You are on page 1of 7

2.

1 Anatomi Regio Inguinalis


Pada dasarnya inguinal dibentuk dari lapisan :
1. Kulit (kutis).
2. Jaringan sub kutis (Campers dan Scarpas) yang berisikan lemak.
Fasia ini terbagi dua bagian, superfisial (Camper) dan profundus (Scarpa). Bagian
superfisial meluas ke depan dinding abdomen dan turun ke sekitar penis, skrotum,
perineum, paha, bokong. Bagian yang profundus meluas dari dinding abdomen ke arah
penis (Fasia Buck).
3. Innominate fasia (Gallaudet) : lapisan ini merupakan lapisan superfisial atau lapisan luar
dari fasia muskulus obliqus eksternus. Sulit dikenal dan jarang ditemui.
4. Apponeurosis muskulus obliqus eksternus, termasuk ligamentum inguinale (Poupart)
merupakan penebalan bagian bawah aponeurosis muskulus obliqus eksternus, terletak
mulai dari SIAS sampai ke ramus superior tulang pubis, yaitu tuber pubicum. Ligamentum
Lakunare (Gimbernat) merupakan bagian paling bawah dari ligamentum inguinale dan
dibentuk dari serabut tendon obliqus eksternus yang berasal dari daerah SIAS. Ligamentum
ini membentuk sudut kurang dari 45 derajat sebelum melekat pada ligamentum pektineal.
Ligamentum ini membentuk pinggir medial kanalis femoralis dan Colles. Ligamentum ini
dibentuk dari serabut aponeurosis yang berasal dari crus inferior cincin externa yang
meluas ke linea alba. (Drake, et al., 2007)

Gambar 1. Lapisan abdomen (luar ke dalam) (Drake, et al., 2007)


Arah serabut otot-otot dinding abdomen ( m. obliquus abdominis externum, m. obliquus
abdominis internum dan m. transversus abdominis) juga penting diketahui, terutama pada
pendekatan melalui anterior yaitu pada operasi terbuka (Drake, et al., 2007).

Gambar 2. Arah serabut otot-otot dinding abdomen (A: m. obliquus abdominis externum, B: m.
obliquus abdominis internum, C: m. transversus abdominis) (Drake, et al., 2007)
5. Spermatik kord pada laki-laki, ligamen rotundum pada wanita.

Gambar 3 Spermatic cord (Drake, et al., 2007)

6. Muskulus transversus abdominis dan aponeurosis muskulus obliqus internus, falx inguinalis
(Henle) dan konjoin tendon.
7. Fasia transversalis dan aponeurosis yang berhubungan dengan ligamentum pectnea (Cooper),
iliopubic tract, falx inguinalis dan fasia transversalis.
8. Preperitoneal connective tissue dengan lemak.
9. Peritoneum
10.Superfisial dan deep inguinal ring.

Bagian-bagian dari hernia:


a. Pintu hernia adalah lapisan dinding perut dan panggul. Hernia dinamai berdasarkan dari
pintunya.
b. Kantung hernia adalah peritoneum parietalis, bagiannya adalah kolum, korpus dan basis.
Kanalis inguinalis adalah saluran yang berjalan oblik (miring) dengan panjang 4 cm dan terletak
2-4 cm di atas ligamentum inguinale.
Gambar 4 Canalis Inguinalis (Drake, et al., 2007)

Dinding yang membatasi kanalis inguinalis adalah:


- Anterior : Dibatasi oleh aponeurosis muskulus obliqus eksternus dan 1/3 lateralnya muskulus
obliqus internus.
- Posterior : Dibentuk oleh aponeurosis muskulus transversus abdominis yang bersatu dengan
fasia transversalis dan membentuk dinding posterior dibagian lateral. Bagian medial
dibentuk oleh fasia transversa dan konjoin tendon, dinding posterior berkembang dari
aponeurosis muskulus transversus abdominis dan fasia transversal.
- Superior : Dibentuk oleh serabut tepi bawah muskulus obliqus internus dan muskulus
transversus abdominis dan aponeurosis.
- Inferior : Dibentuk oleh ligamentum inguinale dan lakunare.

Gambar 5 Cincin Interna (Drake, et al., 2007)


Bagian ujung atas dari kanalis inguinalis adalah internal inguinal ring. Ini merupakan defek
normal dari fasia transversalis dan berbentuk huruf U dan V dan terletak di bagian lateral dan
superior. Batas cincin interna adalah pada bagian atas muskulus transversus abdominis, iliopublik
tract dan interfoveolar (Hasselbach) ligament dan pembuluh darah epigastrik inferior di bagian
medial. External inguinal ring adalah daerah pembukaan pada aponeurosis muskulus obliqus
eksternus, berbentuk U dangan ujung terbuka ke arah inferior dan medial (Drake, et al., 2007).
Isi kanalis inguinalis pria:
1. Duktus deferens
3 arteri yaitu :
i. Arteri spermatika interna
ii. Arteri diferential
iii.Arteri spermatika eksterna
3. Plexus vena pampiniformis
3 nervus:
i. Cabang genital dari nervus genitofemoral
ii. Nervus ilioinguinalis
iii. Serabut simpatis dari plexus hipogastrik
3 lapisan fasia:
1. Fasia spermatika eksterna, lanjutan dari fasia innominate.
2. Lapisan kremaster, berlanjut dengan serabut-serabut muskulus obliqus internus
dan fasia otot.
3. Fasia spermatika interna, perluasan dari fasia transversal.

Gambar 6. Spermatic cord (Drake, et al., 2007)


c. Isi hernia
d. Selubung hernia merupakan lapisan lapisan yang menyelubungi hernia.

Secara klinis, pengertian dan pendekatan anatomi daerah inguinal penting pada saat akan
dilakukan herniorraphy, baik pada operasi terbuka maupun per laparoskopi. Daerah inguinal
merupakan bagian dari pelvis, yang terbagi dalam 2 struktur utama, yaitu bagian keras berupa
tulang (ischium, ilium, pubis, sacrum, coccygis) dan bagian lunak yaitu ligamentum, otot, fascia,
peritonium dan organ viseral. Struktur tulang penting untuk diketahui karena berbagai
muskuloaponeurosis dan ligamentum menempel padanya, dimana pada keadaan tertentu,
kompensasi (penonjolan) dari otot-otot adduktor (m. adduktor brevis, m. adduktor longus, m.
adduktor magnus, m. gracilis) dapat menyebabkan gejala-gejala hernia menjadi tersamarkan
(Drake, et al., 2007).
Aponeurosis dari otot-otot dinding abdomen bergabung di bagian depan dinding abdomen
sedangkan bagian belakan hanya diliputi oleh fasia transversalis sehingga dinding belakang
merupakan struktur yang lebih lemah dan merupakan tempat perbaikan pada kasus-kasus hernia
(Drake, et al., 2007).
Fasia transversalis merupakan dinding depan dari ruang preperitoneal, berupa lapisan tipis,
relatif avaskuler dan merupakan struktur anatomis yang penting dalam keberhasilan
herniorrhaphy. Struktur ini penting karena membentuk analog-analog/perluasan seperti arcus
iliopektineal, traktus iliopubik, krus cincin inguinalis interna dan ligamen Cooperi. Krus superior
dan inferior membentuk transversalis fascia sling mengelilingi cincin inguinalis interna.
Transversalis fascia sling ini berfungsi untuk menarik krus cincin inguinalis interna ke arah lateral
dan atas oleh kontraksi m. transversus abdominis, sehingga bertindak sebagai katup yang dapat
mencegah terjadinya hernia indirek (Drake, et al., 2007).
Ketika mencapai ruang preperitoneal, dapat ditemukan elemen-elemen anatomis yang
penting dalam tindakan herniorrhaphy. Pada garis tengah, ruang preperitoneal dikenal sebagai
spatium Retzium, dimana pada bagian lateral dikenal dengan nama spatium Bogros. Spatium-
spatium tersebut sangat penting karena banyak perbaikan-perbaikan yang dilakukan pada daerah
ini, dimana penunjuk anatomis yang terpenting adalah vasa epigastrika inferior, yang merupakan
cabang dari a. Iliaca eksterna, yang memperdarahi dinding anterior profunda (Drake, et al., 2007).
Vasa epigastrika inferior ini melengkung melewati bagian atas ligamentum Cooperi yang
dikenal sebagai corona mortis (deaths crown), disebut demikian karena struktur tersebut terkena
saat perbaikan hernia inguinalis, maka dapat menyebabkan pendarahan yang masif. Vena-vena
pada daerah ini juga dapat menjadi masalah jika terkena terutama v. iliopubis dan v. Obturatoria
(Drake, et al., 2007).
Pada daerah preperitoneal juga dapat ditemukan trigonum Hesselbach merupakan tempat
terjadinya hernia inguinalis direk. Batas-batas dari trigonum Hesselbach : batas sebelah medial
adalah m. rektus abdominis, batas superolateral adalah vasa epigastrika inferior dan batas inferior
adalah ligamentum Cooperi (Drake, et al., 2007).

DAFPUS

Drake, R. L., Vogl, W. & Mitchell, A. W., 2007. Abdomen. In: Grays Anatomy For Student. s.l.:el sevier, p.
219.

You might also like