Professional Documents
Culture Documents
Ciel Fanthomhive adalah putra bangsawan inggris. Kedua orangtuanya telah meninggal jadi
dia yang melanjutkan bisnis milik ayahnya. Kharismanya terpancar dari caranya memimpin
perusahaan Funtom Company. perusahaannya memproduksi permen dan mainan dan
merupakan yang terbesar di eropa. Di balik kerja kerasnya, ada pelayan sempurna yang selalu
mendampingi. Dia adalah Sebastian Michaelis sang iblis pelayan yang mengabulkan semua
permintaan dari tuannya.
Suatu ketika inggris ramai membicarakan tentang anak muda yang juga memimpin
perusahaan. Karena hasil produksinya memiliki kualitas yang baik dan murah. Ciel merasa
mendapatkan permainan baru. Ia mulai tertarik untuk mengenalnya. Terlebih dia sudah mulai
bosan di Inggris.
Konnichiwa Seijuro-san sapa Ciel dibalik ujung telfon.
Dare? Pagi-pagi sudah telfon jawabnya Akashi dengan melihat jam yang masih
menunjukan angka 6
hehehe tawa Ciel lirih aku adalah Ciel Funthomhive, pemilik perusahaan mainan dan
permen di Inggris
Akashi bangkit dari ngantuknya. Dia sadar bahwa yang sedang bicara bukan orang
sembarangan.
mau apa kau ? ucap Akashi dengan nada tegas.
aku tertarik padamu Tuan Seijuro. Dengan bisnis yang anda jalankan serta keberhasilanmu
menguasai asia. Senyum jahat Ciel merekah menghiasi wajahnya.
Akashi mulai beranjak dari tempat tidurnya. Ia membuka tirai jendela. Didepanya Nampak
bangunan besar yang tak lain adalah pabrik makanan siap saji miliknya.
lalu ? jawab Akashi cepat.
aku dengar kau pandai memainkan bola basket dan sudah menjuarai banyak event. Benar
benar prestasi yang membanggakan. Puji Ciel setelah menyeruput kopinya.
karena selama aku menang, aku selalu benar. Akashi bangga.
kalau begitu aku akan menjadi orang yang mematahkan rasa banggamu. Dan orang yang
akan mengalahkanmu. ucap Ciel dengan percaya diri.
mengalahkanku? Hal itu hanya akan terjadi pada mimpimu. nada Akashi berontak.
kalau begitu akan kuserahkan perusahaan Funtom padamu jikau kau sanggup
mengalahkanku. Itupun kalau kau bisa. Jawab Ciel menyindir.
apa tujuanmu sebenarnya Akashi penasaran.
menghancurkanmu, mengalahkanmu dan mengambil alih tahta bisnismu. Karena aku tidak
mau ada dua raja dalam satu bumi. Dan kau salah satu yang akan ku singkirkan jawab Ciel
lantang.
Akashi terdiam sejenak, dia tersenyum, aura gelap menghiasi sekelilingnya. dengan senang
hati aku layani tuan Phantomhive.
Nada putus terdengar. dia bersiap untuk kembali perang.
Bocchan, apa anda yakin dengan ini ? Tanya Sebastian bingung.
tentu saja, apa kau ragu Sebastian ? Mata Ciel tajam mengarah ke pelayannya
Tidak. Selama ada aku sebagai pionmu. Kau tidak akan pernah kalah. balas Sebastian
dengan nada khas pelayan.
Sebastian ini perintah. Bentuk tim basket dan bawa ke jepang
yes my lord
Ciel kembali duduk, tangannya mengepal, mata sinisnya menyelipkan rencana
terpendam.*Apa sambutanmu tuan Akashi*
Hari ini adalah hari pertemuan yang dijanjikan. Bertemu pada satu arena. Bagi Ciel
menghancurkan lawannya adalah keinginan mutlak yang harus terwujud. Bagi Akashi dengan
memenangkan pertandingan ini ia dapat membukam mulut besar Ciel. Akashi menganggap
ini enteng karena lawannya adalah tim pelayan yang di ketuai oleh Sebastian. Aku adalah
pemilik Emperor eye. Kau meremehkanku Ciel. Ungkap Akashi membatin. Pertandingan
berlangsung sengit. Bentuk badan Sebastian yang proporsional, kelincahan serta ketepatanya
menembak triple point tak dapat ia sangka.
*Aku merasa seperti melawan Daiki*. Guman Akashi. *Tidak, dia lebih lincah dan juga
cepat. Tidak satupun tembakannya ada yang meleset.*
Ini buruk Akashi. Sepertinya kita tidak bisa mengejar angka lagi tutur Kotaro sambil
terengah- engah.
Dia benar waktunya hampir habis. Ungkap Mayuzami rencana ki...
Damare! potong Akashi lakukan saja tugasmu nadanya frustasi.
Hasil yang tak terduga muncul. Tim Fantom menjuarai permainan dengan score 89-102. Tim
rakuzan harus mengakui kehebatan lawannya. Rasa kecewa begitu terasa pada ekspresi wajah
mereka terlebih pada Akashi. Sampai sampai dia mengurung diri sambil merenungi
kekalahan.
Chapter 3 anggota ke 7-
Di luar stadion banyak orang antusias. Tak ada bangku kosong tersisa. Akashi mengijinkan
Riko dan teman teman Seirin duduk di bangku cadangan. Itu merupakan permintaan
Kuroko yang entah tidak ia mengerti apa maksudnya. Para anggota Kiseki no Sedai akhirnya
bertanding dan menunjukan taringnya. Tak kalah, tim Funtom mulai mengikuti alur
permainan.
dilihat dari jalannya pertandingan, timnya Akashi cenderung menguasai kiyoshi
menganalisis.
namun, pada ronde kedua akan berakhir, terlihat sekali tenaga mereka benar- benar terkuras
habis ujar Riko yang mulai terlihat tegang.
pelatih benar, tim Funtom tak sedikitpun mendapat tekanan. Dari segi stamina mereka
unggul. Izuki tak mau kalah memberikan pendapat.
Ronde ke tiga selesai. Lagi lagi skor mereka seri.
Kalau begini mainya, tim Funtom tidak memiliki kesempatan menang imayoshi tiba tiba
angkat bicara dari balik kursi penonton.
apa maksudmu Sakurai penasaran.
Imayoshi menguap coba perhatikan dengan jeli. Dari tim Funtom hanya Sebastian yang
mendominasi. Dia merangkap semua jabatan maksudnya posisi PG,C,SF telah ia ambil alih
itu artinya? Sakurai masih bingung.
kejutan apa yang akan Akashi berikan, aku yakin dia juga menyadarinya senyum Imayoshi
melebar.
Pada saat pertandingan akan berakhir. Akashi memberikan perintah kombinasi. Kuroko
mengetahui akan maksudnya. Tak terduga Kuroko membanting Bola ke tanah lalu memantul
ke daerah lawan. Aomine berlari cepat untuk menangkap bola lalu melakukan lay up tepat di
saat wasit meniup peluit panjang. Pertandingan dimenangkan oleh tim Akashi. Mereka
bersorak gembira dan saling memeluk. Dari jauh Ciel dan Sebastian menghapiri Akashi yang
duduk dikursi cadangan bersama yang lainnya.
inisambil menyerahkan beberapa lembar kertas sesuai kesepakatan Akashi menerima
berkas itu dengan bingung. Yang lain juga berfikir yang sama semudah itukah menyerahkan
perusahaan.
permainan basketmu luar biasa Sebastian puji Akashi
benar, kelincahanmu dan tembakan tiga pointmu melebihi kemampuan shin-chan dan
aomine-chin puji kise kagum, yang diikuti lirikan tajam dari aomine dan midorima.
terima kasih untuk pujiannya jawab Sebastian santai.
untuk ukuran pelayan kau tidak seperti pada umumnya. Siapa kau sebenarnya? Tanya
kuroko sambil berdiri dari kursi.
aku hanya Akuma no Shitsuji jawabnya dengan memberi salam khas pelayan. Dan mereka
pergi begitu saja.
hey Sebastian Panggil Ciel di tengah perjalannan.
iya balasnya sopan.
kau pernah bilang selama ada kau sebagai pionku, aku tidak akan pernah kalah. Lalu
sekarang apa yang terjadi Ciel mengklarifikasi.
itu karena ini pertandingan basket. Bukan catur. Jawab Sebastian tanpa menyesal.
Shimata. Aku salah strategi. Ujarnya sambil memasang muka kecut.
Akashi menatap anggota tim dengan perasaan lega teman- teman semua, terima kasih untuk
kerja keras kalian. Terlebih untuk Kagami semua mata tersorot ke arah Kagami yang telah
membuat pertandingan ini terjadi serta mengembalikan diriku dari keterpurukan lanjutnya
aku punya pengumuman semua antusias mendengarkan. sebagai tanda terima kasihku aku
ingin menjadikan Kagami potong Akashi sambil mendekati Kagami sebagai anggota
ketujuh Kiseki no Sedai. Apa ada yang keberatan ? semua bengong tak terkecuali Kagami.
heh? reaksi kagami bingung. Tiba tiba seseorang menepuk punggungnya.
sebagai perayaannya kau traktir kami ssu tanda Mukkun setuju dengan ide Akashi.
kau benar, kita adakan pesta sambutan, trus jalan jalan keliling jepang lalu keliling dunia
untuk mencari lawan yang lebih kuat tak ketinggalan cewe cewe cantiknya juga.tutur Kise
penuh semangat.
dan makan besarnya sambung Mukkun lagi.
tidak perlu, kita ke New York saja melawan NBA. Pasti seru. Aomine tak mau ketinggalan.
Chotto Kagami terdesak bilang aja loe pada mau mlorotin gue bentaknya
Akashi melanjutkan pengumuman oia Kagami, karena kamu anggota termuda tidak ada
salahnya kau panggil kami kakak
Kuroko menggoda, dengan ekspresi datarnya yup, sekarang latihan, ucapkan kakak
Kuroko
Na-ni..? teriaknya Akashi, bunuh saja gue.. bunuh Kagami ngotot.
Semua tertawa kompak. Dalam benak Akashi pertandingan kali ini tidak membuktikan siapa
yang terkuat. Kemampuan Sebastian mungkin sebanding dengan ke lima anggota Kiseki atau
bahkan melebihi. Akashi meninggalkan kerumunan menuju luar stadion lalu menatap langit.
Yang menentukan menang atau kalahnya adalah kesempatan. Ya, kesempatan memasukan
bola pada detik terakhir. Itulah kuncinya dan yang menyadari akan kunci itu adalah aku
bukan kau Ciel Phantomhive.