Professional Documents
Culture Documents
3. Keadaan hipokalsemia
4. Pemberian bersama cyanobalmine
18. Pada keadaan gagal ginjal, faktor-faktor di bawah ini dapat mempengaruhi dosis obat
1. dosis pemeliharaan (maintainance dose) perlu ditambah
2. waktu untuk mencapai steady state memendek
3. ikatan obat dengan protein menjadi lebih kuat
4. loading dose tetap sama
---Break Newzz--- Dan Guan_Pink gagal mendapatkan Cinta dari Putri Huan_Zhu
sebagaimana Jung_mingpun gagal medeklarasikan cintanya untuk seseorang di sana....
C. aluminium hidroxide
D. calsium acetate
E. semua benar
32. sindrom nefrotik merupakaan keadaan klinis yang ditandai oleh. Kecuali:
A. proteinuria massif
B. hipoalbuminemia
C. edema
D. hiperkolestromia
E. hiperuresemia
33. komlilasi yang sering ditemukan pada sinrom nefrotik adalah:
A. gagal jantung
B. ensefalopati
C. peritonitis
D. kardiomegali
E. edema anaserka
34. pada sindrom nefrotik dapat ditemukan keadaan dibawah ini
A. hemokonsentrasi
B. hemodilusi
C. ttombositopenia
D. glikosuria
E. hiperkalsemia
35. yang merupakan penyebab gagal ginjal renal adalah
A. dehidrasi berat
B. renjatan
C. nekrosis tubular akut
D. kristal asam urat
E. sindrom nefritik
36. diagnosis GGA ditagakkan berdasarkan
A. pemerikasaan radiologis
B. gambaran klinis dan laboratorium
C. lamanya pasien menderita penyakit ginjal
D. nilai laju filtrasi glomerulus
E. bena semua
37. pemantauan yang perlu dilakukan dalam tata laksana GGA kecuali
A. tanda vital dan pemeriksaan darah
B. monitor ureum dan kreatinin
C. pengukuran diuresis berkala
D. analisis gas darah
E. biosi ginjal
38. yang bukan merupakan indikasi terapi dialisis GGA adalah
A. kadar ureum darah >200 mg%
B. hiperkalemia < 7,5 meq/L
C. bikarbonat serum < 12 meq /L
D. adanya gejala over hidrasi
44. seorang ibu 40 tahun, baru pertama kali diperiksakan laboratorium dan didapati ureum
serum 200 mg/dL, kreatinin serum 5mg/dL. Berat badan 72 kg dan urin tampung selama
24 jam 2880 mL, kadar kreatinin 40 mg/dL. Tareget terapi kadar kolesterol LDL yang
perlu dicapai pada ibu tersebut
A. < 200 mg/dl
B. < 160 mg/dl
C. <130 mg/dl
D. <100 mg/dl
E. <700 mg/dl
45. seorang ibu 40 tahun, baru pertama kali diperiksakan laboratorium dan didapati ureum
serum 200 mg/dL, kreatinin serum 5mg/dL. Berat badan 72 kg dan urin tampung selama
24 jam 2880 mL, kadar kreatinin 40 mg/dL. Pada ibu tersebut, seandainya diperiksa lebih
lanjut, maka dapat ditemukan
a. kalsium tinggi, fosfat tinggi, hormon paratiroid tinggi
b. kalsium tinggi, fosfat tinggi, hormon paratiroid rendah
c. kalsium tinggi, fosfat rendah, hormon paratiroid rendah
d. kalsium rendah, fosfat tinggi, hormon paratiroid tinggi
e. kalsium rendah, fosfat rendah, hormon paratiroid ....
46. seorang ibu umur 40 tahun, baru pertamakali diperiksa lab dan didapati ureum serum = 200
mg/dL dan kreatinin serum = 5 mg/dL. Berat badan 72 kg dan urin tamping selama 24 jam =
2880 ml dan kadar kreatinin urin = 40 mg/dL. Pada kondisi seperti pada ibu tersebut sering
terjadi anemia dan diperlukan terapi eritropoietin. Terai ini diberikan bila:
a. Feritin = 100 ng/mL (ug/L) dan saturasi transferin = 20 %
b. Feritin < 100 ng/mL (ug/L) dan saturasi transferin >= 20 %
c. Feritin >= 100 ng/mL (ug/L) dan saturasi transferin < 20 %
d. Feritin < 100 ng/mL (ug/L) dan saturasi transferin < 20 %
e. Feritin >= 100 ng/mL (ug/L) dan saturasi transferin >= 20 %
47. seorang ibu umur 40 tahun, baru pertamakali diperiksa lab dan didapati ureum serum = 200
mg/dL dan kreatinin serum = 5 mg/dL. Berat badan 72 kg dan urin tamping selama 24 jam =
2880 ml dan kadar kreatinin urin = 40 mg/dL. Pada pasien diatas bila terjadi gangguan asam-
basa, maka pada pemeriksaan bisa didapati:
a. pH rendah, pCO2 rendah, Anion Gap tidak tinggi
b. pH rendah, pCO2 rendah, Anion Gap tinggi
c. pH rendah, pCO2 tinggi, Anion Gap tidak tinggi
d. pH rendah, pCO2 tinggi, Anion Gap tinggi
e. pH rendah, pCO2 normal, Anion Gap tidak tinggi
48. Anion Gap adalah jumlah anion dikurangi jumlah Kation dalam serum dengan rumus sebagai
berikut:
a. Na Cl HCO3
b. Na + K Cl + HCO3
c. Na + K + Cl HCO3
d. Na + K Cl HCO3
e. Na + Cl HCO3
49. Laju filtrasi glomerulus dapat diukur dengan memakai substansi endogen atau exogen
sebagai berikut:
a. Ureum, Kreatinin, Uric Acid
b. Kreatinin, lohexol, Fosfat
c. Cr-EDTA, Kreatinin, inulin
d. I-lothalamate, Kreatinin, Kalsium
e. Kreatinin, Asam Amino, Tc-DTPA
50. Renal Replacement Therapy biasanya diputuskan untuk dilakukan setelah LFG atau GFR
mencapai:
a. < 75 ml/menit
b. < 55 ml/menit
c. < 35 ml/menit
d. < 25 ml/menit
e. < 15 ml/menit
51. Untuk menghitung LFG (GFR) pada anak dengn rumus Schwartz digunakan parameter
berikut :
A. Tinggi badan dan umur anak
B. tinggi badan dan kreatinin urin
c. volume urin 24 jam dan kreatinin urin
d. tinggi badan dan kreatinin plasma
e. kreatinin plasma dan umur anak
52. hasil pemeriksaan laboratorium yang mendukung glomerulonefritis akut adalah:
A. azotemia
b. ASTO menurun
c. komplemen C3 meningkat
d. hipernatremia
e. proteinuria massif
53. pasien , 50 thn, menderita PGK, GFR 4 mL/1,73 m/menit didialisis. Pemberian energy
1800 kkal/hari. Rekomendasi pemberian lemak:
a. 40 g
b. 24 g
c. 50-70 g
d. 30 g
e. 60 g
54. pasien , 18 thn, BB 45 kg, TB 156 cm, MRS dengan Sindrom Nefrotik dengan gejala edema
dan proteinuria (5 g/hari). Kebutuhan protein perhari:
A. 36,5
b. 45
c. 31,5
d. 67,5
e. 32,5
55. pasien GGA, , 25 thn, BB 50 kg (BBN), TB 155 cm, dirawat di RS, maka kebutuhan kalorinya
adalah:
a. 1250-1500 kkal
b. 1500-1750 kkal
c. 1750-2000 kkal
d. 2000-2250 kkal
e. 2250-2500 kkal
56. jumlah pemberian kalium perhari untuk pasien gagal ginjal akut non katabolic dengan BB 50
kg yang memerlukan intervensi kalium adalah:
a. 50-60 mmol
b. 100-120 mmol
c. 15-30 mmol
d. 75-80 mmol
e. 30-35 mmol
ASAH OTAK
57. Penyakit ginjal Kronik adalah penurunan LFG < 60 ml/menit/1,73 m luas permukaan tubuh
(LPT) selama 3 Bulan atau lebih dengan atau tanpa kerusakan ginjal sebab gagal ginjal akut
adalah sindroma klinik akibat adanya gangguan fungsi ginjal yang terjadi secara mendadak
(dalam beberapa jam sampai beberapa hari) yang menyababkan retensi sisa metabolism
tubuh, dengan atau tanpa disertai oliguri.b
58. injury pada ginjal akan mengakibatkan massa nefron meningkat sebab hipertensi pada
kapiler glomerulus akan mengakibatkan permeabilitas glomerulus menurune
59. peningkatan permeabilitas glomerulus akan mengakibatkan filtrasi protein plasma
meningkat sebab keadaan ini akan mengakibatkan terjadinya proteinuria pada mekanisme
progresi gangguan fungsi ginjal.a
60. berdasarkan JNC VII, maka pasien dengan proteinuria diharapkan target tekanan darah
125/75 mmHg sebab calcium antagonist termasuk salah satu pilihan untuk pencegahan
proteinuria.b
PILIHLAH JODOH ANDA
A. GNA poststreptokok (GNA: glomerulonefritis akut)
B. Nefrosis Lipoid
C. Glomerulonefritis Membranosa
D. Nefrosklerosis Aselerasi
E. Hidronefrosis
61. Pada stadium lanjut dari penyakit ini, ginjal berubah bentuk menjadi struktur kistik disertai
atrofi, obstruksi total pyramid dan penipisan korteks ginjal.e
62. Penyakit sering terjadi pada penderita hipertensi berat dengan tekanan sistolik > 130 mmHg.
Perubahan morfologi pembuluh darah, ditandai oleh pembentukan arteriolitis hiperplastik
yang disebut onion skinning.d
63. Seorang anak laki-laki usia 9 tahun mengalami oliguria, proteinuria, hematuria, dan edema 4
minggu sesudah anak tersebut mengalami infeksi tenggorokan hebat. Hasil biopsy ginjal
menunjukkan glomerulus hiperseluler, ada proliferasi sel sel endotel dan mesangial, dan
infiltrasi sel sel radang netrofil.a
64. seorang anak 5 tahun didiagnosa sebagai sindrom nefrotik. Penderita mempunyai respon
yang baik terhadap kortikosteroid dan hasil biopsy ginjal menunjukkan glomerulus ginjal
normal.b
65. Merupakan penyebab utama sindrom nefrotik pada orang dewasa yang ditandai dengan
penebalan membrana basalis. Penyakit ini dapat progresi menjadi gagal ginjal kronik dalam
waktu 10 tahun.c
-----Dan seperti Biasa diakhir berita acara disampaikan untuk menjaga wasiat Loyangz Kingdom
ini agar tidak jatuh ketangan-tangan yang tidak berdosa..^_^v-----