Professional Documents
Culture Documents
BAB I
PENDAHULUAN
Kebutuhan data dan informasi kesehatan dari hari ke hari semakin meningkat.
Masyarakat semakin peduli dengan situasi kesehatan dan hasil pembangunan
kesehatan yang telah dilakukan oleh pemerintah terutama terhadap masalah
masalah kesehatan berhubungan langsung dengan kesehatan mereka. Kepedulian
masyarakat akan informasi kesehatan ini memberikan nilai positif bagi pembangunan
kesehatan itu sendiri. Untuk itu, pihak pengelola program harus bisa menyediakan
data dan informasi yang dibutukan masyarakat yang dikemas secara baik, sederhana,
informative, dan tepat waktu.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Puskesmas
2.1.1 Pengertian Puskesmas
tinggal di wilayah kerja Puskesmas agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-
tingginya dalam rangka mewujudkan Indonesia Sehat 2015
2.5 Fungsi Puskesmas
1. Pusat Penggerak Pembangunan Berwawasan Kesehatan
Puskesmas selalu berupaya menyelenggarakan dan memantau
penyelenggaraan pembangunan lintas sektor termasuk oleh masyarakat
dan dunia usaha diwilayah kerjanya, sehingga berwawasan serta
mendukung pembangunan kesehatan. Disamping itu, Puskesmas aktif
memantau dan melaporkan dampak kesehatan dari penyelanggaraan setiap
program pembangunan di wilayah kerjanya. Khusus untuk pembangunan
kesehatan dan pencegahan penyakit tanpa mengakibatkan penyembuhan
penyakit dan pemulihan kesehatan.
2. Pusat Pemberdayaan Masyarakat
Puskesmas selalu berupaya agar perorangan terutama pemuka
masyarakat keluarga, dan masyarakat dunia usaha memiliki kesadaran,
kemauan, dan kemampuan melayani diri sendiri dan masyarakat untuk
hidup sehat, berperan aktif dalam memperjuangkan kesehatan termasuk
sumber pembiayaanya, serta ikut menerapkan, menyelenggarakan, dan
memantau pelaksanaan program kesehatan. Pemberdayaan perorangan,
keluarga, dan masyarakat ini diselenggarakan dengan memperhatikan
situasi dan kondisi, khususnya sosial budaya masyarakat setempat.
3. Pusat Pelayanan Kesehatan Strata Pertama
Puskesmas bertanggungjawab menyelenggarakan pelayanan kesehatan
tingkat pertama secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan.
Pelayanan kesehatan tingkat pertama yang menjadi tanggungjawab
Puskesmas meliputi:
a. Pelayanan Kesehatan Perorangan
Pelayanan kesehatan perorangan adalah pelayanan yang bersifat
pribadi (Private Goods) dengan tujuan utama menyembuhkan penyakit dan
Dasar pemikirannya adalah pentingnya menerapkan prinsip dasar dari setiap fungsi
Puskesmas dalam menyelenggarakan setiap upaya Puskesmas, baik upaya kesehatan
wajib maupun upaya kesehatan pengembangan.
Azas penyelenggaraan Puskesmas adalah:
1. Azas Pertanggungjawaban Wilayah
Puskesmas bertanggungjawab meningkatkan derajat kesehatan yang
bertempat tinggal di wilayah kerjanya. Berbagai kegiatan yang harus
dilaksanakan Puskesmas, antara lain:
a. Menggerakkan pembangunan di berbagai sektor di Kecamatan
sehingga berwawasan kesehatan.
b. Memantau dampak berbagai upaya pembangunan terhadap kesehatan
masyarakat di wilayah kerjanya.
c. Membina setiap upaya kesehatan strata pertama yang diselenggarakan
oleh masyarakat dan dunia usaha di wilayah kerjanya.
d. Menyelenggarakan upaya kesehatan strata pertama secara merata dan
terjangkau di wilayah kerjanya
2. Azas Pemberdayaan Masyarakat
Puskesmas wajib memberdayakan perorangan, keluarga dan masyarakat
untuk berperan aktif dalam penyelenggaraan setiap upaya puskesmas
dengan kegiatan antara lain:
a. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak: Posyandu, Polindes, Bina Keluarga
Bahagia (BKB).
b. Upaya Perbaikan Gizi: Posyandu, Panti Pemulihan Gizi (PPG),
Keluarga Sadar Gizi (KADARZI).
c. Upaya Kesehatan Sekolah: Dokter Kecil, Dokter Remaja, Saka Bakti
Husada (SBH), Pos Kesehatan Pesantren (Poskestren).
d. Upaya Kesehatan Lingkungan: Kelompok Pemakai Air (POKMAIR),
Desa Percontohan Kesehatan Lingkungan (DPKL), Pemberantasan
Sarang Nyamuk (PSN)
BAB III
GAMBARAN UMUM
Dari tabel 3.2 di atas dapat dilihat bahwa pada tahun 2015 di wilayah
kerja Puskesmas Biru-Biru Kecamatan Biru-Biru, penduduk usia produktif
merupakan kelompok usia yang paling banyak bila dibandingkan dengan
kelompok usia non produktif.
Pada tahun 2015, jumlah rumah tangga / kepala keluarga yang ada di
wilayah kerja Puskesmas Biru-Biru sebanyak 19.771 KK. Bila dibandingkan
dengan jumlah penduduk yang ada di wilayah kerja Puskesmas Biru-Biru
pada tahun 2015 yang berjumlah 77.338 jiwa, maka rata rata jiwa / anggota
rumah tangga adalah 3,91 jiwa.
Dengan luas wilayah sebesar 93,12 km, maka rata rata kepadatan
penduduk wilayah kerja Puskesmas Biru-Biru adalah 8,305 jiwa/km.
21 Ruang MTBS 1
22 Ruang Pojok Asi 1
23 Ruang SP2TP 1
24 Kamar Mandi 7
25 Rumah Dinas Dokter 1
26 Rumah Dinas Pegawai 2
Kepala Puskesmas
Unit Unit II
Unit III Unit IV Unit V Unit VI Uni
I
Petugas
P2M imunisasi P2E Poliklinik MTBS
KIA Khusus Gigi UKGS PKM Ap
Perkesmas
P2 Mulut
SE KLB
KB Rawat Inap
KesLing DHF Mata
URKES
UKK
Gizi JAMAAH PusKel
HAJI
RABIES Jiwa
Lab
DIARE UKS
KUSTA
TB PARU
Pustu Tanjung Anom Pustu Tuntungan POSKESDES BIDES Pustu Pustu Pustu Pustu Binta
Kutalepar Kutalepar Simalingkar Meriah
Apotek
Pasien
Bayar
Pulang
BAB IV
Februari
Sasaran K1 K4 Deteksi Resiko Tinggi Persalinan Persalinan Kunjungan
Maret
April
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FK UMI
12 OKTOBER 2015 23 OKTOBER 2015 41
LAPORAN KEGIATAN
DI PUSKESMAS BIRU-BIRU KABUPATEN DELI SERDANG
Mei
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FK UMI
12 OKTOBER 2015 23 OKTOBER 2015 42
LAPORAN KEGIATAN
DI PUSKESMAS BIRU-BIRU KABUPATEN DELI SERDANG
Juni
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FK UMI
12 OKTOBER 2015 23 OKTOBER 2015 43
LAPORAN KEGIATAN
DI PUSKESMAS BIRU-BIRU KABUPATEN DELI SERDANG
Juli
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FK UMI
12 OKTOBER 2015 23 OKTOBER 2015 44
LAPORAN KEGIATAN
DI PUSKESMAS BIRU-BIRU KABUPATEN DELI SERDANG
Agustus
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FK UMI
12 OKTOBER 2015 23 OKTOBER 2015 45
LAPORAN KEGIATAN
DI PUSKESMAS BIRU-BIRU KABUPATEN DELI SERDANG
Polio
Kegunaan
Memberikan kekebalan aktif terhadap Penyakit Polio.
Cara Pemberian
1. Diberikan pada bayi umur 2-11 bulan, sebanyak 4 kali.
2. Diberikan dengan meneteskan kedalam mulut
Campak
Kegunaan
Memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit campak.
Cara Pemberian
3.3.2.1 Diberikan pada bayi umur 9-11 bulan, sebanyak 1 kali.
3.3.2.2 Lokasi pemberian pada lengan kiri.
3.3.2.3 Dengan injeksi Subkutan
3.3.2.4 Dosis 0.5 ml
Tetanus Toxoid
Kegunaan
Memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit Tetanus
Cara Pemberian
1. Diberikan pada murid kelas V SD, calon pengantin (PUS), diberikan
2 kali dengan interval 4 minggu
Hepatitis B
Kegunaan
Memberikan kekebalan aktif terhadap penyakit Hepatitis B
Cara Pemberian
3.3.2.4.1.1.1 Diberikan pada bayi umur 0-7 hari, diberikan 3 kali
dengan interval minimal 4 minggu pada pemberian I dan II. Pemberian
ke II dan III diberikan dengan interval 5 bulan.
3.3.2.4.1.1.2 Dengan Injeksi memakai unijec
4.2.3.2 KB
Keluarga Berencana adalah penggunaan cara-cara mengatur kesuburan
dengan menjarangkan kelahiran selanjutnya untuk mencapai tujuan tertentu.
Tujuan
Menaikkan derajat kesehatan melalui upaya menjarangkan kehamilan dalam
kelembagaan Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera (NKKBS).
Sasaran
Pasangan Usia Subur (PUS), Ibu hamil dan Ibu menyusui.
Kegiatan
Keterangan :
S : Semua balita di wilayah kerja puskesmas
K : Semua balita yang terdaftar dan mempunyai KMS
D : Semua balita yang ditimbang di posyandu
N : Semua balita yang naik timbangannya
Untuk menilai hasil kerja yang sudah dilakukan dan dapat digunakan
sebagai bahan didalam menyusun rencana kerja.
1. Pembagian
a. Pencatatan
Kegiatan Administrasi
Registrasi Family Folder
Registrasi Kegiatan Lain
b. Pelaporan
Laporan Kejadian Luar Biasa
Laporan Biasa, yaitu mencatat jumlah penyakit dan pengunjung
puskesmas
Laporan Mingguan, yaitu mencatat kasus penyakit menular
Laporan Bulanan, yaitu mencatat kegiatan puskesmas dan posyandu
Laporan Triwulan, yaitu mencatat semua kegiatan puskesmas dan
rencana kerja selama triwulan
Laporan Tahunan, yaitu mencatat semua laporan dalam satu tahun
yang diambil
Laporan Khusus berupa penyakit, kematian dan obat
Kegiatan
Memberikan pembinaan pengobatan tradisional kepada dukun patah, shinse, dll.
Memberikan penyuluhan tentang manfaat lingkungan sebagai bahan untuk
menanam TOGA.
Menciptakan lingkungan hidup dengan PKK, LKMD, dan masyarakat.
Program kegiatan upaya pembinaan pengobatan tradisional di Puskesmas
Pancur Batu sudah terlaksana dengan baik serta dilakukan pencatatan dan pelaporan.
BAB V
JADWAL KEGIATAN
Hari/Tanggal Kegiatan
Senin/ 12 Oktober 2015 Apel Pagi
Perkenalan dan Pengarahan dari Ka.
Puskesmas Biru-Biru
Pembagian Masker Gratis
Mengantarkan Surat ke Ka. Camat Kecamatan
Biru-Biru
Pembagian Kegiatan Selama di Puskesmas
Biru-Biru
Selasa/ 13 Oktober 2015 Kegiatan Puskesmas Biru-Biru
Pembinaan Desa Selamat
Mengumpulkan Data Untuk Mini Survei
Survei Lapangan ke Desa Selamat Untuk
Lokasi Penelitian
Topik : Hipertensi
Tempat : Di Posyandu Lansia
Sasaran : Bapak, Ibu Rumah Tangga ,Orangtua lansia > 60 tahun
Hari/Tanggal : Jumat 25 September 2015
Waktu : 09.30 WIB s/d selesai
I. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan hipertensi maka yang diharapkan adalah
kesadaran dari masyarakat akan pentingnya hidup sehat Mencegah lebih
baik daripada mengobati.
III. Materi
Pengertian hipertensi
Penyebab hipertensi
Tanda dan gejala hipertensi
Komplikasi Hipertensi
Pencegahan Hipertensi
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FK UMI
12 OKTOBER 2015 23 OKTOBER 2015 61
LAPORAN KEGIATAN
DI PUSKESMAS BIRU-BIRU KABUPATEN DELI SERDANG
IV. Metode
Ceramah
Tanya Jawab
V. Media
Poster Buatan
Leaflet
I. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan diabetes mellitus maka yang diharapkan
adalah kesadaran dari masyarakat akan pentingnya hidup sehat Mencegah
lebih baik daripada mengobati.
III. Materi
Pengertian diabetes mellitus
Penyebab diabetes milletus
Tanda dan gejala diabetes mellitus
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FK UMI
12 OKTOBER 2015 23 OKTOBER 2015 63
LAPORAN KEGIATAN
DI PUSKESMAS BIRU-BIRU KABUPATEN DELI SERDANG
Menyimpulkan bahan
2.3 Kesimpulan penyuluhan yang telah diberikan Ceramah
IV. Metode
Ceramah
Tanya Jawab
V. Media
Poster Buatan
Leaflet
Topik : Imunisasi
Tempat : Posyandu Tuntungan I
Sasaran : Bapak, Ibu Rumah Tangga, Anak Balita, Ibu yang sedang Menyusui
Hari/Tanggal : Jumat, 25 September 2015
Waktu : 10.00 WIB s/d selesai
I. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan imunisasi maka yang diharapkan adalah
kesadaran dari masyarakat akan pentingnya hidup sehat Mencegah lebih
baik daripada mengobati.
IV. Metode
Ceramah
Tanya Jawab
V. Media
Poster Buatan
Leaflet
I. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan ASI Eksklusif maka yang diharapkan
adalah kesadaran dari masyarakat akan pentingnya hidup sehat
Mencegah lebih baik daripada mengobati.
IV. Metode
Ceramah
Tanya Jawab
V. Media
Poster Buatan
Leaflet
VIII. Materi
Pengertian MPASI
KKS ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FK UMI
12 OKTOBER 2015 23 OKTOBER 2015 69
LAPORAN KEGIATAN
DI PUSKESMAS BIRU-BIRU KABUPATEN DELI SERDANG
Manfaat MPASI
Cara pemberian MPASI
IX. Metode
Ceramah
Tanya Jawab
X. Media
Poster Buatan
Leaflet
Topik : ISPA
Tempat : Desa Hulu
Sasaran : Warga Desa Hulu
Hari/Tanggal : Senin, 28 September 2015
Waktu : 10.00 WIB s/d selesai
I. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan mengenai Infeksi Saluran Pernafasan
Akut (ISPA) diharapkan masyarakat dapat lebih waspada dan dapat
mencegah terjadinya ISPA di lingkungan tempat timggalnya. Hal membantu
kegiatan UKK yang merupakan salah satu program kesehatan Puskesmas
Pancur Batu.
IV. Metode
Ceramah
V. Media
Poster Buatan
Leaflet
I. Tujuan Umum
Setelah mendapatkan penyuluhan selama 30 menit tentang bahaya rokok
terhadap tubuh, peserta penyuluhan murid SMK Negeri 1 Pancur Batu mengerti
dampak menggunakan atau mengkomsumsi rokok.
II. Tujuan Khusus
Setelah pelajar diberikan penyuluhan tentang bahaya rook maka
diharapkan pelajar mampu:
IV. Metode
Ceramah
Tanya Jawab
V. Media
Proyektor dengan Slide
Leaflet
I. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan HIV AIDS diharapkan para siswa dan
siswi dapat mengetahui dan memahami tentang pengertian HIV/AIDS, cara
penularan HIV/AIDS, perkembangan klinis HIV/AIDS, tanda dan gejala
HIV/ AIDS dan pencegahan dari HIV/ AIDS.
Ceramah
3. Penutup 5 menit Salam penutup Ceramah
e. Metode
Ceramah
f. Media
Proyektor dengan Slide
Leaflet
BAB VI
PERMASALAHAN DAN PEMECAHAN MASALAH
dekat dengan rumah, menggosok gigi 2 atau 3 kali sehari dan mencuci
tangan dengan sabun dan air mengalir sesbelum dan sesudah makan.
c. Kesehatan lingkungan, khususnya masalah pembuangan sampah, yang
masih banyak terdapat disekitar lingkungan rumah dan pengelolaan
selokan yang tidak baik.
6.2 Pemecahan Masalah
Masalah ISPA
- Mengajak para tokoh-tokoh masyarakat, tokoh-tokoh agama ataupun
perwakilan masyarakat untuk bersama-sama melakukan penyuluhan
tentang pentingnya menjaga udara segar dan agar tidak merokok di
dalam ruangan terutama di samping anak-anak yang kekebalan
tubuhnya lemah. Masyarakat akan lebih mendengar apabila yang
menyampaikan adalah bagian dari masyarakat tersebut.
- Mengajak masyarakat untuk menggunakan masker
- Mengajak masyarakat untuk lebih peduli dalam menciptakan udara
bersih seperti dengan menanam pohon, dan melakukan go green.
Masalah PHBS
- Mengajak para tokoh-tokoh masyarakat, tokoh-tokoh agama ataupun
perwakilan masyarakat (spokesperson) untuk bersama-sama
melakukan penyuluhan tentang pentingnya Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat. Masyarakat akan lebih mendengar apabila yang menyampaikan
adalah bagian dari masyarakat tersebut.
- Menggunakan brosur tentang indicator pencapaian PHBS yaitu
penempatan kandang ternak yang sehat, mencuci tangan dengan sabun
dan air mengalir dan menggosok gigi 2 atau 3 kali sehari.
- Kegiatan di posyandu dilakukan penyuluhan tentang manfaat PHBS
bagi kesehatan pribadi keluarga maupun masyarakat sekitar.
BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN
7.1 Kesimpulan
1. Upaya Kesehatan Wajib dan Pengembangan pada Puskesmas Pancur Batu sudah
baik dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, namun diperlukan upaya
lagi pada Usaha Kesehatan Pengembangan untuk lebih dapat memaksimalkan
peningkatan derajat kesehatan masyarakat.
2. Perlu digalakkan peran kader dalam promosi kesehatan dan penanggulangan
masalah kesehatan di lingkungan kerja puskesmas seperti pencegahan ISPA dan
penyuluhan tentang perilaku hidup bersih dan sehat
3. ISPA dan perilaku hidup bersih dan sehat masih menjadi masalah di Puskesmas
Pancur Batu karena ISPA merupakan urutan pertama penyakit tertinggi di
Puskesmas Pancur Batu
7.2 Saran
1. Meningkatkan kesadaran masyarakat pentingnya mempraktikkan perilaku hidup
bersih dan sehat seperti mengkomsumsi makanan dan minuman sehat,
menggunakan air bersih dan jamban sehat, mencuci tangan dengan sabun,
membuang sampah ditempat sampah, penempatan kadang ternak dan lain-lain
untuk menciptakan lingkungan bersih dan sehat untuk mencegah berbagai
macam penyakit menular.
2. Memberikan promosi kesehatan pada masyarakat tentang memahami bagaimana
mencegah ISPA dan cara menanganinya dengan tepat pada masyarakat.
3. Menjalankan dan memaksimalkan program kerja Puskesmas terutama yang
menitik beratkan dalam upaya pengembangan perilaku hidup bersih dan sehat