You are on page 1of 18

Peran Anatomi pelvis pada proses kehamilan

Raemon Alexandro Mau


(102013297)
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Jl. Arjuna Utara No. 6 Jakarta Barat 11510
Telephone: (021) 5694-2061, fax: (021) 563-1731
Raemon.2013fk297@civitas.ukrida.ac.id

Pendahuluan

Tulang panggul merupakan organ penting dalam proses persalinan. Tulang-tulang


panggul terdiri dari susunan beberapa tulang yang membentuk rongga panggul. Fungsinya,
sebagai jalan yang harus dilalui oleh janin ketika akan lahir secara alami. Tulang panggul
sangat menentukan mulus-tidaknya suatu persalinan. Setiap wanita memiliki bentuk panggul
yang berlainan. Bentuk panggul ada empat jenis, yaitu panggul ginekoid, android, platipeloid,
dan anthropoid. Sebenarnya, bentuk panggul apapun tidak mempengaruhi besar-kecilnya
ukuran panggul. Jika ukuran panggul normal, janin dapat melaluinya. Namun umumnya
bentuk panggul ginekoid akan membantu memudahkan kelahiran bayi.

Pelvis

Gambar 1. Panggul tampak anterior.1 Gambar 2. Panggul tampak posterior.1

Pelvis adalah daerah batang tubuh yang berada di sebelah dorsokaudal terhadap
abdomen dan merupakan daerah peralihan dari batang tubuh ke ekstremitas inferior. Organ
yang berada dalam rongga panggul adalah alat-alat yang terletak di dalam rongga panggul dan
terfiksasi di dalam rongga tersebut. Organ-organ tersebut terdiri dari: colon sigmoideum,
rectum, vesica urinaria, prostat (pada laki-laki), vesicula seminalis (pada laki-laki), uterus dan
adnexa (tuba dan ovarium), dan vagina.1

Bagian Panggul Yang Keras

Bagian keras dari panggul wanita terbentuk oleh tulang panggul. Tulang panggul
merupakan sebuah corong, bagian atas yang lebar disebut panggul besar (pelvis major),
sedangkan bagian bawah (pelvis minor) untuk menentukan bentuk jalan lahir.2

1
Tulang- tulang yang membentuk pelvis adalah:

1. Os coxae yang membentuk dinding anterior dan lateral panggul serta terdiri dari tiga
tulang, yaitu: os ilium, os ischium, dan os pubis.
2. Os sacrum dan ossa coccyges yang membentuk dinding dorsal panggul.2

Tulang Pangkal Paha (Os Coxae)

Tulang pangkal paha ada 2 buah. Tulang pangkal paha terdiri dari 3 buah tulang yang
berhubungan dengan yang lainnya pada acetabulum. Tulang tersebut adalah tulang usus (os
ilium), tulang duduk (os ischium) dan tulang kemaluan (os pubis).2

Tulang Usus (Os Ilium)

Tulang usus merupakan tulang terbesar panggul yang membentuk bagian atas dan
belakang panggul. Batas atas yang tebal disebut crista illiaca. Ujung depan maupun belakang
dari crista illiaka menonjol disebut spina iliaca anterior superior dan spina iliaka posterior
superior. Tonjolan tulang di bawah spina illiaca anterior superior disebut spina illiaca anterior
inferior dan sebelah bawah spina illiaca posterior superior terdapat spina illiaka posterior
inferior. Di bawah spina illiaka posterior inferior terdapat tekik atau cekungan yang disebut
incisura iskhiadika major. Garis yang membatasi panggul besar dan panggul kecil disebut
linea inominata atau linea terminalis.2

Tulang Duduk (Os Ischium)

Tulang duduk terletak di sebelah bawah tulang usus, pinggir belakangnya berduri
disebut spina ischiadica. Di bawah spina ischiadica terdapat incisura ischiadica minor. Bagian
pinggir bawah tulang duduk sangat tebal, yang dapat mendukung berat badan pada saat
duduk, disebut tuber ischiadicum. Tuber ischiadicum merupakan ukuran melintang dari pintu
atas panggul.2

Tulang kemaluan (Os Pubis)

Tulang kemaluan terletak di sebelah bawah dan depan dari tulang usus yang disebut
dengan tulang duduk. Tulang ini membatasi sebuah lubang yang terdapat dalam tulang
panggul, lubang ini disebut foramen obtoratorium.

Ramus superior ossis pubis merupakan tulang kemaluan yang berhubungan dengan
tulang usus. Sedang yang berhubungan dengan tulang duduk disebut ramus inferior ossis
pubis. Ramus inferior kiri dan kanan membentuk arcus pubis. Arkus pubis normal akan
membentuk sudut 90-100o.2

Tulang Kelangkang (Os Sacrum)

Tulang kelangkang ada 1 buah. Tulang kelangkang merupakan tulang yang berbentuk
segitiga yang melebar di atas dan meruncing ke bawah. Tulang kelangkang terletak di sebelah

2
belakang antara kedua tulang pangkal paha. Kiri dan kanan dari garis tampak 5 buah lubang
yang disebut foramen sacralia anterior. Crista sacralis merupakan deretan cuat-cuat duri yang
terdapat di garis tengah tulang kelangkang. Bagian atas dari sakrum yang berhubungan
dengan 5 ruas tulang pinggang dan menonjol ke depan disebut promontorium. Jarak antara
promontorium dan pinggir atas simfisis merupakan ukuran muka belakang dari pintu atas
panggul. Ke samping tulang kelangkang berhubungan dengan tulang pangkal paha melalui
articulasio sacroilliaca. Ke bawah tulang kelangkang berhubungan dengan tulang tungging.2

Tulang Tungging (Os Coccygis)

Tulang tungging ada 1 buah. Tulang tungging berbentuk segitiga dan terdiri dari 3-5
ruas, tulang yang bersatu. Pada saat persalinan, ujung tulang tungging dapat ditolak sedikit ke
belakang, sehingga ukuran pintu bawah panggul bertambah besar.

Di bawah terdapat artikulasio sakro-koksigea yang menghubungkan os sakrum dan os


koksigis. Artikulasio sacro-iliaca yang menghubungkan os sacrum dengan os ilium.

Pada wanita, di luar kehamilan artikulasio ini hanya memungkinkan pergeseran


sedikit, tetapi pada kehamilan dan waktu persalinan dapat bergeser lebih jauh dan lebih
longgar, misalnya ujung coccygis dapat bergerak kebelakang sampai sejauh lebih kurang 2,5
cm.2

Pelvis major (Pelvis Spurium)

Pelvis mayor adalah bagian pelvis yang terletak di atas linea terminalis, disebut juga
false pelvis. Pelvis mayor terletak cranial terhadap aperture pelvis superior (aditus pelvis).
Pelvis mayor melindungi isi abdomen dan setelah kehamilan bulan ketiga, membantu
menyokong uterus.

Selama stadium awal persalinan pelvis mayor membantu menuntun janin masuk ke
pelvis minor. Pelvis mayor ke arah ventral dibatasi dinding abdomen, kearah lateral oleh fossa
iliaca dextra dan fossa iliaka sinistra, dan kearah dorsal oleh vertebra lumbal dan sacral.3

Pelvis Minor (Pelvis Verum)

Pelvis minor (true pelvis) adalah bagian pelvis yang terletak dibawah linea terminalis,
dan berada di bawah pintu atas panggul (linea ileopectinea) yang mempunyai peranan penting
dalam obstetric dan harus dapat dikenal dan dinilai sebaik-baiknya untuk dapat meramalkan
dapat dan tidaknya bayi melewatinya. Bidang atas saluran ini, normal berbentuk hampir bulat,
disebut pintu atas panggul (pelvic inlet). Bidang bawah saluran ini tidak merupakan suatu
bidang seperti pintu atas panggul, akan tetapi terdiri dari dua bidang disebut pintu bawah
panggul (pelvic outlet).

Pelvis minor berada antara aperture pelvis superior dan aperture pelvis inferior (exitus
pelvis). Pelvis minor dibatasi oleh permukaan dalam os coxae, os sacrum, dan os coccygis. Ke

3
bawah dibatasi oleh diaphragma pelvis. Dan merupakan saluran tulang yang harus dilalui oleh
janin pada proses persalinan.3

Gambar 3. Pelvis Major dan Pelvis Minor3

Bentuk-bentuk Panggul Wanita

Gambar 4. Jenis-jenis panggul.2

Ginekoid
Pelvis ini adalah pelvis yang ideal untuk persalinan. Pintu Atas Panggul ini
berbentuk bulat. Spina ischiadicum yang bulat dan menonjol atau melebihi batas,
incisura ischiadica yang bulat, dan subpubis (arkus pubis) merupakan suatu lengkung
yang lebar dengan sudut 90o. Dinding sampingnya lurus dan sakrumnya pararel
dengan simfisis pubis.4
4
Android
Pelvis ini lebih sering di temukan pada pelvis pria, sehingga umumnya dikenal
sebagai pelvis pria. Pintu Atas Panggul berbentuk seperti hati atau segitiga. Panggul
ini mempunyai spina iskium yang menonjol serta melewati batas sehingga mengurangi
diameter transversal. Incisura ischiadica yang sangat melengkung dan sempit. Arkus
pubis sempit dengan sudut kurang dari 90o. Dinding samping pelvis biasanya
konvergen. Pelvis ini pelvis yang berat sehingga menyulitkan proses kelahiran melalui
vagina.4
Antropoid
Pintu Atas Panggul berbentuk bulat panjang atau oval. Spina isciadika yang
menonjol tapi tidak melebihi batas. Incisura isciadika yang sangat lebar. Arkus pubis
yang lebar. Dinding sampingnya sering agak konvergen. Bentuk pelvis ini
memungkinkan posisi posterior fetus. Pelvis ini adekuat untuk kelahiran per vagina
jika ukurannya besar.4
Platipeloid

Pelvis tipe ini tidak secara khusus kondusif untuk kelahiran per vagina. Pintu
Atas Panggul Datar. Spina isciadika panggul ini menonjol. Tapi karena karakteristik
mendatar jadi penonjolan tidak berpengaruh. Incisura isciadika dan sudut sub pelvis
lebar. Dinding depan sedikit konvergen. Arkus pubis cukup lebar. Pelvis ini paling
lebar di antara tipe-tipe pelvis.4

Organ dalam Rongga Panggul

1. Colon sigmoideum
Merupakan bagian dari intestinum crassum atau usus besar. Mulai pada
aperture pelvis superior dan merupakan lanjutan colon descendens. Colon ini
tergantung ke bawah ke dalam cavitas pelvis dalam bentuk sebuah lengkung. Colon
sigmoideum beralih menjadi rectum di depan os sacrum.5
2. Rectum
Rectum adalah bagian terminal dari intestinum crasum yang merupakan
kelanjutan dari colon sigmoideum. menghubungkan intestinum majus dengan anus.
Letaknya berada dalam rongga pelvis didepan os sacrum dan os coccygis. Rectum
terletak di linea mediana sebelah anterior dari sacrum.5

3. Vesica Urinaria
Vesicae mengarah ke depan dan terletak di belakang pinggir atas symphysis
pubis. Apex vesciae dihubungkan dengan umbilicus oleh ligamentum umbilicale
medianum.
Vesicae, menghadap ke posterior dan berbentuk segitiga. Sudut superolateralis
merupakan tempat muara ureter, dan sudut inferior merupakan tempat asal uretra.
Kedua duktus deferens terletak berdampingan di facies posterior vesicae dan
memisahkan vesicula seminalis dextra dan sinistra. Bagian atas fascies posterior

5
diliputi oleh peritoneum dan pada bagian bawahnya dipisahkan dari rectum oleh
ductus deferens, vesicular semunalis, dan fascia rectovesicalis. Pada basis juga
terdapat area tunica mucosa yang meliputi permukaan dalam basis tersebut yang
dinamakan trigonum vesicae lieutaudi. Sudut superior dari trigonum ini merupakan
tempat muara ureter sinistra dan ureter dextra dan sudut inferiornya orificium urethra
interna.
Vesicae diliputi peritoneum dan berbatasan dengan lengkung ileum atau colon
sogmoideum. Bila vesica urinaria terisi, bentuknya menjadi lonjong, fascies
superiornya membesar dan menonjol ke atas, ke dalam cavitas abdominalis. Fascies
inferolateralis di bagian depan berbatasan dengan pubis. Lebih keposterior, facies
tersebut berbatasan di atas dengan m. obturatorius internus dan di bawah dengan m.
levator ani.5

4. Prostat pada pria


Dalam kedaaan normal prostat berukuran kira-kira sebesar kenari. Letaknya
mengelilingi uretra pars prostatika dan diantar leher kandung kemih serta diafragma
urogenitalis. Apeks prostat terletak diatas sfingter uretra eksterna kandung kemih.
Dianterior berbatasan dengan symphysis pubis namun dipisahkan oleh lemak
ekstraperitoneal pada rongga retropubis. Di posterior, prostat dipisahkan dari rektum
oleh facia denonvilliers.
Struktur: prostat terdiri dari lobus anterior, posterior, medial dan lateral. Pada
pemeriksaan rektal bisa teraba sulkus medial posterior diantar kedua lobus lateral.
Lobus-lobus prostat mengandung banyak kelenjar yang mensekresi basa yang
ditambahkan pada cairan semen saat ejakulasi. Kelenjar prostat membuka ke sinus
prostatikus. Duktus ejakulatorius yang mengalirkan cairan dari vesikula seminalis dan
dari vas, memasuki bagian atas prostat dan kemudian ke uretra pars prostatika.
Pasokan darah: dari a.vesikalis inferior (cabang a.iliaca interna). Pleksus vena
prostatika terletak diantar kapsul prostat dan selubung fibrosa luar. Pleksusu ini
menerima darah dari v.dorsalis penis dan mengalirkannya ke v.iliaca interna.5
5. Vas deferen pada pria
Vas deferens membawa sperma dari epididimis menuju duktus ejakulatorius
dan kemudian dialirkan ke uretra. Vas keluar dari kauda epididimis dan melalui
kanalis ingualis menuju anulus profunda, disebelah bawah dinding lateral pelvis
hampir menuju ke tuberositas ischiadica dan belok ke arah medial mencapai basis
kandung kemih dimana kemudian aluran ini bergabung dengan duktus dari vesikula
seminalis membentuk duktus ejakulatorius.5
6. Vesicula seminalis pada pria
Vesikula seminalis terdiri dari saluran berlobul yang terletak di
ekstraperitoneal dibasis kandung kemih disebelah lateral vas deferens.5
7. Uretra pada pria
Panjangnya kira-kira 20 cm (wanita 4cm). Dibagi menjadi 3 bagian.
Uretra pars prostatika (3 cm): memiliki peninggian yang memanjang (lipatan
uretra) pada dinding posteriornya. Di tiap sisi lipatan ini terdapat lekukan

6
dangkal, sinus prostatikus, yang menandai titik drainase dari 15-20 duktus
prostatikus. Utrikulus prostatikus adalah traktus buntu dengan panjang 5 mm
yang membuka ke suatu eminentia. Duktus ejakulatorius membuka dikedua
sisi utrikulus.
Uretra pars membranosa (2 cm): terletak di diafragma urogenitalis dan
dikelilingi oleh sfingter uretra eksterna (uretra sfingter).
Uretra pars penis (15 cm): melalui korpus spongiosum penis menuju ke meatus
uretra eksterna.5
8. Uterus pada wanita
Struktur: ukuran uterus normal 8 cm pada wanita nulipara. Uterus terdiri atas:
fundus (terletak di atas tuba falopii), korpus, dan serviks. Serviks terbenam dalam
dinding anterior vagina sehingga dibagi menjadi bagian supravaginalis dan vaginalis.
Kavitas interna serviks berhubungan dengan kavitas korpus pada os interna dan
dengan vagina pada os eksterna. Tuba fallopi terletak pada tepi bebas ligamentum
latum dan berfungsi membawa ovum dari ovarium menuju kornu uteri. Tuba dibagi
menjadi: par infudibulum, ampula, istmus, dan interstitial. Uterus terdiri atas dinding
otot yang tebal (miometrium) dan dilapisi oleh membrana mukosa (endometrium).
Endometrium mengalami perubahan siklik yang nyata selama menstruasi.
Batas-batas: uterus dan serviks berbatasan dengan kavum uterovesikalis dan
permukaan atas kandung kemih di anterior. Kavum rekto-uterina (douglasi), meluas ke
bawah sejauh forniks posterior vagina, merupakan batas posteriornya. Ligamentum
latum adalah batas lateral utama dari uterus.
Posisi: pada sebagian besar wanita, uterus terletak anteversi, yaitu aksisi
serviks melengkung kedepan pada aksisi vagina. Pada sebagian wanita uterus terletak
retroversi.
Pasokan darah: terutama dari a.uterina (cabang a.illiaca interna). Arteri ini
berjalan dalam ligamentum latum dan setinggi os interna menyilang uretra pada sudut
kanan untuk mencapai dan memasok darah ke uterus sebelum melakukan anastomosis
dengan a.ovarika (cabang aorta abdominalis).
Drainase limfatik: pembuluh limfe dari fundus menyertai a.ovarika dan
mengalir menuju kelenjar getah bening para-aorta. Pembuluh limfe dari korpus dan
serviks mengalir ke kelenjar getah bening iliaca interna dan eksterna.5
9. Ovarium pada wanita
Masing-masing ovarium mengandung sejumlah folikel primordial yang
berkembang saat awal kehidupan fetus dan menunggu saat pematangan menjadi ovum.
Selain produksi ovum, ovarium juga bertanggung jawab menghasilkan hormon
seksual. Tiap ovarium dikelilingi kapsula fibrosa, yang disebut tunika albugenia.
Perlekatan: ovarium terletak disebelah dinding samping pelvis dan ditahan
pada posisi ini oleh dua struktur: ligamentum latum yang melekat ke ovarium sebelah
posterior oleh mesovarium dan ligamentum ovarika yang menahan ovarium ke kornu
uterus.
Pasokan darah: dari a.ovarika (cabang aorta abdominalis). Drainase vena
menuju v.kava inferior sebelah kanan dan v.renalis sinistra disebelah kiri.

7
Drainase limfatik: menuju kelenjar getah bening para-aorta.5
10. Tuba Fallopi pada wanita
Berfungsi sebagai saluran yang membawa ovum yang dilepaskan ovarium ke
dalam uterus.6
11. Vagina pada wanita
Panjangnya anatar 8-12 cm (lihat gambar 7). Vagina adalah saluran berotot
yang berjalan ke arah atas dan belakang dari orifisium vagina. Serviks menonjol ke
aspek anterior atas vagina dan membentuk forniks anterior, posterior, serta lateral.
Limfe dari vagina bagian atas mengalir ke kelenjar getah bening inguinalis
superfisialis. Pasokan darah vagina didapat dari a.vaginalis (cabang a.illiaca interna)
dan cabang vaginalis a.uterina.5

Gambar 7: alat-alat didalam rongga pelvis pada wanita.

Bagian Panggul Yang Lunak

Bagian panggul yang lunak terdiri dari otot-otot dan ligamen yang meliputi dinding
panggul sebelah dalam dan yang menutupi panggul sebelah bawah. Bagian yang membentuk
dasar panggul disebut diafragma pelvis.3

Diafragma pelvis terdiri dari:

Pars Muskularis
Pars Membranosa
Regio Perineum

8
Pars Muskularis

Muskulus levator ani

Otot ini merupakan penyangga dasar panggul yang paling kuat. Otot ini membentuk
lembaran otot yang lebar dari bagian belakang pubis ke sacrum dan coccygis dengan
membentang sampai dinding lateral dinding pelvis. Dari dinding samping, levator ani berjalan
ke bawah dan ke dalam untuk bertemu di bagian tengah. Uretra, vagina dan rectum berjalan
lewat lembaran otot ini.3

Muskulus levator ani terletak agak ke belakang dan merupakan suatu sekat yang
ditembus oleh rektum. Muskulus levator ani kiri dan kanan terdiri dari 3 bagian yaitu:

Muskulus pubococcygeus
Merupakan otot yang paling penting di antara semua otot dasar pelvis. Otot ini
merupakan otot yang mengelilingi dan memperkuat uretra, vagina dan rectum.
Otot ini juga merupakan penentu miksi dan defekasi.3
Muskulus illiococcygeus
Otot ini berasal dari linea alba pada permukaan dalam masing-masing os
illium dari masing-masing spina ischiadica, serta berjalan ke belakang ke os
coccygis.3
Musculus ischiococcygeus
Berasal dari masing-masing spina ischiadika kemudian berlanjut ke bagian atas
coccygis dan tepi bawah sacrum. Dilanjutkan ke posterior, sehingga
diaphragma pelvis hampir tertutup. Otot-otot ini membantu menstabilkan
articulatio sacroiliaca dan articulatio sacrococcygea.3

Muskulus Transversus Perinea Superfisialis

Otot ini berasal dari permukaan dalam masing-masing tuber isciadika dan berjalan
transversal melintasi pintu keluar pelvis. Serabut-serabut dari masing-masing otot akan
menyatu dan menyilang dengan jaringan superfisial corpus perinei. Musculus transversus
perinea suferfisialis sama halnya seperti musculus bulbokavernosus berfungsi untuk
menopang muskulus levator ani yang terletak lebih dalam.2

Pars Membranosa

Pars membranosa yaitu diafragma urogenital. Antara muskulus pubococcygeus kiri


kanan terdapat celah berbentuk segitiga yang disebut hiatus urogenitalis yang tertutup oleh
sekat yang disebut diafragma urogenitalis. Sekat ini menutupi pintu bawah panggul di sebelah
depan dan ditembus oleh uretra dan vagina.2

Regio Perineum

9
Regio perineum merupakan bagian permukaan dari pintu bawah panggul. Daerah ini
terbagi menjadi 2 bagian, yaitu:

Regio analis, di sebelah belakang. Pada regio analis terdapat muskulus spincter
eksternus yang mengelilingi anus bagian bawah.
Regio urogenitalis, pada regio urogenitalis terdapat muskulus ischiokavernosus dan
muskulus transversus perinei superfisialis.

Ligamen-ligamen yang penting adalah ligamen sacro illiaka, ligamen sacro spinosum
dan ligamen sacro tuberosum.3

Ligamen-Ligamen Panggul

Gambar 3. Pelvis dan ligament.4

Ligamen sacrospinosum
Ligamentum sacrospinosum menghubungkan sacrum dengan spina ischiadica.
Ligamentum sacrospinosum terentang dari bagian lateral sacrum dan coccygis ke
spina ischiadica. Ligamentum sacrospinosum membentuk dinding posterior dari pintu
bawah panggul.
Fungsi utamanya adalah untuk mencegah rotasi posterior dari tulang pangkal
paha sehubungan dengan sakrum. Kelemahan dari ligamentum bersama dengan
ligamentum sacrotuberous memungkinkan untuk rotasi posterior terjadi.4

Ligamen sacrotuberosum
Ligamentum sacrotuberosum mengikat sacrum dengan tuber ischiadicum.
Ligamentum sacrotuberosum terbentang dari bagian lateral sacrum dan coccygis
menuju tuberositas ischiadica. Ligamen sakrospinosum dan ligamen sakrotuberosum
bersama dengan ligamen sakro-illiaka, mengikat sakrum dan koksigis ke os. Dan

10
mencegah pergerakan berlebihan dari sendi sakro-illiaka. Selain itu ligamentum ini
membentuk foramen ischiadika mayor & minor dengan insisura mayor dan minor.4

Ligamen Triangular
Ligamen ini berfungsi sebagai area pintu keluar pelvis. Selain itu juga
memperkuat servix vesicae urinariae karena ia meluas berjalan lurus melintasi arcus
pubis. Dua daerah triangular terletak di depan dan dibatasi oleh muskulus
ischiocavernosus dan muskulus transversus perinei.3
Selain ketiga ligamen tersebut, juga terdapat ligamen-ligamen yang terbentuk
dari penebalan facia pelvis yang di sebut dengan ligamen pelvis. Ligamen-ligaen
tersebut antara lain:
Ligamentum pubovesicales
Ligamen ini terlentang dari cervix vesika urinaria ke permukaan dalam
masing-masing corpus pubis. Ligamentum ini ikut membentuk ligamentum
pubocervicale. Ligamen pubovesicale ini berfungsi untuk memperkuat vesica
urinaria.4

Ligamentum cervicales transversum


Ligamen ini merupakan ligamen yang melekat pada fornix vagina dan
servix supravaginalis. Ligamen ini merupakan ligamen yang paling kuat
diantara ligamen pelvis.4
Ligamentum teres uteri
Ligamen yang berjalan dari anterior tepat di bawah cornu uteri dan tuba
fallopi membentuk huruf V lewat dinding abdomen dan canalis inguinalis
sebelum berinsersi pada kedua labium majus.4

Vaskularisasi Pelvis

Pembuluh nadi utama yang memasuki pelvis dapat dibedakan menjadi a.iliaca interna,
a.ovarica/a.testicularis (a.spermatica interna), dan a.sacralis media.6

Arteri Iliaca Interna

Arteri iliaca interna (a.hypogastrica) sebagian besar memberikan pendarahan pada


viscera pelvis dan regio glutea. Nadi ini merupakan cabang terminal a.iliaca communis.
Berdasarkan daerah vaskularisasinya a.iliaca interna terbagi menjadi:

R. parietalis

Iliolumbalis, terbagi menjadi r. iliacus (memperdarahi m.iliacus dan ilium) dan


r. lumbalis (memperdarahi m.psoas dan m.quadratus lumborum).6
A. sacralis lateralis, nadi ini memberikan rr. spinals untuk memperdarahi
medulla spinalis dan m.piriformis.6

11
A. obturatoria, memperdarahi otot-otot bagian tungkai. Dalam rongga panggul
memberikan cabang-cabang: r. musculare, a.nutrien untuk ilium dan r. pubicus
a.epigastrica inferior sisi lain cabang a.iliaca externa.6
A. glutea superior, terletak dalam rongga panggul melalui foramen ischiadica
major, di atas m.piriformis dan memperdarahi otot-otot gluteus.6
A. glutea inferior, memperdarahi m.piriformis, m.coccygeus, m.levator ani,
dan mm.glutei.6
A. pudenda interna, memperdarahi m.ischiocavernosus dan
m.bulbocavernosus, serta prostat.6

Ramus visceralis

A. umbilicalis, memperdarahi aspek cranial vesica urinaria pada wanita; ductus


deferens pada laki-laki.6
A. vesicalis superior, memperdarahi aspek cranial vesica urinaria.6
A. vesicalis inferior, pembuluh darah ini hanya terdapat pada laki-laki. Memperdarahi
vesica urinaria, vesicula seminalis, vesica urinaria, dan prostat.6
A. deferentialis, pada umumnya dipercabangkan dari a.umbilicalis dan memperdarahi
vesicula seminalis, fundus vesica, ureter dan ductus deferens.6
A. uterina, terbagi menjadi dua, yaitu r.superior (memperdarahi fundus dan corpus
uteri) dan r.vagina (memperdarahi cervix dan vagina).6
A. vaginalis, memperdarahi permukaan anterior dan posterior vagina, bagian
posteroinferior vesica urinaria, dan pars pelvica ureter.6
A. rectalis media, memperdarahi vesicula seminalis, prostat, dan rectum.6

Arteri Ovarica

Merupakan cabang aorta abdominalis yang terletak di bawah arteri renalis, di atas
arteri mesenterica inferior dan memperdarahi ovarium dan tuba uterina.6

Arteri Spermatica Interna

Merupakan cabang aorta abdominalis distal dan memperdarahi testis dan funiculus
spermaticus.6

Aa. Sacralis Media

Pembuluh darah ini kecil dan tunggal, dipercabangkan dari permukaan belakang aorta
abdominalis, proximalbifurcatio aorta.6

Pembuluh Balik

Pembuluh Darah Balik, pada rongga pelvis pada umumnya mengikuti pembuluh nadi
yang senama dan akhirnya bermuara ke vena cava inferior.6

12
Inklinasio panggul
Inkalinasio panggul adalah sudut yang terbentuk antara bidang yang melalui apertura
pelvis superior dengan bidang horizontal (pada keadaan normal sebesar 60o). Bagian di atas/
kranial terhadap apertura pelvis superior disebut sebagai pelvis spurium (pelvis major),
merupakan bagian bawah/kaudal daripada rongga abdomen.
Makna obstetriknya adalah untuk menahan alat-alat dalam rongga perut dan menahan uterus
yang berisi fetus yang terus bertambah besar secara bermakna mulai usia kehamilan bulan
ketiga. Bagian di bawah/kaudal terhadap apertura pelvis superior disebut sebagai pelvis
verum (pelvis minor), merupakan rongga panggul yang sangat menentukan kapasitas untuk
jalan lahir bayi pada waktu persalinan (verum=sebenarnya, disebut juga true pelvis).1
Pintu Atas Panggul

Disebut pelvis spurium atau false pelvis atau pelvis semu. Terletak di atas apertura
pelvis superior (pintu atas panggul) dan merupakan bagian bawah rongga abdomen.

Pelvis major merupakan pintu masuk panggul (pelvic brim) dan berfungsi:

Menahan alat-alat dalaman rongga perut


Menahan uterus sejak usia kehamilan 3 bulan.

Gambar 4. Diameter pintu atas panggul.5

Batas batas
Dorsal: Promontorium dan os sakrum
Lateral: Linea terminalis (inominata)
Anterior: Ramus horizontal pubis dan simfisis pubis

13
Janin pertama-tama harus masuk ke dalam pintu atas panggul. Pada panggul ginekoid
yang normal, pintu atas panggul membentang dari bagian posterior puncak simpisis pubis
kemudian ke promontorium. Pintu atas panggul merupakan suatu bidang yang dibentuk oleh
promontorium corpus vertebrae sacral 1, linea innominata (terminalis) dan pinggir atas
simfisis.5

Diameter diameter Pintu Atas Panggul


1. Diameter-diameter AnteroPosterior
a. Conjugata anatomic adalah jarak antara pertengahan promomtorium dengan
pertengahan crista pubica (permukaan atas os pubis). Ukurannya adalah 11,5
cm. Diameter ini tidak mempunyai arti obstetric yang penting.5
b. Conjugata obstetrika adalah jarak antara pertengahan promontorium dengan
margo posterior superior sympisis pubis. Titik pada os pubis ini, yang
menonjol ke belakang ke dalam cavum pelvis, berada kurang lebih 1 cm
dibawah crista pubica. Ukuran conjugata obstetrica lebih kurang 11.0 cm.
Diameter ini adalah diameter anteroposterior yang penting karena harus
dilewati oleh janin.5
c. Conjugata diagonalis adalah jarak antara angulus subpubicus dengan
pertengahan promontorium. Ukurannya 12.5 cm. Diameter ini pada pasien
dapat diukur secara manual dan mempunyai arti klinis yang penting karena jika
ukurannya dikurangi 1.5 cm maka akan diperoleh perkiraan ukuran conjugata
obstetrica.5
2. Diameter transversa adalah jarak terbesar antara linea iliopectinea kanan-kiri dan
ukuran-ukurannya 13,5 cm.5
3. Diameter obliqua sinistra adalah jarak antara articulatio sacroiliaca sinistra dengan
eminetia iliopectinea dextra. Ukurannya lebih kurang 12.5 cm.5
4. Diameter obliqua dextra adalah jarak antara articulatio sacroiliaca dextra dengan
eminentia iliopectinea sinistra. Ukurannya lebih kurang 12.5 cm.5

Pintu Bawah Panggul

14
Gambar 5. Pintu bawah panggul.5

Pintu bawah panggul bukan merupakan bidang datar, tetapi tersusun atas dasar dua
bidang datar yang masing-masing berbentuk segitiga yaitu bidang yang dibentuk oleh garis
antara kedua buah tubera ossis ischii dengan ujung os sacrum dan segitiga lainnya yang
alasnya juga garis antara kedua buah tubera ossis ischii dengan bagian bawah simfisis. Pinggir
bawah simfisis berbentuk lengkung kebawah dan membentuk sudut (arcus pubis). Dalam
keadaan normal, besarnya sudut ini 90o atau lebih sedikit. Bila kurang sekali dari 90o maka
kepala janin akan lebih sulit dilahirkan karena memerlukan tempat lebih banyak ke dorsal.
Jarak antara kedua tubera ossis ischii adalah 10,5 cm.5

Diameter-diameter Pintu Bawah Panggul

1. Diameter AnteroPosterior
Jarak antara pinggir bawah symphisis pubis ke ujung os coccygis (11 cm).5
2. Diameter Transversa
Jarak antara tuber ischiadicum kanan dan kiri. (10,5 cm).5
3. Diameter Oblique

Jarak antara titik tengah ligamentum sacrotuberosum sampai batas os ischium dan os
pubis pada ramus ischiopubis sisi lain.5

Perbedaan Panggul Pria dan Wanita

15
Gambar 9.Perbedaan panggul pria dan wanita.4

Pria Wanita
PAP Jantung/Segitiga Oval/Bundar
Promontorium: Menonjol Promontorium: Tidak
menonjol
PBP Sempit Luas
Angulus Pubicus 70o 90-100o
Dinding Pelvis Major Curam Dangkal
Ukuran-ukuran Panggul Kecil Besar

Fungsi Panggul
Fungsi umum panggul wanita adalah sebagai berikut:
1. Bagian keras panggul wanita terdiri dari dan berfungsi:
a. Panggul besar (pelvis mayor) berfungsi untuk menyanggah isi abdomen
(perut)
b. Panggul kecil (pelvis minor) berfungsi untuk membentuk jalan lahir dan
tempat alat genitalia
5. Bagian lunak panggul wanita berfungsi:
a. Membentuk lapisan dalam jalan lahir
b. Menyanggah alat genetalia agar tetap dalam posisi yang normal saat hamil
maupun saat kala nifas
c. Saat persalinan.4

Hormon - Hormon yang Berperan dalam proses Oogenesis


Proses pembentukan oogenesis dipengaruhi oleh kerja beberapa hormon. Pada wanita
usia reproduksi terjadi siklus menstruasi oleh aktifnya aksis hipothalamus-hipofisis-ovarium.
Hipothalamus menghasilkan hormon GnRH (gonadotropin releasing hormone yang
menstimulasi hipofisis mensekresi hormon FSH (follicle stimulating hormone) dan LH
(lutinuezing hormon). FSH dan LH menyebabkan serangkaian proses di ovarium sehingga
terjadi sekresi hormon estrogen dan progesteron. LH merangsang korpus luteum untuk
menghasilkan hormon progesteron dan meransang ovulasi. Pada masa pubertas, progesteron
memacu tumbuhnya sifat kelamin sekunder. FSH merangsang ovulasi dan meransang folikel
untuk membentuk estrogen, memacu perkembangan folikel. Hormon prolaktin merangsang
produksi susu.6
Mekanisme umpan balik positif dan negatif aksis hipothalamus hipofisis ovarium.
Tingginya kadar FSH dan LH akan menghambat sekresi hormon GnRH oleh hipothalamus.
Sedangkan peningkatan kadar estrogen dan progesteron dapat menstimulasi (positif feedback,

16
pada fase folikuler) maupun menghambat (inhibitory/negatif feedback, pada saat fase luteal)
sekresi FSH dan LH di hipofisis atau GnRH di hipothalamus.

Kesimpulan

Tulang panggul merupakan sebuah corong, bagian atas yang lebar disebut panggul
besar (pelvis major), sedangkan bagian bawah (pelvis minor) untuk menentukan dapat dan
tidaknya bayi melewatinya. Janin pertama-tama harus masuk ke dalam pintu atas panggul.
Pintu atas panggul membentang dari bagian posterior puncak simpisis pubis kemudian ke
promontorium. Kemudian melalui pintu bawah panggul. Panggul sempit jika diameter
anteroposterior kurang dari 11 cm dan diameter transversa kurang dari 10,5 cm. Panggul yang
ideal untuk persalinan adalah tipe ginekoid.

Daftar Pustaka
1. Moore KL, Agur AR. Anatomi klinis dasar. Jakarta: Hipokrates; 2003.h.145-59.
2. Benson RC, Pernoll ML. Buku saku obstetri dan ginekologi. Edisi ke-9. Jakarta: EGC;
2009.h.211-3.
3. Manuaba IBG, Manuaba IAC, Manuaba IBGF. Pengantar kuliah obstetri. Jakarta:
EGC, 2007,h.78-82.
4. Sloane E. Anatomi dan fisiologi untuk pemula. Jakarta: EGC, 2003, h.353-8
5. Sherwood L. Fisiologi manusia dari sel ke sistem : Sistem pernapasan. 6th ed. Jakarta:
EGC, 2011, h.833-44.
6. Behrman RE, Kliegman RM, Arvin AM. Ilmu kesehatan anak Nelson. Ed.15. Jakarta:
EGC, 1999,h.688.

17
18

You might also like