You are on page 1of 16

TLO ISMKI 2008-2009

TATALAKSANA ORGANISASI
IKATAN SENAT MAHASISWA KEDOKTERAN INDONESIA

Disusun oleh:
Tim Desain Strategis ISMKI
Staff Ahli Penelitian dan Pengembangan ISMKI
Periode 2008-2009
TLO ISMKI 2008-2009

BAB I
PENDAHULUAN

Organisasi Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia (ISMKI) yang didirikan


pada tanggal 20 September 1981 berdasarkan Anggaran Dasarnya bertujuan:

1. Terbinanya Mahasiswa Kedokteran sebagai insan Akademis menuju terwujudnya


dokter yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

2. Mempererat rasa persatuan dan kesatuan mahasiswa kedokteran Indonesia

3. Terwujudnya kader-kader pembangunan yang memiliki integritas tinggi sebagai


penerus perjuangan bangsa dalam mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur

Untuk dapat mewujudkan tujuan tersebut, ISMKI berusaha :


1. Menampung dan menyalurkan aspirasi mahasiswa kedokteran Indonesia yang
masih berserakan dan terpolarisasi.
2. Membentuk jaringan komunikasi yang luas dengan instansi terkait baik nasional
maupun internasional guna pengembangan profesionalisme dan jiwa
kewirausahaan.
3. Mengembangkan kemampuan bidang ilmiah baik bersifat akademis maupun non
akademis.
4. Meningkatkan peran dan kegiatan organisasi baik di tingkat pusat maupun daerah
yang berbasis social dan kesehatan masyarakat.
5. Meningkatkan kapabilitas, responsibilitas, dan profesionalitas kinerja ISMKI dan
upaya pemberdayaan organisasi
6. Mewujudkan organisasi yang independen serta menjadi social control bagi
pemerintah dalam rangka menciptakan good and clean government.
7. Mewujudkan organisasi sebagai katalisator perubahan dalam menjalankan
perannya sebagai mediator antar pemerintah sebagai pengambil keputusan di
bidang kesehatan, mahasiswa kedokteran sebagai calon dokter, dan masyarakat
sebagai pengguna jasa kesehatan agar terwujud optimalisasi pelayanan kesehatan
yang merata dalam berbagai strata social dan geografis.
TLO ISMKI 2008-2009

8. Melaksanakan upaya lainnya yang tidak bertentangan dengan AD/ART dan GBHO
ISMKI.
Sesuai dengan AD/ART ISMKI, saat ini ISMKI memiliki perangkat organisasi
sebagai berikut:
1. Badan Legislatif yakni Musyawarah Nasional pada tingkat nasional yang diadakan
dua tahun sekali atau setelah satu periode kepengurusan dan Musyawarah Wilayah
pada tingkat wilayah yang diadakan satu tahun sekali atau satu periode
kepengurusan..
2. Badan Eksekutif yakni Pengurus Harian Nasional pada tingkat nasional, Pengurus
Harian Wilayah pada tingkat wilayah
3. Badab Konsiderasi yaitu Majelis Pertimbangan Agung yang ada di tingkat nasional.
4. Badan Kelengkapan yaitu suatu badan yang merupakan bagian dari ISMKI yang
dibentuk berdasarkan AD/ART ISMKI yang mempunyai spesifik program kerja
yang berkesinambungan dan mendukung program kerja ISMKI sesuai dengan tata
aturan kelembagaan tersendiri yang sesuai dan mengacu pada hasil – hasil
Musyawarah Nasional ISMKI dan Musyawarah Nasional BK dan disetujui serta
disahkan oleh Surat Keputusan Sekretaris Jenderal ISMKI.
TLO ISMKI 2008-2009

BAB II
PERANGKAT ORGANISASI DAN PENGURUS ISMKI PUSAT

A. PENGERTIAN DAN BATASAN


Organisasi Pusat ISMKI adalah organisasi ISMKI terdepan yang dibentuk ditingkat
Nasional, yang dipimpin oleh Sekretaris Jenderal dengan masa kepengurusan selama 2
tahun.
B. TUJUAN
Sama dengan tujuan ISMKI sebagaimana tercantum dalam AD ISMKI Bab IV
Pasal 6, yaitu :

1. Terbinanya Mahasiswa Kedokteran sebagai insan Akademis menuju terwujudnya


dokter yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

2. Mempererat rasa persatuan dan kesatuan mahasiswa kedokteran Indonesia

3. Terwujudnya kader-kader pembangunan yang memiliki integritas tinggi sebagai


penerus perjuangan bangsa dalam mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur.

C. USAHA

Sama seperti usaha ISMKI pada AD ISMKI Bab IV Pasal VII yaitu Semua usaha yang
tidak bertentangan dengan landasan dan asas organisasi

D. HAK DAN WEWENANG


1. Nasional memberikan kebijakan secara garis besar, dan menyerahkan
penterjemahannya kepada wilayah dan institusi anggota, namun tetap pada koridor
AD/ART dan GBHO ISMKI.
2. Nasional berhak memberikan himbauan dan atau peringatan kepada wilayah
maupun institusi yang mengambil atau melaksanakan kebijakan atau aktivitas yang
menyimpang dari visi dan misi, AD/ART, dan GBHO ISMKI.
3. Nasional berwenang untuk menyusun Standart Operating Proscedure ( SOP )
pelaksanaan setiap aktivitas ke-ISMKI-an.
4. Nasional berhak meminta dan menerima pertanggungjawaban dari wilayah maupun
institusi mengenai segala aktivitas maupun implementasi kebijakan yang bersumber
dari nasional.
TLO ISMKI 2008-2009

Artinya nasional berhak meminta dan menerima pertanggungjawaban atas aktivitas


yang telah dilaksanakan oleh wilayah maupun institusi anggota, apabila aktivitas
itu merupakan implementasi kebijakan yang bersumber dari nasional dan atau
tender yang diberikan oleh nasional.
5. Nasional berhak menentukan mekanisme pelaporan dan pertanggungjawaban
wilayah maupun institusi anggota atas tender yang diberikan maupun implementasi
kebijakan yang diambil oleh nasional.
6. Nasional berhak mengimplementasikan Standart Operating Proscedure ( SOP )
yang telah disusun untuk pelaksanaan setiap aktivitas ke-ISMKI-an.
Artinya setiap pelaksanaan aktivitas ke-ISMKI-an baik berupa aktivitas riil,
implementasi kebijakan, tata hubungan kerjasama dengan nasional maupun
internasional harus sesuai dengan SOP yang disusun oleh nasional.
7. Nasional berhak memberikan tender kepada wilayah dan atau institusi anggota
yang telah memenuhi persyaratan yang ditentukan oleh nasional sebagai penerima
tender.
8. Nasional bertanggung jawab terhadap segala aktivitas yang membawa nama ISMKI
dalam hubungan internasional yang dilakukan oleh segenap unsur ISMKI.
Artinya apabila setiap elemen yang ada di ISMKI melaksanakan hubungan
internasional dengan membawa nama ISMKI , maka harus melalui dan atau
sepengetahuan pengurus harian nasional yang terkait dalam hal ini adalah staf ahli
hubungan luar negeri.
Hubungan luar negeri yang dimaksud adalah hubungan dengan institusi, lembaga,
organisasi yang pusat pemerintahannya berada di luar negeri dan memiliki jaringan
berskala luas lebih dari satu negara.
9. Nasional berhak menjalin hubungan kerjasama dengan lembaga, organisasi, dan
institusi manapun yang dirasa perlu demi kemajuan ISMKI selama tidak
melanggar AD/ART dan GBHO ISMKI.
10. Nasional dalam hal ini adalah sekjen, berhak menerima laporan aktivitas wilayah
dengan status mengetahui, mengingat sekjen adalah penanggung jawab seluruh
aktivitas yang dilaksanakan oleh organisasi ( ISMKI, red. )
TLO ISMKI 2008-2009

E. KEWAJIBAN
1. Nasional Wajib mendasarkan segala aktivitas dan kebijakan yang diambil kepada
visi dan misi, AD/ART, dan GBHO ISMKI.
2. Nasional wajib memberikan laporan dan atau pertanggungjawaban kepada seluruh
institusi anggota mengenai segala kebijakan yang telah diambil dan aktivitas yang
telah dilaksanakan. Baik secara resmi dalam forum pengambil kebijakan (
Musyawarah Nasional ), forum presiden meeting lain ( Pra Musyawarah Nasional,
Presiden Meeting ), maupun dalam forum atau media informasi yang disepakati
bersama, seperti mailing list dan email masing-masing BEM.
3. Nasional wajib memfasilitasi hubungan kerjasama wilayah maupun institusi
anggota dengan lembaga, institusi, organisasi lain berskala nasional dan
internasional, selama tidak melanggar dari AD/ART ISMKI.
4. Nasional wajib memfasilitasi aspirasi dari wilayah maupun institusi anggota.

F. STRUKTUR ORGANISASI ISMKI PUSAT


Struktur organisasi adalah kerangka hubungan antar bidang – bidang kerja yang
didalamnya terdapat pimpinan, wewenang dan tanggung jawab masing masing personil
organisasi.
Dalam organisasi ISMKI, wewenang dari Sekretaris Jenderal didelegasikan
kepada bidang – bidang kerja yang dipimpin oleh wakil sekretaris jenderal, para staf
Ahli, sekretaris bidang dan bendahara.
Pimpinan dari setiap bidang kerja itu mempunyai wewenang dan tanggung jawab
atas pelaksanaan tugas bidang masing masing. Kemudian secara fungsional tanggung
jawab itu dipertanggungjawabkan oleh pimpinan masing masing bidang kepada
Sekretaris Jenderal.
Pengurus harian nasional ISMKI dalam pembagiannya terdiri dari 2 bagian besar
yang dipimpin oleh masing-masing koordinator yang membawahi beberapa bidang
atau bagian, yaitu :
1. Core Competence
Dipimpin oleh seorang koordinator Core Competence yang membawahi:
a. Bidang Pengabdian Masyarakat
Melaksanakan fungsi sosial kemasyarakatan dan berbagai terjemah
aktivitasnya baik di level institusi, nasional maupun internasional.
TLO ISMKI 2008-2009

b. Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia


1) Mengembangkan pola-pola pembinaan/training yang dapat memenuhi
kebutuhan dan meningkatkan kualitas anggota ISMKI/mahasiswa
kedokteran serta mengupayakan tindak lanjut atas hasil yang telah
diperoleh.
2) Merumuskan pola perkaderan yang komprehensif dan terpadu dalam
rangka perkaderan ISMKI.
3) Melakukan kegiatan pengembangan sumber daya manusia organisasi
lainnya yang dapat menunjang peningkatan potensi dan pengembangan
kualitas organisasi ISMKI.
c. Bidang Kajian Strategis
Menyikapi kebijkan dan isu-isu terkini terutama yang berhubungan dengan
masalah kesehatan dan pendidikan kedokteran.
d. Bidang Pendidikan Profesi
Menyikapi permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan
pengembangan pendidikan kedokteran di Indonesia.
2. Professional Affairs
Dipimpin oleh seorang koordinator Professional Affairs yang membawahi:
a. Bidang Dana Usaha
1) Mengembangkan unit – unit usaha profit dalam rangka penggalian dana
organisasi missalnya koperasi, bursa buku, jurnal, majalah dll
2) Mengusahakan kerjasama dengan pihak sponsor dalam hal ini
perusahaan swasta, pabrik obat, perusahaan multinasional, LSM, badan
dunia, dsb.
3) Mengupayakan donatur donatur tetap ISMKI
b. Bidang Humas
Menjalin hubungan luas dengan mitra kerja ISMKI di level nasional dan
mengokohkan peran ISMKI di kancah pembangunan kesehatan Indonesia.
c. Bidang Hubungan Luar Negeri
Mengokohkan peran ISMKI dalam aktivitas kemahasiswaan di level
Internasional.
TLO ISMKI 2008-2009

Selain itu di kepengurusan 2005-2007 terdapat Staf Ahli Penelitian dan


Pengembangan dan KIK yang bertanggungjawab langsung kepada Sekretaris
Jenderal ISMKI.
Tugas dari Staf Ahli yang ada di ISMKI secara garis besar adalah :
1. Bertanggung jawab terhadap administrasi manajerial seluruh PHN
ISMKI (Sistem Pemeritahan satu pintu, hanya di Kepengurusan
nasional).
2. Membuat SOP manajemen ISMKI.
3. Membuat pencitraan positif ISMKI keluar dan kedalam lingkup ISMKI.
4. Mengkoordinasikan seluruh Bidang dan Badan Kelengkapan yang
terkait dengan jaringan luar negeri.
Tugas dari KIK
Fungsi administrasi:
1. membuat prosedur baku pedoman administrasi kesekretariatan ISMKI
dan pelaksanaanya.
2. Menerima laporan kesekretariatan dari sekretaris bidang dan sekretaris
wilayah
3. Membuat data base anggota ISMKI secara lengkap dan melakukan
update data secara berkala
4. Melaksanakan koordinasi kesekretariatan dengan PHN, Komite, BK,
dan Sekretaris Wilayah.
Fungsi kesekretariatan:
1. Mengusahakan pengadaan, pengelolaan dari perangkat kerasa maupun
lunak secretariat ISMKI di Fakultas Kedokteran UGM
2. Mengoptimalkan secretariat sebagai pusat informasi dan komunikasi
Fungsi informasi:
1. Mengelola ISMKI information center sebagai pusat informasi yang
aktual yang berkaitan dengan masalah pendidikan kedokteran dan
kesehatan.
2. Mengelola dan memperbaiki website yang sudah ada.
3. Melakukan fungsi publikasi keberadaan dan kegiatan ISMKI kepada
pihak luar melalui media massa dalam bentuk publikasi, artikel, atau
pernyataan sikap mewakili ISMKI dengan koordinasi Sekretaris Jendral.
TLO ISMKI 2008-2009

4. Sosialisasi tentang ISMKI dan kegiatan ISMKI kepada mahasiswa


anggota ISMKI
5. Melakukan pengawasan dan evaluasi atas distribusi informasi sampai
dengan universitas.
Fungsi komunikasi:
1. Meyelenggarakan hubungan komunikasi intern ISMKI yang intensif
antara anggota ISMKI .
2. Mengatur pertemuan antara anggota, PHN, sekretaris wilayah, dengan
berkoordinasi Sekretaris Jenderal
3. Mengelola sarana komunikasi ISMKI seperti mailing list dan net
meeting.
4. Melakukan fungsi kehumasan dengan mengadakan audiensi dengan
anggota ISMKI ataupun dengan pihak luar yang terkait dengan
berkoordinasi dengan Sekjen ISMKI.
TLO ISMKI 2008-2009

BAB III
ISMKI WILAYAH

A. PENGERTIAN DAN BATASAN


Organisasi ISMKI Wilayah adalah organisasi ISMKI terdepan yang dibentuk
ditingkat wilayah yang dipimpin oleh seorang Sekretaris Wilayah yang dalam pelaksanaan
tugasnya berada dalam koordinasi Sekretaris Jenderal ISMKI Pusat melalui Wakil
Sekretaris Jenderal Core Competence.
B. TUJUAN
Sama dengan tujuan ISMKI sebagaimana tercantum dalam AD ISMKI Bab IV
Pasal 6, yaitu :

1. Terbinanya Mahasiswa Kedokteran sebagai insan Akademis menuju terwujudnya


dokter yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

2. Mempererat rasa persatuan dan kesatuan mahasiswa kedokteran Indonesia

3. Terwujudnya kader-kader pembangunan yang memiliki integritas tinggi sebagai


penerus perjuangan bangsa dalam mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur.

B. USAHA

Sama seperti usaha ISMKI pada AD ISMKI Bab IV Pasal VII yaitu Semua usaha yang
tidak bertentangan dengan landasan dan asas organisasi ISMKI.

C. HAK DAN WEWENANG


1. Wilayah berhak mengatur rumah tangganya sendiri dengan koordinasi dari
nasional, selama tidak melanggar dan atau menyimpang dari visi dan misi,
AD/ART, dan GBHO ISMKI.
2. Wilayah berhak menterjemahkan kebijakan yang diberikan oleh nasional sesuai
dengan kondisi dan kultur yang ada di masing-masing wilayah, yang tidak
bertentangan dengan visi dan misi, AD/ART, dan GBHO ISMKI.
3. Wilayah berhak melaksanakan segala aktivitas dan mengambil kebijakan baik yang
bersumber dari nasional maupun atas inisiatif wilayah sendiri selama tidak
menyimpang dari visi dan misi, AD/ART, dan GBHO ISMKI.
TLO ISMKI 2008-2009

4. Wilayah berhak mengadakan kerjasama dengan institusi yang ada di wilayahnya


dan atau dengan wilayah lain dalam hal implementasi kebijakan yang bersumber
dari nasional.
5. Wilayah berhak mengajukan permohonan tender kepada nasional.
6. Hal-hal yang sifatnya internal wilayah akan diserahkan sepenuhnya kepada hasil
musyawarah wilayah selama tidak melanggar dan atau menyimpang dari visi dan
misi, AD/ART, GBHO ISMKI, dan kebijakan nasional.

D. KEWAJIBAN
1. Wilayah wajib mendasarkan segala aktivitas dan kebijakan yang diambil kepada
visi dan misi, AD/ART, dan GBHO ISMKI.
2. Wilayah wajib memberikan laporan pertanggungjawaban atas segala implementasi
kebijakan dan aktivitas yang bersumber dari kebijakan nasional.
Artinya apabila aktivitas yang dilaksanakan oleh wilayah itu merupakan
implementasi dari kebijakan yang diambil oleh nasional atau hasil tender dari
nasional. Maka wilayah wajib memberikan laporan pertanggungjawaban kepada
nasional sesuai dengan mekanisme yang ditentukan oleh nasional.
3. Wilayah wajib memberikan laporan aktivitas di wilayahnya dengan status
mengetahui kepada sekjen, mengingat sekjen adalah penanggung jawab seluruh
aktivitas organisasi ( ISMKI, red. )
4. Wilayah wajib menghormati otoritas wilayah lain, artinya antar wilayah tidak
saling mencampuri urusan rumah tangga wilayah lain.
5. Wilayah wajib berada dalam koridor kebijakan yang sama dengan nasional.
6. Wilayah wajib mengkoordinasikan institusi anggota ISMKI yang berada dalam
lingkup wilayahnya dengan mengacu pada AD/ART , GBHO dan kebijakan
nasional lainnya.
TLO ISMKI 2008-2009

BAB IV
INSTITUSI ANGGOTA

A. PENGERTIAN DAN BATASAN


Institusi anggota ISMKI adalah BEM/SEMA/PEMA Fakultas Kedokteran di
seluruh Indonesia yang telah terdaftar menjadi anggota ISMKI, baik anggota muda
maupun anggota tetap.
B. HAK DAN WEWENANG
1. Institusi anggota berhak mengatur rumah tangganya sendiri tanpa ada campur
tangan dari nasional maupun wilayah, selama tidak menyimpang dari visi dan
misi, AD/ART, dan GBHO ISMKI.
2. Institusi anggota berhak melaksanakan segala aktivitas dan mengambil
kebijakan baik yang bersumber dari nasional maupun atas inisiatif institusi
sendiri selama tidak menyimpang dari visi dan misi, AD/ART, dan GBHO
ISMKI.
3. Institusi anggota berhak menterjemahkan kebijakan yang diberikan oleh
nasional sesuai dengan kondisi dan kultur yang ada di institusi masing-masing,
yang tidak bertentangan dengan visi dan misi, AD/ART, dan GBHO ISMKI
4. Berhak menerima laporan mengenai segala aktivitas dan kebijakan yang
diambil oleh nasional sebagai bentuk pertanggungjawaban nasional kepada
institusi anggota.
5. Institusi anggota berhak memberikan masukan, saran, kritik, maupun evaluasi
atas segala aktivitas dan kebijakan yang diambil oleh nasional.
6. Institusi anggota berhak untuk mengajukan permohonan pelaksanaan tender
kepada nasional.

C. KEWAJIBAN
1. Institusi anggota wajib memberikan laporan pertanggungjawaban atas segala
implementasi kebijakan dan aktivitas yang bersumber dari kebijakan nasional.
Artinya apabila aktivitas yang dilaksanakan oleh institusi anggota itu
merupakan implementasi dari kebijakan yang diambil oleh nasional atau hasil
tender dari nasional. Maka institusi anggota wajib memberikan laporan
TLO ISMKI 2008-2009

pertanggungjawaban kepada nasional sesuai dengan mekanisme yang


ditentukan oleh nasional.
2. Institusi anggota wajib memfasilitasi kegiatan ke-ISMKI-an yang dilaksanakan
di institusinya, yang sebelumnya telah disepakati bersama dengan institusi
anggota tersebut.
3. Institusi anggota wajib mengacu kepada koridor kebijakan nasional dengan
memperhatikan kondisi dan kultur yang ada pada masing-masing institusi.

D. BIRO ISMKI
Perkembangan ISMKI sebagai organisasi Mahasiswa kedokteran harus didukung
dengan perkembangan keterampilan manajemen kepengurusan yang optimal.
Kepengurusan yang dimaksud bukan hanya dalam Pengurus Harian Wilayah dan Pengurus
Harian Nasional saja, tetapi juga pengurus tiap institusi yang tergabung didalamnya.
Sebagaimana kita tahu bahwasannya ISMKI adalah Ikatan antar SM/BEM FK Se
Indonesia, maka seluruh anggota SM/ BEM FK ini adalah anggota ISMKI. Hal ini
menjelaskan bahwa pengurus ISMKI di tingkat institusi merupakan ujung tombak dari
keseluruhan organisai ISMKI di tingkat wilayah ataupun nasional. Oleh karena itu
dibutuhkan optimalisasi manajemen di tingkat intitusi terkait.
Untuk mengoptimalisasikan hal tersebut, sangat dibutuhkan struktur pengurus
ISMKI di tingkat institusi yang lebih menfokuskan diri pada koordinasi dan organissi
seluruh elemen ISMKI di intitusi tersebut. Kebijakan mengenai bentuk ini disesuaikan
dengan situasi dan kondisi SM/BEM FK tiap intitusi baik itu berupa biro ISMKI ataupun
hanya sebatas contact person.
Adapun rekomendasi deskripsi kerja pengurus lokal intitusi atau Biro ISMKI,
yaitu:
1. Berkoordinasi dengan Pengurus Harian Nasional dan Pengurus Harian Wilayah
khususnya bidang Kesekretariatan, Informasi dan Komunikasi untuk menjalankan
program ISMKI yang berlaku di tingkat institusi.
2. Mengkoordinasikan kegiatan-kegatan yang melibatkan ISMKI secara umum di
institusi yang bersangkutan seperti, audiensi ke dekanat, presentasi ke mahasiswa
baru, dll.
3. Mensosialisasikan ISMKI ke tataran Badan Kelengkapan Otonom atau Semi Otonom
lainnya mengenai profil dan Urgensi ISMKI.
TLO ISMKI 2008-2009

4. Mewakili Pengurus Harian Nasional dan Pengurus Harian Wilayah dalam menghadiri
pertemuan atau undangan lainnya di tingkat institusi yang mewakili ISMKI.
5. Pengurus di tataran intitusi bertanggung jawab kepada Ketua SM/BEM FK yang
bersangkutan.
6. Mengikuti perkembangan Informasi dan Komunikasi secara aktif, baik lewat mailing
list ataupun secara langsung.
7. Tugas-tugas lain yang bersifat insidentil dan yang belum tertulis secara detail diatas
serta menyangkut kegiatan ISMKI di institusi terkait, dapat ditambahkan dikemudan
hari.
Kepengurusan tiap institusi ini juga akan menciptakan suasana kekeluargaan dan rasa
saling memiliki (Sense of belonging) terhadap ISMKI yang mendukung peningkatan daya
kreasi di lingkungan mahasiswa.
TLO ISMKI 2008-2009

BAB V
BADAN KELENGKAPAN ISMKI

A. PENGERTIAN DAN BATASAN


Badan Kelengkapan ISMKI adalah suatu badan yang merupakan bagian dari ISMKI
yang dibentuk berdasarkan AD/ART ISMKI yang mempunyai spesifik program kerja
yang berkesinambungan dan mendukung program kerja ISMKI sesuai dengan tata
aturan kelembagaan tersendiri yang sesuai dan mengacu pada hasil – hasil Musyawarah
Nasional ISMKI dan Musyawarah Nasional BK dan disetujui serta disahkan oleh Surat
Keputusan Sekretaris Jenderal ISMKI.
B. HAK DAN WEWENANG
Badan Kelengkapan mempunyai kewenangan – kewenangan untuk mengatur kebijakan
rumah tangganya sendiri dengan sepengetahuan Sekjen ISMKI, antara lain:
1. Struktur kepengurusan
2. Aktivitas internal pengurus.
3. Aktivitas internal BK

Badan Kelengkapan mempunyai hak :


1. Mendapatkan subsidi dana dari ISMKI sesuai SK SEKJEN ISMKI tentang Tata
Laksana Kekayaan dan Keuangan ISMKI.
2. Mengatur pengelolaan dana untuk kelangsungan periode kepengurusan
3. Menginisiasi ataupun mengupayakan pendanaan selain dari subsidi ISMKI dalam
rangka memenuhi kebutuhan internal BKnya
4. Berhak melaksanakan aktivitas BKnya dengan koordinasi dari Sekretaris Jenderal
ISMKI Pusat melalui Wakil Sekretaris Jenderal Professional Affair maupun
Pengurus Harian Nasional yang lain.
5. Berhak mengadakan kerjasama dengan lembaga, institusi, organisasi lain selama
tidak menyimpang, melanggar, atau bertentangan dengan AD/ART dan GBHO
ISMKI, dengan sepengetahuan sekjen.
TLO ISMKI 2008-2009

C. KEWAJIBAN
1. Membuat laporan secara berkala kepada ISMKI melalui Sekjen setiap 6 bulan
sekali.
2. Memberitahukan kepada Sekjen-sebagai penanggung jawab aktivitas
keorganisasian ISMKI-atas segala aktivitas yang akan dilaksanakan oleh BK
tersebut.

D. ATURAN TAMBAHAN
Jika terjadi penyimpangan dalam kepengurusan dan kegiatan yang dilakukan oleh
BK maka Sekjen berhak memberikan intervensi kepada BK tersebut.

Penyimpangan yang dimaksud disini yaitu :


1. Melaksanakan aktivitas yang bertentangan dengan AD/ART dan GBHO
ISMKI.
2. Stagnansi kepengurusan BK selama lebih dari 6 bulan
3. Stagnansi aktivitas BK selama lebih dari 6 bulan

Intervensi sekjen kepada BK yaitu :


1. Memberikan himbauan kepada BK apabila telah menyimpang dari AD/ART
ISMKI, GBHO serta Kebijakan Nasional lainnya.
2. Memfasilitasi pertemuan pengurus BK dalam upaya refreshing kepengurusan.
3. Memberikan rekomendasi seluruh atau sebagian personalia pengurus BK
apabila dirasa pengurus yang lama tidak melaksanakan tugasnya dengan baik.
Namun keputusan akhir tetap pada anggota BK itu sendiri.
4. Memfasilitasi refreshing aktivitas BK, setelah mengetahui dengan jelas
penyebab stagnansi aktivitas BK tersebut.
5. Memberikan rekomendasi solusi penyelesaian masalah internal BK yang
menyebabkan stagnansi aktivitas BK tersebut, apabila diperlukan.

Penanggung Jawab Isi:


Sutarman, S.Ked
Sekretaris Jenderal ISMKI Periode 2008-2009

You might also like