Professional Documents
Culture Documents
program
PENGUATAN
POSYANDU
Dan pada tahun 2002, Helen Keller melakukan penelitian praktek pemberian
ASI Eksklusif dengan hasil survey menunjukan angka 8 % untuk pelaksanaan
ASI eksklusif. Sedangkan penelitian yang lain dari Helen Keller tahun 2004,
bahwa hanya 15 % anak tidak mampu yang ikut kegiatan Early Childhood
Development.
Beberapa penyebab langsung yang bisa diidentifikasi berkaitan dengan angka
kejadian diatas bahwa rendahnya pola pemberian makan baik secara kualitas
maupun kuantitas. Di samping itu juga frekuensi kesakitan yang terjadi diantara
anak balita turut berkontribusi terhadap permasalahan gizi yang ada.
Adapun penyebab tidak langsung yang juga turut menyumbang situasi yang
ada adalah biaya kesehatan yang tidak terjangkau oleh semua masyarkat serta
konsentrasi ECD (Early Childhood Development) atau PAUD dan sejenisnya
yang lebih ke arah perkotaan.
Untuk itulah, program FRESH ini di rancang dengan tujuan memperbaiki
praktek pemberian makan, perilaku kesehatan dan layanan kesehatan yang
berbasis masyarakat serta pelayanan perkembangan anak usia dini dalam
rangka memperkuat daya tahan keluarga melalui perbaikan kesehatan, gizi
dan status perkembangan anak-anak di Jawa Barat.
1 2 3 4
Pelatihan bagi
Mobilisasi Penelitian kader tentang
Pertemuan
Masyarakat Formatif masyarakat di
1. Pengelolahan Dasar tingkat desa:
Sosialisasi program Waktu: - Update program
Posyandu: 4 hari
untuk mendapatkan 2 Minggu/Desa - Sosialisasi menu
2. Kesehatan dan Gizi
komitmen dari lokal sehat
Anak: 4 hari
masyarakat
3. Pengembangan
Waktu: Waktu: 1 kali
Anak Usia Dini: 4
2 Minggu/Desa hari
Parenting Support
5
Group: Diskusi 6.1
tentang Posyandu,
Pos PAUD, isu-isu Posyandu:
Kegiatan rutin
anak termasuk - Update program
6.4 kesehatan dan
posyandu
- Makanan lokal
termasuk
nutrisi sehat
sosialisasi menu
Waktu: lokal sehat dan Waktu: 1 kali
1 kali per bulan sosialisasi PAUD
Waktu: Orientasi PAUD bagi
1 kali per bulan orang tua anak
usia 3-5 tahun,
untuk mendapatkan
komitmen orang tua,
7 kesepakatan waktu
dan tempat kegiatan.
Waktu: 1 kali
6.3 8
Promosi Makanan &
Pendidikan Orangtua
Kegiatan PAUD
di Pascayandu Kegiatan PAUD
- Pesan Kesehatan Tingkat Desa:
2-3 x per tahun
bagi Anak Usia
dan Nutrisi
- Perilaku Hidup Bersih Tingkat Kecamatan:
3 - 5 tahun
dan Sehat (PHBS)
- Perkembangan Anak
6.2 1 x per tahun
Waktu:
Usia 0 - 5 tahun 2 kali per minggu
@ 1-2 jam
Waktu:
1 kali per bulan
9
Pelatihan
Permainan &
Bahan Ajar Lokal
(pengembangan
kurikulum)
Durasi: 2 hari
(door to door)
Program FRESH berfokus pada tumbuh dan kembang. Dua jenis pelatihan diatas
akan berkontribusi terhadap tumbuh anak. Sedangkan untuk merespon kembang,
maka para kader dilatih dengan Pendidikan Anak Usia Dini. Salah satu dari hasil yang
ingin dicapai dalam program ini adalah anak di bawah 5 tahun (Balita) dan wanita
usia produktif memiliki akses terhadap layanan gizi, kesehatan, dan pengembangan
anak usia dini berbasis masyarakat yang berkualitas. Hasil ini antara lain akan
dicapai dengan kegiatan membentuk layanan Pengembangan Anak Usia Dini (PAUD)
sebanyak dua kali seminggu bersama kader.
Untuk pelaksanaan kegiatan dan pencapaian program tersebut, disusun panduan
pelatihan mengenai pengembangan anak usia dini. Buku panduan pelatihan ini
dilatihkan kepada kader Posyandu yang termasuk dalam cakupan program oleh
para pelatih di masing-masing kabupaten.
Setelah melihat berbagai panduan pelatihan yang selama ini telah ada dan
digunakan di kegiatan Posyandu, disepakati bahwa dalam program ini tidak akan
disusun sebuah buku panduan pelatihan baru. Sudah banyak panduan pelatihan
dikembangkan dan diterapkan berkaitan dengan pengelolaan Posyandu, kehadiran
buku panduan pelatihan baru dapat saja membingungkan kader yang seakan-
akan mendapat materi yang baru, meskipun isu yang disampaikan sama dengan
panduan pelatihan maupun pelatihan yang sudah pernah mereka terima.
Panduan pelatihan yang digunakan selama program bersumber dari beberapa buku
panduan pelatihan yang telah ada dan diterapkan sebelumnya. Dari berbagai buku
sumber tersebut kemudian dipilih beberapa panduan pelatihan yang dianggap sesuai
dengan program dan kebutuhan untuk peningkatan kapasitas kader, terutama di
tiga kabupaten yang menjadi wilayah pelaksanaan program.
Pengembangan buku panduan ini diawali dengan lokakarya bersama 24 peserta
yang terdiri dari unsur Pemerintah (15 peserta), Non Pemerintah (1 peserta) dan
Save the Children (8 peserta). Unsur pemerintah yang hadir dalam lokakarya
pertama adalah Departemen Kesehatan, Dinas Kesehatan Jawa Barat, BKKBN, TP.
PKK Provinsi Jawa Barat, Dinas Pendidikan, BPPKB dan BPTKM- Dinas Kesehatan
Provinsi Jawa Barat.
6.1: Kegiatan Posyandu termasuk sosialisasi menu sehat lokal dan sosialisasi
PAUD
Tahapan ini adalah kegiatan di hari posyandu. Kegiatan dasar yang diberikan
meliputi : pendaftaran, penimbangan, pencatatan, konseling hingga layanan dari
pemerintah (umumnya hanya pemberian imunisasi dan pemeriksaan ibu hamil).
Tentu saja, karena kader telah mendapat pelatihan, layanan yang diberikan menjadi
lebih baik. Untuk mengamati peningkatan kapasitas kader dengan melihat layanan
penimbangan dan konseling. Di layanan penimbangan diamati tinggi dacin; angka
di dacin harus sejajar dengan mata kader yang bertugas di layanan ini. Masih di
layanan penimbangan, membaca hasil penimbangan penting untuk diamati; kader
tidak lagi membaca hasil penimbangan di kelipatan 0,5 kg.
6.2 : Festival Makanan Sehat Lokal dan Stimulasi Perkembangan Anak Usia
Dini
Festival Makanan Sehat Lokal Dan Stimulasi Perkembangan Anak Usia Dini sebagai
strategi untuk mempromosikan wajah baru kegiatan untuk anak balita. Kegiatan
ini merupakan kegiatan terintegrasi promosi perilaku sehat, makanan sehat lokal
dan stimulasi perkembangan anak usia 3-5 tahun. Dalam kegiatan ini, tidak saja
ibu balita, tetapi semua kelompok masyarakat dapat terlibat atau sekedar melihat
bagaimana miniatur implementasi kegiatan posyandu terintegrasi.
Dalam kegiatan ini, kader dan ibu balita, mempromosikan makanan sehat lokal
yang sudah dilakukan di posyandu. Di kesempatan ini, praktek pemberian makanan
secara aktif dapat dilaksanakan. Tidak ketinggalan, sebelum praktek pemberian
makan, balita didampingi oleh ibu/ayah/pengasuh yang juga harus mencuci tangan
dengan sabun. Kegiatan ini sekaligus pembiasaan bagi anak.