You are on page 1of 49
wieey SUL itn 4 KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 1098/Menkes/SK/VII/2003 TENTANG PERSYARATAN HYGIENE SANITASI RUMAH MAKAN DAN RESTORAN DEPARTEMEN KESEHATAN REFUBLIK INDONESIA JAKARTA 2004 MENTERI KESEHATAN REPUBLIKINDONESA, KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 1098/MENKES/SK/VIU/2003 TENTANG PERSYARATAN HYGIENE SANITAS! RUMAH MAKAN DAN RESTORAN Menimbang Mengingat MENTER! KESEHATAN REPUBLIK INGONESIA @. Bahwa masyarakat perlu dilindungi dari makanan dan minuman yang tidak memenuhi persyaratan hygiene sanitasi yang dikelola Tumah makan dan’ restoran agar tidak ~membahayakan kesehatan; b. bahwa persyaratan kesehatan rumah makan dan restoran yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 304/Menkes/Per/X/1989 perlu disempurnakan dan ditinjau kembali sesuai dengan tuntutan kebutuhan masyarakat serta untuk mendukung pelaksanaan otonomi daerah; , bahwa sehubungan dengan huruf a dan b tersebut diatas perlu ditetapkan Keputusan Menteri Kesehatan tentang Persyaratan Hygiene Sanitasi Rumah Makan dan Restoran ; 1. Undang Undang Gangguan (Hinder Ordonnantie) 1926 Stbl Nomor 226 setelah diubah dan ditambah terakhir dengan Stb! 1940 Nomor 14 dari Nomor 450; 2.) Undang Undang Nomor 4 Tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular (Lembaran Negara Tahun 1984 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3237); 3. Undang Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 100, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3495); 4. Undang Undang Nomor 7 Tahun 1996 tentang Pangan (Lembaran Negara Tahun 1996 Nomor 99, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3656); 5. Undang Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3839); Undang Undang No. 25 Tahun 1999 tentang Perimban; Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lem! Negara Tahun 1999 Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3848); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1991 _ tentang Penanggulangan Wabah Penyakit Menuiar (Lembaran Negara Tahun 1991 Nomor 49 , Tambahan Lembaran Negara Nomor 3447); 8 Peraturan Pemerintah Nomor 52 ‘Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom (Lembaran Negara Tahun 2009 Nomor 64, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3952); 9. Peraturan Pemerintan Nomor 102 Tanun 2000 tentang Standarisasi Nasional (Lemiaran Negara Tahun 2000 Nomor 199, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4020); 10. Keputusan Menteri_ Kesehatan Republik Indonesia Nomor 4277/Menkes/SK/X1/2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Kesehatan Ri; MEMUTUSKAN : Menetapkan KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA TENTANG PERSYARATAN HYGIENE SANITAS! RUMAH MAKAN DAN RESTORAN BAB I KETENTUAN UMUM Pasal1 Dalarn Keputusan ini yang dimaksud dengan : 1. 2. Rumah Makan adalah setiap tempat usaha komersial yang ruang tingkup kegiatannya menyediakan makanan dan minuman untuk umum di tempat usahanyay, Restoran adalah salah satu jenis usaha jasa pangan yang bertempat di sebahagian atau seluruh bangunan yang permanen dilengkapi dengan peralatan dan perlengkapan untuk proses pembuatan, penyimpanan, penyajian dan penjualan makanan dan minuman bagi umum di tempat usahanya; Peralatan adalah segala macam alat yang digunakan untuk mengolah dan menyajikan makanan; Hygiene Sanitasi adalah upaya untuk mengendalikan faktor makanan, orang, tempat dan perlengkapannya yang dapat atau mungkin dapat menimbulkan penyakit atau gangguan kesehatan; Persyaratan Hygiene Sanitasi adalah ketentuan-ketentuan teknis yang ditetapkan_ ter- hadap produk rumah makan dan restoran, personel dan perlengkapannye yang memenuhi persyaratan bakteriologis. kimia dan fisik. MENTERI KESEHATAN REPUBLIKINOONESIA 6. Fasilitas senitasi adalah sarana fisik bangunan dan perlengkapannya digunakan untuk memelinare kualitas lingkungan atau mengendalikan faktor-faktor lingkungan fisik yang dapat merugikan Kesehatan manusia antara lain sarana air bersih, jamban, peturasan, saluran limbah, tempat cuci tangan, bak sampah, kamar mandi, lemari pakaian kerja (locker, peralatan pencegahan terhadep lala, thus dan hewan lainnya serta peralatan cebersihan; 7. Makanan jadi adalah makanan yang telah diolah dan siap dihidangkan / disajikan oleh rumah makan dan restoran; 8. Penjamah Makanan adalah orang yang secara langsung berhubungan dengan makanan dan peralatan mulai dari tahap persiapan, pembersihan, pengolahan, pengangkutan sampai dengan penyajian; 9. Sanitarian adalah tenaga Kesehatan lingkungan berpendidikan minimal Sarjana (St) yang telah mendspatkan pelatinan dibidang Hygiene Sanitasi Makanan. BAB Il PENYELENGGARAAN Pasal 2 (1) Setiap rumah makan dan restoran harus memiliki izin usaha dari Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku; Untuk memiliki izin usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1) rumah makan dan restoran harus memiliki sertifikat laik hygiene sanitasi rumah makan dan restoran yang dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan KabupateniKota; (3) Sertifikat laik hygiene sanitasi rumah makan dan restoran sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota setelah memenuhi persyaratan sebagaimana tercantum dalam Lampiran |; (4) Tata cara _memperoleh sertiikat laik hygiene sanitasi rumah makan dan restoran sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan (3) sebagaimana tercantum dalam Lampiran | keputusan ini 2 Pasal3 (1) Setiap useha sumah makan dan restoran harus mempekerjakan seorang penanggurg Jawab yang mempunyai pengetahuan hygiene sanitasi makanan dan memilki sertifikat hygiene sanitasi makanan, (2) Sertifikat hygiene sanitasi makanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diperoleh dari institusi penyelenggara Kursus sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku; (3) Pedoman penyelenygaraan kursus hygiene sanitas: sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagaimana tercantum dalam Lampiran Il keputusan ini; MENTERI KESEXATAN ‘REPUBLIKINDONESIA ; Pasal 4 (1) Tenaga penjamah makanan yang bekerja pada usaha rumah maken dan restoran harus berbadan sehat dan tidak menderita penyakit menular; (2) Penjamah makanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus melakukan pemeriksaan kesehatannya secara berkala minimal 2 (dua) kali dalam satu tahun; (3) Penjamah makanan wajib memiliki sertifikat Kursus penjamah makananSertifikat kursus penjamah makanan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diperoish dar institusi penyelenggara kursus sesuai dengan perurdang-undangan yang beriaku, Pasal 5 Pengusaha dan/atau penanggung jawab rumah makan dan restoran wajib meayelenggarakan rumah makan dan restoran yang memenuhi syarat hygiene sanitasi sebagaimana ditetapkan dalam keputusan ini. Pasal 6 Penanggung jawab rumah makan dan restoran yang menerima laporan atau, mengeta adanya kejadian keracunan atau kematian yang diduga berasal dari makanan yang diproduksinya wajib melaporkan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota setempat guna dilakukan langkah-langkah penanggulangan. BABII! PENETAPAN TINGKAT MUTU Pasal7 (1) Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota melakukan pengujian mutu makanan dan spesimen terhadap rumah makan dan restoran; (2) Pengujian mutu makanan serta spesimen dari rumah makan dan restoran sebagaimane dimakSud pada ayat (1) harus dikerjakan oleh tenaga Sanitarian; (3) Hasi! pengujian mutu sebagaimana dimaksud pada ayat (2) merupakan dasar penetapan tingkat mutu hygiene sanitasi rumah makan dan restoran; (4) Tata cara pengujian mutu dan penetapan tingkat mutu rumah makan dan restoran dimaksud pada ayat (2) sebagaimana tercantum dalam Lampiran II! keputusan ini Pasal 8 (1) Pemeriksaan contoh makanan dan spesimen dari rumah makan dan restoran_dilakukan di laboratorium, (2) Tata cara pemeriksaan contoh makanan dan spesimen dari rumah makan dan restoran harus memenuhi ketentuan sebagaimana tercantum dalam Lampiran Ill keputusan ini MeNTERY KESEHATAN [REPUBLIKINDONESIA BABIV PERSYARATAN HYGIENE SANITASI Pasal 9 (1) Rumah makan dan restoran dalam menjalankan usahanya harus memenuhi persyaratan hygiene sanitasi, (2) Persyaratan hygiene sanitasi yang harus dipenuhi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi persyaratan lokasi dan bangunan; persyaratan fasilitas sanitasi, persyaratan dapur, rumah makan dan gudang makanan; persyaratan bahan makanan dan makanan jadi; persyaratan pengolahan makanan, persyaratan penyimpanan bahan makanan dan makanan jadi; persyaratan penyajian makanan jadi; persyaratan peralatan yang digunakan. (3) Podoman persyaratan hygiene sanitasi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagaimana tercantum dalam Lampwan iV keputusan ini. so7na0c0 BABV PEMBINAAN DAN PENGAWASAN Pasal 10 (1) Pembinaar teknis penyelenggarzan rumah makan dan resteran dilakukan oleh Diras Kesehatan Kabupaten/Kota; (2) Dalam rangka Pembinaan, Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dapat mengikut sertakan Asosiasi rumah makan dan restoran, organisasi profesi dan instansi terkait lainnya. Pasal 11 (1) Pengawasan pelaksanaan keputusan ini dilakukan oleh kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota; (2) Kantor Kesehatan Pelabuhan secara fungsional melaksanakan pengawasan terhadap rumah makan dan restoren_ yang berlokasi di wilayah pelabuhan Pasal 12 (1) Dalam hal kejadian !uar biasa (wabah) dan/atau ee keracunan makanan Pemerintah mengambii langkah-langkah penanggulangan seperiunya (2) Langkah penanggulangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan melalui pengambilen sampel dan spesimen yang diperlukan, kegiatan investigasi dan kegiatan sueveilan lainnya, (3) Pemeriksaan sample dan spesimen rumah makan dan restoran dilakukan di laboratorium; Mewar KESEHATAN REPUBLIKINDONESIA (4) Ketentuan pemeriksaan sampel dan spesimen sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dilaksanakan sesuai ketentuan perundang-undangan yang berleku. BAB VI SANKSI Pasal 13. (1) Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dapat mengambil tindakan administratif terhadap rumah makan dan restoran yang melakukan pelanggaran atas Keputusan ini (2) Sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) capat berupa teguran lisan, teguran tertulis, sampai dengan pencabutan sertifikat laik hygiene sanitasi rumah makan dan resteran BAB Vil KETENTUAN PERALIHAN Pasal 14 Rumah makan dan restoran yang telah melakukan kegiatan berdasarkan ketentuan sebelum ditetapkannya Keputusan ini, agar menyesuaikan dengan ketentuan sebagaimana ditetapkan dalam Keputusan ini selambat-lambatnya dalam jangka waktu 1 (satu) tahun, BAB Vill KETENTUAN PENUTUP Pasal 15 Dengan ditetapkannya Keputusan Menter ini, maka Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 304/Menkes/Per/X/1989 tentang Persyaratan Kesehatan Rumah makan dan Restoran beserta peraturan pelaksanaannya, dinyatakan tidak berlaku lagi. Pasal 16 ‘putusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. —_ Ditetapkan di JAKARTA KESepada tanggal 31 Juli 2003 BREN no \ Re AENTERI KESEHATAN, 6 2382p. ACHMAD SUJUDI MENTERI KESEMATAN REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN | KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN NOMOR : 1098/Menkes/SK/VII/2003 TANGGAL, 34 Juli 2003 TATA CARA MEMPEROLEH SERTIFIKAT LAIK HYGIENE SANITASI RUMAH MAKAN DAN RESTORAN 4. Permohonan Sertifikat Untuk roemperoleh sertifikat laik hygiene sanitasi rumah makan dan restoran, pengusaha mengajukan permohonan kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota setempat. Surat permohonan seperti dimaksud butir 1.2. di atas disertai lampiran sebagai berikut Foto copy KTP pemohon yang masih berlaku Peta lokasi dan gambar denah bangunan ‘Surat penunjukan penanggung jawab rumah makan dan restoran Fotocopy sertifikat Kursus Hygiene Sanitasi Makanan bagi Pengusaha Fotocopy sertifikat Kursus Hygiene Sanitasi Makanan bagi Penjamah makanan minima! (satu) orang penjamah makanan 6 Rekomendasi dari Asosiasi Rumah Makan dan Restoran 2, Rekomendasi dari Asosiasi Rumah Makan dan Restoran, yang menyatakan bahwa : a b, Rumah makan dan restoran tersebut adalah Anggotanya Rumah makan dan restoran tersebut telah memenuhi persyaratan hygiene sanitasi rumah makan dan restoran perdasarkan hasil pemeriksaan yang telah diiakukan oleh Asosiasi. Persyaratan Asosiasi a. Asosiasi adalah lembaga yang mewadahi usaha rumah makan dan restoran, berbentuk perorangan, yayasan atau badan hukum, organisasi kemasyarakatan dan terdafta’ pada Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota setempat, b. Asosiast yang telah disahkan sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku; dan, ¢. Dalam melakukan pemeriksaan Asosiasi harus memperkerjakan tenaga Sanitarian atau tenaga Kesehatan lingkungan berpendidikan minimal, Sarjana Muga atau Diploma 3 (D3) yang telah mendapatkan pelatihan di bidang Hygiene Sanitasi Makanan dan mendapat rekomentasi dari Organisasi Profesi “ 3. © MEN TERI KESEHATAN REPUBLIKINDONESIA Pemeriksaan Hygiene Sanitasi Rumah Makan dan Restoran a. Ketua Asosiasi rumah makan dan restoran menetapkan tim pemeriksa uji kelaikan rumah makan dan restoran dengan surat keputusan b. Tim pemeriksa ini terdiri dari sanitarian dan ahii tain yang terkait dalam jumtah ganjil, minimal 3 orang dan maksimal 5 orang yang bertugas melakukon pemeriksaan lapangan dan menilai kelaikan rumah makan dan restoran. cc. Ketua Tim adalah Sanitarian, " 4. Tim melkukan kunjungan dan Pemeriksaan hygiene sanitasi yang dilakukan meliputi pemeriksaan lokasi dan bangunan, fasilitas sanitasi, dapur, ruang makan, gudang penyimpanan, pengelolaan bahan makanan dan makanan jadi, peraturan dan tenaga balk secara fisik, kimia maupun bakteriologis serta pengawasan lalat, kecoa, tikus dan hewan peliharaan. ¢. Tim dalam melakukan pemeriksaan menggunakan formulir RM.2 f Tim pemeriksa melaksanakan tugasnya dengen penuh dedikasi dan moral dan melaporkan hasinya kepada Ketua Asosiasi rumah makan dan restoran yang menugaskan. g. Laporan tim dibuat dalam berita acara kelaikan fisik dan berita acara pemeriksaan contoh/spesimen. Penilaian ‘a. Untuk tiap variabel yang tercantum dalam formulir RM.2 diberikan nilai sesuai dengan keadaan kualitas variabel, Skore pemeriksaan diperoleh dengan cara mengalikan bobot dengan nilai. b. Batas laik hygiene sanitasi rumah makan dan restoran adalah bila jumlah skore seluruh variabel 2 700. Pemberian Sertifikat Laik Hygiene Sanitasi Jasaboga Sete!ah menerima dan menitai kelengkapan surat permohonan Sertifkat Lak Hygiene Sanitasi Rumah Makan dan Restoran dari Pengusaha beserta dengan lampirannya 6. ts MENTERI KESERATAN ‘REPUBLIKINDONESIA Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota melakukan pemeriksaan lapangan dan apabila telah memenuhi persyaratan kemudian dikelvarkan Sertifikat Laik Hygiene Sanitasi Rumah Makan dan Restoran. Izin Usaha Rumah makan dan Restoran \zin Usaha Rumah makan dan Restoran dikeluarkan oleh Pemerintah Daerah sesuai peraturan perundangan yang berlaku dilengkapi dengan Sertifkat Laik Hygiene Sanitasi dari Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota. Masa Berlaku sertifikat a Sertifixat Laik Hygiene Sanitasi Rumah Makan dan Restoran sementara berlaku selama 6 (eriam) bulan dan dapat diperpanjang sebanyak-banyaknya 2 (dua) kali b. Sertifikat Laik Hygiene Senitasi Rumah Makan dan Restoran tetap berlaku selama 3 (tiga) tahun dan dapat diperbaharui atau menjadi batal bilamana terjadi pergantian pemilix, pindah lokasi / alamat, tutup dan atau menyebabkan terjadinya keracunan makanan/wabah dan Rumah Makan dan Restoran menjadi tidak laik hygiene sanitasi ©. Sertifikat Laik Hygiene Sanitasi harus dipasang ai dinding yang mudah dilihat oleh petugas dan masyarakat Konsumen. MENTERI KESEMATAN FREPUBLIKINDONESIA ¢. Contoh-contoh formulir dan petunjuk pengisian a. CONTOH FORMULIR RM.1. 20. Nomor Lampiran Kepada Yth. Bapak Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota di Perihal Permohonan untuk memperoleh Sertifikat Laik Hygiene sanitasi Kami yang bertanda tangan di bawah ini, Nama RONNIE i Umur soseseeeesn t@hUN Alamat Mengajukan permohonan untuk memperoleh sertifikat laik hygiene sanitasi bagi Nama rumah makan/restoran Alamat Bersama ini pula kami lampirkan syarat sebagai kelengkapan berkas permohonan sebagai berikut Foto copy kartu tanda penduduk. Peta situasi dan gambar denah bangunan, Pemyataan dan Penunjukkan sebagai penanggung jawab: Sertifikat/Piagam Kursus a, Pengusaha [__]>. Penjamah 100 Rekomendasi dari Asosiasi Rumah Makan dan Restoran. Demikian permohonan kami dan atas perhatian Bapak kami ucapkan banyak terima kesin Hormat kami Pemohon, MENTERI KESEHATAN REPUBLIKINDONESA b.1, CONTOH FORMULIR RM.2. PEMERIKSAAN KELAIKAN HYGIENE SANITAS! RUMAH MAKAN DAN RESTORAN 1. Nama rumah makan/restoran: 2. Alamat 3. Nama Pengusaha/ Penanggung jawab Jumiah karyawan: Jumlah penjamah makanan Nomor izin usaha Nama pemeriksa NOMS Cara pengisian : a. Kolom 3, beri tanda lingkaran @ pada salah satu nilai yang paling sesuai dengan petunjuk dan penilaian RM. Kolom 4, adalah hasil perkalian kolom 2 dengan nilai yang dipilih pada kolom 3. Nilai G, adalah wujud fisik sarana tidak ada. dd. Batas skore tingkat mutu/laik hygiene sanitasi minimal 700. Variabel Bobot i z Lokasi aan Bangunan, . Lokasi “Bangunan. '3-Pembagian ruang 4 Lantai 5 Dinding 6 Ventilasi 7 a Pencahayaan/penerangan Atap 0. o.~ Cangit-langit 0, “Air bersih a Pembuangan air imbah Toilet Tempat sampah smpat cuci tangan st mencuci peralatan Tempat mencuci bahan 4 ewren neseHaran REPUBLIKINDOMESAA E: ‘makanan ou 18, Locker karyawan 7102,3,5,6 7.8, 10 Seq 49. Peralatan pencegah 2]2.3.4,5,6.7.6,10 masuknya serangga dan tikus ©. Dapur, Ruang Makan dan Gudang Bahan Makanan 20. Dapur 21__Ruang makan 22. Gudang bahan makanan jan Makanan dan Makanan 23._ Bahan makanan 24. Makanan jadi |E. Pengolahan Makanan 25. Proses pengolahan F, Tempat Penyimpanan Bahan ‘Makanan dan Makanan Jadi sai = 26. Penyimpanan bahan 4) 42,5,4,5,6,7,6,9, 10 ‘makanan I 27 Penyimpanan makanan 54.610 ee | G__Penyajian Makanan | 28._Cara penyajian I 5/235.45.67, 6,10 H._ Peralatan \ 5 28. Ketentuan peralatan | [i234 567,89, 10 L._Tenaga Kerja ‘Fee 30. Pengetahuan/sertifikat 410,246,810 hygiene sanitasi makanan 2 37 Pakaian kerja 21025,45,6,7,8 10 4 '32._Pemeriksaan Kesehatan 2 [0,4,2,9,4: 66:7, 8,9,10 |. 33._Personal hygiene 7[2.3.4,6,6,7, 8,10 Mengetahui Pengusaha/Penanggung Jawab Rumah Makan/Restoran, Pemeriksa, 20. b.2, PETUNJUK PENGISIAN FORMULIR RM.2 1. Untuk tiap variabel yang diperiksa, diberikan nilai sesuai dengan keadaan kualitas variabel. 2. Nilai setiap variabel ditunjukkcan dengan memberikan tanda lingkaran pada salah satu angka koiom nilai yang paling sesuai menurut hasil pengamatan pemeriksa. 3. Angka nilai yang paling sesuai merupakan hasil penjumlahan nilai dari beberapa komponen yang memenuhi syarat Contoh No. Variabel Bobot Nilai | Skore 2. | Bangunan 2 [2.46.8 70 16 Untuk variabel nomor 2 yaitu : bangunan dengan angka nilai ialah = 2, 4, 6, 8, 10. Angra nilai 8 adalah yang paling sesuai. Angka ini merupakan penjumlahan kemponen a, b, dan c yang terdapat pada kolom nilai yang memenuhi syarat. 4, Skore diperoleh dengan cara : bobot x nilai Sebagaimana contoh di atas, maka skore bangunan : 2 x 8 = 16 ‘Sxore seluruh variabel 2 700 termasuk uji laboratorium, 5. Batas laik hygiene sanitasi rumah makan dan restoran adalah bila jumiah skore seluruh variabel > 700 termasuk ui laboratorium. 6. Uraian detail setiap variavel No Variba Komponen yang dnl Besar t = z 3 4 | eat ape ; | tones Tt berata pais aah nga dat eure | 6 Pencemaran debu, asap, bau dan cemaran lainnya. b. Tidak berada p: sumber pencer cemaran lainnya. ak < 100 meter dari debu, asap, bau can | 4 2 | Bangunan a Terpisah dengan tempat Unggal ermasck | [4 tempat tdur », Kokonikualpermanen, @ | c. — Rapat serangga af | 4 Rapat thus 2 (3 Femeagian wang a Teri dar dapur dan wang mavanan a | | |b. Aga tolletjamban sere: cE Ads gud bahon makanan \Feaal 16 ENTER KESEMATAN REPUBLIKINDONESIA “Ada fuang Karyawan ‘Ada rvang administrasi ‘Ada qudang peralatan Tantat peanvel-eal Bersin Kedap air Tidak lcin Rata ering Konus Binding Ventas? lp evelpee ‘Tersedis dan barfingsi bak Menghilangkan ba: tak enak Cukup menjamin rasa nyeman Pencahayaanipenerangan os TTersebar merata di setiap ruangan Intensitas cahaya 10 fc Tidak menyilazkan, "Tidak menjadi earang tkus can serangga Tidak bocor ‘Cukup landai Tangitlangit Tinggi minimal 2.4 meter Rata dan bersih Tidak terdapat lubang-lubang Pinta Rapat serangga dan tikus Menutup dengan baik dan memouka arah lar Terbuat dari bahan yang kuat dan mudah dibersinkan Fasilitas sanitasi Air bersib| a9 Jamia mencukupi Tidak berbau, tidak berasa dan tidak berwarna ‘Angka kuman tidak melebihi nilai ambarg batas, Kadar bahan kimia tidak melebihi rilai ‘ambang batas.. % Pembuangan air imbah ‘Air limbah mengalir dengan lancar ‘Terdapat grease trap, Saluran kedap ‘Saluran tertutup 75. 74, Toilet ‘Tempat sampah ‘Bersih Leteknya tidak berhubungan _langsung dengan dapur atau ruang makan Tersedia air bersih yang cukup Tersedia cabun dan alat pengering Toilet untuk pra terpisah dengar: wanita ‘Sampah diangkut tiap 24 jam t Di setiap ruang penghasil samoah tersedia | sempat sampan, 2 a 4 3 J [REPUBLIKINDONESOA Dibuat dari bahan kedap air dan mempuny tutup Kapasitas tempat sampah terangkat cleh seorang petugas sampah |" Tempat cuci tangan Tersedia air cuci fangan yang mencukupi Tersedia_sabun/detergent dan alat pengering/lap Jumiahnya cukup untuk pengunjung dan kkaryawan, % Tenipat mencud peralatan TTersedia air dingin yang cakup mema ‘Tersedia air panas yeng cukup memadai Terbvat dari bahan yang kuat, aman dan halus. Terdiri dari tiga blk/bak pencuci ‘Tempat pencuci —bahan snakanan ! | | I "Tersedia air pencuci yang cukup Terbuat dari bahan yang kuat, aman, dan halus Air poncuci yang dipakai_mengandung larutan cuci hama at eS | Cocker karyawan TTersedia locker Karyawan dari Dahan yang kuat, mudah dibersihkan, dan mempunya: tutup rapat Jumtahaya cukup LLetak locker dalam ruang tersendie\ Locker untuk karyawan pra terpisah dengan | locker untuk wanita 20. | { etiah | Peralatan pencegah masuknya serangge dan kus Sotiap_lubang ventilasi dipasang Kawat kassa serangga Setiap lubang ventilasi dipasang teralitikus. Persiiangan pipa dan dinding tertutup rapat Tempat tandon air mempunyai tulup can bbebas yentik nyamuk | Dapur, ruang makan dan ‘gudang bahan makanan | Dapur Bersin ‘Ada _fasiitas penyimpanan —makanan (kulkas, freezer) Tersedia fasilitas penyimpanan _makanan panas (thermos panas, kompor panas, heater) Ukuran dapur cukup memadai ‘Ada cungkup dani cerobong asap Terpasang tulisan pesan-pesan hygiene bagi penjamani karyawan a | Ruang maken Porlengkapan ruang makan selala Bersih Ukuran ruang makan minimal 0,85 m? per kursi tamu, 15 Pinu masuk buka tutup otomatis. d. Tersedia fasiltas cuci tangan yang ‘memenuhi estetica ‘e. Tempat peragaan makanan jadi tertutup. ‘dengan persyaratan jenis makanan j201 CL bar penyimpanan tertut =o 22. | Gudang bahan makanan ‘a. Tidak terdapat bahan lain selain bahan 4 | makanan. b. Tersedia rak-rak ~pensmpatan bahan ec, makanan sesvel dengan ketentuan . Kapasitas gudang cukup memadai lee 4. Rapat serangya dan tkus zi fo eisai 4 makanan jadi 23, | Bahan makanan a. Kondlsi fis bahan makanan dslom | 3 keadaan bak. Agha omen don bohan kimia sonar | 3 | ‘makanan. memenuhi pereyaratan yeng | | | itentkan Je | | Bahan makanan berasal dari sumber | 2 | ream | 4 Bahan makcnan kemasan terdattar pada | | ec Senees eee | 34. | Wakanan fai 3 Koni fale maka aa dela Keadoan 1 balk . Angka kuman dan bahan kimi makanan | 3 jadi memenuhipersyaratan yang Genukan 3 © Makonan jag! kerrasan tdak ada tenda- fanda kerusakan dan terdalar pada Depkes. Fi Pengolahan makanan ae Bs | Proses pengolahan a. Tenaga pengolah memakai paksian kena | 5 | dengan tenar dan cara keja yang bersin | ».Pengambian makanan jad! mengaunaian | 3 | flat yang Khusus & Menggunakan peralatan dengan benar. Ze ees makanan dan makanan jadi | 26, | Penyimpananbanan makanan | a. Suny dan _kelembaban peryimpanan | 3 | ‘3e5vai dengan persyaratan jenis makanan | ,Ketebalan penyimpanan sesval_dergan i persyaratan ents akanan 2 | ¢ Penompatannya tepisan dengan | 2 | smakanan jd | 4. Tempatnye bersn dan terpethara 2 | @. Disimpan’ dalam —sturan. sejens dan | t | dlisusun dam rakrok | 37 Peryrnganan makanan ads Sahu dae waktuponyimpenansesuar| 6 es MENTERI KESEHATAN FREPuBLIKINDONESIA G._] Penyajian makanan 2a, | Cara penyaian Suhu penyajian makanan hangat tidak kurang dari 60°C Pewadahan dan penjamah makanan jadi menggunakan alat yang bersin. Cara membawa dan menyajixan makanan dengan tertutup. Penyalian makanan harus pada tempat yang bersih. H._| Poraiatan 29, | Ketentuan peralatan Cara__pencucian, _pengeringan dan enyimpanan peralatan —_memenuhi Persyaratan agar selalu dalam keadzan bersih sebelur’ digunakan. Peralatan dalam keadaan balk dan utuh, Peralatan makan dan minum tidak boleh mengandung angka kuman yang melebihi nilai ambang batas yang ditentukan. Permukaan alat yang Kontak. langsung dengan makanan tidak ada sudut mati dan halus Peralatan yang kontak langsung dengan ‘makanan tidak mengandung zat beracun, j Tenaga ke 36, | Pangetahuanisertinhat hygiene | anitasi makanan Pemilik/pengusana perah mengikuti kursus/temu karya, | ‘Supervisor pemah mengikut! kursus. ‘Semua penjamah makanan pemah mengikuti Kursus. Salah seorang penjamah pernah mengikuti kursus. 31 | Bakaian kerja Bersih Tersedia pakaian kerja seragam 2 stel atau lebih Penggunean khusus waktu Kerja saja Lengkap dan rapi Tidak tersedia pakaian kerja seragam. 32] Pamerkeaan Kesehatan Karyawanvpenjamiah © bulan sekal check Up kesehatan | Pemnah divaksinasi chotypha thypoid Check up penyakit khusus. Bila sakit tidak bekerja dan berobat ke dokter. ‘Memiliki buku Kesehatan karyawan. 35. | Parsonal hygiene ‘Sellap Karyawan/penjamah makanan berperilaku bersin dan berpakaian rap. ‘Setiap mau kerja cuci tangan. Meriutup mulut dengan sapu tangan bila ‘batuk-batuk atau bersin. ‘Mengguna‘an alat yang sesuai dan bersin | bila mengambil makanan, | 17 eyTeR! KESEHATAN REPEL NONE ¢. CONTOH FORMULIR RM. 3, SERTIFIKAT LAIK HYGIENES ANITAS! RUMAH MAKAN DAN RESTORAN Nomor Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kote Menerangkan bahwa Rumah makan/restoran Alamat Berdasarkan hasil pemeriksaan hygiene sanitasi pada enggal rumah makan atau restoran tersebut dinyatakan Iaik Hygene Sanitasi 29 Kepsla Dinas Kesehatan Kabupaten/Kola FREPUBLIRINDONESIA d. CONTOH FORMULIR RM. 4. 20, Nomor Lampiran Kepada Yth. Pengusaha/Penanggung Jawab Rumah Makan/Restoran, di Perihal Pemberitahuan hasil pemeriksaan rumah makanlrestoran dalam rangka permohonan sertifikat !aik hygiene sanitasi. Berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap rumah makan/restoran Pada tanggal yang dilaksanakan oleh Tim Pemeriksa dari Dinas Kesehatan dan Asosiasi, dengan ini kami beritahukan bahwa sertifikat laik hygiene sanitasi untuk rumah makar/restoran ‘Saudara belum dapat diberikan karena belum memenuhi Laik Hygiene Sanitasi Hal-hai yang belum memenuhi adalah sebagai berikut No. Demikianiah agar Saudara maklum, Ketua Asosiasi *) Catatan : Semva permasalahan yang tertulis dalam kolom 3 diperbaiki dalam waktu 6 bulan setelah surat ini diterima MENTERI KESEHATAN REPUBLIINDONES |LAIMPIRAN Il KEPUTUSAN MENTERI ESEHA AN Nomor ; 1098/Menkes/SK/VII/2003 Tanggal : 34 Juli 2003 PEDOMAN PENYELENGGARAAN DAN PEROLEHAN SERTIFIKAT KURSUS HYGIENE SANITAS] MAKANAN 2 s Peserta, Penyelenggara, Penanggung Jawab dan Pembina Teknis a Peserta pelatinan adalah setiap orang day atau Pengusaha/Penanggung jawab dan penjamah makanan yang bekerja di rumah akan dan restoran. Penyelenggara pelatinan adalah Pusat, Dives Kesehatan Propinsi, Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota atau Lembaga yang telah terdaftar di Pemer into Daerah setempat Penanggung jawab pelatihan. adalah Ketua Fenyelenggara Pelatihan. Pembina teknis pelatinan adalah Direktur Penyetiaten Air dan Sanitesi untuk Tingkat Pusat dan Kepala Dinas Kesehatan sesuai dengan tingkat daerahnya, Kurikulum, Materi dan Pengajar atau Tutor kurikulum pelatinan Hygiene Sanitasi Makarian bagi pengusaha/penanggu rg jawab dan penjamah makanan sebagaimana tercant ire ¢i Bawan ini Materi pelatihan mengacu kepada modul peletinan yang diterbitkan oleh Departemen Kesehatan Pengajar atau tutor pelatinan Kursus hygiene santasi makanan dengan kvalifikasi sebagai berikut Memiliki pe: getahuan hygiene sanitasi rsakenan yang bersertifikat ‘+ Tenaga Protesi, Sanitarian ‘+ Berpengalaman bekerja dalam bidang terkait + Berpendidikan minimal $1 (Sarjana). Tutorial dan Evaluasi a Peserta pelatihan yang belajar mandiri dapat dibantu dengan tutorial yang dilakukan di Daerah tempat tinggal peserta bekerja, ataupun tempat lain yang ditunjuk oleh penyelenggara pelatihan. Peserta yang memenuhi syarat dalam pelatihan dapat mengikuli evaluasi /ursus Hygiene Sanitasi Makanan yang dilaksanaken secara tertulis. Peiaksanaan evaluasi oleh Tim yeng dibentuk oleh Penyelenggara Pelatihan Ketua Tim evaluasi adaiah Tenaga Sanitarian yang ditunjuk olen Ketua Penvelenggara Pelatinan Tugas tim evaluasi adaian menyusun soai, mengawas. memerks oan menvampaikan hasil evaluasi kepada ketua tim evaiuasi. Ketua Tim evaluasi menetapkan peserta yany ulus dalam evaluasi Sertifikat eaocen sebagaimiana pada contoh di bawah ini Peserta pelatihan yang dinyatakan lulus diberikan sertiikat. Sertiikat dikeiuarkan dan ditandatangani oleh Ketua Penyelenggara Pelatihan Sertifikat kursus Hygiene Sanitasi Makanan Derlaku secara nasional. Sertifikat kursus Hygiene Sanitasi Makanan berlaku untuk jangka waktu tak terbatas. Bentuk sertfikat kursus Hygiene Sanitasi Makanan dibuat sesuai dengan ketentuan Kurikulum Kursus Hygiene Senitasi Makanan bagi Pengusaha/Penanggung Jawab Makanan [eaciN [No] MATAPELAJARAN POKOK BAHASAN Fal PELAJARAN i an z a is AMATERT [1] Peraturan Perandang: 3 WU No, TSA BoE tentang Tae DASAR ungangan Hygiene Saniasi Kesenatan Makanan b.Perundang-undangan di bidang Pangan Z| Porayaratan Fygiene Kepmenkes No, 109672003 Peas ‘Tempat Pengelo'zan Mal ; | oem tentang Persyaratan Hygiene Sanitasi Rumah Makan dan Restoran | | Bakien Pencemar Terhadas | Makanan | | &) Rania Perelanan (Food Chain) b. Perkembangan Bakteri pada Makanan c. Dosis Bakteri Pathogen d. Cara Bakteri Menyebabkan Penyakit “._| Bahan Pencemar Makanan Leinnya Vis Zat Asing & Bahan Fisik Bahan Kimia Tae &_| Penyakit Bawsen Makanan Penyebab oleh Mikroba Penyebab oleh Bahan Kimia Penyebab oleh Zat Toksin Penyebab oleh Zat Alergi Dx | 6. | Prinsip HSMM ‘Sumber dan Penyebaran Pencemar Makanan Aspek Sanitasi Makanan Pemilihan Bahan Penyimpans Pengoiahan Senyimpanan Makanan Pengangkutan Penyajiar han Cray 22 ENTER KESENATaN REPUBLIAINCONES © Pongencalan Warts dan ‘Schu Makanan (Canger Zone) Pencemaran Silany (31088- ccontaminaticn) ‘Sirakior dan Vata Letak Bapur Bahai dan Konstruksi ‘Unsran dan Fungsi Puang era ‘Alur Makanan (Feed Flow Dena Bangunan (Lay Out) Kenyamenan ergonon) Tee Pencucian dan Penyimpanan Peralatan Pengolanan, Makanan Peralatan Na Peralatan Mai Sarana dan Cara Pencucian Bahan Pencu jak Memasak ka Mine ch Penyimpanan Paralatan Tas" Pameliharaan Kebersinan LLingkungar ‘Ar Bersih Pembuangan Limbah dan ‘Sampah Pengondalisn Serangga dan Thus Pemeliharean can 70 Hygiene Peroranoan 3 Parga ‘Sumber Pencoms Tubun Pengamatan Kesehatan, Pengetahuan, Sikep dun Perlaku Sen ty Pakaian Pelindung Pencemaran Sistem Per Karakteristis Peiunakan Mi hawing) Pengawasan Aat Pondingin jakanan Boku dan Pemeliharaan eras Brae 2 Proses Masak Mamasak Makanan Gara Mem wak Yang Selah Hubungan Suhu dan Pemusnahan Bakteri Pomanasar. Ulang (Reheating) rear we Pongawetan dan Bahen . ‘Tambanan Makanan Pamanasan, Pengeringan dan Pengasapen Pengalengan Udara Penggunas gan Radiasi ‘dan Hampa Bahan kimia Gahan Tambahan Makanan (sIM) Dae = ENTER KESEHATAN REPUBLIKINOONESIA Pengendalian Mutu Mandii | a. Pengendalian Mutu (Quality Pxae Control) b, Jaminan Mutu ‘ Quality ‘Assurance) 1 c.—Pengujian Mandiri( Self Control) d. Analisis Bahaya Titik Kendali Kritis (ABTKK) ~ Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP) C.MATERI | 75 | Rangkuman Hygiene Sanitasi | a Ringkasan Materi (Capita 1x45 PENUNJANG Makanan Selecta) b._Latihan Soal 16 | Kepariwisataan ‘a. Pengenalan Pariwisata Tae | b. Pariwisata dalam Pembangunan © Peran Makanan Sehat alam Pariwisata 17. | Manajemen Hygiene Sanitasi_| a. Permodalan dan Pemasaran | 1x45) ‘Makanan b. Peluang Bisnis dan Motivasi Kerja ¢.__Organisasi dan Asosiasi JUMLAH 35x48 6. Kurikulum Kursus Hygiene Sanitasi Makanan bagi Penjamah Makanan TAM BAGIAN | No MATA PELAIARAN POKOK BAHASAN PELAJARAN z i a 5 7. | Peraturan Perundang- ‘a UU No. 2371992 tentang Ta uundangan Hygiene Sanitasi Kesehatan Makanan b. Kepmerrkes No. 1098/2003, tentang _Persyarstan | Hygiene Sanitasi Rumah | ‘Makan dan Restoran &. MATER] | 2. | SehanPencemar Terhadap | @. Raniei Penjalanan Makanan INT Makanan, (Food Chain) b. Perkenbangan Bakteri pada Makanan ©. Cara Bakteri Menyebabkan Penyakit pada Manusia 4. Mengenal pencemariain: | | virus, panan kimia, parasi | ! | anda asng dan bana ik a Penyebab Gieh Wikroba | «2x48 |b Penyedan Olen Bahan Kim | 23 FREPUBLIKINDONESUA © Penyebab Oleh Zal Toksin | d Penyebab Oleh Zat Alergi | Prinsip HSMM Sumber dan Penyebaran axes | Pencemar Makanan | b. Pemiinan, Penyimpanan, Pengolahan, Pengangiutan, | Penyajian dan Konsumsi c_Aspek Hygiene Sanitasi Makanan | dé. Pengendalian Waktu dan ‘Suhu Makanan (Canger Zone) | Pencucian dan Penyimpanan | a. Peralatan Masok Marnasah 1x4 Peralatan Pengolahan b. Peraiatan Makan Minar Makanan © Sarana dan Cara Pencucian | Bahan Percuci fe. Penyimpanan Peralatan % | Pemelinaraan Kebersinan a ArBersih zeae | Lingkungan b. Pembuangan Limbah dan Sampan c. — Pengendalian Serangga dan Tikus 4. Pemeliharaan dan Fembersinan Ruangan e. — Fasiltas Sanitasi 7_| Hygiene Perorangan ‘a Sumber Pencemar dari 1x45 Tubuh b. Pengamatan Kesehatan & — Pangetahuan, Sikap dan Perilaku Sehat 4. Pakaian Pelindung Pencemaran JUMLAH, 10x45" 7. [REPUBLIKINGONESIA ifikat Kursus Hygiene Sanitasi Makanan SERTIFIKAT KURSUS HYGIENE SANITASI MAKANAN NOMOR : —- Berdasarkan kepada Kesmenkes Nomor 1098 tahun 2003 tentang Persyaratan Hygiene Sanitasi Ruma makan dan Restoran, telah dilaksanakan Evaluasi / Kurstis Hygiene Sanitesi Makanan bagi Pengusaha / Penanggung jawab yang diselenggarakan oleh mM pada tanggal bertempat di seuteseeny dan sesuai dengan Keputusan Ketua Tim Evaluasi_ Nomor. seve tanggal ., tentang Penetapan Peserta yang Lulus Evaluasi Kursus Hygiene Senitasi Makanan, dengan ini memberikan sertifikat kepada Nama Alamat Pekerjaan / Jabatan Perusahaan / Unit Kerja Pemegang Sertifikat ini telah memenuhi syarat dan dipandang cakap untuk mengelola hygiene sanitasi makanan, tists PENYELENGGARA PELATIHAN Pas Photo KETUA, ‘berwarna vukuran &6em Tempat tanggal lahir pete ta Sie Seneca 25 ENTER KESBUATAN REPUBLIKINDONES HASIL EVALUASI HYGIENE SANITASI MAKANAN MATERI PELAJARAN YANG DIIKUTI Kelompok Dasar 1. Perundang-undangan di Bidang Hygiene Sanitasi Makanan 2. Persyaratan Hygiene Sanitasi Tempat Pengolahan Makanan Kelompok Inti : 3. Bakteri Pencemar Terhadap Makanan 4. Bahan Pencemar Makanan Lainnya | &. Penyakit Bawaan Makanan 6. Prinsip Hygiene dan Sanitasi Makanan 7. Struktur dan Tata Letak Dapur & Pencucian dan Penyimpanan Peralatan Pengolahan Makanan | 9. Pemeliharaan Kebersitian Lingkungan 10. Hygiene Perorangan 11, Penanganan Alat Pendingin 12. Proses Masak Memasak Makanan 13. Pengawetan dan Bahan Tambahan Makanan 14, Pengendalian Mutu Mandiri 15. Pengendalian Serangga dan Tikus Keiompok Penunjan 16, | 7 18, NILAI EVALUASI RATA RATA : : 20, KETUA TIM EVALUASI ) KURSUS HYGIENE SANITASI MAKANAN, 26 8. ENTER KESEHATAN. FREPUBLIKINOONESIA Contoh Sertifikat Kursus Penjamah Makanan SERTIFIKAT KURSUS PENJAMAH MAKANAN NOMOR : —- Berdasarkan kepada Kepmenkes Nomor 1098 tahun 2003 tentang Persyaratan Hygiene Sanitasi Rumah Makan dan Restoran, telah dilaksanakan Evaluasi / Kursus Hygiene Sanitasi Makanan bagi Penjamah Makanan yang diselenggarakan oleh . pada tanygal ... Mes cts bertempat di tosses, Gan sesuai dengan Keputusan Ketua Tim Evaluasi Nomor. ena , tanggal .. tentang Penetapan Peserta Yang Lulus Evaluasi Kursus Hygiene Sanitasi Makanan, dengan ini memberikan sertifikat kepada : Nama Tempat tanggal lahir Alamat Pekerjaan / Jabatan Perusahaan / Unit Kerja Pemegang Sertifikat ini telah memenuhi syarat dan dipandang cakap sebagai Penjamah makanan (food handler). : posse E PENYELENGGARA PELATIHAN | PesProte ens berwarna okra axe 27 28 HASIL EVALUASI HYGIENE SANITAS! MAKANAN MATER! PELAJARAN YANG DIiKUTI Kelompok Dasar : 1. Perundang-undangan di Bidang Hygiene Sanitasi Makanan Kelompok Inti : 2. Bahan Pencemar Terhadap Makanan 2. Penyakit Bawaan Makanan 4 Prinsip Hygiene dan Sanitasi Makanan 5. Pencucian dan —_Penyimpanan Peralatan Pengolanan Makanan |. Pemelinaraan Kebersinan Lingkungan 7. Hygiene Perorangan Kelompok Penunjang : 8. 9 af 20 10. KETUA TIM EVALUASI KURSUS HYGIENE SANITAS! NILAI EVALUASI RATA RATA : Lats L REPUBLIKINDONESIA LAMPIRAN Ill KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN Nomor : 1098/Menkes/SK/VIU/2003 Tanggal : 34 Juli 2003 PEDOMAN PENGUJIAN DAN PENETAPAN TINGKAT MUTU HYGIENE SANITASI RUMAH, MAKAN DAN RESTCRAN q Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota melibatkan Asosiasi setempat melaksanakan penetapan tingkat mutu hygiene sanitasi terhadap rumah makan dan restoran yang telah memiliki sertfikat laik hygiene sanitasi Pelaksanaan penetapan tingkat mutu hygiene sanitasi rumah makan dan restoran didahului dengan temu karya pengusaha oleh Asosiasi tentang Hygiene Sanitasi Makanan. Pemeriksaan untuk penetapan tingkat mutu Hygiene Sanitasi Rumah Makan dan Restoran dengan menggunakan formuiir RM. 2 Hasil pemeriksaan untuk penetapan tingkat mutu hygiene sanitasi rumah makan dan restoran dibuatkan Berita Acara dengan menggunakan formulir RM. 5. Keputusan psnetapan tingkat mutu hygiene sanitasi rumah makan dan restcran dikeluarkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan Asosiasi setempat berdasarkan sebagaimana butir 3 dan 4. Skore untuk penetapan tingkat mutu hygiene sanitasi rumah makan dan restoran sebagaimana berikut a. Tingkat mutu C dengan skore : 700 - 800. b.Tingkat mutu B dengan skore 801 - 900, cc. Tingkat mutu A dengan skore » 901 - 1000 Setiap rumah makan dan restoran yang memenuhi tingkat mutu sesuai dengan skore yang diperoleh diberikan tanda plakad tingkat mutu sebagai berikut 2 Tingkat mutu A dengan latar belakang putin dan huruf biru b. Tingkai mutu B dengan latar belakang cream dan huruf hijau ¢Tingkat mutu C dengan latar belakang hijau dan huruf putin 29 10. 4 12 13. 14, 15: 16. 30 MENTERI KESEHATAN REPUBLIKINOONESIA Plakao tingkat mutu yang dikeluarkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan Asosiasi setempat harus dipasang pada bagian bangunan rumah makan dan_‘estoran yang mudah dilihat oleh pengunjung, Tingkat mutu hygiene sanitasi rumah makan dan restoran berlaku selama 3 (tiga) tahun dan akan ditinjau kembali setelah 12 (dua belas) bulan kemudian Pemeriksaan ulang tingkat mutu hygiene sanitasi dilakukan sewaktu-waktu yang didahului dengan kursus-kursus hygiene sanitasi makanan, Bilamana dari hasil pemeriksaan ulang menunjukkan penurunan berturut-turut selama masa dua kali pemeriksaan, maka tingkat mutu hygiene sanitasi rumah makan dan restoran dapat dicabut atau diturunkan. Bagi rumah makan dan restoran yang memperoleh skore di bawah persyaratan tingkat mutu yang bersangkutan diberitahukan secara tertulis disertai dengan saran perbaikan menggunakan formulir RM. 6. Kepaia Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan Asosiasi melaporkan hasil kegiatan penetapan tingkat mutu secara berkala dengan menggunakan fermulir RM. 7 kepada Bupati/alikota setempat dan disebariuaskan kepada masyarakat BupatiWalikota secara berkala setahun sekali dapat mempublikasikan ‘umah makan dan restoran yang telah memiliki predikat tingkat mutu hygiene sanitasi kepada masyarakat umum dengan menggunakan formulir RM. 8. Skore hasil peniiaian Pembinaan dan Pengawasan serta Penetapan Tingkat Mutu atau Grade rumah makan dan restoran dari waktu ke waktu agar dicatat dan di hari-hari besar tertentu dapat dipakai sebagai dasar penilaian lobe hygiene sanitasi rumah makan dan restoran dan diumumkan secara resmi oleh Bupati/Walikota atau Pejabat yang ditunjuk dalam suatu upacara hari besar. (Reward System) Contoh-contoh formulir dan plakat tingkat mutu sebagai berikut ENTER KESEHATAN REPUBLIKINOONESA a. CONTOH FORMULIR RM. 5. BERITA ACARA Setelah dilakukan pemeriksaan hygiene sanitasi terhadap, Nama rumah akan dan restoran Alamat Pada tanggal 5 --. Maka rumah makan dan_restoran tersebut dinyatakan memperoleh skore sebesar ed a ) dan predikat tingkat mutu Demikian berita acara ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. 20 Setuju Pengusaha/penanggung jawab rumah Petugas Pemeriksa, makanirestoran, Mengetahui Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota 3t 32 ENTER KESEHATAN REPUULIKINDONESIA FORMULIR RM. 6. . 20. Nomor Lampiran Kepada Yth Sadr. Pengusaha/Penanggung Jawab Rumah Makan dan Restoran di_ Perinal Pemberitahuan_hasil_pemeriksaan rumah makan dan sestoran dalam fangka penetapan tingkat mutu Hygiene sani Berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap rumah makan/restoran Pada tanggal . yang dilaksanakan oleh petugas Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota : Gan Asosiasi dengan ini kami beritahukan bahwa penetapan tingkai mulu hygiene sanitasi untuk rumah makan dan restoran Saudara belum dapat diberikan karena tidak memenuhi Laik Hygiene Sanitasi Hal-hal yang belum memenuhi adalah sebagai berikut Masalah Demikiantah agar Saudara maklum Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota REPUDLIKINDONESIA CONTOH FORMULIR RM. 7 6 20. Nomor a Lampiren 1 (satu) herkas Kepada Yin Bapak Bupati\WValikota di. Perihal Laporan hasil penetapan tingkat mutu hygiene sanitasi rumah makan dan restoran. Dengan hormat, Bersama ini kami laporkan bahwa dalam rangka lebih meningkatkan keamanan makanan yang dijual di rumah makan dan restoran khususnya dalam rangka lebih menunjang kepariwisataan, Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan Asosiasi telah mengadakan pemeriksaan hygiene sanitas! untuk menetapkan tingkat mutu rumah makan dan restoran yang berada di wilayah Kabupaten/Kota Dari sejumtah rumah makan dan restoran yang diperiksa, maka hasil penetapan tingkat mutu adalah sebagai berikut * rumah makan/restoran dengan tingkat mutu A buab. * rumah makan/restoran dengan tingkat mutu B buah. * rumah makanirestoran dengan tingkat mutu C buah Perlu kami jelaskan bahwa tingkat mutu A adalah tingkat mutu terbaik bila ditinjau dari segi hygiene sanitasi, sedangkan tingkat mutu C adalah merupakan tingkat mutu minimal suatu rumah makan dan restoran untuk dapat dikatakan memenuhi Laik Hygiene sanitasi Sedangkan bagi yang belum memperoleh tingkat mutu, telah kami adakan saran- saran/nasehat perbaikan Terlampir kami sampeikan daftar nama rumah makan dan restoran yang telah memperoleh tingkat mutu tersebut Demikian'ah laporan kami, agar Bapak maklum Ketua Lembaga (oS) ‘Tembusan disampaikan kepada Yth : Gubernur setempat Kepala Dines Kesehatan Propinsi setempat Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten / Kota setempat Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan setempat Dir. Penyehatan Air dan Sanitasi Ditjen PPM & PL Depkes Asosiasi setempat 33

You might also like