PT. Pos Indonesia merupakan salah satu perusahaan nasional milik
pemerintah, yang salah satu bidang usahnya adalah melayani pengiriman barang berupa paket pos. Pelayanan paket pos dengan pengguna jasa melahirkan perjanjian pengangkutan barang, sehingga timbul hak dan kewajiban masing- masing pihak. PT. Pos Indonesia harus bertanggungjawab dengan memberikan ganti rugi dalam hal pihak pengguna jasa mengajukan klaim atas kerusakan atau kehilangan barang kiriman. Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah bagaimanakah perjanjian pengangkutan paket barang yang dilaksanakan di PT. Pos Indonesia Cabang Surakarta, dan bagaimanakah tanggung jawab penyelesaian klaim dan ganti kerugian yang diberikan oleh PT. Pos Indonesia Cabang Surakarta kepada pengguna jasa pengiriman paket barang. Metode pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah yuridis empiris dengan spesifikasi penelitian deskriptif analitis. Adapun metode pengumpulan data dilakukan dengan studi lapangan untuk mendapatkan data primer dan studi kepustakaan untuk mendapatkan data sekunder. Teknik analisis data menggunakan analisis kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan disimpulkan bahwa Perjanjian pengangkutan paket barang yang dilaksanakan di PT. Pos Indonesia Cabang Surakarta telah sesuai dengan ketentuan hukum pengangkutan sebagiamana diatur dalam KUHPerdata, KUHD maupun Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2009 tentang Pos. Perjanjian pengangkutan paket barang antara PT. Pos Indonesia Cabang Surakarta dengan pengguna jasa merupakan perjanjian baku yaitu berupa resi pengiriman barang. Hubungan hukum antara PT. Pos dengan pengguna jasa tidak bersifat tetap tetapi berkala saja yaitu bila pengguna jasa membutuhkan jasa untuk mengirimkan barang, dapat mendatangani kantor pos untuk mengadakan perjanjian dengan PT. Pos. Tanggung jawab penyelesaian klaim dan ganti kerugian yang diberikan oleh PT. Pos Indonesia Cabang Surakarta kepada pengguna jasa pengiriman paket barang adalah dengan membayar ganti rugi atas kerusakan, kehilangan atau keterlambatan barang kiriman. Mengenai besarnya nilai ganti rugi diatur secara khusus dalam Keputusan Direksi PT. Pos Indonesia (PERSERO) Nomor: KD.65/ DIRUT/ 0812 tentang Jaminan Ganti Rugi Surat dan Paket Dalam Negeri. Pada perjanjian pengangkutan antara PT. Pos Indonesia Cabang Surakarta dengan pengguan jasa, menganut prinsip tanggungjawab praduga bersalah dan prinsip tanggung jawab pembatasan, yaitu pembatasan mengenai besarnya nilai ganti rugi yang perhitungannya telah diatur tersendiri oleh pihak PT. Pos Indonesia Cabang Surakarta.
Kata Kunci : pertanggungjawaban, pengiriman paket barang