Professional Documents
Culture Documents
A. Tujuan Instruksional
1. Tujuan umum
Setelah mengikuti proses pembelajaran ini, peserta didik diharapkan mampu
memahami tentang penyakit diabetes mellitus.
2. Tujuan khusus
a. Peserta mampu menjelaskan pengertian diabetes mellitus
b. Peserta mampu menyebutkan tipe-tipe diabetes mellitus
c. Peserta mampu menyebutkan cara pengendalian diabetes mellitus
d. Peserta mampu menyebutkan komplikasi diabetes mellitus
B. Subpokok Bahasan
a. Definisi
b. Tipe - tipe
c. Cara pengendalian
d. Komplikasi
C. Kegiatan Penyuluhan Kesehatan
Tabel Kegiatan Penyuluhan Kesehatan
Tahap Waktu Kegiatan Pengajar Kegiatan Peserta Metode Media
Pendahuluan 3 menit 1. Salam pembuka 1. Menjawab salam Ceramah -
2. Memperkenalkan 2. Memperhatikan
diri penyaji
3. Menjelaskan 3. Memperhatikan
subtopik penyaji
4. Menjelaskan maksud 4. Memperhatikan
dan tujuan penyaji
5. Kontrak waktu
5. Memperhatikan
penyaji
D. Evaluasi
a. Struktur
1. Pengajar mempersiapkan metode, media yang akan diberikan
2. Pemateri datang tepat waktu dan pada tempat yang telah ditentukan
3. Acara dimulai dan berakhir tepat waktu
b. Evaluasi proses
1. Peserta mengikuti penyuluhan dari awal hingga akhir
2. Peserta didik mampu :
a. Peserta mampu menjelaskan pengertian diabetes mellitus
b. Peserta mampu menyebutkan tipe-tipe diabetes mellitus
c. Peserta mampu menyebutkan cara pengendalian diabetes mellitus
d. Peserta mampu menyebutkan komplikasi diabetes mellitus
3. Peserta mengajukan dan menjawab pertanyaan secara lengkap dan benar
c. Evaluasi hasil
Penkes dikatakan berhasil jika :
1. Klien mampu menjawab pertanyaan pemateri lebih dari 75%.
.A Daftar Pustaka
Brunner & Suddarth (2002). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Volume I. EGC :
Jakarta
http://www.docstoc.com/docs/6971035/DIET-PENYAKIT-DM-per
http://journal.uii.ac.id/index.php/Snati/article/viewFile/1175/1003
http://ebooks.lib.unair.ac.id/files/disk1/22/adln--departemen-1096-1-12034264-m.pdf
Materi
DIABETES MELLITUS
.B Pengertian Diabetes Mellitus
Diabetes mellitus adalah suatu penyakit dimana kadar glukosa (gula sederhana) di dalam
darah tinggi karena tubuh tidak dapat melepaskan atau menggunakan insulin secara cukup.
Menurut kriteria diagnostik PERKENI (Perkumpulan Endokrinologi Indonesia) 2006,
seseorang dikatakan menderita diabetes jika memiliki kadar gula darah puasa >126 mg/dL
dan pada tes sewaktu >200 mg/dL
Indikasi:
- Ketoasidosis, koma hiperosmolar dan asidosis laktat
- Stres berat (infeksi sistemik, operasi berat)
- BB menurun dengan cepat
- Kehamilan/DM gestasional yg tidak terkendali dg perencanaan makan
- Tidak berhasil dikelola dengan OHO dosis maksimal atau ada kontra indikasi
dengan OHO
Komplikasi Kronis
Komplikasi kronis diartikan sebagai kelainan pembuluh darah yang akhirnya bisa
menyebabkan serangan jantung, gangguan fungsi ginjal, dan gangguan. Komplikasi kronis
sering dibedakan berdasarkan bagian tubuh yang mengalami kelainan, seperti kelainan di
bagian mata (katarak, glaucoma, dan diabetic retinophaty); jantung (atherosclerosis dan
microangiopathy); urogenital,saraf (lesi pada satu syaraf, autonomic neurophaty); ginjal
(glomerulosklerosis); dan kulit (luka yang sukar sembuh) hingga amputasi.