Professional Documents
Culture Documents
Ikan mujair adalah ikan untuk konsumsi yang hidup di air tawar. Cirinya badan berbentuk
pipih hitam, abu-abu, atau coklat. Ikan ini dinamakan Mujair sebab orang pertama yang
menemukan ikan ini adalah Bapak Mujair di muara sungai serang Blitar Jawa Timur pada
tahun 1939. Ikan Mujair sendiri aslinya berasal dari perairan Afrika.
Ikan Mujair pertumbuhannya sangat cepat, tentu ini sangat bagus untuk usaha budidaya ikan
mujair. Namun setelah dewasa percepatan pertumbuhannya berkurang. Ikan Mujair
panjangnya dapat mencapai 40 cm. Ikan Mujair bermanfaat sebagai penyediaan protein
hewani.
Jika anda minim lahan dan minim modal, anda bisa mencoba budidaya ikan Mujair dengan
kolam terpal.
Jika menggunakan kolam tanah, anda perlu memperhatikan factor lokasi. Lokasi yang bagus
untuk kolam ikan mujair adalah sebagai berikut :
1. Tanah yang bagus untuk membuat kolam ikan adalah tanah liat dan tidak berporos.
Kenapa ? sebab tanah jenis ini dapat menampung air yang besar dan tidak bocor.
2. Untuk memudahkan pengairan kolam secara grafitasi buat kemiringan antara 3 5 %.
3. Ikan mujair dapat tumbuh normal, jika lokasi pemeliharaan berada pada ketinggian
antara 150-1000 m dpl.
4. Air harus bersih, artinya tidak tercemar limbah atau racun dan tidak keruh.
5. Perkambangan ikan mujair sangat baik jika aira kolam dapat terus mengalir. Ini perlu
di buatkan saluran keluar masuk air.
6. Suhu air yang baik berkisar antara 20-25 derajat C.
Penyakit
Secara umum hal-hal yang dilakukan untuk dapat mencegah timbulnya penyakit dan hama
pada budidaya ikan mujair:
1. Pengeringan dasar kolam secara teratur setiap selesai panen.
2. Pemeliharaan ikan yang benar-benar bebas penyakit.
3. Hindari penebaran ikan secara berlebihan melebihi kapasitas.
4. Sistem pemasukan air yang ideal adalah paralel, tiap kolam diberi satu pintu
pemasukan air.
5. Pemberian pakan cukup, baik kualitas maupun kuantitasnya.
6. Penanganan saat panen atau pemindahan benih hendaknya dilakukan secara hati-hati
dan benar.
7. Binatang seperti burung, siput, ikan seribu (lebistus reticulatus peters) sebagai
pembawa penyakit jangan dibiarkan masuk ke areal perkolaman.