Professional Documents
Culture Documents
Antrian (queues) terjadi karena permintaan pelayanan lebih besar daripada fasilitas pelayan
yang ada dalam system antrian.
Antrian menimbulkan berbagai kerugian (loss), opportunity loss dan wasting time.
Untuk mengurangi kerugian dalam antrian, perlu dilakukan peningkatan efisiensi system
antrian.
Model antrian pertama kali dikembangkan oleh A.K. Erlang (1909). Model antrian yang
dikembangkan Erlang digunakan untuk menentukan jumlah yang optimal dari fasilitas
telephone switching yang digunakan untuk melayani pengguna telepon yang masuk.
Tujuan dari model antrian adalah untuk meminimumkan total biaya yang timbul dalam
suatu antrian pelayanan yang terdiri dari biaya langsung penyediaan fasilitas pelayanan dan
biaya tidak langsung dari individu yang mengantri (karena harus menunggu untuk dilayani)
Sistem pelayanan yang memiliki fasilitas pelayanan lebih dari jumlah optimal tidak
menimbulkan antrian, tetapi perlu investasi yang besar. Jika kurang dari jumlah optimal
akan berakibat tertundanya pelayanan, sehingga menimbulkan antrian.
SISTEM ANTRIAN
Sistem antrian sederhana : memiliki antrian tunggal dan fasilitas pelayanan tunggal
Kedatangan Fasilitas
Individu- Antrian Individu-individu
Pelayanan
individu yang telah dilayani
(arrival)
Input : Terbatas (finite) atau Tidak terbatas (infinite). Individu yang datang untuk dilayani
dan mengantri bisa terdiri dari manusia (nasabah, pembeli, klien, customers, etc) atau
bukan manusia (kendaraan, mesin, bahan baku, barang dalam proses produksi, etc)
Page 1
Pola kedatangan (arrival pattern) :
Arrival rate (tingkat kedatangan) : Konstan (distribusi uniform) atau Random (misalnya
berdistribusi Poisson). Jika pola kedatangan berdistribusi Poisson, maka waktu antar
kedatangan akan berdistribusi eksponensial.
x
e
P( X= x )= X
x! f ( X)=e
Balking : Jika panjang antrian berlebihan, sehingga ada individu dalam antrian yang
meninggalkan antrian.
DISIPLIN ANTRIAN
Disiplin antrian adalah keputusan yang digunakan untuk menyeleksi individu-individu yang
memasuki antrian dan akan dilayani lebih dulu
1. FIFO (First In First Out) atau disebut juga FCFS(First Come First Service)
2. LIFO (Last In First Out) atau LCFS (Last Come First Service)
3. Emergency First
4. Critical Condition First
Panjang antrian : Finite jika kapasitas antrian menjadi pembatas (misal tempat parkir,
tempat tidur di RS, kapasitas mesin, etc) lebih kompleks.
Tingkat pelayanan (service time) : Waktu yang digunakan untuk melayani individu-
individu dalam sistem. Tingkat pelayanan ini akan berdistribusi random (eksponensial)
atau konstan (distribusi uniform).
Sistem Antrian :
1. Sistem pelayanan Komersial (Restoran, Caf, bank, SPBU, etc)
2. Sistem pelayanan Bisnis Industri (lini industri, material handling, sistem inventory,
sistem informasi, etc)
3. Sistem pelayanan Transportasi
4. Sistem pelayanan Sosial (RS, supermarket, public service, etc)
Struktur Antrian : Berdasarkan susunan saluran (channel) Single channel atau multiple
channel. Berdasarkan Phase single phase atau multiple phase
1. Single Channel Single Phase
Kedatangan
Sumber Antrian Pelayanan Individu-individu
populasi (M) (S) yang telah dilayani
Input
Misalnya : Antrian di Barber Shop, Pembelian tiket KRL dengan satu loket, Praktek
dokter sendiri, pelayanan toko dengan satu pelayan, dsb.
Page 2
2. Single Channel Multiple Phase
Kedatangan
Sumber Individu-individu
populasi M S M S yang telah dilayani
Input
Misalnya : Lini produksi massal, cuci mobil, tukat cat mobil, pelayanan kesehatan
(pemeriksaan) di RS, dsb.
S
Sumber Individu-individu
populasi
Kedatangan M S yang telah dilayani
Input
S
Misalnya : Pelayanan tiket lebih dari satu loket, pemeriksaan kesehatan oleh beberapa
orang dokter, pelayanan potong rambut oleh beberapa tukang cukur, dsb.
4. Multichannel-Multiphase
S M S
Sumber Individu-individu
populasi
Kedatangan M S M S yang telah dilayani
Input
S M S
5. Struktur campuran (mixed arrangements) : Gabungan dua atau lebih struktur antrian di
atas.
Page 3
Populasi (I) Antrian (M) Fasilitas Pelayanan (M/1)
Sumber tak
Tingkat kedatangan
FCFS FCFS Tingkat
terbatas EXIT
Poisson pelayanan
Poisson
Panjang
Antrian tak ternbatas (I)
M/M/ 1/I/I
Model 1 : M / M / 1 / I / I
Model 2 : M / M / S / I / I
Model 3 : M / M / 1 / I / F
Model 4 : M / M / S / F / I
Contoh : M / M / 1 / I / I
Suatu restoran di Jl. Margonda menghadapi masalah antrian para pelanggannya, rata-rata.
Tingkat kedatangan langganan selama periode puncak adalah 50 mobil, dengan asumsi
tingkat kedatangan berdistribusi Poisson, waktu pelayanan rata-rata 1 menit dan
berdistribusi eksponensial. Tentukan :
1. Tingkat kegunaan fasilitas pelayanan (bagi pelayan restoran) p
nq
2. Rata-rata jumlah pelanggan dalam antrian (
)
n
3. Rata-rata jumlah pelanggan dalam system ( t )
t
4. Rata-rata waktu menunggu dalam antrian ( q )
t
5. Rata-rata waktu menunggu dalam system ( t )
Jawab :
Page 4
50
nt = nt= =5 mobil
3. 6050
50
t q= tq = =0 . 0833 jam 4 . 9999 menit 5 menit
4. ( ) 60(6050)
1 1
t t= tt= =0 . 1 jam 6 menit
5. 6050
1. Biaya tidak langsung (indirect cost) yang dihadapi individu-individu yang menunggu
dalam antrian biaya menunggu (cost of waiting). Terjadi jika sistem pelayanan tidak
memiliki sumberdaya pelayanan (fasilitas pelayanan) yang cukup.
2. Biaya langsung (direct cost) untuk penyediaan fasilitas pelayanan
Cost of waiting tidak mudah (sulit) ditentukan. Biaya yang berasal dari sistem internal
(biaya persediaan atau biaya karyawan menganggur) dapat diukur, tetapi biaya menunggu
bagi pelanggan sulit diukur.
Jika biaya menganggur seorang individu diketahui, maka Expected Total Waiting Cost per
periode waktu : E ( C W )= nt c w
Terdapat trade-off antara biaya Pelayanan dan biaya menunggu. Jika fasilitas pelayanan
ditambah berarti biaya pelayanan meningkat, maka biaya menunggu akan berkurang.
Sebaliknya jika biaya pelayanan berkurang (tidak ada penambahan fasilitas pelayanan
sedangkan customer yang membutuhkan pelayan bertambah), maka biaya menunggu akan
meningkat.
Page 5
Biaya pelayanan meliputi : Biaya tetap berupa investasi awal penyediaan peralatan dan
fasilitas pelayanan, biaya pemasangan fasilitas, pelatihan karyawan (operator). Biaya
variabel berupa gaji karyawan, biaya operasional dan biaya pemeliharaan fasilitas
pelayanan.
Misalnya diketahui cs = Rp 50.000,- per jam dan S = 5, maka E(Cs) = 5(50.000) = 250.000
Model 1 : M / M / 1 / I / I
Dist. Tingkat kedatangan/Dist. Tingkat pelayanan/Jml fasilitas pelayanan (channel)/sumber
populasi (Infinite)/Panjang Antrian (Infinite)
Contoh : Diketahui rata-rata tingkat kedatangan selama periode puncak 50 mobil per jam
berdistribusi Poisson. Waktu pelayanan rata-rata 1 menit dan berdistribusi Eksponensial.
Page 6
tq
4. Rata-rata waktu menunggu dalam antrian ( )
tt
5. Rata-rata waktu menunggu dalam system ( )
6. Probabilitas lebih dari satu mobil dalam sistem P(n 1)
7. Probabilitas lebih dari empat mobil dalam sistem P(n 4)
8. Probabilitas paling sedikit tiga mobil dalam sistem P(n 3)
Jawab :
50
nt= { n = =5 mobil
3. t 6050
50
tq= { t = =0.0833 jam 4 .9999 menit 5 menit
4. ( ) q 60(6050 )
1
t t= { t = 1 =0.1 jam 6 menit
5. t 6050
n
50 50 0
6.
P(n>1 )=1( P 0 + P1 ) ( )( )
Pn = 1
( )( )
P0 = 1
60 60
=0 . 1667
1
50 50
P1= 1 ( )( )
60 60
=0.1389
P(n>1 )=1( 0 . 1667+0 . 1389 )=0 . 6944
P( n> 4 )=1 ( P 0 + P1 + P 2 + P4 )
7.
2 3
50 50 50 50
( )( )
P2 = 1
60 60
=0 .1158 ( )( )
P3 = 1
60 60
=0 . 0965
50 50 4
( )( )
P4 = 1
60 60
=0 . 0804
Page 7
Model 2 : M / M / S / I / I
Multichannel Single Phase, dengan antrian tunggal melalui beberapa fasilitas pelayanan
x
e
P( X= x )= X
x! f ( X)=e
S
nq =
()
Po
Rata-rata jumlah individu dalam antrian : ( S1)( S )2
nt = nq +
Rata-rata jumlah individu dalam sistem :
Po S
t q = 2 ()
Rata-rata waktu menunggu dalam antrian :
S( S !) 1
S[ ( )]
1
t t =t q +
Rata-rata waktu menunggu dalam sistem :
p=
Tingkat penggunaan fasilitas pelayanan : S
1
Po =
[( ) ]
n S
S1
+
()
n!
n=0
S ! (1 )
Probabilitas tidak terdapat individu dalam sistem : S
Page 8
S Po
( ) S ! 1
Pw =
Probabilitas menunggu :
( S )
Jumlah karyawan pelayanan kredit Bank RIBA terdiri dari 3 orang yang melayani seluruh
permohonan kredit yang masuk dari para nasabah. Jika tidak diperlukan waktu menunggu,
rata-rata waktu pelayanan untuk satu otorisasi adalah 0.5 menit. Tingkat pelayanan
diasumsikan berdistribusi eksponensial. Pada periode puncak selama 8 jam masuk 1750
permohonan kredit yang harus diotorisasi atau 218.75 permohonan per jam. Tingkat
kedatangan para pemohon (nasabah) berdistribusi Poisson.
Tentukan :
a. Tingkat pelayanan para pemohon per jam ()
0.5 menit satu otorisasi 2 otorisasi per menit = 2(60) = 120
otorisasi/jam/karyawan
218 . 75
p= p= =0. 6076
S 3 (120 ) p = 60.76%
1 1
Po = Po =
[( ) ] [( ) ]
n S
n 3
S1
+
()
2
+
()
n! n!
S ! (1 ) 3 ! (1
3 )
n=0 n=0
S
1
Po = 0 1 2
218 .75 218. 75 218 .75 218 .75 3
( 120 ) ( +
120 ) ( +
120 ) +
120 ( )
0! 1! 2! 218 . 75
3 ! 1+ (
360 )
1 1
Po = = =0 . 1417
6 . 057597973 1+1 .8229+ 1. 6615+2. 5731
1+ 1. 8229+1. 6115+
2 . 354166667
159011. 9468
nq = 0 . 1417=0 . 5647
39903 . 125 orang pemohon
Page 9
e. Rata-rata jumlah pemohon (nasabah) menunggu dalam sistem ( n t )
218 . 75
nt = nq + nt =0. 5647+ =2 . 3876
120 orang pemohon
Po S
t q = 2 ()
S( S !) 1
S[ ( )] 3
0 . 1417 218 . 75
t q = 2 ( 120 ) =0 .002581336572
120 x 3(3 !) 1
360[ ( )]
218 .75
jam = 0.1549 menit = 9.29
dtk
t
g. Rata-rata waktu menunggu dalam sistem ( t )
1 1
t t =t q + t =0 . 00258 jam + =0 . 01091 jam = 0. 6546 menit = 39. 28 detik
t 120
S Po 3
Pw = ( ) S ! 1
Pw =
218 .75
120 ( ) 3 ! 10 . 1417 =0 . 36461379P =0. 3646
w
( S )
( 360 )218. 75
Karena bagian pelayanan kredit bank tersebut menerima keluhan para nasabahnya bahwa
waktu otorisasi terlalu lama, maka manajer pelayanan kredit merencanakan menambah
seorang karyawan agar waktu menunggu dalam sistem dapat dikurangi. Penambahan
karyawan ini akan mengakibatkan total biaya pelayanan (otorisasi) naik. Jika seorang
karyawan berpenghasilan per jam sebesar Rp 110 ribu (gaji + tunjangan) dan biaya seorang
karyawan dalam keadaan menunggu per jam Rp 210 ribu (gaji + tunjangan + kehilangan
penjualan karena penundaan + biaya lainnya). Tentukan bagaimanakah keputusan manajer
tersebut apakah tetap dengan 3 orang karyawan yang ada atau 4 orang karyawan.
Jawab :
E ( C t ) =Sc s + n t c w
E ( C t ) =3(110. 000 )+ 2. 3876( 210 . 000)=Rp 831 .396 ,
1 1
Po = Po =
[ ] [ ]
n S
n 4
S1
( )
+
()
3 ()
+
()
n! n!
S ! (1 ) 4 ! ( 1
4)
n=0 n=0
S
Page 10
1
Po = 0 1 2 3
218 .75 218. 75 218 .75 218. 75 218. 75 4
( 120 ) ( +
120 ) ( +
120 ) ( +
120 ) +
( 120 )
0! 1! 2! 3! 218 .75
(
4 ! 1+
480 )
1
Po = =0 . 1577
1+ 1. 8229+1. 6615+1 . 0096+0 . 8454
S 4
nq =
()
Po nq = x 0. 1577=0.1116
(
(218 . 75 ) ( 120 )
218 .75
120 )
( S1)( S )2 ( 41)!( 4 x120218. 75 )2
218 .75
nt = nq + nt =0. 1116+ =1 .9345
120
Karena perbedaan biaya total pelayanan 3 karyawan dan 4 karyawan relatif kecil :
Rp 846.245,- Rp 831.396,- = Rp 14.849,- per jam, maka diputuskan untuk menambah
seorang karyawan. Dengan 4 karyawan, rata-rata tingkat kegunaan pelayanan menjadi :
218 . 75
p= p= =0. 4557
S 4 (120) p = 45.57%
Waktu menganggur sebesar 54.43% digunakan untuk kegiatan produktif lainnya yang dapat
meningkatkan pelayanan.
Model 3 : M / M / 1 / I / F
[ ] [ ]
Q 1 Q
Q Q +1
2
1Q ()
+ ( Q1 ) () () ()
1( Q+1 )
+( Q )
nq =
() Q +1
nt = ( ) 1 1
Q+1
( )( ( ) )
1 1
( )( ( ) )
[ ]
( )
1 n
P=n
1( )
( ) Q+1
Sebuah restoran yang cukup ramai dengan para pelanggannya memiliki 6 ruang parkir yang
dapat menampung 6 mobil. Jika tempat parkir penuh, maka pelanggan akan pindah ke
restoran lainnya. Bersebelahan dengan restoran tersebut ada lahan kosong yang cukup luas
dapat dijadikan tempat parkir dengan biaya sewa per ruangan parkir per hari Rp 20.000,-
Jika tingkat kedatangan pelanggan potensial adalah 21 mobil per jam dan berdistribusi
Poisson. Tingkat pelayanan restoran 36 mobil per jam dan berdistribusi Poisson.
Page 11
Keuntungan rata-rata per mobil Rp 16.000,- dan restoran buka 12 jam per hari. Tentukan
jumlah ruangan yang harus disewa oleh pengusaha restoran tersebut.
Jawab :
[ ] [ ]
( )
1
0 ( 21
36 ) 21
1 0
P=
o
1( )
( )
Q+1 P= o
21 ( 36 )
1( )
6
0 . 4167
36 Po = =0 . 4338
0 . 9606
Restoran sibuk 56.62% dari total waktu. Jika restoran sibuk dapat melayani 36 mobil per
jam, maka dengan 6 ruangan parkir dapat melayani : 36 x 0.5662 = 20.38 mobil per jam.
Jika restoran buka 12 jam per hari, maka keuntungan total per hari ;
12 x 20.38 x Rp 16.000,- = Rp 3.912.960,-
[ ]
21
1( 36 ) 21 0
21 ( 36 )
P ( n>0 )=1 7
1( ) P ( n>0 )=1
0. 4167
=0 .5735
36 0 . 9770
[ ]
21
1( 36 ) 21 0
21 ( 36 )
P ( n>0 )=1 8
1( ) P ( n>0 )=1
0. 4167
=0 .5776
36 0 .9866
[ ]
21
1( 36 ) 21 0
21 ( 36 )
P ( n>0 )=1 9
1( ) P ( n>0 )=1
0. 4167
=0 .5800
36 0 . 9922
Page 12
Keuntungan marjinal : Rp 4.008.960 Rp 3.992.371 = Rp 16.589,- lebih kecil daripada
biaya marjinal Rp 20.000,- tidak menguntungkan.
Keputusan pengusaha restoran tersebut adalah menyewa ruang parkir sebanyak 2 ruangan.
Disusun oleh :
1. Resti Hardianti (1B115082)
2. Andy Pratama Putra (1B115040)
3. Ramadhan Dwi Nugraha (1B115208)
4. Reza (1B115096)
Kelas : 4 KA 46
Page 13