Professional Documents
Culture Documents
ABSTRACT
Activated carbon from coffee dregs for TSS, BOD and COD removal of tapioca
industrial wastewater has been developed. The research aimed to know the quality of
activated carbon from dregs of coffee as adsorbent, consist of total rendemen, water
content, ashes content and iodium adsorption; to know about the optimum contact time and
optimum pH from activated carbon on reducing BOD, COD and TSS value from tapioca
industrial wastewater and also to know about the decrease percentage of BOD, COD and
TSS value using activated carbon from dregs of coffee. Activated carbon from dregs of
coffee are activated using HCl 0,1 N and carbonization at 350C in muffle furnace. Then,
activated carbon was contacted with the tapioca industrial wastewater and used on
decreasing BOD, COD and TSS value from tapioca industrial wastewater with contact
time varieties 0, 10, 30, 60, 90 and 120 minutes and at pH varieties of wastewater 4, 5, 6,
7, 8, 9 and 10. The decreasing of BOD value was measured by Winkler method,
decreasing of COD value measured by iodometric method and decreasing of TSS value
measured by gravimetric method. The result of the research showed that the activated
carbon produced characteristic consist of rendemen 14,55%; water content 3,4%; ashes
content 1,88% and iodium adsorption 750,25 mg/g. It is indicated that the activated carbon
that is got from dregs of coffee fulfill the criteria required by SNI No. 06-3730-1995. The
result of research also showed that the activated carbon from dregs of coffee could be used
for reducing the BOD, COD and TSS value in tapioca industrial wastewater at the
optimum contact time of 30 minutes and pH 7. The optimum percentage of activated
carbon from dregs of coffee in decreasing BOD value of tapioca industrial wastewater are
33,51%; COD value 78,96% and TSS value 61,05%.
22
Molekul, Vol. 5, No. 1, Mei 2010 : 22 - 32
zat beracun dan menciptakan media aktif dari ampas kopi sebagai adsorben
tumbuh kembang kuman (Nurhasan dan dapat mengadsorpsi ion besi pada air
Pramudyanto, 1991). Setiap ton ubi kayu minum sampai dengan 99,34% dan arang
yang diolah menjadi tapioka akan aktif dari ampas kopi juga mampu
menghasilkan limbah cair yang cukup mengadsorpsi logam merkuri sampai
besar yaitu sebesar 14-18 m3/ton ubi kayu 99%. Berdasarkan uraian diatas, arang
(Direktorat Jenderal Industri Kecil dan aktif yang berasal dari ampas kopi
Menengah, 2007). Kandungan bahan diharapkan dapat digunakan sebagai
organik yang tinggi dan padatan adsorben yang murah dan efisien dalam
tersuspensi yang terkandung dalam menurunkan kadar BOD, COD dan TSS
limbah cair industri tapioka adalah dalam air limbah industri tapioka.
sebesar 300-400 mg/L untuk BOD, 700- Tujuan penelitian ini adalah:
800 mg/L untuk COD dan 1000-1200 Mengetahui kualitas arang aktif dari
mg/L untuk TSS (Sulistiono, 1989). ampas kopi yang meliputi kualitas
Pengendalian limbah secara rendemen, kadar air, kadar abu dan daya
cermat dan terpadu harus dilakukan oleh serap terhadap iodium, Menentukan
pelaku industri agar limbah yang waktu kontak optimum dan pH optimum
dihasilkan dapat memenuhi baku mutu arang aktif ampas kopi dalam penurunan
limbah sehingga volume limbah, nilai BOD, COD dan TSS limbah cair
konsentrasi dan toksisitas kontaminan industri tapioka, dan Menentukan
limbah dapat diminimalkan. Penanganan persentase penurunan nilai BOD, COD
limbah industri pangan yang umum dan TSS limbah cair industri tapioka
digunakan adalah dengan kolam aerobik, menggunakan arang aktif ampas kopi.
koagulasi dan lumpur aktif (Jenie dan
Rahayu, 1993). Kelemahan dari metode METODE PENELITIAN
koagulasi dan lumpur aktif adalah Bahan dan Alat
dihasilkannya lumpur kimia (sludge) Bahan yang digunakan adalah
yang cukup banyak dan diperlukan limbah cair industri tapioka, ampas kopi
pengolahan lebih lanjut (Forlink, 2000 jenis kopi robusta, larutan HCl, MnSO4,
dalam Hidayat, 2007). Pemilihan KOH, KI, NaN3, Na2S2O3, FeCl3, CaCl2,
teknologi pengolahan juga harus MgSO4, H2SO4, KMnO4, K2Cr2O7,
disesuaikan dengan karakteristik limbah H2SO4 pekat, NaOH, buffer fosfat,
yang akan diolah sehingga dapat dicari indikator amilum dan akuades.
solusi terbaik dalam pengolahan limbah Alat-alat yang digunakan adalah
yang efisien dan murah (Setiadi, 2007). alatalat gelas laboratorium, muffle
Salah satu alternatif pengolahan furnace, desikator, oven, ayakan mekanis
limbah cair industri tapioka adalah 100 mesh, cawan porselin, kertas
dengan menggunakan arang aktif. Arang Whatman nomor 40, kertas saring, neraca
aktif dapat digunakan sebagai adsorben analitik, botol Winkler, pH-meter,
karena arang aktif bersifat sangat aktif penangas air, buret dan statif.
terhadap partikel yang kontak dengan
arang aktif tersebut (Sembiring, 2003). Prosedur Penelitian
Arang aktif memiliki ruang pori yang Pembuatan arang aktif
sangat banyak dengan ukuran tertentu Ampas kopi dikeringkan dengan
yang dapat menangkap partikel yang dijemur di bawah sinar matahari, setelah
sangat halus dan menjebaknya disana. kering ampas kopi direndam dalam
Penelitian pendahuluan yang larutan pengaktif HCl 0,1 M selama 48
dilakukan Lubis dan Nasution (2002), jam dan ditiriskan, kemudian dicuci
menjelaskan bahwa penggunaan arang dengan aquades sampai netral. Ampas
23
Optimasi Penurunan Nilai BOD, COD dan TSS ... (Irmanto dan Suyata)
24
Molekul, Vol. 5, No. 1, Mei 2010 : 22 - 32
(Co C1)
% penurunan = 100%
Penentuan pH optimum Co
Air limbah industri tapioka dimana :
diambil sebanyak 100 mL dikontakkan Co = konsentrasi awal parameter
dengan 0,1 gram arang aktif pada waktu C1 = konsentrasi akhir parameter
kontak optimum dan diujikan dengan
variasi pH 4, 5, 6, 7, 8, 9 dan 10 HASIL DAN PEMBAHASAN
menggunakan HCl dan NaOH. Larutan Karakterisasi Arang Aktif
kemudian dianalisis nilai BOD, COD Karakterisasi arang aktif
dan TSS. dimaksudkan untuk mengetahui kondisi
sebenarnya dari arang aktif sehingga
Penentuan nilai BOD, COD dan TSS diharapkan arang aktif dari ampas kopi
dalam air limbah industri tapioka pada mampu berfungsi dengan baik.
berbagai variasi waktu kontak dan pH Karakterisasi arang aktif dapat
optimum setelah diolah (treatment) diperlihatkan melalui beberapa pengujian
dengan arang aktif mutu arang aktif meliputi penentuan
a. Masing-masing parameter dianalisis rendemen, kadar air, kadar abu dan daya
sesuai dengan metode analisis. serap terhadap iodium. Besarnya nilai
b. Pengukuran dilakukan secara duplo. karakterisasi arang aktif amaps kopi
Penentuan persentase penurunan kadar dapat diperlihatkan pada Tabel 1.
masing-masing parameter.
Tabel 1. Karakterisasi arang aktif
Hasil Analisis Arang Standar Mutu Arang Aktif
Parameter
Aktif SNI No. 06-3730-1995
Rendemen 14,55% -
Kadar Air 3,4% Maksimum 15%
Kadar Abu 1,88% Maksimum 10%
Daya Serap Terhadap
750,25 mg/g Minimum 750 mg/g
Iodium
Besarnya rendemen arang aktif kecil karena dihasilkan tar dalam jumlah
menunjukkan jumlah arang aktif yang yang banyak.
dihasilkan setelah melalui proses aktivasi Penetapan kadar air bertujuan
dan karbonisasi. Rendemen arang aktif untuk mengetahui sifat higroskopis arang
yang dihasilkan relatif kecil, yaitu aktif. Kadar air hasil penelitian relatif
sebesar 14,55%. Rendemen arang aktif kecil, yaitu sebesar 3,4%, kadar air ini
yang rendah dapat disebabkan oleh telah memenuhi standar kualitas arang
jumlah udara saat karbonisasi, ukuran aktif berdasarkan SNI No. 06-3730-1995
bahan baku dan suhu akhir karbonisasi. yaitu maksimum 15% untuk arang aktif
Ukuran bahan yang terlalu kecil berbentuk serbuk. Kadar air yang
memungkinkan kehilangan arang dalam diperoleh menunjukkan bahwa
jumlah yang relatif banyak karena kandungan air terikat bahan baku yang
banyak dihasilkan abu, sedangkan ukuran dikarbonisasi lebih dahulu keluar
bahan yang terlalu besar menyebabkan sebelum diaktivasi. Kadar air yang
kurang meratanya pengarangan sehingga rendah akan meningkatkan mutu arang
tidak semua bahan dapat terkarbonisasi karena meningkatkan daya serap terhadap
secara sempurna. Suhu akhir karbonisasi gas atau cairan karena dengan semakin
mempengaruhi jumlah rendemen yang kecil molekul air dalam arang aktif,
25
Optimasi Penurunan Nilai BOD, COD dan TSS ... (Irmanto dan Suyata)
halangan molekul lain untuk masuk akan air, kadar abu dan daya serap terhadap
semakin kecil. iodium, menunjukkan arang aktif yang
Penentuan kadar abu arang aktif dihasilkan pada penelitian ini cukup baik
dilakukan untuk mengetahui kandungan digunakan sebagai adsorben dalam
oksida logam atau kandungan bahan penurunan nilai BOD, COD dan TSS
anorganik dalam arang aktif. Kadar abu limbah cair industri tapioka.
pada penelitian ini adalah sebesar 2,5%.
Hasil ini telah memenuhi standar baku Penentuan Waktu Kontak Optimum
kualitas arang aktif berdasarkan SNI No. Arang Aktif dari Ampas Kopi
06-3730-1995 yaitu maksimum 10%. Terhadap Penurunan Nilai BOD, COD
Data ini menunjukkan kandungan bahan dan TSS Limbah Cair Industri
anorganik yang terdapat dalam bahan Tapioka
terdapat dalam jumlah yang rendah. Variasi waktu kontak dilakukan
Karakterisisasi lain dari arang untuk mengetahui pengaruh pengocokan
aktif adalah daya serap arang aktif pada berbagai variasi waktu kontak
terhadap larutan iodium. Uji iodium terhadap proses adsorpsi arang aktif
menurut Cherimisinoff (1978), dalam menurunkan nilai BOD, COD dan
merupakan parameter untuk mengetahui TSS limbah cair industri tapioka.
kemampuan arang aktif dalam menyerap Pengocokan itu sendiri berfungsi untuk
molekul-molekul dengan berat molekul memberi kesempatan pada partikel
kecil dan zat dalam fasa cair. Daya serap karbon arang aktif dan limbah untuk
iodium yang diperoleh adalah sebesar bersinggungan dengan adsorbat yang
750,25 mg/g. Data ini menunjukkan akan diserap.
bahwa arang aktif telah memenuhi Ukuran partikel arang aktif yang
standar baku kualitas arang aktif digunakan dalam proses adsorpsi dapat
berdasarkan SNI No. 06-3730-1995 yaitu mempengaruhi waktu kontak optimum
minimum 750 mg/g. Besarnya daya serap yang dicapai. Penelitian ini menggunakan
arang aktif terhadap iodium disebabkan ukuran partikel 100 mesh karena semakin
karena senyawa hidrokarbon yang kecil ukuran partikel arang aktif maka
tertinggal pada permukaan arang semakin besar luas permukaan arang
terbuang pada saat proses aktivasi aktif yang tersedia untuk mengadsorpsi
sehingga permukaan arang menjadi aktif. limbah cair industri tapioka sehingga
Berdasarkan banyaknya rendemen, kadar proses adsorpsi lebih cepat terjadi.
Tabel 2. Persentase adsorpsi arang aktif ampas kopi pada variasi ukuran partikel
Ukuran partikel (mesh) Persentase adsorpsi (%)
100 99,4
40 92,8
30 61,2
Sumber : Lubis dan Nasution (2002)
Adsorpsi limbah oleh arang aktif waktu kontak optimum pada waktu
dari ampas kopi dengan ukuran partikel kontak 30 menit seperti ditunjukkan pada
100 mesh pada variasi waktu kontak Gambar 1.
2,10, 30, 60, 90, 120 menit mencapai
26
Molekul, Vol. 5, No. 1, Mei 2010 : 22 - 32
Gambar 1. Kurva persentase penurunan nilai BOD, COD dan TSS limbah cair industri
tapioka pada berbagai variasi waktu kontak
27
Optimasi Penurunan Nilai BOD, COD dan TSS ... (Irmanto dan Suyata)
2 2
I2 + 2S 2 O3 S 4 O6 + 2 I -
Besarnya nilai BOD dihitung dari kemungkinan adanya gangguan dari hasil
selisih kadar oksigen sebelum dan oksidasi ammonia (NH3) yang cukup
sesudah inkubasi selama 5 hari pada suhu tinggi yang dapat mengganggu dalam
20C, karena persentase reaksi dari total pengukuran BOD. Besarnya penurunan
reaksi BOD mencapai 75% dari total BOD limbah cair industri tapioka dengan
reaksi pada waktu inkubasi 5 hari. adsorben arang aktif ampas kopi terhadap
Pengukuran BOD dapat dipergunakan berbagai variasi pH pada waktu kontak
untuk menaksir beban pencemaran zat optimum 30 menit dapat dilihat pada
organik. Penentuan waktu inkubasi Gambar 2.
selama 5 hari dapat mengurangi
28
Molekul, Vol. 5, No. 1, Mei 2010 : 22 - 32
40
pH
Gambar 2. Kurva persentase penurunan nilai BOD limbah cair industri tapioka pada
berbagai variasi pH pada waktu kontak optimum.
29
Optimasi Penurunan Nilai BOD, COD dan TSS ... (Irmanto dan Suyata)
82
Persentase penurunan (%)
80
78
76
74
72 COD (mg/L)
70
68
66
64
62
4 5 6 7 8 9 10
pH
Gambar 3. Kurva persentase penurunan nilai COD limbah cair industri tapioka pada
berbagai variasi pH pada waktu kontak optimum.
30
Molekul, Vol. 5, No. 1, Mei 2010 : 22 - 32
66
Persentase penurunan (%)
64
62
60
58
TSS (mg/L)
56
54
52
50
48
4 5 6 7 8 9 10
pH
Gambar 4. Kurva persentase penurunan nilai TSS limbah cair industri tapioka pada
berbagai variasi pH pada waktu kontak optimum.
31
Optimasi Penurunan Nilai BOD, COD dan TSS ... (Irmanto dan Suyata)
32