You are on page 1of 15

LEMBAR KERJA PRAKTIKUM RESPIRASI PADA TUMBUHAN

LATAR BELAKANG

Setiap makhluk hidup pasti bernapas. Bernapas adalah proses memasukkan serta mengeluarkan udara
ke dan dari dalam tubuh. Udara yang dimasukkan itu mengandung oksigen, sedangkan udara yang
dikeluarkan mengandung karbondioksida serta uap air. Oksigen yang masuk digunakan tubuh untuk
melakukan proses respirasi, yaitu proses pemecahan zat-zat makanan untuk menghasilkan energi. Energi
tersebut digunakan makhluk hidup untuk melakukan seluruh aktivitas kehidupannya. Selain menghasilkan
energi, respirasi juga menghasilkan karbondioksida dan uap air yang akan dikeluarkan dari dalam tubuh
melalui proses bernapas.
Respirasi secara umum merupakan salah satu gejala fisiologis makhluk hidup untuk memperoleh energi
dengan cara pembongkaran sari makanan melalui pengambilan oksigen (O 2) dan pengeluaran karbondioksida
(CO2)

B. Tujuan Praktikum

Untuk mengetahui jumlah O2 yang dibutuhkan tumbuhan untuk melakukan respirasi.


Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi respirasi.
Untuk mengetahui perbedaan antara respirasi kecambah kacang hijau, biji jagung, dan biji
kacang buncis.
C. DASAR TEORI
Respirasi yaitu suatu proses pembebasan atau perombakan energi yang tersimpan dalam
zat sumber energi melalui proses kimia dengan menggunakan oksigen dan pembakaran glukosa
(perombakan bahan organic (O2, C6H12O6) menjadi bahan anorganik(CO2, H2O, energi). Dari
respirasi akan dihasilkan energi kimia ATP yang dapat berguna bagi kegiatan kehidupan/
fisiologis tumbuhan, seperti sintesis (anabolisme), gerak, pertumbuhan, kerja hormone, dll.

Reaksi sederhananya:
C6H1206 + 6 02 > 6H2O + 6CO2 + Energi

Proses Respirasi
1. Proses Respirasi Aerob

Respirasi aerob merupakan proses respirasi yang membutuhkan kadar O2 bebas di udara untuk
melangsungkan kegiatan hidupnya. Dalam respirasi aerob ada empat tahapan yang ditempuh,
meliputi :

a. Glikolisis
b. Dekarboksilasi Oksidatif
c. Siklus Krebs
d. Rantai Transport Elektron

a. Glikolisis merupakan proses yang berlangsung di luar mitokondria dan secara anaerob. Dalam
proses ini terjadi pengubahan 1 molekul glukosa (6 C) menjadi 2 asam piruvat (3 C). Dalam
proses glikolisis dihasilkan 2 asam piruvat, 2 ATP, dan 2 NADH.
b. Dekarboksilasi Oksidatif
Dekarboksilasi oksidatif merupakan reaksi antara yaitu antara glikolisis dengan siklus krebs.
Dalam proses ini terjadi perubahan dari 2 asam piruvat (3 C) menjadi 2 asetil Ko Enzim A (2 C).
Hasil dari proses ini adalah 2 asetil Ko Enzim A, dan 2 NADH.
c. Siklus Krebs atau Asam Sitrat
Siklus Krebs terjadi di mitokondira. Dalam proses ini terjadi perubaha dari 2 asetil ko enzim A
menjadi 2 CO2.. Proses ini berlangsung secara aerob. Hasil dari proses ini adalah 2 CO2, 2
FADH, dan 6 NADH.
d. Rantai Tansport Elektron
Pada proses ini terjadi penerjemahan elektron berenergi tinggi. Pada proses ini dihasilkan H2O
dan terjadi konversi energi dengan rumus
1 NADH: 3ATP
1 FADH : 2 ATP

2. Proses Respirasi Anaerob


Respirasi anaerob merupakan salah satu proses katabolisme yang tidak menggunakan
oksigen bebas sebagai penerima atom hidrogen ( H ) terakhir, tetapi menggunakan senyawa
tertentu ( seperti : etanol, asam laktat ) .

Pada respirasi anaerob, tahapan yang ditempuh meliputi :

1. Tahapan glikolisis, dimana 1 molekul glukosa ( C6 ) akan diuraikan menjadi asam


piruvat, NADH dan 2 ATP

2. Pembentukan alkohol ( fermentasi alkohol ), atau pembentukan asam laktat ( fermentasi


asam laktat )

3. Akseptor elektron terakhir bukan oksigen, tetapi senyawa lain seperti : alkohol, asam
laktat

4. Energi ( ATP ) yang dihasilkan sekitar 2 ATP

Beberapa proses reaksi yang berlangsung secara aerob ( Respirasi Anaerob ) :

Fermentasi alkohol : Proses ini terjadi pada beberapa mikroorganisme seperti jamur ( ragi
), dimana tahapan glikolisis sama dengan yang terjadi pada respirasi aerob. Setelah
terbentuk asam piruvat (hasil akhir glikolisis), asam piruvat mengalami dekarboksilasi
( sebuah molekul CO2 dikeluarkan) dan dikatalisis oleh enzim alkohol dehidrogenase
menjadi etanol atau alkohol dan terjadi degradasi molekul NADPH menjadi NAD+ serta
membebaskan energi/kalor. Proses ini dikatakan sebagai "pemborosan" karena sebagian
besar energi yang terkandung dalam molekul glukosa masih tersimpan di dalam alkohol.
Itulah sebabnya, alkohol/etanol dapat digunakan sebagai bahan bakar. Fermentasi alkohol
pada mikroorganisme merupakan proses yang berbahaya bila konsentrasi etanolnya
tinggi. Secara sederhana, reaksi fermentasi alkohol ditulis :

2CH3COCOOH ----------> 2CH3CH2OH + 2CO2 + 28 kkal


( asam piruvat) ( etanol/alcohol)
B. Alat dan Bahan

Respirometer

Timbangan analitik

Timer

Pipet tetes

Kapas

Kertas label

Vaselin

Eosin

Kecambah kacang hijau

Biji jagung

Biji buncis

NaOH

Aquades
C. Langkah Kerja

1. Membasahi kapas dengan NaOH dan aquades (sesuai kelompok).

2. Masukan kapas yang sudah dibasahi aquades atau NaOH ke dalam respirometer.

3. Masukan masing-masing bahan percobaan yang sebelumnya telah ditimbang seberat 3


gram, kecuali kacang buncis seberat 2 gram.

4. Tutup tabung respirometer dan sambungan penutup respirometer tersebut tersebut


diolesi vaselin hingga merata.

5. Ambil eosin dengan pipet tetes secukupnya, dan tetesi pada ujung pipa respirometer
tersebut.

6. Mengukur pergerakan eosin dengan menggunakan timer secara berkala (5, 10, 15, 20,
25, 30 menit).

7. Membuat table data hasil pengamatan, lalu catat hasilnya.

8. Membuat laporan hasil pengamatan.

BAB III.
HASIL DAN PENGAMATAN

A. Hasil Pengamatan

Table 1. Hasil Pengamatan Laju Respirasi Larutan NaOH

N O2 yang dibutuhkan
Bahan
o 5' 10' 15' 20' 25' 30'
1 Kecambah Kacang Hijau 0,06 0,14 0,34 0,43 0,56 0,65
2 Biji Jagung 0,03 0,19 0,21 0,34 0,44 0,50
3 Biji Buncis 0,08 0,27 0,44 0,60 0,75 1,5
Ket : ( ) = Menit
Table 2. Hasil Pengamatan Laju Respirasi Larutan Aquades
N O2 yang dibutuhkan (ml)
Bahan
o 5 10 15 20 25 30
1 Kecambah Kacang Hijau 0,07 0,13 0,17 0,21 0,24 0,27
2 Biji Jagung 0,07 0,13 0,16 0,15 0,15 0,15
3 Biji Buncis 0,01 0,06 0,12 0,15 0,22 0,26
Ket : ( ) = Menit

B. Pembahasan

Laju respirasi kecambah kacang hijau, biji jagung, dan biji buncis dapat dilihat
pergerakannya dengan menggunakan larutan eosin, karena larutan eosin ini merupakan
indikator penentu di mana biji tanaman dapat menyerap/ menghirup O 2. Laju respirasi pada
larutan NaOH maupun aquades dapat dilihat pergerakannya secara signifikan. Pada bahan
(kecambah kacang hijau, biji jagung, dan biji buncis ) yang diberi larutan NaOH dan aquades
pergerakan dari menit ke-5 sampai menit ke-30 dapat dilihat pergerakannya dengan
begeraknya larutan eosin.
Laju respirasi terbesar yaitu terjadi pada bahan yang diberi larutan NaOH. Mengapa
demikian? Seharusnya laju respirasi terbesar tejadi pada bahan yang diberi aquades. Karena
NaOH bersifat basa dan basa juga berperan sebagai pengikat CO2 sehingga akan menghambat
laju respirasi, tetapi dalam praktikum laju respirasi ini aquades yang digunakan memiliki
derajat keasaman berkisar 5,5, sehingga menimbulkan sifat asam pada bahan tersebut.
Kemasaman sangat berpengaruh terhadap munculnya zat-zat racun yang dapat mengganggu
proses fisiologis tanaman khususnya respirasi. Oleh karena itu mengapa laju respirasi terbesar
pada praktikum ini terjadi pada bahan yang diberi larutan NaOH.

Kesimpulan

Laju respirasi pada praktikum ini berpengaruh terhadap larutan yang diberikan (NaOH dan
aquades), sehingga menimbulkan perbedaan laju respirasi yang cukup signifikan. Pada bahan
uji (kecambah kacang hijau, biji jagung, dan biji buncis) yang diberi larutan NaOH
seharusnya lebih lambat dari pada bahan uji yang diberi aquades. Hal ini diakibatkan karena
aquades tersebut bersifat asam (pH 5,5) sehingga menimbulkan berbagai zat berbahaya yang
dapat menghambat terhadap respirasi bahan ujinya.
LEMBAR KERJA PRAKTIKUM RESPIRASI PADA TUMBUHAN
BAB I
PENDAHULUAN

Setiap makhulk hidup melakukan aktivitas bernafas, atau yang disebut dengan respirasi.
Tidak terkecuali dengan tumbuhan juga melakukan respirasi. Tumbuhan tingkat tinggi pada
umumnya tergolong pada organisme autotrof, yaitu makhluk hidup yang dapat mensintesis
sendiri senyawa organik yang dibutuhkannya. Senyawa organik yang baku adalah rantai
karbon yang dibentuk oleh tumbuhan hijau dari proses fotosintesis. Fotosintesis atau asimilasi
karbon adalah proses pengubahan zat-zat anorganik H2O dan CO2 oleh klorofil menjadi zat
organik karbohidrat dengan bantuan cahaya. Proses fotosintesis hanya bisa dilakukan oleh
tumbuhan yang mempunyai klorofil.

Kalau fotosintesis adalah suatu proses penyusunan (anabolisme atau asimilasi) di mana
energi diperoleh dari sumber cahaya dan disimpan sebagai zat kimia, maka proses respirasi
adalah suatu proses pembongkaran (katabolisme atau disimilasi) dimana energi yang
tersimpan dibongkar kembali untuk menyelenggarakan prosesproses kehidupan

Tujuan
1. Mengetahui kecepatan respirasi dari beberapa bahan yang digunakan dalam praktikum.
2. Mengetahui hubungan antara kegiatan metabolisme dengan kecepatan respirasi.

DASAR TEORI

Salah satu ciri makhluk hidup adalah memiliki kemampuan melakukan respirasi.
Respirasi merupakan proses pengikatan oksigen (O 2) dari atmosfer oleh mahkluk hidup.
Dalam tubuh makhluk hidup, oksigen tersebut digunakan untuk mengoksidasi sari makanan
sehingga dapat menghasilkan energy, uap air, dan karbon dioksida(CO2).
Pada tumbuhan, respirasi dapat berlangsung melalui permukaan akar, batang, dan
daun.respirasi yang berlangsung melalui permukaan akar dan batang sering disebut respirasi
lentisel. Sedang respirasi yang berlangsung melalui permukaan daun disebut respirasi
stomata.
Kecepatan respirasi ditentukan oleh berbagai factor, antara lain: kelembaban udara, keadaan
lentisel dan aktifitas (metabolism) dari tumbuhan.
Bernapas meliputi dua tahap, yaitu pertukaran gas dan respirasi sel. Pertukaran gas adalah
proses pengambilan oksigen dan pengeluaran karbon dioksida melalui alat pernapasan
tumbuhan. Respirasi sel adalah penguraian senyawa kompleks menjadi senyawa lebih
sederhana dengan membebaskan energi. Mitokondria adalah tempat di mana fungsi respirasi
pada makhluk hidup berlangsung. Senyawa kompleksnya dapat berupa karbohidrat, lemak,
dan protein. Energi yang didapatkan dari proses respirasi digunakan untuk aktifitas
metabolisme tubuh tumbuhan. Berdasarkan ada tidaknya oksigen, ada dua macam respirasi,
yaitu respirasi aerob dan anaerob. Respirasi aerob adalah respirasi yang memerlukan oksigen,
sedangkan rspirasi anaerob adalah respirasi yang tidak memerlukan oksigen.

Alat Respirasi tumbuhan


Seperti dijelaskan sebelumnya, proses respirasi diawali dengan proses pertukaran gas
oksigen dan karbon dioksida melalui alat pernapasan. Alat pernapasan tumbuhan letaknya
tersebar. Tumbuhan dapat melakukan pertukaran gas melalui stomata, lenti sel, dan rambut
akar. Pada tumbuhan tertentu, pernapasan melalui alat khusus, misalnya akar napas pada
tumbuhan bakau maupun beringin. Berikut ini akan dijelaskan alat-alat pernapasan
tumbuhan.

1. Stomata
Stomata atau mulut daun terdiri atas celah atau lubang yang dikelilingi oleh dua sel
penjaga dan terletak di daun. Stomata berfungsi sebagai tempat pertukaran gas pada
tumbuhan, sedangkan sel penjaga berfungsi untuk mengatur, membuka dan menutupnya
stomata.
Stomata tumbuhan pada umumnya membuka pada saat matahari terbit dan menutup
saat hari gelap. Membuka dan menutupnya stomata dipengaruhi oleh kandungan air dan ion
kalium di dalam sel penjaga. Ketika sel penjaga memiliki banyak ion kalium, air dari sel
tetangga akan masuk ke dalam sel penjaga secara osmosis. Akibatnya, dinding sel penjaga
yang berhadapan dengan celah stomata akan tertarik ke belakang, sehingga stomata menjadi
terbuka. Sebaliknya, ketika ion kalium keluar dari sel penjaga, air dari sel penjaga akan
berpindah secara osmosis ke sel tetangga. Akibatnya, sel tetangga mengembang dan
mendorong sel penjaga ke arah celah sehingga stomata menutup.

2. Lentisel
Pada tumbuhan dikotil, selain kambium intervasikuler yang membentuk xilem dan
floem sekunder ada juga kambium gabus yang menghasilkan parenkima gabus dan lapisan
gabus. Lapisan gabus akan menggantikan epidermis. Lapisan gabus terdiri atas sel-sel mati
dan membantu melindungi batang. Kambium gabus, parenkima gabus, dan lapisan gabus
akan mengelupas dan lepas sebagai bagian kulit. Akibatnya, timbul lubang-lubang di batang
yang disebut lentisel. Lentisel memungkinkan sel-sel tetap hidup di dalam batang melalui
pertukaran gas dengan udara luar.

3. Rambut Akar
Selain untuk menghisap air dan garam-garam mineral, rambut akar berfungsi sebagai
alat pernapasan. Sel-sel rambut akar akan mengambil oksigen pada pori-pori tanah.

4. Alat Pernapasan Khusus


Kemampuan tumbuhan beradaptasi terhadap lingkungan menghasilkan alat
pernapasan khusus. Tumbuhan bakau yang hidup di lingkungan air laut mempunyai akar
yang tumbuh ke atas permukaan tanah untuk memperoleh oksigen dan mengeluarkan karbon
dioksida. Akar tersebut disebut akar napas.
Pohon beringin dan anggrek mempunyai akar gantung untuk bernapas. Akar tersebut
tumbuh dari batang dan menggantung kearah tanah. Pada saat masih menggantung, akar ini
menyerap uap air dan gas dari udara. Akan tetapi setelah masuk ke tanah, akar tersebut
berfungsi menyerap air dan garam mineral. Tumbuhan yang hidup di air seperti enceng
gondok dan kangkung, batangnya mempunyai rongga-rongga udara yang besar berfungsi
untuk menyalurkan oksigen.

Pertukaran Gas

Pertukaran gas antara tumbuhan dan lingkungannya merupakan bagian yang penting
dalam respirasi. Pertukaran gas secara keseluruhan berlangsung secara difusi. Difusi
merupakan perpindahan zat dari larutan pekat ke larutan encer. Oksigen akan masuk ke dal
am sel tumbuhan secara difusi melalui ruang antar sel, dinding sel, membran sel, dan
akhirnya masuk ke dalam sel. Begitu juga dengan karbondioksida, yang akan berdifusi ke
luar sel dan masuk ke ruang antar sel. Transpor oksigen dan karbon dioksida antara ruang
antar sel dengan lingkungan luar juga berlangsung secara difusi.

Proses Respirasi
Respirasi merupakan proses penguraian senyawa organik menjadi air dan karbondioksida
untuk memperoleh energi dengan bantuan oksigen. Senyawa organik merupakan bahan bakar
respirasi untuk menghasilkan ATP, sedangkan produk limbah respirasi seperti karbon
dioksida dan air, merupakan bahan yang digunakan kloroplas sebagai bahan mentah untuk
fotosintesis. Lihat Gambar 6. Energi (ATP) yang diperoleh dari proses respirasi, akan
digunakan untuk aktifitas metabolisme tubuh tumbuhan. Proses keseluruhan dapat dirangkum
sebagai berikut:
Senyawa organik + oksigen > karbon dioksida + air + energi
Glukosa, lemak, dan protein dapat diproses dan digunakan sebagai bahan respirasi. Jika
glukosa (C6H12O6) yang digunakan sebagai bahan respirasi maka reaksinya dapat ditulis
sebagai berikut:

Faktor faktor yang mempengaruhi laju respirasi


Laju respirasi dapat dipengaruhi beberapa faktor antara lain :
1. Ketersediaan substrat
Karbohidrat merupakan substrat respirasi utama yang terdapat dalam sel tumbuhan tinggi.
Tumbuhan dengan kandungan substrat yang rendah akan melakukan respirasi dengan laju
yang rendah pula. Demikian sebliknya bila substrat yang tersedia cukup banyak maka laju
respirasi akan meningkat.
2. Ketersediaan oksigen
Ketersediaan oksigen akan mempengaruhi laju respirasi, namun besarnya pengaruh
tersebut berbeda bagi masing-masing spesies dan bahkan berbeda antara organ pada
tumbuhan yang sama.
3. Suhu
Semakin tinggi suhu, semakin tinggi laju respirasi. Laju reaksi respirasi akan meningkat
untuk setiap kenaikan suhu sebesar 10oC, namun hal ini tergantung pada masing-masing
spesies.
4. Tipe dan umur tumbuhan
Masing-masing spesies tumbuhan memiliki perbedaan metabolisme, dengan demikian
kebutuhan tumbuhan untuk berespirasi akan berbeda pada masing-masing spesies. Tumbuhan
muda menunjukkan laju respirasi yang lebih tinggi dibanding tumbuhan yang tua. Demikian
pula pada organ tumbuhan yang sedang dalam masa pertumbuhan.
Alat dan Bahan
1. Respirometer 8. Batang mangga
2. Pipet pendek 9. Daun bunga pukul empat
3. Pisau tajam 10. Bunga pukul empat
4. Neraca Ohaus 11. Kecambah kacang hijau segar
5. Pinset 12. kapas
6. Ember plastic 5 L 13. NaOH Kristal
7. Lap makan dan lap pel 14. Air kran

Cara Kerja
1. Siapkan bahan-bahan praktikum yang kita perlukan, berupa batang, daun, bunga dan
kecambah kacang hijau.
2. Tempatkan bahan tersebut pada tempat yang lembab (ember plastic berisi air).
3. Siapkan respirometer yang bersih dengan cara sebagai berikut:
Masukkan 10 butir Kristal NaOH kedalam botol respirometer.
Masukkan kapas secukupnya di atas NaOH tersebut
4. Kupaslah kulit batang mangga, kemudian ambil 1 gr kulit tersebut. Timbanglah dengan
menggunakan neraca)
5. masukkan bahan tersebut ke dalam botol respirometer
6. Pasanglah tutup respiromter (dengan cara) membasahi tutup tersebut dengan cara
7. Atur posisi respirometer dalam keadaan horizontal, teteskan satu tetes air pada ujung pipa
kapiler menggunakan pipet!
8. Tunggulah perjalanan tetes air tersebut sampai pada garis nol (0,00) ; kemudian amati
perjalanan tetes air tersebut dalam rentang waktu 10 menit ketiga
9. Catatlah skala yang ditempuh tetes air tersebut dengan rentang waktu setiap 10 menit
pertama, 10 menit ke dua dan 10 menit ketiga!
8. Ulangi langkah no 4 sampai no 9 untuk bahan Daun bunga pukul empat,Bunga pukul
empat,Kecambah kacang hijau segar.
9. Catat hasil yang diperoleh dalam bentuk tabel.
HASIL DAN PEMBAHSAN
DATA HASIL PENGAMATAN

N Bahan Praktikum Skala yang Waktu yang keterangan


o ditempuh diperlukan
1. Kecambah kacang hijau 0,0 0,9 1). 10 menit 5
detik
2). 10 menit 49
detik
2. Bunga pukul empat 0,0 0,9 1). 17 menit 50
detik
2). 10 menit 16
detik
3. Daun bunga pukul empat 0,0 0,9 1). 8 menit 14
detik
2). 20 menit 38
detik
4. Batang mangga 0,0 0,9 1). 8 menit 41
detik
2). 7 menit 57
detik

Pertanyaan
1. Manakah diantara bahan yang anda gunakan dalam praktikum, yang melakukan respirasi
paling cepat?
2. Apakah fungsi Kristal NaOH dalam kegiatan ini? Bagaimana terjadinya gerakan tetes air
pada pipa kapiler tersebut bila kita kaitkan dengan kegiatan respirasi dari bahan-bahan yang
kita gunakan?
Jawaban
1. Berdasarkan percobaan yang kami lakukan, pada perlakuan yang pertama yang melakukan
respirasi tercepat adalah pada daun. Sedangkan untuk perlakuan yang kedua yang melakukan
respirasi tercepat adalah pada batang.
2. Fungsi kristal NaOH yaitu mengikat CO2 yang ada di dalam tabung respirometer hal ini
dimaksudkan agar organisme tidak menghirup CO2 yang dikeluarkan setelah bernafas. Kristal
NaOH dapat mengikat CO2 karena bersifat hidroskopis . bergeraknya larutan yang terdapat
dalam respirometer dikarenakan oksigen yang berasal dari tabung habis akhirnya oksigen dari
luar akan tertarik masuk ke dalam tabung respirometer melalui selang karet. Masuknya
oksigen dari luar ini ditandai dengan naiknya larutan eosin yang dimasukkan dalam pipa
kaca.

PEMBAHASAN

Pada praktikum ini kami mengamati proses respirasi pada tumbuhan yang berlangsung
pada empat bagian tumbuhan yakni pada permukaan akar (kecambah kacang hijau) bunga
(bunga pukul empat), daun (bunga pukul empat) serta pada batang (mangga). Pengamatan ini
dilakukan sebanyak dua kali pada masing-masing bagian tumbuhan dengan memberi
perlakuan yang berbeda. Perbedaan perlakuannya yakni pengukuran kedua dilakukan
pergantian objek namun dengan individu yang sama namun untuk NaOH nya tetap tidak di
ganti. Pada pengamatan ini digunakan alat yang disebut respirometer, alat ini berfungsi untuk
mengukur jumlah oksigen yang diperlukan dalam respirasi. Di dalam tabung respirometer
diletakkan kapas yang berisi kristal NaOH di bawah bahan praktikum. Kapas yang berisi
kristal NaOH ini akan mengikat CO2 yang ada di dalam tabung respirometer hal ini
dimaksudkan agar organisme tidak menghirup CO2 yang dikeluarkan setelah bernafas. Kristal
NaOH dapat mengikat CO2 karena bersifat hidroskopis . bergeraknya larutan yang terdapat
dalam respirometer dikarenakan oksigen yang berasal dari tabung habis akhirnya oksigen dari
luar akan tertarik masuk ke dalam tabung respirometer melalui selang karet. Masuknya
oksigen dari luar ini ditandai dengan naiknya larutan eosin yang dimasukkan dalam pipa
kaca.

Berdasarkan data hasil pengamatan seperti diatas tampak bahwa kecambah kacang hijau
untuk pengukuran pertama , waktu yang diperlukan untuk menempuh skala 0,0 0,9 yang
terdapat pada respirometer adalah 10 menit 5 detik dan setelah dilakukan pengukuran kedua
dengan mengganti kecambah kacang hijau baru, terlihat adanya penurunan/ perlambatan
yakni waktu yang diperlukan untuk menempuh skala yang sama adalahi 10 menit 49 detik.
Sedangkan pada bunga terjadi kebalikan dimana sebelumnya waktu yang diperlukan 17
menit 50 detik untuk pengukuran kedua menjadi 10 menit 16 detik. Selanjutnya untuk daun
juga mengalami perlambatan dimana sebelumnya waktu yang diperlukan yakni 8 menit 14
detik menjadi 20 menit 38 detik serta untuk respirasi pada batang terjadi peningkatan atau
waktu tempuhnya menjadi singkat yang sebelumnya 8 menit 41 detik menjadi 7 menit 57
detik. Dari hasil tersebut terlihat untuk perlakuan pertama yang menunjukkan respirasi
tercepat adalah pada bagian tumbuhan yakni daun. Sedangkan untuk perlakuan kedua yang
menunjukkan respirasi tercepat adalah pada batang. Terjadi perbedaan ini dikarenakan
adanya faktor-faktor yang mempengaruhinya . Adapun yang mempengaruhi kecepatan
respirasi ini antara lain kelembaban udara, keadaan lentisel, ketersediaan substrat,
tersedianya substrat pada tanaman merupakan hal yang penting dalam melakukan respirasi.
Tumbuhan dengan kandungan substrat yang rendah akan melakukan respirasi dengan laju
yang rendah pula. Demikian sebaliknya, bila substrat yang tersedia cukup banyak maka laju
respirasi akan meningkat., oksigen, ketersediaan oksigen akan mempengaruhi laju respirasi,
namun besarnya pengaruh tersebut berbeda bagi masing-masing spesies dan bahkan berbeda
antara organ pada tumbuhan yang sama. Fluktuasi normal kandungan oksigen di udara tidak
banyak mempengaruhi laju respirasi, karena jumlah oksigen yang dibutuhkan tumbuhan
untuk berespirasi jauh lebih rendah dari oksigen yang tersedia di udara., suhu, Pengaruh
faktor suhu bagi laju respirasi tumbuhan sangat penting dimana umumnya laju reaksi
respirasi akan meningkat untuk setiap kenaikan suhu, namun hal ini tergantung pada masing-
masing spesies. Tipe dan umur tumbuhan. Masing-masing spesies tumbuhan memiliki
perbedaan metabolisme, dengan demikian kebutuhan tumbuhan untuk berespirasi akan
berbeda pada masing-masing spesies. Tumbuhan muda menunjukkan laju respirasi yang lebih
tinggi dibanding tumbuhan yang tua. Demikian pula pada organ tumbuhan yang sedang
dalam masa pertumbuhan serta aktifitas (metabolisme) dari tumbuhan. Berdasarkan
percobaan ini laju respirasi dapat diketahui dari waktu yang digunakan bagian tumbuhan
untuk menarik eosin, sedangkan banyaknya oksigen yang diperlukan selama proses respirasi
dapat diketahui dari sejauh mana eosin naik. Bagian tumbuhan menarik eosin dalam dua
tahap. Tahap pertama adalah kenaikan eosin secara lambat, sedangkan tahap kedua kenaikan
eosin secara cepat.
Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan tentang Respirasi pada Tumbuhan dapat
kami tarik kesimpulan bahwa terjadinya pergerakan pada larutan eosin dalam respirometer
diakibatkan adanya suatu respirasi yang dilakukan oleh makhluk hidup yang ada dalam
tabung spesimen. Dan dari percobaan, untuk perlakuan pertama dapat diketahui bahwa yang
mengalami respirasi tercepat adalah pada bagian daun yakni waktu untuk menempuh skala
0,0-0,9 adalah 8 menit 14 detik. Namun, pada perlakuan kedua terjadi perbedaan, dimana
respirasi tercepat di tunjukkan pada bagian batang dengan waktu tempuh dengan skala sama
adalah 7 menit 57 detik. Hal tersebut dikarenakan adanya faktor-faktor yang mempengaruhi
kecepatan dari respirasi tersebut seperti, suhu, keadaan substrat, keadaan oksigen serta
aktivitas metabolisme.

You might also like