You are on page 1of 20

MANUAL KOMITE

MEDIK RS ASTRINI
Pedoman Tata Kelola Tenaga Medik Fungsional

KOMITE MEDIK RS ASTRINI

2016
BAB I
PENDAHULUAN
Komite Medik RS Astrini merupakan suatu wadah profesional medik / dokter
fungsional yang keanggotaannya berasal dari kelompok staf medik dan atau yang mewakili.
Komite Medik RS Astrini bertugas untuk : Memberikan saran kepada Direktur RS Astrini
berkaitan dengan pelayanan medik, mengkoordinasikan pelayanan medik dan mengarahkan
pelayanan medik sesuai Visi-Misi Rumah Sakit, menangani hal-hal yang berkaitan dengan
Etika Profesi Kedokteran, menyusun kebijakan baku pelayanan medis yang harus
dilaksanakan oleh semua KSM dan meningkatkan mutu program pelayanan, pendidikan dan
pelatihan serta menginisiasi kegiatan penelitian & pengembangan. Sebagai Konsep Dasar
dan Filosofi dari Komite Medik RS Astrini adalah Perpaduan antara ketiga komponen yang
terdiri dari Etika Profesi, Mutu Profesi dan Evidence-Based Medicine (EBM).

A. Dasar hukum & Struktur Komite Medik RS Astrini


Keberadaan Komite Medik di RS Astrini merujuk pada pada :
1. Keputusan Menteri Dalam Negeri RI, No. 1 Tahun 2002, Tentang Pedoman Susunan
Organisasi dan Tata kerja Rumah Sakit Daerah.
2. Keputusan Menteri Kesehatan RI, No. 983/Menkes/XI/1992, Tentang Pedoman
Organisasi Rumah Sakit Umum.
3. Keputusan Menteri Kesehatan RI, No. 631/Menkes/SK/IV/2005, Tentang Pedoman
Peraturan Internal Staf Medis (Medical Staff Bylaws) di Rumah Sakit.
4. Keputusan Direktur Jenderal Pelayanan Medik, Depkes. No. 811/2/2/VII/1993, Tentang
Petunjuk Pelaksanaan Kerja Penyusunan Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum.
5. Keputusan Direktur Jenderal Pelayanan Medik, Depkes. No. HK.00.06.2.3.750 tanggal
14 Juli 1995, Tentang Pembentukan dan Tata Kerja Komite Medik di Rumah Sakit.

Selanjutnya sebagai legalisasi pengesahan Komite Medik Rumah Sakit, diatur sebagai
berikut :

1. Rumah Sakit milik Departemen Kesehatan. Ditetapkan dengan Keputusan Direktur


Jenderal Pelayanan Medik setelah mendapat usulan dari Direktur Rumah Sakit.
2. Rumah Sakit yang bukan milik Departemen Kesehatan. Ditetapkan dengan Keputusan
Pemilik Rumah Sakit atas usul Direktur Rumah Sakit.

B. Riwayat Pembentukan Komite Medik RS Astrini

2
Komite Medik RS Astrini pertama kali dibentuk pada tahun 2007 bersamaan dengan
awal dimulainya operasional RS Astrini, pada masa awal pembentukaannya jumlah dokter
fungsional hanya sekitar belasan orang dengan aktifitas yang masih amat terbatas hal ini
terjadi karena keterbatasan fasilitas dan sarana operasional Komite Medik sementara
pemegang Stakeholder di Pemda maupun di RS masih belum memiliki persepsi mengenai
Konsep Komite Medik yang sesungguhnya sehingga perhatian terhadap organisasi ini masih
amat kecil sekali. Masa kepengurusan Komite Medik diatas berakhir pada tahun 2009.
Selanjutnya untuk memenuhi persyaratan suatu rumah sakit dan juga sehubungan
dengan telah berakhirnya masa tugas pengurus lama Komite Medik, maka pada tanggal 12
Maret 2009 dilakukan pemilihan ulang Ketua dan Pengurus Komite Medik RS Astrini untuk
periode tahun 2009 2012. Selanjutnya Ketua terpilih saat itu juga membentuk Susunan
Kepengurusan Komite Medik yang terdiri dari: Wakil Ketua, Sekretaris dan Bendahara.
Susunan Pengurus Komite Medis yang telah dibentuk, oleh Ketua Komite Medik diserahkan
ke Direktur Rumah Sakit untuk disahkan dan dibuatkan Surat Keputusan.

C. Kerangka Sistem & Alur Kebijakan Komite Medik RS Astrini


I. Kebijakan (Policy)
1. Visi dan Misi Komite Medik RS Astrini terkait erat dan menjadi satu kesatuan dengan
Visi dan Misi RS Astrini.
2. Sistem Komite Medik tentunya juga terintegrasi dan menjadi satu kesatuan dengan
Sistem RS Astrini di bidang profesi Medis.
3. Ketetapan Komite Medik RS Astrini merupakan pedoman bagi seluruh SMF di
lingkungan RS Astrini dalam menjalankan Fungsi Keprofesian di bidang Pelayanan
Medik.
4. Sidang Pleno merupakan sidang tertinggi Komite Medik RS Astrini dalam
pengambilan keputusan yang menyangkut hal Kebijakan Komite Medik & Sistem
yang berlaku di Komite Medik RS Astrini.
a. Peserta Sidang Pleno terdiri dari Ketua, Sekretaris dan Anggota Komite Medik.
Ketua, Wakil Ketua dan Anggota Komite Medik mempunyai hak bicara dan hak
suara sedangkan Sekretaris Komite Medik hanya mempunyai hak bicara.
b. Sidang Pleno dipimpin oleh Ketua Komite Medik dengan didampingi, Wakil
Ketua dan Sekretaris Komite Medik.
c. Sidang Pleno dianggap sah jika dihadiri oleh sekurang kurangnya separuh dari
Anggota Komite Medik ditambah satu. Bila korum tidak tercapai, maka secepat
cepatnya dalam 15 (lima belas) menit dan selambat lambatnya 24 (dua puluh
empat) jam, sidang dinyatakan sah tanpa memandang korum.

3
d. Keputusan Sidang Pleno diambil secara musyawarah dan mufakat. Dalam hal
yang tidak memungkinkan, keputusan diambil dengan pemungutan suara menurut
suara terbanyak.

II. Kode Etik Profesi Medis


1. Kode Etik Profesi Medik RS Astrini merupakan satu kesatuan dengan Kode Etik
Kedokteran Indonesia (KODEKI) dan Sumpah / Janji Dokter yang berlaku mengikat
bagi seluruh Profesi Medis di Indonesia.
2. Sidang Etika Profesi Komite Medik merupakan sidang Komite Medik dalam
pengambilan keputusan yang menyangkut hal Etika Profesi Medis di lingkungan RS
Astrini.
a. Peserta Sidang Etika Profesi Komite Medik terdiri dari Ketua, Wakil Ketua,
Sekretaris dan Anggota Komite Medik. Ketua, Wakil Ketua dan Anggota Komite
Medik mempunyai hak bicara dan hak suara sedangkan Sekretaris Komite Medik
hanya mempunyai hak bicara.
b. Sidang Etika Profesi Komite Medik dipimpin oleh Ketua Komite Medik atau
Wakil Ketua atau anggota yang telah diberi wewenang oleh Ketua Komite Medik
dengan didampingi Sekretaris Komite Medik.
c. Sidang Etika Profesi Komite Medik dianggap sah jika dihadiri oleh sekurang
kurangnya separuh dari Anggota Komite Medik ditambah satu. Bila korum tidak
tercapai, maka secepat cepatnya dalam 15 (lima belas) menit dan selambat
lambatnya 24 (dua puluh empat) jam, sidang dinyatakan sah tanpa memandang
korum.
d. Keputusan Sidang Etika Profesi Komite Medik diambil secara musyawarah dan
mufakat berdasarkan penilaian dalam kerangka format tertentu yang disiapkan.
Dalam hal yang tidak memungkinkan, keputusan diambil dengan pemungutan
suara menurut suara terbanyak.
e. Keputusan Sidang Etika Profesi Komite Medis diserahkan kepada Ketua Komite
Medis untuk disampaikan dalam bentuk rekomendasi sebagai bahan
pertimbangan Direksi.
f. Format Penilaian Sidang Etika Profesi Komite Medis dibuat tersendiri dan
disiapkan oleh Komite Medik.

4
BAB II
SUSUNAN KEANGGOTAAN
Keanggotaan Komite Medik RS Astrini terdiri dari : Ketua Kelompok Staf Medis
(KSM) dan anggota KSM di Rumah Sakit. Susunan Keanggotaan Komite Medik terdiri dari ;
1. Ketua merangkap anggota
2. Wakil Ketua merangkap anggota
3. Sekretaris Organisasi merangkap anggota
4. Bendahara merangkap anggota
5. Anggota ( terdiri dari Ketua KSM dan Anggota KSM )
6. Sekretaris Eksekutif ( Pegawai Sekretariat / non medis )
Dalam pelaksanaan tugasnya Komite Medik membentuk Sub-Komite sesuai dengan
keperluan dan kebutuhan Rumah Sakit. Dalam mengelola suatu Program Khusus / Masalah

5
khusus yang mempunyai linggkup kerja bersinggungan dengan bidang diluar bidang medis
diperlukan suatu Panitia Khusus, Panitia Khusus tersebut merupakan kelompok kerja khusus
yang dibentuk untuk mengatasi masalah khusus dan berada dibawah koordinasi Komite
Medik, didalam Panitia Khusus mungkin terdapat beberapa anggota yang bukan merupakan
Anggota Komite Medik. Panitia Khusus yang dibentuk disesuaikan dengan kebutuhan
Rumah Sakit.
Sub-Komite dan Panitia Khusus ditetapkan oleh Direktur Rumah Sakit atas usul
Ketua Komite Medik setelah mendapatkan kesepakatan dalam Rapat Komite Medik. Adapun
Susunan Sub-Komite dan Panitia Khusus yang berada didalam Komite Medik terdiri dari :
1. Ketua merangkap anggota
2. Sekretaris anggota
3. Anggota

Ketua Sub-Komite dan Ketua Panitia Khusus adalah salah seorang anggota Komite
Medik, Sekretaris dan anggota Sub-Komite ditetapkan oleh Ketua Sub-komite / Ketua Panitia
Khusus. Berikut dibawah ini adalah Sub-Komite dan Panitia Khusus yang koordinasinya
berada dibawah Komite Medik RS Astrini, yaitu :

1. Sub-Komite Kredensial dan Proktoring


2. Sub-Komite Peningkatan Mutu Pelayanan-Pendidikan Pelatihan, Penelitian &
Pengembangan.
3. Sub-Komite Etika dan Disiplin Profesi
4. Sub-Komite Farmasi, Terapi dan Alat Kesehatan
5. Sub-Komite Pencegahan dan Penanggulangan Infeksi Nosokomial
6. Sub-Komite Rekam Medik
7. Sub-Komite Akreditasi

Beberapa Panitia Khusus yang koordinasinya berada dibawah Komite Medik, yaitu;

1. Panitia Audit Medik


2. Panitia Patient Safety

6
BAB III

TUGAS, WEWENANG & TANGGUNG JAWAB

Komite Medik RS Astrini secara organisasi berada dibawah Direktur RS Astrini,


adapun Tugas kewenangan dan tanggung jawab dari Komite Medik RS Astrini adalah untuk
Menjamin Pelayanan Medik yang sesuai dengan Standar Mutu Pelayanan Profesi, Pelayanan
Medik yang berdasarkan pada Evidence Base Medicine, berpayung pada Kaidah Etika Profesi
dengan pendekatan Patient Safety.

A. Tugas Komite Medik


1. Memberikan Saran dan Pertimbangan kepada Direktur berkaitan dengan pelayanan
medis dalam hal :
a. Pengawasan dan Penilaian Mutu Pelayanan Medis
b. Peningkatan Program Pelayanan, Pendidikan dan Pelatihan serta Penelitian dan
Pengembangan dalam Bidang Medis
c. Pengaturan permintaan cuti dan mengikuti acara-acara seminar di luar RS
Astrini.

7
2. Mengkoordinasikan Pelayanan Medis dan Mengarahkan Pelayanan Medis sesuai
Visi-Misi Rumah Sakit
3. Menangani hal-hal yang berkaitan dengan Etika Profesi Kedokteran serta memantau,
mengevaluasi dan menilai pelaksanaan Konsep Etika Profesi dalam semua aspek
pelayanan medis.
4. Membantu Direktur dalam menyusun kebijakan baku Standar Pelayanan Medis yang
harus dilaksanakan oleh semua KSM serta mengupayakan pengembangan program
pelayanan serta memantau pelaksanaannya.

B. Wewenang Komite Medik


1. Memberikan usul rencana kebutuhan tenaga kelompok staf medis.
2. Memberikan pertimbangan tentang rencana pengadaan, penggunaan dan
pemeliharaan instrument medis dan alat kesehatan lain.
3. Memonitoring dan mengevaluasi proses pembuatan formularium serta penggunaan
obat di Rumah Sakit.
4. Memonitoring dan mengevaluasi efektivitas dan effisiensi dari penggunaan
instrument kedokteran di Rumah Sakit.
5. Melaksanakan pembinaan etika profesi serta mengukur kewenangan profesi staf
medis fungsional (Peer Review).
6. Membahas dan menyetujui standar pelayanan medis dan terapi yang telah disusun
oleh masing-masing KSM.
7. Memberikan Rekomendasi tentang kerjasama antara Rumah Sakit dengan pihak lain
baik perorangan maupun lembaga yang berhubungan dengan pelayanan medis.
8. Membentuk panitia-panitia untuk membantu pelaksanaan tugas Komite Medik yang
disesuaikan dengan keperluan dan kebutuhan Rumah Sakit.

C. Tanggung Jawab
1. Ketua Komite Medik bertanggung jawab atas Pelaksanaan Tugas dan Wewenangnya
kepada Direktur Rumah Sakit.
2. Ketua Sub-Komite bertanggung jawab atas Pelaksanaan Tugasnya kepada Ketua
Komite Medik.

D. Masa Kerja Komite Medis


Masa Kerja Kepengurusan Komite Medik RS Astrini selama satu periode adalah 3
(tiga) tahun.
Selesai masa kepengurusan, Ketua Komite Medik memberikan laporan kegiatan pada
Rapat Anggota Komite Medik, dan Ketua Komite Medik dapat dipilih kembali maksimal
2 (dua) kali berturut-turut bila sebagian besar para anggota menghendaki.

E. Biaya Operasional Komite Medis

8
Biaya operasional Komite Medik dibebankan pada Anggaran Rumah Sakit

BAB IV
TATA KERJA
A. Agenda kerja

Dalam pelaksanaan tugas Komite Medik sangat memerlukan dukungan dari Direktur
dan Staf Manajemen baik dari Jajaran Pelayanan Medik, Penunjang Medik maupun dari
semua lini dan fungsi operasional terkait di Rumah Sakit. Mengingat sangat banyaknya
tugas, wewenang dan tanggung jawab yang harus dilakukan oleh Komite Medik maka
diperlukan kerjasama dari seluruh jajaran dan lingkup terkait diatas. Agar dapat berfungsi
dengan baik maka selain dukungan, kerja sama yang baik, Komite Medik juga
memerlukan Agenda Kerja yang tersinkronisasi dan tertata dengan agenda kerja jajaran
diatas, hal ini untuk mengurangi terjadinya friksi dan tumpang tindihnya suatu acara atau
kegiatan Komite Medik dengan Kegiatan dari lingkup kerja lain yang dapat berakibat
mengurangi target pencapaian kegiatan. Secara administratif agenda kerja Komite Medik
adalah sebagai berikut:

Kamis KEGIATAN
Minggu I Presentasi Kasus Kematian (Death Case) atau Kasus Sulit
Minggu II Pertemuan Rutin dengan semua Ketua Sub-Komite
Minggu III Rapat Rutin dengan semua Anggota Komite Medik
Visite Ruangan dengan Direktur / Jajaran Yanmed dan Penunjang
Minggu IV
Medik
Minggu V Journal Reading
Penjelasan Agenda:
1. Presentasi Kasus Sulit, Pertemuan ini dimaksud untuk membahas kasus yang
kompleks dan sulit serta perlu untuk dipelajari guna mencari upaya untuk
penanganan yang lebih baik dan lebih optimal, seperti Kasus Kejadian Tidak
Diharapkan (Adverse Event), Kasus dengan penanganan yang sulit, kasus yang
sedang menjadi masalah di masyarakat serta kasus lain yang disepakati oleh anggota

9
untuk dibicarakan. Juga termasuk didalamnya adalah diskusi dan pembahasan pada
kasus kematian pasien (Death Case).
2. Pertemuan atau Rapat Sub-Komite dan Panitia Khusus. Rapat atau pertemuan ini
diadakan khusus untuk mengidentifikasikan dan membahas masalah yang dihadapi
oleh Sub-Komite ataupun Panitia Khusus guna mencari solusi yang diperlukan untuk
mengatasi dan memecahkan masalah tersebut diatas.
3. Rapat Rutin semua Anggota Komite Medik: Rapat Rutin dilakukan untuk
membahas dinamika masalah umum yang muncul di RS Astrini dan berkaitan
dengan Komite Medik, Sub-Komite, Panitia Khusus maupun KSM.
4. Journal Reading: Adalah kegiatan ilmiah yang berupa Diskusi dan Pembahasan
Journal ilmiah dalam rangka meningkatkan wawasan keilmuan dan dilakukan
secara bergilir.
5. Visite Ruangan: Kegiatan ini dilakukan dengan mengunjungi ruangan Perawatan /
UGD / OK / ICU / untuk mendapatkan secara langsung masalah yang ada diruangan
tersebut dan memerlukan upaya penanganan yang cepat dan tepat demi
terlaksananya peningkatan dan pengendalian mutu pelayanan.
B. Alur Pengelolaan Masalah
1. Masalah dari dalam / internal

MASALAH INTERNAL

KOMITE DIREKTUR
MEDIK RS

SUB KOMITE KSM

Keterangan :
a. Masalah yang datang dari dalam (internal) yang memiliki kaitan dengan
pelayanan medis dapat langsung direspon oleh Komite Medik atau Direktur
Rumah Sakit.
b. Bila Direktur Rumah Sakit yang terlebih dahulu mengetahui dan merespon
masalah, maka Direktur berkoordinasi dengan Komite Medik dan selanjutnya
memberikan disposisi kepada Ketua Komite Medik untuk menyelesaikan masalah
tersebut dari sisi kewenangan Komite Medik.
c. Komite Medik mengadakan pertemuan dalam Rapat Komite Medik dengan
SubKomite / Panitia atau SMF yang terkait masalah untuk membahasnya.

10
d. Permasalahan yang sudah dibahas dan diberikan solusinya kemudian dibuatkan
rekomendasinya oleh Ketua Komite Medik kepada Direktur Rumah Sakit untuk
digunakan sebagaimana mestinya.

2. Masalah dari luar / eksternal

MASALAH

DIREKTUR RS

KOMITE MEDIK

SUB KOMITE SMF


SMF

Penjelasan Alur Penanganan


1. Masalah yang datang dari luar / eksternal akan diterima dan direspon oleh
Direktur Rumah Sakit.
2. Direktur Rumah Sakit akan menyeleksi kasus perkasus, kasus yang berhubungan
dengan pelayanan atau profesi medis akan dikoordinasikan dan di disposisikan
ke Ketua Komite Medik.
3. Ketua Komite Medik mengadakan pertemuan untuk membahas masalah dengan
Sub-Komite, Panitia Khusus atau KSM yang terkait masalah tersebut.
4. Permasalahan yang sudah dibahas dan diberikan solusinya kemudian
direkomendasikan oleh Ketua Komite Medik kepada Direktur Rumah Sakit untuk
digunakan sebagaimana mestinya.

3. Pembahasan Kasus Kematian ( Death Case) / Kasus Sulit

DIREKTUR

KASUS
KSM

11
DIREKTUR RS
KOMITE MEDIK

SMF SUB KOMITE PENINGKATAN MUTU KSM


PELAYANAN

Prosedur Pembahasan Kasus

1. Kasus kematian (Death Case) / kasus sulit yang dimunculkan untuk dibahas
mempunyai kriteria sebagai berikut:
a. Pada saat datang dirawat di RS, tanda-tanda vital dan kesadaran pasien masih
dalam batas normal tetapi keadaan pasien memburuk terjadi di atas 48 jam
setelah dalam perawatan dokter tanpa diketahui penyebabnya.
b. Diagnosa saat pasien masuk sampai perawatan dokter berakhir sangat
meragukan atau belum jelas.
c. Kasus pasien yang dihadapi sangat kompleks dan memerlukan penanganan
multidisiplin.
d. Terdapat dugaan adanya masalah pada Prosedur Pelayanan Medis.

2. KSM yang mempunyai kasus :


a. Untuk kasus kematian pasien yang bermasalah harus melaporkan ke Komite
Medik paling lambat 1 minggu setelah pasien tersebut meninggal.
b. Sedangkan untuk kasus sulit sulit dengan kemungkinan yang bermasalah
harus melapor ke Komite Medik.
3. Komite Medik mendisposisikan ke Sub-Komite Peningkatan Mutu Pelayanan
untuk mengadakan pertemuan ilmiah.
4. Sub-Komite peningkatan mutu pelayanan membuat surat pemberitahuan kepada
KSM terkait untuk menghadiri acara ilmiah.
5. Hasil pembahasan kasus dan kesimpulan di buat oleh Sub-Komite Peningkatan
Mutu Pelayanan & Litbang yang ditanda tangani oleh Ketua Peningkatan Mutu
Pelayanan & Litbang dan diketahui ketua oleh Ketua Komite Medik.
6. Dari Ketua Komite Medik hasil pembahasan kasus tersebut dibuat
rekomendasinya untuk diserahkan kepada Direktur RSUD untuk dipergunakan
sebagaimana mestinya.

12
BAB V

Sub Komite & Panitia Khusus Komite Medik

Dalam melaksanakan tugasnya Komite Medik RS Astrini dibantu oleh Sub-Komite


dan Panitia Khusus yang terdiri dari:
1. Sub-Komite Kredensial dan Proctoring
2. Sub-Komite Peningkatan Mutu Pelayanan-Penelitian & Pengembangan
3. Sub-Komite Etika dan Disiplin Profesi
4. Sub-Komite Farmasi, Terapi dan Alat Kesehatan
5. Sub-Komite Pencegahan dan Penanggulangan Infeksi Nosokomial
6. Sub-Komite Rekam Medik
7. Sub-Komite Akreditasi

13
Panitia Khusus yang dibentuk untuk mengatasi masalah khusus yang dibentuk untuk
mengatasi masalah khusus, adalah :
1. Panitia Audit Medik
2. Panitia Patient Safety
Susunan keanggotaan Sub Komite dan Panitia Khusus adalah sebagai berikut :
1. Ketua merangkap anggota
2. Sekretaris merangkap anggota
3. Anggota
Ketua Sub-Komite dan Panitia Khusus diangkat dengan Surat Keputusan Direktur RS
Astrini atas usul Ketua Komite Medik dengan proses pembentukannya sebagai berikut :
1. Komite Medik mengadakan rapat dengan agenda Pembentukan Sub-Komite atau Panitia
Khusus.
2. Ketua Sub-Komite & Panitia Khusus dipilih oleh Anggota Komite Medik dalam Rapat
tersebut.
3. Sekretaris dan anggota Sub Komite dan Panitia Khusus dipilih oleh Ketua Sub Komite
dan Panitia Khusus.
4. Selanjutnya hasil dari Rapat Komite Medik beserta Daftar Nama Ketua Sub Komite dan
Panitia Khusus yang terpilih diusulkan oleh Ketua Komite Medik kepada Direktur Rumah
Sakit untuk disahkan dan dibuatkan Surat Keputusannya.
Dalam menjalankan tugas Ketua Sub Komite dan Ketua Panitia Khusus bertanggung
jawab kepada Ketua Komite Medik. Adapun Tugas dan Wewenang Sub Komite dan Panitia
Khusus secara umum sebagai berikut :
1. Menerima tugas dari Komite Medik secara tertulis.
2. Mengidentifikasi, menganalisa dan mencari penyelesaian dari masalah sesuai dengan
bidang tugasnya.
3. Menyampaikan pendapat dan rekomendasi tentang suatu masalah kepada Ketua
Komite Medik.
4. Membuat laporan berkala mengenai hasil pelaksanaan tugas .
5. Mengusulkan kepada Komite Medik untuk mengganti, menambah atau mengurangi
anggotanya.

Tata kerja Sub-Komite dan Panitia Khusus :


1. Sub-Komite dan Panitia Khusus mengadakan pertemuan / rapat intern minimal satu
bulan sekali atau sesuai kebutuhan.
2. Sub-Komite dan Panitia Khusus dapat mengundang Narasumber atau Tenaga ahli
untuk membantu menyelesaikan masalah atas izin Ketua Komite Medik.

14
BAB VI

STRUKTUR ORGANISASI DAN URAIAN TUGAS


KOMITE MEDIK RS ASTRINI
A. Struktur Organisasi

DIREKTUR RS

KETUA KOMITE MEDIK

WAKIL KETUA KOMITE


MEDIK

BENDAHARA I SEKRETARIS I
BENDAHARA I SEKRETARIS II

15
SUB - KOMITE KELOMPOK STAF MEDIK
1. Kredensial & Proktoring
2. Etika & Disiplin Profesi 1. Penyakit Dalam
3. Farmasi, Terapi & Alat 2. Bedah Umum
Kesehatan 3. Obsteri ginekologi
4. Pencegahan & Penanggulangan 4. Kesehatan Anak
Infeksi Nosokomial 5. Telinga Hidung & Tenggorok
5. Peningkatan Mutu Pelayanan 6. Penyakit Mata
7. Anestesi
Medik- Penelitian &
8. Paru
Pengembangan 9. Jantung & Pembuluh Darah
6. Rekam Medik 10. Penyakit Kulit & Kelamin
7. Akreditasi Rumah Sakit 11. Ortopedi
12. Neurologi
PANITIA KHUSUS
13. Radiologi
1. Audit Medik 14. Penyakit Gigi & Mulut
2. Patient Safety 15. Umum

B. Uraian Tugas

1. Tugas Ketua Komite Medik


1. Mengkoordinir pelaksanaan penyusunan Standar Pelayanan Medis
2. Mengkoordinir pelaksanaan Pembinaan Etika Profesi
3. Mengkoordinir Kewenangan Profesi KSM
4. Mengkoordinir pengembangan Program Pelayanan, Pendidikan, Pelatihan,
Penelitian dan Pengembangan
5. Memberikan pertimbangan kepada Direktur Rumah Sakit tentang kebutuhan
tenaga KSM tertentu setelah mendapat usulan dari anggota.
6. Merencanakan, mengusulkan sarana, prasarana dan alat yang diperlukan dan
mengelola fasilitas Komite Medik.
7. Menandatangani kewenang dan membuat disposisi
8. Mendelegasikan wewenang kepada Wakil Ketua apabila berhalangan.
9. Mengawasi dan membina Anggota Komite Medik.

2. Tugas Wakil Ketua Komite Medik


1. Membantu dan mewakili Ketua Komite Medik, apabila Ketua berhalangan
melaksanakan tugas.
2. Melaksanakan tugas lainnya yang terkait dengan kegiatan Komite Medik atas
rekomendasi dari Ketua Komite Medik.

3. Tugas Bendahara Komite Medik


1. Mengelola keuangan Komite Medik.
2. Membuat laporan keuangan dan secara reguler melaporkan saldo keuangan
Komite Medik dalam rapat Anggota Komite Medik minimal tiap semester.
3. Melaksanakan tugas lainya yang ditentukan oleh Ketua Komite Medik

4. Tugas Sekretaris Komite Medik


16
1. Mengelola tugas-tugas Kesekretariatan
2. Mengelola data yang diperoleh dari tiap kegiatan yang berkaitan dengan
Komite Medik menjadi informasi yang dapat digunakan untuk meningkatkan
kinerja dan keberhasilan semua anggota Komite Medik.
3. Menyusun kegiatan dan agenda kerja Komite Medik
4. Mengatur pelaksanaan Agenda Kerja Komite Medik, yang berkaitan dengan :
a. Jadwal kegiatan dan tempat
b. Daftar hadir
c. Konsumsi
d. Undangan dan lain-lain
5. Membuat Notulen Rapat dan mengarsipkannya.
6. Melaksanakan tugas-tugas lain yang ditentukan oleh Ketua Komite Medik.

5. Tugas Anggota Komite Medik ( KSM )


1. Mengkoordinasikan dan melakukankan penatalaksanaan pelayanan medis
dalam hal menegakkan diagnosis, melakukan pengobatan, mengupayakan
pencegahan akibat penyakit, melakukan upaya peningkatan kesehatan dan
pemulihan akibat penyakit, penyuluhan kesehatan, pendidikan dan pelatihan
SDM dimasing-masing SMF. pemantauan serta evaluasi hasil pelaksanaan
kegiatan.
2. Memberikan masukan kepada Ketua Komite Medik dan Ketua Sub-Komite
Kredensial & Proktoring, berkaitan dengan :
a. Rekam jejak calon tenaga medis yang akan bekerja di SMF yang
bersangkutan
b. Berpartisipasi sebagai tim dalam proses kredensial calon tenaga medis
yang melamar bekerja di SMF tersebut.
3. Memberikan asupan usulan dan pertimbangan berdasarkan prioritas tentang
rencana pengadaan dan pemeliharaan peralatan kesehatan yang diperlukan di
SMF nya.
4. Berpartisipasi aktif dalam setiap kegiatan Komite Medik maupun Rumah
Sakit.

6. Tugas Sub Komite


1. Sub Komite Kredensial dan Proktoring
1. Membuat persyaratan dan prosedur penerimaan calon tenaga madis yang
melamar untuk bekerja sebagai tenaga medis fungsional di RS Astrini.
2. Mengawasi dan menekankan secara utuh pemahaman Hak dan Kewajiban
dokter dan memperhatikan Hak dan Kewajiban Pasien dalam melakukan
semua prosedur pelayanan medis di RS Astrini.
3. Bersama sama dengan Sub-Komite Peningkatan Mutu Pelayanan Medis-
Penelitian dan Pengembangan dalam menetapkan Pedoman Kewenangan
Profesi untuk tiap KSM.
4. Meninjau data rekam jejak tenaga medis yang melamar untuk menjadi tenaga
medis fungsional di RS Astrini sebagai salah satu data dasar yang penting
dan diperlukan dalam melakukan melakukan Proses Kredensial.
5. Melakukan Kredensial bagi calon tenaga medis di RS Astrini dan membuat
rekomendasinya kepada Ketua Komite Medik dan Direktur RS Astrini.

17
6. Melakukan Monitoring dan Evaluasi pelaksanaan kegiatan.
7. Membuat laporan secara tertulis semua kegiatan Sub-Komite Kredensial dan
Proktoring Kepada Ketua Komite Medik pada akhir tahun.

2. Sub Komite Pencegahan dan Penanggulangan Infeksi Nosokomial


1. Mengumpulkan data insidens kejadian infeksi yang terjadi selama dalam
perawatan di RS Astrini.
2. Mengidentifikasi penyebab infeksi terjadi dalam masa perawatan.
3. Mencari dan mengusulkan solusi yang dapat membantu mencegah terjadinya
infeksi nosokomial.
4. Meningkatkan upaya penyuluhan kesehatan kepada pasien dan keluarganya.
5. Melakukan Monitoring dan Evaluasi pelaksanaan kegiatan.
6. Membuat laporan secara tertulis semua kegiatan Sub-Komite Pencegahan
dan Penanggulangan Infeksi Nosokomial Kepada Ketua Komite Medik pada
akhir tahun.

3. Sub Komite Etika dan Disiplin Profesi


1. Melakukan pengawasan terhadap masalah yang diduga terjadi pelanggaran
Etika Profesi serta secara aktif terus melaksanakan pembinaan Etika dan
disiplin Profesi.
2. Melakukan kajian dan investigasi pada dugaan pelanggaran Etika dan
Disiplin Profesi dan merekomendasi sanksi yang adil, tepat dan sesuai pada
dugaan pelanggaran Etika dan Disiplin Profesi.
3. Melaksanakan Review Kasus dengan dugaan pelanggaran Etika dan Disiplin
Profesi.
4. Bersama dengan Sub-Komite Kredensial melakukan penilaian kepribadian
dan watak yang berpotensi menimbulkan pelanggaran Etika Profesi pada
proses seleksi calon tenaga fungsional.
5. Melakukan Monitoring dan Evaluasi pelaksanaan kegiatan.
6. Membuat laporan secara tertulis semua kegiatan Sub-Komite Etika dan
Disiplin Profesi kepada Ketua Komite Medik pada akhir tahun.

4. Sub Komite Farmasi dan Terapi dan Alat Kesehatan


1. Menyusun formularium dan tatalaksananya berdasarkan mutu layanan
dengan pendekatan evidence-base medicine.
2. Menyusun Sistem Tatalaksana Farmakoterapi RS Astrini yang efektif dan
efisien.
3. Memonitor upaya penggunaan obat secara rasional yang sesuai dengan
kebutuhan serta mempromosikan konsep terapi rasional pada semua anggota
Komite Medik.
4. Membuat Standar Terapi bekeria sama dengan semua KSM.
5. Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan.
6. Membuat laporan secara tertulis semua kegiatan Sub-Komite Farmasi, Terapi
& Alat Kesehatan kepada Ketua Komite Medik pada akhir tahun.

18
5. Sub-Komite Peningkatan Mutu Pelayanan Medik - Penelitian &
Pengembangan
1. Menyusun kebijakan atau upaya yang dapat meningkatkan Mutu Pelayanan
Medik bersama dengan seluruh KSM.
2. Menyusun kriteria yang dapat digunakan sebagai Indikator Mutu Pelayanan
Medis dalam Penilaian Fungsi Pelayanan Medis di RS Astrini secara Self
assessment.
3. Membuat agenda Presentasi Kasus Sulit / Kasus Bermasalah, Kasus
Kematian (Death Case) dan Pembacaan Jurnal Kedokteran (Journal
Reading).
4. Bersama sama dengan Sub-Komite Kredensial menetapkan Pedoman
Kewenangan Profesi.
5. Membuat agenda pendidikan dan pelatihan (Kongres, Workshop dan
Pelatihan Wajib ATLS, ACLS), Spesialisasi atau Subspesialisasi untuk
anggota KSM.
6. Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan.
7. Membuat laporan secara tertulis semua kegiatan Sub-Komite Peningkatan
Mutu Pelayanan- Penelitian & Pemngembangan kepada Ketua Komite Medik
pada akhir tahun.

6. Sub-Komite Rekam Medis


1. Menyusun Kebijakan dalam menjaga Kerahasiaan Rekam Medik.
2. Menyelenggarakan penyuluhan, pembinaan dan penerapan Sistem Rekam
Medik yang baik.
3. Mensosialisasikan tanggung jawab RS, Kewajiban dokter untuk mengsisi
Rekam Medik secara lengkap dan benar hak dan kewajiban Pasien berkaitan
dengan UU No.29 thn 2004.
4. Membahas dan memantau kelengkapan pengisian status.
5. Menetapkan bentuk dan isi formulir data hasil serta menerapkan simbol dan
singkatan yang dipakai.
6. Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan.
7. Membuat laporan secara tertulis semua kegiatan Sub-Komite Rekam Medis
kepada Ketua Komite Medik pada akhir tahun.

7. Sub-Komite Akreditasi Rumah Sakit


1. Menyusun kebijakan dalam upaya mensosialisasikan proses akreditasi RS
Astrini pada semua Anggota Komite Medik.
2. Mensosialisasikan Tanggung Jawab semua Anggota Komite Medik untuk
menyukseskan Proses Akreditasi di RS Astrini.
3. Menginformasikan secara aktif kemajuan proses akreditasi, kendala /
hambatan yang ada serta secara bersama-sama mencari solusi pemecahannya.
4. Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan.
5. Membuat laporan secara tertulis semua kegiatan Sub-Komite Akreditasi
Rumah Sakit kepada Ketua Komite Medik pada akhir tahun.

8. Panitia Audit Medik

19
1. Menyusun kebijakan atau upaya yang dapat meningkatkan Mutu Pelayanan
Medik bersama dengan SubKomite Peningkatan Mutu Pelayanan Medik dan
seluruh KSM.
2. Menyiapkan berbagai bahan runjukan audit medik bersama-sama dengan
KSM dan Komite Medik seperti : Pedoman Audit Medis di RS, Standar
Pelayanan Medis/Standar Prosedur Operasional dari tiap SMF, Formularium
Rumah Sakit dan berbagai bahan rujukan lain.

BAB VI

PENUTUP

Demikian buku pedoman kerja komite medik di RS. Astrini, semoga dapat digunakan sebagai
panduan dalam menyelenggarakan kegiatan komite keperawatan sehingga keprofesionalan
keperawatan dan kebidanan di RS. Astrini terus kompeten sesuai dengan perkembangan
keilmuannya.

Wonogiri, 1 Februari 2016

Rumah Sakit Astrini

Direktur

20

You might also like