You are on page 1of 2

Desain Riset Kualitatif

Desain riset pada dasarnya, sebagaimana dijelaskan oleh Babbie (1989:79),adalah


desain strategi guna mempelajari sesuatu hal. Lebih lanjut dijelaskan ada dua
aspek mendasar yang harus dicakup oleh desain riset yaitu pertam
a a d a l a h p e r l u dijelaskan secara tepat apa yang sebenarnya ingin dipelajari
dan kedua adalah jalan apa yang dipilih untuk memenuhi tujuan tersebut.
Desain riset (Babbie, 1989:98) adalah a set of decisions regarding what topic is to be
studied among what population with what research methods for what purpose atau
seperangkat keputusan terkait topik apa yangakan dipelajari diantara masyarakat
yang mana dengan metode apa dan tujuan apa yangingin diraihnya. Morse dalam
D e n z i n d a n L i n c o l n ( 1 9 9 4 : 2 2 0 - 2 3 5 ) m e n j e l a s k a n b a h w a a d a setidaknya
empat tahapan yang harus dilalui dalam pelaksanaan riset kualitatif yang harus
termaktub dalam desain riset kualitatif. Tahapan pertama adalah tahapan persiapan yang
mencakup penentuan masalah dan identifikasi paradigma yang dig unakan. Tahap
kedua adalah perencanaan yang meliputi pemilihan lokasi hingga penyusunan
proposal. Tahap selanjutnya adalah mulai memasuki seting riset yang diikuti tahap
pengumpulandata dan diakhiri tahap penarikan diri. Ketiga tahap tersebut dapat diringkas
dalam tahapriset lapangan. Terakhir tahap penulisan laporan hasil riset kualitatif.
Tahap Persiapan
T a h a p p e r t a m a d a l a m s u a t u r i s e t a d a l a h p e n e n t u a n m a s a l a h ya n g l a ya k
dandapat dijadikan bahan riset (Strauss dan Corbin, 2003: 22). Lebih lanj
u t d i j a b a r k a n (Strauss dan Corbin, 2003: 22-25) bahwa masalah tersebut dapat
muncul dari berbagaisumber. Pertama, masalah tersebut mungkin muncul dari pengalaman
pribadi atau
terkait profesi yang ditekuni seseorang. Kedua adalah berasal dari literatur yang dibaca lalum e n
g u n d a n g p e r m a s a l a h a n ya n g l a ya k d i t e l i t i . T e r a k h i r m a s a l a h d a p a t m u n c u l
d a r i seorang pembimbing, peneliti senior, atau dari pemberi dana
riset.P e m i l i h a n s u d u t p a n d a n g p a r a d i g m a t i k m e n j a d i t u g a s s e l a n j u t n ya d a l a
m penyusunan desain riset kualitatif. Periset akan memilih paradigma yang akan menjadititik
tolak riset yang dilakukannya. Pilihan tersebut akan berpengaruh pada cara
risetdijalankan dan hasil yang akan didapatkan. Wolcott (1992), sebagaimana
dikutip oleh Morse dalam Denzin dan Lincoln (1994: 221-222), menjabarkan tiga
titik pijak yangmenjadi fondasi riset kualitatif. Pertama adalah riset yang dipandu
oleh teori (theory-driven), kedua adalah riset yang dipandu oleh konsep (concept-driven), dan
ketiga adalah r i s e t ya n g b e r f o k u s p a d a m a s a l a h a t a u p a d a t u j u a n r e f o r m a s i
( problem-focused atau reform-focused ). Meskipun mungkin teknik dan metode yang
digunakan sama namunakan terlihat perbedaan diantara tiga fondasi tersebut
dalam abstraksi permasalahan, fokus riset, dan hasil riset. Posisi teori dan konsep
sendiri dalam riset kualitatif perlumendapat catatan bahwa teori hanyalah sebagai
satu batasan dan perbandingan dalam rangka memfasilitasi perkembangan teori dan konsep
baru hasil riset yang dilakukan.
Tahap Perencanaan
S e t e l a h m e n d a p a t k a n g a m b a r a n ya n g j e l a s a k a n p e r m a s a l a h a n ya n g a
k a n dijadikan bahan riset maka periset mulai memasuki tahap perencanaan. Morse
dalam Denzin dan Lincoln (1994: 222-228) membagi tahap perencanaan menjadi beberapa
fase.Fase pertama adalah pemilihan dan penilaian lokasi atau seting sosial riset. Fase
keduaadalah pemilihan strategi yang akan digunakan termasuk di dalamnya adanya
pembauranmetodologi (methodology triangulation).
Fase berikutnya adalah persiapan yang perlu dilakukan oleh periset dan diikuti
dengan fase penyederhanaan permasalahan agar lebihmendapatkan satu fokus yang jelas dan
memungkinkan untuk diriset. Fase terakhir adalah penulisan proposal riset kualitatif.Fase
pemilihan seting dalam riset kualitatif terutama berlaku bagi
penelitianl a p a n g a n d e n g a n o b s e r v a s i p a r t i s i p a t i f ( participant
observation) .
S e i r i n g t u j u a n keseluruhan riset guna mendapatkan sebanyak mungkin data yang
dapat diraih maka faseini menjadi sangat penting. Lofland dan Lofland (1984: 11-19)
menjelaskan tiga kriteriayang dapat dijadikan acuan penilaian suatu seting yaitu
kesesuaian, aksesibilitas, danetika. Faktor kesesuaian seting akan terkait erat dengan
permasalahan yang diangkat dan metodologi yang dipilih dalam riset. Patokan dalam
penilaian kesesuaian antara
lain pertama adalah apakah subyek secara fisik, walaupun sementara, memang berada diseting
yang kita pilih, kedua adanya pengalaman tertentu yang unik terkait seting
yangdipilih dan terakhir adalah kesesuaian seting dengan adanya kemungkinan variasi metode
yang digunakan. Faktor kedua dalam pemilihan seting adalah akses dari periset terhadapseting
yang akan diriset. Permasalahan terkait hal ini antara lain adalah relasi
antara periset dengan seting, kategori bawaan periset yang mungkin menghambat, serta setingy
ang memang memiliki tingkat kesulitan tinggi untuk dijangkau.
Faktor terakhirterkaitd e n g a n p e m i l i h a n s e t i n g a d a l a h e t i k a . P e r i s e t h a r u s m e
n j a w a b d u l u p e r t a n y a a n e t i s apakan satu seting tersebut seharusnya diriset oleh seseorang
dan apakah seting tersebut
s e h a r u s n ya d i r i s e t o l e h p e r i s e t ya n g b e r s a n g k u t a n . D i p e r l u k a n s a t u p e r t i m
b a n g a n mengenai kemungkinan munculnya konsekuensi negatif terhadap seting yang
diakibatkanriset yang dilakukan.Pemilihan strategi dalam riset kualitatif sangat
bergantung pada tujuan
risety a n g a k a n d i g a p a i , k a r a k t e r i s t i k p e r m a s a l a h a n ya n g d i a n g k a t , k e a h l i a n
p e r i s e t , d a n ketersediaan sumber daya yang ada (Morse dalam Denzing dan
Lincoln, 1994: 223).Strategi dalam riset hanyalah satu alat yang sangat tergantung
pada periset
bagaimanaa k a n d i g u n a k a n . T a k j a r a n g p e r l u d i k o m b i n a s i k a n p e n g g u n a a n s a
t u s t r a t e g i d a l a m menjawab permasalah dalam riset. Masing-masing strategi akan membawa
hasil berbeda bagi riset yang dilakukan.Riset kualitatif tidak dapat membatasi dirinya
hanya dengan satu
metodologi.H a l i n i k e r a p d i s e b u t s e b a g a i p e m b a u r a n m e t o d o l o g i ( met
hodology triangulation). Metodologi membahas berbagai kelebihan dan kelemahan masing-
masing metode (cara)dan diikuti pemilihan metode yang tepat (Muhadjir, 1998:3).
Metode riset kuantitatif d a p a t j u g a d i a d o p s i s e l a m a r i s e t t e r s e b u t m a s i h
b e r a d a d a l a m p a n d u a n m e t o d e r i s e t kualitatif.

You might also like