You are on page 1of 13

MODEL ANTRIAN

ANTRIAN DAN SISTEM ANTRIAN

Antrian (queues) terjadi karena permintaan pelayanan lebih besar daripada fasilitas pelayan
yang ada dalam system antrian.

Permintaan pelayanan akan meningkat terus menerus sedangkan ketersediaan fasilitas


pelayanan terbatas.

Antrian menimbulkan berbagai kerugian (loss), opportunity loss dan wasting time.

Untuk mengurangi kerugian dalam antrian, perlu dilakukan peningkatan efisiensi system
antrian.

Model antrian pertama kali dikembangkan oleh A.K. Erlang (1909). Model antrian yang
dikembangkan Erlang digunakan untuk menentukan jumlah yang optimal dari fasilitas
telephone switching yang digunakan untuk melayani pengguna telepon yang masuk.

KONSEP DASAR TEORI ANTRIAN

Tujuan dari model antrian adalah untuk meminimumkan total biaya yang timbul dalam
suatu antrian pelayanan yang terdiri dari biaya langsung penyediaan fasilitas pelayanan dan
biaya tidak langsung dari individu yang mengantri (karena harus menunggu untuk dilayani)

Sistem pelayanan yang memiliki fasilitas pelayanan lebih dari jumlah optimal tidak
menimbulkan antrian, tetapi perlu investasi yang besar. Jika kurang dari jumlah optimal
akan berakibat tertundanya pelayanan, sehingga menimbulkan antrian.

SISTEM ANTRIAN

Sistem antrian : Sistem antrian sederhana dan sistem antrian kompleks

Sistem antrian sederhana : memiliki antrian tunggal dan fasilitas pelayanan tunggal

Input sistem antrian output

Kedatangan Fasilitas
Individu- Antrian Individu-individu
Pelayanan
individu yang telah dilayani
(arrival)

Input : Terbatas (finite) atau Tidak terbatas (infinite). Individu yang datang untuk dilayani
dan mengantri bisa terdiri dari manusia (nasabah, pembeli, klien, customers, etc) atau
bukan manusia (kendaraan, mesin, bahan baku, barang dalam proses produksi, etc)

Page 1
Pola kedatangan (arrival pattern) :

Arrival rate (tingkat kedatangan) : Konstan (distribusi uniform) atau Random (misalnya
berdistribusi Poisson). Jika pola kedatangan berdistribusi Poisson, maka waktu antar
kedatangan akan berdistribusi eksponensial.
x
e
P( X= x )= X
x! f ( X)=e

Balking : Jika panjang antrian berlebihan, sehingga ada individu dalam antrian yang
meninggalkan antrian.

Bulk arrival : Jika individu-individu datang berkelompok secara bersama-sama

DISIPLIN ANTRIAN

Disiplin antrian adalah keputusan yang digunakan untuk menyeleksi individu-individu yang
memasuki antrian dan akan dilayani lebih dulu
1. FIFO (First In First Out) atau disebut juga FCFS(First Come First Service)
2. LIFO (Last In First Out) atau LCFS (Last Come First Service)
3. Emergency First
4. Critical Condition First

Panjang antrian : Finite jika kapasitas antrian menjadi pembatas (misal tempat parkir,
tempat tidur di RS, kapasitas mesin, etc) lebih kompleks.

Tingkat pelayanan (service time) : Waktu yang digunakan untuk melayani individu-
individu dalam sistem. Tingkat pelayanan ini akan berdistribusi random (eksponensial)
atau konstan (distribusi uniform).

Keluar (exit) : Individu-individu yang telah selesai dilayani

SISTEM DAN STRUKTUR ANTRIAN

Sistem Antrian :
1. Sistem pelayanan Komersial (Restoran, Caf, bank, SPBU, etc)
2. Sistem pelayanan Bisnis Industri (lini industri, material handling, sistem inventory,
sistem informasi, etc)
3. Sistem pelayanan Transportasi
4. Sistem pelayanan Sosial (RS, supermarket, public service, etc)

Struktur Antrian : Berdasarkan susunan saluran (channel) Single channel atau multiple
channel. Berdasarkan Phase single phase atau multiple phase
1. Single Channel Single Phase

Kedatangan
Sumber Antrian Pelayanan Individu-individu
populasi (M) (S) yang telah dilayani
Input

Misalnya : Antrian di Barber Shop, Pembelian tiket KRL dengan satu loket, Praktek
dokter sendiri, pelayanan toko dengan satu pelayan, dsb.

Page 2
2. Single Channel Multiple Phase

Kedatangan
Sumber Individu-individu
populasi M S M S yang telah dilayani
Input

Misalnya : Lini produksi massal, cuci mobil, tukat cat mobil, pelayanan kesehatan
(pemeriksaan) di RS, dsb.

3. Multichannel Single Phase

S
Sumber Individu-individu
populasi
Kedatangan M S yang telah dilayani
Input
S

Misalnya : Pelayanan tiket lebih dari satu loket, pemeriksaan kesehatan oleh beberapa
orang dokter, pelayanan potong rambut oleh beberapa tukang cukur, dsb.

4. Multichannel-Multiphase

S M S
Sumber Individu-individu
populasi
Kedatangan M S M S yang telah dilayani
Input
S M S

Misalnya : Registrasi mahasiswa di satu universitas, Pelayanan di RS sejak pendaftaran,


diagnosa, perawatan, hingga pembayaran. Pelayanan pembuatan SIM, dsb.

5. Struktur campuran (mixed arrangements) : Gabungan dua atau lebih struktur antrian di
atas.

Pengelompokan model antrian : Kendalls Notation

M Tingkat kedatangan dan pelayanan Poisson


D Tingkat kedatangan dan pelayanan deterministic (konstan)
K Distribusi Erlang untuk waktu antar kedatangan atau pelayanan
S Jumlah fasilitas pelayanan
I Sumber populasi infinite
F Sumber populasi finite

Page 3
Populasi (I) Antrian (M) Fasilitas Pelayanan (M/1)
Sumber tak
Tingkat kedatangan
FCFS FCFS Tingkat
terbatas EXIT
Poisson pelayanan
Poisson
Panjang
Antrian tak ternbatas (I)

Bentuk Model Umum :

Tingkat Tingkat Jumlah fasilitas Ukuran Panjang


kedatangan pelayanan pelayanan populasi antrian

M/M/ 1/I/I

Model 1 : M / M / 1 / I / I

Model 2 : M / M / S / I / I

Model 3 : M / M / 1 / I / F

Model 4 : M / M / S / F / I

Tingkat kedatangan rata-rata unit/jam


1/ Waktu antar kedatangan rata-rata jam/unit
Tingkat pelayanan rata-rata unit/jam
1/ Waktu pelayanan rata-rata jam/unit
n Jumlah individu dalam system pada
suatu waktu tertentu
nq
Rata-rata jumlah individu dalam antrian
nt
Rata-rata jumlah individu dalam system (antrian dan fasilitas pelayanan)
tq
Rata-rata waktu mengantri dalam antrian
tt
Rata-rata waktu mengantri dalam sistem

Contoh : M / M / 1 / I / I
Suatu restoran di Jl. Margonda menghadapi masalah antrian para pelanggannya, rata-rata.
Tingkat kedatangan langganan selama periode puncak adalah 50 mobil, dengan asumsi
tingkat kedatangan berdistribusi Poisson, waktu pelayanan rata-rata 1 menit dan
berdistribusi eksponensial. Tentukan :
1. Tingkat kegunaan fasilitas pelayanan (bagi pelayan restoran) p
nq
2. Rata-rata jumlah pelanggan dalam antrian (
)
n
3. Rata-rata jumlah pelanggan dalam system ( t )
t
4. Rata-rata waktu menunggu dalam antrian ( q )
t
5. Rata-rata waktu menunggu dalam system ( t )

Jawab :

1. p = / p = 50/60 = 0.8333 rata-rata bagian pelayanan sibuk 83.3% dari waktu


tersedia.
2
2 50
nq = nq = =4 .1667 dibulatkan 4 mobil
2. ( ) 60(6050)

Page 4
50
nt = nt= =5 mobil
3. 6050

50
t q= tq = =0 . 0833 jam 4 . 9999 menit 5 menit
4. ( ) 60(6050)

1 1
t t= tt= =0 . 1 jam 6 menit
5. 6050

MINIMISASI BIAYA DALAM MODEL ANTRIAN

Biaya yang muncul dalam suatu sistem antrian :

1. Biaya tidak langsung (indirect cost) yang dihadapi individu-individu yang menunggu
dalam antrian biaya menunggu (cost of waiting). Terjadi jika sistem pelayanan tidak
memiliki sumberdaya pelayanan (fasilitas pelayanan) yang cukup.
2. Biaya langsung (direct cost) untuk penyediaan fasilitas pelayanan

BIAYA MENUNGGU (WAITING COST)

Cost of waiting dapat berupa :

1. Biaya menganggurnya para karyawan


2. Biaya kehilangan langganan
3. Biaya persediaan yang berlebihan
4. Biaya kehilangan kontrak
5. Biaya kemacetan sistem
6. Biaya kehilangan kepercayaan dalam manajemen

Cost of waiting tidak mudah (sulit) ditentukan. Biaya yang berasal dari sistem internal
(biaya persediaan atau biaya karyawan menganggur) dapat diukur, tetapi biaya menunggu
bagi pelanggan sulit diukur.

Jika biaya menganggur seorang individu diketahui, maka Expected Total Waiting Cost per
periode waktu : E ( C W )= nt c w

CW adalah Total waiting cost per unit waktu


nt adalah Rata-rata jumlah individu yang menunggu per unit waktu dalam sistem
cw adalah Biaya menunggu per individu per unit waktu
Misalnya diketahui cw = Rp 10.000 per individu per jam, nt = 10 individu yang
menunggu per jam. Maka E ( C W )=10 (10000)=100000 per jam

BIAYA PELAYANAN (COST OF SERVICES)

Terdapat trade-off antara biaya Pelayanan dan biaya menunggu. Jika fasilitas pelayanan
ditambah berarti biaya pelayanan meningkat, maka biaya menunggu akan berkurang.
Sebaliknya jika biaya pelayanan berkurang (tidak ada penambahan fasilitas pelayanan
sedangkan customer yang membutuhkan pelayan bertambah), maka biaya menunggu akan
meningkat.

Page 5
Biaya pelayanan meliputi : Biaya tetap berupa investasi awal penyediaan peralatan dan
fasilitas pelayanan, biaya pemasangan fasilitas, pelatihan karyawan (operator). Biaya
variabel berupa gaji karyawan, biaya operasional dan biaya pemeliharaan fasilitas
pelayanan.

Expected Total Cost of Services per periode : E(Cs) = Scs


S adalah jumlah fasilitas pelayanan
cs adalah biaya per fasilitas pelayanan per unit waktu

Misalnya diketahui cs = Rp 50.000,- per jam dan S = 5, maka E(Cs) = 5(50.000) = 250.000

Expected Total cost dari suatu sistem antrian :

E(CT)= E(Cs) + E(Cw) E(CT) = Scs + nt c w E(CT) = 250.000 + 100.000 =


350.000 jam

MODEL-MODEL SISTEM ANTRIAN DAN APLIKASINYA

Model 1 : M / M / 1 / I / I
Dist. Tingkat kedatangan/Dist. Tingkat pelayanan/Jml fasilitas pelayanan (channel)/sumber
populasi (Infinite)/Panjang Antrian (Infinite)

Populasi (I) Antrian (M) Fasilitas pelayanan (M/1)


Sumber Tingkat Tingkat
Populasi Kedatangan FCFS Pelayanan
EXIT
Infinite (I) Poisson Poisson

Panjang antrian tak hingga (I)


x
e
P( X= x )= X
x! f ( X)=e
2
nq =
Rata-rata jumlah individu dalam antrian : ( )

nt =
Rata-rata jumlah individu dalam sistem :

t q =
Rata-rata waktu menunggu dalam antrian : (1 )
1
t t =
Rata-rata waktu menunggu dalam sistem :
n

Probabilitas n individu dalam sistem :
Pn = 1 ( )( )


p=
Tingkat penggunaan fasilitas pelayanan :

Contoh : Diketahui rata-rata tingkat kedatangan selama periode puncak 50 mobil per jam
berdistribusi Poisson. Waktu pelayanan rata-rata 1 menit dan berdistribusi Eksponensial.

1. Tingkat kegunaan fasilitas pelayanan (bagi pelayan restoran) p


nq
2. Rata-rata jumlah pelanggan dalam antrian ( )

3. Rata-rata jumlah pelanggan dalam system ( nt )

Page 6
tq
4. Rata-rata waktu menunggu dalam antrian ( )
tt
5. Rata-rata waktu menunggu dalam system ( )
6. Probabilitas lebih dari satu mobil dalam sistem P(n 1)
7. Probabilitas lebih dari empat mobil dalam sistem P(n 4)
8. Probabilitas paling sedikit tiga mobil dalam sistem P(n 3)

Jawab :

1. p = / p = 50/60 = 0.8333 rata-rata bagian pelayanan sibuk 83.3% dari waktu


tersedia.
2
2 50
nq= { n = =4.1667 dibulatkan 4 mobil
2. ( ) q 60(6050)

50
nt= { n = =5 mobil
3. t 6050

50
tq= { t = =0.0833 jam 4 .9999 menit 5 menit
4. ( ) q 60(6050 )

1
t t= { t = 1 =0.1 jam 6 menit
5. t 6050

n
50 50 0
6.
P(n>1 )=1( P 0 + P1 ) ( )( )
Pn = 1

( )( )
P0 = 1
60 60
=0 . 1667

1
50 50
P1= 1 ( )( )
60 60
=0.1389
P(n>1 )=1( 0 . 1667+0 . 1389 )=0 . 6944

P( n> 4 )=1 ( P 0 + P1 + P 2 + P4 )
7.

2 3
50 50 50 50
( )( )
P2 = 1
60 60
=0 .1158 ( )( )
P3 = 1
60 60
=0 . 0965

50 50 4
( )( )
P4 = 1
60 60
=0 . 0804

P(n>4 )=1( 0 . 1667+0 . 1389+0 .1158 +0 . 0965+0 .0804 )=0 . 4017

P ( n3 )=1( P 0 + P1 + P2 ) P ( n3 )=1( 0 . 1667+0 . 1389+ 0 .1158 )=0 . 5786


8.

Page 7
Model 2 : M / M / S / I / I

Multichannel Single Phase, dengan antrian tunggal melalui beberapa fasilitas pelayanan

Fasilitas Pelayanan (M/S)


Tingkat
Pelayanan
Poisson

Populasi (I) Antrian (M)


Sumber Tingkat Tingkat
Populasi Kedatangan FCFS Pelayanan
EXIT
Infinite (I) Poisson Poisson

Panjang antrian tak hingga .


.
.
Tingkat
Pelayanan
Poisson

x
e
P( X= x )= X
x! f ( X)=e
S

nq =
()

Po
Rata-rata jumlah individu dalam antrian : ( S1)( S )2

nt = nq +
Rata-rata jumlah individu dalam sistem :
Po S
t q = 2 ()
Rata-rata waktu menunggu dalam antrian :
S( S !) 1

S[ ( )]
1
t t =t q +
Rata-rata waktu menunggu dalam sistem :


p=
Tingkat penggunaan fasilitas pelayanan : S
1
Po =

[( ) ]
n S

S1


+
()
n!
n=0
S ! (1 )
Probabilitas tidak terdapat individu dalam sistem : S

Page 8
S Po
( ) S ! 1
Pw =

Probabilitas menunggu :
( S )
Jumlah karyawan pelayanan kredit Bank RIBA terdiri dari 3 orang yang melayani seluruh
permohonan kredit yang masuk dari para nasabah. Jika tidak diperlukan waktu menunggu,
rata-rata waktu pelayanan untuk satu otorisasi adalah 0.5 menit. Tingkat pelayanan
diasumsikan berdistribusi eksponensial. Pada periode puncak selama 8 jam masuk 1750
permohonan kredit yang harus diotorisasi atau 218.75 permohonan per jam. Tingkat
kedatangan para pemohon (nasabah) berdistribusi Poisson.

Tentukan :
a. Tingkat pelayanan para pemohon per jam ()
0.5 menit satu otorisasi 2 otorisasi per menit = 2(60) = 120
otorisasi/jam/karyawan

b. Tingkat kegunaan karyawan bagian kredit per jam (p)

218 . 75
p= p= =0. 6076
S 3 (120 ) p = 60.76%

c. Probabilitas tidak terdapat permohonan yang masuk (Po)

1 1
Po = Po =

[( ) ] [( ) ]
n S
n 3
S1


+
()

2

+
()

n! n!
S ! (1 ) 3 ! (1
3 )
n=0 n=0
S

1
Po = 0 1 2
218 .75 218. 75 218 .75 218 .75 3
( 120 ) ( +
120 ) ( +
120 ) +
120 ( )
0! 1! 2! 218 . 75
3 ! 1+ (
360 )
1 1
Po = = =0 . 1417
6 . 057597973 1+1 .8229+ 1. 6615+2. 5731
1+ 1. 8229+1. 6115+
2 . 354166667

d. Rata-rata jumlah pemohon (nasabah) menunggu untuk dilayani ( n q )


S 3

nq =
()

Po nq =
( 218 .75 )( 120 ) ( 218 .75
120 ) x 0 .1417
( S1)( S )2 (31)!(3 x 120218 .75 )2

159011. 9468
nq = 0 . 1417=0 . 5647
39903 . 125 orang pemohon

Page 9
e. Rata-rata jumlah pemohon (nasabah) menunggu dalam sistem ( n t )

218 . 75
nt = nq + nt =0. 5647+ =2 . 3876
120 orang pemohon

f. Rata-rata waktu menunggu dalam antrian ( t q )

Po S
t q = 2 ()

S( S !) 1

S[ ( )] 3
0 . 1417 218 . 75
t q = 2 ( 120 ) =0 .002581336572
120 x 3(3 !) 1
360[ ( )]
218 .75
jam = 0.1549 menit = 9.29
dtk

t
g. Rata-rata waktu menunggu dalam sistem ( t )

1 1
t t =t q + t =0 . 00258 jam + =0 . 01091 jam = 0. 6546 menit = 39. 28 detik
t 120

h. Probabilitas menunggu (Pw)

S Po 3
Pw = ( ) S ! 1

Pw =
218 .75
120 ( ) 3 ! 10 . 1417 =0 . 36461379P =0. 3646
w

( S )
( 360 )218. 75

Karena bagian pelayanan kredit bank tersebut menerima keluhan para nasabahnya bahwa
waktu otorisasi terlalu lama, maka manajer pelayanan kredit merencanakan menambah
seorang karyawan agar waktu menunggu dalam sistem dapat dikurangi. Penambahan
karyawan ini akan mengakibatkan total biaya pelayanan (otorisasi) naik. Jika seorang
karyawan berpenghasilan per jam sebesar Rp 110 ribu (gaji + tunjangan) dan biaya seorang
karyawan dalam keadaan menunggu per jam Rp 210 ribu (gaji + tunjangan + kehilangan
penjualan karena penundaan + biaya lainnya). Tentukan bagaimanakah keputusan manajer
tersebut apakah tetap dengan 3 orang karyawan yang ada atau 4 orang karyawan.

Jawab :

Biaya total pelayanan per jam dengan 3 orang karyawan :

E ( C t ) =Sc s + n t c w
E ( C t ) =3(110. 000 )+ 2. 3876( 210 . 000)=Rp 831 .396 ,

Biaya total pelayanan dengan 4 karyawan :

1 1
Po = Po =

[ ] [ ]
n S
n 4
S1

( )

+
()

3 ()

+
()
n! n!
S ! (1 ) 4 ! ( 1
4)
n=0 n=0
S

Page 10
1
Po = 0 1 2 3
218 .75 218. 75 218 .75 218. 75 218. 75 4
( 120 ) ( +
120 ) ( +
120 ) ( +
120 ) +
( 120 )
0! 1! 2! 3! 218 .75
(
4 ! 1+
480 )
1
Po = =0 . 1577
1+ 1. 8229+1. 6615+1 . 0096+0 . 8454
S 4

nq =
()

Po nq = x 0. 1577=0.1116
(
(218 . 75 ) ( 120 )
218 .75
120 )
( S1)( S )2 ( 41)!( 4 x120218. 75 )2

218 .75
nt = nq + nt =0. 1116+ =1 .9345
120

E ( C t ) =4(110. 000 )+1 . 9345(210 . 000)=Rp 846 . 245 ,

Karena perbedaan biaya total pelayanan 3 karyawan dan 4 karyawan relatif kecil :
Rp 846.245,- Rp 831.396,- = Rp 14.849,- per jam, maka diputuskan untuk menambah
seorang karyawan. Dengan 4 karyawan, rata-rata tingkat kegunaan pelayanan menjadi :

218 . 75
p= p= =0. 4557
S 4 (120) p = 45.57%

Waktu menganggur sebesar 54.43% digunakan untuk kegiatan produktif lainnya yang dapat
meningkatkan pelayanan.
Model 3 : M / M / 1 / I / F

Populasi (I) Antrian (M) Fasilitas pelayanan (M/1)


Sumber Tingkat Tingkat
Populasi Kedatangan FCFS Pelayanan
EXIT
Infinite (I) Poisson Poisson

Panjang antrian Terbatas (F)

[ ] [ ]
Q 1 Q
Q Q +1

2
1Q ()

+ ( Q1 ) () () ()
1( Q+1 )

+( Q )

nq =
() Q +1
nt = ( ) 1 1
Q+1

( )( ( ) )

1 1


( )( ( ) )

[ ]

( )
1 n
P=n

1( )
( ) Q+1

Sebuah restoran yang cukup ramai dengan para pelanggannya memiliki 6 ruang parkir yang
dapat menampung 6 mobil. Jika tempat parkir penuh, maka pelanggan akan pindah ke
restoran lainnya. Bersebelahan dengan restoran tersebut ada lahan kosong yang cukup luas
dapat dijadikan tempat parkir dengan biaya sewa per ruangan parkir per hari Rp 20.000,-
Jika tingkat kedatangan pelanggan potensial adalah 21 mobil per jam dan berdistribusi
Poisson. Tingkat pelayanan restoran 36 mobil per jam dan berdistribusi Poisson.
Page 11
Keuntungan rata-rata per mobil Rp 16.000,- dan restoran buka 12 jam per hari. Tentukan
jumlah ruangan yang harus disewa oleh pengusaha restoran tersebut.

Jawab :

Menentukan persentase waktu restoran sibuk dengan 6 ruangan parkir :

P ( n>0 )=1Po P ( n>0 )=10 . 4338=0. 5662

[ ] [ ]

( )
1
0 ( 21
36 ) 21
1 0
P=
o

1( )
( )
Q+1 P= o
21 ( 36 )
1( )
6
0 . 4167
36 Po = =0 . 4338
0 . 9606

Restoran sibuk 56.62% dari total waktu. Jika restoran sibuk dapat melayani 36 mobil per
jam, maka dengan 6 ruangan parkir dapat melayani : 36 x 0.5662 = 20.38 mobil per jam.
Jika restoran buka 12 jam per hari, maka keuntungan total per hari ;
12 x 20.38 x Rp 16.000,- = Rp 3.912.960,-

Menentukan persentase waktu restoran sibuk dengan 7 ruangan parkir :

[ ]
21
1( 36 ) 21 0

21 ( 36 )
P ( n>0 )=1 7
1( ) P ( n>0 )=1
0. 4167
=0 .5735
36 0 . 9770

Keuntungan total : 12 x 0.5735 x 36 x Rp 16.000,- = Rp 3.964.032


Keuntungan marjinal : Rp 3.964.032 Rp 3.912.960 = Rp 51.072 lebih besar daripada
biaya marjinal Rp 20.000,-

Menentukan persentase waktu restoran sibuk dengan 8 ruangan parkir :

[ ]
21
1( 36 ) 21 0

21 ( 36 )
P ( n>0 )=1 8
1( ) P ( n>0 )=1
0. 4167
=0 .5776
36 0 .9866

Keuntungan total : 12 x 0.5776 x 36 x Rp 16.000,- = Rp 3.992.371,-


Keuntungan marjinal : Rp 3.992.371 Rp 3.964.032 = Rp 28.339 lebih besar daripada
biaya marjinal Rp 20.000,-

Menentukan persentase waktu restoran sibuk dengan 9 ruangan parkir :

[ ]
21
1( 36 ) 21 0

21 ( 36 )
P ( n>0 )=1 9
1( ) P ( n>0 )=1
0. 4167
=0 .5800
36 0 . 9922

Keuntungan total : 12 x 0.58 x 36 x Rp 16.000,- = Rp 4.008.960,-

Page 12
Keuntungan marjinal : Rp 4.008.960 Rp 3.992.371 = Rp 16.589,- lebih kecil daripada
biaya marjinal Rp 20.000,- tidak menguntungkan.

Keputusan pengusaha restoran tersebut adalah menyewa ruang parkir sebanyak 2 ruangan.

Disusun oleh :
1. Resti Hardianti (1B115082)
2. Andy Pratama Putra (1B115040)
3. Ramadhan Dwi Nugraha (1B115208)
4. Reza (1B115096)

Kelas : 4 KA 46

FAKULTAS ILMU KOMPUTER - SISTEM INFORMASI


JAKARTA
2015

Page 13

You might also like