You are on page 1of 57

BAB I

PENDAHULUAN

Anomali urachus pertama kali dideskripsikan oleh Cabriolus pada tahun 1550.

Sejak itu, sejumlah kasus anomali urachus dilaporkan. Urachus merupakan sisa

embrionik normal dari primitive bladder dome berupa jaringan fibrous yang

memanjang dari bladder dome ke umbilicus. Urachus merupakan hasil obliterasi dari

allantois. Urachus terletak di space of Reitzius, antara fascia transversalis di anterior

dan peritoneum di posterior. Kegagalan obliterasi allantois menghasilkan anomali

urachus yang bervariasi, beberapa menimbulkan manifestasi klinis. Sisa urachal

sering menyebabkan infeksi fatal dan malignansi1,2,3,4.

Terdapat 4 jenis kelainan urachus yaitu urachal fistula, urachal sinus, urachal

cyst, dan vesicourachal diverticulum2,3 .

Urachal fistula (patent urachus) merupakan kelainan urachus dimana terdapat

hubungan antara vesica urinaria dan umbilicus. Angka kejadian untuk patent urachus

sekitar 50%. Urachal sinus merupakan kelainan urachus berupa kantong yang

membuka ke umbilicus. Angka kejadian sekitar 15%.Urachal cyst terbentuk jika

urachus menutup pada ujung umbilicus dan ujung vesica urinaria tapi tetap patent

pada ruangan di antaranya dan terisi oleh sekresi dari glandula yang melapisinya.

Tidak terdapat hubungan antara vesica urinaria dan umbilicus. Kista biasanya terletak
sepertiga distal dari urachus. Angka kejadian sekitar 30%. Urachal diverticulum

(Vesicourachal diverticulum) merupakan kelainan terdapat kantong (divertikel) pada

dome vesica urinaria. Angka kejadian sekitar 5%.

Urachus merupakan kondisi patologis yang relatif jarang. Insidensi patent

urachus sekitar 1 2,5 per 1000004. Urachus lebih sering terjadi pada pria dibanding

wanita dengan perbandingan sekitar 2 : 13. Anomali urachus dapat menimbulkan

masalah terutama bila terjadi komplikasi seperti infeksi, ruptur urachal cyst,

perubahan ke arah malignansi, dan lain lain.

Anomali urachus dapat dilihat dengan pemeriksaan radiologi berupa

pemeriksaan dengan bahan kontras, USG, CT scan, dan MRI. Pada referat ini akan

dibahas mengenai anomali urachus, gambaran anomali urachus pada pemeriksaan

radiologi (pemeriksaan dengan bahan kontras, USG, CT scan, dan MRI), dan

beberapa diagnosa banding untuk urachus.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi

Urachus merupakan sisa embrionik dari allantois. Allantois sendiri merupakan

canal tempat drainase vesica urinaria yang masuk dalam umbilical cord pada masa

intrauterine. Allantois akan mengalami obliterasi menjadi jaringan fibrous antara


dome vesica urinaria dan umbilicus yang disebut sebagai urachus. Bila obliterasi

tidak lengkap, akan terjadi anomali urachus yang bervariasi5.

B. Epidemiologi

Etiologi urachus belum diketahui secara pasti6. Urachus lebih sering terjadi

pada pria dengan perbandingan pria : wanita sekitar 2 : 13. Insidensi patent urachus

sekitar 1 2,5 per 1000004,7. Insidensi urachal cyst pada dewasa belum diketahui4.

Anomali urachal juga terkait dengan kelainan urogenital lainnya seperti

hipospadia dan crossed renal ectopia8. Anomali urachal pada dewasa berbeda dengan

anomali urachal pada anak anak. Pada dewasa, yang sering terjadi adalah urachal

cyst dan sering disertai infeksi. Infeksi pada urachal cyst bisa melalui hematogen,

limfatik, langsung, maupun ascending dari vesica urinaria. Mikroorganisme yang

sering menyebabkan infeksi urachal cyst adalah Escherichia coli, Enterococcus

faecium, Klebsiella pneumonia, Proteus,Streptococcus viridans dan Fusobacterium.

Jika tidak diterapi, infected urachal cyst dapat membesar dan dapat terjadi drain ke

umbilicus maupun ke vesica urinaria4. Urachal cyst dapat mengalami ruptur ke

cavum peritoneum dan menyebabkan peritonitis. Komplikasi lain yang bisa terjadi

adalah uracho-colonic fistula, batu, dan transformasi maligna. Resiko terjadi urachal

malignancy pada dewasa tergolong tinggi dan memiliki prognosis yang buruk.

Walaupun secara histologi bagian terdalam dari urachus adalah transitional cell,

adenocarcinoma merupakan tipe histologi yang utama dan yang tersering adalah

mucinous. Hal ini mungkin terkait metaplasia karena inflamasi kronis8.


C. Embriologi dan Anatomi.

Allantois terbentuk pada umur kehamilan 16 hari sebagai kantong tipis

berbentuk jari dari dinding caudal yolk sac. Vesica urinaria terbentuk dari bagian

ventral kloaka yang bersambung dengan allantois di ventral. Bagian ujung

cranioventral dari vesica urinaria membuka ke allantois setinggi umbilicus.Urachus

merupakan bagian dari vesica urinaria fetus yang dibentuk dari kloaka5,6.

Selama minggu keempat perkembangan embrionik, terjadi pembesaran cavum

amnion dan lateral folding transform trilaminar embryo ke dalam struktur tubular

yang kasar. Dinding ventral embryo dibentuk dari fusi lateral somatopleure yang

menyebabkan penggabungan bagian yolk sac di dalam embryo sebagai primitive

midgut. Allantois, connecting stalk, pembuluh darah allantois, dan amnion

membentuk umbilical cord .

Antara minggu keempat minggu keenam gestasi, urorectal septum membagi

endodermal cloaca menjadi ventral urogenital sinus dan dorsal rectum. Bagian cranial

dari urogenital sinus bersambung dengan allantois dan berkembang menjadi vesica

urinaria dan pelvic urethra. Bagian caudal berkembang menjadi phallic urethra pada

pria dan distal vagina pada wanita. Tidak seperti pada pria, keseluruhan urethra

wanita berasal dari bagian pelvic urogenital sinus. Allantois berkembang menjadi

extraembryonic cavity dari yolk sac dan berhubungan dengan bagian cranioventral

cloaca, yang akan menjadi vesica urinaria8,10.

Vesica urinaria fetus berbentuk kantong tubular dilapisi single layer cuboidal

cells yang dikelilingi jaringan ikat longgar. Antara minggu ke-7 minggu ke-12,
epitel vesica urinaria terdiri dari bilayered cuboidal cells dan mulai menjadi mature

urothelial antara minggu ke-13 minggu ke-17. Pada minggu ke-21, lapisan epitel

menjadi 4 5 lapisan tebal dan menunjukkan gambaran ultrastruktural yang serupa

dengan urothelium yang telah differensiasi sempurna5,6,8,10.

Pada minggu ke-7 minggu ke-12 jaringan ikat sekitar memadat dan otot

polos mulai tampak, pertama pada regio bladder dome dan selanjutnya menuju

bladder base. Jaringan kolagen pertama muncul pada lamina propria dan kemudian

meluas ke dinding yang lebih dalam antara otot.

Pada umur 10 minggu embrionik, vesica urinaria meluas dan apexnya

meruncing ke urachus yang bersambung dengan sisa allantoic stalk. Selama bulan

ketiga kehamilan, setengah bagian bawah buli bertempat di belakang os pubic

sedangkan setengah bagian atas buli menyempit dan berkerut menjadi struktur tipis

seperti kerucut yang disebut middle umbilical ligament. Vesical atau stratified

epithelium dapat berlanjut melalui ligamen umbilical tersebut. Ligamen ini, atau

urachus dapat patent maupun obliterasi5,6,8,10.

Pada bulan keempat - kelima kehamilan, allantoic duct dan ventral cloaca

involusi menjadi vesica urinaria. Vesica urinaria turun masuk ke dalam pelvis.

Turunnya vesica urinaria ini menyebabkan allantoic duct memanjang. Bagian apex

vesica urinaria menyempit menjadi helaian fibromuscular yang dilapisi epitel dan

dinamakan urachus. Urachus yang obliterasi menjadi medial umbilical ligament dan

menghubungkan apex vesica urinaria dengan umbilicus5,6,8,10.


Urachus terdiri dari 3 lapisan yaitu lapisan terdalam, lapisan tengah, dan

lapisan terluar. Lapisan terdalam berupa modified transitional epithelium menyerupai

uroepithelium. Lapisan tengah berupa fibroconnective tissue. Lapisan terluar

merupakan otot polos yang bersambung dengan detrusor.

Saat lahir, urachus merupakan struktur kecil yang memeluk dinding abdomen

anterior dan hampir tertutupi oleh arteri umbilical yang relatif besar. Pada tahap ini,

panjang urachus sekitar 2 2,5 cm dari apex vesica urinaria sampai ke umbilicus,

dengan tambahan sekitar 0,5 cm intramural pada dinding vesica urinaria.

Dari riwayat embriologisnya, urachus merupakan struktur ekstraperitoneal.

Pada dewasa, traktus fibrotik tersebut terletak sepanjang bagian bawah dari posterior

rectus sheath5,6,8,9,10.

Ukuran urachus bervariasi. Panjangnya sekitar 3 10 cm dan diameternya

sekitar 8 10 mm7. Urachus dapat bergabung dengan satu atau dua arteri umbilcal

yang obliterasi dan bisa terjadi sedikit deviasi ke arah kanan atau kiri dari midline.

Gambar 1 7 menunjukkan embriologi dan anatomi urachus6,11,12,13,14,15.

D. Jenis jenis Anomali Urachus.

Terdapat 4 jenis anomali urachus, yaitu patent urachus, umbilical urachal

sinus, urachal cyst, dan vesicourachal diverticulum5.

Gambar 8 menunjukkan tipe tipe urachus16.


1. Patent Urachus.

Patent urachus terjadi karena kegagalan obliterasi dari epitel yang melapisi

urachal canal. Diduga disebabkan karena obstruksi vesica urinaria selama

intrauterine. Tapi teori ini diragukan. Teori lain mengatakan bahwa retubularisasi

menjadi penyebab urinary drainage melalui umbilicus.


Secara klinis dapat diduga terdapat patent urachus bila terlihat ada drainase

cairan yang berkesinambungan maupun kadang kadang dari umbilicus. Organisme

yang sering terdapat pada cairan umbilical drainage tersebut adalah Staphylococcus

aureus, Escherichia coli,Enterococcus, dan Citrobacter. Sedangkan yang jarang

adalah Proteus species5.

Gambar 9 menunjukkan gambaran klinis dari patent urachus17.

Presentasi klinis patent urachus adalah umbilical drainage, umbilicus yang

oedem atau membengkak, dan penyembuhan yang lambat dari cord stump. Diagnosis

dikonfirmasi dengan adanya fluid filled canal pada pemeriksaan USG dengan

potongan longitudinal, pemeriksaan kontras retrograde fistulography, maupun

pemeriksaan voiding cystourethrography (VCUG). CT scan dapat membantu

diagnosis tapi tergantung pada pengisian vesica urinaria6.

2. Umbilical Urachus Sinus.

Pada umbilical-urachal sinus, urachus obliterasi pada level vesica urinaria tapi

tetap terbuka pada umbilicus, menyebabkan draining sinus. Presentasinya mirip

dengan patent urachus. Diagnosis dibuat dengan sinogram. Bagian caudal urachus

diisi dengan desquamated epithelial cells dan tidak ada hubungan ke vesica urinaria.

3. Urachal Cyst.

Pada urachal cyts, tidak ada hubungan antara cyst dengan vesica urinaria

maupun umbilicus. Walaupun demikian, kadang kadang dapat terjadi drainase ke


umbilicus maupun ke vesica urinaria. Urachal cyst lebih sering di bagian distal

urachus dan lebih sering ditemukan pada usia dewasa dibanding infant maupun anak

anak. Urachal cyst lebih sering terjadi pada anak anak dengan gejala klinis teraba

massa di dinding abdomen anterior atau umbilicus yang prominen. Urachal cyst

biasanya berukuran kecil dengan dinding tipis dan asimptomatik.

Presentasi klinis urachal cyst tidak spesifik. Urachal cyst dapat makin

membesar tanpa menimbulkan gejala klinis. Material cyst mengandung desquamated

epithelial cells yang bisa mengalami infeksi. S.aureus merupakan organisme yang

paling sering menyebabkan infeksi tersebut. Urachal cyst baru menimbulkan gejala

klinis bila terinfeksi. Trias simptom untuk urachal cyst yang terinfeksi adalah midline

infraumbilical mass yang nyeri, umbilical discharge, dan sepsis4.


Bila terinfeksi, urachal cyst dapat tampak sebagai abses umbilical atau infeksi

vesica urinaria. Rute infeksi bisa secara hematogen, lymphatic, langsung atau

ascending dari vesica urinaria. Mikroorganisme yang sering dikultur dari cairan kista

yaitu Escherichia coli, Enterococcus faecium, Klebsiella pneumonia,

Proteus,Streptococcus viridans and Fusobacterium4.

Gejala tambahan untuk urachal cyst yang terinfeksi yaitu nyeri abdomen

bawah dan gangguan voiding. Diagnosis dikonfirmasi dengan USG, yang

menunjukkan localized cyst di antara dinding abdomen anterior dan peritoneum. Pada

kasus infeksi massive atau gambaran yang sulit, CT scan dapat mengklarifikasi

anatomi dan perluasan penyakit. Jika tidak disadari, infected cyst dapat perforasi ke

dalam bladder maupun ke cavum peritoneum. Hal tersebut dapat menyebabkan

peritonitis dan uracho-colonic fistula. Komplikasi lain dari urachal cyst adalah

terbentuknya batu dan transformasi maligna4.

4. Vesicourachal Diverticulum

Pada vesicourachal diverticulum, urachus obliterasi hampir lengkap, kecuali pada

level apex vesica urinaria. Lesi ini biasanya nonsimptomatik dan ditemukan secara

tidak sengaja pada pemeriksaan radiografi. Walaupun diverticulum dapat membesar

akibat obstruksi urin, tapi diverticulum jarang menimbulkan masalah karena

diverticulum memiliki jalur yang lebar ke vesica urinaria. Diverticulum dapat

menyebabkan pembentukan batu dan infeksi urin terutama bila leher diverticulum

sempit5.
E. Presentasi Klinis

Gejala klinis dari anomali urachus diantaranya adalah asimptomatis, nyeri

abdomen, demam, periumbilical mass, infeksi saluran kemih, dan umbilical

discharge15. Discharge bisa berupa cairan jernih, serous, purulent, maupun bloody.

Discharge yang bening menyerupai urin, diduga kuat merupakan discharge dari

patent urachus. Sedangkan discharge yang berupa serous, purulent maupun bloody

diduga berasal dari urachal sinus maupun urachal cyst18.

Diagnosis patent urachal dan urachal sinus sering dibuat dengan melihat adanya

ekskresi urin dari umbilicus.


F. Pemeriksaan Radiologi

Pemeriksaan radiologi untuk urachus adalah VCUG, fistulography, ultrasonography,

CT scan, dan MRI. Pemilihan modalitas disesuaikan dengan jenis anomali urachus.

Patent urachus dapat terlihat jelas dengan fistulography dan VCUG. Urachal sinus

dapat terlihat jelas dengan sinography. Bila dicurigai adanya urachal cyst, dapat

dilakukan pemeriksaan USG abdomen CT scan, maupun MRI untuk memvisualisasi

adanya urachal cyst. Sedangkan vesicourachal diverticulum dapat dilihat pada

pemeriksaan VCUG, USG, maupun CT scan6,19.

Gambar 10 34 menunjukkan berbagai kelainan urachus pada pemeriksaan

radiologi6,15,16,19,20,21,22,23,24.

G. Diagnosa Banding

Terdapat beberapa kelainan yang dapat menjadi diagnosa banding anomali

urachus. Pada referat ini akan dibahas 3 diagnosa banding anomali urachus yaitu

diverticulum vesica urinaria, anomali omphalomesenteric duct, dan ovarian cyst25.

1. Diverticulum Vesica Urinaria (Bladder Diverticula)

Divertikel vesica urinaria merupakan kelainan berupa kantong di vesica

urinaria akibat herniasi dari bladder urothelium melalui muscularis propria dari

dinding vesica urinaria14. Bladder diverticula berdinding tipis, terisi urin,

berhubungan dengan lumen vesica urinaria melalui leher yang sempit.

Secara histologi, dinding diverticulum terdiri dari mukosa, subepithelial

connective tissue atau lamina propria, scattered thin muscle fibers, dan adventitial
layer. Dinding luar bladder diverticulum bisa terdapat residual scattered strands atau

berkas otot polos yang disorganized dan nonfungsional sehingga bladder

diverticulum sulit kosong saat miksi dan mengakibatkan banyaknya volume residual

urine postvoiding.

Bladder diverticula bisa kongenital dan didapat. Congenital diverticula

biasanya didiagnosa saat anak anak atau pada saat pemeriksaan prenatal dengan

ultrasound. Bladder diverticula yang didapat bisanya karena obstruksi pada outlet

vesica urinaria misal pembesaran prostat, striktur urethra, kelainan neurologis, dan

lain lain.

Congenital diverticula biasanya terjadi selama anak anak dengan puncak

insidensi pada usia < 10 tahun. Biasanya soliter, sering terjadi pada pria, lokasinya di

lateral dan posterior dari ureteral orifice, sering terkait dengan vesicoureteral refluks.

Dinding mukosa vesica urinaria biasanya masih licin.


Diverticula yang didapat atau acquired (secondary) diverticula terjadi paling

sering pada keadaan adanya obstruksi bladder outlet atau neurogenic vesicourethral

dysfunction. Acquired diverticula pada pria biasanya terjadi pada usia > 60 tahun

terkait pembesaran prostat. Acquired diverticula sering dijumpai dalam jumlah

multiple, lebih sering pada pria, dan terkait dengan trabekulasi vesica urinaria.

Acquired diverticula bisa juga terjadi pada anak anak dan dewasa muda akibat dari

disfungsi bladder neck, posterior urethral valves, dan neurogenic vesicourethral

dysfunction.

Bladder diverticula bisa juga terjadi secara iatrogenic misalnya pada

penutupan lapisan otot dinding vesica urinaria yang tidak adekuat setelah cystostomi

atau setelah ureteral reimplantation.

Gejala dari bladder diverticulum diantaranya adalah asimptomatik, retensi

urin, dan infeksi saluran kemih. Bladder diverticulum biasanya ditemukan secara

insidental pada pemeriksaan radiologi.

Penegakan diagnosa bladder diverticulum berdasar pada pemeriksaan

radiographic dan endoscopic. Pemeriksaan radiologi yang dapat dilakukan yaitu

cystography, voiding cystourethrography (VCUG), CT scan, ultrasonography dan

MRI. Gambar menunjukkan bladder diverticulum pada pemeriksaan radiologi5,14,26.

VCUG dengan posisi anterior posterior, oblik, dan lateral dapat memberikan

informasi mengenai anatomi, lokasi, ukuran, ada tidaknya vesico ureteral refluks, dan

pengosongan bladder diverticulum dengan voiding/miksi. Anomali voiding ke dalam

diverticulum selama kontraksi detrusor menghasilkan pembesaran yang paradoksikal


dari bladder diverticulum selama proses miksi. Diduga hal tersebut terjadi akibat

aliran yang mengalir dari area dengan tekanan tinggi di vesica urinaria, selama

kontraksi detrusor, ke diverticulum yang merupakan area dengan tekanan lebih

rendah.

CT scan dan MRI selain dapat menilai anatomi vesica urinaria dan bladder

diverticulum, juga dapat menilai massa di dalam diverticulum14.

Gambar 35 39 menunjukkan gambaran bladder diverticulum pada

pemeriksaan radiologi7,14.

2. Anomali Omphalomesenteric Duct .

Anomali vitelline duct atau omphalomesenteric duct terjadi bila terjadi

persistensi dari embryonal vitelline duct. Normalnya, embryonic vitelline duct

mengalami obliterasi pada minggu V IX intrauterine. Anomali ini terjadi sekitar 2%

dari populasi dan bisa tanpa gejala. Walaupun Meckels diverticulum merupakan

anomali vitelline duct yang paling sering, tetapi patent vitelline duct merupakan tipe

yang paling sering menimbulkan gejala di negara berkembang27. Gambar 40

menunjukkan gambaran klinis patent vitelline duct28. Gambar 41 menunjukkan tipe

tipe anomali omphalomesenteric duct29.

Selama 3 minggu gestasi, midgut terbuka kepada yolk sac. Pada minggu

kelima, hubungan dengan yolk sac menjadi menyempit dan menjadi vitelline duct

atau omphalomesenteric duct. Normalnya, vitelline duct akan menghilang pada


minggu ke 9 gestasi. Persistensi dari vitelline duct menyebabkan sejumlah anomali

kongenital. Yang tersering adalah Meckels diverticulum yang terletak sekitar 60 cm

dari ileocaecal valve, dengan diameter 2 cm dan panjang 3cm, dan tidak menempel

pada dinding abdomen27.

Omphalomesenteric duct cyst merupakan sisa embrionik dari yolk stalk. Kista

dilapisi oleh columnar mucin secreting epithelium28.

Meckels diverticulum merupakan true diverticulum yang memiliki semua

lapisan dari dinding intestinum. Meckels diverticulum memiliki mesenterium yang

terpisah dan pembuluh darahnya berasal dari ileal vascular30. Gejala klinis Meckels

diverticulum adalah nyeri abdomen, muntah, Tarry atau currant-jelly stool, dan

palpable mass.

Anomali omphalomesenteric duct dapat menyebabkan umbilical drainage dari

jaringan granulasi. Presentasi klinis dari abnormalitas omphalomesenteric duct

tergantung pada konfigurasi sisa omphalomesenteric duct dan apakah terdapat

jaringan ektopik gaster maupun pankreas. Di negara maju, presentasi klinis biasanya

berupa perdarahan (40 60%), obstruksi (25%), divertikulitis (10 20%), dan

umbilical drainage13.

Pemeriksaan radiologi yang dapat dikerjakan adalah fistulografi, sinography,

USG, dan scintigraphy. Fistulography dapat mengidentifikasi bagian dari intestinal

yang terlibat. Scintigraphy dengan technetium-99m pertechnate isotop scan (Meckel

scan) yang akan konsentrasi pada ectopic gastric mucosa yang menyebabkan

perdarahan pada Meckels diverticulum. Barium meal dapat mengidentifikasi adanya

divertivulum. USG dapat melihat adanya kista.


Gambar 42 menunjukkan gambaran anomali vitelline duct pada USG28.

3. Kista Ovarii
Kista ovarii merupakan kantong di ovarium yang terisi cairan atau jaringan

lain40. Kista ovarii sering terjadi pada wanita usia subur. Ukuran kista ovarii

bervariasi dengan jumlah bisa tunggal maupun multiple. Kebanyakan kista ovarii

bersifat jinak walaupun bisa juga mengalami transformasi maligna.

Kista ovarii yang berukuran kecil biasanya asimptomatis. Kista yang

berukuran besar dapat menyebabkan torsi dan menyebabkan nyeri31.

Massa kistik ovarium dapat diklasifikasikan menjadi benign, borderline, dan

malignant32.

a. Benign.

Contoh massa kistik ovarium yang benign adalah massa kista yang

physiological( functional / hemorrhagic cyst), PCOS/MFOS, endometrioma,

cystadenoma (serous, mucinous), ovarian cystadenofibroma, dan mature

cystic teratoma.

b. Borderline.

Yang termasuk massa kistik ovarium yang borderline adalah mostly epithelial

origin (serous sekitar 65% dan mucinous sekitar 32%), endometroid dan Clear

cell carcinoma sekitar 3 4%.

c. Malignant.

Yang termasuk massa kistik ovarium adalah yang berasal dari epithelial

(85%), cystadenocarcinoma (serous dan mucinous), germ cell tumor (15% -

20%), immature teratoma, endodermal sinus tumor, embryonal carcinoma,


choriocarcinoma, sex cord stromal tumor (8%), granulosa cell tumor, Sertoli

Leydig cell tumor, dan metastases (10%).

Pemeriksaan radiologi untuk kista ovarii dapat menggunakan USG, CT scan,

dan MRI. Pada USG, terlihat lesi anechoic berbentuk oval, dinding tipis, tepi licin,

terdapat posterior acoustic enhancement, tidak mengandung komponen solid, tanpa

septasi, dan tidak ada internal flow33.

Banyak kista ovarii yang ditemukan secara insidental pada pemeriksaan CT

scan32. CT memiliki peranan yang terbatas untuk evaluasi primer dan karakteristik

lesi kistik ovarii kecuali pada mature cystic teratoma yang dapat dikarakteristikkan

dengan adanya lemak makroskopik dan kalsifikasi. CT merupakan modalitas

pencitraan untuk evaluasi perluasan lesi pada rencana pra-terapi termasuk

cytoreduction dan follow up post terapi.

Contrast enhanced Magnetic Resonance Imaging (MRI) dapat membantu

dalam membedakan massa ovarium jinak atau ganas pada banyak kasus karena

memiliki kemampuan menggambarkan anatomi dan karakteristik jaringan dengan

baik.

Gambar 43 46 menunjukkan gambaran ovarian cyst pada pemeriksaan

radiologi32,33.

H. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan anomali urachus tergantung pada tipe anomali urachus.

Pada infected urachus dengan abses, dilakukan initial drainage dengan

antibiotic coverage. Setelah infeksi dapat diatasi, dilakukan eksisi komplet untuk

patent urachus termasuk bladder cuff. Penting untuk membuang semua jaringan

anomali untuk menghindari rekurensi maupun pembentukan batu dan mencegah

transformasi maligna5.

Patent urachus dieksisi menggunakan insisi transversal atau midline

infraumbilical. Sebelum pembedahan, kateter balon digunakan untuk

mengembangkan vesica urinaria. Pada infant, biasanya dikerjakan insisi kecil

transverse subumbilical karena bladder dome masih tinggi.

Feeding tube atau kateter kecil ditempatkan ke dalam patent urachus untuk

identifikasi intraoperatif yang lebih baik. Urachus dapat diinsisi circumscriptly, tanpa

membuang umbilicus untuk alasan kosmetik. Pilihan lain, urachal remnant dapat

dibuang secara laparoskopi.

Penanganan untuk umbilical urachal sinus adalah eksisi komplet semua

jaringan.

Terapi urachal cyst adalah eksisi primer yang komplet, termasuk medial

umbilical ligament dan peritoneum yang terkait. Penanganan untuk infected urachal

cyst adalah dengan melakukan draining, insisi, dan dilanjutkan dengan eksisi komplet

struktur urachal remnant34.


BAB III

PEMBAHASAN

Pada awal kehidupan fetus, allantois menghubungkan sinus urogenital dengan

umbilicus. Normalnya, allantois akan obliterasi selama perkembangan dan digantikan

jaringan fibrous yang dikenal sebagai urachus atau median umbilical ligament.

Kegagalan penutupan jaringan fibrous dari allantois menimbulkan berbagai variasi

dari kelainan sisa urachus.

Urachus, atau median umbilical ligament, merupakan struktur tubular di midline yang

berasal dari dome vesica urinaria ke umbilicus35. Normalnya, sebelum bayi

dilahirkan, urachus akan menjadi pita fibrous yang tidak diketahui fungsinya.

Persistent embryonic urachal remnant akan memberikan variasi klinis tidak hanya

pada anak anak, tapi juga pada dewasa.

Terdapat 4 jenis congenital urachal anomali, yaitu patent urachus, umbilical urachal

sinus, urachal cyst, dan vesicourachal diverticulum. Kebanyakan pasien dengan

abnormal urachal tidak mengeluhkan gejala klinis. Gejala klinis baru dirasakan bila

terjadi infeksi pada urachus35. Pada anak anak, jenis urachal anomali yang

tersering adalah patent urachus sedangkan pada dewasa jenis urachal anomali yang

sering ditemukan adalah urachal cyst11. Presentasi klinis yang langsung terlihat

adalah patent urachus dan umbilical-urachal sinus karena terlihat ada umbilical

discharge. Sedangkan urachal cyst dan vesicourachal diverticulum biasanya

asimptomatik sehingga jarang dicurigai dari awal.


Pemeriksaan radiologi untuk urachus adalah VCUG, fistulography, ultrasonography,

CT scan, dan MRI.

1. Gambaran Urachus pada Ultrasonography.

Patent urachus tampak sebagai struktur tubular yang menghubungkan aspek

anterosuperior vesica urinaria dengan umbilicus. Umbilical urachal sinus tampak

sebagai struktur tubular yang tebal sepanjang midline di bawah umbilicus.

Vesicourachal diverticulum tampak sebagai kantong berisi cairan yang menonjol

ekstralumen dan tidak berhubungan dengan umbilicus. Urachal cyst tampak sebagai

kavitas non communicating berisi cairan di midline dinding abdomen bawah,

terletak di bawah umbilicus dan di atas vesica urinaria. Infected urachal cyst tampak

sebagai urachal cyst yang meningkat echogenisitasnya6.

16
2. Gambaran urachus pada CT scan.

Patent urachus tampak sebagai struktur tubular yang menghubungkan aspek

anterosuperior vesica urinaria dengan umbilicus. Vesicourachal diverticulum tampak

sebagai lesi kistik di midline di atas vesica urinaria aspek anterosuperior. Urachal cyst

tampak sebagai kavitas non communicating berisi cairan di midline dinding

abdomen bawah, terletak di bawah umbilicus dan di atas vesica urinaria. Infected

urachal cyst tampak meningkat atenuasinya6.

3. Pemeriksaan Sinography dan Fistulography.

Sinography dan fistulography merupakan pemeriksaan menggunakan bahan kontras

yang dimasukkan melalui umbilicus yang mengeluarkan discharge yang diduga

merupakan suatu anomali urachus. Sinography maupun fistulography dapat

menunjukkan adanya kelainan urachus dan dapat membedakan apakah kelainan

tersebut patent urachus atau berupa urachal sinus. Pada patent urachus, tampak bahan

kontras mengisi saluran yang menghubungkan umbilicus dengan vesica urinaria.

Pada urachal sinus, tampak bahan kontras mengisi saluran antara umbilicus sampai

ujung dari urachal sinus.

4. Pemeriksaan Voiding Cystourethrography (VCUG).

Voiding cystourethrography dapat mengidentifikasi traktus fistula, vesicourachal

diverticulum, dan mengetahui adanya obstruksi dari bladder outlet maupun adanya

vesicoureteral reflux19.

Gambar 10 34 menunjukkan berbagai kelainan urachus pada pemeriksaan

radiologi6,15,16,19,20,21,22,23,24.
Anomali urachal biasanya terkait dengan kelainan urogenital lainnya seperti

hipospadia dan crossed renal ectopia36. Pemeriksaan radiologi yang optimal

tergantung pada presentasi klinis. Pasien dengan drainase periumbilical sebaiknya

dikerjakan sinography yang dapat menunjukkan urachal sinus dan patent urachus.

Pasien dengan massa periumbilical yang diduga urachal cyst sebaiknya dikerjakan

USG untuk penegakkan diagnosa17.

Patent urachus merupakan anomali urachus berupa canal yang menghubungkan aspek

anterosuperior dari vesica urinaria dengan umbilicus yang bisa ditunjukkan dengan

17
pemeriksaan fistulography, VCUG, USG, CT scan, maupun MRI. Pada fistulography

dan VCUG, tampak bahan kontras mengisi canal urachal yang menghubungkan dome

vesica urinaria dengan umbilicus. Pada USG potongan longitudinal yang ditelusur

dari umbilicus ke arah caudal, tampak sebagai struktur hipoechoic berbentuk tubular

yang menghubungkan dome vesica urinaria dengan umbilicus. Patensi urachus lebih

bagus dinilai dengan tranducer linier frekuensi tinggi karena letak urachus yang

superficial. Pada CT scan dan MRI potongan sagital, tampak sebagai struktur tubular

yang menghubungkan aspek anterior dari vesica urinaria dengan umbilicus6.

Umbilical urachal sinus merupakan saluran buntu pada urachus yang terbuka di

umbilicus dan tidak berhubungan dengan vesica urinaria. Umbilical urachal sinus

dapat ditunjukkan dengan pemeriksaan sinography, USG, dan CT scan. Pada

sinography, tampak bahan kontras mengisi dari umbilicus hingga ujung canal urachal

yang buntu, tidak terlihat bahan kontras mengisi vesica urinaria. Bila terjadi infeksi,

terlihat bahan kontras mengisi sinus dengan dinding yang irreguler. Pada USG,

tampak sebagai struktur tubular hipoechoic yang terletak di bawah umbilicus dan

berakhir buntu, tidak berhubungan dengan vesica urinaria6. Bila terjadi infeksi, pada

pemeriksaan USG tampak sebagai struktur tubular hipoechoic berdinding tebal yang

terletak di bawah umbilicus dan berakhir buntu, tidak berhubungan dengan vesica

urinaria6. Pada pemeriksaan CT scan, umbilical urachal sinus yang terinfeksi tampak

sebagai lesi berbentuk tubular yang terletak di posterior dari dinding anterior

abdomen di midline bagian caudal dari umbilicus21.


Urachal cyst merupakan anomali urachal dimana urachus menutup di umbilicus dan

di vesica urinaria tapi tetap terbuka di antaranya, biasanya terbuka di sepertiga distal.

Urachal cyst biasanya asimptomatik dan ditemukan secara kebetulan pada

pemeriksaan radiologi. Urachal cyst menjadi simptomatik bila membesar6. USG , CT

scan, dan MRI pada abdomen bawah dapat mendiagnosa urachal syst, terutama untuk

menunjukkan ada tidaknya hubungan antara urachus dengan vesica urinaria atau

umbilicus.

USG digunakan sebagai modalitas awal untuk mendiagnosa urachal cyst25. Urachal

cyst pada USG tampak sebagai lesi kistik anechoic dengan posterior enhancement.

Dinding tebal irreguler dan adanya debris di dalam kista pada pemeriksaan USG

mengarah kepada kecurigaan infected urachal cyst. Bila urachal cyst terinfeksi, pada

USG tampak mixed echogenicity6. Sisa dari bagian bawah urachus tampak sebagai

pita hipoechoic dari ujung bawah kista ke dome vesica urinaria.

18
Pada CT scan dan MRI, tampak lesi berupa cavitas yang terisi cairan di midline di

dinding abdomen bagian bawah. Bila urachal cyst terinfeksi, pada CT scan dan MRI

tampak peningkatan atenuasi dan intensitas signal yang lebih tinggi daripada air6.

Gejala klinis urachal cyst bermacam macam. Beberapa ditemukan dengan

kalsifikasi pada dinding kista, nyeri abdomen akut akibat perdarahan dalam kista,

ruptur intrabadomen yang menyebabkan peritonitis, maupun ruptur spontan tanpa

infeksi. Kebanyakan urachal cyst timbul di sepertiga distal dari urachus karena

desquamasi epitel dan degenerasi. Urachal cyst yang kecil biasanya ditemukan

insidental, kecuali bila terjadi infeksi atau perubahan maligna37.

Pada vesicourachal diverticulum, urachus berhubungan dengan lumen vesica urinaria

pada bladder dome, tidak ada hubungan ke umbilicus. Vesicourachal diverticulum

biasanya asimptomatik dan ditemukan secara tidak sengaja pada pemeriksaan

radiologi. Vesicourachal diverticulum biasanya ditemukan pada pasien dengan

obstruksi kronis bladder outlet, infeksi saluran kemih, dan batu saluran kemih.

Sedangkan pada bayi, vesicourachal diverticulum biasanya ditemukan pada bayi

dengan Prune Belly syndrome. Vesicourachal diverticulum dapat dilihat pada

pemeriksaan VCUG, USG, CT scan, dan MRI. Pada CT scan, vesicourachal

diverticulum tampak sebagai lesi kistik di midline di sebelah atas dari vesica urinaria

aspek anterosuperior. Pada pemeriksaan USG, tampak sebagai kantong berisi cairan

yang menonjol ekstralumen dari vesica urinaria aspek anterosuperior yang tidak

berhubungan dengan umbilicus6. Pada pemeriksaan VCUG, tampak bahan kontras


mengisi kantong yang menonjol ekstralumen di aspek anterosuperior dari vesica

urinaria, kantong tersebut tidak berhubungan dengan umbilicus5.

Infeksi merupakan komplikasi tersering dari anomali urachal35. Vesico urachal

diverticula jarang mengalami infeksi selama collum diverticulum terbuka lebar.

Komplikasi mayor lainnya yaitu perforasi dan abses di di Retzius space, dan

pertumbuhan tumor malignan. Tumor dapat menyerupai adenocarcinoma pada apex

vesica urinaria35.

Urachal tract remnants yang tetap patent sering mengalami infeksi yang kadang keliru

dianggap inflamasi pelvis atau inflamasi intraabdomen oleh penyakit lain pada

pemeriksaan klinis dan pada pemeriksaan radiologi sering keliru dengan malignansi.

Rute infeksi bisa melalui limfatik, hematogen, maupun vesical.

19
Ruptur spontan dari infected cyst ke dalam cavum abdomen dapat menyebabkan

peritonitis lokal maupun general. Echogenositas yang kompleks pada pemeriksaan

USG dan atenuasi inhomogen dengan penyangatan kontras yang bervariasi di dalam

dan sekitar lesi pada pemeriksaan CT scan membuat sulit untuk membedakan

infected urachal remnant dengan urachal carcinoma. Pada CT scan, urachal

carcinoma dapat terlihat solid, kistik, atau kombinasi solid dan kistik37.

Sonography dapat mendeteksi anomali urachal. CT dan MRI merupakan prosedur

diagnostik tambahan yang dapat mengkonfirmasi lesi urachal, dan untuk menilai

perluasan penyakit dan kemungkinan keterlibatan struktur sekitarnya38.

Voiding cystourethrography dapat mengidentifikasi traktus fistula, vesicourachal

diverticulum dan mengetahui adanya obstruksi dari bladder outlet maupun adanya

vesicoureteral reflux1.

Ada beberapa diagnosa banding untuk anomali urachus, di antaranya adalah bladder

diverticulum, anomali omphalomesenteric duct dan ovarian cyst. Perbedaan

vesicourachal diverticulum dengan bladder diverticulum pada pemeriksaan radiologi

adalah vesicourachal diverticulum terletak di aspek anterosuperior vesica urinaria,

sedangkan bladder diverticulum biasanya terletak di aspek lateral dan posterior vesica

urinaria5.

Anomali omphalomesenteric duct terutama yang tipe patent omphalomesenteric duct

tanpa membran dijadikan diagnosa banding dengan patent urachus dan umbilical-

urachal sinus karena pada presentasi klinisnya mirip dengan patent urachus maupun

umbilical-urachal sinus yaitu terdapat umbilical discharge. Untuk membedakannya,


dapat dilakukan pemeriksaan radiologi yaitu fistulography. Pada fistulografi (bahan

kontras dimasukkan melalui umbilicus yang mengeluarkan discharge) terlihat bahan

kontras mengisi canal urachal yang menghubungkan umbilicus dengan dome vesica

urinaria dan bahan kontras mengisi lumen vesica urinaria, menunjukkan bahwa

discharge di umbilicus tersebut berasal dari patent urachus. Sedangkan bila bahan

kontras terlihat mengisi lumen intestinal, berarti kelainan umbilicus tersebut adalah

patent omphalomesenteric duct.

Ovarian cyst menjadi diagnosa banding untuk urachal cyst karena gambaran ovarian

cyst pada pemeriksaan radiologi mirip dengan urachal cyst yaitu sama sama terlihat

berupa kista. Untuk membedakan urachal cyst dengan kista ovarii pada pemeriksaan

USG adalah urachal cyst tampak sebagai lesi anechoic di linea mediana berbentuk

bulat, dinding tipis, dan

20
tidak berhubungan dengan ovarium, sedangkan ovarian cyst tampak sebagai lesi

anechoic di cavum abdomen maupun cavum pelvis yang masih berhubungan dengan

ovarium. Pada CT scan, urachal cyst tampak sebagai lesi hipodens di linea mediana,

batas tegas, dinding tipis, dan tidak berhubungan dengan ovarium, sedangkan ovarian

cyst tampak sebagai lesi anechoic di cavum abdomen maupun cavum pelvis yang

masih berhubungan dengan ovarium. Begitu pula dengan MRI, perbedaannya terlihat

pada ada tidaknya hubungan dengan ovarium31,33.

21
BAB IV

KESIMPULAN

Anomali urachus merupakan kelainan kongenital berupa kegagalan obliterasi

allantois. Anomali urachus dapat berupa patent urachus, umbilical-urachal sinus,

urachal cyst, dan vesicourachal diverticulum. Pemeriksaan radiologi yang dapat

dilakukan pada kasus yang diduga anomali urachus adalah fistulography, sinography,

VCUG, USG, CT scan, dan MRI.

Pemilihan modalitas yang tepat dapat membantu penegakan diagnosa anomali urachal

dan menentukan tipe kelainan tersebut. Patent urachus dapat dilihat dengan

fistulography. Umbilical urachal sinus dapat dilihat dengan sinography. Urachal cyst

dapat dilihat melalui CT scan. Vesicourachal diverticulum dapat dilihat melalui

VCUG dan USG. CT scan dan MRI dapat digunakan selain sebagai modalitas untuk

melihat anomali uracus, juga dapat untuk menilai struktur jaringan sekitar yang

terlibat atau adakah kelainan kongenital lain yang menyertai.

Pada fistulography dan VCUG untuk patent urachus, tampak bahan kontras mengisi

canal urachal yang menghubungkan dome vesica urinaria dengan umbilicus. Pada

sinography untuk urachal sinus, tampak bahan kontras mengisi dari umbilicus hingga

ujung canal urachal yang buntu, tidak terlihat bahan kontras mengisi vesica urinaria.

Urachal cyst pada USG tampak sebagai lesi kistik anechoic dengan posterior

enhancement. Pada CT scan dan MRI, urachal cyst tampak lesi berupa cavitas yang

terisi cairan di midline di dinding abdomen bagian bawah. Pada CT scan,

vesicourachal diverticulum tampak sebagai lesi kistik di midline di sebelah atas dari
vesica urinaria aspek anterosuperior. Pada pemeriksaan USG, vesicourachal

diverticulum tampak sebagai kantong berisi cairan yang menonjol ekstralumen dari

vesica urinaria aspek anterosuperior yang tidak berhubungan dengan umbilicus. Pada

pemeriksaan VCUG untuk vesicourachal diverticulum, tampak bahan kontras

mengisi kantong yang menonjol ekstralumen di aspek anterosuperior dari vesica

urinaria, kantong tersebut tidak berhubungan dengan umbilicus

22
LAMPIRAN

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1: ilustrasi perkembangan embrional pada minggu keempat. Ultrasound

Obstet Gynecol. 10 (1977) 366 8.

Gambar 2: struktur umbilical ring dan umbilical cord. Human embryology. 3rd

edition (2001).

23
Gambar 3: skema embriologi intrauterine (A). 5 minggu, (B). 8 minggu, (C). 13

minggu. Langman J. Medical embryology. 4th ed. Baltimore: Williams & Wilkins;

1981. p. 2423.

Gambar 4: skema perkembangan embriologi membran kloaka. Campbell SC.

Urology. 10th ed. Philadelphia: Elsevier. 2012

24
Gambar 5: ilustrasi pada fetus umur 8 minggu. RadioGraphics 2001; 21:451461.

Gambar 6: anatomi urachus. Campbell SC. Urology. 10th ed. Philadelphia: Elsevier.

2012

25
Gambar 7: urachus. European Society of Radiology 2014; C-2114

Gambar 8: a. Patent urachus, b. Urachal cyst, c. Urachal sinus, d. Urachal

diverticulum. Diagnostic imaging of the kidney and urinary tract in children.

Springer-Verlag.

26
Gambar 9: gambaran klinis patent urachus pada bayi laki laki umur 1 hari. NEJM

(2011) 365;14

Gambar 10: patent urachus (panah) pada pemeriksaan USG. Diagnostic imaging of

the kidney and urinary tract in children. Springer-Verlag, Berlin.

Gambar 11: patent urachus (kepala panah) dengan superimposed infection pada bayi

umur 20 hari, pemeriksaan USG potongan sagital. RadioGraphics 2001; 21:451461

27
Gambar 12: patent urachus pada pemeriksaan fistulografi. Chang Gung Med J Vol.

26 No. 6. June 2003.

Gambar 13: patent urachus pada pemeriksaan VCUG. Diagnostic imaging of the

kidney and urinary tract in children. Springer-Verlag, Berlin.

Gambar 14: patent urachus pada pemeriksaan VCUG dengan fluoroscopy.

http://radiopaedia.org/articles/congenital-urachal-remnant-abnormalities.

28
Gambar 15: patent urachus (kepala panah) pada pemeriksaan CT scan potongan axial.

RadioGraphics 2001; 21:451461

Gambar 16: persistent urachus pada pemeriksaan CT scan potongan sagital. European

Society of Radiology 2014; C-2114

29
Gambar 17: patent urachus pada pemeriksaan CT scan potongan sagital.

http://radiopaedia.org/articles/congenital-urachal-remnant-abnormalities.

Gambar 18: infected patent urachus pada pemeriksaan CT scan potongan sagital.

http://radiopaedia.org/articles/congenital-urachal-remnant-abnormalities

Gambar 19: urachal sinus pada pemeriksaan USG. Chang Gung Med J Vol. 26 No. 6.

June 2003.

30
Gambar 20: infected umbilical urachal sinus (panah) pada pemeriksaan

ultrasonography potongan sagital. RadioGraphics 2001; 21:451461.

Gambar 21: infected umbilical urachal sinus (panah) pada pemeriksaan CT scan.

Radiology Ilustrated Uroradiology second edition.

Gambar 22: sinography menunjukkan irregular sinus track (panah) yang tidak

berhubungan dengan vesica urinaria. Radiology Ilustrated Uroradiology 2nd edition.

31
Gambar 23: urachal cyst pada pemeriksaan USG (panah) potongan longitudinal.

Yonsei Med J Vol. 47, No. 3, 2006.

Gambar 24: urachal cyst (panah lurus) pada CT scan. Radiology Ilustrated

Uroradiology 2nd edition.

Gambar 25: urachal cyst pada pemeriksaan CT scan potongan axial.

http://radiopaedia.org/articles/congenital-urachal-remnant-abnormalities.

32
Gambar 26: urachal cyst (panah) pada pemeriksaan MRI. Gynecol Surg (2006) 3: 45

48.

Gambar 27: infected urachal cyst (panah) pada pemeriksaan USG pada potongan

transversal. RadioGraphics 2001; 21:451461.

Gambar 28: infected urachal cyst (panah) pada pemeriksaan USG potongan

longitudinal. European Society of Radiology 2014; C-2114.

33
Gambar 29: infected urachal cyst (kepala panah) pada pemeriksaan CT scan dengan

kontras pada potongan axial. RadioGraphics 2001; 21:451461.

Gambar 30: infected urachal cyst (panah) pada pemeriksaan MRI potongan sagital.

http://casesjournal.com/casesjournal/article/view/6422.

Gambar 31: vesicourachal diverticulum (panah) pada pemeriksaan CT scan potongan

axial. RadioGraphics 2001; 21:451461

34
Gambar 32: vesicourachal diverticulum pada pemeriksaan USG potongan sagital.

RadioGraphics 2001; 21:451461.

Gambar 33: urachal diverticulum pada pemeriksaan VCUG. Campbell. Urology. 10th

ed. 2012.

Gambar 34: infected urachal remnant (anak panah) pada pemeriksaan USG.

Ultrasound Clin 1 (2006) 67 75.

35
Gambar 35: diverticulum vesica urinaria pada pemeriksaan USG potongan

transversal. http://en.wikipedia.org/wiki/Diverticulum.

Gambar 36: bladder diverticula (D) pada pemeriksaan USG potongan transversal. B =

bladder. Campbell. Urology. 10th ed. 2012.

Gambar 37: bladder di verticulum pada pria pada pemeriksaan VCUG posisi lateral

kiri. Panah menunjukkan urethra. (A). Diverticulum terlihat di sebelah posterior dari

vesica urinaria. (B). Gambar setelahnya menunjukkan vesica urinaria yang hampir

kosong dengan pembesaran diverticulum. Campbell. Urology. 10th ed. 2012.

36
Gambar 38: bladder diverticulum pada pemeriksaan CT scan. Tampak penebalan

dinding vesica urinaria dan terlihat ostium diverticulum yang menghubungkan

dengan vesica urinaria. Campbell. Urology. 10th ed. 2012.

Gambar 39: bladder diverticulum pada wanita pada pemeriksaan MRI. B = bladder. D

= diverticulum. Campbell. Urology. 10th ed. 2012.

37
Gambar 40: patent vitellointestinal duct. Surgical Science, 2011, 2, 134-136.

Gambar 41: (A) patent vitelline duct; (B) patent vitelline duct tertutup kulit; (C)

Meckels diverticulum dengan fibrous cord; (D) cyst dengan fibrous cord; (E) cyst;

(F) fibrous cord; (G) Meckels diverticulum. South Afr J Surg 2005; 43:8485.

38
Gambar 42: patent vitellointestinal duct pada pemeriksaan USG. Surgical Science,

2011, 2, 134-136.

Gambar 43: kista ovarii pada pemeriksaan USG. Radiology: Volume 256: Number

3September 2010.

Gambar 44: mucinous cystadenoma. Kista ovarium kiri (panah) dengan septasi tipis

(anak panah)

39
(A). Transabdominal pelvic ultrasound potongan sagital.

(B D): MRI:

(B). axial T2 weight image.

(C). Axial pre contrast.

(D). Fat saturated post contrast T1 weighted image.

World J Radiol 2013 March 28; 5(3): 113 12542.

Gambar 45: lesi kistik ovarii pada CT scan.

http://www.radiologyassistant.nl/en/p4cdf9b5de7d3b/ovarian-cysts-common-

lesions.html.

Gambar 46: lesi kistik ovarii pada MRI T2 weighted image.

http://www.radiologyassistant.nl/en/p4cdf9b5de7d3b/ovarian-cysts-common-

lesions.html.

40
DAFTAR PUSTAKA

1. Huang CS, Luo CC, Chao HC, Chen HM, Chu SM. Urachal Anomalies in

Children: Experience at One Institution. Chang Gung Med J Vol. 26 No. 6 June 2003.

2. Anonim. Urachus. Available at http://en.wikipedia.org/wiki/Urachus.

3. Soni HC, Patel SB, Shah SR, Patel H, Patel D. Case Report : Urachal Pathologies.

Ind J Radiol Imag, 15:3, August 2005.

4. Ekwueme KC, Parr NJ. Infected urachal cyst in an adult: a case report and review

of the literature. Available from:

http://casesjournal.com/casesjournal/article/view/6422

5. Frangandreas G, Flaris N, Tsantilas D, Spiridis C, Pezikoglou H, Gerasidimis T.

Large Serous Urachal Cyst in an Adult. Hippokratia 2002, 6, 4: 167 170.

6. Yu JS, Kim KW, Lee HJ, Lee YJ. Urachal Remnant Disease: Spectrum of CT and

US Findings. Radiographics Vol. 21 Issue 2 March 2001.

7. Anonim. Diverticulum. Available at http://en.wikipedia.org/wiki/Diverticulum.

8. Sterling JA, Goldsmith R. Lesions of Urachus Which Appear in The Adult. Annals

of Surgery Vol.137 No1 January 1953.

9. Begg RC. The urachus: its anatomy, histology and development. Journal of

Anatomy. 1930;64:170-183.

10. Hammond GY, Davis JE. The urachus, its anatomy and associated fascia.

Anatomical Record. 1941:271-274.


11. Tolaymat L, Maher J, Kleinman G, Stalnaker R, Kea K, Walker A. Persistent

Patent Urachus with Allantoic Cyst: a Case Report. Ultrasound Obstet Gynecol. 10

(1977) 366 8.

12. Larsen WJ. Human Embryology 3rd edition. New York: Churchill Livingstone,

2001.

13. Langman J. Medical embryology. 4th ed. Baltimore: Williams & Wilkins; 1981.

p. 2423.

14. Campbell SC. Urology. 10th ed. Philadelphia: Elsevier. 2012.

15. Das JP, Hutchinson B, Murphy JM, McCarthy P. Pathology of Persistent Urachal

Remnants: A Pictorial Review. European Society of Radiology 2014; C-2114.

16. Chrispin AR, Gordon I, Hall C et al (1980) Diagnostic imaging of the kidney and

urinary tract in children. Springer-Verlag, Berlin.

17. Tsai MS, Yeh ML. Patent Urachus. NEJM 2011; 365: 14.

18. Austin JC. Urachal Anomalies in Children. Available at

http://www.pediatricurologybook.com/urachal_anomolies.html

41
19. Huang CS, Luo CC, Chao HC, Chen HM, Chu SM. Urachal Anomalies in

Children: Experience at One Institution. Chang Gung Med J Vol. 26 No. 6. June

2003.

20. Bickle I, Weerakkody Y. Congenital urachal remnant abnormalities. Available at

http://radiopaedia.org/articles/congenital-urachal-remnant-abnormalities.

21. Kim HS (2011). Radiology Illustrated: Uroradiology second edition. Springer.

22. Yoo HK, Lee SJ, Chang SG. Treatment of Infected Urachal Cyst. Yonsei Medical

Journal Vol. 47, No. 3, pp. 423 - 427, 2006.

23. Takeda A, Manabe S, Mitsui T, Nakamura H. Laparoscopic excision of urachal

cyst found at preoperative examination for ovarian dermoid cyst. Gynecol Surg

(2006) 3: 4548.

24. Sivit CJ. Sonography of Pediatric Urinary Tract Emergencies. Ultrasound Clin 1

(2006) 67 75.

25. Berrocal T, Pereira PL, Arjonilla A. Anomalies of the Distal Ureter, Bladder, and

Urethra in Children: Embryologic, Radiologic, and Pathologic Features.

RadioGraphics 2002; 22:11391164.

26. Hatiplogu S, Abdullayev R, Benlioglu C, Goksu M, Hatiplogu F, Bayramoglu E.

Enterocutaneous Fistula Formation of Meckel's Diverticulum via the Urachal Cyst in

an Adult Patient: A Case Report and Literature Review. IJCRM, Vol. 2014 (2014),

Article ID 419399, DOI: 10.5171/2014.419399.


27. Radwiski et al. Omphalomesenteric duct cyst. Available at

http://radiopaedia.org/articles/omphalomesenteric-duct-cyst.

28. Piparsaliva S, Joshi M, Rajput N, Zade P. Patent Vitellointestinal Duct: A Close

Differential Diagnosis of Umbilical Granuloma: A Case Report and Review of

Literature. Surgical Science, 2011, 2, 134-136.

29. Ameh EA, Mshelbwala PM, Dauda MM, Sabiu L, Nmadu PT. Symptomatic

vitelline duct anomalies in children. South Afr J Surg 2005; 43:8485.

30. MacNeily AE, Koleilat N, Kiruluta HG, Homsy YL. Urachal abscesses: protean

manifestations, their recognition, and management. Urology 1992; 40:530535.

31. Levine D, Brown D, Andreotti F, Benacerraf B. Management of Asymptomatic

Ovarian and Other Adnexal Cysts Imaged at US: Society of Radiologists in

Ultrasound Consensus Conference Statement. Radiology: Volume 256: Number 3

September 2010.

42
32. Veldhuis W, Smithuis R, Akin O. Ovarian cysts Common Lesions. Available at

http:/www.radiologyassistant.nl/en/p4cdf9b5de7d3b/ovarian-cysts-common-

lesions.html.

33. Elsayes K. Multimodality Imaging of Ovarian Cyst Lesions: Review with an

Imaging Based Algorithm Approach. World J Radiol 2013 March 28; 5(3): 113

125.

34. Navarrete S, Ismayel AS, Salas RS, Sanchez R, Llopis SN. Treatment of Urachal

Anomalies: a Minimally Invasive Surgery Technique. JSLS (2005)9:422425.

35. Ozbulbul NI, Dagli M, Akdogan G, Olcer T. CT Urography of a Vesicourachal

Diverticulum Containing Calculi. Diagn Interv Radiol 2010; 16:5658.

36. Bartley G, Cilento JR, Stuart B et al. Urachal Anomalies: Defining The Best

Diagnostic Modality. Pediatric Urology 1998; 52:120122.

37. Rich RH, Hardy BE, Filler RM. Surgery for anomalies of the urachus. J Pediatr

Surg 1983; 18:370373.

38. Milotic F, Fuckar Z, Gazdik M, Cicvaric T, Milotic I, Zauhar G. Inflamed

Urachal Cyst Containing Calculi in Adult. J Clin Ultrasound 2002; 30:253 255.

You might also like