Professional Documents
Culture Documents
ABSTRACT
The objectives of the study were to know the morphological variation of salak-plants (Salacca zalacca (Gaert.) Voss.
and their relationship. The study was conducted in May to April 2000, at Turi and Pakem of Sleman district,
Yogyakarta. Samples were randomly taken, 5 plants of each variety were studied their morphological characters such
as stem, leaf, flower and fruit. The data collected were then analyzed descriptive comparatively and their relationships
were then determined. The result of the study indicate that there were at least 8 varieties of salak at Sleman district,
green-, black-, yellow-, manggala-, red-yellow-, golden-, red-, and red-black pondoh. Morphological differences
among varieties were markedly different. The closest relationship was found between variety of red-black- and black
pondoh, while the farthest relationship among the varieties was manggala pondoh.
2000 Jurusan Biologi FMIPA UNS Surakarta
basah dengan pH sekitar 6,5, berupa tanah bersatu dalam satu dasar bunga yang memiliki
pasir atau lempung yang kaya bahan organik, satu putik dengan satu bakal biji. Bunga
dapat menyimpan air dan tidak tergenang, jantan, terdiri dari stamen tanpa putik, banyak,
karena sistem perakarannya dangkal rapat, panjang, tersusun seperti genteng,
(Santoso, 1990; Anonim 1982). Temperatur simetri radial. Bunga mempunyai mahkota dan
optimal 20-30oC, apabila kurang dari 20oC mata tunas bunga kecil-kecil yang rapat, satu
perbungaan akan lambat, bila terlalu tinggi kelompok terdiri dari 4-14 malai. Satu malai
akan menyebabkan buah dan biji membusuk terdiri dari ribuan serbuk sari. Panjang seluruh
(Santoso, 1990). Salak tumbuh baik dari bunga sekitar 15-35 cm, sedang panjang
dataran rendah sampai ketinggian sekitar 700 malai 7-15 cm. Bunga betina hanya
m dpl dan dapat berbuah sepanjang tahun, menghasilkan putik, berbentuk agak bulat.
khususnya pada bulan Oktober dan Januari Mempunyai mahkota dan mata tunas dengan
(Sastroprodjo, 1980). satu putik dan bakal biji yang tersusun dalam
kuntum. Satu kelompok terdiri dari 1-3 malai,
Klasifikasi setiap malai mengandung 10-20 bakal buah.
Tanaman salak dapat diklasifikasikan Panjang bunga seluruhnya 20-30 cm, panjang
sebagai berikut (Steenis, 1975; Tjitrosoepomo, malai 7-10 cm. Warna hijau kekuningan lalu
1988): merah dan sebelum mekar sempurna bunga
Divisi : Spermatophyta sudah berwarna kehitaman. Selain bunga
Sub divisi : Angiospermae jantan dan betina terdapat pula bunga
Klas : Monocotyledoneae hermaprodit (Anonim, 1992; Steenis, 1975;
Ordo : Principes Backer dan Bakhuizen v.d. Brink, 1968).
Familia : Palmae Akar serabut, menjalar datar di bawah
Genus : Salacca tanah. Daerah perakaran tidak luas, dangkal
Spesies : Salacca zalacca (Gaert.) Voss. dan mudah rusak jika kekeringan atau
Sinonim : Salacca edulis Reinw. kelebihan air. Perkembangan akar sangat
dipengaruhi oleh cara pengolahan tanah,
Deskripsi pemupukan, tekstur tanah, sifat fisik tanah,
Tanaman salak termasuk golongan pohon sifat kimia tanah, air tanah dan lain-lain. Untuk
palem rendah yang tumbuh berumpun. Batang menjaga akar tetap tumbuh, maka perlu
hampir tidak kelihatan karena tertutup pelepah diadakan penimbunan dan setelah muncul
daun yang sangat rapat. Batang, pangkal akar-akar muda, akar yang tua dipotong
pelepah, tepi daun dan permukaan buahnya (Tjahjadi, 1995; Santoso, 1990).
berduri tempel. Pada umur 1-2 tahun batang Buah umumnya berbentuk segitiga, bulat
dapat tumbuh ke samping membentuk bebe- telur terbalik, bulat atau lonjong dengan ujung
rapa tunas yang akan menjadi anakan atau runcing, terangkai rapat dalam tandan buah di
tunas bunga. Tanaman salak dapat tumbuh ketiak pelepah daun. Kulit buah tersusun
bertahun-tahun hingga ketinggiannya menca- seperti sisik-sisik/genteng berwarna cokelat
pai tinggi 7 m (Anonim, 1992; Santoso, 1990). kekuningan sampai kehitaman. Daging buah
Daun tersusun roset, bersirip terputus, tidak berserat, warna dan rasa tergantung
panjang 2,5-7 m (Santoso, 1990). Anak daun varietasnya. Dalam satu buah terdapat 1-3 biji.
tersusun majemuk, helai daun lanset, ujung Biji keras, berbentuk dua sisi, sisi dalam datar
meruncing, pangkal menyempit. Bagian dan sisi luar cembung (Anonim, 1992; Steenis,
bawah dan tepi tangkai berduri tajam. Ukuran 1975).
dan warna daun tergantung varietas (Anonim,
1992). Keanekaragaman
Tanaman salak termasuk tumbuhan Varietas salak dibedakan berdasarkan
berumah dua, bunga kecil muncul di ketiak tekstur daging buah, warna kulit buah, besar
pelepah, mekar selama 1-3 hari. Ketika masih buah, aroma dan rasa daging buah, serta
muda diselubungi seludang yang berbentuk habitus. Perbedaan ini tidak hanya terjadi
perahu. Simetri radial, mempunyai tiga daun pada tanaman salak dari sentra produksi yang
kelopak dan tiga daun mahkota, kadang- berbeda, tetapi juga antar tanaman dalam satu
kadang struktur kelopak dan mahkota tidak daerah (Hambali, 1994). Fenomena ini
dapat dibedakan. Kuntum bunga dibedakan menyebabkan tanaman salak yang sudah
menjadi kuntum besar dan kecil. Keduanya dikelompokkan atas dasar sistem klasifikasi/
SUSKENDRIYATI dkk. Salak Pondoh di Sleman 61
taksonomi, masih menunjukkan keaneka- tangkai daun, panjang anak daun, lebar anak
ragaman di antara anggota setiap populasi daun, panjang ujung daun, lebar ujung daun,
(Sofro, 1994). Varietas baru dapat muncul keadaan ujung daun, keadaan ibu tangkai
karena faktor lingkungan dan variasi genetis, daun; (3) morfologi bunga: susunan bunga,
misalnya akibat penyerbukan silang bentuk bunga jantan dan betina, warna
(Heywood, 1967). Perbedaan dan persamaan mahkota bunga, warna benang sari; (4)
kemunculan morfologi luar spesies suatu morfologi buah: warna kulit buah, bentuk sisik,
tanaman dapat digunakan untuk mengetahui bentuk buah, ujung buah, diameter buah,
jauh dekatnya hubungan kekerabatan. warna biji, jumlah biji, daging buah, jumlah
Ciri-ciri morfologi luar yang dikontrol secara buah per tandan; serta (5) morfologi duri.
genetis akan diwariskan ke generasi
berikutnya. Faktor lingkungan juga Analisis data
berpengaruh terhadap ekspresi ciri tersebut, Data yang di peroleh dari setiap varietas
meskipun hanya bersifat temporer. dianalisis secara deskripsi komparatif untuk
Keanekaragaman dapat diamati pada individu menunjukkan adanya kesamaan dan
dalam satu kelompok populasi, antar perbedaan morfologi. Kemudian data
kelompok populasi dalam satu spesies dan ditabulasikan untuk menentukan hubungan
antar spesies (Sofro, 1994). kekerabatan antar varietas (Sneath dan Sokal,
1973; Pielou, 1984).
dangkal, sehingga, memerlukan unsur zat adalah hijau. Sedang untuk salak pondoh
nutrisi dan air yang letaknya dekat dari merah dan gading berwarna hijau muda.
permukaan tanah. Untuk mencukupi nutrisi, Semua varietas salak di atas memiliki warna
maka diadakan pemupukan berkala tiga tahun permukaan bawah daun putih.
sekali. Habitus tanaman salak seragam, yaitu Jumlah anak daun terbanyak terdapat pada
mirip pohon golongan palmae. varietas gading, merah-hitam dan hitam yaitu
Daun tersusun menyirip, termasuk daun 63-65 helai. Sedang jumlah anak daun
sempurna yaitu mempunyai helai daun, tersedikit terdapat pada varietas merah-hitam
tangkai daun dan pelepah. Tangkai daun dan hitam yaitu 60-62 helai. Varietas lain
tersusun roset, sehingga batang sangat didapatkan jumlah anak daun yang hampir
pendek dan seolah-olah tidak ada. Pada sama. Berdasarkan ukurannya, anak daun
permukaan tepi daun, pangkal dan ventral terpanjang terdapat pada varietas hitam, dan
tangkai daun terdapat duri tempel yang ukuran terpendek pada varietas manggala. Ibu
warnanya relatif sama. Bentuk dasar daun tangkai daun terpanjang terdapat pada
semua sama yaitu lanset, hanya berbeda varietas gading dan terpendek pada varietas
komposisinya. Warna permukaan atas daun merah, sedang keenam varietas lain hampir
salak pondoh hijau, merah-hitam, hitam dan sama. Panjang dan lebar anak daun
salak pondoh manggala adalah hijau tua. berbanding lurus, ukuran terbesar terdapat
Warna permukaan atas daun salak pondoh pada varietas gading, sedang ukuran varietas
kuning dan salak pondoh merah-kuning lain hampir seragam.
3. Panjang ibu tangkai 5-5,15 3,25-3,4 5,2-5,15 4,43-4,45 4,28-4,30 4,5-4,55 4,65-468 5,5-5,9
daun (m)
4. Panjang anak daun 61-64 63-66 61-63 76-78 61-63 69-71 55-57 78-75
(cm)
5. Lebar anak daun 4-4,5 4-4,5 4-5,5 5,5-6 4-4,5 4-4,5 4-4,5 4-4,5
6. Panjang ujung anak 45-47 35-37 46-48 55-57 48-50 51-53 48-50 49-51
daun
7. Lebar ujung anak daun 37-39 31-32 38-39 43-43,5 36-37,5 42-43 50-51,5 52-55
8. Keadaan ujung anak bergigi bergigi bergigi bergigi bergigi bergigi membulat bergigi
daun
BUAH
9. Duri pada buah hijau merah coklat coklat merah hitam hitam merah
kehitaman kehitaman
10. Warna kulit buah coklat coklat hitam hitam merah ke- hitam coklat kuning
kehitaman kemerahan kuningan kemerahan cerah
11. Bentuk buah segitiga segitiga segitiga segitiga segitiga bulat oval oval
pantat pantat pantat
besar besar besar
12. Ukuran buah runcing runcing runcing runcing meruncing tumpul runcing runcing
13. Jumlah buah per 4-20 20-35 14-20 14-20 25-30 10-15 10-14 8-10
tandan
14. Diameter buah 3-4 4,5 3 3 4 5 4,5
SUSKENDRIYATI dkk. Salak Pondoh di Sleman 63
Duri tersebar tidak merata, sangat banyak jantan maupun betina tersusun dalam tipe
pada pangkal tangkai daun dan tersebar perbungaan tongkol. Bunga jantan tersusun
jarang di ventral tangkai. Duri juga terdapat di seperti genteng, mempunyai benang sari yang
seluruh permukaan buah salak dan tepi banyak berwarna kuning. Sebelum mekar baik
helaian daun. Warna duri pada tangkai daun bunga jantan maupun bunga betina
hampir sama yaitu coklat sampai kehitaman, diselubungi oleh seludang. Bunga betina
sedang untuk varietas gading duri lebih mempunyai mahkota umumnya merah muda.
spesifik, warnanya kuning cerah dan panjang- Khusus varietas gading, mahkota bunga
panjang. Duri pada permukaan kulit buah
berukuran lebih besar dan berwarna lebih tua.
memiliki warna yang bervariasi (periksa Tabel
Dalam penelitian ini morfologi bunga tidak
1). Varietas gading mempunyai keistimewaan,
dimana duri tidak terlalu tajam dan tidak keras. digunakan sebagai ciri pembeda varietas,
Morfologi buah salak bervariasi, tergantung karena kenampakan umumnya mirip sekali
dari varietasnya, meskipun demikian dalam dan sulit dibedakan.
penelitian ini kedelapan varietas yang
ditemukan memiliki rasa dan tekstur yang Dendrogram hubungan kekerabatan
manis dan masir, mulai dari yang masih muda Berdasarkan ciri-ciri pembeda pada Tabel
sampai tua, kecuali varietas gading, dimana 1, maka susunan dendrogram hubungan
rasa daging buah yang manis hanya kekerabatan antara delapan varietas salak
didapatkan pada buah salak yang benar-benar pondoh di Kabupaten Sleman disajikan pada
tua. Jumlah anak buah dan biji pada satu buah Gambar 1.
salak bervariasi tergantung besar kecilnya
Merah-kuning
Merah-hitam
Manggala
berumur muda berwana putih, menuju ke tua
Gading
Kuning
berwarna kecoklatan sampai hitam.
Merah
Hitam
Hijau
50%. Salak manggala ini merupakan varietas varietas tersebut terdapat pada varietas
terbaru yang kini mulai dikembangkan. pondoh merah-hitam dengan pondoh hitam,
sedangkan hubungan kekerabatan terjauh
Prospek budidaya dan pelestarian dimiliki oleh salak pondoh manggala terhadap
Prospek budidaya dan pemasaran salak varietas lainnya.
pondoh di Kabupaten Sleman, DIY sangat
cerah, karena kondisi mikroklimatnya sesuai
untuk bertanam, serta rasa daging buahnya DAFTAR PUSTAKA
sangat khas dan digemari. Budidaya yang
dilakukan masyarakat secara besar-besaran Anonim. 1982. Bertanam Pohon Buah-buahan.
menyebabkan biaya produksi menjadi murah, Yogyakarta: Penerbit Kanisius.
sehingga harga buah salak pondoh di pasaran Anonim. 1992. 18 Varietas Salak. Jakarta: Penerbit
relatif terjangkau. Penebar Swadaya.
Dari delapan varietas salak pondoh di Backer, C.A. dan R.C. Bakhuizen van den Brink. 1968.
Sleman yang mempunyai nilai jual tertinggi Flora of Java. Volume III. Groningen: Wolters
adalah varietas gading dan varietas manggala. Noordhoff.
Hal ini dikarenakan kedua varietas tersebut Hambali, G. 1994. Spesies dan Varietas. Jakarta:
memiliki ukuran buah relatif lebih besar, Trubus.
rasanya lebih manis dan belum banyak Heywood, V.H. 1967. Plant Taxonomy. New York: St.
dikembangkan oleh masyarakat sehingga Martins Press.
terkesan eksklusif. Kusumo, S., A.B. Farid, S. Sulihanti, K. Yusri, Suhardjo
Sebagaimana umumnya tanaman budidaya dan T. Sudaryono. 1995. Teknologi Produksi Salak.
yang bernilai ekonomi tinggi, maka Jakarta: Pusat Penelitian dan Pengembangan
kemungkinan terjaganya kelestarian sumber Holtikultural Badan Peneltian dan Pengembangan
plasma nutfah salak pondoh sangat tinggi. Departemen Pertanian.
Meskipun demikian pertanian massal selalu Nazaruddin dan Kristiawati. 1997. Varietas Salak.
memilih komoditas paling bernilai, sehingga Jakarta: Penebar Swadaya.
kemungkinan punahnya varietas salak pondoh Peni, S. 1998. Manggala Terenak dan Terbesar dari
yang nilai ekonominya lebih rendah Kerajaan Pondoh. Jakarta: Trubus.
dibandingkan varietas terbaru dapat terjadi. Pielou, E.C. 1984. The Interpretation of Ecological Data.
Sebagaimana telah terjadi pada salak varietas A Primer on Classification and Ordination. New York:
non pondoh, misalnya salak Bali atau John Wiley & Sons.
Banyumas, yang kini hampir tidak dapat Santoso, H.B. 1990. Salak Pondoh. Yogyakarta:
ditemukan lagi di dataran tinggi Sleman. Penerbit Kanisius
Sastroprodjo, S. 1980. Fruits. IBPGR Scretariat Home.
Sofro, A.S.M. 1994. Keanekaragaman Genetik.
KESIMPULAN Yogyakarta: Andi Offset.
Sneath, P.H.A. dan R.R. Sokal. 1973. Numerical
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Taxonomy. San Francisco: W.H. Freeman & Co.
terdapat delapan varietas salak di dataran Steenis, C.G.G.J. van. 1975. Flora Untuk Sekolah di
tinggi Sleman, yaitu varietas pondoh hijau, Indonesia. Jakarta: PT. Pradnya Paramita.
pondoh hitam, pondoh kuning, pondoh Tjahjadi, N. 1995. Bertanam Salak. Yogyakarta:
manggala, pondoh merah-kuning, pondoh Kanisius.
gading, pondoh merah, pondoh merah-hitam. Tjitrosoepomo, G. 1988. Taksonomi Tumbuhan
Setiap varietas menunjukkan keaneka- Spermatophyta. Yogyakarta: Gadjah Mada University
ragaman morfologi yang cukup besar. Adapun Press.
hubungan kekerabatan terdekat pada delapan