You are on page 1of 2

BAB III

KESIMPULAN

Skizofrenia merupakan suatu gangguan jiwa berat yang akan membebani

masyarakat sepanjang hidup penderita, dikarakteristikan dengan disorganisasi pikiran,

perasaan, dan perilaku.. Seseorang yang menderita skizofrenia akan mengalami

ganguan dalam pembicaraan yang terstruktur, proses atau isi pikir dan gerakan serta

akan tergantung pada orang lain seumur hidupnya dan kerusakan/kemunduran jiwani

yang progresif (>1 bulan). Gejala khas harus berlangsung minimal 1 bulan dan harus

ada perubahan konsisten dan bermakna dan mutu keseluruhan aspek perilaku pribadi

dengan manifestasi hilangnya minat, hidup tak berguna, tidak berbuat sesuatu, self

absorbed.

Etiologi skizofrenia meliputi genetik, biokimia, dan biologi. Terdapat

beberapa klasifikasi pada skizofrenia, yaitu : Skizofrenia Paranoid, Skizofrenia

Hebefrenik, Skizofrenia Katatonik, Skizofrenia Tidak Terinci, Depresi Pasca-

Skizofrenia, Skizofrenia Residual, Skizofrenia Simpleks, Skizofrenia Lainnya dan

Skizofrenia YTT.

Gejala Karakteristik skizofrenia meliputi gejala positif, gejala negatif, dan

juga gejala-gejala karakteristik lainnya. Diagnosis Banding skizofrenia adalah :

gangguan mood, gangguan kepribadian, gangguan psikotik lainnya, dan gangguan

psikotik sekunder dan akibat obat. Penatalaksanaan Skizofrenia meliputi

medikamentosa, Electro Convulsive Therapy (ECT), dan psikoterapi.

40
41

Obat-obatan yang digunakan merupakan obat antipsikotik tipikal dan atipikal.

Aspek pengobatan lainnya adalah beradaptasi dengan kehidupan pribadi,

kemampuan-kemampuan untuk menjalani hidup, mengatur keuangan dan hal-hal

praktikal lainnya. Sangat diperlukan juga untuk pasien skizofrenia mencatat,

merekam atau menuliskan symptom seperti apa yang muncul pada dirinya, apa obat-

obatan yang diterima dan dikonsumsi (termasuk dosis-dosis obat tersebut), dan apa

efek samping dari pengobatan yang pasien tersebut rasakan. Dari mengetahui

symptom apa yang terjadi sebelumnya, keluarga dapat lebih tahu dan memahami

untuk kedepannya. Keluarga dapat mengidentifikasi tanda-tanda peringatan dini

dari potensial relaps atau kambuhan skizofrenia, seperti peningkatan withdrawal,

perubahan pola tidur, dan lainnya. Jadi, jika simptom-simptom psikotik dapat

dideteksi lebih dini maka pengobatan dapat mencegah full blown relapse. Juga,

dengan mengetahui obat-obatan apa yang dikonsumsi, obat mana yang menimbulkan

ketidaknyamanan atau berefek samping di masa lalu, keluarga dapat membantu

pasien skizofrenia untuk mendapatkan pengobatan tercepat dan terbaik.

You might also like