You are on page 1of 27

Buku Panduan MSTT 2015

1
I. SEKILAS PASCASARJANA UNIVERSITAS GADJAH MADA

1.1. Sejarah Universitas Gadjah Mada

Universitas Gadjah Mada diresmikan oleh Pemerintah Republik Indonesia di


Yogyakarta pada tanggal 19 Desember 1949, dan merupakan penggabungan
beberapa perguruan tinggi yang ada, yaitu :
1. Perguruan Tinggi Kedokteran, Kedokteran Gigi dan Farmasi, Perguruan Tinggi
Pertanian dan Kedokteran Hewan yang didirikan di Klaten pada tahun 1946.
2. Sekolah Tinggi Teknik di Yogyakarta yang didirikan pada tahun 1946.
3. Sekolah Tinggi Hukum dan Sekolah Tinggi Sastra yang didirikan oleh Yayasan
Balai Perguruan Tinggi "Gadjah Mada" di Yogyakarta pada tahun 1946.

Berdasarkan Perguruan Pemerintah Nomor 37 Tahun 1950 tanggal 14 Agustus


1950, Universitas Gadjah Mada memiliki enam fakultas yaitu : (1) Fakultas
Kedokteran, Kedokteran Gigi dan Farmasi, (2) Fakultas Kedokteran Hewan, (3)
Fakultas Pertanian, (4) Fakultas Teknik, (5) Fakultas Hukum, Ekonomi, Sosial dan
Politik, (6) Fakultas Sastra, Pedagogik dan Filsafat. Dalam perkembangannya,
fakultas-fakultas tersebut pecah menjadi beberapa fakultas, dan pada saat ini
Universitas Gadjah Mada memiliki 21 fakultas.

Selama perkembangannya, Universitas Gadjah Mada telah mengalami perubahan


sistem sesuai dengan perkembangan negara dan ilmu pengetahuan. Sistem
pendidikan yang mulanya menganut sistem bebas yang terdiri tingkat propadeuse
(persiapan), bakalaureat/kandidat, dan doktoral/sarjana, sejak tahun 1962 di
beberapa fakultas berubah menganut sistem semester, yang pada akhirnya
berkembang menjadi sistem kredit. Melalui SK Rektor Nomor 2 Tahun 1978,
tanggal 14 Januari 1978, sistem kredit diberlakukan secara resmi di seluruh
fakultas di Universitas Gadjah Mada.

1.2. Sejarah dan Organisasi Program Pascasarjana

Dengan terbitnya Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tanggal 8


Juni 1979 No. 124/U/1979, tentang pengaturan jenjang program pendidikan tinggi
dan program akta mengajar, maka sistem pendidikan di Universitas Gadjah Mada
disesuaikan dengan keputusan tersebut.
Mulai tahun ajaran 1979/ 1980 sebenarnya di beberapa fakultas telah dimulai
program pendidikan pascasarjana (S2), yang kemudian berkembang pada

2 Buku Panduan MSTT 2015


beberapa fakultas yang lain, hingga kemudian program pendidikan pascasarjana
(S2) secara resmi dilaksanakan di tingkat Universitas sejak 1 September 1980.

Fakultas Pascasarjana secara resmi dibentuk tahun 1983, berdasarkan Peraturan


Universitas Gadjah Mada Nomor 29 Tahun 1983. Dengan keluarnya Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 30 Tahun 1990 tentang pendidikan tinggi
dan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 0311/O/1991 tahun
1991, Fakultas Pascasarjana, berubah lagi menjadi Program Pascasarjana.

Fakultas Pascasarjana yang menurut Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1981


dan Peraturan UGM Nomor 29 Tahun 1983 dipimpin oleh seorang dekan, dan
dibantu oleh beberapa pembantu dekan, setelah berubah menjadi Program
Pascasarjana, dipimpin oleh seorang direktur, sambil menunggu keluarnya
peraturan universitas sebagai tindak lanjut dari Keputusan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 0311/O/1991 tahun 1991, untuk melancarkan tugas-tugasnya,
Direktur Program Pascasarjana UGM dibantu oleh dua orang pembantu direktur
dan tenaga administrasi untuk melancarkan tugas-tugas administrasi akademiknya.

Pada saat ini Program Pascasarjana UGM terdiri atas 6 jurusan, dan tiap-tiap
jurusan membina beberapa program studi sebagai berikut:
1. Jurusan Ilmu-ilmu Humaniora
2. Jurusan Ilmu-ilmu Kesehatan
3. Jurusan Ilmu-ilmu Matematika dan Pengetahuan Alam
4. Jurusan Ilmu Pertanian
5. Jurusan Ilmu-ilmu Sosial
6. Jurusan Ilmu-ilmu Teknik
7. Jurusan Antar Bidang (Antar Disiplin)

Masing-masing jurusan dipimpin oleh seorang ketua jurusan yang mengkoordinasi


pelaksanaan program pendidikan yang termasuk dalam jurusan tersebut.

Tiap program studi dipimpin oleh pengelola program studi yang bertanggungjawab
terhadap kelancaran masing-masing program studi, dan diawasi oleh seorang
penanggungjawab program, yang dipegang oleh Dekan Fakultas yang membawahi
program studi yang bersangkutan.

1.3. Tujuan Program Pendidikan Pascasarjana

Program Pascasarjana menyelenggarakan pendidikan dalam satu cabang atau


kelompok ilmu, teknologi dan seni tertentu yang menghasilkan lulusan dengan ciri-
ciri kemampuan seperti yang termaktub dalam Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 27 Tahun 1981, yaitu :
Buku Panduan MSTT 2015
3
1. mempunyai kemampuan untuk meningkatkan pelayanan profesi dengan jalan
riset pengembangan,
2. mempunyai kemampuan untuk berpartisipasi dalam pengembangan bidang
ilmunya,
3. mempunyai kemampuan yang lebih luas, dengan mengaitkan bidang ilmu atau
profesi yang serupa,
4. mempunyai kemampuan untuk merumuskan pendekatan untuk memecahkan
berbagai masalah masyarakat dengan cara penalaran ilmiah.

4 Buku Panduan MSTT 2015


II. PROGRAM MAGISTER SISTEM DAN TEKNIK
TRANSPORTASI (MSTT)

2.1. Latar Belakang dan Sejarah Pendirian

Dalam masa satu dekade antara 1985 - 1995 telah terjadi pertumbuhan ekonomi
yang cukup tinggi di Indonesia. Pemerintah telah melaksanakan diversifikasi di
sektor industri melalui berbagai kebijaksanaan deregulasi di berbagai sektor
pembangunan seperti perdagangan, perbankan dan juga transportasi. Sektor
transportasi juga tumbuh cepat mengikuti pertumbuhan ekonomi tersebut. Di
bidang jalan raya, selama Pelita V telah terjadi peningkatan sebesar 7,41% per
tahun dalam penumpang-kilometer dan untuk angkutan barang sebesar 10,40% per
tahun dalam ton-kilometer.

Hasil pembangunan yang terlihat hingga kini telah meningkatkan pendapatan


masyarakat yang selanjutnya memberikan kecenderungan mereka untuk memiliki
gaya hidup yang menumbuhkan keperluan transportasi lebih tinggi, baik antar kota
maupun intra (dalam) kota. Diperkirakan separuh penduduk Indonesia tinggal di
daerah perkotaan. Masalah-masalah angkutan dalam kota harus diantisipasi dan
perlu segera ditangani, khususnya untuk kota-kota berpenduduk di atas 500.000
jiwa.

Pada sisi lain, jangkauan fasilitas dan jasa transportasi yang tersedia di Indonesia
masih terhitung rendah. Dilihat dari kepentingan pembangunan nasional, hal ini
bisa dikhawatirkan akan menghambat laju pertumbuhan pembangunan. Masalah
ini dihadapi merata di seluruh Indonesia, namun berbeda intensitas antara satu
daerah dengan daerah lainnya. Tantangan yang dihadapi sektor transportasi
menyangkut hal-hal yang bersifat kuantitatif, berupa penambahan dan perluasan
fasilitas dan jasa transportasi, dan kualitatif, dalam bentuk peningkatan mutu
(kehandalan, keamanan, dan efisiensi).

Kelemahan-kelemahan dalam institusi dan personil yang merencanakan,


melaksanakan dan mengembangkan sektor transportasi akan menyebabkan
berbagai kendala dan inefisiensi dalam pelayanan transportasi. Kelemahan
koordinasi antar instansi yang terkait dengan sektor transportasi merupakan
hambatan yang kronis. Keterbatasan pengetahuan akan kebijaksanaan transportasi
(transport policy) dari para pengambil keputusan sering mengaburkan konsistensi
pengembangan sistem transportasi di suatu wilayah. Lemahnya penegakan hukum
(enforcement) dan kurangnya kapasitas staf yang berkompeten dalam sektor ini
Buku Panduan MSTT 2015
5
menyumbang pada ketimpangan-ketimpangan yang terjadi dalam kualitas
pelayanan transportasi terhadap masyarakat. Keadaan kongesti dan kemacetan
lalulintas selalu membelit kota-kota besar tanpa adanya suatu peningkatan
pelayanan transportasi yang signifikan. Menyusul kemudian adalah tingginya biaya
angkutan dan angka kecelakaan serta menurunnya kualitas lingkungan beberapa
kawasan kota akibat polusi kendaraan yang meningkat saat terjadi kemacetan.
Sementara itu tekanan-tekanan penggunaan lahan yang makin intensif serta
pemanfaatan sumber daya lainnya untuk memenuhi kebutuhan kehidupan suatu
kota/daerah yang makin terbatas merupakan kendala dalam memenuhi kebutuhan
akan prasarana transportasi yang memadai.

Permasalahan yang terungkap di atas mengindikasikan berbagai ketidakpastian


akan pelayanan sektor transportasi dalam mendukung laju pertumbuhan
pembangunan di masa mendatang. Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah
melalui jalur politik misalnya dengan memperluas desentralisasi dan meningkatkan
otonomi daerah, pembangunan prasarana jalan raya, kereta api serta prasarana
transportasi lainnya maupun dengan deregulasi sektor-sektor industri untuk
mendukung pertumbuhan ekonomi daerah. Di sini kemampuan aparat daerah
serta para profesional bidang transportasi dituntut untuk mampu mengimbangi
kemampuan pemerintah dalam gerak dan lajunya. Untuk itu diperlukan
kemampuan untuk meneliti dan menganalisis permasalahan transportasi guna
mendukung pengambilan keputusan dan kebijakan yang tepat dan layak.

Dalam upaya mengejar kemungkinan ketinggalannya sektor transportasi dalam


mendukung pembangunan nasional, salah satu bidang tugas yang sangat penting
untuk dikuasai oleh pemerintah (pusat maupun daerah) adalah sistem dan teknik
transportasi yang komprehensif dan pragmatis. Perencanaan sistem transportasi
melihat jauh ke depan dan mengantisipasi permintaan (demand), baik transportasi
antar kota maupun dalam kota, serta mempersiapkan strategi, kebijaksanaan,
program dan aturan-aturan yang diperlukan untuk penyediaan prasarana yang
efisien. Teknik Transportasi lebih jauh mengejawantahkan konsep-konsep
perencanaan sistem dalam bentuk-bentuk rancang bangun yang murah, efektif,
efisien serta serasi lingkungan.

Kurangnya kemampuan untuk melaksanakan tugas perencanaan sistem dan teknik


transportasi di Indonesia, baik pada tingkat pusat maupun terutama daerah antara
lain diakibatkan oleh kurang tersedianya tenaga-tenaga yang mampu meningkatkan
dan cakap mengembangkan profesionalisme pada bidang ini.
Pendidikan dalam bidang transportasi, baik jenjang S1 maupun S2, merupakan
faktor utama dalam penyediaan tenaga-tenaga yang mampu. Program Magister
Sistem dan Teknik Transportasi (MSTT) di Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik
Universitas Gadjah Mada didirikan Januari 1996 dalam rangka meningkatkan

6 Buku Panduan MSTT 2015


jumlah dan kemampuan sumber daya manusia yang bertanggung jawab dalam
perencanaan dan pengembangan transportasi di Indonesia.

Program tersebut mula-mula dilaksanakan sebagai salah satu minat studi di bawah
Program Studi Teknik Sipil. Berdasarkan SK Mendikbud No. 120/DIKTI/ Kep./1998
tanggal 17 April 1998 program ini tidak lagi menjadi minat studi dan berubah
sebagai Program Studi (Magister) Sistem dan Teknik Transportasi. Sejak 13
September Tahun 2000, MSTT mendapatkan akreditasi dari Badan Akreditasi
Nasional Perguruan Tinggi dengan predikat tertinggi, yaitu Unggul. Pada tanggal
22 Desember 2005 mendapatkan akreditasi A ( - Terbaik) berdasarkan Surat
Keputusan Badan Akreditasi Nasional No 012/BAN-PT/Ak-IV/S2XII/2005 dan
sertifikat akreditasi nomor 00578/Ak-IV/S2-012/UGMSTT/XII/2005. Pada saat ini,
untuk ketiga kalinya MSTT memperoleh perngkat akreditas nasional A
berdasarkan Surat Keputusan Badan Akreditasi Nasional No 017/BAN-PT/Ak-
VIII/S2/XII/2010 dan Sertifikat Akreditasi No. 000836 tertanggal 17 Desember 2010
dan berlaku untuk periode 5 (lima) tahun.

2.2. Visi dan Misi


Program ini mempunyai visi menjadi program studi bertaraf internasional di bidang
transportasi, yang unggul, mandiri, dan bermartabat.

Adapun Misi program ini adalah :


a. Menyelenggarakan pendidikan dan riset di bidang transportasi yang bertaraf
internasional, berkualitas dan mampu bersaing di pasar global.
b. Menjalin kerjasama dengan institusi lain baik di dalam maupun di luar negeri
dalam rangka melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
c. Mengembangkan penelitian di bidang transportasi dalam rangka ikut berperan
dalam memecahkan permasalahan transportasi.

2.3. Tujuan

Program ini bertujuan melatih peserta yang berlatar belakang transportasi untuk
menguasai keahlian lebih lanjut yang diperlukan untuk berkarier dalam bidang
analisis dan perencanaan transportasi, perancangan teknik serta manajemen dan
operasi kegiatan transportasi. Lulusan yang dihasilkan akan memiliki ciri-ciri
(berdasar SK Mendikbud Nomor 056/U/1994) :
a. mempunyai kemampuan meningkatkan pelayanan profesi transportasi dengan
jalan pelitian dan pengembangan,

Buku Panduan MSTT 2015


7
b. mempunyai kemampuan berpartisipasi dalam pengembangan bidang
transportasi,
c. mempunyai kemampuan mengembangkan penampilan profesionalnya dalam
spektrum yang lebih luas, dengan mengaitkan bidang ilmu atau profesi yang
serupa,
d. mempunyai kemampuan merumuskan pendekatan penyelesaian berbagai
masalah masyarakat dengan cara penalaran ilmiah.

2.4. Sasaran Program Studi

Sasaran program studi adalah :


a. Adanya pengakuan program secara internasional, yang berarti diakuinya kredit
yang diambil oleh mahasiswa di MSTT oleh perguruan tinggi di luar negeri,
atau sebaliknya. Bahasa pengantar menggunakan Bahasa Inggris.
b. Terwujudnya lulusan dengan Indeks Prestasi minimal 3,25, lama studi rata-rata
tidak lebih dari 18 bulan, mendapatkan pekerjaan tidak lebih 6 bulan setelah
lulus, serta mampu menerapkan ilmu yang telah diperoleh dengan baik dalam
bekerja.
c. Tercapainya kerjasama di bidang akademik dan penelitian dengan institusi
baik di dalam maupun di luar negeri, masing-masing minimal 3.
d. Dihasilkan riset yang ditulis dalam jurnal atau dipresentasikan dalam seminar
di tingkat nasional dan internasional.
e. Dihasilkan riset di bidang transportasi darat, laut dan udara yang mampu
membantu memecahkan permasalahan transportasi internasional, nasional,
maupun daerah.

2.5.Relevansi Struktur dan Isi Kurikulum dengan Tuntutan dan


Kebutuhan Stakeholders

2.5.1. Pendahuluan

Hasil pembangunan telah meningkatkan pendapatan masyarakat dan memberikan


kecenderungan pada mereka untuk memiliki gaya hidup yang menumbuhkan
keperluan transportasi lebih tinggi, baik antar kota maupun intra (dalam) kota.
Diperkirakan separuh penduduk Indonesia tinggal di daerah perkotaan. Masalah-
masalah angkutan dalam kota harus diantisipasi dan perlu segera ditangani,
khususnya untuk kota-kota berpenduduk di atas 500.000 jiwa.

Pada sisi lain, jangkauan fasilitas dan jasa transportasi yang tersedia di Indonesia
masih terhitung rendah. Dilihat dari kepentingan pembangunan nasional, hal ini
bisa dikhawatirkan akan menghambat laju pertumbuhan pembangunan. Masalah ini
8 Buku Panduan MSTT 2015
dihadapi merata di seluruh Indonesia, namun berbeda intensitas antara satu daerah
dengan daerah lainnya. Tantangan yang dihadapi sektor transportasi menyangkut
hal-hal yang bersifat kuantitatif, berupa penambahan sekaligus perluasan fasilitas
dan jasa transportasi, serta kualitatif, dalam bentuk peningkatan mutu (kehandalan,
keamanan, dan efisiensi).

Kelemahan-kelemahan dalam institusi dan personil yang merencanakan,


melaksanakan, dan mengembangkan sektor transportasi akan menyebabkan
berbagai kendala dan inefisiensi dalam pelayanan transportasi. Kelemahan
koordinasi antar instansi yang terkait dengan sektor transportasi merupakan
hambatan yang kronis. Keterbatasan pengetahuan akan kebijaksanaan transportasi
(transport policy) dari para pengambil keputusan sering mengaburkan konsistensi
pengembangan sistem transportasi di suatu wilayah. Lemahnya penegakan hukum
(law) dan kurangnya kapasitas staf yang berkompeten dalam sektor ini
menyumbang pada ketimpangan-ketimpangan yang terjadi dalam kualitas
pelayanan transportasi terhadap masyarakat. Keadaan kongesti dan kemacetan
lalulintas selalu membelit kota-kota besar tanpa adanya suatu peningkatan
pelayanan transportasi yang signifikan. Menyusul kemudian adalah tingginya biaya
angkutan dan angka kecelakaan serta menurunnya kualitas lingkungan beberapa
kawasan kota akibat polusi kendaraan yang meningkat saat terjadi kemacetan.
Sementara itu, tekanan-tekanan penggunaan lahan yang semakin intensif serta
pemanfaatan sumber daya lainnya untuk memenuhi kebutuhan kehidupan suatu
kota/daerah yang makin terbatas merupakan kendala dalam memenuhi kebutuhan
akan prasarana transportasi yang memadai.

Permasalahan yang terungkap di atas mengindikasikan berbagai ketidakpastian


akan pelayanan sektor transportasi dalam mendukung laju pertumbuhan
pembangunan di masa mendatang. Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah
melalui jalur politik misalnya dengan memperluas desentralisasi dan meningkatkan
otonomi daerah, pembangunan prasarana jalan raya, kereta api serta prasarana
transportasi lainnya maupun dengan deregulasi sektor-sektor industri untuk
mendukung pertumbuhan ekonomi daerah. Di sini kemampuan aparat daerah serta
para profesional bidang transportasi dituntut untuk mampu mengimbangi
kemampuan pemerintah dalam gerak dan lajunya. Untuk itu diperlukan kemampuan
untuk meneliti dan menganalisis permasalahan transportasi guna mendukung
pengambilan keputusan dan kebijakan yang tepat dan layak.

Dalam upaya mengejar kemungkinan ketinggalannya sektor transportasi dalam


mendukung pembangunan nasional, salah satu bidang tugas yang sangat penting
untuk dikuasai oleh pemerintah (pusat maupun daerah) adalah sistem dan teknik
transportasi yang komprehensif dan pragmatis. Perencanaan sistem transportasi
melihat jauh ke depan dan mengantisipasi permintaan (demand), baik transportasi

Buku Panduan MSTT 2015


9
antar kota maupun dalam kota, serta mempersiapkan strategi, kebijaksanaan,
program dan aturan-aturan yang diperlukan untuk penyediaan prasarana yang
efisien. Teknik Transportasi lebih jauh mengejawantahkan konsep-konsep
perencanaan sistem dalam bentuk-bentuk rancang bangun yang murah, efektif,
efisien serta serasi lingkungan.

Kurangnya kemampuan untuk melaksanakan tugas perencanaan sistem dan teknik


transportasi di Indonesia, baik pada tingkat pusat maupun terutama daerah antara
lain diakibatkan oleh kurang tersedianya tenaga-tenaga yang mampu meningkatkan
dan cakap mengembangkan profesionalisme pada bidang ini.
Pendidikan dalam bidang transportasi, baik jenjang S1 maupun S2, merupakan
faktor utama dalam penyediaan tenaga-tenaga yang kompeten dibidangnya.
Program Magister Sistem dan Teknik Transportasi (MSTT) di Jurusan Teknik Sipil
dan Lingkungan Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada didirikan pada Januari
1996 dalam rangka meningkatkan jumlah dan kemampuan sumber daya manusia
yang bertanggung jawab dalam perencanaan dan pengembangan transportasi di
Indonesia.

Berbagai upaya telah dilakukan untuk mengaktualisasikan silabus dan kurikulum.


Dalam pengelolaan Pogram Studi MSTT ini telah beberapa kali dilakukan
penyempurnaan silabus untuk menyetarakan program ini dengan program magister
transportasi yang ada di luar negeri, seperti di Inggris, Eropa, Australia, dan
Amerika Serikat.

Workshop akademik merupakan suatu wahana dimana pengembangan silabus dan


kurikulum dibicarakan. Workshop ini dilaksanakan 2 tahun sekali untuk membahas
silabus. Review terhadap silabus juga pernah dilakukan oleh pakar transportasi
yaitu Prof. William Young yang sekaligus menjadi Ketua Jurusan Teknik Sipil
Monash University dan Prof. Katsutoshi Ohta dari Department of Urban Engineering
University of Tokyo. Workshop akademik yang diselenggarakan pada Tahun 2012
membahas penyelenggaraan minat baru dibidang pembangunan prasarana
manajemen yaitu minat studi Pembangunan Infrastruktur (Prasarana) Transportasi
dan minat studi Manajemen dan Prasarana Transpotasi untuk lebih meningkatkan
pada kebutuhan di bidang ke-PU-an.

2.5.2. Metoda Pembelajaran dan Pelaksanaan Studi Internasional

Program kelas internasional bertujuan untuk menjadikan institusi pendidikan yang


berkualitas dan mampu bersaing di pasar global melalui penyelenggaraan
pendidikan yang profesional. Sejak 13 Agustus 2007 MSTT membuka Program
Internasional (International Class Programme) yang merupakan tahap awal kelas
internasional. Aktivitas akademik untuk angkatan pertama kelas internasional
10 Buku Panduan MSTT 2015
dimulai dengan Pre Intensive programme (PPI). Program ini memberikan
kesempatan pada mahasiswa untuk dapat menempuh perkuliahan atau course di
perguruan tinggi mitra di luar negeri (selain di MSTT) seperti kerjasama dengan
Asian Institute of Technology (AIT) Bangkok; Lund University, Sweden; Linkoping
University, Sweden; Karlstad University, Sweden; dan The University of
Birmingham, England, dan The University of Leeds, England. Cranfield of
University, England and Netherland Maritim University, Belanda.

Metoda pembelajaran yang dikembangkan MSTT UGM (untuk menjawab tuntutan


di atas) ada 3 cara, yaitu reguler dan program internasional dengan menggunakan
sistem transfer kredit (sandwich programme dan double degree programme).
Ketiga metode tersebut akan diuraikan di bawah ini.

2.5.2.1. Reguler

Kegiatan belajar sistem reguler sepenuhnya dilaksanakan di kampus MSTT


Universitas Gadjah Mada. Beban studi mahasiswa untuk menyelesaikan studi S2 di
MSTT sejumlah 44 SKS (Satuan Kredit Semester). Mahasiswa menempuh semua
mata kuliah (total 36 SKS) dan tesis (8 SKS) di MSTT. Mata kuliah diselenggarakan
selama 4 (empat) semester dan penulisan tesis dilaksanakan pada semester 3.

Tesis dilaksanakan mulai semester 3 dengan menyusun usulan topik penelitian.


Pada semester 3 mahasiswa melakukan seminar proposal tesis dan dapat mulai
melakukan pengumpulan data. Pada semester 3 mahasiswa melakukan analisis
data, penulisan tesis, dan ujian tesis.

2.5.2.2. Sandwich Programme

Program sandwich ini dimaksudkan agar mahasiswa selain menempuh studi di


MSTT UGM juga diberi kesempatan untuk menempuh mata kuliah (bisa dengan
mengikuti short course setingkat program master seperti detached master
programme yang diselenggarakan Lund University, Sweden, di universitas mitra,
yang nantinya dapat diekivalensikan dengan sejumlah SKS) di universitas luar
negeri sebagai mitra MSTT UGM. Jumlah SKS yang ditempuh di MSTT sebanyak
minimum 29 SKS dan maksimal 12 SKS ditempuh di perguruan tinggi mitra.
Perguruan tinggi luar negeri mitra yang dimaksudkan adalah perguruan tinggi yang
telah mempunyai kerjasama pendidikan dengan MSTT UGM, dan dipilih yang juga
menyelenggarakan pendidikan bidang transportasi.

Sistem sandwich adalah sistem yang dikembangkan untuk lebih memberikan


keuntungan kepada mahasiswa sehingga nantinya mahasiswa mempunyai

Buku Panduan MSTT 2015


11
pandangan yang lebih luas (fasilitas referensi jauh lebih baik). Total waktu untuk
menyelesaikan studi lebih lama satu semester (tergantung lama belajar di
perguruan tinggi luar negeri mitra) dibandingkan dengan program yang reguler,
yaitu sekitar 24-30 bulan. Gelar S2 yang diperoleh mahasiswa adalah M.Sc.
(Master of Science) dari Universitas Gadjah Mada (MSTT UGM).

Untuk dapat mengikuti program ini, mahasiswa yang berminat harus lulus seleksi
yang diadakan oleh universitas mitra luar negeri dan memenuhi persyaratan lain.
Seleksi diadakan setelah mahasiswa mengikuti kuliah di MSTT UGM selama
semester 1 dan 2. Persyaratan utama yang diminta antara lain mahasiswa harus
mempunyai nilai minimum TOEFL sebesar 550. Semua biaya studi di luar negeri
ditanggung oleh mahasiswa (bisa dengan beasiswa, yang diusahakan sendiri oleh
mahasiswa).

2.5.2.3. Double degree

Penyelenggaraan pendidikan dengan sistem double degree dimaksudkan


penyelenggaraan perkuliahan dilakukan bersama dengan perguruan tinggi luar
negeri mitra (yang telah menjalin kerjasama dengan Program Studi MSTT UGM).
Jadi sebagian kredit yang diperoleh mahasiswa di MSTT diakui oleh perguruan
tinggi mitra dan begitu pula sebaliknya.

Mahasiswa mendapatkan dua gelar sekaligus setelah menyelesaikan studi, satu


gelar Master of Science (M.Sc.) diberikan oleh Universitas Gadjah Mada (MSTT
UGM) dan satu gelar Master of Engineering (M.Eng.) dari perguruan tinggi mitra.

Pelaksanaan perkuliahan dilakukan sesuai dengan kesepakatan bersama dengan


tetap mengacu pada norma-norma yang berlaku. Beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam penyelenggaraan double degree:
1. SKS minimum yang harus ditempuh mahasiswa untuk mendapatkan gelar S2
adalah 36 SKS (beban studi Pendidikan Program Pascasarjana (S2) UGM
ditetapkan 36-50 SKS, termasuk tesis yang bobotnya antara 8-12 SKS (Buku
Panduan Program Pascasarjana 2002-2007 Universitas Gajah Mada, hal. 19).
2. DIKTI: 70% dari total SKS minimum harus ditempuh di universitas
penyelenggara (dalam hal ini di MSTT UGM) dan 30% dari total SKS ditempuh
di perguruan tinggi mitra.

Untuk dapat mengikuti program ini, mahasiswa yang berminat harus lulus seleksi
awal yang diadakan oleh MSTT UGM (berdasarkan persetujuan dari universitas
mitra luar negeri) dan memenuhi persyaratan lain. Persyaratan utama yang diminta
antara lain mahasiswa harus mempunyai nilai TOEFL sebesar minimum 550.
Semua biaya studi di luar negeri ditanggung oleh mahasiswa (bisa dengan

12 Buku Panduan MSTT 2015


beasiswa, yang diusahakan sendiri oleh mahasiswa) atau instansi yang
menyelenggarakan.

2.6. Gelar yang Diperoleh Lulusan.

Sesuai dengan SK Rektor UGM No. 292/P/SK/HT/2008 maka sejak kelulusan Juli
2008, gelar S2 yang diperoleh mahasiswa MSTT UGM adalah Master of Science
(M.Sc.).

2.7. Keunggulan Program

Mengingat sangat kompleksnya permasalahan yang dihadapi dalam transportasi,


maka program ini memberikan peluang kepada peserta untuk memilih bidang
penonjolan yang diinginkan dari 5 minat studi yang disediakan di program reguler,
maupun program ke luar negeri. Adanya berbagai pilihan tersebut memungkinkan
para peserta memilih pendalaman materi dan wawasan yang diinginkan.

Program MSTT telah menunjukkan kesuksesannya, terbukti sampai pertengahan


2014 (selama 17 tahun) telah meluluskan sebanyak lebih dari 917 lulusan,
dengan lama studi yang relatif singkat (rata-rata kurang dari 20 bulan) dan IP rata-
rata bagus (di atas 3.4), dan sebanyak 193 mahasiswa telah berhasil mengikuti
program internasional.

Buku Panduan MSTT 2015


13
III. SUSUNAN PENGELOLA PROGRAM

Penanggungjawab :
Dekan Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada

Wakil Penanggungjawab :
Ketua Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik UGM

Pengelola :
1. Ketua Program Studi

2. Sekretaris Program Studi Bidang Akademik

3. Sekretaris Program Studi Bidang Administrasi Umum dan Keuangan

14 Buku Panduan MSTT 2015


IV. PROSES PENDIDIKAN MSTT

4.1. Kalender Akademik


Kegiatan akademik untuk Angkatan XXVIII dimulai tanggal 24 Agustus 2015
dengan perkuliahan Program Pra Pasca Intensif. Perkuliahan akan dimulai pada
tanggal 7 September 2015.

4.2. Pembimbingan

4.2.1. Dosen Wali

Untuk memperlancar studinya, setiap mahasiswa MSTT mendapat bimbingan dari


seorang Dosen Wali yang ditunjuk oleh pengelola program, yang tugasnya
membimbing kegiatan akademik mahasiswa, memantau perkembangan kegiatan
akademik mahasiswa, memberikan nasehat-nasehat atau petunjuk yang diperlukan
bila mahasiswa mengalami masalah-masalah yang tidak bisa di atasi oleh
mahasiswa, misalnya kesulitan mengikuti kuliah atau masalah lain. Dosen Wali
untuk mahasiswa dapat dilihat di Lampiran 1.

4.2.2. Pembimbing Tesis

Syarat Akademik Pembimbing Utama Tesis adalah dosen S2 sekurang-kurangnya


berpangkat Lektor Kepala, atau Lektor yang mempunyai ijazah S2 sederajat S.U.
atau M.S. atau sekurang-kurangnya yang mempunyai iijazah S3 atau Doktor.
Pembimbing Akademik dapat juga sekaligus menjadi Pembimbing Tesis apabila
memenuhi persyaratan dan yang bidangnya sesuai. Syarat Akademik dosen
pengajar S2 adalah Lektor Kepala keatas, Lektor berderajat S.U., M.S. atau yang
berderajat Doktor.

4.2.3. Beban Studi

Beban studi Program MSTT UGM ditetapkan 44 sks yang meliputi kuliah, tutorial,
tugas dan tesis. Secara rinci kurikulum dan silabus MSTT disusun di Bab V.

Buku Panduan MSTT 2015


15
4.2.4. Residensi

Mahasiswa yang berstatus penuh, harus tinggal di kampus kecuali pada waktu
melakukan penelitian. Untuk memberi kesempatan kepada mereka yang
mempunyai tugas pekerjaan lain diluar tugasnya sebagai mahasiswa S2 maka
dimungkinkan bagi seorang mahasiswa untuk menjadi mahasiswa tidak penuh.
Namun untuk menilai kemampuan sesungguhnya, mahasiswa tersebut minimal
dalam 3 semester harus menjadi mahasiswa penuh.

Mahasiswa program Pascasarjana di Universitas Gadjah Mada dapat mengajukan


permintaan untuk berhenti mengikuti kegiatan akademik dalam satu semester
mengambil beban studi sekurang-kurangnya 9 SKS.

Dengan rekomendasi induk instansinya seorang mahasiswa program pendidikan


Pascasarjana di Universitas Gadjah Mada dapat mengajukan permintaan untuk
berhenti mengikuti kegiatan akademik dalam satu semester dan paling banyak 2
semester. Permintaan ijin berhenti sementara tersebut harus diajukan kepada
Direktur Program Pascasarjana Universitas Gadjah Mada sebelum semester yang
bersangkutan dimulai.

4.3. Perkuliahan

4.3.1. Kartu Rencana Studi

Untuk dapat mengikuti perkuliahan dan kegiatan akademik lain, mahasiswa harus
mengisi Kartu Rencana Studi (KRS) yang sudah disetujui oleh Dosen Pembimbing
Akademik. Bagi mahasiswa semester 2 atau lebih, banyaknya SKS yang dapat
diambil pada setiap semester seyogyanya didasarkan atas prestasi yang diperoleh
pada semester sebelumnya.

Pengisian KRS ditentukan sebagai berikut :


a. Pengisian KRS dilakukan satu minggu sebelum kegiatan akademik tiap
semester.
b. Bagi mahasiswa baru, pengisian KRS baru sah bila yang bersangkutan dapat
menunjukkan tanda bukti pendaftaran.
c. KRS dibuat rangkap tiga, ketiganya ditandatangani Dosen Pembimbing
Akademik, satu disimpan mahasiswa, satu disimpan Pembimbing Akademik
dan satu diserahkan ke Bagian Pengajaran.

Penggantian mata kuliah yang diambil dalam suatu semester dapat dilakukan
paling lambat dua minggu setelah kuliah dimulai. Pengurangan jumlah SKS yang
diambil dalam suatu semester dapat dilakukan sebelum ujian sisipan pertama
16 Buku Panduan MSTT 2015
diselenggarakan. Perubahan isi KRS tersebut hanya dimungkinkan bila ada
persetujuan dari Pembimbing Akademik secara tertulis dengan cara membubuhkan
tanda tangan pada tempat yang disediakan dalam KRS.

4.3.2. Kartu Hasil studi

Kartu Hasil Studi (KHS) ialah kartu yang antara lain berisi kumpulan mata kuliah
yang telah diambil oleh seorang mahasiswa beserta nilai yang diperolehnya.
Pengisian KHS dilakukan oleh Pengelola dengan menggunakan nilai dari para
dosen. KHS merupakan bahan untuk membuat transkrip dan sebagai dasar untuk
menentukan apakah mahasiswa telah memenuhi syarat untuk memperoleh gelar
Magister.

4.3.3. Daftar Hadir

Mahasiswa wajib menandatangani daftar hadir pada tiap mengikuti mata kuliah.
Setiap ada kegiatan kuliah petugas dari MSTT menyerahkan daftar hadir pada
dosen pemberi kuliah, guna ditandatangani oleh mahasiswa yang mengikuti kuliah
dan sahkan oleh dosen tersebut.

Bila ujian akhir semester akan dimulai, Petugas dari MSTT memeriksa daftar hadir
mahasiswa untuk menentukan boleh tidaknya seorang mahasiswa mengikuti ujian
dalam mata kuliah yang bersangkutan. Pedoman untuk dapatnya seorang
mahasiswa mengikuti ujian ialah apabila yang bersangkutan mengikuti paling tidak
75% (tujuh puluh lima persen) dari kuliah yang diberikan.

4.3.4. Tesis

Agar seorang lulusan program pendidikan Pascasarjana (S2) dapat melakukan


penelitian pengembangan dalam rangka peningkatan pelayanan profesi, maka
Program Pascasarjana UGM mewajibkan agar tiap mahasiswa menyusun Tesis
yang didasarkan atas penelitian yang mandiri dalam bidang ilmu yang sesuai
dengan program studinya dan naskah publikasi yang merupakan ringkasan
sebagian atau seluruhnya dari tesis. Bobot penelitian dan penulisan tesis adalah 8
sks.

Setelah seorang mahasiswa selesai menyusun tesis, dan yang bersangkutan telah
lulus menempuh semua ujian mata kuliah yang diwajibkan dengan IPK minimal
2,92 serta telah memperoleh sertifikat kemampuan bahasa Inggris tingkat
intermediate PPB UGM, Score International Toefl 450, maka ia berhak untuk
mengikuti ujian tesis. Ujian Tesis dilaksanakan oleh Tim Penguji yang terdiri atas
Tim Pembimbing Tesis dan dosen lain yang ditunjuk. Ujian Tesis dapat
Buku Panduan MSTT 2015
17
dilaksanakan sesudah mahasiswa dapat menunjukkan sertifikat kemampuan
bahasa Inggris tersebut diatas. Jumlah anggota Tim Penguji adalah 3 sampai 5
orang, dan salah seorang menjadi Ketua Tim Penguji. Tim Penguji Tesis diangkat
oleh Direktur atas usul Penanggungjawab Program.

Mahasiswa yang berasal dari English Speaking Countries dapat dibebaskan dari
persyaratan bahasa Inggris.

Pada waktu ujian tesis, mahasiswa diwajibkan menyerahkan naskah laporan


penelitian sebagian atau seluruh Tesis dalam format publikasi BPPS (Berkala
Penelitian Pascasarjana). Dalam naskah tersebut Pembimbing tidak perlu
dicantumkan sebagai penulis, namun disebutkan pada ucapan terima kasih yang
diletakkan di bagian akhir naskah, kalau tidak memberikan kontribusinya dalam
penulisan naskah tersebut.

Penilaian terhadap tesis didasarkan atas kualitas naskah tesis, kinerja mahasiswa
pada waktu mempertahankannya dalam sidang ujian. Aspek-aspek penilaian kedua
hal diatas adalah sebagai berikut:

a. Kualitas Tesis meliputi: materi, metodologi, sistematika penulisan dan bahasa;


b. Kinerja waktu ujian meliputi: penguasaan materi dan penguasaan metodologi.

Nilai akhir ujian Tesis adalah nilai huruf A, B, C, dan D. Untuk nilai C dan D dapat
diperbaiki sekali dengan nilai ujian ulangan tidak bisa lebih dari B. Hasil dan nilai
ujian Tesis tersebut diberitahukan oleh Ketua Tim Penguji langsung pada
mahasiswa setelah selesai mengikuti ujian, di samping diserahkan kepada Bagian
Pengajaran. Oleh Bagian Pengajaran, nilai ujian Tesis dimasukkan kedalam KHS
dan dalam Daftar Induk Mahasiswa.

Naskah Tesis dianggap sah setelah ditandatangani oleh semua anggota Tim
Penguji dan Telah disahkan oleh Pengelola Program Studi. Empat naskah Tesis
yang telah sah tersebut oleh mahasiswa diserahkan kepada Bagian Pengajaran
sebagai syarat Yudisium dan Wisuda.

Batas waktu perbaikan Tesis setelah dinyatakan lulus (apabila ada perbaikan)
paling lama 3 bulan setelah ujian tesis dinyatakan lulus. Apabila dalam waktu 3
bulan, perbaikan Tesis belum selesai karyasiswa diwajibkan menempuh ujian Tesis
lagi.

18 Buku Panduan MSTT 2015


4.3.5. Seminar Proposal Tesis

Seminar proposal dilakukan oleh mahasiswa sebelum melakukan kegiatan


penelitian. Seminar tersebut dilaksanakan setelah mahasiswa lulus 75% mata
kuliah yang diujikan dan proposal tesis telah disetujui oleh Dosen Pembimbing.

4.4. Penilaian dan Evaluasi

4.4.1. Ujian

Maksud penyelenggaraan ujian ialah untuk menilai apakah mahasiswa telah


memahami atau menguasai bahan yang disajikan dalam suatu mata kuliah, serta
untuk mengelompokkan mahasiswa dalam beberapa golongan berdasarkan
kemampuannya. Penggolongan yang dimaksud yaitu: golongan Terbaik (golongan
A), golongan Baik (golongan B), golongan Cukup (golongan C), dan golongan
Kurang (golongan D).

Ujian dilaksanakan dalam berbagai macam cara, seperti ujian tertulis, ujian lisan,
ujian dalam bentuk penulisan karangan, ujian dalam bentuk seminar, ujian dalam
bentuk pemberian tugas, dan kombinasi dari berbagai cara tersebut.

4.4.2. Sistem Penilaian

Sistem penilaian dilakukan dengan huruf A, B, C, dan D sebagai, nilai final. Masing-
masing nilai huruf tersebut mempunyai bobot angka (harkat numerik) 4, 3, 2, 1.
Disamping itu digunakan juga nilai K dan T. Nilai K berarti kosong atau tidak ada
nilai, data nilai kurang lengkap karena mahasiswa yang bersangkutan
mengundurkan diri secara sah. Nilai T berarti tidak lengkap, data nilai kurang
lengkap karena belum semua tugas diselesaikan pada waktunya atas ijin pengajar
yang bersangkutan. Tugas tersebut harus diselesaikan dalam waktu tertentu, yang
ditentukan oleh dosen yang bersangkutan, selambat-lambatnya satu bulan dan
apabila tidak dipenuhi maka nilai T itu diubah menjadi Nilai E.

4.4.3. Penyelenggaraan Ujian

Ujian per mata kuliah dapat terdiri atas ujian-ujian sisipan, ujian-ujian tugas khusus
dan praktikum (apabila ada), dan satu kali ujian akhir, yang diselenggarakan pada
akhir suatu semester. Perbandingan bobot penilaian ujian-ujian tersebut untuk mata
kuliah diserahkan pada kebijaksanaan dosen atau tim dosen yang bersangkutan.

Buku Panduan MSTT 2015


19
Apabila setelah penilaian akhir terdapat mahasiswa dengan nilai C kebawah, maka
atas kebijaksanaan dosen yang bersangkutan dapat diberikan kesempatan satu kali
lagi kepada mahasiswa untuk memperbaiki nilai, sebelum nilai akhir diserahkan ke
Bagian Pengajaran Program Pascasarjana, dengan nilai perbaikan tidak lebih dari
B. Mengulang mata kuliah yang pernah ditempuh hanya diperkenankan yang
mendapat nilai C, dilakukan pada semester yang sesuai dengan nilai maksimal B.

4.4.4. Evaluasi Keberhasilan

Evaluasi keberhasilan studi dikelompokkan ke dalam evaluasi akhir semester dan


evaluasi akhir program. Evaluasi tiap akhir semester dilakukan dengan menghitung
Indeks Prestasi (IP) pada semester tersebut. Perhitungan IP dilakukan oleh
Pengelola Program Studi.

Kepada mahasiswa yang memiliki IP kurang dari 2,75 pada akhir semester 1
diberikan peringatan tertulis. Bila pada akhir semester 2, IP Komulatif kurang dari
3,00 yang diperhitungkan dari 16 SKS yang terbaik (nilai minimal C), maka
mahasiswa tersebut dinyatakan tidak mampu untuk mengikuti program
pascasarjana S2 dan tidak diperkenankan meneruskan studi.

IP akhir dihitung dari nilai ujian mata kuliah dan nilai ujian Tesis. IP nilai ujian mata
kuliah yang kurang dari 3,00 diberitahukan Pengelola kepada mahasiswa
bersangkutan untuk diperbaiki.

Mahasiswa yang akan melakukan seminar tesis diharuskan telah lulus semua mata
kuliah dan mempunyai IP 2.92

Evaluasi keberhasilan studi pada akhir program pascasarjana dilakukan bagi


mahasiswa yang telah menyelesaikan sekurang-kurangnya sejumlah nilai kredit
minimum. Mahasiswa dinyatakan telah menyelesaikan program pendidikan
pascasarjana apabila memenuhi persyaratan sebagai berikut:
Telah lulus ujian Tesis.
Telah menyerahkan naskah Tesis yang telah disahkan.
Batas waktu perbaikan Tesis yang telah dinyatakan lulus adalah 3 bulan.
Kalau dalam waktu 3 bulan belum dapat disyahkan Pembimbing, diwajibkan
menempuh ujian Tesis lagi.
IP Kumulatif 2,75 tanpa nilai D.

IP Kumulatif dihitung berdasar semua mata kuliah yang ditempuh dan Tesis. Mata
kuliah defisiensi adalah non kredit dan tidak digunakan untuk menghitung IPK.

20 Buku Panduan MSTT 2015


4.4.5. Predikat Kelulusan

Mahasiswa yang dinyatakan lulus program pascasarjana menerima predikat


kelulusan sebagai berikut :
IP 3,75 : dengan pujian (cumlaude)
3,75 IP 3,25 : sangat memuaskan
3,24 IP 2,75 : memuaskan

Dengan catatan bahwa lulus dengan pujian (cumlaude) hanya diberikan kepada
mahasiswa yang dapat menyelesaikan beban studinya dalam waktu paling lama
1 kali masa studi.

4.4.6. Batas Waktu Studi dan Penghentian Studi Sementara

Semua persyaratan untuk dapat lulus Program MSTT dan mendapat derajat
Magister, harus dipenuhi dalam waktu paling lama 30 bulan. Apabila selama waktu
studi mahasiswa pernah secara sah tidak terdaftar sebagai mahasiswa, maka
jangka waktu selama mahasiswa tersebut tidak terdaftar tidak diperhitungkan.
Dalam hal penghentian studi untuk sementara disebabkan karena
tindakan/hukuman akademik maka waktu tindakan/hukuman tersebut
diperhitungkan.

Buku Panduan MSTT 2015


21
V. KURIKULUM DAN SILABUS MSTT
5.1. Perkuliahan

Lama pendidikan untuk mendapatkan gelar M.Sc. (Master of Science) adalah 24


bulan, yang terdiri atas 4 Semester. Selama di Program Studi MSTT mahasiswa
menempuh minimum 41 SKS (program kelas internasional) dan 44 SKS (program
kelas reguler), ditambah mata kuliah wajib yang tidak diujikan, ialah Softskills
Development. Pada Semester 2 mahasiswa dapat memilih salah satu minat studi,
ialah Pembangunan Prasarana (Infrastruktur) Transportasi, Perencanaan dan
Sistem Transportasi, Perencanaan dan Manajemen Transportasi dan Transportasi
Multimoda. Jumlah seluruh mata kuliah yang diujikan adalah 12 dengan bobot 36
SKS ditambah tesis dengan bobot 8 SKS. Kuliah per semester diberikan selama 14
minggu, sehingga tiap SKS semester setara dengan 12 - 14 jam pertemuan klasikal
atau studio.

5.2. Kurikulum
5.2.1. Reguler
Program ini dibuat dengan lama studi 24 bulan yang terdiri atas 2 semester
perkuliahan dan 2 semester diperuntukkan untuk analisis dan penulisan tesis.
Persiapan dan pengambilan data dapat dilakukan sejak Semester 2. Jumlah mata
kuliah yang diujikan pada setiap semester adalah 6 mata kuliah yang setara
dengan 16 sks, sehingga total mata kuliah selama program adalah 12 mata kuliah
yang setara dengan 36 sks. Pelaksanaan tesis di akhir program setara dengan
bobot 8 sks, maka total sks selama program adalah 44 sks. Kuliah per semester
diberikan selama14 minggu, sehingga tiap sks per semester setara dengan 1214
jam pertemuan klasikal.

Mata kuliah yang diberikan terdiri dari mata kuliah umum dan peminatan. Pada
Semester 1 ditawarkan 6 mata kuliah (16 sks) yang harus diikuti oleh seluruh
peserta. Selain itu, di Semester 1 ditawarkan satu mata kuliah yang tidak diujikan
namun diwajibkan bagi semua peserta yaitu Softskills Development tanpa bobot
sks. Pada Semester 2, peserta dapat memilih mata kuliah sesuai dengan minat
studi yang diinginkan. Minat studi yang ditawarkan adalah minat studi
Pembangunan Prasarana Jalan, Manajemen Prasarana Jalan dan Jembatan,
Perencanaan dan Sistem Transportasi, Perencanaan dan Manajemen Transportasi
dan Transportasi Multimoda. Di dalam masing-masing minat studi tersebut peserta
diwajibkan menempuh 4 mata kuliah (12 sks). Persiapan tesis (8 sks) dapat dimulai

22 Buku Panduan MSTT 2015


pada Semester 3, sedangkan pelaksanaan penelitian dilakukan selama 6 bulan
terakhir program studi.

Secara lebih rinci, mata kuliah serta penempatan mata kuliah pada setiap semester
dapat dilihat dibawah ini :

Semester I (wajib diikuti semua mahasiswa)


Perencanaan Transportasi dan Lingkungan (TKS-685) 3 SKS
Ekonomi Transportasi (TKS-690) 3 SKS
Metode Analitik (TKS-660) 3 SKS
Sistem Informasi Transportasi (TKS-686) 2 SKS
Manajemen Prasarana Transportasi (TKS-668) 3 SKS
Keselamatan Lalulintas (TKS-687) 2 SKS
Softskills Development* 0 SKS
(* wajib diikuti, tapi tidak ada ujian)

Semester II (wajib diikuti semua mahasiswa)


Perencanaan dan Pemodelan Transportasi (TKS-663) 3 SKS
Metodologi Penelitian Transportasi (TKS-662) 2 SKS

Semester II (mahasiswa wajib mengikuti salah satu minat studi)


Mata Kuliah Minat Studi Perencanan dan Sistem Transportasi :
Perencanaan Transportasi Penumpang & Barang (TKS-666) 3 SKS
Teori Aliran Lalulintas (TKS-664) 3 SKS
Manajemen Lalulintas (TKS-665) 3 SKS
Interaksi Transportasi dan Guna Lahan (TKS-688) 3 SKS

Mata Kuliah Minat Studi Perencanaan dan Manajemen Transportasi :


(Mahasiswa wajib menempuh 4 MK dari 5 MK yang ditawarkan)
Perencanaan dan Kebijakan Transportasi (TKS-692) 3 SKS
Manajemen Proyek Prasarana Transportasi (TKS-691) 3 SKS
Apraisal Transportasi (TKS-694) 3 SKS
Interaksi Transportasi dan Guna Lahan (TKS-688) 3 SKS
Transportasi dan Pembangunan (TKS-695) 3 SKS

Buku Panduan MSTT 2015


23
Mata Kuliah Minat Studi Pembangunan Prasarana Jalan :
Perancangan Perkerasan (TKS-667) 3 SKS
Bahan Konstruksi Perkerasan (TKS-669) 3 SKS
Geoteknik (TKS-689) 3 SKS
Manajemen Proyek Prasarana Transportasi (TKS-691) 3 SKS

Mata Kuliah Minat Studi Manajemen Prasarana Jalan dan Jembatan


Perencanaan dan Perancangan Jalan
dan Jembatan (TKS-756) 3 SKS
Sistem Manajemen Jalan (TKS-757) 3 SKS
Sistem Manajemen Jembatan (TKS-758) 3 SKS
Manajemen Proyek Prasarana Transportasi (TKS-691) 3 SKS

Mata Kuliah Minat Studi Transportasi Multimoda :


Manajemen Transportasi Udara dan Laut (TKS-750) 3 SKS
Manajemen Transportasi Jalan Raya dan Rel (TKS-751) 3 SKS
Perancangan Infrastruktur Transportasi Jalan (TKS-752) 3 SKS
Perancangan Infrastruktur Transportasi Udara dan Laut (TKS-753) 3 SKS

Semester III
Proposal dan Seminar Proposal Tesis (TKS-759) 1 SKS
Topik Spesial 1 (TKS-760) 1 SKS
Topik Spesial 2 (TKS-761) 1 SKS
Monitoring dan Evaluasi Standar Mutu Jalan
Audit Keselamatan Jalan
Evaluasi dan Rehabilitasi Jembatan
Preservasi, Pemeliharaan, dan Rehabilitasi Jalan
Analisis kebutuhan lahan untuk pengembangan berbasis GIS
Sistem Cakar Ayam Modifikasi untuk Perkerasan Jalan

Semester IV
Tesis (TKS-799) 8 SKS

24 Buku Panduan MSTT 2015


5.2.2. Kelas Internasional

Kurikulum untuk program internasional dikembangkan berdasarkan kesepakatan


antara MSTT UGM dengan perguruan tinggi mitra di luar negeri.

VI. FASILITAS UNTUK MAHASISWA MSTT

Untuk membantu kelancaran pelaksanaan pendidikan program Pascasarjana di


Program Studi Magister Sistem dan Teknik Transportasi Universitas Gadjah Mada
telah tersedia sarana-sarana penunjang yang dijelaskan sebagai berikut:

6.1. Perpustakaan
Dukungan perpustakaan Jurusan Teknik Sipil (telp. 902242, 43), Fakultas Teknik
(telp. 902196) dan UPT Perpustakaan UGM Unit I (telp. 902641~43) dan Unit II
(telp. 902154, 55) serta Pascasarjana (telp. 902632, 33) cukup memadai untuk
kegiatan program ini. Disamping itu, referensi Program Magister Sistem dan Teknik
Transportasi memiliki lebih dari 500 judul buku, didukung oleh sistem online
katalog akan memberi kemudahan bagi peserta program. Selain itu, program ini
telah berlangganan tiga jurnal internasional di bidang jalan dan transportasi.

6.2. Pusat Komputer

Di Pusat Komputer Magister Sistem dan Teknik Transportasi tersedia sejumlah


komputer yang memadai dengan berbagai perangkat lunak dan kerasnya, yang
mampu melayani mahasiswa baik untuk prosesing data penelitian dan penulisan
tesisnya, maupun untuk melayani administrasi akademik. Selain itu laboratorium
komputer dengan fasilitas network yang memadai disediakan khusus untuk
Program Magister Sistem dan Teknik Transportasi. Fasilitas ini didukung oleh
sistem internet online dengan koneksi Wi-Fi dan LAN tersambung ke backbone
UGM yang dapat dimanfaatkan bagi peserta program untuk pelacakan literatur dan
e-mail.Software-software transportasi berlisensi seperti tersebut dibawah dapat
digunakan oleh mahasiswa di laboratorium komputer.

Software yang lisensinya dimiliki oleh MSTT bersama Jurusan Teknik Sipil FT UGM
antara lain:PETRA, CUBE 4.1, TAS LITE, PC TRAVEL, TFTP, EMME/2, SATURN,
TRANSYT, LIMDEP, CIRCLY 4, TRL' s Software Bundle (Isolated, CFP, Satflow,
Buku Panduan MSTT 2015
25
Movasp, Coordben), Visual Arcady, Visual Oscady, Visual Picady, Transport Policy
Model (TPM), SafeNet, The Highway Development and Management Series
(HDM), aaSidra, KAJI, Bands 2, Bisar 3, Catplan, SPDM 3 (Shell Pavement Design
Method), Tranplan, dll.

6.3. Pusat Pelatihan Bahasa

Universitas Gadjah Mada mempunyai Unit Pusat Pelatihan Bahasa (telp. 902550)
yang dapat dimanfaatkan para mahasiswa pascasarjana untuk meningkatkan
kemampuan berbahasa asing, terutama bahasa Inggris, serta untuk memenuhi
persyaratan kemampuan bahasa Inggris pada program S2. Test Bahasa Inggris
dilakukan di Pusat Pelatihan Bahasa UGM ini.

6.4. Fasilitas Lain

Mushola di dalam halaman tengah Jurusan, masjid di Fakultas Teknik. Rumah


Sakit Pusat Dr. Sardjito yang terletak di kampus UGM, ATM BNI di PAU Barek (
100 m), ATM BNI di Fakultas Teknik ,Jogging Trek di Fakultas Teknik, Warnet
FASNET di Fakultas Teknik, Bank BNI'46 Cabang Bulaksumur (telp. 902570,
561016), Bank Mandiri, Bappindo, pos keliling di belakang Fakultas Biologi ( 100
m), Kantor Pos dan Giro Kampus, Pusat Penerbitan Universitas Gadjah Mada
(Gama Press), fotocopy di Jurusan Teknik Sipil, Pusat Informasi Kost dan
Kontrakan (Jl. Cik Di Tiro No. 12 telp. 589457) dan kantin di samping Lab. Struktur,
semua ini dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa. Sarana transportasi mudah,
karena semua jurusan bus kota lewat Kampus UGM.

6.5. Laboratorium

Kegiatan penelitian akan didukung oleh beberapa laboratorium di Jurusan Teknik


Sipil yaitu Lab. Struktur, Lab. Bahan Konstruksi, Lab. Hidrolika, Lab. Mekanika
Tanah, Lab. Teknik Transportasi, Lab. Teknik Penyehatan dan Lingkungan,
sedangkan di Pusat Antar Universitas Ilmu Teknik memiliki Laboratorium Hidrolics
& Hydrology, Mechanics of Material dan Heat and Mass Transfer.

Peralatan pokok yang ada di Laboratorium Teknik Transportasi sebagai berikut :

Automatic Counter TDC-8/DB-100/DB-400 dengan data processor, Speed Gun,


Piezo Electric Axle Sensor, Tube Axle Sensor, Electronic Soundlevel Meter,
GPS 48 Personal Navigator, Peralatan Audio Visual, Peralatan Komunikasi, dll.

26 Buku Panduan MSTT 2015


Marshall Test, Length Gauge, Surface Texture Depth, Permeability Test Set,
Frictional Surface, CBR Laboratory, Los Angeles Machine, Speedy Moisture
Tester, Shrinkage Limit Test, Hubbard Field Test, Core Drill Machine, dll.

VIII. TATA TERTIB MSTT

Mahasiswa diharapkan menghormati dan mentaati aturan di bawah ini :


Selama berada di lingkungan Teknik Sipil dan Lingkungan FT UGM diharuskan :

Kehadiran kuliah minimum 75%.


Berpakaian sopan (tidak menggunakan kaos oblong), bersepatu.
Selama di kelas tidak boleh ramai (walau tidak ada dosen).
Tidak boleh merokok di lingkungan Teknik Sipil dan Lingkungan FT UGM.
Untuk istirahat, disediakan tempat duduk di depan ruang referensi MSTT.
Selama kuliah HP harap dimatikan.

Buku Panduan MSTT 2015


27

You might also like