You are on page 1of 2

2.6.

Penegakan Diagnosis

Diagnosis sindrom Ramsay hunt ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan

fisik. Pemeriksaan fungsi nervus VII diperlukan untuk menentukan letak lesi, beratnya

kelumpuhan dan evaluasi pengobatan. Pemeriksaan meliputi fungsi motorik otot wajah,

gustatometri dan tes Schimer. 1

1. Anamnesis

Keluhan utama pada umumnya berupa ruam pada telinga atau mulut, nyeri telinga

paroksismal seperti terbakar. Nyeri muncul biasanya beberapa jam sampai beberapa hari

setelah muncul ruam. Nyeri telinga sering kali menjalar keluar telinga sampai keluar telinga.

Nyeri bersifat konstan, difuse dan tumpul. Riwayat penyakit dahulu didapatkan ada riwayat

terkena penyakit cacar air. 1

2. Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan nervus VII dimulai dari inspeksi pada wajah simetris atau tidak, lipatan

dahi, celah kelopak mata, ujung bibir, sulcus nasolabialis. fungsi saraf motorik dengan cara

menggerakkan otot-otot wajah utama, mulai dari mengangkat alis (m. Frontalis),

mengerutkan alis (m. Procerus), memenjamkan mata kuat-kuat (m. orbicularis oculi), tertawa

lebar sambil memperlihatkan gigi (m. Zygomaticus), memoncongkan mulut kedepan (m.

Buccinator), bersiul (m. Orbicularis oris), memoncongkan mulut yang tertutup rapat ke depan

(m. Mentalis). Setiap gerakkan yang dilakukan dibandingkan kanan dan kiri.

Disamping itu juga dilakukan tes topografi untuk menentukan letak lesi nervus fasialis

dengan tes Schirmer, dan tes Gustatometri. Tes Schirmer digunakan untuk mengetahui fungsi

serabut-serabut pada simpatis dari N. VII yang disalurkan melalui nervus petrosus

superfisialis mayor setinggi genikulatum, dengan cara meletakkan kertas lakmus pada bagian

inferior konjungtiva dan dihitung berapa banyak sekresi kelenjar lakrimalis. Tes Gustatometri
digunakan untuk menilai nervus corda timpani, dengan cara membandingkan ambang rasa

antar sisi lidah kanan dan kiri.

3. Pemeriksaan penunjang

Pemeriksaan Ototscopy menunjukkan vesikel-vesikel didalam saluran atau di membran

tympani.

2.7. Penatalaksanaan

Terapi antivirus dan kortikosteroid ditunjukkan untuk mempercepat resolusi zoster.

Tujuan terapi antivirus pada herpes zoster adalah untuk menghambat replikasi virus melalui

penghambatan polimerase DNA virus. Tiga agen antivirus untuk pengobatan herpes zoster

adalah asiklovir 5 x 800 mg/hari selama 7-10 hari, valasiklovir 3 x 1 gram/hari selama 7 hari,

dan famsiklovir 3 x 250 mg/hari selama 7 hari.

Kortikosteroid dapat diberikan selama 10-14 hari dengan dosis 40-6- mg/hari atau 1

mg/kg BB/hari. 2

Referensi

1. Sjarifudin, Bashirudin J, Bramantyo B. Kelumpuhan nervus fasialis perifer. Dalam: Buku

ajar ilmu kesehatan teling hidung tenggorok kepala dan leher Edisi 6. Fakultas

Kedokteran Indonesia;2007. P114-17.

2. Pusponegoro H E, dkk. Buku Panduan Herpes Zoster. Jakarta; 2014.

You might also like