Professional Documents
Culture Documents
Ihh..lucu banget.
gemeeezz deh.. ciwel pipinya yaaa... sehatt banget ya.. makannya apa? Susunya
apa?
Hey..wait..wait..wait..
Sekarang ini gemuk bukan lagi suatu indikasi kemakmuran kesejahteraan, tapi
berkembang menjadi disease of modernity, yang biasa disebut obesitas. Penyakit
akibat modernisasi.. akibat yang dimakan bukan makanan alami akan tetapi
makanan teknologi..dan manusia mulai menuhankan nafsu 10 centi...
Demi 10 centi, rela mengorbankan semuanya..
#makanan itu kan nikmatnya cuma 10 centi setelah lewat dari itu juga semuanya
sama aja, keluarannya juga gitu2 aja..ga ada model baru...hhehehe
Obesitas dapat muncul kapan saja, namun lebih sering pada tahun pertama
usia kehidupan, usia 5-6 tahun, dan selama masa remaja. Data National Center for
Health Statistics ( NCHS ) menunjukkan bahwa hampir 1 dari 5 anak di Amerika
Serikat mengalami kelebihan berat badan, prevalensinya terus meningkat dalam 20
tahun terakhir. Peningkatan angka obesitas anak juga terjadi di Inggris, Jepang, dan
di beberapa negara berkembang, bahkan di seluruh dunia.
Bayi yang baru lahir dengan berat badan yang tinggi diperkirakan akan
memiliki berat badan yang tinggi pula pada saat dewasa. Menurut teori tersebut,
kemungkinan karena kelebihan zat gizi pada saat janin. Janin dengan suplai energi
yang tinggi akan beradaptasi dengan memproduksi lebih banyak system enzim aktif
dalam membentuk dan menyimpan lemak tubuh. Teori ini juga menjelaskan
mengapa bayi yang dilahirkan dari seorang ibu yang diabetes umumnya memiliki
berat badan yang tinggi. Diabetes ini menyebabkan penumpukan energi dalam
aliran darah ibu sehingga menyediakan energi yang banyak bagi janin.
Pada survey dengan 15.000 remaja dan ibunya, didapatkan bahwa bayi yang
diberikan ASI selama 6 bulan dari kelahirannya tidak mengalami kelebihan berat
badan jika dibandingkan dengan bayi yang mengkonsumsi susu formula. Pada studi
dengan anak-anak yang berusia lebih muda (3-5 tahun), peneliti menemukan bahwa
tidak ada pengaruh antara pemberian ASI eksklusif terhadap berat badan.
Kemungkinan ada factor lain yang terjadi pada masa anak-anak.
>>>>>>>>>>>>Obesitas pada
Anak<<<<<<<<<<<<<<<<
1. Pengaruh genetic
Gen membantu dalam mengendalikan nafsu makan pada seseorang, jika
kecenderungan untuk mengkonsumsi jumlah yang lebih sedikit atau lebih banyak
dari makanan diwariskan melalui gen, maka gen tersebut dapat mempengaruhi
seseorang untuk menjadi obesitas.
Pada obesitas seperti halnya penyakit jantung, hipertensi, dan Diabetes Mellitus
(DM) tipe 2, genetic mempunyai peranan penting. Penyakit-penyakit tersebut akan
berkembang bila didorong oleh factor lingkungan seperti makanan yang rendah zat
gizi, mobilitas yang kurang dan kebiasaan merokok.
Anak-anak yang kurang bergerak, tumbuh cepat dan menjadi kelebihan berat badan.
Seorang anak yang menghabiskan 1-2 jam di depan televisi, layar computer, atau
media lain dapat menjadi obesitas dan perkembangan darah lipidnya tidak normal
daripada anak yang aktif. Anak-anak yang aktif, HDL nya tinggi, dan LDL nya
rendah, dan tekanan darah menjadi lebih rendah daripada anak-anak yang tidak
bergerak.
Mayoritas anak-anak dengan berat badan lebih akan menjadi gemuk pada usia
remaja dan dewasa, dan akan meningkatkan risiko menderita penyakit kronis. Tanpa
adanya pencegahan, banyak dari mereka akan meninggal muda akibat dari penyakit
yang dideritanya .
1. Hipertensi
Tekanan darah yang tinggi merupakan tanda akan penyakit hipertensi. Hipertensi
berkembang lebih awal pada anak-anak yang obesitas dan menghabiskan waktu
luang dengan santai. Hipertensi ini merupakan manifestasi dari atherosclerosis.
Pada masa bayi dilaporkan bahwa kolesterol darah menurun pada pemberian ASI
lebih dari 1 tahun jika dibandingkan dengan yang hanya diberikan susu formula .
Penelitian yang dilakukan oleh B. Rosner (2000) menunjukkan bahwa anak-anak
dengan Body Mass Indeks (BMI) berada pada atau diatas persentil 90 (kategori
overweight) mempunyai tekanan darah lebih tinggi bila dibandingkan dengan anak-
anak yang BMI berada pada atau dibawah persentil 10.
Peningkatan BMI selama masa anak-anak sampai menuju dewasa mempunyai
keterkaitan yang erat dengan tekanan darah. Obesitas pada masa anak-anak yang
dibawa sampai dewasa memungkinkan untuk memiliki tekanan darah yang lebih
tinggi bila dibandingkan dengan orang dewasa biasa .
2. Kolesterol darah meningkat
Kolesterol darah berhubungan dengan obesitas pada masa anak-anak,
khususnya obesitas sentral/viseral. Hal ini terjadi dengan adanya peningkatan
kolesterol LDL dan penurunan HDL. Ini saling berhubungan pada masa anak-anak
dan akan meningkat searah dengan peningkatan usia .
3. Penyakit jantung
Pada anak-anak yang menderita obesitas, mayoritas pada saat remaja akan
terbentuk garis-garis lemak (fatty sreaks) pada saluran pembuluh darah arteri. Dan
pada saat usia yang lebih dewasa, terbentuk plak dan dimulainya kalsifikasi. Hal ini
menyebabkan terhambatnya aliran darah yang menuju ke jantung ataupun otak
sehingga menyebabkan kehancuran pembuluh darah arteri atau atherosklerosis dan
terjadilah serangan jantung dan stroke .
4. Diabetes Melitus tipe 2
Diperkirakan 85% anak-anak yang terdiagnosa DM tipe 2 adalah yang
mengalami obesitas. Diabetes tipe 2 menyerang pada mereka yang mengalami
obesitas dan kurang aktivitas serta memiliki riwayat keluarga yang diabetes. Anak-
anak dengan DM tipe 2 memiliki gejala DM yang klasik, seperti glukosa terdapat
dalam urin, keton di dalam darah, kehilangan berat badan, selalu merasa haus dan
poliurinaria, jadi sering gejala ini tidak terdeteksi. Penurunan berat badan sulit untuk
dideteksi karena berhubungan dengan kelebihan berat badan dan anak-anak yang
obesitas menganggap pengurangan berat badan bukan karena DM .
5. Gangguan Pernafasan
M.A. Rodrigues menemukan bahwa anak- anak dengan BMI diatas persentil ke 85
telah mengalami kenaikan resiko terkena asma. Pada anak- anak obesitas,
kelebihan lemak pada perut dapat menganggu kerja paru-paru karena dapat
membatasi gerakan diafragma. Pada anak-anak dengan obesitas sering terjadi
sleep apnea (gangguan nafas selama tidur). G. B. Mallory menemukan bahwa 5%
pasien yang kelebihan berat badan mengalami sleep apnea.
Penyebabnya adalah penebalan jaringan lemak di daerah dinding dada dan perut
yang menggangu pergerakan dinding dada dan diagfragma, sehingga terjadi
penurunan volume dan perubahan pola ventilasi paru serta meningkatkan beban
kerja otot pernafasan. Penurunan tonus otot dinding dada yang disertai penurunan
saturasi oksigen dan peningkatan kadar CO2, serta penurunan tonus otot yang
mengatur pergerakan lidah, menyebabkan lidah jatuh ke arah dinding belakang
faring yang mengakibatkan obstruksi saluran nafas dan menyebabkan tidur gelisah,
sehingga anak rewel pada pagi harinya .
6. Penyakit hati
7. Gangguan Psikososial
Obesitas pada masa anak beresiko tinggi menjadi obesitas pada masa dewasa
dan berpotensi mengalami berbagai penyebab kesakitan dan kematian antara lain
seperti penyakit kardiovaskuler, diabetes mellitus, dan lain-lain. Dampak lain yang
perlu diperhatikan adalah dampak terhadap perkembangan psikososial. Pada anak
obesitas sering didapatkan kurangnya rasa ingin bermain dengan temannya,
persepsi diri yang negatif, maupun rendah diri karena merasa berbeda dengan anak
lain sehingga menjadi bahan ejekan. Perlakuan tersebut menyebabkan anak
obesitas mudah mengalami gangguan psikososial .
Referensi :
Behrman, dkk. 2000. Nelson Textbook of Pediatrics 15/E. Philadelphia: W.B Saunders
Company
Brown, Judith E. 2005. Nutrition Through The Life Cycle. USA: Thomson Wadsworth
Daniel, Stephen R. 2006. The Consequences of Childhood Overweight and Obesity. Vol.
16/ No.1/ Spring 2006. Available on: www.futureofchildren.org diakses tanggal 9
Desember 2012 jam 09.00 WIB
Laporan Riset Kesehatan Dasar Provinsi Jawa Timur.2010.Jakarta: Badan Peneltian dan
Pengembangan Kesehatan DepKes RI
Rochmawati, dkk. 2012. Makalah The Risk Being Obese During Infant And Childhood.
Malang : Brawijaya University.
Sizer, Frances dan Ellie Whitney. 2006. Nutrition Concepts and Controversies. 10th
edition. America: Thomson Learning
Diposkan oleh lisana shidiq aliya di 00.35
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke
Pinterest
2 komentar:
1.
Balas
2.
Balas
Arsip Blog
2013 (12)
o Mei (4)
o Maret (4)
o Januari (4)
Goo Greeeeeeeeennn!! Green Tea I Mind ^0^
Wanita = Asset, Anak Perempuan = Investasi
Keracunan makanan pokok??Kekenyangan kalik :p
Ibu-ibuu..bapak-bapaak...anak gendut imut,lucu, ...
2012 (10)
Lisana Shidqin Aliya