You are on page 1of 7

LAPORAN KASUS

BRONCHOPNEUMONIA

Penyusun :
Yola Yuiaarti Herijanto, dr.

Program dr Internship
RSUD Bayu Asih
Purwakarta
2017
IDENTITAS

Nama : An. I
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Usia : 1 thn
Tanggal Masuk : 29/4/2017

ANAMNESIS
Keluhan Utama : Demam
Riwayat Penyakit Sekarang : Os dibawa dengan keluhan demam sejak 3 hari SMRS. Terdapat
keluhan batuk, berdahak, os tampak sesak. Tidak ada keluhan muntah, tidak ada keluhan
BAB cair.
Riwayat Penyakit Sebelumnya : riwayat keluhan yang sama disangkal. Riwayat pengobatan
OAT disangkal.

PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum : Compos Mentis
Tanda Vital :
Nadi : 130x/menit
RR : 68x / menit
Suhu : 40.1
BB : 6.7 Kg
Kepala : CA -/- SI-/- PCH -
Thoraks : B/G simetris, retraksi ICS
BJ S1S2 MR, VBS ki = ka, wh +/+ rh+/+
Abdomen : datar lembut, retraksi epigastrium +
BU + N, NT -
Ekstremitas : CRT <2, akral hangat

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Parameter Hasil Nilai Rujukan
HEMATOLOGI
Hb 11,9
Hct 37,5
Leukosit 16,0 High
Eritrosit 4.83
Trombosit 287
MCV 78
MCH 26.7
MCHC 34.4

DIAGNOSIS UTAMA : Hiperpireksia ec Bronchopneumonia


DIAGNOSIS BANDING : Bronkhiolitis

RENCANA PENATALAKSANAAN
O2 1 lpm
IVFD D51/4
Cefotaxim 3x225 mg
PCT inf 7 cc PCT syr 3x1/2 cth
Nebu ventolin ampul dalam NaCL / 8 jam
Dexamethasone 3x1mg IV
Os Puasa

FOLLOW UP
30/4 / 2017
S : demam naik turun, sesak +, batuk +
O : Kes CM
Kep CA-/- SI-/- PCH -
Thoraks : B/G Simetris,
S1S2MR, wh-/- rh+/+
Abd : datar lembut, BU +
Eks : CRT <2 akral hangat
A : Bronkhopneumonia
P : Cefotaxime 3x225
Gentamycin 2x14 mg
ASI OGT
Aminophilin 3x 18 mg
Nebu Fulmicort /12 jam, Nebu Ventolin / 12 jam
Chest Fisioteraphy

1/5.2017
S : sesak +, batuk +
O : Kes CM
Kep CA-/- SI-/- PCH -
Thoraks : B/G Simetris,
S1S2MR, wh-/- rh+/+
Abd : datar lembut, BU +
Eks : CRT <2 akral hangat
A : Bronkhopneumonia
P : Th/ Lanjut

2/5/2017
S : Sesak berkurang
O : Kes CM
Kep CA-/- SI-/- PCH -
Thoraks : B/G Simetris,
S1S2MR, wh-/- rh+/+
Abd : datar lembut, BU +
Eks : CRT <2 akral hangat
A : Bronkhopneumonia perbaikan
P : Th/ Lanjut
ASI peroral

3/5/2017
S : sesak berkurang
O : Kes CM
Kep CA-/- SI-/- PCH -
Thoraks : B/G Simetris,
S1S2MR, wh-/- rh+/+
Abd : datar lembut, BU +
Eks : CRT <2 akral hangat
A : Bronkhopneumonia
P : Th/ Lanjut
PEMBAHASAN

EPIDEMIOLOGI
Penyebab utama morbiditas dan mortalitas pada anak usia <5 th di dunia, terutama negara
berkembang. Estimasi insidensi pneumonia pada anak <5 th di negara berkembang 0.28
episode dibandingkan dengan 0.05 episode/anak/th di negara maju

ETIOLOGI
Bakteri, virus, mikobakterium dan jamur
Bakteri adalah penyebab utama di negara berkembang, yaitu :
Streptococcus pneumoniae (30-50%)
Haemophilus influenzae type b (Hib)
Staphylococcus aureus
Klebsiella pneumoniae
Virus :
Respiratory synctial virus (RSV) 15-40%
Virus Influenza A dan B
Parainfluenza
Human metapneumovirus
Adenovirus
Infeksi virus bersamaan dengan bakteri juga dapat terjadi
Di negara industri, epidemi RSV atau influenza koinsidensi dengan epidemi S.Pneumoniae.
Usia merupakan prediktor yang baik untuk memeprkirakan patogen penyebab pneumnoia.
Virus penyebab utama pneumonia pada anak usia lebih muda
Bakteri penyebab sebagian besar pneumonia pada anka yang lebih tua

FAKTOR RISIKO
Faktor risiko pada naak : malnutrisi, BBLR, tidak mendapat ASI eksklusif, tidak mendapat
imunisasi campak, polusi udara dalam rumah, kepadatan hunian

MANIFESTASI KLINIS
Gejala infeksi umum : demam, sakit kepala, gelisah, malaise, nafsu makan turun, keluhan
gastrointestinal seperti mual, muntah atau diare, kadang dapat ditemukan gejala ekstraparu.
Pada anak dengan malnutrisi berat, demam jarang terjadi
Gejala gangguan respiratori : batuk, sesak napas, retraksi dinding dada, takipnea, napas
cuping hidung, air hunger, merintih, sianosis
Gambaran klinis pneumonia pada anak manutrisi berat kurang spesifik dan dapat tumpang
tindih dengan sepsis
Pneumonia bakterial harus dipertimbangkan pada anak usia kurang dari 3 tahun yang
mengalami panas badan >38.5, disertai retraksi dinding dada dan frekuensi napas >=
50x/mnt.

DIAGNOSIS
Anamnesis
Demam tinggi, batuk, gelisah, rewel, sesak napas. Pada bayi gejala tidak khas. Anak besar
biasa mengeluh nyeri kepala, abdomen, muntah
Pemeriksaan Fisik
Neonatus : takipneu, grunting, PCH, retraksi dinding dada, sianosis, malas menetek
Bayi yang lebih tua : jarang ditemukan grunting, gejala lain : batuk, panas, iritabel
Anak prasekolah : batuk produktif/nonproduktif, dispnea
Anak sekolah & remaja : nyeri dada, nyeri kepala, dehidrasi, letargi
Auskultasi : fine crackles (ronki basah halus)

Gambaran klinis Beratnya Penyakit


Tidak dapat makan, distres pernapasan Pneumonia sangat berat
berat, sianosis sentral, penurunan
kesadaran, kejang
Tarikan dinding dada bagian bawah dan Pneumonia berat
tidak ada tanda pneumonia sangat berat
Napas cepat, tidak ada tanda peumonia Bukan pneumonia berat
berat atau sangat berat
Tidak ada tanda pneumonia Bukan pneumonia; batuk/ flu

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Radiologis
Gambaran radiologis klasik :
Konsolidasi lobar / segmental disertai air bronchogram biasa disebabkan infeksi
bakteri
Pneumonia interstitial, biasa karena virus atau mikoplasma, gambaran berupa
corakan bronkovaskular bertambah, peribronchial cuffing, dan overaeration; bila
berat terjadi patchy consolidation karena atelektasis
Gambaran difus bilateral, corakan peribronkial bertambah dan inflitrat halus sampai
ke perifer
Laboratorium
Jumlah leukosit >15.000 dengan dominasi neutrofil : pneumonia bakteri, namun dapat juga
pada pneumonia non bakteri
Diagnosis pasti pneumonia bakterial : isolasi mikororganisme
C-reactive protein pada pneumonia dengan komplikasi untuk melihat respon antibiotik
Kultur darah hanya + pada 10-30% kasus
Pulse Oxymetri

TATA LAKSANA
Terapi oksigen
Bila saturasi oksigen <92% dan penderita dengan distres napas
Analgetik antipiretik
Anak yang mengalami infeksi saluran pernapasan bagian bawah akut umumnya mengalami
pireksia dan dapat merasakan nyeri
Terapi cairan
Anak yang tidak mampu mempertahankan asupan cairan akibat sesak atau kelelahan
memerlukan terapi cairan. Cairan iv diberikan 80% dari kebutuhan basal, dan perlu dipantau
elektrolit serum
Pemberian Antibiotik
Penumonia bukan penumonia berat : kotrimoksazol (8mg/kgBB/dosis trimetroprim
dalam 2 dosis p.o), atau amoksisilin 25 mg/kgBB/dosis tiap 12 jam po
Pilihan pemberian antibiotik inisial pada pneumonia anak : Ampisilin 50
mg/kgBB/dosis IV atau im setiap 6 jam dipantau dalam 24 jam selama 48-72 jam
pertama. Bila konidsi berat, dikombinasikan dengan gentamisin atau kloramfenikol.
Bayi usia <2 bulan atau pneumoonia sangat berat ampisilin + gentamisin 7.5
mg/kgBB iv atau im sekali sehari.

Indikasi pulang
Perbaikan secara klinis, nafsu makan membaik, bebas demam 12-24 jam, stabil, saturasi >92
tanpa oksigen

Referensi
. Arguedas AG, Stutman HR, Marks MI. Bacterial pneumonias. Dalam: Chernick V, Kendig
EL, penyunting. Kendigs disorders of the respiratory tract in children; edisi ke-5.
Philadelphia: WB Saunders Co, 1990; 371-80.

. Chin TW, Nussbaum E, Marks M. Bacterial pneumonia. Dalam: Hilman BC, penyunting.
Pediatric respiratory disease: diagnosis and treatment. Philadelphia: WB Saunders
Co, 1993; 271-81.

You might also like