Professional Documents
Culture Documents
KESEPAHAMAN
PENATALAKSANAAN
PERDARAHAN
PASCA
PERSALINAN
Postpartum
hemorrhage
is
a
nice
way
of
saying
we
let
women
bleed
to
death
A.
Beberapa
Definisi
dan
Gambaran
Umum
Perdarahan
Postpartum
Perdarahan
pasca
persalinan:
Perdarahan
yang
terjadi
setelah
persalinan
sebanyak
>
500cc
untuk
persalinan
pervaginam
dan
>
1000cc
untuk
persalinan
perabdominam
Kebanyakan
kasus
besifat
preventable
dan
dapat
diprediksi
Skrining
faktor
risiko
perdarahan
pasca
persalinan
sangat
penting
untuk
melakukan
KIE
dan
mempersiapkan
persalinan
di
tempat
rujukan
/
fasilitas
kesehatan
sekunder
yang
memiliki
SDM,
sarana
dan
persiapan
darah
yang
adekuat
Jika
didapatkan
faktor
risiko
perdarahan
postpartum
positif,
maka
pada
persalinannya
dapat
disiapkan:
o Pemasangan
IV
line
o Pastikan
melakukan
manajemen
aktif
kala
3
o Pemberian
misoprostol
600
mikrogram
sebagai
profilaksis
perdarahan
postpartum
Kejadian
perdarahan
postpartum
sering
bersifat
underestimated
dan
underreported
rerata
perkiraan
kehilangan
darah
hanya
separuh
dari
perdarahan
sebenarnya
Perdarahan
sering
tidak
nampak,
karena:
o Darah
menumpuk
di
dalam
uterus
atau
intraperitoneum
o Ruptur
uteri
inkomplit
o Hematom
vagina
hingga
ke
rongga
retroperitoneum
Waspada
terjadinya
plasenta
akreta
terutama
pada
kasus
plasenta
previa
dan
adanya
scar
pada
rahim
(contoh:
BSC,
kuret,
riwayat
operasi
lain
pada
uterus)
B.
Gambaran
Umum
Penanganan
Perdarahan
Postpartum
Gambaran Umum Penanganan Perdarahan Postpartum
Primer Sekunder Tersier
Pemeriksaan Antenatal
Pemeriksaan Antenatal
Skrining risiko perdarahan postpartum
Skrining risiko perdarahan pada semua pasien (hal.24)
postpartum pada semua
pasien (hal.24) BSC + plasenta previa
Curiga Plasenta Akreta
(-) (+), rujuk untuk persalinan Intrapartum
Skrining risiko intrapartum (hal.24)
Intrapartum Infus RL lifeline
Faktor risiko intrapartum (hal.24) Manajemen akAf kala 3
(+)
Partus lama
Pasang Iv line
Evaluasi perdarahan postpartum
(underpad)
Rujuk
(-) (+), rujuk untuk persalinan
Misoprostol 3tab/rektal
Observasi ketat 6 jam
Tersier
Intrapartum
Manajemen akAf kala 3 Perdarahan Postpartum
Evaluasi perdarahan Atasi sesuai penyebabnya
postpartum (underpad)
E.
Penatalaksanaan
Perdarahan
Pasca
Persalinan
(lahir
pervaginam)
Penatalaksanaan Perdarahan Postpartum (Pervaginam)
Pasang infus RL double line Evaluasi tanda syok
Berikan uterotonika tambahan Jika didapatkan syok,
Cari penyebab dilakukan stabilisasi A-B-C
Histerektomi
F.
Penatalaksanaan
Perdarahan
Postpartum
(Perabdominam)
Jahit Hemostasis
Jahit SBR (+) Jahit SBR (-) Multiple Square
(Cho)
Insisi
Insisi abdomen
abdomen B-Lynch
belum ditutup
sudah Hayman
ditutup
Modifikasi Surabaya
Tampon Kondom Ligasi Arteri
Kateter Uterina ovarika
Hipogastrika
Histerektomi
PENUTUP
Demikian
rekomendasi
ini
dibuat
agar
dapat
dijadikan
acuan
atas
penatalaksanaan
preeklampsia
dan
perdarahan
pasca
persalinan.
Rekomendasi
ini
dibuat
agar
dapat
dijangkau
dan
dilaksanakan
dalam
berbagai
kondisi
sumber
daya
di
daerah,
namun
rekomendasi
ini
juga
dapat
dilakukan
modifikasi
sesuai
protokol
yang
berlaku
di
tiap
rumah
sakit
apabila
memang
harus
menyesuaikan
kondisi
dan
sumber
daya
di
layanan
kesehatan
tersebut.
Rekomendasi
ini
dibuat
atas
dasar
keinginan
yang
mulia
untuk
memberikan
kontribusi
nyata
terhadap
penurunan
angka
kematian
Ibu
khususnya
di
Jawa
Timur,
sehingga
berbagai
saran
dan
kritik
sangat
kami
harapkan
dan
dapat
disampaikan
ke
tim
Satuan
Tugas
Penurunan
Angka
Kematian
Ibu
untuk
dapat
selalu
melakukan
updating
rekomendasi
ini
demi
kebaikan
dan
agar
dapat
dilaksanakan
secara
bersama
sama
secara
menyeluruh
di
Jawa
Timur.
Atas
perhatian,
ide
dan
kontribusi
dari
semua
pihak
yang
membantu
terwujudnya
Rekomendasi
Kesepahaman
Penatalaksanaan
Preeklampsia
dan
Perdarahan
pasca
persalinan
di
Jawa
Timur,
kami
mengucakan
terimakasih
No
woman
should
give
her
life
while
giving
life