Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Peserta didik diharapkan mampu berpartisipasi dalam program Usaha
Kesehatan Sekolah (UKS).
1.3 Manfaat
1.3.1 Bagi Dokter Kecil
Manfaat pelatihan dokter kecil bagi dokter kecil itu sendiri yaitu
meningkatnya pengetahuan, sikap dan perilaku hidup bersih dan sehat, memiliki
keterampilan dalam upaya pelayanan kesehatan sederhana, bertindak sebagai
teladan, penggerak dan pendorong hidup sehat bagi kawan-kawannya, memiliki
rasa kepedulian sosial.
2
1.3.4 Bagi Masyarakat
Manfaat bagi masyarakat agar masyarakat tergerak untuk hidup bersih dan
sehat yang akhirnya akan berdampak pada meningkatnya kualitas lingkungan
hidup sehingga dapat menurunkan angka kesakitan dan kematian.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4
Upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan peserta didik dengan
meningkatkan pelayanan kesehatan bagi mereka yang sehat maupun yang
mengalami kecelakaan. Drajat Martianto mengatakan, Usaha Kesehatan Sekolah
(UKS) adalah upaya pelayanan kesehatan yang terdapat di sekolah yang bertujuan
menangani anak didik yang mengalami kecelakaan ringan (upaya pertolongan
pertama pada kecelakaan/P3K), melayani kesehatan dasar bagi anak didik selama
sekolah (pemberian imunisasi), memantau pertumbuhan dan status gizi anak
didik.
Jadi dapat disimpulkan bahwa Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) adalah
upaya pendidikan dan kesehatan yang dilaksanakan secara terpadu, sadar,
berencana, terarah, dan bertanggung jawab dalam menanamkan, menumbuhkan,
mengembangkan dan membimbing untuk menghayati, menyenangi dan
melaksanakan prinsip hidup sehat dalam kehidupan peserta didik sehari-hari.
5
Menurut Sriawan, tujuan pelayanan kesehatan disekolah adalah untuk
meningkatkan kemampuan dan keterampilan melakukan tindakan hidup sehat,
dalam rangka membentuk perilaku hidup sehat. Juga untuk meningkatkan daya
tahan tubuh terhadap penyakit dan mencegah terjadinya penyakit, kelainan dan
cacat.
Sedangkan pendapat Drajat Martianto, tujuan UKS adalah untuk
meningkatkan mutu pendidikan dan prestasi belajar peserta didik dengan
meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat dan derajat kesehatan peserta didik
maupun warga belajar serta menciptakan lingkungan yang sehat, sehingga
memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan yang harmonis dan optimal
dalam rangka pembentukan manusia seutuhnya. Meningkatkan kemampuan dan
keterampilan melakukan tindakan hidup sehat dalam rangka membentuk perilaku
hidup sehat serta meningkatnya daya tahan tubuh peserta didik terhadap penyakit
dan mencegah terjadinya penyakit, kelainan, dan cacat. Menghentikan proses
penyakit dan pencegahan akibat penyakit/kelainan, pengambilan fungsi dan
peningkatan kemampuan peserta didik yang cedera/cacat dapat berfungsi optimal.
Jadi, tujuan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) adalah untuk meningkatkan mutu
pendidikan, prestasi belajar peserta didik, dan produktivitas peserta didik dalam
berprestasi belajar dan meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat serta derajat
kesehatan peserta didik maupun warga belajar dan menciptakan lingkungan yang
sehat, sehingga memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan yang harmonis
dan optimal dalam rangka pembentukan manusia Indonesia seutuhnya.
6
1. Pendidikan Kesehatan.
2. Pelayanan Kesehatan.
3.Pembinaan Lingkungan Kehidupan Sekolah Sehat (Kesehatan Lingkungan di
Sekolah).
7
jawab, berpenampilan bersih dan berperilaku sehat, berbudi pekerti baik dan suka
menolong, dan mendapat izin dari orang tua siswa.
Tugas dan kewajiban dokter kecil yaitu selalu bersikap dan berperilaku
sehat sehingga dapat menjadi contoh bagi teman-temannya, dapat menggerakkan
sesama teman untuk bersama-sama menjalankan usasha kesehatan terhadap
dirinya masing-masing, berusaha bagi tercapainya kesehatan lingkungan yang
baik di sekolah dan di rumah, membantu guru dan petugas kesehatan pada waktu
pelaksanaan pelayanan kesehatan di sekolah, berperan aktif pada kegiatan-
kegiatan dala rangka upaya peningkatan kesehatan di sekolah, misal: pekan
kebersihan, pekan gizi, pekan penimbangan berat badan dan tinggi badan, pekan
kesehatan mata dan lain-lain.
Kegiatan dokter kecil meliputi promosi kesehatan dan pelayanan
kesehatan. Pada promosi kesehatan dokter kecil dapat menggerakkan dan
membimbing teman dalam melaksanakan pengamatan kebersihan dan kesehatan
pribadi, pengukuran tinggi badan dan berat badan dan penyuluhan kesehatan,
pengamatan kebersihan ruang UKS, warung sekolah dan lingkungan sekolah.
Pada segi pelayanan kesehatan dokter kecil dapat membantu petugas kesehatan
melaksanakan pelayanan kesehatan di sekolah antara lain : distribusi obat cacing,
vitamin dan lain-lain, Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K), Pertolongan
Pertama Pada Penyakit (P3P), pencatatan dan pelaporan kegiatan kesehatan pada
buku harian dokter kecil, dan melaporkan hal-hal yang ditemuinya yang
berhubungan dengan kesehatan kepada guru UKS/kepala sekolah/guru yang
ditunjuk.
Manfaat dokter kecil bagi dokter kecil itu sendiri yaitu meningkatkan
pengetahuan, sikap dan perilaku hidup bersih dan sehat, memiliki keterampilan
dalam upaya pelayanan kesehatan sederhana, bertindak sebagai teladan,
penggerak dan pendorong hidup sehat bagi teman-temannya, memiliki rasa
kepedulian sosial. Bagi peserta didik lainnya yaitu tergerak dan terbiasa
berperilaku hidup bersih dan sehat. Bagi guru di sekolah dengan adanya dokter
kecil yaitu untuk meningkatkan kerjasama antara guru dan orang tua murid dan
petugas kesehatan dalam meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat di
lingkungan sekolah, sedangkan bagi orang tua didik dapat meningkatkan
8
kesadaran orang tua dalam berperilaku hidup bersih dan sehat bagi diri sendiri,
keluarga, dan lingkungannya serta mendukung dan berperan aktif dalam kegiatan
peningkatan kesehatan anak di sekolah. Manfaatnya bagi masyarakat agar
masyarakat tergerak untuk hidup bersih dan sehat dan pada akhirnya akan
berdampak pada meningkatnya kualitas lingkungan hidup sehingga dapat
menurunkan angka kesakitan dan kematian.
9
mengenai hal-hal yang disukai, tidak disukai, harapan, dan lain-lain), membuat
permainan, dan seterusnya. Tujuannya untuk membangun komitmen belajar agar
peserta siap mengikuti pelatihan, membuat kesepakatan tentang norma yang akan
di pakai selama pelatihan dan membuat kontrak belajar.
3. Tahap konsolidasi
Merupakan tahap internalisasi komprehensif dari pengetahuan dan keterampilan
yang diterima pada tahap pembekalan. Pada tahap ini peserta didik diberikan
tugas untuk mengulangi kasus, menyusun rencana kegiatan pencegahan dan
menanggulangi masalah kesehatan dilingkungan sekolah.
10
dalam masa liburan sekolah. Evaluasi dapat dilakukan pada peserta pelatihan dan
penyelenggara pelatihan. Tujuan dilakukan evaluasi yaitu untuk mngetahui
adanya peningkatan pengetahuan peserta didik sesudah pelatihan dibandingkan
sebelum pelatihan, mengetahui keberhasilan pelatihan dan mendapatkan
masukkan dalam ragka penyempurnaan penyelenggaraan pelatihan dimasa yang
akan datang.
Setiap peserta yang telah mengikuti pelatihan dokter kecil diberikan
serifikat yang ditanda tangani ketua TIM Pembina UKS Kabupaten /Kota atau
pejabat berwenang di daerah. Pemberian sertifikat diberikan pada hari-hari besar
khusus, antara lain Hari Kesehatan Nasional, Hari Pendidikkan Nasional, HUT
Proklamasi RI, hari Anak Nasional, dan lain-lain. Sumber dana pelatihan dapat
berasal dari Pemerintah Daerah atau Komite Sekolah/Swadaya.
11
BAB III
METODE
12
Puskesmas/Petugas UKS), Guru UKS atau guru lain yang ditunjuk. Kegiatan
pelatihan diselenggarakan di ruang kelas, ruang UKS, dan lapangan atau yang
ditentukan oleh pengelenggara. Dalam pelaksanaannya diatur oleh kepala sekolah.
Evaluai dapat dilakukan pada peserta pelatihan dan penyelenggara pelatihan.
Tujuan dilakukannya evaluasi yaitu untuk mengetahui adanya peningkatan
pengetahuan peserta didik sesudah pelatihan dibandingkan dengan sebelum
pelatihan, mengetahui keberhasilan pelatihan dan mendapatkan masukan dalam
rangka penyempurnaan penyelenggaraan pelatihan dimasa yang akan datang.
Setiap peserta yang telah mengikuti pelatihan dokter kecil kemudian dilakukan
pelantikan dan diberikan sertifikat.
13
o Penyakit menular langsung dan tidak langsung.
o Tanaman Obat Keluarga (TOGA).
o Imunisasi.
o Rokok dan Napza.
o Penanggulangan sakit darurat dan praktik P3K.
o Kesehatan gigi dan mulut.
o Gizi anak sekolah.
o Kesehatan indera penglihatan dan pendengaran.
C. Peserta pelatihan : adalah peserta didik (siswa) Sekolah Dasar kelas IV dan V.
Jumlah peserta minimal 10% dari jumlah seluruh siswa di sekolah tersebut.
B. Tujuan
1. Umum:
Meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan peserta
didik/siswa serta menciptakan lingkungan yang sehat, sehingga
14
memungkinkan pertumbuhan dan perkembangan yang harmonis dan optimal
dalam rangka pembentukan manusia Indonesia seutuhnya.
2. Khusus:
Memupuk kebiasaan hidup sehat dan mempertinggi derajat kesehatan peserta
didik/siswa yang di dalamya mencakup : memiliki pengetahuan, sikap dan
ketrampilan untuk melaksanakan prinsip hidup sehat serta berpartisipasi aktif
dalam usaha peningkatan kesehatan di sekolah dan di perguruan agama, di
rumah tangga maupun di lingkungan masyarakat.
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup UKS tercermin dalam Tri Program UKS (dikenal dengan TRIAS
UKS), yang meliputi:
1. Pendidikan kesehatan, dilaksanakan melalui:
a. Kegiatan intrakurikuler
b. Kegiatan ekstrakurikuler
c. Penyuluhan Kesehatan:
d. Dilaksanakan Bersama dgn Puskesmas (minimal : 6 bulan 1 kali)
e. Guru melaksanakan min: 1 x sebulan.
2. Pelayanan kesehatan
Pelayanan kesehatan dilaksanakan dengan kegiatan yang bersifat komprehensif
(terpadu dan menyeluruh), meliputi:
a. Kegiatan peningkatan kesehatan (promotif)
b. Kegiatan pencegahan (preventif), misalnya:
o Pemeriksaan siswa secara berkala
o Pengukuran :TB, BB, Imunisasi DT, TT & Campak
o Pemeriksaan Gigi & Sikat Gigi Massal
c. Kegiatan penyembuhan dan pemulihan (kuratif dan rehabilitatif), misalnya:
o Pengobatan Ringan (P3K)
o Rujukan ke Puskesmas
15
3. Pembinaan lingkungan kehidupan sekolah sehat :
Mencakup:
a. Kegiatan bina lingkungan fisik
o PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk
o Melakukan 3 M (Menguras, Menutup dan Mengubur)
o Melaksanakan kebersihan massal tiap hari Sabtu
b. Kegiatan bina lingkungan mental dan sosial
Mandi
Tubuh kita mengeluarkan keringat setiap harinya sehingga kita perlu mandi setiap
hari untuk membersihkannya dari debu dan kotoran yang melekat. Agar bersih,
setiap kali kita mandi sebaiknya gunakanlah sabun yang mengandung antibakteri
yang dapat membunuh kuman serta air bersih untuk melarutkan sabun. Di saat
mandi perhatikanlah sela-sela jari dan paha, gosoklah dengan lembut dengan
sabun.
Tidak ada aturan yang ketat tentang berapa kali kita harus mandi. Namun,
karena kita tinggal di daerah tropis yang menyebabkan kita sering berkeringat,
maka paling tidak kita harus mandi minimal dua kali sehari. Mandilah sebelum
16
berangkat ke sekolah agar tubuh menjadi segar, lalu mandilah lagi pada sore hari
setelah bermain di luar.
Jangan mandi terlalu malam, agar kita tidak sakit. Jangan tunda mandi!
Bila badanmu kotor segeralah mandi agar kamu tidak mudah tertular penyakit,
namun tunggulah hingga suhu badanmu menjadi dingin dan keringatmu hilang.
Setelah itu gunakanlah handuk yang bersih dan kering untuk mengeringkan
badanmu.
Cuci tangan
Cuci tanganlah sesudah dan sebelum kamu makan, setelah dari toilet serta
padasaat tanganmu kotor, setelah kamu bermain atau memegang barang yang
kotor. Cucilah tanganmu dengan sabun atau air bersih yang mengalir. Potonglah
kukumu secara teratur terutama bila sudah mulai panjang, agar kuman penyakit
tak bersarang di dalamnya. Ingatlah kebanyakan penyakit masuk ke dalam tubuh
kita melalui tangan yang kotor. Jadi dengan mencuci tangan yang benar kita
mencegah masuknya penyakit dalam tubuh kita.
17
Pakaian
Walaupun bau badan muncul setelah kamu puber, kamu tetap harus rajin berganti
pakaian minimal 2x sehari sehabis mandi. Namun bila kamu banyak berkeringat
menggantinya lebih sering adalah jauh lebih baik. Karena pakaian yang lembab
akan memudahkan jamur tumbuh subur di badanmu. Karena itu pastikan pakaian
selalu kering. Pakaian dalam juga harus sering diganti karena pakaian dalam
adalah pakaian yang langsung bersentuhan denagn kulit kita sehingga harus
terjaga kebersihannya.
Sepatu
Kamu menghabiskan sebagian besar harimu dengan berlari dan berjalan dengan
kakimu. Karenanya kakimu akan sering berkeringat dan menjadikannya lembab.
Saat kamu memakai sepatu, kakimu akan menjadi semakin lembab. Bakteri akan
tumbuh subur disana sehingga bisa menimbulkan bau di kakimu.
Bila kamu hanya memiliki sepasang sepatu, segeralah buka sepatumu dan
jemurlah dan biarkanlah mongering namun bila kamu mempunyai dua sepatu,
pakailah bergantian. Cucilah sepatumu minimal dua kali seminggu agar sepatumu
tidak bau dan kotor.
Kesehatan Pribadi
Untuk menjaga kesehatan kita sendiri, maka ada beberapa hal sederhana yang
dapat kita terapkan, yaitu :
1. Bergerak aktif sedikitnya 1 jam sehari.
2. Nonton tv atau main video games tidak lebih dari 2 jam sehari.
3. Makan 5 porsi buah dan sayuran setiap hari.
4. Memilih jajanan yang sehat dan mengurangi makan makanan cepat saji.
5. Makan atau minum susu dan produk olhan nya sebanyak 3 porsi dalam sehari.
6. Minum air putih sedikitnya 4 gelas perhari dan mengurangi minuman manis
dan bersoda.
7. Bila menyenangi makanan cepat saji, maka makanlah maksimal dua kali
dalam seminggu dan pilihlah yang paling sehat dari daftar menu yang ada.
8. Tidak makan yang berlebihan.
18
9. Memperhatikan kebersihan diri.
10. Beristirahat cukup, setidaknya 8-10 jam sehari.
11. Bribadah sesuai agama yang kita yakini.
Indikator PHBS:
1. Mencuci tangan dengan air bersih yang mengalir dan sabun
2. Sarapan pagi sebelum berangkat ke sekolah
3. Mengkonsumsi jajanan sehat di kantin sekolah yang sehat
4. Membuang sampah pada tempatnya
5. Mengikuti kegiatan olah raga di sekolah
6. Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan
7. Tidak merokok di sekolah
8. Memberantas jentik nyamuk di sekolah secara rutin
9. Menggunakan jamban yang bersih dan sehat.
Pencegahan:
o Menjaga kebersihan kulit, mandi dengan sabun setiap hari.
o Memakai pakaian yang bersih.
o Hindari kontak dengan penderita.
o Hindari memakai pakaian atau barang-barang yang habis dipakai oleh
penderita.
19
Tuberculosis
Pengertian:
o Penyakit yang disebabkan oleh bakteri atau kuman Mycobacterium TBC
o Biasanya menyerang paru-paru.
o Menular melalui udara.
o Dapat diobati.
Pencegahan:
o Menghindari kontak dengan penderita.
o Vaksinasi BCG.
o Makan makanan yang bergizi dan teratur.
o Buka jendela lebar-lebar untuk memberikan sirkulasi ruangan yang baik
dimana kuman TBC tidak dapat menyebar dengan sirkulasi udara yang baik.
o Jaga daya tahan tubuh tetap kuat.
o Tidur cukup.
20
Pencegahan:
o Banyak makan sayur dan buah-buahan.
o Hindari kena hujan.
o Kurangi minuman dingin pada siang hari.
o Menghindari orang yang sedang sakit
o Hindari daerah yang berasap dan berdebu.
o Bila bersin atau batuk tutup mulut atau hidung dengan sapu tangan.
o Jangan buang ingus sembarangan.
Cacingan
Gejala:
o Mudah letih, sering sakit kepala, mata berkunang-kunang.
o Muka pucat, kadang-kadang anggota badan bengkak, sesak nafas, jantung
berdebar-berdebar.
o Nyeri pada perut, perut menggembung atau buncit.
o Terasa mual, muntah, tidak nafsu makan, mencret.
o Tidur tidak nyenyak.
o Berat badan menurun.
o Gatal di sekeliling dubur terutama malam hari.
Pencegahan:
o Menjaga kebersihan diri dengan baik seperti memotong kuku, cuci tangan
sebelum makan dan selalu memakai alas kaki.
o Menjaga kebersihan lingkungan dengan baik seperti membuang air besar di
jamban (kakus).
o Mengkonsumsi makanan yang bersih dan telah dimasak.
o Menjaga kebersihan tempat tidur.
Demam Berdarah
Penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang dibawa oleh nyamuk Aedes
aegypti dengan ciri-ciri nyamuk sebagai berikut:
o Badan kecil warna hitam bintik-bintik putih
21
o Hidup di dalam dan di sekitar rumah, menggigit atau menghisap darah pada
siang hari
o Senang hinggap pada pakaian yang bergantungan dalam kamar
o Bersarang dan bertelur di genangan air jernih di dalam dan di sekitar rumah
bukan di got atau comberan.
Pencegahan:
Pemberantasan sarang nyamuk dengan program 3M plus: menguras bak mandi,
menutup tempat penampungan air, mengubur barang-barang bekas, plus memakai
kelambu dan menebar bubuk abate.
Diare
Diare adalah buang air besar dalam bentuk cair atau encer lebih dari tiga kali
dalam satu hari. Orang yang mengalami diare akan kehilangan cairan tubuh
sehingga menyebabkan dehidrasi, hal ini dapat membahayakan jiwa apabila tidak
ditangani dengan cepat.
22
Pencegahan:
o Mencuci tangan memakai sabun dengan baik dan benar terutama pada saat
sebelum makan dan setelah buang air.
o Minum air yang bersih dan telah dimasak sebelumnya.
o Membuang sampah dengan benar sehingga makanan tidak tercemar.
o Membuang air besar dan buang air kecil pada tempatnya.
Pengobatan:
o Jangan hentikan minum ASI (pada bayi).
o Meminum oralit sesuai aturan pakai.
o Kalau tidak ada oralit, dapat dibuat larutan pengganti cairan yaitu larutan gula-
garam dengan melarutkan satu sendok makan gula pasir dan sejumput garam
dapur ke dalam segelas air matang.
o Segera periksakan ke dokter.
Cacar Air
Gejala:
Demam, timbul bintik-bintik kecil kemerahan yang berisi cairan dan gatal pada
kulit, bintik-bintik tersebut mudah pecah, nyeri seluruh badan.
Pencegahan:
o Hindari kontak dengan penderita baik bersentuhan kulit atau berbicara terlalu
dekat.
o Jangan memakai barang bekas pakai penderita.
o Pakaian dan sprei penderita dicuci dengan bersih dan distrika.
o Makan dan istirahat yang cukup.
o Segera periksakan ke dokter.
23
digunakan untuk membudidayakan tanaman yang berkhasiat sebagai obat dalam
rangka memenuhi keperluan keluarga akan obat-obatan. Kebun tanaman obat atau
bahan obat dan selanjutnya dapat disalurkan kepada masyarakat, khususnya obat
yang berasal dari tumbuh-tumbuhan. Budidaya TOGA dapat memacu usaha kecil
dan menengah di bidang obat-obatan herbal sekalipun dilakukan secara
individual. Setiap keluarga dapat membudidayakan tanaman obat secara mandiri
dan memanfaatkannya. Sehingga akan terwujud prinsip kemandirian dalam
pengobatan keluarga.
Tanaman toga ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan ramuan tradisional.
Di mana bahan-bahan tersebut diambil dari berbagai bagian dari tanaman tersebut.
Sebagai contoh tanaman toga berdasarkan bagian yang digunakan adalah :
24
Bahan: jeruk nipis 1 buah
garam (sedikit)
Cara pembuatan:
Peras jeruk nipis, ambil airnya. Parut bawang merah terlebih dahulu dilapisi
dengan daun pisang Kemudian campurkan jeruk nipis dan bawang merah
tambahkan garam dan minyak.
Cara pemakaian:
2. Sakit kepala
Bahan: jeruk nipis 1 buah
daun papaya pelepah
kencur sebesar ruas jari, dimemarkan
air 3 gelas
Cara pembuatan:
Semua bahan direbus, jika perlu tamahkan gula merah, panaskan sampai air
tinggal gelas
Cara pemakaian:
Minimal diminum 3 kali sehari, dosis gelas. Diulang lagi setiap hari sampai
1 minggu.
3. Batuk pilek
Bahan: air teh kental gelas
air jeruk nipis 3 sendok teh
gula batu sebesar telur ayam
Cara pembuatan:
25
Campurkan semua bahan dan diaduk sampai rata.
Cara pemberian: diberikan 3 kali sehari
1. Lidah buaya
- Khasiat : obat luka bakar, luka bakar terkena knalpot, penyubur rambut
Cara pemakaian :digosokkan pada tempat di atas
- Khasiat : obat batuk yang disertai dengan sesak nafas
Cara pemakaian : lidah buaya direbus kemudian tambahkan madu dan di
minum
2. Jahe
Khasiat: obat batuk, pelega perut, penawar racun
Cara pemakaian: rimpang ditumbuk kemudian diseduh dengan air panas,
ditambah madu kemudian di minum
3. Kunyit
Khasiat: obat demam, sesak nafas, obat radang
Cara pemakaian: rimpang diparut, ditambah air, diperas kemudian diminum
3.2.5 Imunisasi
Pengertian
Imunisasi ialah mencegah timbulnya penyakit-penyakit seperti: TBC, Pertusis,
Tetanus, polio, Campak, dan Hepatitis B setelah diberi vaksinasi.
26
Manfaat imunisasi dan bahaya bila tidak imunisasi
Manfaat imunisasi adalah:
o Akan menjadi tahan/kebal terhadap penyakit TBC, Pertusis, Tetanus, polio,
Campak, dan Hepatitis B sehingga bayi/anak sehat, biaya pengobatan tidak
diperlukan.
o Anak dapat tumbuh dan berkembang menjadi manusia sehat.
o Bahaya bila tidak diimunisasi:
Anak akan mudah terserang penyakit, dengan akibat yang lebih berat, dapat
menimbulkan kematian. Untuk polio akan menimbulkan cacat seumur
hidup/kematian.
Tempat imunisasi
1. Puskesmas
o KIA
o UKS
o Posyandu
o Calon penganten
o Balai pengobatan
2. Non Puskesmas
o Rumah sakit
o Rumah sakit bersalin
o Rumah bersalin
o Dokter praktek anak
o Dokter umum praktek
o Dokter spesialis kebidanan
o Bidan praktek
o Klinik
o Balkesmas ( Balai Kesehatan Anak)
27
o Anak SD kelas VI (Wanita) : TT
o Calon Penganten (Wanita) : TT
o Ibu Hamil : TT
o Siapa saja, khususnya yang beresiko tinggi dan belum mendapatkan pada
waktu bayi : Hepatitis B
3.2.6 NAPZA
NAPZA adalah singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya. Di
masyarakat lazim dikenal adalah NARKOBA (Narkotika dan Bahan/Obat
Berbahaya)
NAPZA merupakan zat psikoaktif, yaitu zat/bahan yang apabila masuk ke
dalam tubuh manusia akan mempengaruhi tubuh seperti perubahan aktivitas dan
perilaku sehari-hari yang biasanya akan menyebabkan ketagihan atau
ketergantungan. NAPZA digunakan untuk pengobatan namun sering kali
disalahgunakan sehingga berakibat kerugian bagi si pemakai maupun orang lain di
sekitarnya atau masyarakat umum khususnya generasi muda.
Narkotika atau Psikotropika adalah zat atau obat yang menyebabkan
penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai
menghilangkan nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan.
28
4. Melalui suntikan dengan jarum suntik
29
- Berteman dengan pengguna NAPZA sehingga mudah memperoleh zat
tersebut
30
d. Penolong mengatur dan merencanakan transportasi
5. Pelaksanaan P3K:
Langkah-langkah pemeriksaan korban kecelakaan:
a. Periksa kesadaran:
- Apakah korban sadar atau tidak, pingsan, gelisah, acuh tak acuh
- Hilangkan penyebab gangguan kesadaran, istirahatkan dan tenangkan
korban yang gelisah, bila korban tidak sadar selama 30 menit ia harus
diangkut ke dokter atau RS.
b. Periksa pernapasan:
- Apakah pernapasan korban berhenti, cepat, lambat, tidak teratur, amati
korban (lihat cuping hidung, dengar)
- Tindakan awal adalah membebaskan jalan napas dan mempertahankan
saluran napas. Bila pernapasan berhenti harus dilakukan pernapasan buatan.
c. Periksa tanda-tanda perdarahan dan peredaran darah:
31
- Apakah teraba denyut jantung
- Tindakan segera yang harus dilakukan adalah menghentikan perdarahan.
d. Periksa keadaan local ( patah tulang, luka) dan perhatikan keluhan :
- Tanyakan kepada korban apakah korban ada rasa nyeri, dan sakit? Minta
tunjukkan tempat yang sakit.
- Apabila ada luka harus dilihat juga apakah ada luka lain, bertitahu korban
bahwa dia akan ditolong dan ajaklah dia bercakap-cakap.
32
- Sinar terik matahari langsung mengenai kepala
- Berada dalam ruangan penuh orang sehingga kekurangan zat asam
- Keadaan dimana tubuh lemah, kurang latihan, perut kosong, dll.
c. Penggolongan:
- Kesadaran kurang
- Kesadaran hilang
d. Prioritas pertolongan:
- Korban tidak sadar dengan gangguan pernapasan
- Korban yang kesadaran berkurang
e. Lokasi gangguan:
Pada susunan syaraf pusat (SSP)
f. Tindakan P3K:
- Angkat penderita ke tempat teduh dan baik sirkulasi udaranya.
- Tidurkan telentang tanpa bantal bila muka pucat/biru, jika mukanya
merah beri bantal.
- Longgarkan semua pakaian yang mengikat
- Bila penderita sadar beri minuman hangat
- Beri selimut supaya badannya hangat
- Jika perlu kirim ke rumah sakit.
33
. nadi lemah dan cepat (100/menit)
. korban gelisah, haus, kadang-kadang kacau.
- Berat, dengan tanda-tanda:
. sangat pucat, mata cekung, pernafasan cepat dan tidak teratur
. nadi susah teraba dan apabila teraba sangat cepat (150/menit)
d. Lokasi gangguan
- Kulit
- Saluran pencernaan
- Patah tulang
e. Tindakan P3K:
Usahakan korban dibawa secepatnya ke dokter, puskesmas atau RS sambil
berusaha melakukan:
1. Bawa korban ke tempat teduh dan aman, dan bila tidak terdapat
perdarahan di kepala tidurkan terlentang tanpa bantal atau kepala lebih
rendah dari kaki, bila tidak ada patah tulang atau perdarahan di
anggota badan, kaki dan tangan diluruskan.
2. Pakaian korban dikendorkan
3. Tenangkan korban dan usahakan agar badan tetap hangat
4. Bila ada luka dan perdarahan, rawat lukanya dan hentikan
perdarahannya.
5. Bila ada patah tulang lakukan pembidaian.
6. Bila muntaber berikan oralit.
4. Perdarahan:
a. Pengertian:
Keluarnya darah dari pembuluh darah yang rusak. Perdarahan ada 2
macam:
- Perdarahan ke luar
- Perdarahan ke dalam
b. Penyebab:
Putusnya atau ada perlukaan pada pembuluh darah
c. Penggolongan:
- perdarahan pembuluh nadi/arteri
34
- perdarahan pembuluh balik/vena
- perdarahan pembuluh darah kapiler
d. prioritas pertolongan:
pembuluh darah nadi
e. tindakan P3K:
- bagian anggota badan yang berdarah ditinggikan
- tekan pembuluh darah yang terletak diantara tempat perdarahan.
35
4. jangan memberikan ramu-ramuan pada luka yang dapat
menyebabkan infeksi
2. Lidah
Lidah terdiri atas otot-otot dan dapat digerak-gerakkan. Pada bagian atas dari
lidah ada tonjolan-tonjolan kecil. Tonjolan-tonjolan kecil ini merupakan alat
pengecap dan perasa.
Kita memerlukan lidah untuk:
a. Mengecap makanan dan minuman
b. Menelan
c. Menjilat
d. Berbicara
3. Gigi
Yang kelihatan dalam mulut adalah sebagian dari seluruh gigi. Bagian yang
kelihatan ini disebut mahkota gigi. Sebagian gigi tertanam di dalam rahang.
Karena itu bagian ini tidak terlihat kalau kita membuka mulut. Bagian yang tidak
kelihatan ini disebut akar gigi. Akar gigi ini diikat kepada tulang rahang dengan
benag-benang yang sangat halus. Karena akar gigi ini diikat pada tulang rahang
maka gigi tidak mudah copot.
Kegunaan gigi untuk:
a. Memotong, mencabik dan menghaluskan makanan
36
b. Mengucapkan kata-kata dengan jelas
c. Mendorong pertumbuhan rahang sehingga bentuk wajah menjadi harmonis.
4. Gusi
Daging sekitar mahkota gigi disebut gusi. Biasanya gusi berwarna merah muda.
Tetapi kadan-kadang ada juga gusi yang warnanya agak kecoklat-coklatan. Warna
ini disebabkan karena dalam gusi ada zat pewarna yang disebut pigmen. Gusi
yang sehat melekat erat sekitar mahkota gigi. Pinggiran dari gusi yang sehat
kelihatannya tipis (tidak menggelembung) dan mengkilap. Gusi yang tidak sehat
mempunyai pinggiran yang menggelembungdan seringkali gusinya berwarna
merah. Kegunaan gusi dalah untuk melindungi benang-benang halus yang
mengikat akar gigi kepada tulang rahang
37
a. Kebiasaan menghisap jari, bibir bawah dapat menyebabkan gigi depan
atas mendongos.
b. Menggigit benang, membuka tutup botol dengan gigi, bisa menyebabkan
gigi patah.
38
1. Penghasil energi
Karbohidrat
Karbohidrat adalah sumber energi terpenting bagi tubuh kita. Hanya karbohidrat
yang dapat diubah dengan cepat menjadi energi oleh tubuh kita, sehingga bila kita
sedang merasa lemas, misalkan sehabis puasa atau bekerja berat, maka dengan
mengkonsumsi karbohidrat, tubuh kita akan segera mendapatkan energi. Agar kita
menjadi kuat kita harus memiliki cukup energi. Bahkan otak kita hanya dapat
dilewati oleh karbohidrat saja.
Karbohidrat terdiri atas dua macam yaitu karbohidrat sederhana dan
kompleks. Karbohidrat sederhana terdiri dari satu gugus gula. Sedangkan yang
lebih terdiri dari lebih dari satu gugus gula. Karbohidrat sederhana lebih mudah
dicerna oleh tubuh sehingga merupakan sumber energi cepat saji bagi manusia.
Contoh karbohidrat sederhana adalah gula. Sedangkan karbohidrat kompleks
perlu dipecah dulu menjadi karbohidrat sederhana agar dapat digunakan oleh
tubuh. Contohnya adalah nasi, singkong, kentang, roti, mi dan gandum.
Lemak
Selain karbohidrat, lemak juga merupakan sumber energi bagi tubuh kita. Kita
menggunakannya untuk berlari, bermain dan aktivitas lainnya. Namun, berbeda
dengan karbohidrat, untuk dapat digunakan lemak harus diubah dulu menjadi
bentuk yang dapat digunakan oleh tubuh. Lemak terdiri dari lemak jenuh, yaitu
lemak yang tidak dapat berikatan dengan unsure lain dan lemak tak jenuh yaitu
lemak yang masih dapat berikatan dengan unsure lain. Lemak tak jenuh lah yang
paling baik untuk tubuh kita. Contoh makanan penghasil lemak adalah minyak
kelapa, tetelan,mentega dan butter.
2. Zat pembangun
Protein
Fungsi protein bagi tubuh kita adalah sebagai zat pembangun yaitu yang
membentuk sel-sel dalam tubuh kita agar dapat sampai ke tempat tujuan dan dapat
dipergunakan oleh tubuh kita dengan baik. Protein seperti kuli-kuli bangunan
yang bekerja keras membangun sebuah gedung. Otot kita pun terbentuk oleh
protein, karenanya saat kita kekurangan makanan, atau tidak makan dalam waktu
39
yang lama dan setelah tubuh kita menggunakan cadangan lemak yang dimiliki,
otot akan dipecah dan digunakan menjadi energi. Tak seperti karbohidrat dan
lemak, pemecahan protein untuk diubah menjadi energi membutuhkan proses
yang lebih rumit dan lama, sehingga protein bukanlah sumber energi yang baik.
Protein terdiri atas dua macam, yang pertama adalah protein nabati yaitu
protein yang berasal dari tumbuh-tumbuhan seperti kacang-kacangan, tahu dan
tempe, yang kedua adalah protein hewani yaitu protein yang berasal dari hewan
seperti daging ayam, sapi, susu, telur dan ikan.
3. Zat pengatur
Vitamin dan Mineral
Meskipun dibutuhkan dalam jumlah kecil, vitamin dan mineral amatlah penting
bagi tubuh kita. Seperti pak polisi di jalan raya, mereka berfungsi mengatur segala
proses yang ada dalam tubuh kita, misalnya vitamin A, ia berfungsi untuk
membantu kita agar dapat melihat terutama di saat gelap, sehingga bila tubuh kita
kekurangan maka kita tidak dapat melihat di saat gelap atau yang biasa kita kenal
dengan rabun senja.
Mineral, seperti halnya vitamin, meskipun dibutuhkan dalam jumlah kecil,
juga berperan besar dalam tubuh kita contohnya adalah kalsium, mineral ini
sangat penting bagi kekuatan tulang kita, sehingga bila kekurangan mineral
tersebut tulang menjadi rapuh sehingga mudah patah. Selain itu, kalsium juga
sangat berhubungan dengan tinggi badan kita, bila kekurangan maka tulang tidak
dapat bertumbuh menjadi lebih tinggi.
Berikut ini adalah sejumlah vitamin dan mineral yang berperan penting
dalam tubuh kita serta sumbernya.
Vitamin yang larut dalam lemak
Agar dapat disimpan dan digunakan oleh tubuh, vitamin ini membutuhkan lemak.
Vitamin yang dapat larut dalam lemak ada lima, yaitu A,D,E, dan K.
a. Vitamin A
Selain berfungsi untuk membantu kita melihat dalam gelap, vitamin ini
juga berperan banyak dalam system kekebalan tubuh kita, ia membantu
untuk membentuk kembali sel-sel yang telah rusak oleh berbagai sebab.
40
Vitamin ini banyak terdapat dalam sayuran berdaun hijau, wortel, brokoli,
ikan, susu dan banyak produk olahannya.
b. Vitamin D
Vitamin ini berfungsi dalam pembentukan sel-sel tulang dengan cara
membantu penyerapan kalsium, yang penting untuk pembentukan gigi dan
tulang. Adapun sumbernya adalah ikan, minyak ikan, butter, dan kuning
telur. Selain sumber tersebut, kita juga dapat memperolehnya dari sinar
matahari. Namun tidak sepanjang hari karena sinar ultraviolet yang dapat
membahayakan kulit, sehingga saat yang tepat untuk mendapatkan sinar
matahari adalah saat pagi hari.
c. Vitamin E
Vitamin ini berfungsi sebagai antioksidan , yaitu suatu zat yang
penting untuk mencegah penuaan. Vitamin ini juga penting untuk
mencegah terjadinya penyakit jantung. Vitamin ini banyak terdapat pada
minyak sayur, sayuran berdaun hijau, biji-bijian serta kacang-kacangan.
Juga dalam seafood dan unggas.
d. Vitamin K
Fungsi vitamin ini adalah untuk pembekuan darah, sehingga bila kita
terluka, vitamin ini mencegah darah kita terus-terusan keluar. Banyak
terdapat dalam tauge, brokoli, bayam dan sayuran hijau lainnya.
41
terdapat dalam sayuran hijau, gandum, telur, susu dan produknya, daging
sapi, daging ayam serta biji-bijian.
b. Vitamin C
Ini sangat penting bagi kekebalan tubuh kita, ia membantu tubuh untuk
melawan infeksi dan berperan dalam penyembuhan luka. Bersama dengan
vitamin E merupakan antioksidan untuk mencegah penuaan dini. Vitamin
ini banyak terdapat pada jeruk, papaya, kiwi, stroberi, mangga, apel dan
brokoli.
Mineral
Ada dua mineral yang cukup penting untuk pertumbuhan kita yaitu kalsium dan
zat besi. Kalsium merupakan mineral penting dalam pertumbuhan tulang dan gigi,
sehingga bila kekurangan mineral ini tulang kita akan keropos dan mudah patah.
Mineral ini banyak ditemui pada susu dan produk olahannya, serta pada ikan yang
dapat dimakan serta tulangnya. Zat besi adalah mineral yang penting bagi
pembentukan darah kita. Kita menjadi sulit konsentrasi dan pusing serta lemas
kalau kekurangan mineral ini. Ini banyak terdapat pada daging sapi, telur dan
bayam terutama bayam merah.
42
7. Biasakan makan pagi untuk memelihara ketahanan fisik dan meningkatkan
kemampuan menyerap pelajaran.
8. Minumlah air bersih, aman dan cukup jumlah nya, yaitu minimal 2 liter
per hari.
9. Lakukan kegiatan fisik dan olahraga yang teratur setiap hari.
10. Makanlah makanan yang bebas dari cemaran bahan kimia dan mikroba
berbahaya yang dapat menyebabkan penyakit.
11. Bacalah label pada makanan yang dikemas untuk mengetahui bahan
penyusun, komposisi gizi serta tanggal kadaluarsa.
1. Mengikuti pertumbuhan
2. Menimbulkan minat pada anak untuk turut serta dalam memperhatikan
pertumbuhan badannya dan menimbulkan kesadaran bahwa pertumbuhan
penting diperhatikan sebagai ukuran kesehatan badan.
3. Memberikan nasihat /keterangan yang diperlukan bila dijumpai berat turun
terus-menerus atau naik secara berlebihan
43
Cara :
1. Timbangan diletakkan di tempat yang terang dan datar, dan tempat berdiri
diberi alas berpijak agar tidak cepat menjadi kotor.
2. Jarum timbangan ditempatkan pada angka 0 sebelum penimbangan
dimulai.
3. Sepatu, sandal, topi, peci, dll, dilepaskan dulu. Pada anak laki-laki baju
atas dapat dibuka.
4. Anak disuruh naik ke atas timbangan, berdiri tegak tanpa berpegangan
pada benda lain, tidak pula menyender pada dinding.
5. Bacalah dan catatlah angka yang ditunjuk oleh jarum dan beritahukanlah
pada temanmu berapa berat badannya.
Penjelasan :
44
a. pengukur tinggi badan yang merupakan bagian dari timbangan
(pada timbangan dewasa)
b. pita pengukur (cm) yang diletakkan pada dinding yang rata
c. ukuran (cm) yang digambar pada dinding yang rata
2. alat tulis
3. lempengan/ kepingan kayu atau kotak/buku tebal yang memiliki sudut
siku-siku untuk batas ukuran di atas kepala
Cara :
1. Sepatu, sendal dll hendaknya dibuka. Anak disuruh berdiri tegak dengan
pandangan lurus menghadap ke depan kedua tumit, pantat, punggung dan
belakang kepala menempel di dinding atau pita pengukur.
2. letakan sisi siku-siku/ kotak/buku tebal itu di atas kepala tertinggi dengan
sisinya yang lain rata melekat pada pita pengukur.
3. bacalah dan catatlah semua, kemudian beritahukan kepada anak tersebut
berapa tinggi badannya dan dibandingkan dengan daftar standar sebagai
pedoman.
Bagian-Bagian Mata
1. Kelopak Mata
2. Bulu mata
45
3. Konjungtiva (selaput lendir)
4. Kornea (selaput bening)
5. Pupil (manik-manik)
Pemeriksaan Mata
1) Tajam Penglihatan
- Tujuan dari pemeriksaan tajam penglihatan untuk mengetahui tajam
penglihatan seseorang dan memberikan penilaian menurut ukuran baku yang
ada.
- Dasar dari pemeriksaan : Tajam penglihatan diperiksa langsung dengan
memperlihatkan seri simbol dengan ukuran berbeda-beda pada jarak tertentu
terhadap penderiata dan menentukan ukuran huruf terkecil yang da[at dikenal/
dilihat penderita.
- Alat pemeriksaan : Kartu Snellen Chart
- Teknik pemeriksaan :
o Penderita duduk 6 meter dari kartu pemeriksaan
o Mata yang kiri atau kanan ditutup.
o Penderita diminta membaca huruf yang tertulis pada kartu Snellen mulai
dari baris atas kebawah dan ditentukan baris terakhir yang masih dapat
dibaca.
- Nilai bila huruf yang terbaca terdapat pada garis dengan tanda 30 dikatakan
tajam penglihatan 6/30.
Bila yang terbaca terdapat pada baris dengan tanda 10, dikatakan tajam
penglihatan 6/10. Sedangkan tajam penglihatan normal 6/6.
46
3) Memperhatikan gerakan dan arah bola mata
- Gerakan kedua bola mata dapat bergerak kesemua arah secara bersamaan.
- Arah kedua bola mata kedepan.
47
2. Keratitis (Radang selaput bening mata)
Tanda-tanda :
- Mata merah dan sila
- Disertai penurunan tajam penglihatan
Tindakan : kirim segera ke Puskesmas
4. Trauma mata
Tanda-tanda :
- Robek pada kelopak mata
- Luka sayat pada selaput bening mata.
Tindakan :
- Tutup mata dengan pembalut steril
- Jangan menekan bola mata dengan apapun
- Kirim segera ke Puskesmas
5. Kemasukan benda asing/ kotoran dikelopak mata atas/ bawah bagian dalam:
Tindakan : angkat kotoran/ benda asing hati-hati dengan menggunakan kapas lidi
atau kapas balan.
Indera Pendengaran
Pemeriksaan Pendengaran /Telinga
Tujuan : Untuk mengetahui kelainan sedini mungkin sehingga tidak menimbulkan
kelainan yang menetap dan dapat dilakukan tindakan-tindakan khusus bagi
mereka yang menderita gangguan pendengaran (pengaturan tempat duduk dan
sebagainya)
Alat yang dipakai :
1. a. Cara berbisik untuk pemeriksaan pendengaran kasar.
48
b. Garpu tala/ arloji (jam tangan)
c. Audio meter untuk pemeriksaan yang teliti.
2. Kayu/ pita pengukur jarak.
3. Ruangan/ tempat yang tenang.
Cara :
Pemeriksaan dengan cara berbisik :
a. Jelaskan maksud pemeriksaan pada murid
b. Pilih ruangan yang tenang di luar kelas yang jauh dari keributan.
c. Ukur jarak anak dengan pemeriksa sejauh 6m/20 feet.
o Dahulukan telinga kanan, anak berdiri dengan telinga kanan menghadap
pemeriksa serta lobang telinga kiri ditutup rapat dengan tangan kirinya.
o Bisikan kata-kata yang sederhana dan mudah ditangkap.
o Anak sebaiknya tidak melihat pada mulut pemeriksa.
o Bila jarak 6m/ 20 feet dapat mengulang kata-kata dengan baik, maka
pendengaran anak adalah 20/ 20 atau 6/ 6
o Bila anak tidak dapat mengulang kata-kata dengan jelas, maka
pemeriksaan maju satu meter dan berbisik mengulang kata-kata tadi, bila
anak dapat mengulang dengan jelas maka pendengaran anak tersebut
adalah 5/6 atau 15/20
o Demikian seterusnya, dan periksalah juga telinga yang kiri dengan cara
yang sama.
d. Hasil catatan dicatat dikartu kesehatan/ buku catatan yang diberikan.
e. Bagi anak-anak kelas I dan II karena masih kecil penjelasannya harus
sedemikian rupa sehingga tidak bingung dan ragu-ragu.
f. Pemeriksaan pendengaran dilakukan1 tahun 1 kali atau setiap saat bila
dianggap perlu.
49
Pemeriksaan dengan audio meter
Dikerjakan dirumah sakit yang lengkap dibagian telinga hidung dan tenggorokan
(THT). Pemeriksaan ini dilakukan bila dengan pemeriksaan berbisik ditemui
kelainan diteruskan ke rumah sakit.
50
BAB IV
ANALISA SITUASI PUSKESMAS
4. 1 Sejarah Puskesmas
Puskesmas Lubuk Basung adalah salah satu puskesmas tertua di
Kabupaten Agam yang berdiri pada tanggal 11 Juli 1969 memiliki luas
wilayah sebesar 140,96 km2.
51
Wilayah kerja Puskesmas Lubuk Basung terdiri dari 2 Kanagarian
dengan 11 jorong anatara lain :
NO. NAGARI JORONG
1. LUBUK BASUNG SIGUHUNG
2. PARIT PANJANG
3. BALAI AHAD
4. PASAR LUBUK BASUNG
5. SANGKIR
6. SURABAYO
7. SUNGAI JARING
8. GERAGAHAN BANCAH TALEH
9. GERAGAHAN TANGAH
10. KAMPUNG CANIAGO
11 PARIT RANTANG
2. Sosial Ekonomi.
Perekonomian sebahagian besar penduduk wilayah kerja
puskesmas Lubuk Basung masih dinominasi oleh sektor pertanian
disamping berdagang serta sebahagian kecil pengawai dan swasta.
52
4.4 Sumber Daya dan Sarana Pelayanan Kesehatan
Dalam rangka pelaksanaan kegiatan program pembangunan bidang
kesehatan di wilayah kerja puskesmas Lubuk Basung didukung dengan tenaga
yang ada di Puskesmas Lubuk Basung sebagai berikut :
a. Tenaga.
Bidan Teknisi
No Unit kerja Medis & Farmasi Gizi Sani medis Kes Jml
. perawat tasi mas
1. Puskesmas 6 40 2 1 1 1 - 51
b. Sarana
4.5 Daftar Sekolah Dasar (SD) di Wilayah Kerja Puskesmas Lubuk Basung
Berikut ini data nama-nama Sekolah Dasar (SD) yang terdapat di wilayah kerja
puskesmas Lubuk Basung:
1. SDN 02 SIGUHUNG 14. SDN.10.SANGKIR
2. SDN 27 SIGUHUNG 15. SDN.16.SANGKIR
3. SDN 37 SIGUHUNG 16. SDN.26.SANGKIR
4. SDN 53 SIGUHUNG 17. SDN.41.SANGKIR
5. SDN.15.PR. PANJANG 18. SDN.43.SANGKIR
6. SDN.28.PR. PANJANG 19. SDN 05 SURABAYO
7. SDN.33.PR. PANJANG 20. SDN 06 SURABAYO
8. SDN.47.PR. PANJANG 21. SDN 21 SURABAYO
9. SDN.01.BALAI AHAD 22. SDN 38 SURABAYO
10. SDN.14.BALAI AHAD 23. SDN 40 SURABAYO
11. SDN.17.BALAI AHAD 24. SDN 63 SURABAYO
12. SDN.25.BALAI AHAD 25. SDN 64 SURABAYO
13. SDN.36.BALAI AHAD 26. SDN 07 SEI.JARING
53
27. SDN 24 SEI.JARING 32. SDN 03 GRG.TANGAH
28. SDN 32 SEI.JARING 33. SDN 54 GRG.TANGAH
29. SDN 51 SEI.JARING 34. SDN 29 BC.TALEH
30. SDN 23 PR.RANTANG 35. SDN 48 BC.TALEH
31. SDN 31 KP.CANIAGO 36. SDIT AL MADANIY
54
BAB V
DISKUSI
55
peserta didik yaitu praktek mencuci tangan, praktek gosok gigi, dan praktek P3K.
Di akhir pelaksanaan kegiatan dilakukan evaluasi terhadap peserta didik untuk
mengetahui adanya peningkatan pengetahun sesudah pelatihan dibandingkan
sebelum pelatihan.
Pelaksanaan kegiatan ini tidak hanya tanggungjawab tim UKS sebagai
pelaksana dan pemberi materi, tetapi juga merupakan tanggungjawab dari semua
pihak termasuk pihak sekolah, orang tua murid, serta masyarakat. Oleh karena itu
sangat diperlukan kesadaran dan kepedulian orang-orang terdekat peserta didik
terutama keluarga. Orang tua dan guru sebagai pendidik baik di rumah maupun di
sekolah sebaiknya selalu mengawasi dan mengingatkan peserta didik agar selalu
menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat. Setelah pelatihan ini dilaksanakan
diharapkan peserta didik akan mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan
yang didapatnya dimana saja dan kapan saja, serta dapat menjadi contoh bagi
teman-teman, keluarga, dan lingkungannya.
56
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
1. Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) adalah upaya pendidikan dan kesehatan
yang dilaksanakan secara terpadu, sadar, berencana, terarah, dan bertanggung
jawab dalam menanamkan, menumbuhkan, mengembangkan dan membimbing
untuk menghayati, menyenangi dan melaksanakan prinsip hidup sehat dalam
kehidupan peserta didik sehari-hari.
2. Dokter kecil adalah peserta didik (siswa sekolah) yang memenuhi kriteria
dan telah dilatih untuk ikut melaksanakan sebagian usaha pemeliharaan dan
peningkatan kesehatan terhadap diri sendiri, teman, keluarga, dan lingkungannya.
3. Pelatihan dokter kecil mempunyai tujuan umum yaitu untuk meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan serta membangun sikap positif peserta didik dalam
pelaksanaan upaya program UKS, dan tujuan khusus untuk membentuk perta
didik menjadi dokter kecil yang memiliki kompetensi khusus.
4. Metode dan pelatihan dokter kecil terdiri dari 3 tahap yaitu tahap
pencarian, tahap pembekalan materi, dan tahap konsolidasi.
5. Pelatihan dokter kecil tidak hanya tanggungjawab pelaksana, tetapi juga
merupakan tanggungjawab dan memerlukan kesadaran dan kepedulian dari
semua pihak termasuk pihak sekolah, orang tua murid, serta masyarakat.
6.2 Saran
1. Dengan dilaksanakannya pelatihan dokter kecil ini, diharapkan program
ini dapat berjalan dengan baik dan berkesinambungan serta mendapat perhatian
dan kerjasama dari semua pihak yang bersangkutan terutama dari guru dan orang
tua.
2. Bagi petugas kesehatan diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan
kuantitas pelatihan sehingga akan lebih banyak siswa yang tertarik untuk
mengikuti kegiatan dokter kecil dalam upaya meningkatkan partisipasi siswa
dalam program UKS.
57
Daftar Pustaka
1. Dinkes Prop. DKI Jakarta. 2002. Modul Pelatihan Dokter Kecil, Dinkes Prop.
DKI Jakarta : Jakarta.
2. Depkes RI. 2003. Pedoman, Modul dan Materi Pelatihan Dokter Kecil,
Depkes RI: Jakarta.
3. Tirta PW, dkk. 2009. Buku Panduan Dokter Kecil, Pengurus Besar Ikatan
Dokter Indonesia: Jakarta.
4. Suharto, 1997. Pendidikkan Kesehatan 6 untuk Sekolah Dasar 6, Departemen
Pendidikkan dan Kebudayaan : Jakarta.
5. Supariasa I D. N., 2002. Penilaian Status Gizi, Buku Kedoteran : Jakarta.
6. Surat Keputusan Menteri Kesehatan Nomor : 424/MENKES/SK/VI, 2006.
Pedoman Pengendalian Cacingan, Departemen Kesehatan : Jakarta.
7. , 1995. Modul : 3 Pelatihan Pengawasan Kualitas
Kesehatan Lingkungan Pemukiman Bidang Penyehatan dan Lingkungan,
Depkes RI : Jakarta.
58