Tujuan ada tidaknya darah pada cairan serebrospinal 2. Mendeteksi adanya blok sub arakhnoidspinal cairan serebrospinal memberikan antibiotic intra thekal ke dalam kanalis spinal terutama kasus infeksi.
Kebijakan 1. SPO disesuaikan dengan kebijakan dan pedoman dari Pedoman
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Lainnya, Depkes 2008
Prosedur I. Alat dan bahan
1. Jarum pungsi ukuran 18-22 dilengkapi dengan stilet, mandren dan three way stop cock 2. Manometer gelas 3. Disposibel spuit dengan berbagai ukuran ( 1 cc- 50 cc ) 4. Tabung reagen 5. Tabung kultur 6. Cawan gelas 7. Kain steril berlubang
Unit terkait Dokter, Perawat
SPO LUMBAL PUNGSI
RSUD KARDINAH Nomor Dokumen : Nomor Revisi : Halaman :
TEGAL 0 1/2 8. Kasa steril Prosedur 9. Kapas steril 10. Plester 11. Desinfectan : alcohol 70 %, iodine povidon 12. Lidokain 2 % injeksi 13. Sarung tangan steril 14. Masker II. Tehnik pungsi lumbal 1. Penderita ditidurkan pada sisi kiri 2. Tandai tempat pungsi pada persilangan antara garis yang menghubungkan Krista iliaka anterior kanan dan kiri dengan garis yang menghubungkan antar prosesus spinosus (antara L4 dan L5 atau L4 dan L3) 3. Bersihkan tempat pungsi dengan sabun dibilas kemudian didesinfeksi dengan povvidon iodine setelah itu dengan alcohol 70 % 4. Tempat pungsi ditutup dengan kain steril berlubang 5. Lakukan anestesi lokal dengan lidokain 2 % 6. Tungkai penderita difleksikan sehingga kedua kedua lutut sedekat mungkin dengan dagu sedangkan leher difleksikan kearah dada 7. Tusukkan jarum pungsi pada tanda tempat pungsi. Cabut stilet sehingga keluar likuor cerebrospinalis 8. Tempat tusukan ditekan dengan kasa steril, beri iodine povidon dan tutup dengan kasa diplester 9. Tindakan selesai