You are on page 1of 14

EXTRAPOLASI Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya P-ISSN: 1693-8259

Desember 2014, Vol. 7 No. 2, hal. 115 - 128

PERENCANAAN PENGGUNAAN ALAT BERAT DAN BIAYA


(Studi Kasus Kegiatan Pembangunan Sekolah Terpadu Samarinda)

Wateno Oetomo1, Rudiansyah2


1Fakultas Teknik, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
email: sabarokaboel@yahoo.com
2Fakultas Teknik, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
email: sipil@untag-sby.ac.id

Abstrak

Sekolah merupakan tempat belajar, agar memenuhi kriteria bertaraf internasional atau disebut sekolah
terpadu haruslah dilengkapi ruangan belajar yang sangat memadai serta fasilitas-fasilitas pendukung baik
diarahkan untuk turut mendukung dalam pengembangan pendidikan di provinsi Kalimantan Timur, untuk itu
Pemerintah Kota Samarinda menyusun langkah strategis melakukan pengembangan dan meningkatkan status
sekolah tersebut yang dapat mengakomodasi kebutuhan masyarakat (konsumen) di wilayahnya. Waktu
pelaksanaan proyek yang semula direncanakan dalam 430 hari kalender (Mei 2008-Juli 2009) pada akhirnya
mengalami re-schedule (Mei 2010). Pelaksanaan pekerjaan pematangan lahan (land clearing) pada Kegiatan
Pembangunan Sekolah Terpadu Samarinda didominasi oleh penggunaan alat berat. Pemilihan dan penentuan
komposisi setiap peralatan tergantung pada karakteristik penggunaan, pemilihan dan penentuan jumlah alat
yang tepat agar peralatan dapat beroperasi secara efektif, biaya alat berat dapat ditekan seminimal mungkin
sehingga tidak berakibat kesalahan dan kerugian. Penyusunan penelitian ini menggunakan teori produktifitas
alat berat, penentuan jenis dan jumlah alat sesuai dengan medan, lokasi dan jenis tanah yang digali.
Komposisi alat yang dipakai akan mempengaruhi waktu dan biaya yang dibutuhkan dengan tujuan mencari
hubungan antara biaya dan waktu yang optimum pada pelaksanaan pekerjaan galian dan timbunan pada
pematangan lahan Pembangunan Sekolah Terpadu Samarinda pada jam kerja normal yaitu 8 jam. Hasil
perolehan waktu optimum yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan galian dan timbunan tanah pada
Kegiatan Pembangunan Sekolah Terpadu Samarinda didapatkan hasil perhitungan yaitu 1.360 jam (170 hari)
dengan jam kerja normal. Biaya yang dibutuhkan adalah sebesar Rp. 3.276.810.025,00 (Tiga milyar dua ratus
tujuh puluh enam juta delapan ratus sepuluh ribu dua puluh lima rupiah).

Kata kunci : Alat Berat, Optimalisasi

I. PENDAHULUAN menengah maupun atas maka Pemerintah


Kota Samarinda berkeinginan membuat
1.1. Latar Belakang sekolah ini menjadi sekolah rintisan yang
Pembangunan Sekolah sebagai bertaraf internasional yang dilengkapi
pengganti Gedung Sekolah lama yang ruangan belajar yang sangat memadai serta
terletak di pusat kota Samarinda atau fasilitas-fasilitas pendukung yang cukup.
disebut sekolah terpadu, seiring dengan Pembangunan Sekolah Terpadu itu sendiri
pesatnya pembangunan dan pertambahan adalah terdiri dari Pembangunan Gedung
jumlah penduduk sehingga sekolah yang SMPN 1 Samarinda beserta fasilitasnya dan
lama tidak cukup memadai baik ruang kelas Pembangunan Gedung SMAN 1 Samarinda
maupun fasilitas lainnya, selain itu letak beserta fasilitasnya.
sekolah yang lama juga terlalu padat lalu Kegiatan Pembangunan Sekolah
lintas dan penduduk sehingga sangat Terpadu Samarinda pada awalnya
menggangu proses belajar-mengajar. Oleh dilaksanakan selama 430 hari kalender,
karena telah sekian lama sekolah ini antara lain pada bulan Mei 2008 sampai Juli
menjadi sekolah pavorit bagi para pelajar 2009 telah dilakukan serah terima. Akan
yang ingin melanjutkan pendidikan baik tetapi kembali dilakukan re-schedule serah

Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya 115


terima pada Mei 2010, dan rencananya akan II. TINJAUAN PUSTAKA
dilakukan re-schedule kembali karena
progres kegiatan baru mencapai 35,86%. 2.1. Penelitian Terdahulu
Pelaksanaan Kegiatan Pembangunan Beberapa penelitian yang pernah
Sekolah Terpadu Samarinda memiliki dilakukan terkait dengan fokus atau aspek
bermacam-macam tingkat dan jenis penelitian mengenai alat-alat berat di
pekerjaan, mencakup pekerjaan yang antaranya adalah :
dilakukan dengan tenaga manusia maupun a. Surya Fibrianti (2001)
dengan peralatan mekanis, akan tetapi Penelitian tentang biaya alat berat
dalam pekerjaan pematangan lahan (land untuk jam operasi normal dan lembur
clearing) Kegiatan Pembangunan Sekolah pada pekerjaan galian tanah. Metode
Terpadu Samarinda didominasi oleh yang digunakan pada penelitian
penggunaan alat berat. tersebut adalah menentukan
Pembangunan Sekolah Terpadu produktivitas alat berat dan cycle time
Samarinda yang mengalami kendala seperti sesuai dengan keadaan medan atau
pada pekerjaan pematangan lahan, alat-alat sesungguhnya. Hasil yang diperoleh
berat tidak bekerja secara optimal, kondisi adalah untuk pekerjaan galian tanah
medan yang kurang baik bahkan cuaca yang biasa dipilih kombinasi alat berat
kurang mendukung, oleh karena itu peran dengan memanfaatkan waktu lembur
aktif manajemen merupakan salah satu (hari minggu dan hari libur).
kunci utama keberhasilan pengelolaan b. Agus Chalid (2001)
proyek yaitu dalam peninjauan jadwal Penelitian tentang kombinasi antara
proyek untuk menentukan langkah loader dengan truck yang banyak
perubahan mendasar agar keterlambatan digunakan dalam pekerjaan
penyelesaian proyek dapat dihindari atau pemindahan tanah, metode yang
dikurangi. digunakan agar diperoleh kapasitas
produksi yang seimbang antara loader
1.2. Perumusan Masalah dan truck sehingga didapat efisiensi
1. Penggunaan komposisi jenis alat berat operasi yang optimal dari kombinasi
yang tepat agar produktivitas alat berat loader dan dump truck. Hasil yang
mencapai optimal, pada pekerjaan dicapai adalah jika kapasitas bak truck
pematangan lahan kegiatan diperbesar maka akan menurunkan
Pembangunan Sekolah Terpadu efisiensi operasi truck dan jika
Samarinda. kapasitas bucket loader diperkecil
2. Berapa besar biaya dan waktu untuk maka akan menaikkan efisiensi operasi
pekerjaan pematangan lahan Kegiatan loader serta menaikkan biaya satuan
Pembangunan Sekolah Terpadu produksi alat.
Samarinda, pada kondisi optimal ? Dengan demikian perbedaan
penelitian ini dengan penelitian sebelumnya
1.3. Tujuan Penelitian adalah lokasi amatan penelitian yakni
1. Penggunaan komposisi jenis alat berat Kegiatan Pembangunan Sekolah Terpadu
yang digunakan agar seluruh alat berat Samarinda dan fokus pada produktifitas alat
dapat bekerja optimal. berat (komposisi excavator, bulldozer,
2. Penghitungan biaya dan waktu yang vibrator roller, water tanker, wheel loader
dibutuhkan pada pekerjaan pematangan dan dump truck) pada pekerjaan
lahan pada kondisi optimal. pematangan lahan.

Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya 116


2.2. Landasan Teori a. Keadaan asli (insitu), yaitu keadaan
Pekerjaan suatu proyek biasanya material yang masih alami dan belum
terjadi beberapa kendala, baik kendala yang mengalami gangguan teknologi (lalu
sudah diperhitungkan maupun kendala di lalang peralatan, digali, dipindahkan,
luar perhitungan perencanaan. Kendala diangkut dan dipadatkan)
tersebut menjadi penyebab keterlambatan b. Keadaan gembur (loose), yaitu material
pelaksanaan pekerjaan proyek, sehingga yang telah digali dari tempat asalnya
proyek tersebut tidak berlangsung sesuai (kondisi asli). Tanah akan mengalami
rencana. Perencanaan pembangunan proyek perubahan volume yaitu mengembang
yang menggunakan alat berat, salah satu hal dikarenakan adanya penambahan
yang harus mendapat perhatian penting rongga udara di antara butiran-butiran
adalah cara menghitung kapasitas produksi material.
suatu alat, Oleh karena itu perlu diketahui c. Keadaan padat (compact), keadaan ini
perhitungan kapasitas alat secara teoritis akan dialami oleh material yang
serta efisiensi kerja sesuai dengan job site mengalami proses pemadatan
yang bersangkutan, sehingga dapat (pemampatan), dimana volume akan
diperkirakan dengan tepat waktu menyusut. Perubahan volume terjadi
penyelesaian suatu volume pekerjaan. dikarenakan adanya pengurukan
rongga udara diantara butiran-butiran
2.2.1. Pengertian Keterlambatan Proyek material tersebut.
Konstruksi
Menurut R. Amperawan 2.2.3. Manajemen Alat Berat
Kusjadmikahadi (1999), keterlambatan Manajemen pemilihan dan
proyek konstruksi berarti bertambahnya pengendalian alat berat adalah proses
waktu pelaksanaan penyelesaian proyek merencanakan, mengorganisir, memimpin
yang telah direncanakan dan tercantum dan mengendalikan alat berat untuk
dalam dokumen kontrak. Penyelesaian mencapai tujuan pekerjaan yang ditentukan.
pekerjaan tidak tepat waktu merupakan Beberapa faktor yang harus diperhatikan
kekurangan dari tingkat produktivitas dan dalam pemilihan alat berat, sehingga
sudah barang tentu kesemuanya ini akan kesalahan dalam pemilihan alat dapat
mengakibatkan pemborosan dalam dihindari, antara lain adalah :
pembiayaan, baik berupa pembiayaan a. Fungsi yang harus dilaksanakan.
langsung yang dibelanjakan untuk proyek- b. Kapasitas peralatan.
proyek pemerintah, maupun berwujud c. Cara operasi.
pembengkakan investasi dan kerugian- d. Pembatasan dari metode yang dipakai.
kerugian pada proyek-proyek swasta. e. Ekonomi.
f. Jenis proyek
2.2.2. Sifat-Sifat Tanah g. Lokasi proyek.
Sebelum pekerjaan tanah dilaksana- h. Jenis dan daya dukung tanah.
kan, terlebih dahulu harus diketahui sifat Selain itu hal-hal yang perlu diperhatikan
dari tanah tersebut. Sifat-sifat tanah dalam menyusun rencana kerja alat berat
sehubungan dengan pekerjaan pemindahan, antara lain:
penggusuran dan pemampatan perlu a. Volume pekerjaan yang harus
diketahui, karena tanah yang sudah diselesaikan dalam batas waktu tertentu
dikerjakan akan mengalami perubahan b. Dengan volume pekerjaan yang ada
dalam volume dan kepadatannya. tersebut dan waktu yang telah
Keadaan tanah yang mempengaruhi ditentukan harus ditetapkan jenis dan
volume antara lain : jumlah alat berat yang diperlukan

Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya 117


untuk menyelesaikan pekerjaan kecepatan tinggi dengan lincah pada
tersebut. jalan yang baik.
c. Dengan jenis dan jumlah alat berat Penggunaan yang paling utama alat
yang tersedia, dapat ditentukan berapa berat adalah untuk pembukaan lahan/hutan,
volume yang dapat diselesaikan, serta menggali, menimbun, mengangkat dan
waktu yang diperlukan. memadatkan.
Yang perlu diperhatikan sehubungan
2.2.4. Jenis-jenis Alat Berat dengan penggunaan alat-alat berat adalah
Dalam pengelolaan suatu proyek yang kenyataan bahwa suatu jenis pekerjaan
sifatnya komplek, maka haruslah kita dapat mungkin menggunakan beberapa alat berat
menyederhanakan permasalahan sederhana dan juga sebaliknya.
mungkin, artinya masing-masing kegiatan
harus logis dan memungkinkan untuk 1. Bulldozer
dikerjakan. Bulldozer ialah suatu traktor yang
Adapun kegiatan yang dapat diperlengkapi dengan dozer blade (pisau
dikerjakan oleh manusia dengan dozer). Kegunaan Bulldozer yang utama
menggunakan alat yang sederhana adalah :
(manual), atau dengan istilah padat karya. Land Clearing, yaitu perbersihan
Tetapi ada kegiatan yang harus dikerjakan semak-semak, merobohkan pohon-
dengan menggunakan alat khusus, yang pohon, pembongkaran tunggul dan akar
dikenal dengan alat berat. kayu.
Alat berat ini ada bermacam-macam, Stripping, yaitu pengupasan top soil
timbulnya bermacam-macam alat berat ini yang tidak dapat digunakan untuk
dikarenakan adanya beberapa faktor antara material timbunan.
lain : Pioneering dan Side Hill Cut, yaitu
Macam-macam jenis pekerjaan membuat jalan darurat serta
(pembukaan hutan, pemindahan tanah, pemotongan tebing.
dan sebagainya). Back Filling, yaitu meratakan timbunan
Sifat material yang bermacam-macam serta penghamparan
(tanah batu, pasir, rawa dan Pemindahan dan penggusuran jarak
sebagainya). dekat.
Besar kecilnya volume pekerjaan Dalam hal pekerjaan pemindahan
dan sebagainya tanah Bulldozer adalah yang paling efektif
Kondisi medan atau lokasi untuk jarak penggusuran sekitar 100 meter,
pekerjaan. jarak yang lebih dari 100 meter maka daya
Supaya penggunaan alat-alat berat guna dari Bulldozer sangat berkurang. Jadi
dapat efisien maka sifat-sifat berikut ini Bulldozer sangat efektif untuk gerakan
perlu diperhatikan yaitu jenis roda alat-alat menggusur kurang dari 100 meter.
berat :
2. Excavator
1. Roda Kelabang atau Rantai Baja,
Kegunaan Excavator adalah sebagai
digunakan untuk medan yang berat,
peralatan dasar untuk alat-alat penggali dan
becek, licin atau terjal dan mendaki,
memuat. Bagian-bagian utama dari
tetapi jenis ini tidak dapat bergerak
Excavator adalah :
dengan kecepatan tinggi.
Bagian atas yang dapat berputar
2. Roda Ban Karet, digunakan untuk
(Revolving Unit)
medan yang tidak banyak becek dan
tidak ada tunggul-tunggul kayu yang Bagian bawah untuk tujuan berpindah
bisa menusuk ban karet waktu berjalan. tempat (Travel Unit)
Dalam bergerak dapat mencapai

Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya 118


Bagian-bagian tambahan (attachments) membentuk permukaan, penghamparan dan
yang dapat diganti-ganti, sesuai dengan meratakan tanah yang belum lama
pekerjaan yang hendak dikerjakan. ditempatkan pada areal penghamparan,
Attachment tersebut antara lain, dipper sangat cocok karena kemampuan manuver
shovel, backhoe, dragline dan yang baik menyebabkan motor grader
clamshell. digunakan pada pekerjaan perataan tanah.
Excavator ada yang digerakan dengan Jenis grader yang sering digunakan adalah
roda rantai (trucks atau crawler mounted) type tanden drive yaitu yang mempunyai
dan yang dengan roda ban karet (Wheel dua buah sumbu gerakan (drive axle)
atau truck mounted). Umumnya excavator langsung dibawah kabin kendaraan.
mempunyai tiga mesin penggerak pokok
6. Vibrator Roller
3. Whell Loader Vibrator Roller mempunyai effisiensi
Whell Loader adalah suatu traktor pemadatan yang sangat baik. Alat ini
yang diperlengkapi dengan perlengkapan memungkinkan digunakan secara luas
bucked yang digunakan untuk digunakan dalam tiap jenis pekerjaan pemadatan.
untuk menyingkap material untuk tujuan Efek yang diakibatkan Vibrator
loading (pengisian muatan) dan digiring Roller adalah gaya dinamis terhadap tanah.
(penggalian). Bucked digunakan untuk Butir-butir cenderung mengisi bagian-
menggali, menurut tanah atau material yang bagian kosong yang terdapat di antara butir-
granular, mengangkatnya kemudian butirnya. Sehingga akibat getaran ini tanah
dibuang pada suatu ketinggian atau pada menjadi padat dengan susunan yang lebih
dump truck. kompak.
Ada 3 faktor yang perlu diperhatikan
4. Dump Truck dalam proses pemadatan dengan
Dump Truck dimasukkan sebagai menggunakan Vibrator Roller :
suatu alat pengangkat yang dapat a. Frekwensi getaran
menumpahkan sendiri muatannya dari b. Amplitudo getaran, dan
dalam badannya. Dump truck yang c. Gaya sentrifugal.
pembuangannya ke belakang cocok Sistem pendorong, vibrasi dan system
digunakan untuk pengangkutan berbagai mengemudi dioperasikan oleh tekanan
bahan. Bentuk bak, seperti seberapa tajam hidrostatis, untuk menjamin penanganan
sudut-sudutnya, pojok-pojok dan bentuk yang termudah.
bagian belakang, tempat bahan itu mengalir
selama pencurahan muatan akan 2.2.5. Pemilihan Type
mempengaruhi mudah atau sulitnya Type alat-alat berat yang diperlukan
pencurahan. untuk penyelesaian suatu pekerjaan antara
Bak dump truck yang akan digunakan lain ditentukan oleh macam pekerjaan,
hendaknya disesuaikan dengan bahan yang volume pekerjaan, kemampuan/kapasitas
akan diangkut sehingga mengurangi waktu dari masing-masing type peralatan itu
yang diperlukan untuk membuang muatan sendiri, serta waktu pelaksanaan.
tersebut. Berdasarkan kenyataan yang kita
lihat, dimana alat-alat berat ini mempunyai
5. Motor Grader daya kerja yang lebih besar, lebih cepat dan
Motor grader adalah suatu alat yang lebih teliti.
paling sesuai untuk meratakan tanah secara Penggunaan alat-alat berat dalam
mekanis dan dapat dipakai dalam berbagai mengerjakan suatu proyek mempunyai
variasi dalam perjalan pekerjaan konstruksi. maksud agar proyek yang bersangkutan
Pada penggunaan motor grader dalam dapat selesai dengan cepat dan dengan

Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya 119


waktu yang dikehendaki, juga yang dikerjakan, kering atau berawa
memungkinkan untuk mengerjakan suatu serta keadaan daerah berbukit-bukit
pekerjaan yang tidak dapat dikerjakan atau daratan sehingga memungkinkan
secara manual. untuk diperlukan perlengkapan tenaga-
Dalam pemilihan peralatan yang akan tenaga tambahan.
dipakai terlebih dahulu hendaknya kita c. Pertimbangan Alat
inventarisasi pekerjaan-pekerjaan yang Pertimbangan alat dimaksudkan
akan dilakukan di lapangan sesuai dengan sebagai suatu penilaian dasar dan jenis
ketentuan, sehingga nantinya alat-alat yang alat yang akan dilaksanakan.
dipakai betul-betul tepat guna. Dalam pertimbangan alat ini juga perlu
Agar sasaran hasil kerja tercapai, diketahui pengaruh dari perbedaan
maka faktor-faktor yang dapat kondisi peralatan baik baru dan kondisi
mempengaruhi hasil kerja : baik lama yang mengakibatkan hasil
a. Pertimbangan waktu yang tersedia produksi peralatan bervariasi:
untuk menyelesaikan suatu pekerjaan. 1. Kondisi peralatan 90% - 100%,
b. Pertimbangan lapangan dikategorikan untuk peralatan baik
c. Pertimbangan alat dan baru dengan keadaan siap pakai
d. Pertimbangan operator dan metode serta walaupun sudah dipakai tidak
kerja melebihi 1 (satu) tahun atau 1000
e. Pertimbangan dalam memilih pabrik jam kerja.
pembuat 2. Kondisi peralatan 70% - 89%
f. Garansi dikategorikan untuk peralatan baik
g. Pertimbangan membeli atau menyewa dan lama juga dalam keadaan siap
alat. pakai. Peralatan tersebut adalah
Adapun rangkaian tata cara pelaksanaan yang sudah dipakai lebih dari 1
sebagai berikut : (satu) tahun atau masih 1000 jam
a. Pertimbangan waktu yang tersedia kerja.
untuk menyelesaikan suatu pekerjaan 3. Kondisi peralatan 60% - 70% yang
Berdasarkan armada alat berat yang dikategorikan keadaan rusak ringan,
harus disediakan untuk menyelesaikan tetapi masih layak dioperasikan.
suatu proyek tergantung dari besar Peralatan tersebut adalah yang
waktu yang tersedia dan besar sudah lebih dari 2 (dua) tahun atau
kapasitas kerja dari peralatan yang sudah 3000 jam kerja.
dipakai. Dari pertimbangan invertarisasi
Terlalu banyak alat menyebabkan tidak pekerjaan lapangan dapat disimpulkan
efisien bagi kita untuk menyelesaikan alat-alat berat yang akan dipakai
suatu pekerjaan, begitu juga nantinya
sebaliknya, sedikit alat menyebabkan d. Pertimbangan operator dan metode
waktu penyelesaian bertambah kerja
panjang. Faktor operator adalah sangat
Jumlah armada alat berat yang berpengaruh pada tingkat kemampuan,
disediakan tergantung dari lebar pengetahuan, pengalaman dan
kapasitas kerjanya untuk keterampilan yang mengakibatkan hasil
menyelesaikan volume pekerjaan produksi bervariasi untuk jenis
dalam batas waktu yang tersedia. pekerjaan bahan dan peralatan tertentu.
b. Pertimbangan lapangan Metode kerja agar selalu dipatuhi
Pertimbangan lapangan dimaksudkan sebagai pedoman, rancangan yang
sebagai penilaian terhadap keadaan di selalu diikuti dengan rencana, jumlah
lapangan yang meliputi keadaan tanah peralatan, jenis peralatan serta

Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya 120


volumenya disesuaikan dengan membeli alat-alat berat untuk melaksanakan
persyaratan. pekerjaan adalah jangka waktu
e. Pertimbangan dalam memilih pabrik penyelesaian pekerjaan hanya beberapa
pembuat bulan saja dan kemungkinan penggunaan
Jika memilih pabrik pembuat alat-alat alat tersebut dimasa datang tidak ada maka
berat yang akan dibeli, sebaiknya kita alternatif yang diambil yaitu dengan
pertimbangkan. Harga, nama baik dari menyewa saja, tetapi kalau sebaliknya dan
pabrik atau perwakilannya serta biaya didukung oleh fasilitas suku cadang,
operasi. Satu hal yang merupakan bengkel dan operator, maka alternatif
faktor penting dalam pemilihan pabrik membeli adalah yang terbaik.
pembuat (merk) yaitu ada atau tidak
adanya jaminan service. 2.2.6. Perhitungan Peralatan dengan
f. Garansi Metode Owners Estimate
Garansi diberikan oleh pabrik kepada si Biaya penggunaan peralatan
pembeli alat, untuk mengganti merupakan suatu biaya yang perlu
komponen-komponen atau unit-unit dikeluarkan baik untuk pengoperasian
yang rusak akibat kesalahan peralatan secara rutin, harian atau per jam
pemasangan oleh pabrik atau kerusakan maupun biaya berkala.
salah-satu bagian dimana masih dalam
garansi. 1. Perhitungan Biaya Peralatan
Waktu garansi itu tergantung dari type Perhitungan biaya peralatan sangat
alat yang dinyatakan dalam batas diperlukan untuk suatu pekerjaan, sehingga
waktu tertentu (beberapa bulan) atau biaya dapat seefisien mungkin karena
bisa juga jam operasi dari alat yang dalam suatu pekerjaan kita terbatas dengan
bersangkutan (beberapa ribu jam dana yang tersedia. Oleh karena itu
kerja). Waktu garansi berlaku sejak perhitungan peralatan sangat dibutuhkan
terjadinya transaksi dari alat yang didalam perencanaan peleksanaan suatu
bersangkutan. pekerjaan, baik dengan menyediakan alat
g. Pertimbangan membeli atau menyewa sendiri atau dengan menyewa peralatan.
alat Perhitungan biaya peralatan
Biaya yang harus dikeluarkan dalam berpedoman pada buku Pedoman Tata Cara
mengerjakan suatu proyek dengan Pembuatan Harga Perhitungan
menggunakan alat-alat berat tidak Sendiri/OWNER ESTIMATE dan
hanya terdiri dari uang untuk Penerapannya, yang diterbitkan oleh
membeyar harga peralatan, tetapi juga Departemen Pekerjaan Umum Direktorat
uang untuk biaya operasi peralatan Jenderal Bina Marga.
tersebut, kedua pengeluaran
tersebutharus diperhitungkan atau 2. Perhitungan Produktifitas Peralatan
dipertimbangkan dengan baik dan teliti 1. Out put Peralatan diukur dalam
terutama dalam hubungan dengan satuan produk perjam. Dalam
harga kontrak pekerjaan dan menaksir produksi (out put)
keuntungan yang layak untuk peraatan perlu mempertimbangkan
diperoleh. Seperti diketahui bahwa hal hal sebagai berikut :
pertimbangan biaya ini tidak mudah Data mengenai kemampuan
dilakukan, tetapi bagaimana pun usaha- kerja peralatan yang dikeluarkan
usaha untuk menghitung biaya itu oleh perusahaan yang
harus dilaksanakan. memproduksinya.
Faktor-faktor yang harus Faktor efisiensi operator, kondisi
dipertimbangkan dalam menyewa atau lapangan, material.

Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya 121


2. Produksi peralatan dihitung II tersebut diatas misalnya biaya
berdasarkan volume persiklus waktu untuk : Kantor perusahaan / Proyek
dan jumlah dalam satu jam yang (overhead) yang memiliki /
dinyatakan dalam rumus : menguasai peralatan tersebut, biaya
pemeliharaan selama peralatan
tidak dipakai dan biaya resiko /
keuntungan.
Dalam hal peralatan dianggap milik
3. Faktor Efisiensi Produksi (E). sendiri (bukan sewa) maka biaya tidak
Efisiensi Produksi tergantung pada langsung pada butir 3 diatas dimasukkan
banyak faktor seperti : dalam perhitungan overhead dan profit.
- Ev = Faktor Konversi Material 1.1 Biaya Pasti
(Lampiran 1) a. Biaya pasti Pertahun.
- Ea = Faktor Efisiensi Kerja Alat Biaya pasti (pengembalian modal dan
(Lampiran 2) bunga) tiap tahun dihitung sebagai
- Eb = Faktor Bucket untuk berikut :
Shovel & Loader (Lampiran 3)
Eb = Faktor Bucket untuk
Exacavator (Lampiran 4)
dimana :
3. Perhitungan Biaya operasional
(Exploitasi) Peralatan.
Biaya operasional peralatan terdiri dari:
1. Biaya Pasti (initial Cost atau
capital Cost)
Biaya pasti ialah biaya pemulihan Perhitungan Biaya Pasti Perjam.
(pengembalian) modal berikut Dalam perhitungan biaya pasti perjam
bunganya yang lazim disebut juga suatu peralatan digunakan rumus
biaya penyusutan / depresiasi. (dengan memperhatikan biaya asumsi).
Perhitungan biaya pasti untuk
segala macam, peralatan pada
dasarnya sama dan besarnya
dipengaruhi oleh suasana moneter
(Bunga Bank) dan umur rencana 2.1 Biaya Langsung
peralatan. A. Biaya operasional langsung menurut
Biaya operasi langsung (Direct perhitungan teoritis (menurut
Operation Cost) ialah : Biaya yang manual). Besarnya biaya
diperlukan untuk menggerakkan operasional langsung tiap-tiap unit
dan mengerahkan peralatan peralatan yang dipergunakan
tersebut. Perhitungan biaya dihitung dengan analisa sebagai
operasional langsung tiaptiap berikut :
peralatan akan berlainan dan cara A.1 Biaya bahan bakar dan biaya
perhitungan yang didapat dari buku perawatan (f.m)
petunjuk / manual yang biasa a. Biaya bahan bakar (f)
dikeluarkan oleh pabrik Kebutuhan bahan bakar tiap jam
pembuatnya. diambil dari manual peralatan
2. Biaya tidak langsung (Indirect yang bersangkutan. Kebutuhan
Cost). bahan bakar untuik mesin
Biaya tidak langsung ialah biaya penggeraknya, misalnya bahan
yang diperlukan diluar biaya I dan bakar untuk AMP termasuk

Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya 122


bahan bakar untuk pemanas dan Untuk memudahkan perhitungan
pengering aggregate. biaya operasional langsung suatu
b. Pelumas (o) peralatan dapat digunakan rumus
Bahan pelumas yang meliputi pendekatan yang berlaku untuk seluruh
pelumas mesin, pelumas macam peralatan. Karena rumus ini
hidrolik, pelumas transmisi, sifatnya pendekatan maka apabila
pelumas sterring dan greate. rumus tersebut diterapkan untuk
Kebutuhan pelumas perjam menghitung biaya operasional satu
dapat dihitung berdasarkan macam alat / peralatan, hasilnya kurang
kebutuhan pelumas, jumlah oli begitu teliti namun kalau dipergunakan
yang dibutuhkan dibagi untuk menghitung seluruh peralatan
beberapa jam oli tersebut harus hasilnya masih dalam batas-batas
diganti (sesuai dengan jenis oli kewajaran.
dan manual dari peralatan yang Rumus perhitungan pendekatan biaya
bersangkutan. operasional langsung tersebut adalah
c. Biaya perawatan (m) sebagai berikut :
Biaya perawatan meliputi biaya a. Biaya bahan bakar.
penggantian saringan pelumas, Besarnya bahan bakar yang
saringan, filter udara. dipergunakan untuk mesin
A.2 Biaya Perbaikan. penggerak adalah tergantung dari
a. Biaya penggantian oli. besarnya kapasitas mesin yang
b. Biaya penggantian bagian- biasa diukur dengan HP (Horse
bagian yang aus (bukan Power).
spare part)
c. Penggantian accu
d. Perbaikan alat
A.3 Biaya Operator.
Upah didalam biaya b. Biaya pelumas.
operasional biasanya dibedakan Besarnya pelumas (seluruh
antara upah untuk operator / pemakaian pelumas termasuk
driver dan upah pembantu greese) yang digunakan untuk alat
operator. Adapun besarnya upah yang bersangkutan dihitung
untuk operator / driver dan berdasarkan kapasitas mesin yang
pembantunya tersebut diukur dengan HP.
diperhitungkan sesuai dengan
besar perhitungan upah kerja
dimana operator dan
pembantunya perjam
diperhitungkan upah 1 (satu) c. Biaya perbaikan dan perawatan
jam kerja efektif. (Spare Part).
B. Biaya Operasional Langsung Menurut Untuk menghitung biaya spare
Perhitungan Pendekatan. part, bad, accu dan perbaikan yang
Mengingat banyak ragamnya berkaitan dengan perbaikan dalam
peralatan dari berbagai merk yang akan operasional perjam kerja dipakai
dipergunakan, estimator akan rumus :
mengalami kesulitan apabila
perhitungan biaya operasional
langsung menggunakan manual tiap-
tiap alat yang bersangkutan.

Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya 123


d. Biaya operator dan pembantu 3.2.1 Tinjauan Kepustakaan
operator. Tinjauan pustaka bertujuan untuk
Adapun besarnya upah untuk mendapatkan informasi dan data
operator/driver dan pembantunya mengenai teori-teori yang berkaitan
diperhitungkan upah 1 (satu) jam dengan pokok permasalahan yang
kerja efektif. diperoleh dari literatur-literatur, bahan
kuliah, majalah konstruksi, media
internet dan media cetak lainnya. Selain
III. METODE PENELITIAN itu studi pustaka tersebut digunakan
untuk mendapatkan gambaran mengenai
Metode penelitian adalah langkah- teori yang dapat dipakai dalam
langkah dan rencana dari proses berpikir penelitian sehingga hasil yang
dan memecahkan masalah mulai dari didapatkan bersifat ilmiah.
penelitian pendahuluan, penemuan masalah,
pengamatan, pengumpulan data baik dari 3.2.2 Tinjauan Lapangan (Lokasi
referensi tertulis maupun observasi Proyek)
langsung di lapangan, melakukan Pengumpulan data dilakukan
pengolahan dan interpretasi data sampai secara langsung pada lokasi
penarikan kesimpulan atas permasalahan pengamatan, setelah terlebih dahulu
yang diteliti. Proses penelitian dimulai mengetahui kondisi proyek dimana
menemukenali permasalahan yang ada, penelitian akan dilakukan. Pada studi
dengan menggunakan tinjauan pustaka lapangan ini teknik-teknik pengambilan
untuk mengetahui sejauh mana tinjauan data yang dilakukan adalah sebagai
terdapat masalah yang akan diteliti. berikut:
a. Wawancara, yaitu dengan
3.1. Sumber Data melakukaan tanya jawab langsung
Sumber data yang digunakan dalam dengan narasumber yang terkait
penelitian mengenai produktivitas alat berat untuk mendapatkan data yang
Kegiatan Pembangunan Sekolah Terpadu diperlukan
Samarinda antara lain : b. Observasi langsung, yaitu dengan
1. Data primer, yaitu data yang diperoleh mengadakan pengamatan/survey
dari Dinas Permukiman dan secara langsung terhadap kegiatan-
Pengembangan Kota Samarinda dan kegiatan yang terjadi di lokasi
PT. Tamako Raya Perdana antara lain Kegiatan Pembangunan Sekolah
berupa gambar kontur tanah, jenis alat Terpadu samarinda.
yang digunakan, jam kerja alat, biaya
peminjaman alat pada pekerjaan 3.3. Analisis Data
pematangan lahan. Analisis data merupakan pengolahan
2. Data sekunder, berupa data yang terhadap data-data yang telah dikumpulkan.
diperoleh dari referensi tertentu atau Analisis yang digunakan pada penelitian
literatur-literatur yang berkaitan ini, yaitu analisis mengenai topik yang
dengan alat berat. menyangkut tentang produktifitas alat berat
pada pekerjaan sipil dibidang pematangan
3.2. Metode Pengumpulan Data lahan, dengan menggunakan program Excel
Pengumpulan data-data dalam sebagai alat bantu dalam pengolahan data.
penulisan mengenai produktifitas alat berat Dari pengolahan data dalam penelitian ini
berat Kegiatan Pembangunan Sekolah diharapkan dapat meningkatkan kualitas,
Terpadu Samarinda diperoleh dengan cara efisiensi waktu dan biaya.
antara lain:

Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya 124


3.4. Tahapan Penelitian b. Pekerjaan timbunan atau pemerataan
1. Studi pustaka dari berbagai buku literatur tanah
yang berhubungan dengan alat berat Pekerjaan timbunan ini dimaksudkan
proyek, untukmeratakan tanah hasil galian dan
2. Merangkum teori yang saling ber- juga meratakan permukaan tanah agar
hubungan antara manajemen konstruksi sesuai dengan elevasi tanah yang
dan hal-hal terkait dengan alat berat, diinginkan
3. Mengumpulkan dan mengolah data-data
yang didapat dari Dinas Permukiman dan 4.2 Data Proyek
Pengembangan Kota Samarinda dan PT. Volume pekerjaan galian dan
Tamako Raya Perdana sebagai timbunan tanah didapat dari Dinas
kontraktor/pelaksana pekerjaan pema- Permukiman dan Pengembangan Kota
tangan lahan, Kegiatan Pembangunan Samarinda beserta gambar kontur dan
Sekolah Terpadu Samarinda, potongan melintang.
4. Menentukan volume galian dan urugan STATION AREAL (M2) VOLUME (M3)
pada pekerjaan pematangan lahan, CUT FILL CUT FILL
Kegiatan Pembangunan Sekolah Terpadu STA 0 + 10 - 226,51 - 1.132,55
Samarinda, STA 0 + 20 22,26 506,61 111,30 3.665,60
STA 0 + 30 192,68 678,67 1.074,70 5.971,40
5. Menentukan alternatif komposisi alat STA 0 + 40 288,06 733,22 2.403,70 7.104,45
berat yang digunakan (excavator, STA 0 + 50 366,13 771,86 3.270,95 7.525,40
STA 0 + 60 426,21 871,00 3.961,70 8.214,30
bulldozer, vibrator roller, water tanker, STA 0 + 70 471,73 998,87 4.489,70 9.349,35
wheel loader dan dump truck), STA 0 + 80 517,62 1.150,23 4.946,75 10.745,50
6. Menghitung perbandingan biaya dan STA 0 + 90 564,80 1.309,73 5.412,10 12.299,80
STA 0 + 100 612,89 1.487,86 5.888,45 13.987,95
waktu yang optimum pada setiap STA 0 + 110 661,63 1.561,42 6.372,60 15.246,40
alternatif,. STA 0 + 120 727,15 1.266,84 6.943,90 14.141,30
STA 0 + 130 851,94 763,35 7.895,45 10.150,95
STA 0 + 140 1.050,14 394,98 9.510,40 5.791,65
STA 0 + 150 1.389,83 277,77 12.199,85 3.363,75
STA 0 + 160 1.732,05 217,24 15.609,40 2.475,05
IV. ANALISIS HASIL PERHITUNGAN STA 0 + 170 2.126,02 172,62 19.290,35 1.949,30
DAN PEMBAHASAN STA 0 + 180 2.276,18 124,71 22.011,00 1.486,65
STA 0 + 190 2.481,82 40,62 23.790,00 826,65
STA 0 + 200 2.623,60 77,96 25.527,10 592,90
4.1. Gambaran Umum Proyek STA 0 + 210 2.740,90 166,40 26.822,50 1.221,80
Kegiatan Pembangunan Sekolah STA 0 + 220 2.765,82 287,66 27.533,60 2.270,30
STA 0 + 230 2.663,75 455,45 27.147,85 3.715,55
Terpadu Samarinda, terletak jalan Kadrie STA 0 + 240 2.493,42 624,29 25.785,85 5.398,70
Oening (komplek Perumahan Dinas STA 0 + 250 2.414,00 652,86 24.537,10 6.385,75
STA 0 + 260 2.258,80 617,50 23.364,00 6.351,80
Kehutanan dan Perumahan Wartawan), STA 0 + 270 1.697,56 616,73 19.781,80 6.171,15
Kelurahan Air Hitam, Kecamatan STA 0 + 280 600,38 989,09 11.489,70 8.029,10
Samarinda Utara, Kota Samarinda, Propinsi STA 0 + 290 246,67 1.852,93 4.235,25 14.210,10
STA 0 + 300 37,04 2.094,64 1.418,55 19.737,85
Kalimantan Timur. Pekerjaan pematangan STA 0 + 310 2.296,50 185,20 21.955,70
lahan (land clearing) pada Kegiatan STA 0 + 320 12,18 2.478,05 60,90 23.872,75
STA 0 + 330 36,93 2.699,62 245,55 25.888,35
Pembangunan Sekolah Terpadu Samarinda STA 0 + 340 74,93 2.447,34 559,30 25.734,80
terdiri dari beberapa item pekerjaan utama, STA 0 + 350 148,19 1.987,49 1.115,60 22.174,15
STA 0 + 360 210,70 1.644,85 1.794,45 18.161,70
antara lain: STA 0 + 370 345,69 961,67 2.781,95 13.032,60
a. Pekerjaan galian tanah STA 0 + 380 653,99 443,17 4.998,40 7.024,20
Pekerjaan ini dilakukan penggalian STA 0 + 390 1.180,95 353,80 9.174,70 3.984,85
STA 0 + 400 1.625,01 393,23 14.029,80 3.735,15
tanah dan tanah dari hasil galian STA 0 + 410 1.901,38 459,84 17.631,95 4.265,35
dikumpulkan atau dijadikan sebagai STA 0 + 420 2.274,10 454,52 20.877,40 4.571,80
STA 0 + 430 2.473,57 447,07 23.738,35 4.507,95
bahan timbunan tanah pada permukaan STA 0 + 440 2.931,93 438,93 27.027,50 4.430,00
tanah yang mempunyai elevasi lebih STA 0 + 450 3.378,24 429,79 31.550,85 4.343,60
rendah dari yang direncanakan STA 0 + 460 2.895,11 418,93 31.366,75 4.243,60
STA 0 + 470 2.360,61 404,40 26.278,60 4.116,65

Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya 125


STA 0 + 480 1.800,74 386,09 20.806,75 3.952,45 Satu Kuanti Biaya Satuan Jumlah
STA 0 + 490 1.034,03 363,98 14.173,85 3.750,35 No Uraian
an tas (Rp) (Rp)
STA 0 + 500 593,07 363,98 8.135,50 3.639,80 A Peralatan
629.358,95 416.898,80 1 Bulldozer Je 0,020 624.203,13 12.308,89
Vibrator
2 Je 0,003 309.855,63 787,19
Dari tabel pekerjaan galian dan timbunan Roller
3 Water Tank Je 0,009 152.362,69 1.430,64
pada pekerjaan Kegiatan Pembangunan
Sekolah Terpadu Samarinda di atas, maka Jumlah 14.526,71
didapat volume tanah yang harus
dipindahkan sebesar:
a. Volume tanah yang dibuang keluar V. KESIMPULAN DAN SARAN
3
areal adalah : 212.460,15 m 5.1 Kesimpulan
b. Volume tanah yang dipindahkan lebih a. Berdasarkan permasalahan, data dan
3
dari 100 m adalah : 102.076,20 m produktifitas alat berat pada pekerjaan
Volume tanah yang dipindahkan sampai pematangan pematangan lahan (land
dengan 100 m adalah : 314.882,60 m clearing) pada Kegiatan Pembangunan
Sekolah Terpadu Samarinda yang
ANALISA HARGA SATUAN meliputi pekerjaan pematangan lahan,
serta pembuangan sisa tanah ke quary,
Jenis : Tanah yg dibuang diperoleh hasil penelitian berupa
Pekerjaan keluar areal komposisi alat berat yang tepat dan
Volume : 212.460,15 m3 dapat digunakan agar seluruh alat berat
Pekerjaan dapat bekerja optimal. Setelah dianalisa
diperoleh jumlah peralatan pada
Satua Kuan-
Biaya
Jumlah masing-masing pekerjaan dengan
No Uraian Satuan
n titas
(Rp)
(Rp) komposisi sebagai berikut :
A Peralatan Pekerjaan pembuangan tanah keluar
1 Excavator Je 0,045 366.467,50 16.467,69 areal
2 Dump Truck Je 0,089 183.941,47 16.453,55 1. 7 unit Excavator PC 200
Jumlah 32.921,24 2. 14 unit Dump Truck kapasitas 5
m3
Jenis : Tanah yg dipindahkan Pekerjaan pemindahan tanah dengan
Pekerjaan lebih dari 100 m jarak lebih dari 100 m
Volume : 102.076,20 m3 1. 2 unit Bulldozer
Pekerjaan 2. 4 unit Excavator PC 200
3. 18 unit Dump Truck kapasitas 5
Biaya
No Uraian
Satu Kuanti
Satuan
Jumlah m3
an tas (Rp) 4. 1 unit Vibrator Roller
(Rp)
A Peralatan 5. 1 unit Water Tank)
1 Bulldozer Je 0,020 624.203,13 12.308,89 Pekerjaan pemindahan tanah dengan
2 Excavator Je 0,045 366.467,50 16.467,69
3 Dump Truck Je 0,078 183.941,47 14.406,56 jarak sampai 100 m
4 Vibrator Roller Je 0,003 309.855,63 787,19 1. 5 unit Bulldozer
5 Water Tank Je 0,009 152.362,69 1.430,64 2. 1 unit Vibrator Roller
Jumlah 45.400,96 3. 3 unit Water Tank)
b. Dimana waktu yang diperlukan untuk
Jenis : Tanah yg dipindahkan melakukan pekerjaan adalah 1.360 jam
Pekerjaan dibawah 100 m (170 hari). Dengan total biaya Rp.
Volume : 314.882,60 m3 3.276.810.025,00
Pekerjaan Menambahan dan mengurangi
jumlah alat pada setiap alternatif

Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya 126


komposisi dapat mempengaruhi efisiensi VI. DAFTAR PUSTAKA
waktu dan biaya untuk dapat
menyelesaikan pekerjaan land clearing Imam Suharto, 1998. Manajemen Proyek
pada Kegiatan Pembangunan Sekolah (dari konseptual sampai
Terpadu Samarinda. operasional), Erlangga, Jakarta.
Wulfram I. Ervianto, 2005. Manajemen
5.2 Saran Proyek Konstruksi Edisi Revisi,
Pengelolaan dan pemanfaatan alat Andi, Yogyakarta.
berat yang lebih baik dapat mempercepat
target waktu yang diharapkan dan dapat Rochmanhadi, 1982. Alat-alat Berat dan
menekan biaya lebih efisien, hal ini Penggunaannya, Departemen
didukung oleh: Pekerjaan Umum, Jakarta.
1. Ketepatan dalam memilih alat berat Rochmanhadi, 1983. Kapasitas dan
sesuai dengan bidang pekerjaan yang Produksi Alat-Alat Berat,
dikerjakan. Departemen Pekerjaan Umum,
2. Menaikkan angka produktivitas alat Jakarta.
berat tersebut atau menaikkan jam kerja
alat berat. Rochmanhadi, 1983. Contoh RAB
3. Mengkombinasi atau menambah alat Pekerjaan Tanah, Departemen
berat. Pekerjaan Umum, Jakarta.
4. Produktivitas alat berat yang tinggi Analisa Bina Marga, 1995. Panduan
harus sebanding dengan upah yang Analisa Harga Satuan, Direktorat
diberikan kepada tenaga atau operator Jenderal Bina Marga, Jakarta
yang bekerja.
5. Kondisi alat berat yang baik.
6. Operator yang berpengalaman dalam
mengendalikan alat berat

Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya 127


Jurnal Teknik Sipil Untag Surabaya 128

You might also like