Professional Documents
Culture Documents
( JARINGAN OTOT)
OLEH
KELOMPOK :
JURUSAN BIOLOGI
KUPANG
2017
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Jaringan otot merupakan jaringan yang mampu melangsungkan kerja mekanik dengan
jalan kontraksi dan relaksasi sel atau serabutnya. Sel otot memiliki struktur filamen dalam
sitoplasma, bentuk selnya memanjang agar dapat melangsungkan perubahan sel menjadi pendek.
Di balik mekanisme otot yang secara eksplisit hanya merupakan gerak mekanik itu, terjadilah
beberapa proses kimiawi dasar yang berseri demi kelangsungan kontraksi otot. Dalam makalah
ini, dengan tujuan akhir pada penjelasan lengkap tentang proses di balik kontraksi otot, akan
dibahas dahulu mengenai zat-zat kimia penyusun filamen-filamen tebal dan tipis yaitu aktin dan
miosin.
Sistem otot adalah sistem tubuh yang memiliki fungsi untuk alat gerak, menyimpan
glikogen dan menentukan postur tubuh. Terdiri atas otot polos, otot jantung dan otot rangka. Otot
polos adalah salah satu otot yang mempunyai bentuk yang polos dan bergelondong. Cara
kerjanya tidak disadari (tidak sesuai kehendak) / invontary, memiliki satu nukleus yang terletak
di tengah sel. Otot ini biasanya terdapat pada saluran pencernaan seperti: lambung dan usus. Otot
Lurik (otot rangka)
Otot rangka merupakan jenis otot yang melekat pada seluruh rangka, cara kerjanya
disadari (sesuai kehendak), bentuknya memanjang dengan banyak lurik-lurik, memiliki nukleus
banyak yang terletak di tepi sel. Contoh otot pada lengan. Otot jantung hanya terdapat pada
jantung. Otot ini merupakan otot paling istimewa karena memiliki bentuk yang hampir sama
dengan otot lurik, yakni mempunyai lurik-lurik tapi bedanya dengan otot lurik yaitu bahwa otot
lirik memiliki satu atau dua nukleus yang terletak di tengah/tepi sel. Dan otot jantung adalah
satu-satunya otot yang memiliki percabangan yang disebut duskus interkalaris. Otot ini juga
memiliki kesamaan dengan otot polos dalam hal cara kerjanya yakni involuntary (tidak disadari).
Jaringan otot merupakan kumpulan dari sel sel yang serabut otot. Selama perkembangan
embrionik, serabut otot dibentuk melalui peleburan ekor dengan ekor dari banyak sel menjadi
struktur yang seperti pipa. Di dalam sel serabut otot ini terdapat unit kontaksi berupa protein
yang trerdiri atas miofibril-miofibril. Miofibril ini merupakan kumpulan dari lapis tebal (miosin)
dan lapis tipis (aktin).
B. Rumusan Masalah
Untuk lebih terfokusnya pembahasan makalah ini, maka dapat dirumuskan masalah sebagai
berikut :
1. Bagaimanakah bentuk dan struktur otot ?
2. Apakah fungsi otot rangka ?
3. Apakah yang dimaksud dengan Sliding Filamen Teori?
4. Apa yang dimaksud dengan kelelahan otot dan penyebabnya?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Struktur Otot
Daging sebenarnya adalah kumpulan dari otot-otot. Otot merupakan jaringan terbanyak
yang menyusun tubuh manusia, pada awal kelahiran mencapai 25% dari massa tubuh, lebih dari
40% ketika remaja, dan 30% ketika dewasa/tua. Sel-sel khusus jaringan otot memiliki bangunan
khusus yang dikaitkan dengan aktivitas kontraksi. Berdasarkan bentuk serta bangunannya, sel sel
otot disebut serabut otot (myofiber). Tetapi serabut otot berbeda dengan denga serabut jaringan
ikat, karena serabut jaringan ikat bersifat ekstra seluler, berbeda dengan sel. Jaringan otot secara
langsung mampu menghasilkan gerakan. Sel-sel jaringan lain dapat pula bergerak, tetapi
gerakannya kurang terintegrasi. Hanya kumpulan sel-sel yang mampu menciptakan gerakan kuat
melalui progres kontraksi dengan gerakan searah dilaksanakn oleh otot.
Otot merupakan jaringan yang terdiri atas kumpulan sel-sel serabut otot. Selama
perkembangan embrionik, serabut otot dibentuk melalui peleburan ekor dengan ekor dari banyak
sel menjadi struktur yang seperti pipa. Hal ini yang menyebabkan mengapa serabut otot memiliki
struktur yang panjang dan memiliki banyak inti. Pada sel otot ini terdiri atas membran sel yang
disebut dengan sarkolemna, sitoplasma sel yang disebut denngan sarkoplasma, serta banyak
organel sel seperti mitokondria dan nucleus. Sarkolemna dicirikan dengan banyaknya invaginasi
seperti lubang yang meluas ke dalam sarkoplasma pada sudut kanan sepanjang aksis sel. Di
dalam sarkoplasma terdapat glikogen, ATP, phosphocreatine, dan enzim-enzim glikolisis.
Dalam sel serabut otot ini terdapat unit kontraksil yanng disebut dengan miofibril.
Perluasan sarkoplasma mengadakan hubungan dengan miofibril ini. Ketika myofibril diamati
dengan mikroskop elektron, ditemukan adanya pita terang dan pita gelap. Pita-pita ini kemudian
disebut pita A (anisotrop atau gelap) dan pita I (isotrop atau terang). Pada pita A terdapat daerah
yang tanpa filamen aktin, sehingga terlihat kurang padat daripada bagian pita A yang lain, daerah
ini disebut dengan zone H. Pita I terbagi menjadi dua bagian oleh garis Z yang tebal dan gelap.
Sarkomer merupakan daerah antara dua garis Z dan berulang sepanjang serabut otot pada jarak
1500 2300 nm tergantung bagian yang berkontraksi. Sarkomer merupakan satuan fungsional
otot.
Otot merupakan alat gerak aktif yang mampu menggerakkan tulang, kulit dan rambut setelah
mendapat rangsangan.
Otot memiliki tiga kemampuan khusus yaitu :
1. Kontraktibilitas yaitu kemampuan untuk berkontraksi / memendek
2. Ekstensibilitas yaitu kemampuan untuk melakukan gerakan kebalikan dari gerakan yang
ditimbulkan saat kontraksi
3. Elastisitas yaitu kemampuan otot untuk kembali pada ukuran semula setelah berkontraksi.
Saat kembali pada ukuran semula otot disebut dalam keadaan relaksasi.
Menurut letaknya, otot dibedakan menjadi otot-otot batang badan, otot-otot anggota gerak dan
otot-otot kepala. Otot-otot batang badan terdiri dari otot-otot perut, otot-otot punggung, otot-otot
dada dan otot-otot leher. Otot punggung tidak terlihat dari permukaan tubuh. Otot punggung
berfungsi untuk gerak-gerik tulang belakang.
Otot perut terentang antara gelang panggul dan rangka dada. Otot-otot tersebut dapat
memendek secara aktif.
Sedangkan Menurut jenis dasarnya otot terdiri dari :
Bagian-bagian otot:
1. Jenis Otot
Terdapat 3 jenis otot yang ditemukan pada vertebrata, yaitu otot rangka, otot jantung
dan otot polos. Bila diteliti di bawah mikroskop, pada otot jantung dan otot rangka terlihat
adanya garis-garis dan disebut otot lurik, sedang otot polos tidak ditemukan adanya garis-garis
atau pun garisnya sangat halus, oleh karena itu disebut otot polos.
a. Jaringan Otot Polos
Otot polos mempunyai serabut kontraktil yang tidak memantulkan cahaya berselang-
seling, sehingga sarkoplasmanya tampak polos dan homogen. Otot polos mempunyai bentuk sel
seperti gelendong, bagian tengah besar, dan ujungnya meruncing. Dalam setiap sel otot polos
terdapat satu inti sel yang terletak di tengah dan bentuknya pipih.
Miofibril: sebuah bentukan silindris yang memanjang sepanjang otot lurik, yang
mengandung filamen aktin dan miosin.
Sarkomer: Struktur dan fungsional terkecil kontraksi otot. ditemui pada miofibril. dibagi
menjadi pita H, A dan I.
Aktin: filament kontraktil yang tipis yang mengandung sisi aktif dan ikatan.
Miosin: portein filamen yang lebih tebal dengan penonjolan yang dikenal dengan kepala
miosin.
Tropomiosin: sebuah protein aktin pengikat yang mengatur kontraksi otot.
Troponin: protein kompleks yang melekat pada Tropomiosin.
Inilah detail proses kontraksi otot terjadi dalam 5 tahapan proses yaitu :
C. Kelelahan Otot
Kelelahan otot adalah ketidak mampuan otot untuk mempertahankan tenaga yang
diperlukan atau yang diharapkan.
1. Pengaruh distribusi serabut otot
Serabut otot putih lebih mudah lelah daripada serabut otot merah. Pada manusia, satu
diantara kalian banyak cara dimana informasi kelelahan otot dapat dicapai dengan pencatatan
menurunnya puncak tegangan pada kelompok otot setelah melakukansejumlah ulangan
konstraksi yang sangat cepat. Menurunnya puncak tegangan otot, dapat diambil sebagian ukuran
kelelahan.
2. Kemungkinan-kemungkinan arti-arti dari kelelahan:
Definisi
Syaraf otot yang menyarafi serabut-serabut otot didalam kesatuan motor untuk
mengirimkan rangsangan-rangsangan persyarafan.
Persimpangan neuromuscular memancarkan rangsangan-rangsangan persyarafan dari
syaraf motor ke serabut-serabut otot
Mekanisme kontraktil itu sendiri untuk menghasilkan tenaga
System syaraf pusat, seperti otak dan spinal cord memulai dan memancarkan rangsanga-
rangsangan persyarafan ke otot.
Terjadinya kelelahan otot yang disebabkan oleh penumpukan asam laktat telah lama
dicurigai. Bagaimanapun juga, baru belakangan ini orang menentukan hubungan antara
penumpukan asam laktat pada intramuscular dengan menurunnya puncak tegangan (ukuran dari
kelelahan).
Apabila rasio asam laktat pada otot merah dan otot putih meningkat, puncak tegangan
otot menurun. Jadi bias diartikan bahwa besarnya kelelahan pada serabut-serabut otot putih
berhubungan dengan besarnya kemampuan mereka untuk membentuk asam laktat.
Pendapat bahwa penumpukan asam laktat menyertai didalam proses kelelahan
selanjutnya diperkuat oleh fakta dimana dua mekanisme secara fisiologi yang karenanya asam
laktat menghalang-halangi fungsi otot. Kedua mekanisme tersebut tergantung kepada efek asam
laktat pada pH intra selular atau konsentrasi ion hydrogen (H) (Strauss, R.H. 1979).
Dengan meningkatnya asam laktat, konsentrasi H meningkat, dan pH menurun. Di
pihak lain, peningkatan konsentrasi ion H menghalangi proses rangkaian eksitasi, oleh
menurunnya sejumlah Ca yang dikeluarkan dari reticulum sarkoplasma dan gangguan kapasitas
mengikat troponin. Di lain pihak peningkatan konsentrasi ion H juga menghambat kegiatan
fosfofruktokinase, enzim kunci yang terlibat di dalam anaerobic glikolisis. Demikian lambatnya
hambatan glikolisis, mengurangi penyediaan ATP untuk energy.
Karena ATP merupakan sumber energi secara langsung untuk kontraksi otot, dan PC
dipergunakan untuk Resintesa ATP secepatnya, pengosongan Fosfagen intraseluler
mengakibatkan kelelahan. Bagaimana penyelidikan terhadap manusia telah disimppulkan, bahwa
kelelahan tidak berasal dari rendahnya fosfagen didalam otot (FOX, E.L.1989). Suatu
kesimpulan yang sama telah diperoleh dari hasil penelitian terhadap otot katak yang dipotong
pada otrot sartoriusnya.
Sebagai contoh, telah diingatkan bahwa selama kegiatan kontraksi, konsentrasi ATP
didaerah miofibril mungkin lebih berkurang daripada dalam otot keseluruhan. Oleh karena itu,
ATP menjadi terbatas didalam mekanisme kontraktil, walaupun hanya terjadi penurunan yang
moderat dari jumlah total ATP didalam otot. Kemungkinan yang lain adalah bahwa hasil energi
didalam pemecahan ATP lebih sedikit dari jumlah ATP yamg tersedia didalam batas-batas untuk
kontreaksi otot. (Holloszy, J.O.,1984 dan DeVries, H.A., 1986).
Alasan dari penurunan ini mungkin dihubungkan dengan peningkatan konsentrasi ion H
dalam jumlah kecil sampai besar didalam intraseluler, dan merupakan penyebab utama dari
penumpukan asam laktat ( Stegemann, 1981).
Seperti halnya dengan asam laktat dan kelelahan , hubungan sebab akibat antara
pengosongan glikogen ototdan kelelahan otot tidak dapat ditentukan dengan tegas ( Astrand,
P.O., 1986). Faktor-faktor lain yang berhubungan dengan kelelahan selama periode latihan yang
lama (FOX, E.L.1989) adalah sbb:
Rendahnya tingkatan/level glukosa darah, menyebabkan pengosongan cadangan glikogen
hati.
Kelelahan otot lokal disebabkan karena pengosongan cadangan glikogen otot.
Kekeringan (dehidrasi) dan kurangnya elektrolit, menyebabkan temperatur tubuh meningkat.
Rasa jenuh.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Struktutr otot terdiri atas berkas-berkas serabut otot, berkas serabut otot ini terdiri atas
sel-sel otot. Di dalam setiap sel otot terdiri atas sarkolemna, sarkoplasma, dan miofibril.
Miofibril memliliki struktur gelap (anisotrop/A) dan strukur terang (isotrop/I). Dalam pola gelap
dan terang tersebut terdapat miofilamen yang terdiri atas filamen tipis dan filamen tebal. Filamen
tipis merupakan aktin sedangkan filamen tebal merupakan mioisin. Aktin dan miosin merupakan
protein sel otot yang bertanggung jawab atas kontraksi otot, selain aktin dan miosin, terdapat
pula beberapa protein otot yang mempunyai peran penting dalam kontraksi otot, yaitu titin,
tropomiosin, dan troponin.
1. Bagian-bagian otot
Sarkolema adalah membran yang melapisi suatu sel otot yang fungsinya sebagai pelindung
otot
Sarkoplasma adalah cairan sel otot yang fungsinya untuk tempat dimana miofibril dan
miofilamen berada
Miofibril merupakan serat-serat pada otot.
Miofilamen adalah benang-benang/filamen halus yang berasal dari miofibril.
Miofibril terbagi atas 2 macam, yakni :
a. miofilamen homogen (terdapat pada otot polos)
b. miofilamen heterogen (terdapat pada otot jantung/otot cardiak dan pada otot
rangka/otot lurik).
2. Jaringan otot terdiri dari:
Otot Polos (otot volunter) adalah salah satu otot yang mempunyai bentuk yang polos dan
bergelondong. Cara kerjanya tidak disadari (tidak sesuai kehendak) / invontary, memiliki satu
nukleus yang terletak di tengah sel. Otot ini biasanya terdapat pada saluran pencernaan
seperti:lambung dan usus.
Otot Lurik (otot rangka) merupakan jenis otot yang melekat pada seluruh rangka, cara kerjanya
disadari (sesuai kehendak), bentuknya memanjang dengan banyak lurik-lurik, memiliki nukleus
banyak yang terletak di tepi sel. Contoh otot pada lengan.
Otot Jantung (otot cardiak) merupakan otot paling istimewa karena memiliki bentuk yang
hampir sama dengan otot lurik, yakni mempunyai lurik-lurik tapi bedanya dengan otot lurik yaitu
bahwa otot lirik memiliki satu atau dua nukleus yang terletak di tengah/tepi sel. Dan otot jantung
adalah satu-satunya otot yang memiliki percabangan yang disebut duskus interkalaris. Otot ini
juga memiliki kesamaan dengan otot polos dalam hal cara kerjanya yakni involuntary (tidak
disadari). Otot jantung hanya terdapat pada jantung.
DAFTAR PUSTAKA
Paggara, Halifah dan Adnan. 2006. Struktur Hewan. Makassar: Jurusan Biologi FMIPA UNM.
Faisal. 2012. Buku Ajar Struktur Hewan. Makassar: Jurusan Biologi FMIPA UNM.
Sukiya. 2003. Biologi Vertebrata. Yogyakarta: Biologi FMIPA UNY.
Tortora, Gerard. J. & Derrickson Bryan. 2009. Principles of Anatomy and Physiology, twelfth
edition: United States of America.