Professional Documents
Culture Documents
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS SEWO
KECAMATAN LALABATA
Alamat: Jl.Jambu No.116 Watansoppeng
BAB I
DEFINISI
A. Latar Belakang
Organisasi berkewajiban untuk mengidentifikasi dan mengendalikan seluruh resiko strategis
dan operasional yang penting. Hal ini mencakup seluruh area organisasi, termasuk seluruh area
pekerjaan, tempat kerja juga area klinis. Organisasi perlu memastikan adanya sistem yang kuat dan
menjamin terdapatnya sistem untu mengendalikan dan mengurangi resiko.
Hal ini meliputi dua hal
- Identifikasi proaktif dan pengelolaan resiko-resiko utama yang dapat mengancam pencapaian
sasaran-sasaran organisasi
- Reaktif atau respon terhadap kerugian akibat dari keluhan, klaim dan insiden serta respon
terhadap laporan atau audit internal atau eksternal
Dokumen ini menjelaskan mekanisme dan tanggung jawab untuk:
- Identifikasi resiko
- Menilai dan mengevaluasi resiko, dengan cara yang konsisten, menggunakan alat penilaian resiko
organisasi
- Mengendalikan resiko
- Mencatat resiko di dalam daftar resiko divisional
B. Tujuan Panduan
1. Mengidentifikasi seluruh resiko strategis dan operasional yang penting mencakup seluruh area
organisasi, termasuk seluruh area pekerjaan, tempat kerja juga area klinis.
2. Mengendalikan seluruh resiko strategis dan operasional yang penting mencakup seluruh area
organisasi, termasuk seluruh area pekerjaan, tempat kerja juga area klinis.
3. Memastikan adanya sistem yang kuat dan menjamin terdapatnya sistem untuk mengendalikan dan
mengurangi resiko.
C. Batasan Operasional
1. Resiko : suatu resiko adalah peluang dari sesuatu yang akan terjadi yang akan berdampak
merugikan bagi pencapaian sasaran-sasaran organisasi dan penyelenggaraan pelayanan pasien
yang bermutu tinggi.
2. Manajemen Resiko : Manajemen Resiko adalah identifikasi, klasifikasi dan pengendalian proaktif
dari kejadian-kejadian dan aktifitas-aktifitas dimana organisasi terlibat.
3. Insiden Keselamatan Pasien : yang selanjutnya disebut Insiden adalah setiap kejadian yang tidak
disengaja dan kondisi yang mengakibatkan atau berpotensi mengakibatkan cedera yang dapat
dicegah pada pasien, terdiri dari Kejadian Tidak Diharapkan (KTD), Kejadian Nyaris Cedera
(KNC), Kejadian Tidak Cedera (KTC) dan Kejadian Potensial Cedera (KPC).
4. Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) : Insiden yang mengakibatkan cedera pada pasien.
5. Kejadian Nyaris Cedera (KNC) : Terjadinya insiden yang belum sampai terpapar pada pasien.
6. Kejadian Tidak Cedera (KTC) : Insiden yang sudah terpapar pada pasien, tetapi tidak timbul
cedera.
7. Kondisi Potensial Cedera (KPC) : kondisi yang sangat berpotensi untuk menimbulkan cedera
tetapi belum terjadi insiden.
8. Kejadian Sentinel : Suatu kejadian yang tidak diharapkan yang mneyebabkan kematian atau
cedera fisik atau psikologis serius atau resiko daripadanya. Termasuk didalamnya (tetapi tidak
terbatas pada) : kematian yang tidak dapat diantisipasi dan tidak berhubungan dengan penyebab
alami dari penyakit pasien atau kondisi media pasien (contoh; bunuh diri); kehilangan permanen
yang besar dari fungsi yang tidak berhubungan dari penyakit dasar pasien; pembedahan yang
salah lokasi, salah prosedur, salah pasien, penculikan bayi atau bayi yang diabwa pulang oleh
orangtua yang salah.
9. Pelaporan insiden keselamatan pasien : pelaporan insiden keselamatan pasien yang selanjutnya
disebut pelaporan insiden adalah suatu sistem untuk mendokumentasikan laporan insiden
keselamatan pasien, analisis dan solusi untuk pembelajaran.
10. Resiko Sisa : adalah sisa resiko tingkat terendah yang dpat dicapai setelah upaya pengendalian/
tindakan dilakukan.
11. Penilaian Resiko : suatu identifikasi dari bahaya yang bermakna yang muncul dalam aktifitas
organisasi dan suatu pertimbangan dari kemungkinan dan beratnya kerugian yang mungkin terjadi
sebagai akibat dari terpapar bahaya.
12. Penilai Resiko : anggota dari staf (manajer atau yang lain) yang telah menghadiri pelatihan
penilaian resiko. Hal ini dalah tanggungjawab manajemen untuk memastikan bahwa tia divisi
memiliki paling sedikit satu peniali resiko yang terlatih per divisi.
13. Internal : Merujuk kepada aktifitas atau dokumen didalam organisasi
14. Ekternal : Merujuk kepada aktifitas atau dokumen yang bukan berasal dari organisasi.
15. Organisasi : Puskesmas Sewo.
BAB II
RUANG LINGKUP
13) Keadaan dimana rencana untuk mengelola resiko berada diluar kewenangan Kepala
Divisi, atau dimaana ada implikasi sumbaer data yang benar, resiko akan diprioritaskan
oleh Direktur Eksekutif
6. Tanggung Jawab Karyawan
a. Seluruh staf mempunyai tanggung jawab untuk memberi informasi kepada atasan mereka
setiap bahaya yang bermakna di tempat kerja. Merupakan suatu hal yang mendasar bahea jika
seorang staf menganggap ada hal serius yang telah mereka laporkan kepada atasan langsung
mereka, tetapi belum ditindaklanjuti, mereka harus melaporkan ini kepada tingkat yang lebih
tinggi
b. Dalam rangka untuk memastikan kebijakan ini dilaksanakan degan efektif, setiap karyawan
harus:
1) Menghadiri pelatihan sebagaimana ditentukan oleh atasan mereka atau oleh organisasi
(misal induksi dan prosedur baru, pelatihan wajib: induksi, keselamatan kebakaran,
memindahkan dan mengangkat, keselamatan personal, dan lain-lain)
2) Dapat bekerjasama secara penuh dalam menerapkan pedoman, prosedur dan kebijakan
yang berkaitan dengan keselamatan dan kesehatan dan manajemen resiko
3) Melaporkan setiap insiden, kecacatan atau masalah lain langsung kepada atasan mereka
danmelengkapi laporan form insiden dengan tepat
4) Mengikuti petunjuk kerja yang tertulis danseluruh informasi serta pelatihan yang
disediakan
5) Berpartisipasi aktif dalam proses penilaian resiko
6) Memenuhi dan melaksanakan langkah pengendalian/ tindakan setelah penilaian dilakukan
7) Melaporkan dengan tepat kepada atasan mereka atau penilai resiko lokal, setiap
perubahan yang dapat mempengaruhi penilaian/ kondisi kerja
BAB III
TATALAKSANA
C. Menurunkan Resiko
1. Tujuan dari identifikasi dan menilai resiko adalah untuk memastikan bahwa tindakan dilakukan
untuk menguraki resiko pada tingkat terendah yang bisa dicapai
2. Tabel penanda tingkat resiko dan skala waktu yang dapat diterima untuk memulai tindakan
Tingkat Resiko Target Waktu Untuk Memulai Pengendalian
Ekstrim (15-25) Segera atau dalam 48 jam
Tinggi (8-12) Sampai 2 minggu
Sedang (4-6) Sampai 6 minggu
Rendah (1-3) Sampai 12 minggu
D. Daftar Resiko
Daftar Resiko adalah pusat dari manajemen resiko organisasi. Setelah identifikasi, penialian
dan pengendalian awal duatu resiko, resiko dan rencana tindakan yang berhubungan dengan akan
dimasukkan ke dalam resiko divisional. Untuk mengurangi administrasi, resiko rendah tidak perlu
dimasukkan ke dalam daftar. Resiko ekstrim yang dapat membahayakan sasaran-sasaran organisasi
secara bermakna, juga akan dicatat dalam daftar resiko korporat. Salinan dari seluruh penilaian perlu
untuk dipelihara. Kepala Divisi harus menentukan siapa yang akan menangani penilaian resiko
didalam divisi mereka.
1. Daftar Resiko Divisional
Daftar resiko divisional dan rencana tindakan yang berhubungan akan di tinjau, didiskusikan dan
dimutakhirkan pada pertemuan Tim Divisional setiap bulan.
2. Daftar Resiko Korporat
a. Daftar Resiko Korporat adalah suatu dokumen yang dirancang untuk memberi informasi
kepada Komite utama Puskesmas perihal teriko tingkat tertinggi di organisai; dan untuk
menjamin kepada mereka perihal pengendalian dan tindakan yang telah dilakukan berupa
menghilangkan resiko atau menurunkannya sampai pada tingkat terendah yang mungkin.
b. Resiko ektrim dengan skor 15 atau lebih pada daftar resiko divisional akan dimasukkan dalam
daftar resiko kor[orat. Proses ini akan dilakukan oleh Tim Manajemen Resiko.
c. Tim Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien akan meninjau daftar resiko korporat sebelum
diserahkan kepada Tim Utama Puskesmas
d. Daftar resiko korporat akan dilaporkan kepada Tim Utama Puskesmas.
Mahmud Daming
Nip: 19730413 199303 1 005
PEMERINTAH KABUPATEN SOPPENG
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS SEWO KECAMATAN LALABATA
Alamat: Jl.Jambu No.118Kel.Bila
TENTANG
MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
MAHMUD DAMING
Nip. 19730413 199303 1 005
Ditetapkan di Sewo
Pada Tanggal
Mahmud Daming
Nip: 19730413 199303 1 005