Professional Documents
Culture Documents
MEDIK RS ASTRINI
Pedoman Tata Kelola Tenaga Medik Fungsional
2016
BAB I
PENDAHULUAN
Komite Medik RS Astrini merupakan suatu wadah profesional medik / dokter
fungsional yang keanggotaannya berasal dari kelompok staf medik dan atau yang mewakili.
Komite Medik RS Astrini bertugas untuk : Memberikan saran kepada Direktur RS Astrini
berkaitan dengan pelayanan medik, mengkoordinasikan pelayanan medik dan mengarahkan
pelayanan medik sesuai Visi-Misi Rumah Sakit, menangani hal-hal yang berkaitan dengan
Etika Profesi Kedokteran, menyusun kebijakan baku pelayanan medis yang harus
dilaksanakan oleh semua KSM dan meningkatkan mutu program pelayanan, pendidikan dan
pelatihan serta menginisiasi kegiatan penelitian & pengembangan. Sebagai Konsep Dasar
dan Filosofi dari Komite Medik RS Astrini adalah Perpaduan antara ketiga komponen yang
terdiri dari Etika Profesi, Mutu Profesi dan Evidence-Based Medicine (EBM).
Selanjutnya sebagai legalisasi pengesahan Komite Medik Rumah Sakit, diatur sebagai
berikut :
2
Komite Medik RS Astrini pertama kali dibentuk pada tahun 2007 bersamaan dengan
awal dimulainya operasional RS Astrini, pada masa awal pembentukaannya jumlah dokter
fungsional hanya sekitar belasan orang dengan aktifitas yang masih amat terbatas hal ini
terjadi karena keterbatasan fasilitas dan sarana operasional Komite Medik sementara
pemegang Stakeholder di Pemda maupun di RS masih belum memiliki persepsi mengenai
Konsep Komite Medik yang sesungguhnya sehingga perhatian terhadap organisasi ini masih
amat kecil sekali. Masa kepengurusan Komite Medik diatas berakhir pada tahun 2009.
Selanjutnya untuk memenuhi persyaratan suatu rumah sakit dan juga sehubungan
dengan telah berakhirnya masa tugas pengurus lama Komite Medik, maka pada tanggal 12
Maret 2009 dilakukan pemilihan ulang Ketua dan Pengurus Komite Medik RS Astrini untuk
periode tahun 2009 2012. Selanjutnya Ketua terpilih saat itu juga membentuk Susunan
Kepengurusan Komite Medik yang terdiri dari: Wakil Ketua, Sekretaris dan Bendahara.
Susunan Pengurus Komite Medis yang telah dibentuk, oleh Ketua Komite Medik diserahkan
ke Direktur Rumah Sakit untuk disahkan dan dibuatkan Surat Keputusan.
3
d. Keputusan Sidang Pleno diambil secara musyawarah dan mufakat. Dalam hal
yang tidak memungkinkan, keputusan diambil dengan pemungutan suara menurut
suara terbanyak.
4
BAB II
SUSUNAN KEANGGOTAAN
Keanggotaan Komite Medik RS Astrini terdiri dari : Ketua Kelompok Staf Medis
(KSM) dan anggota KSM di Rumah Sakit. Susunan Keanggotaan Komite Medik terdiri dari ;
1. Ketua merangkap anggota
2. Wakil Ketua merangkap anggota
3. Sekretaris Organisasi merangkap anggota
4. Bendahara merangkap anggota
5. Anggota ( terdiri dari Ketua KSM dan Anggota KSM )
6. Sekretaris Eksekutif ( Pegawai Sekretariat / non medis )
Dalam pelaksanaan tugasnya Komite Medik membentuk Sub-Komite sesuai dengan
keperluan dan kebutuhan Rumah Sakit. Dalam mengelola suatu Program Khusus / Masalah
5
khusus yang mempunyai linggkup kerja bersinggungan dengan bidang diluar bidang medis
diperlukan suatu Panitia Khusus, Panitia Khusus tersebut merupakan kelompok kerja khusus
yang dibentuk untuk mengatasi masalah khusus dan berada dibawah koordinasi Komite
Medik, didalam Panitia Khusus mungkin terdapat beberapa anggota yang bukan merupakan
Anggota Komite Medik. Panitia Khusus yang dibentuk disesuaikan dengan kebutuhan
Rumah Sakit.
Sub-Komite dan Panitia Khusus ditetapkan oleh Direktur Rumah Sakit atas usul
Ketua Komite Medik setelah mendapatkan kesepakatan dalam Rapat Komite Medik. Adapun
Susunan Sub-Komite dan Panitia Khusus yang berada didalam Komite Medik terdiri dari :
1. Ketua merangkap anggota
2. Sekretaris anggota
3. Anggota
Ketua Sub-Komite dan Ketua Panitia Khusus adalah salah seorang anggota Komite
Medik, Sekretaris dan anggota Sub-Komite ditetapkan oleh Ketua Sub-komite / Ketua Panitia
Khusus. Berikut dibawah ini adalah Sub-Komite dan Panitia Khusus yang koordinasinya
berada dibawah Komite Medik RS Astrini, yaitu :
Beberapa Panitia Khusus yang koordinasinya berada dibawah Komite Medik, yaitu;
6
BAB III
7
2. Mengkoordinasikan Pelayanan Medis dan Mengarahkan Pelayanan Medis sesuai
Visi-Misi Rumah Sakit
3. Menangani hal-hal yang berkaitan dengan Etika Profesi Kedokteran serta memantau,
mengevaluasi dan menilai pelaksanaan Konsep Etika Profesi dalam semua aspek
pelayanan medis.
4. Membantu Direktur dalam menyusun kebijakan baku Standar Pelayanan Medis yang
harus dilaksanakan oleh semua KSM serta mengupayakan pengembangan program
pelayanan serta memantau pelaksanaannya.
C. Tanggung Jawab
1. Ketua Komite Medik bertanggung jawab atas Pelaksanaan Tugas dan Wewenangnya
kepada Direktur Rumah Sakit.
2. Ketua Sub-Komite bertanggung jawab atas Pelaksanaan Tugasnya kepada Ketua
Komite Medik.
8
Biaya operasional Komite Medik dibebankan pada Anggaran Rumah Sakit
BAB IV
TATA KERJA
A. Agenda kerja
Dalam pelaksanaan tugas Komite Medik sangat memerlukan dukungan dari Direktur
dan Staf Manajemen baik dari Jajaran Pelayanan Medik, Penunjang Medik maupun dari
semua lini dan fungsi operasional terkait di Rumah Sakit. Mengingat sangat banyaknya
tugas, wewenang dan tanggung jawab yang harus dilakukan oleh Komite Medik maka
diperlukan kerjasama dari seluruh jajaran dan lingkup terkait diatas. Agar dapat berfungsi
dengan baik maka selain dukungan, kerja sama yang baik, Komite Medik juga
memerlukan Agenda Kerja yang tersinkronisasi dan tertata dengan agenda kerja jajaran
diatas, hal ini untuk mengurangi terjadinya friksi dan tumpang tindihnya suatu acara atau
kegiatan Komite Medik dengan Kegiatan dari lingkup kerja lain yang dapat berakibat
mengurangi target pencapaian kegiatan. Secara administratif agenda kerja Komite Medik
adalah sebagai berikut:
Kamis KEGIATAN
Minggu I Presentasi Kasus Kematian (Death Case) atau Kasus Sulit
Minggu II Pertemuan Rutin dengan semua Ketua Sub-Komite
Minggu III Rapat Rutin dengan semua Anggota Komite Medik
Visite Ruangan dengan Direktur / Jajaran Yanmed dan Penunjang
Minggu IV
Medik
Minggu V Journal Reading
Penjelasan Agenda:
1. Presentasi Kasus Sulit, Pertemuan ini dimaksud untuk membahas kasus yang
kompleks dan sulit serta perlu untuk dipelajari guna mencari upaya untuk
penanganan yang lebih baik dan lebih optimal, seperti Kasus Kejadian Tidak
Diharapkan (Adverse Event), Kasus dengan penanganan yang sulit, kasus yang
sedang menjadi masalah di masyarakat serta kasus lain yang disepakati oleh anggota
9
untuk dibicarakan. Juga termasuk didalamnya adalah diskusi dan pembahasan pada
kasus kematian pasien (Death Case).
2. Pertemuan atau Rapat Sub-Komite dan Panitia Khusus. Rapat atau pertemuan ini
diadakan khusus untuk mengidentifikasikan dan membahas masalah yang dihadapi
oleh Sub-Komite ataupun Panitia Khusus guna mencari solusi yang diperlukan untuk
mengatasi dan memecahkan masalah tersebut diatas.
3. Rapat Rutin semua Anggota Komite Medik: Rapat Rutin dilakukan untuk
membahas dinamika masalah umum yang muncul di RS Astrini dan berkaitan
dengan Komite Medik, Sub-Komite, Panitia Khusus maupun KSM.
4. Journal Reading: Adalah kegiatan ilmiah yang berupa Diskusi dan Pembahasan
Journal ilmiah dalam rangka meningkatkan wawasan keilmuan dan dilakukan
secara bergilir.
5. Visite Ruangan: Kegiatan ini dilakukan dengan mengunjungi ruangan Perawatan /
UGD / OK / ICU / untuk mendapatkan secara langsung masalah yang ada diruangan
tersebut dan memerlukan upaya penanganan yang cepat dan tepat demi
terlaksananya peningkatan dan pengendalian mutu pelayanan.
B. Alur Pengelolaan Masalah
1. Masalah dari dalam / internal
MASALAH INTERNAL
KOMITE DIREKTUR
MEDIK RS
Keterangan :
a. Masalah yang datang dari dalam (internal) yang memiliki kaitan dengan
pelayanan medis dapat langsung direspon oleh Komite Medik atau Direktur
Rumah Sakit.
b. Bila Direktur Rumah Sakit yang terlebih dahulu mengetahui dan merespon
masalah, maka Direktur berkoordinasi dengan Komite Medik dan selanjutnya
memberikan disposisi kepada Ketua Komite Medik untuk menyelesaikan masalah
tersebut dari sisi kewenangan Komite Medik.
c. Komite Medik mengadakan pertemuan dalam Rapat Komite Medik dengan
SubKomite / Panitia atau SMF yang terkait masalah untuk membahasnya.
10
d. Permasalahan yang sudah dibahas dan diberikan solusinya kemudian dibuatkan
rekomendasinya oleh Ketua Komite Medik kepada Direktur Rumah Sakit untuk
digunakan sebagaimana mestinya.
MASALAH
DIREKTUR RS
KOMITE MEDIK
DIREKTUR
KASUS
KSM
11
DIREKTUR RS
KOMITE MEDIK
1. Kasus kematian (Death Case) / kasus sulit yang dimunculkan untuk dibahas
mempunyai kriteria sebagai berikut:
a. Pada saat datang dirawat di RS, tanda-tanda vital dan kesadaran pasien masih
dalam batas normal tetapi keadaan pasien memburuk terjadi di atas 48 jam
setelah dalam perawatan dokter tanpa diketahui penyebabnya.
b. Diagnosa saat pasien masuk sampai perawatan dokter berakhir sangat
meragukan atau belum jelas.
c. Kasus pasien yang dihadapi sangat kompleks dan memerlukan penanganan
multidisiplin.
d. Terdapat dugaan adanya masalah pada Prosedur Pelayanan Medis.
12
BAB V
13
Panitia Khusus yang dibentuk untuk mengatasi masalah khusus yang dibentuk untuk
mengatasi masalah khusus, adalah :
1. Panitia Audit Medik
2. Panitia Patient Safety
Susunan keanggotaan Sub Komite dan Panitia Khusus adalah sebagai berikut :
1. Ketua merangkap anggota
2. Sekretaris merangkap anggota
3. Anggota
Ketua Sub-Komite dan Panitia Khusus diangkat dengan Surat Keputusan Direktur RS
Astrini atas usul Ketua Komite Medik dengan proses pembentukannya sebagai berikut :
1. Komite Medik mengadakan rapat dengan agenda Pembentukan Sub-Komite atau Panitia
Khusus.
2. Ketua Sub-Komite & Panitia Khusus dipilih oleh Anggota Komite Medik dalam Rapat
tersebut.
3. Sekretaris dan anggota Sub Komite dan Panitia Khusus dipilih oleh Ketua Sub Komite
dan Panitia Khusus.
4. Selanjutnya hasil dari Rapat Komite Medik beserta Daftar Nama Ketua Sub Komite dan
Panitia Khusus yang terpilih diusulkan oleh Ketua Komite Medik kepada Direktur Rumah
Sakit untuk disahkan dan dibuatkan Surat Keputusannya.
Dalam menjalankan tugas Ketua Sub Komite dan Ketua Panitia Khusus bertanggung
jawab kepada Ketua Komite Medik. Adapun Tugas dan Wewenang Sub Komite dan Panitia
Khusus secara umum sebagai berikut :
1. Menerima tugas dari Komite Medik secara tertulis.
2. Mengidentifikasi, menganalisa dan mencari penyelesaian dari masalah sesuai dengan
bidang tugasnya.
3. Menyampaikan pendapat dan rekomendasi tentang suatu masalah kepada Ketua
Komite Medik.
4. Membuat laporan berkala mengenai hasil pelaksanaan tugas .
5. Mengusulkan kepada Komite Medik untuk mengganti, menambah atau mengurangi
anggotanya.
14
BAB VI
DIREKTUR RS
BENDAHARA I SEKRETARIS I
BENDAHARA I SEKRETARIS II
15
SUB - KOMITE KELOMPOK STAF MEDIK
1. Kredensial & Proktoring
2. Etika & Disiplin Profesi 1. Penyakit Dalam
3. Farmasi, Terapi & Alat 2. Bedah Umum
Kesehatan 3. Obsteri ginekologi
4. Pencegahan & Penanggulangan 4. Kesehatan Anak
Infeksi Nosokomial 5. Telinga Hidung & Tenggorok
5. Peningkatan Mutu Pelayanan 6. Penyakit Mata
7. Anestesi
Medik- Penelitian &
8. Paru
Pengembangan 9. Jantung & Pembuluh Darah
6. Rekam Medik 10. Penyakit Kulit & Kelamin
7. Akreditasi Rumah Sakit 11. Ortopedi
12. Neurologi
PANITIA KHUSUS
13. Radiologi
1. Audit Medik 14. Penyakit Gigi & Mulut
2. Patient Safety 15. Umum
B. Uraian Tugas
17
6. Melakukan Monitoring dan Evaluasi pelaksanaan kegiatan.
7. Membuat laporan secara tertulis semua kegiatan Sub-Komite Kredensial dan
Proktoring Kepada Ketua Komite Medik pada akhir tahun.
18
5. Sub-Komite Peningkatan Mutu Pelayanan Medik - Penelitian &
Pengembangan
1. Menyusun kebijakan atau upaya yang dapat meningkatkan Mutu Pelayanan
Medik bersama dengan seluruh KSM.
2. Menyusun kriteria yang dapat digunakan sebagai Indikator Mutu Pelayanan
Medis dalam Penilaian Fungsi Pelayanan Medis di RS Astrini secara Self
assessment.
3. Membuat agenda Presentasi Kasus Sulit / Kasus Bermasalah, Kasus
Kematian (Death Case) dan Pembacaan Jurnal Kedokteran (Journal
Reading).
4. Bersama sama dengan Sub-Komite Kredensial menetapkan Pedoman
Kewenangan Profesi.
5. Membuat agenda pendidikan dan pelatihan (Kongres, Workshop dan
Pelatihan Wajib ATLS, ACLS), Spesialisasi atau Subspesialisasi untuk
anggota KSM.
6. Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan.
7. Membuat laporan secara tertulis semua kegiatan Sub-Komite Peningkatan
Mutu Pelayanan- Penelitian & Pemngembangan kepada Ketua Komite Medik
pada akhir tahun.
19
1. Menyusun kebijakan atau upaya yang dapat meningkatkan Mutu Pelayanan
Medik bersama dengan SubKomite Peningkatan Mutu Pelayanan Medik dan
seluruh KSM.
2. Menyiapkan berbagai bahan runjukan audit medik bersama-sama dengan
KSM dan Komite Medik seperti : Pedoman Audit Medis di RS, Standar
Pelayanan Medis/Standar Prosedur Operasional dari tiap SMF, Formularium
Rumah Sakit dan berbagai bahan rujukan lain.
BAB VI
PENUTUP
Demikian buku pedoman kerja komite medik di RS. Astrini, semoga dapat digunakan sebagai
panduan dalam menyelenggarakan kegiatan komite keperawatan sehingga keprofesionalan
keperawatan dan kebidanan di RS. Astrini terus kompeten sesuai dengan perkembangan
keilmuannya.
Direktur
20