You are on page 1of 2

KU: Pasien dikeluhkan bertingkah laku seperti anak kecil lagi

(Autoanamnesis) Pasien datang untuk periksa lagi ke Poli Jiwa bersama tante pasien. Pasien
datang dengan menggunakan baju terusan lengan panjang dan berjilbab, serta pasien tampak
cukup rapi. Saat ditanya namanya pasien menjawab Zharo, dan berapa umurnya, pasien
menjawab 16 tahun. Kemudian saat ditanya saat ini pasien bersekolah dimana dan kelas
berapa, pasien menjawab Di pondok MAK Kelas 1 SMA. Saat ditanya mengapa datang ke
Poli Jiwa, pasien mengatakan tidak tahu dan saat ditanya apakah pasien ada keluhan dan
bagaimana perasaan pasien saat ini, pasien merasa keadaannya baik-baik saja dan tidak ada
keluhan apapun. Saat ditanya sehari pasien makan berapa kali, pasien menjawab berkali-kali.
Pasien mengatakan tidur seperti biasanya dan tidak terganggu. Saat tidak ditanya, pasien
cenderung diam, tetapi setiap kali pasien ditanya, pasien awalnya akan menjawab pertanyaan
tersebut sambil mendengus dan dengan nada mengejek, tapi kemudian pasien akan terus
mengomel dalam bahasa Madura tentang hal-hal lain yang tidak berhubungan dengan
pertanyaan, misalnya tiba-tiba menceritakan tentang teman pondoknya. Pasien akan terus
berbicara sampai akhirnya disela oleh tante pasien ataupun dengan pemeriksa dan diganti
dengan pertanyaan lain.

(Heteroanamnesis) Menurut tante pasien, sejak 1 bulan yang lalu sifat dan kelakuan pasien
menjadi seperti anak kecil. Pasien yang awalnya pemalu dan pendiam, serta hanya berbicara
saat perlu saja, tiba-tiba menjadi sering bercerita pada tante pasien tentang banyak hal, mulai
dari pelajaran hingga teman-teman di sekolah, tetapi cerita tersebut loncat-loncat dari satu hal
tiba-tiba berubah tentang hal lain. Saat ditanya setelahnya, bagaimana kelanjutan cerita
pasien yang pertama tadi, pasien sering lupa bahwa pasien menceritakan hal tersebut, dan
saat diminta untuk mengingat pasien menjadi blank, tetapi kadang-kadang pasien tidak
menanggapi pertanyaan tersebut dan malah mengganti langsung dengan bahasan lainnya.
Pasien juga menjadi sering berebut mainan dengan adik laki-lakinya yang masih SD dan
sama sekali tidak mau mengalah sehingga mereka bertengkar dan pasien harus dibujuk agar
mau menghentikan pertengkaran tersebut oleh ibu, nenek, dan tante, padahal sebelum-
sebelumnya pasien tidak pernah mengganggu adiknya. Selain itu, pasien sering duduk diam
sendiri atau tidur-tiduran di rumah, tapi kadang-kadang juga sering mondar-mandir di dalam
rumah tanpa tujuan yang jelas. Pasien juga sering bicara dan tersenyum sendiri, tetapi saat
ditanya pasien berbicara dengan siapa atau apa ada sesuatu yang lucu sehingga pasien
tertawa, pasien biasanya hanya diam atau menyangkal bahwa dirinya barusan sedang
berbicara ataupun tertawa.

You might also like