You are on page 1of 24

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BIMBINGAN MASYARAKA T ISLAM

NOMOR 622 TAHUN 2015


DJ.II/
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN BANTUAN PEMERINTAH DI LINGKUNGAN
DIREKTORA T JENDERAL BIMBINGAN MASYARAKA T ISLAM

DIREKTUR JENDERAL BIMBINGAN MASYARAKAT ISLAM,

Menimbang bahwa dalam rangka tertib administrasi, transparansi, dan


akuntabilitas pelaksanaan program bantuan di lingkungan
Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam, perlu
menetapkan Keputusan Direktur Jenderal Bimbingan
Masyarakat Islam tentang Petunjuk Teknis Pemberian
Bantuan Pemerintah di Lingkungan Direktorat Jenderal
Bimbingan Masyarakat Islam;
Mengingat 1. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentang
Tata Cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara;
2. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang
Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara,
sebagaimana telah diubah lima kali terakhir dengan
Peraturan Presiden Nomor 13 Tahun 2014;
3. Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2015 tentang
Kernenterian Agama;

4. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang


Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah, sebagaimana
telah diubah empat kali terakhir dengan Peraturan
Presiden NOElOr4 Tahun 2015;
5. Peraturan Menteri Agama Nomor 10 Tahun 2010 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kernenterian Agarna,
sebagaimana telah diubah tiga kali terakhir dcngan
Pcraturan Menteri Agarna Nornor 21 Tahun 2014;
6. Peraturan Menteri Agarna Nornor 13 Tahun 2012 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Kernenterian
Agarna;
7. Peraturan Menteri Keuangan Nornor 190jPMK.05j2012
tentang Tata Cara Pernbayaran Dalarn Rangka
Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;
8. Keputusan Menteri Agarna Nornor 20 Tahun 2014 tentang
Penunjukan Kuasa Pengguna Anggaran dan Pelaksana
Tugas Kuasa Pengguna Anggaran di Lingkungan
Kernentcrian Agama;
9. Peraturan Mcnteri kcuangan Nornor 168/PMK.05j20 15
Tahun 2015 tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran
Barituan Pernerintah pada Kernenterian NegarajLernbaga;
10. Peraturan Meriteri Agarna Nornor 67 Tahun 2015 tentang
Bantuan Pernerintah pada Kernenterian Agarna;
MEMUTUSKAN:

Menetapkan KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BIMBINGAN


MASYARAKAT ISLAM TENTANG PETUNJUK TEKNIS
PEMBERIAN BANTUAN PEMERINTAH DI LINGKUNGAN
DIREKTORAT JENDERAL BIMBINGAN MASYARAKATISLAM.
KESATU Menetapkan Petunjuk Teknis Pemberian Bantuan Pemerintah
di Lingkungan Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat
Islam sebagaimana tercantum dalam lampiran yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan ini.
KEDUA Petunjuk Teknis sebagaimana dimaksud dalam diktum
KESATU merupakan pedoman bagi pihak terkait dalam
pelaksanaan program bantuan di lingkungan Direktorat
Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam.
KETIGA Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 13 Nove ill be r 20 15

DIREKTUR JENDERAL
J SELAKU KUASA PENGGUNA ANGGARAN,

v/1ujr
Prof. Dr. H. ~HASIN, M.A.?'
LAMPlRAN I
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BIMBINGAN MASYARAKAT ISLAM
NOMOR DJ.III 622 TAHUN 2015
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN BANTUAN PEMERINTAH DI LINGKUNGAN
DIREKTORAT JENDERAL BIMBINGAN MASYARAKAT ISLAM

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam rangka melindungi masyarakat dari kemungkinan terjadinya
risiko sosial keagamaan yang dapat menimbulkan potensi terjadinya
kerentanan sosial yang ditanggung oleh individu, keluarga, kelompok danj atau
masyarakat sebagai dampak krisis sosial, krisis ekonomi, krisis politik,
fenomena alam, dan bencana alam diperlukan adanya bantuan pemerintah
kepada masyarakat.
Sejatinya, bantuan pemerintah khususnya Kementerian Agama dalam
hal ini Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam kepada masyarakat
memang telah lama menjadi program. Namun dikarenakan kurangnya kontrol,
dampak positif dari bantuan terse but dirasa kurang menyentuh langsung
kepada masyarakat. Hal ini antara lain disebabkan Direktorat Jenderal
Bimbingan Masyarakat Islam menggunakan pola pemberian bantuan yang
bersifat bantuan sosial dengan menggunakan akun 57 sehingga menyulitkan
Direktorat J enderal Bimbingan Masyarakat Islam dalam melakukan evaluasi
terhadap bantuan yang telah disalurkan.
Dimulai pada tahun 2015 ini, pola bantuan sosial yang menggunakan
akun 57 tersebut diganti dengan pola akun 52 yang mewajibkan mekanisme
pencairannya dilaksanakan oleh pihak Direktorat Jenderal Bimbingan
Masyarakat Islam sesuai dengan pengajuan pihak penerima bantuan dengan i.
berpedoman kepada Peraturan Menteri Keuangan Nomor 190jPMK.05j2012
dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor PMK-168jPMK.05j2015. Sehingga
dengan itu, mudah bagi Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam
untuk melakukan kontrol kepada penerima bantuan, walaupun pelaksanaan
pencairannya lebih sulit dibandingkan menggunakan akun 57.
Berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, agar pengalokasian dan
pengelolaan dana belanja bantuan pemerintah di Lingkungan Direktorat
Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam dapat dikelola secara tertib, transparan,
dan akuntabel perlu menetapkan petunjuk teknis pemberian bantuan yang
merupakan petunjuk teknis umum bagi aparatur Direktorat Jenderal

1
Bimbingan Masyarakat Islam dan bidang/ seksi yang mengurusi
kebimasislaman dalam mengelola belanja bantuan pemerintah.

B. Dasar Hukum
1. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan
Organisasi Kementerian Negara, sebagaimana telah diubah lima kali
terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 13 Tahun 2014;
2. Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2015 tentang Kementerian Agama;
3. Peraturan Menteri Agama Nomor 10 Tahun 2010 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Kementerian Agama, sebagaimana telah diubah tiga kali terakhir
dengan Pera turan Menteri Agama Nomor 2 1 Tahun 20 14;
4. Peraturan Menteri Agama Nomor 13 Tahun 2012 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Instansi Vertikal Kementerian Agama;
5. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 190/PMK.05/2012 tentang Tata Cara
Pembayaran Dalam Rangka Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara;
6. Keputusan Menteri Agama Nomor 20 tahun 2014 tentang penunjukan
Kuasa Pengguna Anggaran dan Pelaksana Tugas Kuasa Pengguna
Anggaran di Lingkungan Kementerian Agama.

c. Maksud dan Tujuan


Maksud ditetapkannya Petunjuk Teknis Pemberian Bantuan ini sebagai
acuan bagi pihak terkait dalam melaksanakan pengelolaan pemberian bantuan
kepada masyarakat dan bertujuan untuk meningkatkan kualitas pengelolaan
secara tertib, transparan, dan akuntabel.
Pemberian Bantuan Pemerintah pada Direktorat Jenderal Bimbingan
Masyarakat Islam ini bertujuan untuk meningkatkan peran serta masyarakat
dalam pembangunan kehid u pan beragama. /.

D. Sasaran
Sasaran bantuan pemerintah pada Direktorat Jenderal Bimbingan
Masyarakat Islam adalah lembaga/organisasi/yayasan/masjid/mushalla/
kelompok/ perorangan yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan
dan memenuhi persyaratan serta dinilai layak.

E. Ruang Lingkup
Petunjuk teknis Pemberian Bantuan Direktorat Jenderal Bimbingan
Masyarakat Islam ini diperuntukkan sebagai acuan penyelenggaraan program

2
bantuan pemerintah Bimbingan Masyarakat Islam. Ruang lingkup petunjuk
teknis ini mengatur:
1. Pemberi Bantuan,
2. Tata Kelola Pemberian Bantuan,
3. Pembinaan,
4. Laporan Pertanggungjawaban,
5. Monitoring dan Evaluasi,
6. Ketentuan Perpajakan, dan
7. Sanksi.

BAB II
PEMBERIBANTUAN
Pemberi bantuan adalah Kementerian Agama yang berada pada Direktorat
Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam:
1. Tingkat Pusat yang dilaksanakan oleh Direktorat pada Direkorat Jenderal
Bimbingan Masyarakat Islam.
2. Tingkat Provinsi yang dilaksanakan oleh Kantor Wilayah Kementerian
Agama Provinsi.
3. Tingkat Kabupaten /Kota yang dilaksanakan oleh Kantor Kementerian
Agama Kabupaten/Kota.

BAB III
TATA KELOLA PEMBERIAN BANTUAN

Bantuan Pemerintah pada Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat


Islam Tahun Anggaran 2015 meliputi:
a. Pemberian penghargaan.
b. Bantuan operasional.
c. Bantuan sarana./ prasarana.
d. Bantuan rehabilitasi/pembangunan gedung/bangunan.
Adapun mekanisme pengelolaannya sebagai berikut:
!
A. Bentuk Bantuan
1. Tingkat Pusat
a. Pembangunan/Rehab Masjid dan Mushalla
b. Pembangunan/Rehab Masjid dan Mushalla Pasca Bencana
c. Sanitasi Masjirf/ Mushalla
d. Operasional Masjid Istiqlal
e. Operasional Masjid dan Mushalla

3
f. Lokakarya Nasional Pengelolaan Aset Masjid
g. Operasional BP4
h. Penghargaan KUA Teladan, Keluarga Sakinah Teladan, dan Masjid
Percontohan
1. Organisasi Masyarakat/Lembaga/Yayasan Sosial Masyarakat Islam
J. Majelis Ulama Indonesia
k. Majelis Taklim
1. Penyelenggara MTQ/ STQ Nasional
m. Penghargaan Peserta MTQ/ STQ Nasional/Internasional
n. Penghargaan Penyuluh Teladan
o. Operasional Baznas
p. Operasional Badan Wakaf Indonesia

2. Tingkat Provinsi
a. Pembangunan/Rehab Masjid dan Mushalla
b. Honor Imam Masjid Besar
c. Penghargaan KUA Teladan, Keluarga Sakinah Teladan, dan Masjid
Percontohan
d. Operasional BP4
e. Sertifikasi Halal
f. Pangan Halal dan Sehat bagi Masyarakat kurang mampu
g. Modal Usaha Kelompok Keluarga Pra Sakinah
h. Organisasi Masyarakat/Lembaga/Yayasan Sosial Masyarakat Islam
1. Majelis Ulama Indonesia
J. Lembaga Pengembangan Tilawatil al-Qur'an
k. Majelis Taklim
1. Guru Ngaji
m. Lembaga Seni Islam
n. Penghargaan Penyuluh Teladan I
o. Pemberdayaan Usaha Produktif bagi Lembaga/Kelompok Mustahik
(Fakir Miskin)
p. Operasional Baznas
q. Wakaf Produktif
r. Sertifikasi Tanah Wakaf
s. Midis Billboard Tanah Wakaf (Papanisasi)
t. Penyuluhan Perwakafan
u. Pembinaan Nadzir
v. Operasional Badan Wakaf Indonesia Perwakilan Provinsi

4
3. Tingkat Kabupaten/Kota
a. Pembangunarr/Rehab Masjid dan Mushalla
b. Honor Imam Masjid Besar
c. Sertifikasi Halal
d. Pangan Halal dan Sehat bagi Masyarakat kurang mampu
e. Modal Usaha Kelompok Keluarga Pra Sakinah
f. Organisasi Masyarakat/Lembaga/Yayasan Sosial Masyarakat
Islam
g. Majelis Ulama Indonesia
h. Lembaga Pengembangan Tilawatil al-Qur'an
1. Majelis Taklim
J. Guru Ngaji
k. Lembaga Seni Islam
1. Pemberdayaan Usaha Produktif bagi Lembaga/Kelompok Mustahik
(Fakir Miskin)
m. Operasional Baznas Kabupaterr/Kota
n. Wakaf Produktif
o. Sertifikasi Tanah Wakaf
p. Midis Billboard Tanah Wakaf (Papanisasi)
q. Penyuluhan Perwakafan
r. Pembinaan Nadzir
s. Operasional Badan Wakaf Indonesia Perwakilan Kabupaten/Kota

B. Kriteria Penerima Bantuan


1. Tingkat Pusat
Penerima Bantuan pada tingkat pusat meliputi;
Pembangunarr/Rehab Masjid dan Mushalla, Pembangunan/Rehab
I,
Masjid dan Mushalla Pasca Bencana, Sanitasi Masjid/Mushalla,
Operasional Masjid Istiqlal, Operasional Masjid dan Mushalla, ~

Lokakarya Nasional Pengelolaan Aset Masjid, Operasional BP4,


Penghargaan KUA Teladan, Keluarga Sakinah Teladan, dan Masjid
Percontohan, Organisasi Masyarakat/Lembaga/Yayasan Sosial
Masyarakat Islam, Majelis Ulama Indonesia, Majelis Taklim,
Penyelenggara MTQ/STQ Nasional, Penghargaan Peserta MTQ/STQ
Nasional/Internasional, Penghargaan Penyuluh Teladan, Operasional
Baznas, Operasional Badan Wakaf Indonesia yang ditetapkan dengan
Surat Keputusan Pejabat Pembuat Komitmen dan disahkan oleh Kuasa

5
Pengguna Anggaran pada Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat
Islam.
2. Tingkat Provinsi
Penerima Bantuan pada tingkat provmsi meliputi;
Pembangunan/Rehab Masjid dan Mushalla, Honor Imam Masjid Besar,
Penghargaan KUA Teladan, Keluarga Sakinah Teladan, dan Masjid
Percontohan, Operasional BP4, Sertifikasi Halal, Pangan Halal dan
Sehat bagi Masyarakat kurang mampu, Modal Usaha Kelompok
Keluarga Pra Sakinah, Organisasi Masyarakat/ Lembaga /Yayasan Sosial
Masyarakat Islam, Majelis Ulama Indonesia, Lembaga Pengembangan
Tilawatil al-Qur'an, Majelis Taklim, Guru Ngaji, Lembaga Seni Islam,
Penghargaan Penyuluh Teladan, Pemberdayaan Usaha Produktif bagi
Lembage./Kelornpok Mustahik (Fakir Miskin), Operasional Baznas,
Wakaf Produktif, Sertifikasi Tanah Wakaf, Midis Billboard Tanah Wakaf
(Papanisasi), Penyuluhan Perwakafan, Pembinaan Nadzir, Operasional
Badan Wakaf Indonesia Perwakilan Provinsi yang ditetapkan dengan
Surat Keputusan Pejabat Pembuat Komitmen dan disahkan oleh Kuasa
Pengguna Anggaran pada Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi.
3. Tingkat Kabupaten /Kota
Penerima Bantuan pada tingkat Kabupaten./Kota meliputi;
Pembangunan/Rehab Masjid dan Mushalla, Honor Imam Masjid Besar,
Sertifikasi Halal, Pangan Halal dan Sehat bagi Masyarakat kurang
mampu, Modal Usaha Kelompok Keluarga Pra Sakinah, Organisasi
Masyaraka.t/ Lembaga/Yayasan Sosial Masyarakat Islam, Majelis Ulama
Indonesia, Lembaga Pengembangan Tilawatil al-Qur'an, Majelis Taklim,
Guru Ngaji, Lembaga Seni Islam, Pemberdayaan Usaha Produktif bagi
Lembaga/Kelompok Mustahik (Fakir Miskin), Operasional Baznas
Kabupaten z Kota, Wakaf Produktif, Sertifikasi Tanah Wakaf, Midis
Billboard Tanah Wakaf (Papanisasi), Penyuluhan Perwakafan, I.
Pembinaan Nadzir, Operasional Badan Wakaf Indonesia Perwakilan
Kabupaterr/Kota yang ditetapkan dengan Surat Keputusan Pejabat '"
Pembuat Komitmen dan disahkan oleh Kuasa Pengguna Anggaran pada
Kantor Kementerian Agama Kabupaterr/Kota.

C. Alokasi Anggaran dan Rincian


Alokasi anggaran bantuan pemerintah terdapat dalam DIPA
Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam yang diberikan kepada
penerima bantuan sesuai dengan bentuk bantuan mulai dari Rp200.000,OO

6
(dua ratus ribu rupiah) sampai dengan Rp15.000.000.000,00 (lima belas
miliar rupiah).
Bantuan pemerintah tersebut, terdiri dari belanja barang non
operasional lainnya (521219) dan belanja barang (526xxx), dengan rincian
sebagai beriku t:
1. Akun Belanja bantuan operasional yang digunakan, yaitu:
a. 521219 (Belanja Barang Non Operasional Lainnya)
b. 526xxx (Belanja Barang Fisik Lainnya untuk diserahkan kepada
Masyarakat/ Pemda)
2. Akun 521219 digunakan untuk belanja barang non operasional
meliputi:
a. belanja pemeliharaan,
b. belanja daya dan jasa,
c. belanja perjalanan dalam dan luar kota,
d. belanja sewa,
e. belanja bahan,
f. belanja honor, dan
g. belanja jasa profesi.
3. Akun 526xxx digunakan untuk pembayaran pengadaan barang fisik
yang proses pengadaannya melekat pada Ditjen Bimas Islam dengan
mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang
Pengadaan Barang/ Jasa Pemerintah berikut dengan perubahannya.
4. Belanja bantuan dengan akun 521219 padajenis bantuan:
a. pembangunarr/ rehab masjid dan mushalla, pembangunan/ rehab
masjid dan mushalla pasca bencana, pembangunanj'rehab sanitasi
masjid dan mushalla digunakan terbatas pada belanja barang dan
ongkos tukang;
b. bantuan honor imam masjid besar, guru ngaji, digunakan terbatas
pada belanja honor;
c. bantuan operasional masjid istiqlal digunakan untuk operasional L.
termasuk kegiatan peribadatan;
d. bantuan wakaf produktif 1 (satu) paket maksimal untuk 3 (tiga)
lokasi dan digunakan tidak untuk keperluan
rehabilitasi/ pembangunan gedung/bangunan;
e. bantuan usaha produktif mustahik (fakir miskin) dalam bentuk
barang yang tidak habis pakai.

7
D. Penyaluran Dana Bantuan Pemerintah
1. Mekanisme Pengajuan
Bagi pemohon yang berbentuk badan hukum/lembaga, mengajukan
surat permohonan yang dilengkapi dengan proposal bantuan kepada
Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam at au Kepala Kantor
Wilayah Kementerian Agama Provinsi atau Kepala Kantor Kementerian
Agama kabupaten/Kota (sesuai dengan bentuk dan kriteria bantuan)
dengan persyaratan minimal sebagai berikut:
1. Melampirkan susunan Pengurus / Akta pendirian yang masih
berlaku.
2. Melampirkan Rencana Anggaran Biaya (RAB) sesuai jumlah nominal
bantuan.
3. Melampirkan rekomendasi dari Kementerian Agama dengan
ketentuan sebagai berikut:
a. bantuan pada tingkat pusat rekomendasi diberikan oleh Kepala
Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi;
b. bantuan pada tingkat provinsi rekomendasi diberikan oleh Kepala
Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota; atau
c. bantuan pada tingkat kabupateny kota rekomendasi diberikan oleh
Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan setempat.
4. Melampirkan surat pernyataan kebenaran dokumen bermeterai
Rp6000,OO.
5. Surat Permohonan berikut proposal yang telah disampaikan
menjadi dokumen pemberi bantuan yang tidak dapat ditarik
kembali.
Adapun untuk pemohon bantuan non badan hukum/lembaga yaitu
pemohon perorangan/kelompok mengajukan surat permohonan yang
dilengkapi dengan proposal bantuan kepada Direktur Jenderal Bimbingan
Masyarakat Islam atau Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi
atau Kepala Kantor Kementerian Agama kabupaten/Kota (sesuai dengan
bentuk dan kriteria bantuan) dengan persyaratan minimal sebagai berikut:
1. Melampirkan fotocopy KTP (ketuaypengurus Zpribadi untuk bantuan
1-
yang bersifat perorangan); 9\1
2. Melampirkan fotocopy kartu keluarga (untuk bantuan yang bersifat
perorangan) ;
3. Melampirkan keterangan domisili;
4. Melampirkan Rencana Anggaran Biaya (RAB)sesuai jumlah nominal
bantuan.

8
5. Melampirkan rekomendasi dari Kementerian Agama dengan
keten tuan sebagai beriku t:
a. bantuan pada tingkat pusat rekomendasi diberikan oleh Kepala
Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi;
b. bantuan pada tingkat provinsi rekomendasi diberikan oleh Kepala
Kantor Kementerian Agama Kabupaterr/Kota: atau
c. bantuan pada tingkat kabupaterr/kota rekomendasi diberikan oleh
Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan setempat.
6. Melampirkan surat pernyataan kebenaran dokumen bermeterai
Rp6000,OO.
7. Surat Permohonan berikut proposal yang telah disampaikan
menjadi dokumen pemberi bantuan yang tidak dapat ditarik
kembali.

2. Seleksi Penerima Bantuan


Seleksi penerimaan bantuan dilakukan dengan tahapan sebagai
berikut:
1. Pejabat Pembuat Komitmen membentuk tim seleksi calon penenma
bantuan;
2. tim seleksi membuat formulir berupa cek list calon penerima bantuan
yang disesuaikan dengan persyaratan;
3. tim seleksi memverifikasi kebenaran dokumen yang terdapat dalam
proposal pengajuan bantuan;
4. tim seleksi menyampaikan laporan hasil kerja tim kepada Pejabat
Pembuat Komitmenyang dilengkapidengan Berita Acara Hasil Seleksi;
5. Berita Acara Hasil Seleksi merupakan dasar untuk menetapkan
penerima bantuan.
Dalam hal calon penerima bantuan adalah mitra kerja Direktorat
Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam atau Iembaga/organisasi yang
pembentukannya ditetapkan dengan Undang-Undang/Keputusan I.
Presiden/Peraturan Presiden, tugas tim seleksi hanya melakukan verifikasi
proposal.
Dalam hal bentuk bantuan yang bersifat penghargaan dari hasil
lomba, tidak diperlukan proposal.

3. Penetapan Penerima Bantuan


Setelah Berita Acara Hasil Seleksi ditandatangani oleh tim seleksi dan
Pejabat Pembuat Komitmen,Pejabat Pembuat Komitmenmenetapkan Surat

9
Keputusan penenma bantuan yang disahkan oleh Kuasa Penggunan
Anggaran sesuai dengan prosedur dan mekanisme yang berlaku pada
satuan organisasi/ satuan kerja masing-masing
Penetapan penerima Bantuan Pemerintah antara lain memuat
identitas penenma, alamat, jumlah/besaran, dan bentuk bantuan
pemerintah. Selain ketentuan tersebut juga diatur:

a. Dalam hal Bantuan Pemerintah berbentuk uang, wajib mencantumkan


nomor rekening penerima bantuan pemerintah pada Bank Persepsi.

b. Dalam hal Bantuan Pemerintah berbentuk barang wajib mencantumkan


nama barang, jenis barang, harga barang, dan spesifikasi barang.

c. Dalam hal Bantuan Pemerintah berbentuk jasa, wajib mencantumkan


nama lembaga penyedia jasa dan nama/jenis jasa.

Setelah ditetapkan oleh PPK dan disahkan oleh KPA, untuk proses
pencairan bantuan, penerima bantuan wajib menyiapkan hal-hal sebagai
berikut:
a. Surat Perjanjian Kerjasama antara penenma bantuan dengan PPK,
Surat Pernyataan Tanggungjawab Mutlak (SPTJM) dan Surat
Pernyataan Tanggungjawab Belanja (SPTJB).

b. Format Surat Perjanjian Kerjasama Penerima Bantuan Pemerintah


dengan PPK, SPTJM, dan SPTJB sebagaimana tercantum dalam
Lampiran III yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan
Direktur J enderal ini.

4. Pencairan Dana Bantuan


Pencairan dana bantuan disampaikan melalui Bendahara
Pengeluaran Pembantu setelah diverifikasi dengan tahapan sesuai
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 190/PMOK.05/2012 tentang Tata
Cara Pembayaran Dalam Rangka Pelaksanaan Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara, Peraturan Menteri Keuangan Nomor
168/PMK.05.2015 tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan
Pemerintah pada Kementerian Negara./Lembaga, dan berpedoman pada
Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang
dan Jasa Pemerintah berikut dengan perubahannya.

10
BABIV
PEMBINAAN

Pembinaan pelaksanaan program bantuan dilakukan pada:


1. tingkat pusat oleh Direktorat Jenderal;
2. tingkat provinsi oleh Kantor Wilayah Kementerian Agama; dan
3. tingkat kabupateny kota oleh Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota;

BABV
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN

Penerima Belanja Bantuan wajib menyampaikan laporan


pertanggungjawaban kepada Pejabat Pembuat Komitmen paling lambat 3 (tiga)
bulan sejak dana bantuan diterima oleh penerima bantuan dan wajib
menyetorkan ke kas negara apabila terdapat sisa anggaran kegiatarr/jasa
giro/ bunga.
Laporan pertanggungjawaban berisi penjelasan sekurang-kurangnya
sebagai berikut:
1. ringkasan pelaksanaan kegiatan; dan
2. bukti-bukti berupa:
a) berita acara serah terima uang/barang;
b) rincian penggunaan dana bantuan;
c) foto copy bukti setor pengembalian ke kas negara;
d) kuitansi penerimaan bantuan;
e) dokumentasi pelaksanaan kegiatan;
D sisa anggararr/jasa giro kegiatan dikembalikan kepada kas negara
denga melampirkan bukti pengembalian ke kas negara untuk I.
kegiatan sisa anggaran yang tidak digunakan

BABVI
MONITORING DAN EVALUASI

A. Monitoring
Monitoring pelaksanaan bantuan dimaksudkan untuk memastikan
bahwa kegiatan telah dilaksanakan sesuai dengan Surat Keputusan
Pejabat Pembuat Komitmen dan disahkan oleh Kuasa pengguna
Anggaran tentang Penetapan Penerima Bantuan pemerintah.
Monitoring dilakukan oleh pembina pelaksanaan program sesuai
dengan tingkatan dan bidang tugas fungsinya.
11
B. Evaluasi
Evaluasi dilakukan untuk menilai kualitas output pelaksanaan
bantuan dan meningkatkan kualitas kegiatan.

BAB VII
KETENTUAN PERPAJAKAN

Ketentuan Perpajakan dalam bantuan pemerintah Ill! mengacu kepada


peraturan tentang perpajakan.

BAB VIII
SANKSI

Penerima Bantuan pemerintah bertanggung jawab penuh atas


penggunaan dana bantuan. Apabila terjadi penyalahgunaan bantuan yang
mengakibatkan kerugian negara, maka penerima bantuan dapat dikenakan
sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

BABIX
PENUTUP

Petunjuk Teknis Pemberian Bantuan Pemerintah Ill! dibuat untuk


dapat dipedomani.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 1 3 Nove mb e r 201 5

DIREKTURJENDERAL
ISELAKUKUASAPENGGUNAANGGARAN,

~1Jt!)~?
Prof. Dr. H. MACHASIN,M.A.9"1

12
LAMPIRAN II
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BIMBINGAN MASYARAKAT ISLAM
NOMOR DJ.III 622 TAHUN 2015
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN BANTUAN PEMERINTAH DI LINGKUNGAN
DIREKTORAT JENDERAL BIMBINGAN MASYARAKAT ISLAM

Bentuk dan format Keputusan PPKtentang Penetapan Penerima Bantuan


Pemerintah.

KEPUTUSAN
PEJABATPEMBUATKOMITMEN(PPK)
....... (Satker Pemberi Bantuan)
..... (nama satken
NOMOR.......... TAHUN2015 (sesuai denganpenulisan nomor SK)
TENTANG
PENETAPAN
.....

DENGANRAHMAT
TUHANYANGMAHAESA
PEJABATPEMBUATKOMITMEN
(PPK)
....... (Satker Pemberi Bantuan)
..... (nama satken,

Menimbang a. bahwa untuk mendukung program dan kegiatan di bidang


agama pada Lembaga Keagamaan memberikan bantuan
pemerintah agar program dan kegiatan yang dilaksanakan
oleh lembaga keagamaan dapat berjalan sesuai dengan
tujuan;
a. bahwa berdasarkan hasil verifikasi terhadap proposal
permohonan bantuan pemerintah yang diterima oleh
Kementerian Agama, nama lembaga keagamaan dengan data
sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan ini
dinyakan memenuhi syarat administrasi dan kelayakan
untuk diberikan bantuan pemerintah;

,
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
pada huruf a dan hurup b, perlu menetapkan Keputusan
Pejabat Pembuat Komitmen tentang Penetapan ;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan


Negara;
2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang ~
Perbendaharaan Negara;
3. Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2015 tentang
Kementerian Agama;
4. Peraturan Menteri Agama Nomor 10 Tahun 2010 tentang
Organisasi Tata Kerja Kementerian Agama, sebagaimana
telah diubah empat kali terakhir dengan Peraturan Menteri
Agama Nomor 16 Tahun 2015;
5. Peraturan Menteri Agama Nomor 13 Tahun 2012 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Kementerian
Agama;
6. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 190jPMK.05j2012
tentang Tata Cara Pembayaran Dalam Rangka Pelaksanaan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;
7. Peraturan Menteri Agama Nomor 45 Tahun 2014 tentang
Pengangkatan Pejabat Perbendaharaan (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 1740);
8. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168jPMK.05j2015
tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan
Pemerintah Pad a Kementerian NegarajLembaga;
9. Peraturan Menteri Agama Nomor 67 Tahun 2015 tentang
Bantuan Pemerintah Pad a Kementerian Agama;

MEMUTUSKAN:

Menetapkan KEPUTUSANPEJABAT PEMBUATKOMITMEN..... TENTANG


PENETAPAN..... (disesuaikan denganjudul SK)

KESATU Menetapkan .... (penerima bantuan Pemerintah) sebagaimana


tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Keputusan ini.
KEDUA Penerima Bantuan pemerintah wajib:
a. menggunakan Bantuan sesuai dengan rincian rencana
penggunaan yang tercantum dalam proposal permohonan
Bantuan Pemerintah;
b. membuat Laporan Pertanggungjawaban penggunaan
Bantuan Pemerintah disertai bukti-bukti
pengel uaran j pem bayaran;
c. menyimpan bukti penerimaan bantuan, bukti
penggunaan Bantuan, dan dokumen lainnnya yang
dianggap perlu; dan
d. menjamin bukti-bukti penggunaan Bantuan Pemerintah
merupakan bukti yang sah yang dapat
dipertanggungjawabkan sesuai ketentuan peraturan
perundang- undangan.
KETIGA Segala biaya yang ditimbulkan sebagai akibat dari
Keputusan ini dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan
Belanja Kementerian Agama tahun 2015 dengan Mata
anggaran ..... I
KEEMPAT Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN

Disahkan oleh ........... ,


KUASAPENGGUNAANGGARAN,

... (namaKPA) ..... (Nama PPK)


LAM PIRAN
KEPUTUSAN PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN

NOM OR ...... TAHUN 2015


TENTANG
PENETAPAN .......

No Nama Alamat No Bentuk Jumlah Nilai Bantuan


Lembaga Rekening Bantuan

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN

Disahkan oleh ........... ,


KUASA PENGGUNA ANGGARAN,

... (namaKPA) ..... (Nama PPK)


LAMPIRAN III
KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BIMBINGAN MASYARAKAT ISLAM
NOMOR DJ.II/622 TAHUN 2015
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN BANTUAN PEMERINTAH DI LINGKUNGAN
DIREKTORAT JENDERAL BIMBINGAN MASYARAKAT ISLAM

A. Bentuk dan format perjanjian kerjasama dengan PPK

SURATPERJANJIAN KERJASAMA(lsi Perjanjian disesuaikan dengan bentuk


Bantuan sebagaimana tercantum dalam PMK 168/PMK. OS/2015)
Nomor: (I)

Antara
Pejabat Pembuat Komitmen (2)
Dengan
Nama Pimpinari/Ketua Lembaga (3)
Tentang
Bantuan Pemerintah untuk. (4)

Pada hari,......... (Sa) tanggal (Sb) bulan (Sc) tahun


............ (Sd) bertempat di Kantor Kementerian Agama Jalan (6)
kami yang bertanda tangan di bawah ini:
...................................... (7) : Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) pada
................................... (8) Kementerian Agama.
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Kuasa Pengguna Anggaran
(KPA)..................... (9), DIPA Nomor............... (10) yang
berkedudukan di Jalan (11) yang selanjutnya disebut
PIHAKPERTAMA.

..................................... (12) Pimpinan/Ketua Lembaga Penerima


Bantuan Pemerintah.
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Lembaga (13) yang
berkedudukan di Jalan (14) yang selanjutnya disebut
PIHAKKEDUA.

PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA sepakat untuk mengikatkan diri dalam
sebuah Perjanjian Kerjasama pelaksanaan Bantuan Pemerintah, dengan
ketentuan sebagai berikut:
Pasall

Hak Dan Kewajiban:


a. PIHAK PERTAMAmemberikan Bantuan Pemerintah berupa (15)
senilai Rp (16), sesuai dengan alokasi anggaran yang ditetapkan.
b. PIHAK PERTAMA bertanggungjawab untuk mengirimkan bantuan kepada
PIHAK KEDUA sesuai dengan rencana penyaluran bantuan yang telah
ditetapkan.
c. PIHAK KEDUA bersedia menerima Bantuan Pemerintah berupa
..................... (17) dan menggunakan sesuai dengan rencana penggunaan
yang termuat dalam proposal permohonan bantuan.
d. PIHAK...
d. PIHAK KEDUA bertanggung jawab untuk menggunakan Bantuan
Pemerintah yang diberikan oleh PIHAKPERTAMAsecara efektif, efisien dan
akuntable.
e. PIHAK KEDUA bertanggungjawab atas kerugian negara yang diakibatkan
dari penggunaan Bantuan Pemerintah yang diterima dari PIHAK
PERTAMA,dan bersedia mengganti kerugian Negara dimaksud.
f. PIHAKKEDUA bertanggungjawab untuk menyetorkan kepada Kas Negara
apabila terdapat sisa dana penggunaan Bantuan Pemerintah yang diterima
dari PIHAKPERTAMA.
g. PIHAK KEDUA bersedia diaudit oleh pengawas internal/ eksternal
pemerintah.

Pasal2

(1) Apabila terjadi perselisihan, kedua belah pihak bersedia untuk


menyelesaikan secara musyawarah dan mufakat, dan apabila tidak
tercapai kesepakatan maka diselesaikan melalui Pengadilan Negeri
...................... (18)

(2) Perjanjian kerjasama ini dibuat asli rangka 2 (dua), bermaterai cukup,
dibubuhi stempel dinas mempunyai kekuatan hukum yang sarna dan
diberikan kepada para pihak.

Perjanjian ini dibuat dan ditandatangani PIHAKPERTAMAdan PIHAKKEDUA


dalam keadaan cakap menurut hukum, bermaterai cukup, dibubuhi cap
dinas, dihadapan 2 (dua) orang saksi, as li rangkap 2 (dua) dan mempunyai
kekuatan hukum yang sarna untuk dilaksanakan sebagaimana mestinya.

PIHAKKEDUA PIHAKPERTAMA

Penerima Bantuan Pejabat Pembuat Komitmen


Lembaga (19) ........................ '" (20)

I.
( )(21) ( )(22) 9<t
Saksi-saksi

1 (23) ............................ (24)

2 (25) ............................ (26)

PETUNJUK ...
PETUNJUK PENGISIAN
PERJANJIAN KERJASAMA

NO. URAIANlSI
(1) Diisi dengan Nomor Surat pada Satuan Kerja PPK
(2) Diisi Pejabat Pembuat Komitmen pada KPAj Satker
(3) Diisi dengan nama lembaga penerima bantuan pemerintah
(4) Diisi dengan nama penggunaan bantuan pemerintah
(5) Diisi dengan nama hari, tempat, tanggal, bulan, dan tahun
(5a,b,c,d)
(6) Diisi dengan alamat Kantor tempat dilaksanakan perjanjian
(7) Diisi dengan nama orang yang menjabat sebagai PPK
(8) Diisi dengan nomenklatur satuan kerja keberadaan PPK
(9) Diisi dengan nomenklatur satuan kerja keberadaan PPK
(10) Diisi dengan nomor dan tanggal DIPA
(11) Diisi dengan alamat Kantor keberadaan PPK
(12) Diisi dengan nama orang yang menjabat sebagai Pimpinan Lembaga
Penerima ban tuan pemerin tah
(13) Diisi dengan nama lembaga penerima bantuan pemerintah
(14) Diisi dengan alamat keberadaan lembaga penerima bantuan
pemerintah
(15) Diisi dengan nama bantuan pemerintah berupa uangjbarangjjasa
(16) Diisi dengan nilai bantuan pemerintah dalam rupiah
(17) Diisi dengan nama bantuan pemerintah berupa uangjbarangjjasa
(18) Diisi dengan nama KabupatenjKota wilayah hukum Pengadilan
Negeri yang disepakati
(19) Diisi dengan nama lembaga penerima bantuan pemerintah
(20) Diisi dengan nomenklatur satuan kerja keberadaan PPK
(21) Diisi dengan nama orang yang menjabat sebagai Pimpinan Lembaga
Penerima bantuan pemerintah
I
(22) Diisi dengan nama orang yang menjabat sebagai PPK
(23) Diisi dengan nama saksi (nomor 23 dan 25)
(24) Diisi dengan tanda tangan saksi ( nomor 24 dan 26)

B. Bentuk ...
B. Bentuk dan format Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak (SPTJM)

KOP SURAT LEMBAGAPENERIMA BANTUAN

SURAT PERNYATAANTANGGUNGJAWAB MUTLAK

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Pimpinan /Ketua Lembaga : (1)


sebagai pimpinan (2)
Alamat : (3)

Dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa saya bertanggungjawab


penuh atas penggunaan dana Bantuan Pemerintah yang saya terima dari
.......................................... (4) Kementerian Agama dengan nilai Rp (5)
(terbilang: )(6).

Apabila di kemudian hari, atas penggunaan dana Bantuan Pemerintah yang


saya terima tersebut di atas mengakibatkan kerugian negara saya bersedia
mengganti kerugian negara dimaksud sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang -undangan.

Saya bertanggungjawab atas bukti-bukti penggunaan dana Bantuan


Pemerintah dari (7) Kementerian Agama, dan saya simp an
sebagai dokumen yang sah untuk kelengkapan administrasi dan keperluan
pemeriksaan aparat pengawas fungsional serta dapat dipertanggungjawabkan
menurut hukum.

Demikian Surat Pernyataan ini kami dibuat dengan sesungguhnya.

............ ,
Pimpinan/ Satuan Lembaga
(8)
(9)
!
............... (10)

..................................................... (11)

PETUNJUK ...
PETUNJUK PENGISIAN
SURAT PERNYATAANTANGGUNGJAWAB MUTLAK

NO. URAIANlSI
(1) Diisi dengan nama orang yang menjabat sebagai pimpinan/ketua
lembaga penerima bantuan pemerintah
(2) Diisi dengan nama lembaga penerima bantuan pemerintah
(3) Diisi dengan alamat lembaga penerima bantuan pemerintah
(4) Diisi dengan nama nomenklatur satuan kerja pemberi bantuan
pemerintah
(5) Diisi dengan nilai nominal bantuan pemerintah
(6) Diisi dengan nilai nominal dalam tulisan huruf bantuan pemerintah
(7) Diisi dengan nama nomenklatur satuan kerja pemberi bantuan
pemerintah
(8) Diisi dengan tempat dan tanggal surat pernyataan ditandatangani
(9) Diisi dengan nama lembaga penerima bantuan pemerintah
( 10) Diisi dengan ditempelkan materai
(11 ) Diisi dengan nama orang yang menjabat sebagai pim pinan / ketua
lembaga penerima bantuan pemerintah

I.

C. Bentuk ...
C. Bentuk dan format Surat Pernyataan Tanggung Jawab Belanja

KOP SURAT LEMBAGAPENERIMA BANTUAN


SURAT PERNYATAANTANGGUNGJAWAB BELANJA (SPTJB)

1. Nama Lembaga : (1)


2. Alamat Lembaga : (2)
3. Bentuk Bantuan : (3)
4. Nilai Ban tuan : Rp (4)
( ) (5)

Yang bertanda tangan di bawah irii PimpinanjKetua Lembaga penerima


bantuan dari (6) Kementerian Agama, menyatakan bahwa
saya:
1. Bertanggung jawab penuh atas pengeluaran yang telah kami bayarkan
kepada pihak yang berhak menerima;
2. Bersedia menyimpan dengan baik seluruh bukti-bukti pengeluaran
belanjajpembayaran yang telah dilaksanakan;
3. Bersedia untuk dilakukan pemeriksaan terhadap bukti-bukti pengeluaran
oleh aparat pengawas fungsional Pemerintah.

Demikian Surat pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya .

............ , (7)
PimpinanjSatuan Lembaga (8)

................. (9)

..................................................... (10)

PETUNJUK ...
PETUNJUK PENGISIAN
SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAN BELANJA

NO. URAIAN lSI


(1) Diisi dengan nama lembaga penerima bantuan pemerintah
(2) Diisi dengan alamat lembaga penerima bantuan pemerintah
(3) Diisi dengan nama bentuk [uangybarang/jasajbantuan pemerintah
(4) Diisi dengan nilai nominal bantuan pemerintah
(5) Diisi dengan nilai nominal (dengan huruf) bantuan pemerintah
(6) Diisi dengan nama nomenklatur satuan kerja pemberi bantuan
pemerintah
(7) Diisi dengan tempat dan tanggal surat pernyataan ditandatangani
(8) Diisi dengan nama lembaga penerima bantuan pemerintah
(9) Diisi dengan ditempelkan materai
(10) Diisi dengan nama orang yang menjabat sebagai pim pinan / ketua
lembaga penerima ban tuan pemerin tah

You might also like