ABSTRAK

Fin and tube heat exchanger dengan udara sebagai media penukar kalor telah banyak
digunakan pada industri otomotif, pembangkit listrik, air conditioning, dan lain-lain.
Akan tetapi, udara memiliki nilai konduktivitas termal yang rendah sehingga
menyebabkan nilai perpindahan panas menjadi rendah. Oleh karena itu perpindahan
panas pada sisi udara harus ditingkatkan. Salah satu caranya adalah dengan menggunakan
vortex generator. Penggunaan vortex generator dapat menimbulkan longitudinal dan
transversal vortex yang mengakibatkan peningkatan perpindahan panas pada aliran.
Longitudinal vortex lebih efisien dalam meningkatkan perpindahan panas dibandingkan
dengan transversal vortex. Namun, peningkatan perpindahan panas juga diikuti dengan
kenaikan pressure drop. Tingginya pressure drop mengakibatkan fin and tube heat
exchanger membutuhkan daya pemompaan yang lebih besar. Penelitian ini bertujuan
untuk meningkatkan performa termal dari fin and tube heat exchanger dengan pressure
drop yang rendah. Metode eksperimental digunakan pada penelitian ini. Pengujian
eksperimental dilakukan dengan menggunakan rectangular channel dan vortex generator
berlubang dengan variasi 1 lubang, 2 lubang, dan 3 lubang dipasang dengan sudut serang
30 serta jumlah susunan 1 baris, 2 baris, dan 3 baris. Tipe vortex generator yang
digunakan adalah delta winglet dan concave delta winglet. Kecepatan udara masuk diatur
mulai dari 0.4-2.0 m/s dengan interval 0.2 m/s, dan suplai pemanas konstan 35 W. Hasil
penelitian menunjukkan, concave delta winglet berlubang menghasilkan nilai penurunan
pressure drop sebesar 16.98% dan delta winglet berlubang sebesar 26.7% dibandingkan
terhadap vortex generator tanpa lubang pada kecepatan masuk 2 m/s.

Kata kunci: vortex generator, perpindahan panas, pressure drop

vii
 ABSTRACT

Fin and tube heat exchanger with air as the medium of heat exchanger has been widely
used in the automotive industry, power generation, air conditioning, and others.
However, the air has a low thermal conductivity value, causing the value of heat transfer
is low. Therefore, the heat transfer on the air side should be increased. One way is by
using a vortex generator. The use of vortex generators can cause longitudinal and
transverse vortex which result increased heat transfer in the flow. Longitudinal vortex is
more efficient in improving the heat transfer compared to transverse vortex. However,
the increase in heat transfer is also followed by the increase of pressure drop. The high
pressure drop results in a fin and tube heat exchanger requires a greater power. This
research aims to improve the thermal performance of the fin and tube heat exchanger
with low pressure drop. Experimental methods were used in this research. Experimental
tests conducted by using rectangular channel and perforated vortex generator with a
variation of 1 hole, 2 holes, 3 holes were fitted with angle of attack 30 and the number of
the arrangement 1 pairs, 2 pairs and 3 pairs. Vortex generators are used delta winglet
dan concave delta winglet. Inlet velocity is set from 0.4-2.0 m/s with intervals of 0.2 m/s,
and constant heating supply 35 W. The results showed, concave delta winglet perforated
generate a decrease in pressure drop value by 16.98% and 26.7% by delta winglet
perforated compared to the vortex generator without holes at inlet 2 m/s.

Keyword: vortex generator, heat transfer, pressure drop

viii