Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
allantois. Pada akhirnya allantois ini mengalami obliterasi menjadi urachus, berupa
jaringan fibrus yang terletak di dalam kavum Retzius, yakni di antara fasia
berupa :
masih terjadi hubungan antara buli-buli dengan umbilikus. Tanda klinis yang
ditegakkan dengan memastikan bahwa cairan yang keluar adalah urin dengan
2. Kista Urachus, jika obliterasi terjadi pada ujung proksimal ( dekat dengan
tengahnya berupa rongga (kista). Kista ini dapat menjadi besar sehingga
1
secara klinis terlihat benjolan di infra-umbilikus, jika terinfeksi bisa
terbukanya urachus sisi distal. Keadaan ini sering tidak memberikan gejala
klinis, hanya saja beberapa kasus dapat berubah menjadi maligna, yang sering
4. Sinus urachus, masih terbukanya urachus pada sisi umbilikus yang berupa
yakni dengan melakukan eksisi urachus, dengan mencari seluruh sisa urachus
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi
dan vesica urinaria bagian atas, pada proses normal akan terjadi apoptosis dari sel
mediana. Kelainan urachus akan muncul ketika proses obliterasi ini tidak
sempurna, yang kemudian akan meninggalkan lumen persisten. Bisa terjadi pada
kemih dengan alantois yang terdapat pada fetus. Pada keadaan normal urachus
menutup setelah hewan lahir dengan membentuk sikatrik pada apex dari kandung
berbentuk saluran yang pada orang dewasa berukuran panjang 1,2-3,9 inci (3-10
cm) dan diameter 0.3-0.4 inci (8-10 mm), berkembang dari bagian superior sinus
3
kehidupan fetal. Urachus adalah normal pada kehidupan embrionik dan
yang pada orang dewasa dikenal sebagai ligamentum umbilikalis media. (4)
Saluran epitelial dengan epitel transisional (70%) atau epitel kolumner (30%),
Otot polos pada lapisan terluar yang memiliki kontinuitas dengan muskulus
detrusor.
fistula urachus, sinus urachal, divertikulum urachal dan kista urachal. Sisa
urachus dapat memberikan berbagai masalah tidak hanya pada bayi dan anak-
B. Embriologi
Urachus merupakan sisa embriologi dari involusi allantois dan ventral kloaka,
akan tetapi masih terdapat kontroversi mengenai kontribusi pasti dari allantois dan
ventral kloaka terhadap terbentuknya urachus. Allantois sendiri muncul pada hari ke-
16 setelah konsepsi sebagai kantong yang bermuara pada dinding kaudal yolk sac,
bulan kedua masa gestasi. Adakalanya, sisa allantois ini ditemukan pada proksimal
4
umbilicus dan dapat dilihat antara arteri umbilikalis pada pemeriksaan patologik fetus
ke sinus urogenital. Antara bulan ke 4-5 gestasional, vesika urinaria mulai mengalami
membentuk urachus. Setelah kelahiran, urachus menjadi pita fibrous yang pada orang
berbentuk jari dari dinding caudal yolk sac. Vesica urinaria terbentuk dari bagian
merupakan bagian dari vesica urinaria fetus yang dibentuk dari kloaka5,6.
amnion dan lateral folding transform trilaminar embryo ke dalam struktur tubular
yang kasar. Dinding ventral embryo dibentuk dari fusi lateral somatopleure yang
endodermal cloaca menjadi ventral urogenital sinus dan dorsal rectum. Bagian cranial
5
dari urogenital sinus bersambung dengan allantois dan berkembang menjadi vesica
urinaria dan pelvic urethra. Bagian caudal berkembang menjadi phallic urethra pada
pria dan distal vagina pada wanita. Tidak seperti pada pria, keseluruhan urethra
wanita berasal dari bagian pelvic urogenital sinus. Allantois berkembang menjadi
extraembryonic cavity dari yolk sac dan berhubungan dengan bagian cranioventral
Vesica urinaria fetus berbentuk kantong tubular dilapisi single layer cuboidal
cells yang dikelilingi jaringan ikat longgar. Antara minggu ke-7 minggu ke-12,
epitel vesica urinaria terdiri dari bilayered cuboidal cells dan mulai menjadi mature
urothelial antara minggu ke-13 minggu ke-17. Pada minggu ke-21, lapisan epitel
Pada minggu ke-7 minggu ke-12 jaringan ikat sekitar memadat dan otot
polos mulai tampak, pertama pada regio bladder dome dan selanjutnya menuju
bladder base. Jaringan kolagen pertama muncul pada lamina propria dan kemudian
meruncing ke urachus yang bersambung dengan sisa allantoic stalk. Selama bulan
sedangkan setengah bagian atas buli menyempit dan berkerut menjadi struktur tipis
seperti kerucut yang disebut middle umbilical ligament. Vesical atau stratified
6
epithelium dapat berlanjut melalui ligamen umbilical tersebut. Ligamen ini, atau
Pada bulan keempat - kelima kehamilan, allantoic duct dan ventral cloaca
involusi menjadi vesica urinaria. Vesica urinaria turun masuk ke dalam pelvis.
Turunnya vesica urinaria ini menyebabkan allantoic duct memanjang. Bagian apex
vesica urinaria menyempit menjadi helaian fibromuscular yang dilapisi epitel dan
dinamakan urachus. Urachus yang obliterasi menjadi medial umbilical ligament dan
Urachus terdiri dari 3 lapisan yaitu lapisan terdalam, lapisan tengah, dan
Saat lahir, urachus merupakan struktur kecil yang memeluk dinding abdomen
anterior dan hampir tertutupi oleh arteri umbilical yang relatif besar. Pada tahap ini,
panjang urachus sekitar 2 2,5 cm dari apex vesica urinaria sampai ke umbilicus,
Pada dewasa, traktus fibrotik tersebut terletak sepanjang bagian bawah dari posterior
rectus sheath5,6,8,9,10.
sekitar 8 10 mm7. Urachus dapat bergabung dengan satu atau dua arteri umbilcal
7
yang obliterasi dan bisa terjadi sedikit deviasi ke arah kanan atau kiri dari midline.
Gambar 2: struktur umbilical ring dan umbilical cord. Human embryology. 3rd
edition (2001).
8
Gambar 3: skema embriologi intrauterine (A). 5 minggu, (B). 8 minggu, (C). 13
9
Gambar 5: ilustrasi pada fetus umur 8 minggu. RadioGraphics 2001; 21:451461.
Elsevier. 2012
10
Gambar 7: urachus. European Society of Radiology 2014; C-2114
C. Klasifikasi
secara kongenital ini ditemukan kurang dari 1 : 1000 pada bayi lahir hidup.
Terdiri dari:
vesicourachal diverticulum
11
Gambar 8 menunjukkan tipe tipe urachus16.
Springer-Verlag.
dengan etiologi yang mendasari baik secara genetik maupun pada tingkatan
dan umbilikus. Oleh karena kasusnya yang jarang, kelainan sisa urachus sering
Kelainan urachus kongentinal dua kali lebih sering di temukan pada laki-
laki dibanding perempuan dan dikenal 4 jenis kelainan, yaitu fistel urachus, kista
12
1. FISTULA URACHUS
laki-laki. Fistula terjadi bila saluran sisa hubungan menetap antara vesika
Kausanya masih idiopatik tapi ada beberapa teori yg muncul, yaitu teori
kreatinin pada cairan urin atau dengan menyuntikkan methylen blue atau
fistula urachus disertai dengan atresia uretra atau obstruksi katup posterior
13
yang merupakan mekanisme proteksi terhadap obstruksi. Paten urachus
darah umbilikus.
anomalies.
2. KISTA URACHAL
dan vesika urinaria akan tetapi, diantara kedua area tersebut saluran
urachus tetap paten. Lumen sisa ini kemudian terisi cairan dan membentuk
kista.
urachus dengan insiden yang rendah (kira-kira 1/5000 kelahiran ) dan 3:1
14
predominan pada laki-laki. Umumnya, kista urachal terjadi pada sepertiga
kemih).
demam, nyeri perut bawah daerah midline, keluhan buang air kecil dengan
atau tanpa infeksi saluran kemih dan kadang-kadang teraba adanya massa
Infeksi sekunder ini dapat berasal dari fokal infeksi dari umbilikus
menyebabkan infeksi pada kista urachal. Infeksi kista urachal lebih sering
umbilikus dan vesika urinaria, midline dan kistik. Jika terdapat infeksi,
USG Scan atau MRI umumnya tidak diperlukan, akan tetapi dapat
digunakan dalam menentukan ukuran dan lokasi kista. CT Scan dan MRI
15
inflamasi pada struktur di sekitar kista urachal. Pemeriksaan penunjang
3. SINUS URACHAL
Sinus urachal ditemukan pada 15% kasus kelainan urachus. Pada sinus
umbilikus. Bagian distal dari urachus terisi oleh sel epitel deskuamasi, dan tidak
terdapat hubungan dengan vesika urinaria. Atau dapat pula terjadi akibat kista
dari umbilikus (dapat berupa serous atau serosangiunous). Sinus urachal sering
umbilikus yang lembab basah atau adanya jaringan granulasi pada umbilikus.
16
Akibat misdiagnosis dengan jaringan granulasi, sering anak ini akan
mengalami terapi kauterisasi dengan perak nitrat berulang kali biasa setelah
4. DIVERTIKULUM URACHAL
aliran urin pada divertikulum mengalir baik seiring dengan pengosongan vesika
urinaria.
17
Divertikulum vesikourachal sering ditemukan secara tidak sengaja.
D. Tanda Klinis
Tanda yang sering muncul pada bayi yang mengalami kelainan urachus meliputi :
terdapat nyeri
18
Pada kelainan urachus dapat terjadi infeksi yang menyebar baik secara
hematogen atau limfatik, pada kista urachus dapat terjadi infeksi serta terbentuk
yang rapuh, seringnya berhubungan dengan respons inflamasi lokal disekitar kulit
dan mungkin berhubungan dengan kelainan pada urachus ataupun pada ductus
E. Pemeriksaan Penunjang
saluran fistula kemudian observasi perubahan warna pada urin untuk menentukan
diagnosisnya.
Selain itu dapat juga dilakukan cystoscopy, USG, MRI dan CT scan.
19
Sedangkan USG memiliki kelebihan jika kelainan berupa kista maka bentuk
anatomi dapat diketahui secara pasti walaupun pemeriksaan ini jarang dilakukan.
F. Diagnosis Banding
1. Omphalokel
daerah cincin umbilikus (umbilical ring) atau cincin tali pusar sehingga
dilapisi oleh suatu kantong atau selaput yang terdiri atas lapisan amnion dan
kegagalan midgut untuk masuk kembali ke kavum abdomen pada minggu ke-
mengalami herniasi. Tahap kedua ialah merepair hernia ventralis. Pada awal
foregut, midgut dan hindgut. Pertumbuhan ini berhubungan erat dengan lipatan
2. Gastroskisis
Merupakan herniasi sisi perut melalui dinding tubuh langsung menuju rongga
20
sehingga angka kelangsungan hidupnya bagus sekali. Tetapi, volvulus (rotasi
bagian usus dan menyebabkan kematian bayi. vena umbilikalis kanan yang
normalnya tidak ada, visera tidak dibungkus oleh peritoneum atau amnion, dan
yang masuk melalui cincin umbilikus (pusar) akibat peninggian tekanan intra
abdomen. Umbilicus merupakan salah satu lokasi yang lemah pada abdomen
defek dinding abdomen persis dipusat umbilikus, berupa herniasi utuh yang
hanya tertutup peritoneum dan kulit yang terdapat waktu lahir. Omentum dan
Kulit kantong hernia tidak pernah ruptur dan sangat jarang terjadi inkarserasi.
Hernia umbilicalis sering terjadi pada bayi dan merupakan kelainan kongenital.
G. Komplikasi
Komplikasi serius dari kista urachal yang terinfeksi adalah ruptur kista ke
dapat menimbulkan infeksi saluran kemih yang rekuren atau pembentukan batu.
21
Resiko timbulnya keganasan dimasa datang pada sisa urachus telah
diketahui baik timbulnya keganasan pada sisa urachus kiranya disebabkan oleh
inflamasi dan infeksi kronik keganasan urachal terhitung hanya berkisar 1 persen
hingga 10 persen dari kanker pada orang dewasa. Keganasan urachal pada
pada dewasa tua. Karsinoma urachal ditemukan tersering pada lokasi peralihan
H. Prognosis
dengan sisa urachus, prognosisnya adalah jelek. Pasien dengan kelainan sisa
urachus yang sudah dioperasi lazimnya sangat baik Pada umumnya anak
I. Penatalaksanaan
akan dilakukan pembedahan harus mendapatkan anastesi umum. Ahli bedah akan
akan menemukan saluran urachal dan Terapi yang biasa dilakukan pada kelainan
22
Untuk sinus dan kista urachus dilakukan eksisi melalui infraumbilical,
Selain itu jahitan sederhana pada kelainan urachus memiliki tingkat rekurensi
yang tinggi.
kelainan paten urachus pada neonatus, dapat menutup secara spontan bila tidak
operasi pada kelainan urachus adalah paten urachus persisten (karena resiko
ekskoriasi, dan nyeri), kista urachus yang simptomatis (berukuran besar atau
tidak ditinggalkan pada umbilicus. Hal ini dilakukan untuk mencegah rekurensi,
23
Eksisi primer merupakan penanganan terpilih untuk kista urachal tanpa
infeksi. Untuk kista yang berukuran kecil dan asimptomatik yang ditemukan
secara tidak sengaja, hendaknya diobservasi terlebih dahulu dengan USG serial.
Pada kasus kista urachal yang terinfeksi, umumnya diberikan antibiotik terlebih
seluruh sisa urachus. Pada bayi atau anak-anak, insisi pfannenstiel dapat
digunakan dan lagi jarak dari dasar umbilicus dan fundus vesikaurinaria pada bayi
sangat pendek. Penanganan kista urachal dengan drainase kista tidak adekuat
dapat menimbulkan resiko adenokarsinoma pada sisa urachus yang tidak direseksi
urinpersisten, yang dapat ditangani dengan memasang dauer kateter. Infeksi, yang
umumnya bersifat superfisial dan berespon baik dengan antibiotik. Sinus urachus
dapat diobservasi terlebih dahulu pada 4 -8 minggu awal kehidupan. Jika menetap
maka dilakukan koreksi bedah. Koreksi bedah harus meliputi seluruh saluran
urachus dari umbilicus hingga fundus vesikaurinaria. Pada bayi dan anak-anak,
operasi ini dapat dilakukan dengan sangat mudah melalui pendekatan insisi
pfannenstiel.
24
inflamasi tersebut. Pada fistula urachus, observasi dilakukan terlebih dahulu pada
beberapa bulan awal kehidupan karena pada beberapa kasus dapat mengalami
resolusi spontan. Koreksi bedah diharuskan jika menetap setelah 2 bulan. Jika
karena hal ini mungkin menjadi penyebab patensi urachus yang menetap.
25
Sumber : ( 13, 14, 15 )
26
BAB III
KESIMPULAN
27
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
seto,2011, 223-224
6, 4: 167 170.
4. Yu JS, Kim KW, Lee HJ, Lee YJ. Urachal Remnant Disease: Spectrum of
http://en.wikipedia.org/wiki/Diverticulum.
7. Begg RC. The urachus: its anatomy, histology and development. Journal
of Anatomy. 1930;64:170-183.
8. Hammond GY, Davis JE. The urachus, its anatomy and associated fascia.
28
10. Larsen WJ. Human Embryology 3rd edition. New York: Churchill
Livingstone, 2001.
11. Langman J. Medical embryology. 4th ed. Baltimore: Williams & Wilkins;
1981. p. 2423.
2014; C-2114.
May;38(5):798-803.
29