Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1
12,3%. Data tersebut menunjukkan bahwa masalah kesehatan pada wanita di dunia, Eropa,
dan Indonesia cukup tinggi.
Oleh karena itu, layaknya perlu bagi wanita untuk dilakukan pengkajian dan
pemantauan yang tepat sasaran dan tepat waktu sesuai dengan siklus hidupnya, baik dari segi
fisik maupun psikologi, untuk mendapatkan tumbuh kembang yang optimal dan
kesejahteraan hidupnya, khususnya di bidang kesehatan. Dan tenaga kesehatan sebaiknya
memahami dan mengikuti prosedur yang ada, baik dalam rangka melakukan tindakan-
tindakan preventif maupun kuratif atas permasalahan yang ada terkait tumbuh kembang
wanita tersebut.
1.3 Tujuan
1. Mengetahui pengertian tumbuh-kembang.
2. Mengetahui aspek-aspek yang dikaji dalam pemantauan tumbuh-kembang wanita.
3. Mengetahui indikator-indikator pemantauan tumbuh-kembang wanita.
4. Mengetahui hubungan siklus kehidupan wanita dengan kelainan dan upaya
pengobatannya.
5. Mengetahui kelainan-kelainan pada siklus hidup wanita.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Perkembangan adalah bertambah sempurnanya fungsi alat tubuh yang dapat dicapai
melalui tumbuh kematangan dan belajar (Whalley dan Wong, 2008).
3
4) Higiene personal.
5) Istirahat-tidur.
6) Kasih sayang dan seks.
7) Aktualisasi diri.
8) Rasa aman dan nyaman.
2. Aspek Psikososial
Aspek psikososial yang dikaji meliputi beberapa komponen berikut.
1) Identitas seksual: perubahan fisik dan sikap dari perempuan yang menunjukkan
identitasnya sebagai perempuan.
2) Identitas kelompok: kepuasan hidup dalam sebuah kelompok dan penerimaan.
3) Konsep diri (peran, identitas diri, gambaran diri atau citra tubuh, serta harga diri)
4) Kecemasan dan masalah kehidupan.
5) Kondisi lingkungan sosial.
6) Faktor pendukung dari keluarga dan masyarakat.
7) Komunikasi atau hubungan dalam kelompok, keluarga, dan masyarakat (perasaan
dihargai).
4
2. Pubertas.
1) Fisik
Perubahan fisik wanita/pria ditetapkan kelenjar yang mengendalikan proses tumbuh
kembangnya. Masa pubertas merupakan masa transisi dari masa juvenil menuju ke arah
dewasa muda dengan terjadinya perubahan fisik dan psikologis. Kelenjar yang mempunyai
pengaruh besar adalah:
1. Adrenach: Hormon androgen maki banyak dikeluarkan dari seumbernya di zona
retikularis kelenjar adrenal mulai umur 5-20 thn dan mendorong pertumbuhan rambut
aksila.
2. Gonarch: Hormon gonadotropin mulai menimbulkan rangsangan terhadap ovarium
dan kelenjar adrenal sehingga menghasilkan steroid seks yang bersal dari adrenal
yaitu testoteron, dan yang berasal dari ovarium adalah estrogen, sehingga merangsang
pertumbuhan payudara sebagai tanda utama mulainya perkembangan dewasa muda.
5
VIII. Pertumbuhan rambutnya telah melewati mons 13,0 10,8-15,1
venoris
IX. Pertumbuhan banyak, tetapi masih terbatas pada 14,4 12,2-16,7
pubis
X. Rambut pubis menyebar sampai bagian dalam dari 13,3 11,4-15,5
paha atas
Sumber: Manuaba, Ida Ayu Chandranita, dkk. 2011. Buku Ajar Kesehatan Reproduksi untuk
Mahasiswa Bidan. Jakarta: EGC. Halaman 112-113.
Perubahan fisik perempuan yang dipengaruhi oleh hormon estrogen dan progesteron antara
lain:
1. Menstruasi
2. Pertambahan tinggi badan
3. Tumbuh rambut disekitar alat kelamin dan ketiak
4. Kulit menjadi lebih halus
5. Suara menjadi lebih halus dan tinggi
6. Payudara mulai membesar
7. Pinggul semakin membesar
8. Paha membulat
2) Psikososial
Perkembangan Emosi
Ciri ciri perkembangan emosi pada tahap ini antara lain sebagai berikut.
6
5. Remaja umumnya sangat peka terhadap cara orang lain memandang mereka.
Akibatnya mereka masih mudah tersinggung dan merasa malu. Hal ini akan terkait
dengan perkembangan konsep dirinya.
Ada 3 aturan yang harus diterapkan sesorang apabila menghindari beban emosi.
Pertama, seseorang harus menyadari dan mampu menyadari emosi yang muncul dan sedang
dicoba untuk dikendalikan. Kedua, menempatkan aspek mental dan penilaian kognitif dari
respons emosi tersebut untuk menguji kewajaran respons tersebut terhadap realitanya. Ketiga,
sesorang perlu belajar untuk mengemukakan emosi positif dan negatif secara benar dan
proporsional
7
Perkembangan konsep diri (kepribadian)
Konsep diri merupakan semua perasaan dan pemikiran seseorang mengenai dirinya sendiri.
Gambaran pribadi remaja terhadap dirinya meliputi penlaian diri dan penilaian sosial.
Penilaian diri beriri terhadap dirinya terhadap hal hal antara lain:
Perkembangan sosial
Pada anak remaja terjadinya tumpang tindih pola perilaku dewasa merupakan kondisi
tersulit yang dihadapi remaja. Remaja diharuskan dapat menyesuaikan diri dengan peran
orang dewasa dan melepaskan diri dari peran anak-anak. Remaja dituntut untuk dapat
menyesuaikan diri dengan orang dewasa di luar lingkungan keluarga dan sekolah.
3. Reproduksi.
1) Fisik
(1) Perempuan memasuki usia reproduktif.
(2) Sel telur dapat dibuahi.
(3) Jika melakukan hubungan intim dengan lawan jenis, perempuan dapat hamil.
(4) Bekerjanya hormon indung telur (esterogen dan progesteron).
(5) Terdapat pertumbhan fisik sesuai dengan fase pertumbuhan normal.
8
(6) Pertumbuhan dan perkembangan tanda seks sekundernya berlangsung sesuai
dengan fase normal menurut Turner.
2) Psikososial
(1) Perempuan mulai mencari identitas diri, gambaran diri yang dipengaruhi
kelompoknya.
(2) Bergaul dan berkumpul dengan teman-teman yang berjenis kelamin sama.
(3) Ada saatnya wanita itu mempunyain dorongan seksual dalam batas normal.
(4) Wanita sekalipun mempunayai dorongan seksual yang cukup besar, tetapi masih
mampu mengendalikannya secara wajar sampai saatnya mencapai jenjang
perkawinan.
(5) Kesehatan jiwa baik.
9
4. Pre-menopause.
1) Fisik
(1) Kekuatan otot dan kecakapan mental mulai mencapai puncaknya.
(2) Di mulai proses penuaan.
(3) Penurunan hormon kewanitaan berangsur menurun.
(4) Proses menstruasi yang tidak teratur.
(5) Perasaan panas di sekitar wajah (hot flash).
(6) Produksi keringat yang berlebihan.
(7) Kulit menjadi kusam dan kasar.
(8) Rambut cenderung kering dan rapuh.
(9) Perasaan adanya gangguan dalam hubungan intim.
(10) Kesulitan vagina mengalami lubrikasi, sehingga timbul rasa tidak nyaman saat
bersenggama.
2) Psikososial
(1) Perempuan lebih banyak menarik diri dari lingkungannya.
(2) Perempuan lebih sering merasa tersinggung, mudah cems, dan sangat sensitif.
(3) Gelisah karena menghadapi proses penuaan.
5. Menopause.
1) Fisik
(1) Hilangnya hormon kewanitaan.
(2) Menstruasi tidak muncul lagi.
(3) Organ reproduksi tidak berfungsi lagi.
(4) Berat badannya sulit dikendalikan.
(5) Terjadinya timbunan lemak di beberapa tempat karena ketiadaan hormon
kewanitaan.
(6) Perempuan sering mudah merasa lelah.
(7) Penyakit degeneratif (penyakit jantung, DM, gangguan ginjal, dan osteoporosis)
mudah menyerang.
2) Psikososial
Perempuan mulai mencapai kematangan hidup.
10
6. Senium.
1) Fisik
(1) Lemasnya otot-otot yang membuat struktur tubuh menjadi bengkok.
(2) Gangguan sendi mulai sering timbul.
(3) Berat badan cenderung berkurang.
(4) Penurunan daya guna tubuh.
(5) Kekuatan otot dari saat usia 20 tahun.
(6) Kekuatan pendengaran pada frekuensi menurun sampai 75%.
(7) Terjadi penurunan intelektual.
(8) Kemungkinan dapat terjadi gangguan otak secara organik.
2) Psikososial
(1) Terjadi perubahan sifat, misalnya dari pemurung menjadi periang, dari pemberani
menjadi penakut atau sebaliknya.
(2) Sering timbul perilaku yang sulit diterima karena terjadi gangguan otak organik.
(Sumber: Kumalasari, Intan., Iwan Andhyantoro. 2012. Kesehatan Reproduksi untuk
Mahasiswa Kebidanan dan Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika. Halaman 51-54.)
11
2.5 Kelainan Pada Siklus Hidup Wanita
Siklus hidup Kemungkinan kelainan Upaya pengobatan
Pubertas Vitamin dan mineral yang Perhatikan tumbh kembang
cukup. Mulai ada dorongan dan perkembangan
seksual : psikologis.
1. Penyakit menular seksual Lakukan KIE dan KIEM
2. Kehamilan yang tidak yang benar.
diinginkan Arahkan aktivitas remaja
3. Dysfunctional uterine kearah yang
bleeding ( kontak berdarah) baik,pendidikan,sopan
Diluar aspek reproduksi santun, ajaran agama.
1.Narkoba Perhatikan teman sebaya.
2.Pelacur terselubung Beri terapi yang adekuat.
Masa Reproduksi 1. Pertolongan Kehamilan harus
persalinan tidak berlandaskan well born baby
bersih dan tidak serta well health mother
aman. dengan pertolongan bersih
2. Kesuburan tidak dan aman.
kembali. Gunakan KB yang adekuat,
sehingga interval dan
kembalinya kesuburab
berlangsung aman dan baik.
Pada saatnya lakukan kontap
vasektomi-tuba menurut
Manuaba.
Klimakterium Deteksi keganasan Lakukan Pap Smear.
reproduksi. Konsultasi denga bagian
Penyaki berkaitan dengan lainnya.
sistem organ-kardiovaskular, Terapi dini dan kolektif
DM, Hipertensi lainnya, dengan adekuat.
tumor jinak-ganas, gangguan Untuk mencapai masa tua
menstruasi Dysfunctional bahagia dan sejahterah.
12
uterine bleeding (kontak Evaluasi dengan baik
berdarah). danberikan terapi yang
adekuat.
Masa Menopause. 1. Osteoporosis. Konsultasi dengan bagian
2. Penyakit Jantung lainnya.
Koroner. Terapi sulih hormon.
3. Post Menopausal
Bleeding.
Gejala defisiensi hormon.
Senium Penurunan fungsi organ Perhatikan gizinya.
berdasarkan faktor fisiologis Berikan pelayanan khusus.
(karena usia, semua Mungkinkah eutanasia atau
komponen organ dapat biarkan meninggal secara
mengalami kegagalan total). alami (tergantung hukum di
daerah tersebut).
Sumber: Manuaba, Ida Ayu Chandranita, dkk. 2011. Buku Ajar Kesehatan Reproduksi untuk
Mahasiswa Bidan. Jakarta: EGC. Halaman 115-117.
13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pertumbuhan adalah bertambah jumlah dan besarnya sel di seluruh bagian tubuh yang
secara kuantitatif dapat diukur sedangkan Perkembangan adalah bertambah sempurnanya
fungsi alat tubuh yang dapat dicapai melalui tumbuh kematangan dan belajar.
Aspek pengkajian kesehatan perempuan meliputi 2 aspek yaitu : aspek fisik dan
aspek psikososial. Secara kronologis, setiap perempuan mengalami berbaga fase dalam
kehidupannya. (1) Lahir dan Pra-pubertas (2) Pubertas (3) Reproduksi (4) Pre-menopuse (5)
Menopouse dan (6) Senium.
3.2 Saran
Telah dijelaskan pada makalah yang dibuat oleh kelompok bahwasanya ada beberapa
aspek yang ada dalam daur kehidupan wanita. Tenaga kesehatan ikut berperan dalam
membantu kesejahteraan perkembangan aspek kehidupann wanita itu. Dengan memberikan
komunikasi, informasi dan edukasi tentang kesehatan reproduksi, kelainan-kelainan yang
terjadi pada siklus prekonsepsi sampai senium. Khususnya wanita agar dalam proses
pertumbuhan dan perkembanganya dapat dilewati dengan baik. Oleh karena itu diharapkan
tenaga kesehatan dapat meningkatkan kompetensinya agar dapat memberikan pelayanan yang
maksimal kepada masyarakat.
14
DAFTAR PUSTAKA
15