Professional Documents
Culture Documents
Disusun oleh:
dr. Desia Laila Dian Saputri
Pembimbing :
dr. Sri Wahyuli
STATUS PSIKIATRI
I. IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. P
Tempat dan Tanggal lahir : Rembang, 06 Juli 1980
Usia : 37 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Suku : Jawa
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Tidak bekerja
Status : Belum menikah
Alamat : Pamotan, Rembang
1. Keluhan utama
Pasien marah-marah dan mengamuk
2. Riwayat penyakit sekarang
a. Autoanamnesa
Anamnesis dilakukan tanggal 20 Juni 2017. Pasien memperkenalkan diri
bernama P, berusia 37 tahun dan tinggal di Pamotan bersama ayah dan ibunya.
Pasien mengetahui dibawa ke RS karena pasien marah-marah ke kedua
orangtuanya dan mengamuk. Saat ditanya kenapa pasien marah-marah dan
mengamuk pasien mengatakan tidak mengetahui kenapa dia marah dan
mengamuk.
Pasien merasa sulit berkonsentrasi. Pasien tidak dapat menyelesaikan pekerjaan
seperti biasanya. Hal ini berawal sejak adik pasien menikah 3 tahun yang lalu.
Pasien mengatakan adik pasien menikah dengan pacar pasien dan sekarang
sudah memiliki 3 orang anak, sehingga pasien merasa sedih dan kecewa. Sejak
saat itu pasien sulit berkonsentrasi dengan pekerjaannya dan memutuskan
untuk berhenti bekerja 6 bulan yang lalu. Sejak saat itu pasien lebih banyak
melamun dan berdiam diri dirumah tanpa melakukan apa-apa. Pasien sering
terbangun di malam hari dan nafsu makannya juga berkurang. Pasien dulu
memiliki hobi bermain motor, dia sangat menyukai motor-motor tua. Tetapi
semenjak sulit berkonsentrasi, pasien tidak lagi menyukai motor dan malah
marah-marah apabila temannya mengajaknya melihat motor. Tidak hanya itu,
pasien juga menendang dan membanting motornya hingga rusak.
Pasien mengatakan bahwa teman-teman sekantor dan tetangganya banyak yang
tidak menyukainya. Menurut pasien, dia telah disantet oleh teman-teman satu
kantornya sehingga ia merokok terus. Selain itu, tetangga pasien juga sering
ingin meracuni pasien dengan memberikan pasien makanan yang telah
diracuni.
Saat ditanya perasaan pasien saat ini, dia mengatakan masih merasa sedih
karena adiknya menikah dengan pacarnya. Tetapi pasien merasa semenjak
dirawat di RSJ dan meminum obat-obatan, pasien mulai dapat berkonsentrasi.
Pasien mengetahui bahwa dirinya sedang sakit dan ingin segera sembuh.
b. Alloanamnesa
Alloanamnesis dilakukan dengan Tn. S yang merupakan ayah pasien. Beliau
mengatakan bahwa pasien dibawa ke RS karena sering marah dan mengamuk
dirumah. Sebelumnya pasien lebih sering mengurung diri dikamar dan tidak
melakukan apa-apa. Pasien mulai berubah sejak adiknya menikah dengan
mantan pacarnya 3 tahun yang lalu. Sejak itu pasien menjadi lebih diam dan
tampak murung.
Pasien dulu bekerja sebagai karyawan swasta, tetapi sejak 6 bulan yang lalu
pasien sudah berenti kerja. Sebelumnya pasien sering mendapat teguran dari
atasan karena pekerjaannya sering salah, sehingga pasien memutuskan untuk
mengundurkan diri. Pasien juga sering sulit tidur dan sulit makan. Sehari-hari
pasien lebih banyak berdiam dirumah dan tidak melakukan apa-apa.
Pasien tinggal dirumah dengan kedua orang tuanya. Adik pasien tinggal di
samping rumah pasien bersama istri dan ketiga anaknya.
5. Riwayat keluarga
a. Riwayat sakit serupa : disangkal
b. Genogram
Keterangan :
Laki-laki
Perempuan
Gangguan jiwa
Meninggal
V. RENCANA TERAPI
1. Medikamentosa
Risperidone 2x2 mg
Amitriptilin 2x25 mg
2. Non-medikamentosa
Metode psikososial : psikoterapi
a. Memberikan dorongan, semangat dan motivasi penderita agar penderita
dapat menguatkan mekanisme pertahanan jiwa
b. Berikan terapi modifikasi perilaku, mengajarkan keterampilan personal
atau pekerjaan agar dapat diterima dimasyarakat
c. diharapkan pihak keluarga juga berkontribusi untuk kesembuhan pasien
VI. PROGNOSIS
Ad vitam : bonam
Ad functionam : dubia ad bonam
Ad sanationam : dubia ad bonam