You are on page 1of 48

KONSEP DASAR ADMINISTRASI

PENDIDIKAN

BAB I PEMBAHASAN

KONSEP DASAR ADMINISTRASI PENDIDIKAN

1.1 PENGERTIAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN, SCOPE DAN FUNGSIFUNGSI POKOK

ADMINISTRASI PENDIDIKAN

A. Konsep dasar administrasi pendidikan

Dalam pembahasan ini, konsep administrasi dipandang sama dengan konsep Manajemen.

Manajemen Pendidikan terdiri dari dua kata yaitu manajemen dan pendidikan, secara sederhana

manajemen pendidikan dapat diartikan sebagai manajemen yang diterapkan dalam bidang

pendidikan dengan spesifikasi dan ciri-ciri khas yang berkaitan dengan pendidikan. Oleh karena

itu pemahaman tentang manajemen pendidikan menuntut pula pemahaman tentang manajemen

secara umum. Berikut ini akan dikemukakan tentang makna manajemen.

B. Manajemen dan Administras pendidikan

Istilah lain yang hamper sama artinya dengan administrasi pendidikan ialah manajemen. Hanya

dewasa ini, manajemen lebih terkenal dan umum dipakai didalam dunia perusahaan atau

ekonomi dari pada didalam dunia pendidikan. dari segi bahasa management berasal dari kata

manage (to manage) yang berarti to conduct or to carry on, to direct (Webster Super New

School and Office Dictionary), dalam Kamus Inggeris Indonesia kata Manage diartikan

Mengurus, mengatur, melaksanakan, mengelola(John M. Echols, Hasan Shadily, Kamus


Inggeris Indonesia) , Oxford Advanced Learners Dictionary mengartikan Manage sebagai to

succed in doing something especially something difficult.. Management the act of running and

controlling business or similar organization

sementara itu dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Manajemen diartikan sebagai Prose

penggunaan sumberdaya secara efektif untuk mencapai sasaran(Kamus Besar Bahasa

Indonesia). Adapun dari segi Istilah telah banyak para ahli telah memberikan pengertian

manajemen, dengan formulasi yang berbeda-beda, berikut ini akan dikemukakan beberapa

pengertian manajemen guna memperoleh pemahaman yang lebih jelas.

Pendapat Pakar tentang Manajemen/Administrasi

No Pengertian manajemen Pendapat

1. 1 The most comporehensive definition views management as an integrating process by which

authorized individual create, maintain, and operate an organization in the selection an

accomplishment of its aims (Lester Robert Bittel (Ed), 1978 : 640)

2. 2 Manajemen itu adalah pengendalian dan pemanfaatan daripada semua faktor dan

sumberdaya, yang menurut suatu perencanaan (planning), diperlukan untuk mencapai atau

menyelesaikan suatu prapta atau tujuan kerja yang tertentu (Prajudi Atmosudirdjo,1982 : 124)

3. 3 Management is the use of people and other resources to accomplish objective ( Boone&

Kurtz. 1984 : 4)

4. 4 .. management-the function of getting things done through people (Harold Koontz, Cyril

ODonnel:3)

5. 5 Manajemen merupakan sebuah proses yang khas, yang terdiri dari tindsakan-tindakan :

Perencanaan, pengorganisasian, menggerakan, dan poengawasan, yang dilakukan untuk


menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan

sumberdaya manusia serta sumber-sumber lain (George R. Terry, 1986:4)

6. 6 Manajemen dapat didefinisikan sebagai kemampuan atau ketrampilan untuk memperoleh

sesuatu hasil dalam rangka pencapaian tujuan melalui kegiatan-kegiatan orang lain. Dengan

demikian dapat pula dikatakan bahwa manajemen merupakan alat pelaksana utama administrasi

(Sondang P. Siagian. 1997 : 5)

7. 7 Management is the process of efficiently achieving the objectives of the organization with

and through people De Cenzo&Robbin

1999:5

dengan memperhatikan beberapa definisi di atas nampak jelas bahwa perbedaan formulasi hanya

dikarenakan titik tekan yang berbeda namun prinsip dasarnya sama, yakni bahwa seluruh

aktivitas yang dilakukan adalah dalam rangka mencapai suatu tujuan dengan memanfaatkan

seluruh sumberdaya yang ada, sementara itu definisi nomor empat yang dikemukakan oleh G.R

Terry menambahkan dengan proses kegiatannya, sedangkan definisi nomor lima dari Sondang P

Siagian menambah penegasan tentang posisi manajemen hubungannya dengan administrasi.

Sedangkan Pendapat lain dikemukakan oleh Liang Gie dalam Ali Mufiz (2004:1.4) menyebutkan

bahwa Administrasi adalah suatu rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh sekelompok orang

dalam bentuk kerjasama untuk mencapai tujuan tertentu. Sehingga dengan demikian Ilmu

Administrasi dapat diartikan sebagai suatu ilmu yang mempelajari proses, kegiatan dan dinamika

kerjasama manusia.

Terlepas dari perbedaan tersebut, berdasarkan pengertian administrasi atau manajemen dari

beberapa pendapat terdapat beberapa prinsip yang nampaknya menjadi benang merah tentang

pengertian administrasi/manajemen yakni :


1. Manajemen merupakan suatu kegiatan

2. Manajemen menggunakan atau memanfaatkan pihak-pihak lain

3. Kegiatan manajemen diarahkan untuk mencapai suatu tujuan tertentu

Sehingga dapat disimpulkan pengertian administrasi dan manajemen dalam pendidikan

sama,hanya pengertian manajemen sering dipakai pada dunia perusahaan dan ekonomi. Dengan

demikian manajemen itu sendiri adalah intinya dari administrasi.sebagaimana dapat diasumsikan

segenap proses pengarahan dan pengintegrasian segala sesuatu, baik personal, spiritual maupun

material yang bersangkut paut dengan pencapaian tujuan.

Setelah melihat pengertian manajemen, maka nampak jelas bahwa setiap organisasi termasuk

organisasi pendidikan seperti Sekolah akan sangat memerlukan manajemen untuk

mengatur/mengelola kerjasama yang terjadi agar dapat berjalan dengan baik dalam pencapaian

tujuan, untuk itu pengelolaannya mesti berjalan secara sistematis melalui tahapan-tahapan

dengan diawali oleh suatu rencana sampai tahapan berikutnya dengan menunjukan suatu

keterpaduan dalam prosesnya, dengan mengingat hal itu, maka makna pentingnya manajemen

semakin jelas bagi kehidupan manusia termasuk bidang pendidikan.

C. Pengertian Administrasi Pendidikan

Setelah memperoleh gambaran tentang manajemen secara umum maka pemahaman tentang

manajemen pendidikan akan lebih mudah, karena dari segi prinsip serta fungsi-fungsinya

nampaknya tidak banyak berbeda, perbedaan akan terlihat dalam substansi yang dijadikan objek

kajiannya yakni segala sesuatu yang berkaitan dengan masalah pendidikan.

Oteng Sutisna (1989:382) menyatakan bahwa Administrasi pendidikan hadir dalam tiga bidang

perhatian dan kepentingan yaitu : (1) setting Administrasi pendidikan (geografi, demograpi,

ekonomi, ideologi, kebudayaan, dan pembangunan); (2) pendidikan (bidang garapan


Administrasi); dan (3) substansi administrasi pendidikan (tugas-tugasnya, prosesnya, asas-

asasnya, dan prilaku administrasi), hal ini makin memperkuat bahwa manajemen/administrasi

pendidikan mempunyai bidang dengan cakupan luas yang saling berkaitan, sehingga pemahaman

tentangnya memerlukan wawasan yang luas serta antisipatif terhadap berbagai perubahan yang

terjadi di masyarakat disamping pendalaman dari segi perkembangan teori dalam hal

manajemen/administrasi.

Dalam kaitannya dengan makna manajemen/Administrasi Pendidikan berikut ini akan

dikemukakan beberapa pengertian manajemen pendidikan yang dikemukakan para ahli. Dalam

hubungan ini penulis mengambil pendapat yang mempersamakan antara Manajemen dan

Administrasi terlepas dari kontroversi tentangnya, sehingga dalam tulisan ini kedua istilah itu

dapat dipertukarkan dengan makna yang sama.

Pendapat Pakar tentang Administrasi/manajemen Pendidikan:

No Pengertian Administrasi/manajemen Pendidikan Pendapat

1. 1 Administrasi pendidikan dapat diartikan sebagai keseluruhan proses kerjasama dengan

memanfaatkan semua sumber personil dan materil yang tersedia dan sesuai untuk mencapai

tujuan pendidikan yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien Djaman Satori, (1980: 4)

2. 2 Dalam pendidikan, manajemen itu dapat diartikan sebagai aktivitas memadukan sumber-

sumber pendidikan agar terpusat dalam usaha mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan

sebelumnya Made Pidarta, (1988:4)

4. 3 educational administration is a social process that take place within the context of social

system Castetter. (1996:198)

5. 4 Manajemen pendidikan dapat didefinisikan sebagi proses perencanaan, pengorganisasian,

memimpin, mengendalikan tenaga pendidikan, sumber daya pendidikan untuk mencapai tujuan
pendidikan Soebagio Atmodiwirio. (2000:23)

6. 5 Manajemen pendidikan ialah suatu ilmu yang mempelajari bagaimana menata sumber daya

untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara produktif dan bagaimana menciptakan

suasana yang baik bagi manusia yang turut serta di dalam mencapai tujuan yang disepakati

bersama Engkoswara (2001:2)

Pendapat lain dikemukakan Pengertian Administrasi Pendidikan Berdasarkan etimologi

administrasi berasal dari bahasa latin yang terdiri dari ad artinya intensif dan ministrare

artinya melayani, membantu atau mengarahkan. Jadi pengertian administrasi adalah melayani

secara intensif. Dari perkataan administrare terbentuk kata benda administrario dan kata

administrauus yang kemudian masuk ke dalam bahasa Inggris yakni administration (DR.

Hadari Nawawis, 1982). Selain itu dikenal juga kata administratie yang berasal dari kata

belanda, namun memilki arti yang lebih sempit, sebab terbatas pada aktivitas ketatatusahaan

yaitu kegiatan penyusunan dan pencatatan keterangan yang diperoleh secara sistematis.

Administrasi sering dikaitkan dengan aktivitas administrasi perkantoran yang hanya merupakan

salah satu bidang dari aktivitas adminstrasi yang sebenarnya.

Ditinjau dari katanya, administrasi mempunyai arti sempit dan arti luas. Dalam arti sempit

diartikan sebagai kegiatan pencatatan data, surat-surat informasi secara tertulis serta

penyimpanan dokumen sehingga dapat dipergunakan kembali bila diperlukan. Dalam hal ini

kegiatan administrasi meliiputi pekerjaan tata usaha. Dalam arti luas, administrasi menyangkut

kegiatan manajemen/pengelolaan terhadap keseluruhan komponen organisasi untuk mewujudkan

tujuan/program organisasi.

Sedangkan administrasi pendidikan merupakan perpaduan dari dua kata, yakni administrasi

dan pendidikan. Pada hakekatnya administrasi pendidikan adalah penerapan ilmu administrasi
dalam dunia pendidikan atau dalam pembinaan, pengembangan dan pengendalian usaha praktek-

praktek pendidikan. Administrasi sekolah merupakan salah satu bagian dari administrasi

pendidikan, yaitu administrasi pendidikan yang dilaksanankan di sekolah. Salah satu alat

administrasi sekolah adalah tata usaha.

berdasarkan pendapat beberapa pakar tentang pengertian aministrsi dapat di simpulkan bahwa

pekerjaan administrasi merupakan pekerjaan operatif dan manajemen.dengan demikian

pengertian administrasi pendidikan adalah segenap teknik dan prosedur yang digunakan dalam

penyelenggaraan hubungan pendidikan sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan guna

untuk mencapai tujuan pendidikan .

Dalam batasan tersebut di atas, makna administrasi dapat di urai paling tidak menjadi lima

pengertian pokok, yaitu :

1. Administrasi merupakan kegiatan atau kegiatan manusia

2. Rangkaian kegiatan itu marupakan suatu proses/pengelolaan dari suatu kegiatan yang

kompleks, oleh sebab itu bersifat dinamis

3. Prose situ dilakukan bersama oleh sekelompok manusia yang tergabung dalam suatu

organisasi

4. Proses itu dilakukan dalam rangka mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya

5 Proses pengelolaan itu dilakukan agar tujuannya dapat dicapai secara efektif dan

efisien.(Tsauri:2:2007)

administrasi pendidikan mempunyai pengertian kerja sama untuk mencapai tujuan pendidikan.

Seperti kita ketahui, tujuan pendidkan itu merentang dari tujuan yang sederhana sampai dengan

tujuan yang kompleks, tergantung lingkup dan tingkat pengertian pendidikan yang dimaksud

D. Ruang Lingkup (Bidang Garapan) Administrasi Pendidikan


Administrasi pendidikan mempunyai ruang lingkup/bidang garapan yang sangat luas. Secara

lebih rinci ruang lingkup adcministrasi pendidikan dapat diuraikan sebagai berikut :

a. Administrasi tata laksana sekolah, Hal ini meliputi :

1. Organisasi dan struktur pegawai tata usaha

2. Otorosasi dan anggaran belanja keuangan sekolah

3. Masalah kepegawaian dan kesejahteraan personel sekolah

4. Masalah perlengkapan dan perbekalan

5. Keuangan dan pembukuannya

b. Administrasi personel guru dan pegawai sekolah, hal ini meliputi :

1. Pengangkatan dan penempatan tenaga guru

2. Organisasi personel guru-guru

3. Masalah kepegawaian dan kesejahteraan guru

4. Rencana orientasi bagi tenaga guru yang baru

5. Inservice training dan up-grading guru-guru

c. Administrasi peserta didik, Hal ini meliputi :

1. Organisasi dan perkumpulan peserta didik

2. Masalah kesehatan dan kesejahteraan peserta didik

3. Penilaian dan pengukuran kemajuan peserta didik

4. Bimbingan dan penyuluhan bagi peserta didik (guidance and counseling)

d. Supervisi pengajaran, Hal ini meliputi :

1. Usaha membangkitkan dan merangsang semangat guru-guru dan pegawai tata usaha dalam

menjalankan tugasnya masing-masing sebaik-baiknya.

2. Usaha mengembangkan, mencari, dan menggunakan metode-metode baru dalam mengajar dan
belajar yang lebih baik

3. Mengusahakan cara-cara menilai hasil-hasil pendidikan dan pengajaran.

e. Pelaksanaan dan pembinaan kurikulum

Hal ini meliputi :

1.Mempedomani dan merealisasikan apa yang tercantum di dalam kurikulum sekolah yang

bersangkutan dalam usaha mencapai dasar-dasar dan tujuan pendidikan dan pengajaran

2 .menyusun dan melaksanakan organisasi kurikulum beserta materi-materi, sumber-sumber dan

metode-metode pelaksanaanya, disesuaikan dengan pembaharuan pendidikan dan pengajaran

serta kebutuhan mesyarakat dan lingkungan sekolah

3. kurikulum bukanlah merupakan sesuatu yang harus didikuti dan diturut begitu saja dengan

mutlak tanpa perubahan dan penyimpangan sedikitpun.

4. Kurikulum merupakan pedoman bagi para guru dalam menjalankan tugasnya.

f. Pendirian dan perencanaan bangunan sekolah, Hal in meliputi :

1.Cara memilih letak dan menentukan luas tanah yang dibutuhkan

2.Mengusahakan, merencanakan dan menggunakan biaya pendirian gedung sekolah

3.Menentukan jumlah dan luas ruangan-ruangan kelas, kantor, gudang, asrama, lapangan olah

raga,dan sebagainya.

4.Cara-cara penggunaan gedung sekolah dan fasilitas-fasilitas lainyang efektif dan produktif,

serta pemeliharaannya secara kontinyu.

5. Alat-alat perlengkapan sekolah dan alat-alat pelajaran yang dibutuhkan

g. Hubungan sekolah dengan masyarakat

Hal ini mencakup hubungan sekolah dengan sekolah-sekolah lain, hubungan sekolah dengan

instansi-instansi dan jawsatan-jawatan lain dan hubungan sekolah dengan masyarfakat pada
umumnya. Hendaknya semua hubungan itu merupakan hubungan kerjasama yang bersifat

pedagogis, sosiologis dan produktif yang dapat mendatangkan keuntungan dan perbaikan serta

kemajuan bagi kedua belah pihak.

Dari apa yang telah diuraikan di atas, ruang lingkup yang tercakup di dalam administrasi

pendidikan dapat dikelompokkan sebagai berikut :

1. Administrasi material,yaitu kegiatan administrasi yang menyangkut bidang-bidang

materi/benda-benda seperti :ketatausahaan sekolah, administrasi keuangan, dan lain-lain.

2. Administrasi personel,mencakup didalamnya administrasi personel guru dan pegawai sekolah,

dan juga administrasi peserta didik.

3. Administrasi kurikulum,yang mencakup didalamnya penyusunan kurikulum, pembinaan

kurikulum, pelaksanaan kurikulum, seperti pembagian tugas mengajar pada guru-guru,

penyusunan silabus,dan sebagainya.(Tsauri:13-16:2007)

E.Masalah fukos dan lokus dari administtrasi pendidikan

1 Pendekatan proses administrasi memandang administrasi sebagai satu proses kerja yang

dipergunakan untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi. Pendekatan ini juga seringkali disebut

dengan pendekatan operasional.

2 Pendekatan empiris hendak melakukan generalisasi atas kasus-kasus yang telah secara sukses.

Pendekatan ini seringkali disebut juga sebagai pendekatan pengalaman.

3. Pendekatan perilaku manusia memandang bahwa pencapaian tujuan-tujuan organisasi

tergantung pada penerapan prinsip-prinsip psikologis. Pendekatan ini telah menampilkan aspek

manusia sebagai elemen utama administrasi.

4. Pendekatan sistem sosial memandang administrasi sebagai satu sistem sosial. Kesadaran akan

berbagai keterbatasan organisasi dapat menumbuhkan semangat kerjasama di antara anggota-


anggota organisasi.

5. Pendekatan matematik memandang model-model matematik dapat diterapkan pada

administrasi, dengan tujuan untuk melakukan peramalan.

6. Pendekatan teori keputusan memandang pembuatan keputusan sebagai fungsi utama

administrasi. Semula pendekatan ini hanya membahas dan melakukan evaluasi terhadap

alternatif-alternatif dalam memilih tindakan yang akan diambil, tetapi kemudian pendekatan ini

juga mengkaji semua aktivitas organisasi.

F .PENTINGYA STUDY ADMINISTRASI DALAM PENDIDIKAN

Administrasi dalam pendidikan yang tertib dan teratur, sangat diperlukan untuk meningkatkan

kemampuan pengelolaan pendidikan bagi Kepala Sekolah dan Guru. Peningkatan kemampuan

tersebut akan berakibat positif, yaitu makin meningkatnya efisiensi, mutu dan perluasan pada

kinerja di dunia pendidikan tersebut. Untuk memperlancar kegiatan di atas agar lebih efektif dan

efisien perlu informasi yang memadai. Sistem informasi di dunia pendidikan ini menyangkut dua

hal pokok yaitu kegiatan pencatatan data(recording system) dan pelaporan (reporting system).

Administrasi suatu lembaga pendidikan merupakan suatu sumber utama manajemen dalam

mengatur proses belajar mengajar dengan tertib sehingga tercapainya suatu tujuan terpenting

pada lembaga pendidikan tersebut. Yang sangat diperlukan oleh para pelaku pendidikan untuk

melakukan tugas dan profesinya. Kepala Sekolah dan guru disekolah sangat memerlukan data-

data tentang siswa, kurikulum, sarana dan sebagainya untuk pengelolaan sekolah sehari-hari.

Pengawas pendidikan di semua tingkat memerlukan data-data tersebut sebagai bahan sarana

supervisi. Untuk tingkat yang lebih tinggi misalnya Dinas Penididikan mulai tingkat kecamatan

sampai propinsi memerlukan data untuk pelaporan yang lebih tinggi, untuk melakukan

pembinaan, serta untuk menyusun rencana atau program pendidikan pada masa mendatang. Di
tingkat pusat (nasional) data pendidikan diperlukan untuk perencanaan yang lebih makro,

melakukan pembinaan, pengawasan, penilaian (evaluasi), dan keperluan administrasi lainnya.

Data pendidikan yang terdapat disekolah sangat banyak macam dan jenisnya. Ada yang bersifat

relatif tetap dan ada yang selalu berubah. Untuk mendapatkan gambaran perubahan data dari

waktu ke waktu, perlu dilakukan pencatatan yang teratur dan berkelanjutan dengan

menggunakan sistem yang baku dalam satu sistem. Agar pencatatan data lebih akurat dan benar

sesuai yang diharapkan tenaga administrasi yang terampil dan mengetahui apa yang menjadi

tugasnya.

Di lembaga pendidikan tingkat menengah hampir sebagian besar belum ada tenaga administrasi

sesuai yang diharapkan. Kepala Sekolah sebagai administrator di lingkungan sekolah yang

dipimpinnya, dalam melaksanakan tugas administrasi dibantu oleh guru dengan cara membagi

tugas administrasi mereka. Agar dalam melaksanakan tugas administrasi dan pelaporan, cepat

dan benar diperlukan pedoman administrasi di tingkat sekolah.

G. Tujuan Administrasi Pendidikan

Tujuan adminitstrasi pada umumnya adalah agar semua kegiatan mandukung tercapainya tujuan

pendidikan atau dengan kata lain administrasi yang digunakan dalam dunia pendidikan

diusahakan untuk mencapai tujuan pendidikan.Sergiovanni dan carver (1975)(dalam

burhanuddin:2005) menyebutkan empat tujuan administrasi :

1. efektifitas produksi

2. efesiensi

3. kemampuan menyesuaikan diri (adaptivenes)

4. kepuasan kerja

keempat tujuan tersebut digunakan sebagai kriteria untuk menentukan keberhasilan dalam
penyelenggaraan sekolah. Sebagai contoh: sekolah mempinyai fungsi untuk mencapai efektivitas

produksi, yaitu menghasilkan lulusan yang sesuai dengan tuntutan kurikulum. Dalam pencapaian

tujuan tersebut harus dilakukan usaha seefisien mungkin, yaitu menggunakan kepuan dana, dan

tenaga seminimal mungkin,tetapi memberikan hasil sebaik mungkin, sehingga lulusan tersebut

dapat melanjutkan ketingkat berikutnya dan dapat menyesuaikan dirinya dengan lingkunganya

yang barudan selanjutnya lulusan ini akan mencari kerja pada perusahaan yang memberikan

kepuasan kerja kepada mereka.

H. Dasar dan Prinsip Administrasi Pendidikan

Berikut ini merupakan dasar yang perlu diperhatikan agar administrator dapat mencapai sukses

dalam tugasnya. Beberapa dasar dalam administrasi antara lain :

1. Prinsip Efisiensi

Administrator akan berhasil dalam tugasnya bila dia menggunakan semua sumber, tenaga, dana,

dan fasilitas yang ada secara efisien.

2. Prinsip Pengelolaan

Administrator akan memperoleh hasil yang paling efektif dan efisien dengan cara melakukan

pekerjaan manejemen, yakni merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan dan melakukan

pemeriksaan (pengontrolan).

3. Perinsip Pengutamaan Tugas Pengelolaan Bila diharuskan untuk memilih pekerjaan

manajemen dan pekerjaan operatif dalam waktu yang sama, seorang administrator cenderung

memprioritaskan pekerjaan operatif. Namun ia sebaiknya tidak memfokuskan perhatiannya pada

pekerjaan operatif saja karena bila ia hanya berkecimpung dalam tugas-tugas operatif saja, maka

pekerjaan pokoknya akan terbengkalai.

4. Prinsip Kepemimpinan yang Efektif


Seorang administrator akan berhasil dalam tugasnya apabila ia memiliki gaya kepemimimpinan

yang efektif, yakni memperhatikan hubungan antar manusia (human relationship), Pelaksanaan

tugas serta memperhatikan situasi dan kondisi (sikon) yang ada.

Adapun tentang gaya kepemiminan yang efektif adalah mampu memelihara hubungan baik

dengan bawahannya. Di samping itu ia juga harus memperhatikan pembagian dan penyelesaian

tugas bagi setiap anggota organisasi yang sesuai dengan jenis pekerjaanya.

5. Prinsip Kerjasama

Administrator dikatakan berhasil dalam melakukan tugasnya bila ia mampu mengembangkan

kerjasma antara seluruh anggota baik secara horizontal maupun secara vertikal.

Adapun prinsip-prinsip yang digunakan dalam kurikulum 1975 sebagai landasan operasional

kegiatan administrasi di sekolah adalah berikut ini:

1. Prinsip Fleksibilitas

Penyelenggaraan pendidikan di sekolah harus memperhatikan faktor-faktor ekosistem dan

kemampuan menyediakan fasilitas untuk pelaksanaan pendidikan sekolah.

2. Prinsip Efisien dan Efektivitas

Efisiensi tidak hanya dalam penggunaan waktu secara tepat, melainkan juga dalam

pendayagunaan tenaga secara optimal.

3. Prinsip berorientasi pada Tujuan Semua kegiatan pendidikan harus beriorientasi untuk

mencapai tujuan. Administrasi pendidikan di sekolah merupakan komponen dalam sistem

pendidikan maka untuk menjamin tercapainya tujuan tersebut, tujuan operasional yang sudah

dirumuskan harus menjadi sandaran orientasi bagi pelaksanaan kegiatan administrasi pendidikan

di sekolah.

4. Prinsip Kontinuitas
Prinsip kontinuitas ini merupakan landasan operasional dalam melaksanakan kegiatan

administrasi di sekolah. Karena itu, dalam tiap jenjang pendidikan harus memiliki hirarki yang

saling berhubungan.

5. Prinsip Pendidikan Seumur Hidup

Setiap manusia Indonesia diharapkan untuk selalu berkembang. Karena itu masyarakat ataupun

pemerintah diharapkan dapat menciptakan situasi yang dapat mendukung dalam proses belajar

mengajar. Dalam pelaksanaan administrasi pendidikan, prinsip tersebut perlu digunakan sebagai

landasan operasional.

Ada sebuah prinsip-prinsip administrasi yang menyinggung organisasi, diantara prinsip-prinsip

tersebut adalah :

1. Memiliki tujuan yang jelas .

2. Tiap anggota dapat memahami dan menerima tujuan tersebut

3. Adanya kesatuan arah sehingga dapat menimbulkan kesatuan tindakan dan pikiran

4. Adanya kesatuan perintah (Unity of command); para bawahan hanya mempunyai seorang

atasan langsung dari padanya menerima perintah atau bimbingan dan kepada siapa ia harus

mempertanggung jawabkan hasil pekerjaannya.

5. Koordinasi tentang wewenang dan tanggung jawab, maksudnya ada keseimbangan antara

wewenang dan tanggung jawab masing-masing anggota

6. Adanya pembagian tugas atau pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan, keahlian dan bakat

masing-masing, sehingga dapat menimbulkan kerjasama yang harfmonis dan

kooperatif.(Tsauri:22:2007)

I. Fungsi fungsi Administrasi Pendidikan / sekolah

Fungsi Umum Administrasi Pendidikan dan Penerapannya di Sekolah :


Fungsi dari administrasi pendidikan yaitu pengarahan tenaga baik jasmaniah maupun rohaniah

untuk melaksanakan tugas atau memecahkan masalah guna mencapai tujuan pendidikan yang

telah ditetapka secara efektif dan efisien.

Agar kegiatan dalam komponen administrasi pendidikan dapat berjalan dengan baik dan

mencapai tujuan,kegiatan tersebut harus dikelola melalui suatu tahapan proses yang merupakan

daur (siklus). Adapun proses administrasi pendidikan itu meliputi fungsi-fungsi perencanaan,

pengorganisasian, koordinasi, komunikasi, supervise kepegawaian dan pembiayaan dan evaluasi.

Semua fungsi tersebut satu sama lain bertalian sangat erat. Untuk menadapat gambaran yang

lebih jelas tentang fungsi-fungsitersebut di bawah ini akan diuraikan secara lebih rinci.

Bahwa administrasi sekolah memiliki fungsi :

a. Perencanaan ( Planning )

b. Pengorganisasian ( Organizing )

c. Pengoordinasian ( Coordinating )

d. Komunikasi

e. Supervisi

f. Kepegawaian ( Staffing )

g. Pembiayaan ( Budgeting )

h. Penilaian ( Evaluating )

a. Perencanaan (Planning)

Perencanaan merupakan salh satu syarat mutlak bagi setiap kegiatan administrasi. Tanpa

perencanaan,pelaksanaan suatu kegiatan akan mengalami kesulitan dan bahkan kegagalan dalam

mencapai tujuan yang diinginkan. Perencanaan merupakan kegiatan yang harus dilakukan pada

permulaan dan selama kegiatan administrasi itu berlangsung. Di dalam setiap perencanaan ada
dua faktor yang harus diperhatikan,yaitu faktor tujuan dan faktor sarana, baik sarana personel

maupun material.

Langkah-langkah dalam perencanaan meliputi hal-hal sebagai berikut :

1. Menentukan dan merumuskan tujuan yang hendak dicapai

2. Meneliti masalah-masalah atau pekerjaan-pekerjaan yang akan dilakukan

3. Mengumpulkan daa dan informasi-informasi yang diperlukan

4. Menentukan tahap-tahap dan rangkaian tindakan

5. 5. Merumuskan bagimana masalah-masalah itu akan dipecahkan dan bagaimana pekerjaan-

pekerjaan itu akan diselesaikan

Syarat-syarat perencanaan

Dalam menyusun perencanaan syarat-syarat berikut perlu diperhatikan :

1. perencanaan harus didasarkan atas tujuan yang jelas

2. bersifat sederhana, realistis dan praktis

3. terinci, memuat segala uraian serta klarifikasi kegiatan dan rangkaian tindakan sehingga

mudah di pedomani dan dijalankan

4. memiliki fleksibilitas sehingga mudah disesuaikan dengan kebutuhan serta kondisi dan situasi

sewaktu-waktu

5. terfdapat perimbangan antara bermaca-macam bidang yang akan digarap dalam perencanaan

itu, menurut urgensinya masing-masing

6. 6. diusahakan adanya penghematan tenaga, biaya dan waktu serta kemungkinan penggunaan

sumber-sumber daya dan dana yang tersedia sebaik-baiknya diusahakan agar sedapat mengkin

tidak terjadi adanya duplikasi pelaksanaan

Merencanakan berarti pula memikirkan tentang penghematan tenaga, biaya dan waktu, juga
membatasi kesalahan-kesalahan yangmungkin terjadi dan menghindari adanya duplikasi-

duplikasiatau tugas-tugas/pekerjaan rangkap yang dapat menghambat jalannyapenyelesaian.

Jadi, perencanaan sebagai suatu fungus administrasi pendidikan dapat disimpulkan sebagai

berikut :perencanaan(planning) adalah aktivitas memikirkan dan memilih rangkaian tindakan-

tindakan yang tertuju pada tercapainya maksu-maksud dan tujuan pedndidikan.

b. Pengorganisasian (Organizing)

Pengorganisasian merupakan aktivitas menyusun dan membentuk hubungan-hubungan kerja

antara orang-orang sehingga terwujud suatu kesatuan usaha dalam mencapai tujuan-tujuan yang

telah ditetapkan. Di dalam pengorganisasian terdapatadanya pembagian tugas-tugas, wewenang

dan tanggung jawab secara terinci menurut bidang-bidang dan bagian-bagian, sehingga dari situ

dapat terciptalah adanya hubungan-hubungan kerjasama yang harfmonis dan lancar menuju

pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.

Pengorganisasian sebagai fungsi administrasi pendidikan menjadi tugas utama bagi para

pemimpin pendidikan termasuk kepala sekolah. Kita mengetahui bahwa dalam kegiatan sekolah

sehari-sehari terdapat bermacam-macam jenis pekerjaan yang memerlukan kecakapandan

keterampilan dan tanggung jawab yang berbeda-beda. Keragaman tugas dan pekerjaan semacam

itu tidak mungkin dilakukan dan dipikul sendiri oleh seoran pemimpin. Dlam hal inilah terletak

bagaimana kecakapan kepala sekolah mengorganisasi guru-guru dan pegawai sekolah lainnya

dalam menjalankan tugasnya sehari-hari sehingga tercipta adanya hubungan kerja sama yang

harmonis dan lancar.

Yang perlu diperhatikan dalam pengorganisasian antara lain ialah bahwa pembagian tugas,

wewenang dan tanggung jawab hendaknya disesuaikan dengan penglaman,bakat, minat,

pengetahuan dan kepribadian masing-masing prang yang dikperlukan dalam menjalankan tugas-
tigas tersebut.

Dengan demikian ,pengorganisasian sebagai salah satu fungsi administrasi pendidikan dapat

disimpulkan sebagai berikut :

pengorganisasian adalah aktivitas-aktivitas menyusun dan membentuk hubungan-hubungan

sehingga terwujudlah kesatuan usaha dealam mencapai maksud-maksud dan tujuan-tujuan

pendidikan.

c. Pengkoordinasian (Coordinating)

Adanya bermacam-macam tugas/pekerjaan yang dilakukan oleh banyak orang, memerlukan

adanya koordinasi dari seorang pemimpin. Adanya koordinasi yang baik dapat menghindarkan

kemungkinan terjadinya persaingan yang tidak sehat dan atau kesimpangsiuran dalam tindakan.

Dengan adanya koordinasi yang baik, semua bagian dcan personel dapat bekerja sama menuju ke

satu arah tujuan yang telah ditetapkan.

Pengkoordinasian diartikan sebagai usaha untuk menyatu padukan kegiatan dari berbagai

individu agar kegiatan mereka berjalan selarfas dengan anggota dalam usaha mencapai tujuan.

Usayha pengkoordinasian dapat dilakukan melalui berbagai cara,seperti:(a)melaksanakan

penjelasan singkat (briefing);(b)mengadakan rapat kerja;(c) memberikan unjuk pelaksanaan dan

petunjuk teknis,dan (d) memberikan balikan tentang hasil sutu kegiatan.(Soetjipto:137:2004)

Dengan demikian,koordinasi sebagai salah satu fungsi administrasi pendidikan dapat

disimpulkan sebagi berikut :

koordinasi adalah aktivitas membawa orang-orang, material, pikiran-pkiran, teknikk-teknik dan

tujuan-tujuan kedalam hubungan yang harmonis dan produktif dalam mencapai suatu tujuan.

d. Komunikasi

Dalam melaksanakan suatu program pendidikan, aktivitas menyebarkan dan menyampaikan


gagasan-gagasan dan maksud-maksud ke seluruh struktur organisasi sanat penting. Proses

menyampaikan atau komunikasi ini meliputi lebih dari pada sekedar menyalurkan pikiran-

pikiran, gagasan-gagasan dan maksud-maksud secara lisan atau tertulis.

Komunikasi secara lisan pada umumnya lebih mendatangkan hasil dan pengertian yang jelas dari

pada secara tertulis. Demikian pula komunikasi yang dilakukan secara informal dan secara

formal mendatangkan hasil yang berbeda pengaruh dan kejelasannya.

Menurut sifatnya, komunikasi ada dua macam yaitu komunikasi bebas dan komunikasi terbatas.

Dalam komunikasi bebas, setiap anggota dapat berkomunikasi dengan setiap anggota yang lain.

sedangkan dalam komunikasi terbatas, setiap anggota hanya dapat berhubungan dengan beberapa

anggota tertentu saja.

Dengan demikian, organisasi sebagai salah satu fungsi administrasi pendidikan dapat

disimpulkan sebagai berikut :

komunikasi dalam setiap bentuknya adalah suatu proses yang hendak mempengaruhi sikap dan

perbuatan orang-orang dalam struktur organisasi.

e. Supervisi

Setiap pelaksanaan program pendidikan memerlukan adanya pengawasan atau supervise.

Pengawasan bertanggung jawab tentang keefektifan program itu. Oleh karena itu, supervise

haruslah meneliti ada atau tidaknya kondisi-kondisi yang akan memungkinkan tercapainya

tujuan-tujuan pendidikan.

Jadi, fungsi supervisi yang terpentig adalah :

1. menentukan kondisi-kondisi/syarat-syarat apakah yang diperlukan

2. memenuhi/mengusahakan syarat-syarat yang diperlukan itu.

Dengan demikian , supervisi sebagai salah satu fungsi administrasi pendidikan dapat
disimpulkan sebagai berikut :

supervise sebagai fungsi administrasi pendidikan berarti aktivitas-aktivitas untuk menentukan

komdisi-kondisi/syarat-syarat yang esensial yang akan menjamin tercapainya tujuan-tujuan

pendidikan.

f. Kepegawaian (Staffing)

Sama halnya dengan fungsi-fungsi administrasi pendidikan yang telah diuraikan terdahulu

kepegawaian merupakan fungsi yang tidak kalah pentingnya. Agak berbeda dangan fungsi-

fungsi administrasi yang telah dibicarakan, dalam kepegawaian yang menjadi titik penekanan

ialah personal itu sendiri. Aktivitas yang dilakukan di dalam kepegawaian antara lain :

menentukan, memilih, menempatkan dan membimbing personel.

Sebenarnya fungsi kepegawaian ini sudah dijalankan sejak penyusunan perencanaan dan

pengorganisasian. Di dalam pengorganisasian telah dipikirkan dan diusahakan agar untuk

personel-personel yang menduduki jabatan-jabatan tertentu di dalam struktur organisasi itu

dipilih dan di angkat orang-orang yang memiliki kecakapan dan kesanggupan yang sesuai

dengan jabatan yang di pegangnya. Dalam hal ini prinsip the right man in the right place selalu di

perhatikan.

g. Pembiayaan

Biaya/pambiayaan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam sebuah organisasi

karena biaya ini sangat menentukan bagi kelancaran jalannya sebuah organisasi, tanpa biaya

yang mencukupi tidak mungklin terjamin kelancaran jalannya suatu organisasi.

Setiap kebutuhan organisasi, baik personel maupun material, semua memerlukan adanya biaya.,

itulah sebabnya masalah pembiayaan ini harus sudah mulai dipikirkan sejak pembuatan planning

sampai dengan pelaksanaannya.


Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam fungsi pembiayaan, antara lain :

1. perencanaan tentang berapa biaya yang diperlukan

2. dari mana dan bagaimana biaya itu dapat diperoleh/diusahakan

3. bagaimana penggunaanya

4. siapa yang akan melaksanakannya

5. bagaimana pembukuan dan pertangung jawabannya

6. bagaimana pengawasannya,dll.

h. Penilaian (Evaluating)

Evaluasi sebagai fungsi administrasi pendidikan adalah aktivitas untuk meneliti dan mengetahui

sampai di mana pelaksanaan yang dilakukan di dalam proses keseluruhan organisasi mencapai

hasil sesuai denhan rencana atau program yang telah di tetapkan dalam rangka pencapaian tujuan

pendidikan. Setiap kegiatan, baik yang dilakukan oleh unsure pimpinan maupun oleh bawahan,

memerlukan adanya evaluasi. Dengan mengetahui kasalahan-kasalahan atau kekurangan-

kekurangan serta kemacetan-kemacetan yang diperoleh dari tindakan evaluasi itu, selanjutnya

dapat di usahakan bagaimana cara-cara memperbaikinya.(Purwanto:15-22:2007)

Secara lebih rinci maksud penilaian (evaluasi) adalah : Memperoleh dasar bagi pertimbangan

apakah pada akhir suatu periode kerja , pekejaan tersebut berhasil Menjamin cara bekerja yang

efektif dan efisien Memperoleh fakta-fakta tentang kesukaran-kesukaran dan untuk menghindari

situasi yang dapat merusak Memajukan kesanggupan para personel dalam mengembangkan

organisasi.(Soetjipto:138:2004) Perlu ditekankan disini bahwa fungsi-fungsi pokok yang telah

dibicarakan di atas satu sama lain sangat erat hubungannya, dan kesemuanya merupakan suatu

proses keseluruhan yang tidak terpisahkan satu sama lain dan merupakan rangkaian kegiatan

yang kontinyu.
Berdasarkan fungsi-fungsi pokok administrasi pendidikan dapat perincikan dimulai dari

perencanaan hingga akhir atau evaluasi, sehingga dapat disimpulkan administrasi harus memiliki

visi dan misi yang baik atau mutu yang baik. Dengan demikian inovasi dan motivasi dalam

administrasi dapat dikoordinasi dengan bijaksana dan komunikasi atau gagasan dapat diberikan

secara terbuka, dan dalam kepemilihan atau diangkat harus memiliki kecakapan dan

kesanggupan yang sesuai dengan pegangan-nya.

mestinya juga tidak lepas dari supervise atau pengawasan sehingga dalam menentukan kondisi

atau syarat yang akan menjamin tercapainya suatu tujuan dapat berjalan dengan baik, hal ini juga

tidak terlpas dari adanya pembiayaan terhadap keseluruhan dalam pembentukan

administrasi,adapun tindakan terakhir adalah mengevaluasi sejauh mana pelaksanaan yang

dilakukan di dalam proses keseluruhan organisasi sesuai dengan perencanaan dalam rangka

mencapai tujuan pendidikan.

Dengan demikian berdasarkan perincian diatas fungsi pokok administrasi satu sama lain sangat

erat hubungannya dan kesemuanya merupakan suatu proses keseluruhan yang tidak bias

dipisahkan dan merupakan rangkaian kegiatan yang kontinyu.

I.2 . FUNGSI HUKUM ADMINISTRASI PENDIDIKAN

Undang-undang administrasi pendidikan

Dalam Undang Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, jelas

disebutkan pada Bab XI pasal 39 ayat (1) menyatakan tenaga kependidikan bertugas

melaksanakan administrasi, pengelolaan, pengembangan, pengawasan dan pelayanan teknis

untuk menunjang proses pendidikan pada satuan pendidikan.

Fungsi hukum administrasi pendidikan mengandung pengertian proses untuk mencapai tujuan

pendidikan. Proses itu dimulai dari perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian,


pengarahan, pemantauan dan penilaian. Perencanaan meliputi kegiatan menetapkan apa yang

ingin dicapai, bagaimana mencapainya, berapa lama, berapa orang yang diperlukan, dan berapa

banyak biayanya. Perencanaan ini dibuat sebelum suatu tindakan dilaksanakan. Pengorganisasian

yang mempunyai arti suatu kegiatan menyusun atau membagi tugas-tugas kepada orang yang

terlibat dalam kerja sama pendidikan.

Berdasarkan dari undang-undan nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dapat

disimpulkan bahwa hokum administrasi pendidikan adalah suatu tindakan atau tatanan dalam

dalam suatu instansi pendidikan yang dikoordinasi oleh pimpinan-nya untuk mencapai tujuan

pendidikan agar tida lepas dari jalur-jalur dalam mengambil tindakan dan mempunyai batasan-

batasan terhadap bidang nya masing-masing atau ketentuan-ketentuan yang harus disepakati.

I.3. KONSEP PENERAPAN ADMINISTRASI DI SEKOLAH

Administrasi merupakan bagian dari pendidikan yang mempunyai peran sebagai sarana untuk

mempermudah pelaksanaan suatu pendidikan agar teratur dalam pelaksanaan-nya . karena

pendidikan merupakan proses agar mecapai tingkat hidup yang lebih baik.

Dalam pengertian pendidikan GBHN dan UU Sisdiknas tahun 1988 pendidikan mempunyan

pengertian :

a. Pasal 1 (1) pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar

dan proses pembelajaran agar perserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk

memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan ,ahklak

mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya masyarakat dan bangsa negara.

b. Pasal 1 ( 2 ) pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan pancasila dan UUD

1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan dan tanggap terhadap tuntutan perubahan

jaman.
c. Pasai (3 ) system pendidikan nasional adalah keseluruhan komponen pendidikan yang saling

terkait secara terpadu untuk mencapai tujuan nasional.

Berdasarkan pengertian pendidikan diatas dapat disimpukan bahwa pendidikan perlu adanya

administrasi pendidikan yang nantinya akan menjadi alat sebagai tindakan agar pendidikan dapat

berjalan dengan baik.

Berikut ini merupakan suatu penerapan administrasi disekolah yang merupakan struktur dari

organisasi sekolah adalah sebagai berikut :

a .Sistem dan Struktur Organisasi

Pengertian Sistem dan Organisasi Sekolah

kesimpulan yang didapat maka,

Sistem adalah merupakan serangkaian unsur-unsur yang berkaitan satu sama lain, yang

memperoleh masukan dari lingkungan, merubah masukan tersebut dan menhasilkan produk

untuk lingkungan luar.

Organisasi sekolah adalah sekelompok orang yang tergabung menjadi satu kesatuan yang secara

sadar membentuk struktur sistem kerja sama melaksanakan tugas pendidikan sekolah dengan

mendayagunakan sumber potensi mencapai tujuan pendidikan sekolah secara efektif dan efisien.

Unsur-unsur penting dari organisasi yaitu :

a.Sekelompok orang

b.Struktur Sistem kerja sama

c .Pendayagunaan sumber potensi

d.Pecapaian tujuan pendidikan sekolah secara efektif dan efisien

b.Fungsi dan Tujuan organisasi Sekolah

Fungsi organisasi sekolah dapat dirinci sbb :


a.Berfungsi untuk mengatur , mengarahkan dan mengkoordinasikan personel.

a .Berfungsi untuk mengatur , mengarahkan dan mengkoordinasikan strategi, pendekatan,

metode, dan teknik. Agar semua unit dan anggota organisasi sekolah dapat menjalankan

tugasnya masing-masing secara berdaya guna dan berhasil

b.Berfungsi untuk mengatur , mengarahkan dan mengkoordinasikan sumber materiil dan dana.

c.Berfungsi mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara efektif dan efieien.

Tujuan organisasi sekolah yang tidak terlepas dari fungsinya yaitu sbb :

a.Pembagian wewenang dan tugas yang jelas dan tegas batas-batasnya yang disertai dengan arah

pemberian perintah, konsultasi, koordinasi dan pertanggungjawaban.

b.Semua unit atau personel benar-benar memahami strategi, pendekatan, metode dan teknik yang

digunakan untuk melaksanakan tugasnya.

c.Semua personel memahami peralatan dan dana yang digunakan serta cara penggunaannya

dalam rangka melaksanakan tugas-tugasnya.

d.Semua personel memahami tujuan atau sasaran yang ingin dicapai beserta kriteria

keberhasilannya.

c.Bentuk dan Struktur Organisasi Sekolah

a.organisasi sekolah

Dibedakan menjadi 2 yaitu organisasi pendidikan makro dan organisasi pendidikan mikaro.

Secara makro di negara indonesia akan ada struktur hirarki organisasi pendidikan sbb :

1.Organisasi Departemen Pendidikan Nasional di tingkat pusat, sebagai organisasi pendidikan

tingkat atas

2.Organisasi Departemen Pendidikan Nasional Di tingkat propinsi

3.Organisasi Departemen Pendidikan Nasional Ditingkat kabupaten


4.Organisasi Departemen Pendidikan Nasional Di tingkat sekolah

5Organisasi Departemen Pendidikan Nasional di tingkat kelas

d.Ogranisasi mikro adalah organisasi sekolah.

Dilihat dari jenisnya menurut Wijono (1989) organisasi dapat dibedakan menjadi 3 yaitu :

1.Organisasi formal adalah organisasi yang tujuannya secara tertulis berdasarkan peraturan yang

berlaku, menetapkan pada pola kegiatan dengan menekankan pada koordinasi dan hirarki

kewenangan.

2.Organisasi sosial adalah organisasi yang dibentuk berdasarkan tujuan yang tidak dinyatakan

secara tertulis tetapi implisit dengan pola kerja yang longgar dan tidak ada struktur kewenangan

secara hirarki.

3.Organisasi informal adalah organisasi yang terbentuknya dalam bentuk formal, tetapi tidak

termasuk kedalam struktur organisasi seperti yang digariskan dalam organisasi formal.

Jadi dilihat dari jenisnya maka organisasi sekolah termasuk dalam organisasi formal, karena

tujuan, struktur dan pola kegiatan ditentukan secara formal.

7.Struktur Organisasi Sekolah

Secara teoritik berdasarkan hirarki organisasi, menurut Engkoswara (1987) struktur organisasi

dibedakan menjadi 3 yaitu :

1.Struktur organisasi pipih yaitu stuktur organisasi yang menggunakan jenjang organisasi antara

2 sampai dengan 3 tingkatan.

2.Stuktur organisasi datar yaitu struktur organisasi yang melaksanakan jenjang organisasi sampai

dengan 4 tingkatan.

3Struktur organisasi curam yaitu struktur organisasi yang melaksanakan jenjang organisasi

sampai dengan 5 tingkatan.


Jadi apabila dilihat dari sekolah yang berdiri sendiri maka struktur organisasi sekolah

dikategorikan berstruktur datar, dan bila sekolah sebagian dari organisasi departemen pendidikan

dan kebudayaan maka akan berstruktur organisasi curam

Penerapan administrasi dalam penerimaan siswa baru :

Contoh administrasi organisasi sekolah sebagai tujuan pendidikan dalam struktur organisasi

sekolah :

struktur organisasi sekolah :

1. Kepala Sekolah (pimpinan)

Dengan berjalan-nya otonomi sekolah, maka peran seorang pimpinan dalam suatu organisasi

akan semakin dominan, sehingga seorang pimpinan dituntut untuk dapat menggerakkan

bawahannya agar mau dan mampu bekerja keras dalam mewujudkan tujuan organisasi, salah

satunya dengan komunikasi yang efektif dan efisien. Hal ini yang diterapkan oleh pihak kepala

sekolah SD Al-Kautsar Bandar Lampung.

Berkenaan dengan hal tersebut Masmuh (2008:279), mengatakan bahwa komunikasi

kepemimpinan merupakan aktivitas penyampaian pesan, informasi, dan tugas (secara verbal

ataupun non verbal) melalui media tertentu yang dilakukan oleh seorang pemimpin kepada

bawahannya dengan tujuan tertentu.

a. Peranan dan Tugas Kepala Sekolah

Kemampuan kepemimpinan kepala sekolah merupakan faktor penentu utama pemberdayaan

guru dan peningkatan mutu proses dan produk pembelajaran. Kepala sekolah adalah orang yang

bertanggung jawab apakah guru dan staf sekolah dapat bekerja secara optimal. Kultur sekolah
dan kultur pembelajaran juga dibangun oleh gaya kepemimpinan kepala sekolah dalam

berinteraksi dengan komunitasnya (Kepala sekolah, guru, dan staf).

Besarnya tanggung jawab kepala sekolah digambarkan oleh Sergiovani, Burlingame, Coombs,

dan Thurston (1987) dalam Danim (2003:197), bahwa kepala sekolah untuk jenjang dan jenis

sekolah apapun, merupakan orang yang memiliki tanggung jawab utama, yaitu apakah guru dan

staf dapat bekerja sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Tugas-tugas kepala sekolah bersifat

ganda, yang satu sama lain memiliki kaitan erat, baik langsung atau tidak langsung.

Tugas-tugas kepala sekolah di SD Al-Kautsar yang dimaksud adalah mengkoordinasi,

mengarahkan, dan mendukung hal-hal yang berkaitan dengan tugas pokoknya yang sangat

kompleks, yaitu :

1. merumuskan tujuan dan sasaran-sasaran sekolah.

2. mengevaluasi kinerja guru.

3. mengevaluasi kinerja staf sekolah.

4. menata dan menyediakan sumber-sumber organisasi sekolah.

5. membangun dan menciptakan iklim psikologis yang baik antar komunitas sekolah.

6. menjalin hubungan dan ketersentuhan kepedulian terhadap masyarakat.

7. membuat perencanaan bersama staf dan komunitas sekolah.

8. menyusun penjadwalan kerja.

9. mengatur masalah-masalah pembukuan.

10. melakukan negosiasi dengan pihak eksternal.

11. memecahkan konflik antarsesama guru dan antarpihak pada komunitas sekolah.

12. merima referal dari guru-guru dan staf sekolah untuk persoalan-persoalan yang tidak dapat

mereka selesaikan.
13. memotivasi guru dan karyawan untuk tampil optimal.

14. melakukan fungsi supervisi pembelajaran atau pembinaan profesional.

15. melaksanakan kegiatan lain yang mendukung operasi sekolah.

Kepala sekolah berfungsi dan bertugas sebagai edukator, manajer, administrator dan supervisor,

pemimpin / leader inovator, motivator.

b. Kepala Sekolah selaku Edukator

Kepala sekolah selaku educator bertugas melaksanakan proses belajar mengajar efektif dan

efisien ( lihat tugas guru ).

c. Kepala sekolah selaku manajer :

1) Menyusun perencanaan

2) Mengorganisasikan kegiatan

3) Mengarahkan kegiatan

4) Melaksanakan pengawasan

5) Melakukan evaluasi terhadap kegiatan

6) Melakukan evaluasiterhadap kegiatan

7) Menentukan kebijaksanaan Mengadakan rapat

9) Mengambil keputusan

10) Mengatur proses belajar mengajar

11) Mengatur administrasi : ketatausahaan; siswa; ketenagaan; sarana prasarana; keuangan

/RAPBS

12) Mengatur organisasi siswa intra sekolah (OSIS)

13) Mengatur hubungan sekolah dengan masyarakat dan instansi terkait.


d. Kepala sekolah selaku administrator bertugas menyelenggarakan administrasi :

1) Perencanaan

2) Pengorganisasian

3) Pengarahan

4) Pengkoordinasian

5) Pengawasan

6) Kurikulum

7) Kesiswaan Ketatausahaan

9) Ketenagaan

10) Kantor

11) Keuangan

12) Perpustakaan

13) Laboratorium

14) Ruang Ketrampilan/Kesenian

15) Bimbingan Konseling

16) UKS

17) Gedung Serbaguna

18) OSIS

19) Media

20) Gudang

21) 7K

e. Kepala sekolah selaku supervisor bertugas menyelenggarakan supervise mengenai :

1) Proses belajar mengajar


2) Kegiatan bimbingan dan konseling

3) Kegiatan ekstrakurikuler

4) Kegiatan kerjasama dengan masyarakat dan instansi terkait

5) Sarana dan prasarana

6) Kegiatan OSIS

7) Kegiatan 7K

f. Kepala sekolah selaku pemimpin/leader

1) Dapat dipercaya, jujur dan bertanggungjawab

2) Memahami kondisi guru, karyawan dan siswa

3) Memiliki visi dan memahami visi sekolah

4) Mengambil keputusan urusan intern dan ekstern sekolah

5) Membuat, mencari dan memilih gagasan baru

g. Kepala sekolah selaku inovator

1) Melakukan pembaharuan di bidang :

a. KBM

b. BK

c. Ekstrakurikuler

d. Pengadaan

2) Melaksanakan pembinaan guru dan karyawan

3) Melakukan pembaharuan dalam menggali sumber daya di komite sekolah dan masyarakat

h. Kepala sekolah selaku motivator

1) Mengatur ruang kantor yang kondusif untuk bekerja


2) Mengatur ruang kantor yang kondusif untuk KBM dan BK

3) Mengatur ruang laboratorium yang kondusif untuk praktikum

4) Mengatur ruang perpustakaan yang kondusif untuk belajar

5) Mengatur halaman / lingkungan sekolah yang sejuk dan teratur

6) Menciptakan hubungan kerja yang harmonis sesama guru dan karyawan

7) Menciptakan hubungan kerja yang harmonis antar sekolah dan lingkungan Menerapkan

prinsip penghargaan dan hukuman

Dalam melaksanakan tugasnya kepala sekolah dapat mendelegasikan kepada wakil kepala

sekolah :

Kepala Sekolah adalah seorang manager, yaitu orang yang melaksanakan/mengelola

management sekolah. Kepala sekolah harus mampu memanage (meminit) unsur manusia dengan

sebaik-baiknya untuk meningkatkan mutu pendidikan di sekolah. Dalam hal ini, kepala sekolah

tidak melaksanakan sendiri tindakan-tindakan yang bersifat operasional sekolah, tetapi

mengambil keputusan menentukan kebijaksanaan dan menggerakkan orang lain untuk

melaksanakan keputusan kepala sekolah yang telah diambil sesuai dengan kebijakkan yang telah

digariskan dalam program kerja.Seorang Kepala Sekolah sebagai pengelola management sekolah

harus memahami Fungsi-Fungsi Dasar Management, yang meliputi :

1.Planning(Perencanaa)

2.Organizing(Pengorganisasian)

3.Actuating(Penggerakan)

4.Controlling(Pengontrollan)

5.Evaluation(Evaluasi)
.1 Planning (Perencanaan )

Menetapkan rencana apa yang harus dilaksanakan sekolah untuk menyelesaikan proram-program

yang telah dibuat. Fase pertama perlu ditetapkan : Apa, kapan dan bagaimana pekerjaan harus

dilakukan. Dalam fase ini disebut Perencanaan (Planning).

.2 Organizing ( Pengorganisasian )

Mendistribusikan atau mengalokasikan tugas-tugas pada orang-orang yang diberi kewenangan

yang dituangkan dalam SK.Tugas, Kepala Sekolah mendelegasikan kekuasaan dan menetapkan

hubungan kerja antara anggota kelompok kerja dengan delegir. Fase ini disebut

Pengorganisasian (Organizing)

3 Actuating ( Penggerakkan )

Kepala Sekolah menggunakan sarana-sarana, seperti komunikasi,pemberian

instruksi,saran,teguran,pujian, sehingga para pelaku tenaga kependidikan tergerak untuk

melaksanakan tugas yang telah diemban dengan secara ikhlas dan dengan kerjasama yang baik

sebagai partner kerja kepala sekolah. Kegiatan ini menyebabkan kegiatan operasional sekolah

menjadi bergerak dan berjalan. Fase ini lazim disebut Penggerakkan (Actuating).

4 Controlling (Pengawasan )

Pada saat kegiatan sekolah sedang bergerak atau berjalan, kepala sekolah harus selalu

mengadakan pengawasan atau pengendalian agar gerakkan atau jalannya kegiatan operasional

sekolah sesuai dengan planning yang telah digariskan. Fase ini disebut Pengawasan atau

Pengendalian (Controlling).

5. Evaluatiom ( Evaluasi)

Hasil kerja yang telah dicapai dalam program yang telah digariskan dibuat prosentase realisasi
pencapaian sasaran/target. Dalam hal ini kepala sekolah dapat mengevaluasi kekurangan-

kekurangan yang ada, penyebab timbulnya hambatan/kendala, sehingga dapat untuk

memperbaiki kinerja mendatang. Fase ini disebut Evaluasi (Evaluation).

2. Wakil Kepala Sekolah

Wakil Kepala Sekolah merupakan kepanjangan tangan kerja kepala sekolah

yang membantu tugas-tugas kepala sekolah sesuai dengan pembagian tugas masing-masing,

yang meliputi :

1. Wakil Kepala Sekolah Urusan Kurikulum

2.Wakil Kepala Sekolah Urusan Kesiswaan

3.Wakil Kepala Sekolah Urusan Sarana dan Prasarana

4.Wakil Kepala Sekolah Urusan Hubungan Masyarakat.

Wakil kepala sekolah harus membuat suatu perencanaan didalam melaksanakan tuagas selama

tahun ajaran berlangsung bisa selama satu semester setiap wakil masing-masing mempunyai

perencanaaan sesuai dengan urusan masing-masing.Uraian tugas yang telah digariskan melalui

SK.Tugas, Wakil Kepala Sekolah mengkoordinasikan anggota kelompok kerjanya, sehingga

antara wakil kepala sekolah yang satu dengan yang lain tidak tumpang tindih pelaksanaan

operasionalnya.

Wakil kepala Sekolah Urusan Kurikulum berkoordinasi dengan semua guru mata pelajaran dan

wali kelas, bertanggungjawab atas terselenggaranya Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Wakil

Kepala Sekolah Urusan Kesiswaan berkoodinasi dengan Guru Pembina OSIS dan seluruh

Pembina seksi-seksi kegiatan Ekstra Kurikuler. Menyusun Program Kerja kegiatan OSIS,

menegakkan disiplin dan tata tertip siswa.

Adapun tugas umum dari wakil kepala sekolah adalah :


1) Mewakili kepala sekolah jika tidak ada di tempat atau berhalangan hadir pada kegiatan di

dalam / luar sekolah (sesuai penunjukan oleh kepala sekolah).

2) Melaksanakan pembinaan sesuai bidangnya

3) Membantu kepala sekolah dibidang humas

4) Membantu kepala sekolah menentukan pembagian tugas dilingkungan sekolah dan kegiatan

ekstrakurikuler

5) Membantu kepala sekolah melaksanakan 7 K

6) Membantu kepala sekolah menegakkan disiplin dan efektifitas kegiatan guru, siswa dan siswa

serta membantu kepala sekolah mendata kegiatan wali kelas dan guru lainnya.

Wakil kepala sekolah di SD Al-Kautsar memiliki tugas membantu kepala sekolah dalam

kegiatan kegiatan sebagai berikut :

1)Menyusun perencanaan, membuat program kegiatan dan pelaksanaan program

2)Pengorganisasian

3)Pengarahan

4)Ketenagaan

5)Pengkoordinasian

6)Pengawasan

7)Penilaian

8)Identifikasi dan pengumpulan data

9)Penyusunan laporan

Wakil kepala sekolah bertugas membantu kepala sekolah dalam urusan urusan sebagai berikut:

a.Kurikulum

1)Menyusun dan menjabarkan kalender pendidikan


2)Menyusun pembagian tugas guru dan jadwal pelajaran

3) Mengatur penyusunan program pengajaran (program semesteran, program satuan pelajaran

dan persiapan mengajar, penjabaran dan penyesuaian kurikulum).

4) Mengatur pelaksanaan kurikuler dan ekstra kurikuler .

5) Mengatur pelaksanaan program penilaian criteria kenaikan kelas, criteria kelulusan, dan

laporan kemajuan belajar siswa, serta pembagian rapor dan STTB.

6) Mengatur pelaksanaan program perbaikan dan pengajaran.

7) Mengatur pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar. Mengatur pengembangan

MGMP dan coordinator mata pelajaran.

9) Mengatur mutasi siswa

10) Melakukan supervise administrasi dan akademis

11) Menyusun laporan

b. Kesiswaan

1) Mengatur program dan pelaksanaan bimbingan dan konseling

2) Mengatur dan mengkoordinasikan pelaksanaan 7K (keamanan, kebersihan, ketertiban,

keindahan,kekeluargaan, kesehatan dan kerindangan).

3) Mengatur dan membina program kegiatan OSIS meliputi Kepramukaan, PMR, KIR,UKS,

PKS dan Paskibra.

4) Mengatur program pesantren kilat.

5) Menyusun dan mengatur pelaksanaan pemilihan siswa teladan sekolah.

6) Menyelenggarakan cerdas cermat, olahraga prestasi.

7) Menyeleksi calon untuk di usulkan mendapat beasiswa.


c. Sarana prasarana

1) Merencanakan kebutuhan sarana dan prasarana untuk menunjang proses belajar mengajar

2) Merencanakan program pengadaannya.

3) Mengatur pemanfaatan sarana prasarana.

4) Mengelola perawatan, perbaikan dan pengisian

5) Mengatur pembakuannya.

6) Menyusun laporan.

d. Hubungan masyarakat

1) Mengatur dan mengembangkan hubungan dengan Komite sekolah dan peran Komite sekolah.

2) Menyelenggarakan bakti social, karyawisata.

3) Menyelenggarakan pameran hasil pendidikan di sekolah (gebyar pendidikan)

4) Menyusun laporan.

3 Guru

Dengan dikoordinasi oleh Wakil kepala sekolah Urusan Kurukulum, guru harus mampu

menguasai pengelolaan Program Pengajaran yang meliputi : Program tahunan, Program

Semester, Analisis Materi Pelajaran, Pengayaan dan lain-lain yang berkenaan dengan proses

belajar mengajar.

Guru tidak hanya dituntut untuk meningkatkan ilmu pengetahuan anak didiknya, tetapi juga

harus mampu membekali diri dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada

sekarang. Dalam hal ini kepala sekolah harus mendorong dan memberi kesempatan kepada para

guru untuk mengikuti penataran ,seminar, simposium, musyawarah guru mata pelajaran

(MGMP) dan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.


Sehingga dapat meningkatkan pengetahaun seorang guru dalam melkasanakn kegiatan belajar

mengajar.Undang-undang Guru dan Dosen, menyebutkan bahwa guru adalah pendidik

profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih,

menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal,

pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. (Pasal 1, UUGD No. 14 tahun 2005). Guru adalah

figur seorang pemimpin. Guru adalah sosok aristektur yang dapat membentuk jiwa dan watak

anak didik. Guru mempuayai kekuasaan untuk membentuk dan membangun kepribadian anak

didik menjadi seorang yang berguna bagi agama, nusa, dan bangsa. Guru bertugas

mempersiapkan manusia susila yang cakap yang dapat diharapkan membangun dirinya dn

membangun bangsa dan negara.

Jabatan guru memiliki banyak tugas, baik yang terikat oleh dinas maupun di luar dinas dalam

bentuk pengabdian. Syaiful Bahri Djamarah, menjelaskan bahwa tugas guru tidak hanya sebagai

profesi, tetapi juga sebagai kemanusiaan dan kemasyarakatan. (Djamarah, 2000:37).

Tugas guru sebagai profesi menuntut kepada guru untuk mengembangkan profesionalitas diri

sesuai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Mendidik, mengajar, dan melatih anak

didik adalah tugas guru sebagai profesi. Tugas guru sebagai pendidik berarti meneruskan dan

mengembangkan nilai-nilai hidup kepada anak didik.

Tugas guru sebagai pengajar berarti meneruskan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan

teknologi kepada anak didik. Tugas guru sebagai pelatih berarti mengembangkan keterampilan

dan menerapkannya dalam kehidupan demi masa depan anak didik.

Tugas kemanusiaan salah satu segi dari tugas guru. Sisi ini tidak bisa guru abaikan, karena guru

harus terlibat dengan kehidupan di masyarakat dengan interaksi sosial. Guru harus menanamkan

nilai-nilai kemanusiaan kepada anak didik. Dengan begitu anak didik dididik agar mempunyai
sifat kesetiakawanan sosial.

Di bidang kemasyarakatan merupakan tugas guru yang juga tidak kalah pentingnya. Pada bidng

ini guru mempunyai tugas mendidik dan mengajar masyarakat untuk menjadi warga negara

Indonesia yang bermoral pancasila.

Guru bertanggung jawab kepada kepala sekolah dan mempunyai tugas melaksanakan kegiatan

proses belajar mengajar secara efektif dan efisien ;

Tugas dan tanggungjawab guru meliputi :

1) Membuat perangkat program pengajaran.

a. AMP

b. Program Tahunan

c. Program satuan pelajaran

d. Program rencana pengajaran

e. Program mingguan guru

f. LKS

2) Melaksanakan kegiatan pembelajaran.

3) Melaksanakan kegiatan penilaian proses belajar, ulangan harian, ulangan umum, ujian akhir.

4) Melaksanakan analisis hasil ulangan harian.

5) Menyusun dan melaksanakan program perbaikan dan pengayaan.

6) Mengisi daftar nilai siswa.

7) Melaksanakan kegiatan membimbing (pengimbasan pengetahuan) kepada guru lain dalam

proses kegiatan belajar mengajar Membuat alat pelajaran/alat peraga.

9) Menumbuh kembangkan sikap menghargai karya seni.

10) Mengikuti kegiatan pengembangan dan pemasyarakatan kurikulum.


11) Melaksanakan tugas tertentu di sekolah.

12) Mengadakan pengembangan program pengajaran yang menjadi tanggung jawabnya.

13) Membuat catatan tentang kemajuan hasil belajar siswa.

14) Mengisi dan meneliti daftar hadir siswa sebelum memulai pengajaran.

15) Mengatur kebersihan ruang kelas dan ruang praktikum.

16) Mengumpulkan dan menghitung angka kredit untuk kenaikan pangkatnya.

4 Staf Tata Usaha

Kepala Sekolah mendelegasikan tugas ketatausahaan kepada Kepala Urusan Tata Usaha sebagai

koordinator, yang selanjutnya mengkoordinasikan kepada anggota tugas tentang uraian tugas

yang harus dilaksanakan. Kemudian tugas bendahara adalah membantu Kepala Sekolah dalam

pengelolaan administrasi keuangan sekolah yang mempunyai fungsi ; mengambil,

menyimpan,membayarkan dan mempertanggung jawabkan secara administrasi keuangan (SPJ)

tepat waktu.

Kepala Tata Usaha sekolah mempunyai tugas melaksanakan ketatausahaan sekolah dan

bertanggung jawab kepada kepala sekolah dalam kegiatan kegiatan sebagai berikut :

1) Penyusunan program kerja tata usaha sekolah.

2) Pengelolaan keuangan sekolah.

3) Pengurusan administrasi ketenagaan dan siswa.

4) Pembinaan dan pengembangan karir pegawai serta tata usaha sekolah.

5) Penyusunan administrasi perlengkapan sekolah.

6) Penyusunan dan penyajian data / statistik sekolah.

7) Mengkoordinasikan dan melaksanakan 7K. Penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan

pengurusan ketatausahaan secara berkala.


5. BP / BK

Dismping wali kelas yang mengururi tindak tanduk siswa BP / BK memberikan pelayanan

tentang salah-masalah yang dihadapi nya. Kasus-kasus yang tidak mampu untuk diselesaikan

sendiri agar dikonsultasikan atau dialih tugaskan kepada petugas Bimbingan dan Konseling

sekolah. Pada prinsipnya senakal apapun anak masih ada sisi baiknya, jika perlu dikonsultasikan

dengan orang tua/wali murid untuk solusinya.

6. Komite Sekolah

Peran orang tua sangat penting dan paling efektif adalah oarng tua sebagai penyedia lingkungan

belajar efektif, sehingga pelajar dapat belajar dengan baik.

7. Wali Kelas

Disamping sebagai petugas pengelola kelas dan penyelenggara administrasi kelas, Wali kelas

harus mampu berperan sebagai pengganti orang tua murid di sekolahnya. Mengetahui

perkembangan akademik anak didiknya secara konfrehensif, membuat catatan-catatan khusus.

Kasus-kasus yang tidak mampu untuk diselesaikan sendiri agar dikonsultasikan atau dialih

tugaskan kepada petugas Bimbingan dan Konseling sekolah. Pada prinsipnya senakal apapun

anak masih ada sisi baiknya, jika perlu dikonsultasikan dengan orang tua/wali murid untuk

solusinya.

Wali kelas membantu kepala sekolah dalam kegiatan kegiatan sebagai berikut :

1) Pengelolaan kelas

2) Penyelenggaraan administrasi kelas meliputi :

a. Denah tempat duduk siswa

b. Papan absensi siswa


c. Daftar pelajaran kelas

d. Daftar piket kelas

e. Buku absensi siswa

f. Buku kegiatan pembelajaran / buku kelas

g. Tata tertib siswa

3) Penyusunan pembuatan statistik bulanan siswa

4) Pengisian daftar kumpulan nilai siswa (Legger)

5) Pembuatan catatan khusus tentang siswa

6) Pencatatan mutasi siswa.

7) Pengisian buku laporan penilaian hasil belajar Pembagian buku laporan penilaian hasil

belajar

8. Pustakawan

Buku adalah sebagai salah satu sarana sumber ilmu pengetahuan dan teknologi, semakin banyak

buku yang dibaca akan terasa semakin kecil pengetahuan seseorang. Disamping sebagai petugas

yang bertanggung jawab atas pengelolaan perpustakaan, Pustakawan berkoordinasi dengan

seluruh guru mata pelajaran untuk memotivasi anak agar gemar membaca.

Arahkan waktu senggang anak untuk pergi ke perpustakaan untuk mencari informasi dari tugas

yang diberikan oleh gurunya, kegiatan tersebut dilaksanakan secara rutin dan berkelanjutan,

niscaya budaya membaca dapat ditanamkan sehingga dapat menjadi salah satu kebutuhan

hidupnya.

Pustakawan sekolah membantu kepala sekolah dalam kegiatan kegiatan sebagai berikut :

1) Perencanaan pengadaan buku/bahan pustaka/media elektronika.

2) Pengurusan pelayanan perpustakaan.


3) Perencanaan pengembangan perpustakaan

4) Pemeliharaan dan perbaikan buku buku/bahan pustaka/media elektronika.

5) Inventarisasi dan pengadministrasian bukubuku/bahan pustaka/media elektronika.

6) Melakukan layanan bagi siswa, guru, dan tenaga kependidikan lainnya, serta masyarakat.

7) Penyimpanan buku buku perpustakaan /media elektronika Menyusun tata tertib

perpustakaan

9) Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan perpustakaan secara berkala.

9. Osis / siswa

Disini peran utamanya adlah siswa sebagai pelaksana dan dikoordinasi oleh waka kesiswaan

.mengenai kegiatan atau agenda yang diterapkan sebagai organisasi intra sekolah (osis ).

Berdasarkan penerapan administrasi pendidikan disekolah dapat disimpukan bahwa dengan

adanya administrasi pendidikan khusunya yang diterapkan disekolah ini bertujuan untuk

mempermudah proses pmbelajaran atau pendidikan dan perlu ditekankan bahwa fungsi pokok

administrasi pendidikan sangat erat hubungannya satu sama lain, dan kesemuanya merupakan

suatu proses keseluruhan yang tidak bias dipisahkan dengan yang lain dikarenakan rangkaian

kegiatan yang kontinyu.

PEPNUTU

1 Kesimpulan

Administrasi pendidikan adalah suatu kegiatan kerja sama atau proses pengintegrasian segala

sesuatu baik personal maupun material yang tergabung dalam orgaisasi pendidikan untuk

mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan sebelumnya agar efektif dan efisien.
Administrasi pendidikan juga memiliki sebuah fungsi, diantara fungsi administrasi pendidikan

adalah:

perencanaan(planning) adalah aktivitas memikirkan dan memilih rangkaian tindakan-tindakan

yang tertuju pada tercapainya maksu-maksud dan tujuan pedndidikan.

pengorganisasian adalah aktivitas-aktivitas menyusun dan membentuk hubungan-hubungan

sehingga terwujudlah kesatuan usaha dealam mencapai maksud-maksud dan tujuan-tujuan

pendidikan.

koordinasi adalah aktivitas membawa orang-orang, material, pikiran-pkiran, teknikk-teknik dan

tujuan-tujuan kedalam hubungan yang harmonis dan produktif dalam mencapai suatu tujuan

komunikasi dalam setiap bentuknya adalah suatu proses yang hendak mempengaruhi sikap dan

perbuatan orang-orang dalam struktur organisasi.

supervise sebagai fungsi administrasi pendidikan berarti aktivitas-aktivitas untuk menentukan

komdisi-kondisi/syarat-syarat yang esensial yang akan menjamin tercapainya tujuan-tujuan

pendidikan.dalam kepegawaian yang menjadi titik penekanan ialah personal itu sendiri.

Aktivitas yang dilakukan di dalam kepegawaian antara lain : menentukan, memilih,

menempatkan dan membimbing personel.

Biaya/pambiayaan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam sebuah organisasi

karena biaya ini sangat menentukan bagi kelancaran jalannya sebuah organisasi, tanpa biaya

yang mencukupi tidak mungklin terjamin kelancaran jalannya suatu organisasi.

Evaluasi sebagai fungsi administrasi pendidikan adalah aktivitas untuk meneliti dan

mengetahui sampai di mana pelaksanaan yang dilakukan di dalam proses keseluruhan organisasi

mencapai hasil sesuai denhan rencana atau program yang telah di tetapkan dalam rangka

pencapaian tujuan pendidikan.


Adapun tujuan dari administrasi pendidikan adalah:

1. efektifitas produksi

2. efesiensi

3. kemampuan menyesuaikan diri (adaptivenes)

4. kepuasan kerja

administrasi pendidikan juga memiliki sebuah ruang lingkup (bidang garapan) didalam

pengelolaannya. Diantara administrasi pendidikan adalah:

a. administrasi tata laksana sekolah

b. administrasi personel guru dan pegawai sekolah

c. administrasi peserta didik

d. supervisi pengajaran

e. pelaksanaan dan pembinaan kurikulum

f. pendirian dan perencanaan bangunan sekolah

g. hubungan sekolah dan masyarakat

didalam administrasi pendidikan terdapat pulasebuah prinsip-prinsip yang dapat menunjang

kegiatan administrasi dan mencapai tujuan administrasi pendidikan karena prinsip ini merupakan

sesuatu yang dijadikan sebagai pengayaan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Diantara

prinsip-prinsip administrasi pendidikan adalah:

1. Adanya kerja sama sekelompok orang

2. Adanya penataan dan pengaturan dari kerja sana tsb

3. Adanya SDM (sumber daya manusia/personal) yang harus ditata

4. Adanya peralatan dan perlengkapan (non manusia ) yang harus ditata

5. Adanya tujuan yang hendak dicapai bersama dari kerjasama tersebut


a. Kepala Sekolah adalah seorang pemimpin sekaligus seorang manager yaitu orang yang

memimpin dan mengelola management sekolah yang harus memiliki dasar-dasar dan syarat

kepemimpinan serta harus memahami fungsi-fungsi dasar management.

b. Tugas-tugas yang telah didelegasikan kepada petugas yang telah ditunjuk, dikoordinasikan

dengan anggota kelompok tugasnya sehingga terbentuk Team Work yang kompak sebagai

partner kerja kepala sekolah untuk melaksanakan program kerja yang telah di gariskan.

c. Dengan penerapan fungsi-fungsi dasar management, diharapkan sekolah dapat menghasilkan

prestasi yang berkualitas dan berkualitas dalam prestasi.

2. Saran

Untuk meningkatkan mutu pendidikan dan kualitas sumber daya manusia hendaknya setiap

kepala pimpinan agar dapat membuat Program Kerja Sekolah atau pendidikan yang efesien

sebagai pedoman untuk pelaksanaan kegiatan operasional sekolah dan sebagai alat kontrol dalam

memutuskan kebijakan-kebijakan yang diambil.

DAFTAR PUSTAKA

Drs.M. ngalim purwanto, MP, administrasi dan sepervisi pendidikan,PT Remaja

Rosdakarya,Bandung, 1987, 2009.

Drs.The Liang Gie, pengertian, kedudukan dan perincian ilmu administrasi, edisi ke dua, direvisi

oleh Drs,sutarto Karya kencana, Yogyakarta,1978,p.9

Drs.sidid A. kuntoro, M.Ed, Administrasi pendidikan sebagai ilmu dan sebagai karir,

Yogyakarta, 1979.

Robert E. Wilson, education administration, Charles E. Merril Books, Inc, colombus, ohio,1966.,

Moh. Rifai, M.A., administrasi dan supervise pendidikan, percetakan sekar Djaja, Bandung
Good Carter,v Dectionary of education , second Edition,1959

Oteng Sutina, M.Sc.Ed.,Prof.Dr.,Administrasi pendidikan, Dasar teoritis untuk praktek

profesional, penerbit Angkasa, Bandung, 1985

DEP.P dan K, materi dasar pendidikan program akta v, buku II C ,Administrasi pendidikan,

Ditjen pendidikan tinggi, proyek pengembangan Institusi pendidikanTinggi, 1981.

Sianipar,Drs,T., Hubungan sekolah dengan masyarakat Makalah jurusan administrasi

pendidikan , FKIP-IKIP Jakarta,1984

Linn,Henry H., (Ed.) school businiss Administration, The Ronald press Company, NEW

York,1956.

Burhanudin, Drs. Yusak. Administrasi Pendidikan, Pustaka Setia, Bandung: 2005

Daryanto, Drs. H.M. Administrasi Pendidikan, Rekaka Cipta: 2001

Nawawi, DR. Hadari. Administrasi Pendidikan, Gunung Agung, Jakarta: 1997

You might also like