Professional Documents
Culture Documents
GRESIK PORT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 UMUM
Pelabuhan Gresik (Gambar 1) merupakan salah satu Pelabuhan di bawah naungan PT.
Pelindo III yang cukup penting dan strategis bagi pemenuhan kebutuhan sumberdaya
kelautan dan alur distribusi barang di Indonesia. Dengan semakin bertambahnya volume
kegiatan di pelabuhan ini, maka perlu dipikirkan upaya untuk perluasan dan penambahan
fasilitas yang diperlukan.
Salah satu pelabuhan yang berlokasi di Gresik, Jawa Timur dikelola oleh PT. Pelabuhan
Indonesia III (PELINDO III) (Gambar 1). Tercatat realisasi kunjungan kapal sampai dengan
Tahun 2012 dalam satuan GT tercapai 95% dan dalam satuan unit tercapai
Surveyor Indonesia 2
BATHYMETRIC SURVEY, GRESIK PORT
101%, sementara realisasi arus barang sampai dengan Tahun 2012 melampaui anggaran,
dalam satuan Ton tercapai sebesar 108%. Dengan kesibukan kegiatan bongkar muat yang
padat tersebut maka dibutuhkan kualitas layanan yang baik, antara lain kedalaman kolam
pelabuhan yang memadai.
Survey dilakukan di perairan sekitar Dermaga Curah Cair Internasional Pelabuhan Gresik.
Survey yang dilakukan adalah survei Batimetri seluas + 2000 m2 yang dilakukan di sisi depan
Dermaga Curah Cair Pelabuhan Gresik dalam Gambar 2 berikut ini:
Kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka pelaksanaan survey adalah sebagai berikut :
1. Pengukuran Kedalaman laut (Pemeruman) dengan menggunakan alat perum gema
Echo Sounder Digital, dengan DGPS yang berfungsi sebagai Penentuan posisi fix
sounding.
2. Penggambaran Peta Bathymetri
3. Pembuatan laporan
Surveyor Indonesia 3
BATHYMETRIC SURVEY, GRESIK PORT
BAB II
SURVEY LAPANGAN
Tujuan
Rencana Awal
Orientasi
Pelaksanaan Pengukuran
Surveyor Indonesia 4
BATHYMETRIC SURVEY, GRESIK PORT
Surveyor Indonesia 5
BATHYMETRIC SURVEY, GRESIK PORT
Gambar 5. GPS Garmin Map Sounder dan GPS Handheld Garmin 76c
Sebelum survey dilakukan jalur pemeruman / track yang akan diukur di setting terlebih
dahulu dengan memprogram GPS MAP SOUNDER di base camp. Setelah di lapangan, letak
sensor dan antena pada perahu diatur sedemikian rupa agar bisa mendapatkan sinyal yang
terbaik. Sensor sebaiknya tidak diletakkan dekat propeller perahu, dan juga
penempatannya tidak boleh terlalu dekat permukaan air, karena akan mengganggu
kualitas bacaan yang ditimbulkan oleh gelembung udara. Selanjutnya setelah peralatan
aman pada posisinya, perahu mulai dijalankan dengan mengikuti jalur yang telah
ditentukan sebelumnya.
Hasil akhir dari pekerjaan survei batimetri adalah peta batimetri dasar laut. Kegiatan
penggambaran dilakukan setelah data-data hasil pengukuran lapangan diolah dengan
bantuan software AutoCAD dan Surfer versi 9 sehingga menghasilkan elevasi dasar
perairan definitif. Pengeplotan pada peta merupakan titik tetap (fixed) posisi dari harga
kedalaman dari hasil digitasi GPS MapsSounders. Peta Batimetri beserta titik koordinat
terkoreksi hasil pengukuran diberikan dalam Lampiran Laporan ini.
Dari hasil survei dapat terlihat bahwa kedalaman rata rata Dermaga Curah Cair
Internasional Pelabuhan Gresik adalah sekitar 6 - 6.5 m, dan lebar dermaga untuk crew
change adalah sekitar 50 m.
Surveyor Indonesia 6
BATHYMETRIC SURVEY, GRESIK PORT
BAB II
DOKUMENTASI
Surveyor Indonesia 7
BATHYMETRIC SURVEY, GRESIK PORT
Gambar 8. Peralatan GPS Mapsounder terdiri dari Antenna GPS dan Display siap
digunakan
Surveyor Indonesia 8
BATHYMETRIC SURVEY, GRESIK PORT
Surveyor Indonesia 9