat berikatan dengan unsure lain. Lemak tak jenuh lah yang
paling baik untuk tubuh kita. Contoh makanan penghasil lemak adalah minyak
kelapa, tetelan,mentega dan butter.

2. Zat pembangun
Protein
Fungsi protein bagi tubuh kita adalah sebagai zat pembangun yaitu yang
membentuk sel-sel dalam tubuh kita agar dapat sampai ke tempat tujuan dan dapat
dipergunakan oleh tubuh kita dengan baik. Protein seperti kuli-kuli bangunan
yang bekerja keras membangun sebuah gedung. Otot kita pun terbentuk oleh
protein, karenanya saat kita kekurangan makanan, atau tidak makan dalam waktu

39
yang lama dan setelah tubuh kita menggunakan cadangan lemak yang dimiliki,
otot akan dipecah dan digunakan menjadi energi. Tak seperti karbohidrat dan
lemak, pemecahan protein untuk diubah menjadi energi membutuhkan proses
yang lebih rumit dan lama, sehingga protein bukanlah sumber energi yang baik.
Protein terdiri atas dua macam, yang pertama adalah protein nabati yaitu
protein yang berasal dari tumbuh-tumbuhan seperti kacang-kacangan, tahu dan
tempe, yang kedua adalah protein hewani yaitu protein yang berasal dari hewan
seperti daging ayam, sapi, susu, telur dan ikan.

3. Zat pengatur
Vitamin dan Mineral
Meskipun dibutuhkan dalam jumlah kecil, vitamin dan mineral amatlah penting
bagi tubuh kita. Seperti pak polisi di jalan raya, mereka berfungsi mengatur segala
proses yang ada dalam tubuh kita, misalnya vitamin A, ia berfungsi untuk
membantu kita agar dapat melihat terutama di saat gelap, sehingga bila tubuh kita
kekurangan maka kita tidak dapat melihat di saat gelap atau yang biasa kita kenal
dengan rabun senja.
Mineral, seperti halnya vitamin, meskipun dibutuhkan dalam jumlah kecil,
juga berperan besar dalam tubuh kita contohnya adalah kalsium, mineral ini
sangat penting bagi kekuatan tulang kita, sehingga bila kekurangan mineral
tersebut tulang menjadi rapuh sehingga mudah patah. Selain itu, kalsium juga
sangat berhubungan dengan tinggi badan kita, bila kekurangan maka tulang tidak
dapat bertumbuh menjadi lebih tinggi.
Berikut ini adalah sejumlah vitamin dan mineral yang berperan penting
dalam tubuh kita serta sumbernya.
Vitamin yang larut dalam lemak
Agar dapat disimpan dan digunakan oleh tubuh, vitamin ini membutuhkan lemak.
Vitamin yang dapat larut dalam lemak ada lima, yaitu A,D,E, dan K.
a. Vitamin A
Selain berfungsi untuk membantu kita melihat dalam gelap, vitamin ini
juga berperan banyak dalam system kekebalan tubuh kita, ia membantu
untuk membentuk kembali sel-sel yang telah rusak oleh berbagai sebab.

40
Vitamin ini banyak terdapat dalam sayuran berdaun hijau, wortel, brokoli,
ikan, susu dan banyak produk olahannya.
b. Vitamin D
Vitamin ini berfungsi dalam pembentukan sel-sel tulang dengan cara
membantu penyerapan kalsium, yang penting untuk pembentukan gigi dan
tulang. Adapun sumbernya adalah ikan, minyak ikan, butter, dan kuning
telur. Selain sumber tersebut, kita juga dapat memperolehnya dari sinar
matahari. Namun tidak sepanjang hari karena sinar ultraviolet yang dapat
membahayakan kulit, sehingga saat yang tepat untuk mendapatkan sinar
matahari adalah saat pagi hari.
c. Vitamin E
Vitamin ini berfungsi sebagai antioksidan , yaitu suatu zat yang
penting untuk mencegah penuaan. Vitamin ini juga penting untuk
mencegah terjadinya penyakit jantung. Vitamin ini banyak terdapat pada
minyak sayur, sayuran berdaun hijau, biji-bijian serta kacang-kacangan.
Juga dalam seafood dan unggas.
d. Vitamin K
Fungsi vitamin ini adalah untuk pembekuan darah, sehingga bila kita
terluka, vitamin ini mencegah darah kita terus-terusan keluar. Banyak
terdapat dalam tauge, brokoli, bayam dan sayuran hijau lainnya.

Vitamin yang larut dalam air


Vitamin ini tidak dapat disimpan dalam tubuh karena setiap harinya akan dibuang
melalui air seni kita. Sehingga kita harus cukup mengkonsumsi makanan yang
banyak mengandung vitamin tersebut. Yang termasuk dalam vitamin ini adalah
vitamin B dan C.
a. Vitamin B
Merupakan suatu kompleks vitamin yang terdiri dari vitamin B1, B2,
B3, B6, B12 dan asam folat. Kelompok vitamin ini punya banyak peran
dalam pembentukan enzim, yaitu zat penting yang membantu proses
tertentu dalam tubuh agar berjalan dengan baik. Vitamin ini banyak

41
terdapat dalam sayuran hijau, gandum, telur, susu dan produknya, daging
sapi, daging ayam serta biji-bijian.
b. Vitamin C
Ini sangat penting bagi kekebalan tubuh kita, ia membantu tubuh untuk
melawan infeksi dan berperan dalam penyembuhan luka. Bersama dengan
vitamin E merupakan antioksidan untuk mencegah penuaan dini. Vitamin
ini banyak terdapat pada jeruk, papaya, kiwi, stroberi, mangga, apel dan
brokoli.

Mineral
Ada dua mineral yang cukup penting untuk pertumbuhan kita yaitu kalsium dan
zat besi. Kalsium merupakan mineral penting dalam pertumbuhan tulang dan gigi,
sehingga bila kekurangan mineral ini tulang kita akan keropos dan mudah patah.
Mineral ini banyak ditemui pada susu dan produk olahannya, serta pada ikan yang
dapat dimakan serta tulangnya. Zat besi adalah mineral yang penting bagi
pembentukan darah kita. Kita menjadi sulit konsentrasi dan pusing serta lemas
kalau kekurangan mineral ini. Ini banyak terdapat pada daging sapi, telur dan
bayam terutama bayam merah.

Bagaimanakah cara makan yang baik itu?


1. Makanlah aneka ragam makanan yaitu sumber tenaga, zat pembangun dan
zat pengatur.
2. Makanlah makanan untuk memenuhi kebutuhan energi.
3. Makanlah makanan sumber karbohidrat, setengah dari kebutuhan energi.
Makan gula sebaiknya 3-4 sendok per hari.
4. Batasi konsumsi lemak dan minyak sampai seperempat dari kecukupan
energi.
5. Gunakan garam iodium untuk mencegah timbulnya gangguan akibat
kekurangan iodium (GAKI). Dianjurkan mengkonsumsi garam tidak lebih
dari 1 sendok teh per hari.
6. Makanlah makanan sumber energi untuk mencegah anemia.

42
7. Biasakan makan pagi untuk memelihara ketahanan fisik dan meningkatkan
kemampuan menyerap pelajaran.
8. Minumlah air bersih, aman dan cukup jumlah nya, yaitu minimal 2 liter
per hari.
9. Lakukan kegiatan fisik dan olahraga yang teratur setiap hari.
10. Makanlah makanan yang bebas dari cemaran bahan kimia dan mikroba
berbahaya yang dapat menyebabkan penyakit.
11. Bacalah label pada makanan yang dikemas untuk mengetahui bahan
penyusun, komposisi gizi serta tanggal kadaluarsa.

Penilaian Status Gizi


Gizi yaitu segala asupan yang diperlukan agar menjadi sehat. Gizi diperlukan oleh
tubuh manusia untuk kecerdasan otak dan kemampuan fisik. Gizi diperoleh dari
asupan makanan yang mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan
mineral.
Ada berbagai cara yang dilakukan untuk menilai status gizi, salah satunya
adalah pengukuran tubuh manusia yang dikenal dengan istilah Antropometri.

a. Menimbang Berat Badan (Praktik)


Menimbang berat badan anak mempunyai beberapa tujuan, yaitu:

1. Mengikuti pertumbuhan
2. Menimbulkan minat pada anak untuk turut serta dalam memperhatikan
pertumbuhan badannya dan menimbulkan kesadaran bahwa pertumbuhan
penting diperhatikan sebagai ukuran kesehatan badan.
3. Memberikan nasihat /keterangan yang diperlukan bila dijumpai berat turun
terus-menerus atau naik secara berlebihan

Alat yang dipakai :

1. Sebuah timbangan berat badan


2. Alat tulis

43
Cara :

1. Timbangan diletakkan di tempat yang terang dan datar, dan tempat berdiri
diberi alas berpijak agar tidak cepat menjadi kotor.
2. Jarum timbangan ditempatkan pada angka 0 sebelum penimbangan
dimulai.
3. Sepatu, sandal, topi, peci, dll, dilepaskan dulu. Pada anak laki-laki baju
atas dapat dibuka.
4. Anak disuruh naik ke atas timbangan, berdiri tegak tanpa berpegangan
pada benda lain, tidak pula menyender pada dinding.
5. Bacalah dan catatlah angka yang ditunjuk oleh jarum dan beritahukanlah
pada temanmu berapa berat badannya.

Penjelasan :

Sebaiknya penimbangan berat badan dilakukan pada pagi hari, dilakukan


dengan alat yang sama, dan pada waktu yang sama tiap kali menimbang agar
penilaian dan perbandingan dapat lebih diandalkan. Penimbangan berat badan
cukup 4 bulan sekali. Bila ternyata dalam masa itu tidak tampak kenaikan
sedikit juga, maka hendaklah dicari sebab-sebabnya. Bila di sekolah terdapat
makanan tambahan, umpamanya pembagian susu, dll, sebaiknya penimbangan
dilakukan terlebih dahulu sebelum dilakukan pemberian makanan tambahan.
Hal ini dapat dilakukan setiap bulan agar kita dapat mengetahui manfaat
tumbuh kembang dari makanan tambahan te

b. Mengukur Tinggi Badan (Praktik)


Mengukur tinggi badan memiliki beberapa kegunaan, yaitu:

1. untuk mengetahui pertumbuhan anak


2. untuk mengetahui dan dapat membandingkan antara TB dengan BB
sehingga dapat mengetahui BB ideal bagi seseorang

Alat yang dipakai :


1. pengukur tinggi badan yang dapat berupa:

44
a. pengukur tinggi badan yang merupakan bagian dari timbangan
(pada timbangan dewasa)
b. pita pengukur (cm) yang diletakkan pada dinding yang rata
c. ukuran (cm) yang digambar pada dinding yang rata
2. alat tulis
3. lempengan/ kepingan kayu atau kotak/buku tebal yang memiliki sudut
siku-siku untuk batas ukuran di atas kepala

Cara :

1. Sepatu, sendal dll hendaknya dibuka. Anak disuruh berdiri tegak dengan
pandangan lurus menghadap ke depan kedua tumit, pantat, punggung dan
belakang kepala menempel di dinding atau pita pengukur.
2. letakan sisi siku-siku/ kotak/buku tebal itu di atas kepala tertinggi dengan
sisinya yang lain rata melekat pada pita pengukur.
3. bacalah dan catatlah semua, kemudian beritahukan kepada anak tersebut
berapa tinggi badannya dan dibandingkan dengan daftar standar sebagai
pedoman.

3.2.10 Kesehatan indera penglihatan dan pendengaran.


Indera Penglihatan
Indera penglihatan merupakan perangkat tubuh manusia yang berfungsi sangat
besar untuk memungkinkan manusia tersebut menerima informasi dari lingkungan
kehidupan sekitarnya.melalui penglihatan tersebut seseorang sejak awal dadri
pertumbuhan fisik maupun mentalnya akan mendapatkan rangsangan dalam
pengembangan selanjutnya. Dengan indera penglihatan seseorang akan
mengadakan kontak dengan skitarnya, sehinggadia mampu menyesuiikan dan
mempertahankan kehidupannya dalam lingkungannya serta mampu
menghindarkan diri dari berbagai ancaman yang mungkin aad disekitarnya.

Bagian-Bagian Mata
1. Kelopak Mata
2. Bulu mata

45
3. Konjungtiva (selaput lendir)
4. Kornea (selaput bening)
5. Pupil (manik-manik)

Pemeriksaan Mata
1) Tajam Penglihatan
- Tujuan dari pemeriksaan tajam penglihatan untuk mengetahui tajam
penglihatan seseorang dan memberikan penilaian menurut ukuran baku yang
ada.
- Dasar dari pemeriksaan : Tajam penglihatan diperiksa langsung dengan
memperlihatkan seri simbol dengan ukuran berbeda-beda pada jarak tertentu
terhadap penderiata dan menentukan ukuran huruf terkecil yang da[at dikenal/
dilihat penderita.
- Alat pemeriksaan : Kartu Snellen Chart
- Teknik pemeriksaan :
o Penderita duduk 6 meter dari kartu pemeriksaan
o Mata yang kiri atau kanan ditutup.
o Penderita diminta membaca huruf yang tertulis pada kartu Snellen mulai
dari baris atas kebawah dan ditentukan baris terakhir yang masih dapat
dibaca.
- Nilai bila huruf yang terbaca terdapat pada garis dengan tanda 30 dikatakan
tajam penglihatan 6/30.
Bila yang terbaca terdapat pada baris dengan tanda 10, dikatakan tajam
penglihatan 6/10. Sedangkan tajam penglihatan normal 6/6.

2) Memeriksa/ melihat bagian-bagian mata yang tampak dari luar :


- Kelopak mata tidak bergerak, dapat membuka dan menutup dengan baik.
- Bulu mata teratur tumbuh dan mengarah ke luar.
- Konjungtiva (selaput lendir mata) tampak jernih keputih-putihan.
- Pupil mata (manik-manik mata) tampak mengecil bila kena sinar dan melebar
kembali bila tidak disinari lampu senter dan benar-benar hitam.

46
3) Memperhatikan gerakan dan arah bola mata
- Gerakan kedua bola mata dapat bergerak kesemua arah secara bersamaan.
- Arah kedua bola mata kedepan.

Menjaga Kesehatan Mata


1. Membiasakan makan makanan yang bergizi (banyak mengandung Vitamin A
seperti sayu-sayuran hijau, telur, buah-buahan dll.).
2. Membasuh muka dan membersihkan kulit sekitar mata dengan air bersih.
3. Duduklah dengan sikap badan yang tegak (jangan berbaring) pada waktu
membaca dan menulis. Sinar lampu yang baik untuk membaca adalah yang
datang dari sebelah kiri. Letak lampu hendaknya cukup jauh dari sisi meja
sehingga tidak terjadi bayangn dari tubuh. Bacaan terletak kira-kira 40cm dari
mata.
4. Memaksakan diri berlebih-lebihan untuk membaca tidak baik untuk kesehatan
mata. Istirahatlah sejenak bila merasa penat saat membaca dengan melihat-
lihat objek yang jauh atau pemandangan yang hijau/ berwarna-warni.
5. Jangan mnggunakan alat-alat bersama-sama dengan orang yang sakit mata
karena bisa menular seperti handuk, saputangan dan alt tulis.
6. Jangan bermain-main dengan benda tajam atau benda-benda lain yang
berbahaya.

Kelainan-Kalainan Mata Dan Penanganannya


1. Konjungtivitis (radang selaput lendir)
Tanda-tanda :
- mata merah dengan/ tanpa kotoran
- perih dan kadang-kadang gatal serta berair.
- tidak disertai penurunan tajam penglihatan
Tindakan :
- Kirim ke Puskesmas
- Hindarkan alatnya
- Awasi apakah meneruskan pengobatan

47
2. Keratitis (Radang selaput bening mata)
Tanda-tanda :
- Mata merah dan sila
- Disertai penurunan tajam penglihatan
Tindakan : kirim segera ke Puskesmas

3. Trauma zat kimia pada mata


Tindakan :
- Segera sesudah terkena, mata dibilas dengan air mengalir selama 30 menit terus
menerus. Segera kirim ke Puskesmas.

4. Trauma mata
Tanda-tanda :
- Robek pada kelopak mata
- Luka sayat pada selaput bening mata.
Tindakan :
- Tutup mata dengan pembalut steril
- Jangan menekan bola mata dengan apapun
- Kirim segera ke Puskesmas

5. Kemasukan benda asing/ kotoran dikelopak mata atas/ bawah bagian dalam:
Tindakan : angkat kotoran/ benda asing hati-hati dengan menggunakan kapas lidi
atau kapas balan.

Indera Pendengaran
Pemeriksaan Pendengaran /Telinga
Tujuan : Untuk mengetahui kelainan sedini mungkin sehingga tidak menimbulkan
kelainan yang menetap dan dapat dilakukan tindakan-tindakan khusus bagi
mereka yang menderita gangguan pendengaran (pengaturan tempat duduk dan
sebagainya)
Alat yang dipakai :
1. a. Cara berbisik untuk pemeriksaan pendengaran kasar.

48
b. Garpu tala/ arloji (jam tangan)
c. Audio meter untuk pemeriksaan yang teliti.
2. Kayu/ pita pengukur jarak.
3. Ruangan/ tempat yang tenang.

Cara :
Pemeriksaan dengan cara berbisik :
a. Jelaskan maksud pemeriksaan pada murid
b. Pilih ruangan yang tenang di luar kelas yang jauh dari keributan.
c. Ukur jarak anak dengan pemeriksa sejauh 6m/20 feet.
o Dahulukan telinga kanan, anak berdiri dengan telinga kanan menghadap
pemeriksa serta lobang telinga kiri ditutup rapat dengan tangan kirinya.
o Bisikan kata-kata yang sederhana dan mudah ditangkap.
o Anak sebaiknya tidak melihat pada mulut pemeriksa.
o Bila jarak 6m/ 20 feet dapat mengulang kata-kata dengan baik, maka
pendengaran anak adalah 20/ 20 atau 6/ 6
o Bila anak tidak dapat mengulang kata-kata dengan jelas, maka
pemeriksaan maju satu meter dan berbisik mengulang kata-kata tadi, bila
anak dapat mengulang dengan jelas maka pendengaran anak tersebut
adalah 5/6 atau 15/20
o Demikian seterusnya, dan periksalah juga telinga yang kiri dengan cara
yang sama.
d. Hasil catatan dicatat dikartu kesehatan/ buku catatan yang diberikan.
e. Bagi anak-anak kelas I dan II karena masih kecil penjelasannya harus
sedemikian rupa sehingga tidak bingung dan ragu-ragu.
f. Pemeriksaan pendengaran dilakukan1 tahun 1 kali atau setiap saat bila
dianggap perlu.

Pemeriksaan dengan jam tangan


Yaitu dengan mendengarkan detik jarum jam dan dihitung jarak dimana anak
tidak dapat mendengarkan lagi detik jarum jam tersebut (beberapa cm).

49
Pemeriksaan dengan audio meter
Dikerjakan dirumah sakit yang lengkap dibagian telinga hidung dan tenggorokan
(THT). Pemeriksaan ini dilakukan bila dengan pemeriksaan berbisik ditemui
kelainan diteruskan ke rumah sakit.

Tanda-tanda dan keluhan pada anak dengan penurunan ketajaman pendengaran.


1. Kurang perhatian/ kurang minat dalam mengikuti pembicaraan biasa.
2. Terlambat menjawab jika dipanggil
3. Sering salah menjawab
4. Kurang mengerti atau tidak mengerti sama sekali bila diberi penjelasan-
penjelasan dikelas.
5. Memalingkan kepala untuk mendekatkan telinga yang masih baik kepda orang
yang berbicara.
6. Suka menarik diri dari pergaulan temannya, senang bermain sendiri, menjadi
anak yang anti sosial atau pemarah, penangis.
7. Telinga mengeluarkan kotoran/ cairan, tersumbat.

50
BAB IV
ANALISA SITUASI PUSKESMAS

4. 1 Sejarah Puskesmas
Puskesmas Lubuk Basung adalah salah satu puskesmas tertua di
Kabupaten Agam yang berdiri pada tanggal 11 Juli 1969 memiliki luas
wilayah sebesar 140,96 km2.

4.2 Data Geografis


1. Sebelah utara berbatas dengan wilayah kerja Puskesmas Bawan Kecamatan
Ampek Nagari.
2. Sebelah selatan berbatas dengan wilayah kerja Puskesmas Batu Basa
Kecamatan Sungai Geringging Kabupaten Padang Pariaman.
3. Sebelah timur berbatas dengan wilayah kerja Puskesmas Pasar Ahad
Kecamatan Tanjung Raya.
4. Sebelah Barat berbatas dengan wilayah kerja Puskesmas Manggopoh
Kecamatan Lubuk Basung.

PETA WILAYAH KERJA PUSKESMAS LUBUK BASUNG

51
Wilayah kerja Puskesmas Lubuk Basung terdiri dari 2 Kanagarian
dengan 11 jorong anatara lain :
NO. NAGARI JORONG
1. LUBUK BASUNG SIGUHUNG
2. PARIT PANJANG
3. BALAI AHAD
4. PASAR LUBUK BASUNG
5. SANGKIR
6. SURABAYO
7. SUNGAI JARING
8. GERAGAHAN BANCAH TALEH
9. GERAGAHAN TANGAH
10. KAMPUNG CANIAGO
11 PARIT RANTANG

4.3 Data Demografik


A. Kependudukan
1. Jumlah Penduduk
Berdasarkan hasil sensus penduduk yang dilakukan oleh BPS tahun
2012 jumlah penduduk wilayah kerja Puskesmas lubuk basung
berjumlah 40.554 jiwa, dengan jumlah kepala keluarga (kk) 9063 kk.
Bila dibandingkan dengan jumlah penduduk tahun 2011 berjumlah
36.251, maka laju pertumbuhan penduduk di wilayah kerja Puskesmas
Lubuk Basung (Growth Rate) mengalami peningkatan sebesar 9,78,%

2. Sosial Ekonomi.
Perekonomian sebahagian besar penduduk wilayah kerja
puskesmas Lubuk Basung masih dinominasi oleh sektor pertanian
disamping berdagang serta sebahagian kecil pengawai dan swasta.

52
4.4 Sumber Daya dan Sarana Pelayanan Kesehatan
Dalam rangka pelaksanaan kegiatan program pembangunan bidang
kesehatan di wilayah kerja puskesmas Lubuk Basung didukung dengan tenaga
yang ada di Puskesmas Lubuk Basung sebagai berikut :
a. Tenaga.
Bidan Teknisi
No Unit kerja Medis & Farmasi Gizi Sani medis Kes Jml
. perawat tasi mas
1. Puskesmas 6 40 2 1 1 1 - 51

b. Sarana

No. PUSKESMAS PUSTU POLIN POS PUSKEL SEPEDA


DES YANDU MOTOR
1. 1 6 7 60 2 14

4.5 Daftar Sekolah Dasar (SD) di Wilayah Kerja Puskesmas Lubuk Basung
Berikut ini data nama-nama Sekolah Dasar (SD) yang terdapat di wilayah kerja
puskesmas Lubuk Basung:
1. SDN 02 SIGUHUNG 14. SDN.10.SANGKIR
2. SDN 27 SIGUHUNG 15. SDN.16.SANGKIR
3. SDN 37 SIGUHUNG 16. SDN.26.SANGKIR
4. SDN 53 SIGUHUNG 17. SDN.41.SANGKIR
5. SDN.15.PR. PANJANG 18. SDN.43.SANGKIR
6. SDN.28.PR. PANJANG 19. SDN 05 SURABAYO
7. SDN.33.PR. PANJANG 20. SDN 06 SURABAYO
8. SDN.47.PR. PANJANG 21. SDN 21 SURABAYO
9. SDN.01.BALAI AHAD 22. SDN 38 SURABAYO
10. SDN.14.BALAI AHAD 23. SDN 40 SURABAYO
11. SDN.17.BALAI AHAD 24. SDN 63 SURABAYO
12. SDN.25.BALAI AHAD 25. SDN 64 SURABAYO
13. SDN.36.BALAI AHAD 26. SDN 07 SEI.JARING

53
27. SDN 24 SEI.JARING 32. SDN 03 GRG.TANGAH
28. SDN 32 SEI.JARING 33. SDN 54 GRG.TANGAH
29. SDN 51 SEI.JARING 34. SDN 29 BC.TALEH
30. SDN 23 PR.RANTANG 35. SDN 48 BC.TALEH
31. SDN 31 KP.CANIAGO 36. SDIT AL MADANIY

Dari 36 buah Sekolah Dasar (SD) yang terdapat di wilayah kerja


puskesmas Lubuk Basung, hanya 12 sekolah yang memiliki fasilitas dan ruang
UKS. Oleh karena itu, dipilihlah 12 sekolah tersebut untuk diadakan pelatihan
dokter kecil. Nama-nama sekolah yang dipilih untuk diadakan pelatihan dokter
kecil adalah:
1. SDN 63 SURABAYO 7. SDN.15.PR. PANJANG
2. SDN 21 SURABAYO 8. SDN.47.PR. PANJANG
3. SDN 01 BALAI AHAD 9. SDN 38 SURABAYO
4. SDN.10.SANGKIR 10. SDN 40 SURABAYO
5. SDN 27 SIGUHUNG 11. SDN.25.BALAI AHAD
6. SDN 53 SIGUHUNG 12. SDN 06 SURABAYO

54
BAB V
DISKUSI

Pelatihan dokter kecil adalah suatu pelatihan terhadap siswa Sekolah


Dasar dalam rangka menciptakan kader kesehatan sejak dini yang memiliki
pengetahuan dan keterampilan yang cukup tentang kesehatan. Pelatihan dokter
kecil ini merupakan bagian terpenting dalam pelaksanaan program Usaha
Kesehatan Sekolah (UKS) mengingat dari pelatihan ini diharapkan akan
menghasilkan peserta didik yang dapat menjadi penggerak hidup bersih dan sehat
di sekolah, rumah, keluarga, dan lingkungannya.
Pelatihan dokter kecil penting diberikan kepada siswa siswi di setiap
sekolah dasar yang ada di Indonesia, termasuk beberapa sekolah dasar di wilayah
kerja Puskesmas Lubuk Basung. Hal ini dikarenakan usia anak sekolah dasar
merupakan usia dalam masa pertumbuhan dimana tahap perkembangan otak
sedang dalam masa penerimaan stimulan dengan baik. Oleh karena itu
pendidikan kesehatan dini sangat penting diberikan untuk membiasakan perilaku
hidup bersih dan sehat sejak dini dan dapat dipertahankan di masa mendatang.
Demi tercapainya tujuan tersebut sebaiknya setiap sekolah dasar melatih
beberapa siswa siswinya sebagai kader kesehatan yang disebut dokter kecil,
dimana idealnya setiap 10 orang murid diwakili oleh 1 orang dokter kecil.
Mengingat pentingnya pelatihan dokter kecil ini, Puskesmas Lubuk
Basung melakukan pelatihan dokter kecil di 12 sekolah dasar di wilayah kerja
Puskesmas Lubuk Basung. Pelatihan ini dilaksanakan oleh tim pemegang
program UKS bekerja sama lintas program dengan program kesehatan gigi dan
mulut, kesehatan lingkungan, gizi, dan dokter puskesmas, serta tentunya
dukungan dari pihak sekolah. Pelatihan ini dilakukan selama 2 hari di masing-
masing sekolah. Materi pelatihan yang diberikan adalah pengenalan program
UKS dan program dokter kecil, perilaku hidup bersih dan sehat, pengetahuan dan
pencegahan penyakit menular, imunisasi, bahaya rokok dan NAPZA, pertolongan
pertama pada kecelakaan (P3K), kesehatan gigi dan mulut, kesehatan lingkungan,
gizi, kesehatan indera penglihatan, dan kesehatan indera pendengaran. Selain
pemberian materi tersebut dilakukan juga beberapa materi praktek terhadap

55
peserta didik yaitu praktek mencuci tangan, praktek gosok gigi, dan praktek P3K.
Di akhir pelaksanaan kegiatan dilakukan evaluasi terhadap peserta didik untuk
mengetahui adanya peningkatan pengetahun sesudah pelatihan dibandingkan
sebelum pelatihan.
Pelaksanaan kegiatan ini tidak hanya tanggungjawab tim UKS sebagai
pelaksana dan pemberi materi, tetapi juga merupakan tanggungjawab dari semua
pihak termasuk pihak sekolah, orang tua murid, serta masyarakat. Oleh karena itu
sangat diperlukan kesadaran dan kepedulian orang-orang terdekat peserta didik
terutama keluarga. Orang tua dan guru sebagai pendidik baik di rumah maupun di
sekolah sebaiknya selalu mengawasi dan mengingatkan peserta didik agar selalu
menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat. Setelah pelatihan ini dilaksanakan
diharapkan peserta didik akan mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan
yang didapatnya dimana saja dan kapan saja, serta dapat menjadi contoh bagi
teman-teman, keluarga, dan lingkungannya.

56
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan
1. Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) adalah upaya pendidikan dan kesehatan
yang dilaksanakan secara terpadu, sadar, berencana, terarah, dan bertanggung
jawab dalam menanamkan, menumbuhkan, mengembangkan dan membimbing
untuk menghayati, menyenangi dan melaksanakan prinsip hidup sehat dalam
kehidupan peserta didik sehari-hari.
2. Dokter kecil adalah peserta didik (siswa sekolah) yang memenuhi kriteria
dan telah dilatih untuk ikut melaksanakan sebagian usaha pemeliharaan dan
peningkatan kesehatan terhadap diri sendiri, teman, keluarga, dan lingkungannya.
3. Pelatihan dokter kecil mempunyai tujuan umum yaitu untuk meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan serta membangun sikap positif peserta didik dalam
pelaksanaan upaya program UKS, dan tujuan khusus untuk membentuk perta
didik menjadi dokter kecil yang memiliki kompetensi khusus.
4. Metode dan pelatihan dokter kecil terdiri dari 3 tahap yaitu tahap
pencarian, tahap pembekalan materi, dan tahap konsolidasi.
5. Pelatihan dokter kecil tidak hanya tanggungjawab pelaksana, tetapi juga
merupakan tanggungjawab dan memerlukan kesadaran dan kepedulian dari
semua pihak termasuk pihak sekolah, orang tua murid, serta masyarakat.

6.2 Saran
1. Dengan dilaksanakannya pelatihan dokter kecil ini, diharapkan program
ini dapat berjalan dengan baik dan berkesinambungan serta mendapat perhatian
dan kerjasama dari semua pihak yang bersangkutan terutama dari guru dan orang
tua.
2. Bagi petugas kesehatan diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan
kuantitas pelatihan sehingga akan lebih banyak siswa yang tertarik untuk
mengikuti kegiatan dokter kecil dalam upaya meningkatkan partisipasi siswa
dalam program UKS.

57
Daftar Pustaka

1. Dinkes Prop. DKI Jakarta. 2002. Modul Pelatihan Dokter Kecil, Dinkes Prop.
DKI Jakarta : Jakarta.
2. Depkes RI. 2003. Pedoman, Modul dan Materi Pelatihan Dokter Kecil,
Depkes RI: Jakarta.
3. Tirta PW, dkk. 2009. Buku Panduan Dokter Kecil, Pengurus Besar Ikatan
Dokter Indonesia: Jakarta.
4. Suharto, 1997. Pendidikkan Kesehatan 6 untuk Sekolah Dasar 6, Departemen
Pendidikkan dan Kebudayaan : Jakarta.
5. Supariasa I D. N., 2002. Penilaian Status Gizi, Buku Kedoteran : Jakarta.
6. Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor : 424/MENKES/SK/VI, 2006.
Pedoman Pengendalian Cacingan, Departemen Kesehatan : Jakarta.
7. , 1995. Modul : 3 Pelatihan Pengawasan Kualitas
Kesehatan Lingkungan Pemukiman Bidang Penyehatan dan Lingkungan,
Depkes RI : Jakarta.

58

You might also like