Professional Documents
Culture Documents
Gambar 2. Arah serabut otot-otot dinding abdomen (A: m. obliquus abdominis externum, B: m.
obliquus abdominis internum, C: m. transversus abdominis) (Drake, et al., 2007)
5. Spermatik kord pada laki-laki, ligamen rotundum pada wanita.
6. Muskulus transversus abdominis dan aponeurosis muskulus obliqus internus, falx inguinalis
(Henle) dan konjoin tendon.
7. Fasia transversalis dan aponeurosis yang berhubungan dengan ligamentum pectnea (Cooper),
iliopubic tract, falx inguinalis dan fasia transversalis.
8. Preperitoneal connective tissue dengan lemak.
9. Peritoneum
10.Superfisial dan deep inguinal ring.
Secara klinis, pengertian dan pendekatan anatomi daerah inguinal penting pada saat akan
dilakukan herniorraphy, baik pada operasi terbuka maupun per laparoskopi. Daerah inguinal
merupakan bagian dari pelvis, yang terbagi dalam 2 struktur utama, yaitu bagian keras berupa
tulang (ischium, ilium, pubis, sacrum, coccygis) dan bagian lunak yaitu ligamentum, otot, fascia,
peritonium dan organ viseral. Struktur tulang penting untuk diketahui karena berbagai
muskuloaponeurosis dan ligamentum menempel padanya, dimana pada keadaan tertentu,
kompensasi (penonjolan) dari otot-otot adduktor (m. adduktor brevis, m. adduktor longus, m.
adduktor magnus, m. gracilis) dapat menyebabkan gejala-gejala hernia menjadi tersamarkan
(Drake, et al., 2007).
Aponeurosis dari otot-otot dinding abdomen bergabung di bagian depan dinding abdomen
sedangkan bagian belakan hanya diliputi oleh fasia transversalis sehingga dinding belakang
merupakan struktur yang lebih lemah dan merupakan tempat perbaikan pada kasus-kasus hernia
(Drake, et al., 2007).
Fasia transversalis merupakan dinding depan dari ruang preperitoneal, berupa lapisan tipis,
relatif avaskuler dan merupakan struktur anatomis yang penting dalam keberhasilan
herniorrhaphy. Struktur ini penting karena membentuk analog-analog/perluasan seperti arcus
iliopektineal, traktus iliopubik, krus cincin inguinalis interna dan ligamen Cooperi. Krus superior
dan inferior membentuk transversalis fascia sling mengelilingi cincin inguinalis interna.
Transversalis fascia sling ini berfungsi untuk menarik krus cincin inguinalis interna ke arah lateral
dan atas oleh kontraksi m. transversus abdominis, sehingga bertindak sebagai katup yang dapat
mencegah terjadinya hernia indirek (Drake, et al., 2007).
Ketika mencapai ruang preperitoneal, dapat ditemukan elemen-elemen anatomis yang
penting dalam tindakan herniorrhaphy. Pada garis tengah, ruang preperitoneal dikenal sebagai
spatium Retzium, dimana pada bagian lateral dikenal dengan nama spatium Bogros. Spatium-
spatium tersebut sangat penting karena banyak perbaikan-perbaikan yang dilakukan pada daerah
ini, dimana penunjuk anatomis yang terpenting adalah vasa epigastrika inferior, yang merupakan
cabang dari a. Iliaca eksterna, yang memperdarahi dinding anterior profunda (Drake, et al., 2007).
Vasa epigastrika inferior ini melengkung melewati bagian atas ligamentum Cooperi yang
dikenal sebagai corona mortis (deaths crown), disebut demikian karena struktur tersebut terkena
saat perbaikan hernia inguinalis, maka dapat menyebabkan pendarahan yang masif. Vena-vena
pada daerah ini juga dapat menjadi masalah jika terkena terutama v. iliopubis dan v. Obturatoria
(Drake, et al., 2007).
Pada daerah preperitoneal juga dapat ditemukan trigonum Hesselbach merupakan tempat
terjadinya hernia inguinalis direk. Batas-batas dari trigonum Hesselbach : batas sebelah medial
adalah m. rektus abdominis, batas superolateral adalah vasa epigastrika inferior dan batas inferior
adalah ligamentum Cooperi (Drake, et al., 2007).
DAFPUS
Drake, R. L., Vogl, W. & Mitchell, A. W., 2007. Abdomen. In: Grays Anatomy For Student. s.l.:el sevier, p.
219.