You are on page 1of 3

MATERI PENYULUHAN HEPATITIS

A.Pengertian

Hati (liver) adalah salah satu organ tubuh yang penting. Hati dapat membantu proses metabolisme
nutrisi ataupun obat-obatan di dalam tubuh. Selain itu organ ini juga mempunyai peranan yang penting untuk
membersihkan darah di dalam tubuh dari produk limbah yang beracun. Namun, demikian jika kita tidak
menjaga fungsi hati dengan baik maka organ penting ini akan mengalami kerusakan. Salah satu penyakit hati
yang sering terjadi adalah hepatitis.

Hepatitis yang berarti peradangan dalam hati dapat diakibatkan oleh berbagai macam hal, seperti
infeksi bakteri, racun, ataupun karena sistem imun di dalam tubuh sendiri yang dapat menyerang hati.
Meskipun ada beberapa jenis hepatitis, pada umumnya ada 3 macam hepatitis yang disebabkan oleh virus dan
sering terjadi yaitu hepatitis A, B, ataupun C.

B. Macam-macam hepatitis

1. Hepatitis A

Virus hepatitis A dapat ditularkan melalui feses dari pasien yang sebelumnya telah terinfeksi dengan
penyakit ini. Selanjutnya seseorang dapat terkena hepatitis A dengan mengkonsumsi makanan atau minuman
yang telah terkontaminasi feses tersebut. Hepatitis A bersifat kurang merusak dibanding hepatitis virus yang
lain. Hal ini karena jenis hepatitis ini jarang menimbulkan kerusakan liver yang menetap. Bahkan dalam
beberapa minggu gejala akan hilang sama sekali dan orang yang telah terinfeksi hepatitis A akan kebal
terhadap penyakit tersebut. Berbeda dengan hepatitis B dan C, infeksi hepatitis A tidak berlanjut ke hepatitis
kronik.

Gejala Hepatitis A

Pada minggu pertama, individu yang dijangkiti akan mengalami sakit seperti kuning, keletihan, demam,
hilang selera makan, muntah-muntah, pusing dan kencing yang berwarna hitam pekat. Demam yang terjadi
adalah demam yang terus menerus, tidak seperti demam yang lainnya yaitu pada demam berdarah, tbc,
thypus, dll.

Cara penularan :

Virus hepatitis A ditularkan melalui tinja orang yang terkana virus hepatitis A dan masuk kemulut orang
lain bisa terjadi karena:

1. Mengkonsumsi sayuran, buah, ikan, air muapun makanan yang telah tercemar oleh tinja yang
mengandung hepatitis A.

2. Kebersihan pribadi dan lingkungan tidak di jaga dengan baik.

Penanganan dan Pengobatan Hepatitis A

Penderita yang menunjukkan gejala hepatitis A seperti minggu pertama munculnya yang disebut
penyakit kuning, letih dan sebagainya diatas, diharapkan untuk tidak banyak beraktivitas serta segera
mengunjungi fasilitas pelayan kesehatan terdekat untuk mendapatkan pengobatan dari gejala yang timbul
seperti paracetamol sebagai penurun demam dan pusing, vitamin untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan
nafsu makan serta obat-obatan yang mengurangi rasa mual dan muntah.
Cara pencegaha virus hepatitis A

1. Cuci tangan dengan air hangat dan sabun setelah melakukan BAB/BAK. Sebelum makan ataupun
sebelum menyediakan makanan.

2. Cuci sayuran dan buah sebelum di makan.

Sebelum dipakai cuci peralatan makan dan minum.

2. Hepatitis B

Jenis hepatitis ini tergolong infeksi yang lebih serius dan dapat memicu terjadinya sirosis ataupun kanker
hati. Penularan hepatitis B dapat melalui jarum suntik atau pisau yang terkontaminasi, transfusi darah, ataupun
cairan tubuh yang lain. Pada beberapa kasus seseorang yang terinfeksi hepatitis B dapat sembuh dari penyakit
ini dan kemungkinan tubuhnya telah memiliki imunitas untuk melawan infeksi tersebut. Namun, ada juga
beberapa orang yang akan terinfeksi virus ini selamanya.

Gejala Hepatitis B

Secara khusus tanda dan gejala terserangnya hepatitis B yang akut adalah demam, sakit perut dan
kuning (terutama pada area mata yang putih/sklera). Namun bagi penderita hepatitis B kronik akan
cenderung tidak tampak tanda-tanda tersebut, sehingga penularan kepada orang lain menjadi lebih beresiko.

Penanganan dan Pengobatan Hepatitis B

Penderita yang diduga Hepatitis B, untuk kepastian diagnosa yang ditegakkan maka akan dilakukan
periksaan darah. Setelah diagnosa ditegakkan sebagai Hepatitis B, maka ada cara pengobatan untuk hepatitis
B, yaitu pengobatan telan (oral) dan secara injeksi.

a. Pengobatan oral yang terkenal adalah ;


Pemberian obat Lamivudine dari kelompok nukleosida analog, yang dikenal dengan nama 3TC. Obat ini
digunakan bagi dewasa maupun anak-anak, Pemakaian obat ini cenderung meningkatkan enzyme hati
(ALT) untuk itu penderita akan mendapat monitor bersinambungan dari dokter.
Pemberian obat Adefovir dipivoxil (Hepsera). Pemberian secara oral akan lebih efektif, tetapi pemberian
dengan dosis yang tinggi akan berpengaruh buruk terhadap fungsi ginjal.
Pemberian obat Baraclude (Entecavir). Obat ini diberikan pada penderita Hepatitis B kronik, efek samping
dari pemakaian obat ini adalah sakit kepala, pusing, letih, mual dan terjadi peningkatan enzyme hati. Tingkat
keoptimalan dan kestabilan pemberian obat ini belum dikatakan stabil.

b. Pengobatan dengan injeksi/suntikan adalah ;


Pemberian suntikan Microsphere yang mengandung partikel radioaktif pemancar sinar yang akan
menghancurkan sel kanker hati tanpa merusak jaringan sehat di sekitarnya. Injeksi Alfa Interferon (dengan
nama cabang INTRON A, INFERGEN, ROFERON) diberikan secara subcutan dengan skala pemberian 3
kali dalam seminggu selama 12-16 minggu atau lebih. Efek samping pemberian obat ini adalah depresi,
terutama pada penderita yang memilki riwayat depresi sebelumnya. Efek lainnya adalah terasa sakit pada
otot-otot, cepat letih dan sedikit menimbulkan demam yang hal ini dapat dihilangkan dengan pemberian
paracetamol.

3. Hepatitis C

Seperti halnya hepatitis B, ternyata hepatitis C juga dapat memicu terjadinya sirosis ataupun kanker hati.
Penularan penyakit ini dapat melalui transfusi darah, cairan tubuh, ataupun hubungan seksual. Hepatitis C
merupakan tipe hepatitis yang sangat serius dan menjadi alasan utama transplantasi hati pada kebanyakan
pasiennya. Pada hepatitis C penderita yang menjadi kronik jauh lebih banyak.
Gejala Hepatitis C

Penderita Hepatitis C sering kali orang yang menderita Hepatitis C tidak menunjukkan gejala, walaupun
infeksi telah terjadi bertahun-tahun lamanya. Namun beberapa gejala yang samar diantaranya adalah ; Lelah,
Hilang selera makan, Sakit perut, Urin menjadi gelap dan Kulit atau mata menjadi kuning yang disebut
jaundice (jarang terjadi). Pada beberapa kasus dapat ditemukan peningkatan enzyme hati pada
pemeriksaan urine, namun demikian pada penderita Hepatitis C justru terkadang enzyme hati fluktuasi
bahkan normal

Penanganan dan Pengobatan Hepatitis C

Saat ini pengobatan Hepatitis C dilakukan dengan pemberian obat seperti Interferon alfa, Pegylated
interferon alfa dan Ribavirin. Adapun tujuan pengobatan dari Hepatitis C adalah menghilangkan virus dari
tubuh anda sedini mungkin untuk mencegah perkembangan yang memburuk dan stadium akhir penyakit
hati. Pengobatan pada penderita Hepatitis C memerlukan waktu yang cukup lama bahkan pada penderita
tertentu hal ini tidak dapat menolong, untuk itu perlu penanganan pada stadium awalnya.

Cara pencegahan hepatitis B dan C sama karna kedua jenis virus ini sama hidup dan tertular melalui darah,
dan cairan organ dalam lainnya.

Penularan hepatitis B dan C :


1. Melaluai kontak darah, sperma ,dan cairan vagina dari orang yang terinfeksi hepatitis B dan C.
Berbagi perlengkapan suntik untuk menggunakan narkoba.
Melakukan hubungan seks tanpa menggunakan kondom.
2. Bayi yang terlahir dari ibu yang telah terinfeksi hepatitis B dan C.

Pencegahan Hepatitis B dan C:


1. Jangan berbagi perlengkapan suntik apapun (tabung, jarum, kapas, air, dan filter).
2. Waspada terhadap darah ketika menyuntik atau disuntik oleh orang lain.
3. Jangan berbagi sikat gigi dan alat cukur.
4. Jika ingin tatto, lakukan dengan prosedur sterilisasi yang layak.
5. Tidak melakukan hubungan seks tanpa kondom.
6. Lakukan vaksinasi Hep B. Saat ini belum ada vaksin untuk mencegah hepatitis C.

Obat herbal Hepatitis

Adapun tumbuhan obat/herbal yang dapat digunakan untuk mencegah dan membantu pengobatan
hepatitis diantaranya mempunyai efek sebagai hepatoprotektor yaitu melindungi hati dari pengaruh zat toksik
yang dapat merusak sel hati, juga bersifat antiradang antara lain yaitu temulawak (Curcuma xanthorrhiza ),
kunyit (Curcuma longa), sambiloto (Andrographis paniculata), meniran (Phyllanthus urinaria), daun
serut/mirten, jamur kayu/lingzhi (Ganoderma lucidum), akar alang-alang (Imperata cyllindrica), rumput
mutiara (Hedyotis corymbosa), pegagan (Centella asiatica), buah kacapiring (Gardenia augusta), buah
mengkudu (Morinda citrifolia), jombang (Taraxacum officinale).

You might also like