You are on page 1of 6

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No.

1, (2013) 1-6
1
Analisis Rele Pengaman Peralatan dan Line
Transmisi Switchyard GITET Baru 500kV PT PLN
(PERSERO) di Kediri
Muhammad Rafi, Margo Pujiantara 1), dan R. Wahyudi 2).
Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111
E-mail: margo@ee.its.ac.id1),wahyudi@ee.its.ac.id2)
Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi (GITET) Kediri PT.PLN (PERSERO) perlu dilakukan kajian mendalam
500 kV PT.PLN (PERSERO) sebagai perusahaan penyuplai mengenai kinerjanya dalam mengamankan sistem tenaga
daya listrik di daerah Kediri dan sekitarnya, mendapat listrik dari gangguan. Melalui tugas akhir ini dilaksanakan
pasokan dari dua pembangkit besar yaitu Klaten dan Paiton analisis koordinasi proteksi pada sistem kelistrikan GITET
yang ditransmisikan melalui SUTET dimana pemasok daya
atau power grid tersebut harus selalu dalam kondisi on baik
Kediri 500kV PT.PLN (PERSERO) sehingga teruji
saat beban maksimum maupun beban minimum. Terdapat 3 keandalannya.
buah trafo daya, dimana dua trafo dengan daya 500 MVA
tegangan 500/150 kV dan satu buah trafo distribusi berdaya 60 II. SISTEM KELISTRIKAN GITET KEDIRI 500 KV PT.PLN
MVA dengan tegangan 150/20 kV. (PERSERO)
Tugas akhir ini menganalisis koordinasi rele pengaman Dalam upaya melayani kebutuhan listrik daerah industri
arus lebih dan pengaman diferensial trafo yang sudah dan perumahan didaerah Kediri dan sekitarnya GITET
terpasang pada sistem kelistrikan GITET 500 kV di Kediri
hingga diperoleh keandalan dan kontinuitas yang layak.
Kediri mendapat pasokan daya dari dua pembangkit besar di
Analisis koordinasi rele pengaman arus lebih pada sistem area Pembangkit Jawa Bali (PJB) yaitu Paiton dan Pedan
kelistrikan GITET 500 kV di Kediri dipilih menjadi beberapa (Klaten), dimana daya tersebut ditransmisikan melalui
tipikal koordinasi yang dianggap dapat mewakili bentuk SUTET dan terintegrasi dengan dua buah trafo stepdown
koordinasi keseluruhan sistem pengaman yang ada pada 500/150 kV 500 MVA untuk selanjutnya ditransmisikan
sistem kelistrikan GITET 500 kV di Kediri. Sedangkan analisis ke GI lain seperti GI Banaran, Tulungagung, Pare, dan
pengaman diferensial dilakukan perhitungan manual untuk sebagainya.
mendapatkan persentase slope untuk pengaman transformator
dan resistansi stabilitas pada pengaman busbar. Setelah PEDAN 1 PEDAN 2 PAITON2 PAITON1

dilakukan analisis dari data eksisting rele yang sudah dimiliki


BUS-1 500 kV
GITET 500 kV di Kediri, dilakukan perhitungan yang sesuai
dengan standard yang digunakan untuk resetting koordinasi
rele pengaman. Selanjutnya melalui hasil perhitungan dan TRAFO 1
500/150 kV
TRAFO 2
500/150 kV
analisis dalam tugas akhir ini direkomendasikan koordinasi ELIN MITSUBISHI

ulang rele arus lebih yang mengkoordinasikan arus dan waktu


dan juga nilai resistansi stabilitas pada proteksi busbar. LINE-2 150 kV

Kata kunci rele pengaman arus lebih, rele diferensial,


koordinasi FUTURE
TRAFO 3
150/20 kV
FEEDER UNINDO
BUS-3 BUS-4

I. PENDAHULUAN BUS-7
TRAFO 20 kV
Didalam setiap sistem, tidak terkecuali sistem tenaga 150/70 kV TRAFO
150/20 kV
GI Banaran
listrik, gangguan adalah hal yang harus dihindari. Berbagai BUS-6
BUS-12

BUS-5
macam piranti pengaman terintegrasi dan dikoordinasikan 70 kV 20 kV

dengan peralatan lain (Circuit Breaker) yang mana BUS-13


diharapkan apabila terjadi gangguan maka sistem proteksi BUS-10

tenaga listrik harus dapat mengisolasi arus gangguan agar


GI TulungAgung

BUS-9

Bus-14
BUS-15

tidak terjadi kerusakan pada peralatan dan menjaga GI Pare

kontinuitas pelayanan pada bagian sistem tenaga listrik yang BUS-10


BUS-8

tidak mengalami gangguan. Arus gangguan yang mengalir


20 kV

20 kV TRAFO
70/20 kV
pada sistem tenaga listrik menyebabkan beroperasinya rele
pengaman dan menggerakkan pemutus tenaga (PMT)
dimana dalam hal ini adalah Circuit Breaker sehingga Gambar 1. Single line diagram GITET Kediri terinterkoneksi dengan GI
terputus aliran daya yang mengalir pada saluran tersebut. lainnya
Koordinasi sistem proteksi kelistrikan diperlukan untuk
mengisolir gangguan yang terjadi pada sistem tenaga listrik, III. REKOMENDASI KOORDINASI PROTEKSI RELE ARUS
sehingga gangguan-gangguan yang terjadi dapat dilokalisir LEBIH PADA GITET KEDIRI 500 KV PT.PLN (PERSERO)
dari sistem yang sedang berjalan. Untuk koordinasi proteksi fasa, pada GITET Kediri 500
Idealnya dalam pemeliharaan tahunan koordinasi sistem kV dipilih 3 tipikal yang mewakili keseluruhan sistem.
proteksi kelistrikan pada plant GITET Kediri 500kV Pemilihan tipikal serta rekomendasi koordinasi proteksi fasa
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6
2

dapat dilihat pada gambar 2 dengan pertimbangan jalur


koordinasi rele terpanjang serta adanya transformator
dengan kapasitas besar yang berbeda nilainya pada tiap
jalur.
PEDAN 1 PEDAN 2 PAITON2 PAITON1

BUS-1 500 kV

TRAFO 1 TRAFO 2
500/150 kV 500/150 kV
ELIN MITSUBISHI

LINE-2 150 kV

TRAFO 3
FUTURE 150/20 kV
FEEDER UNINDO
BUS-3 GI Banaran

BUS-4 BUS-7
TRAFO 20 kV Gambar 3. Single line Diagram tipikal 1
150/70 kV TRAFO
150/20 kV

BUS-6
Data setelan existing dari rele-rele arus lebih pengaman
BUS-12
BUS-5
70 kV 20 kV pada tipikal 1 diberikan pada tabel I sebagai berikut.
TYPICAL 1 TABEL I
BUS-10 BUS-13 DATA SETELAN RELE PENGAMAN TIPIKAL 1
TYPICAL 3
Relay ID
GI TulungAgung

BUS-9

Bus-14
BUS-15
TYPICAL 2 Existing Resetting
GI Pare & CT Ratio
Condition Condition
Model
BUS-10 Relay50 Curve Type SIT SIT
BUS-8

20 kV

20 kV TRAFO
70/20 kV
Model : I> 0.5 0.58
Areva 300/5 Time Dial 0.15 0.15
MicomP122 I>> 10 10
Time Delay 0.1 0.1
OCR Curve Type
Gambar 2. Pemilihan tipikal dan rekomendasi koordinasi proteksi rele arus Sekunder
lebih Trafo3 SIT SIT
Model : 2000/5 I> 1.04 1.4
Areva Time Dial 0.2 0.125
Pada gambar 2, tipikal 1 ditunjukkan dengan garis warna MicomP122 I>> 4.2 4
merah, tipikal 2 ditunjukkan dengan garis warna biru, dan Time Delay 0.5 0.3
tipikal 3 ditunjukkan dengan warna hijau. Analisa untuk OCR Primer Curve Type
setting dan koordinasi proteksi pada GITET Kediri 500 kV Trafo3 SIT SIT
Model : I> 0.92 1.25
memperhatikan beberapa hal, diantaranya: Areva 300/5 Time Dial 0.15 0.175
1. Suplai daya dari keempat power grid harus selalu on MicomP122 I>> 9 15
baik pada beban puncak maupun beban minimum. Time Delay 0.15 0.3
2. Koordinasi waktu untuk satu langkah antara sisi hulu OCR S T1 Curve Type SIT SIT
dengan hilir berdasarkan IEEE 242 [1] untuk perbedaan Model : I> 0.83 0.95
waktu minimum untuk relay digital berbasis Alstom 2500/1 Time Dial 0.3 0.1
MicomP121 I>> 13.2 3
mikroprosesor antara 0,2 s/d 0,4 detik. Time Delay 0.15 0.3
OCR P T1 Curve Type SIT SIT
IV. STUDI KASUS KOORDINASI PROTEKSI FASA PADA Model : I> 0,7 0.7
GITET KEDIRI 500 KV Alstom 1000/1 Time Dial 0.45 0.15
A. Analisis Koordinasi Pengaman pada Tipikal 1 MicomP121 I>> 5.55 5
Time Delay 0,15 0,15
Untuk mempermudah analisis dari sistem kelistrikan,
maka diagram kelistrikan dibagi menjadi tiga tipikal. [2] Dari tabulasi setelan rele di atas, dapat kita plot kurvanya
Tipikal 1 menunjukkan koordinasi antara Relay50, OCR sehingga menghasilkan kurva koordinasi arus dan waktu
Sekunder Trafo3, OCR Primer Trafo3, OCR S T1, dan OCR seperti yang dapat kita lihat pada gambar 4 berikut.
P T1.
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6
3

1 1

1
2
2 2

Gambar 5. Hasil plot setelan resetting rele pada tipikal 1


Gambar 4. Hasil plot setelan existing rele pada tipikal 1

Dari hasil plotting di atas, dapat diketahui adanya Dari hasil plotting hasil resetting di atas, dapat diketahui
beberapa setelan dan koordinasi yang kurang baik. adanya beberapa setelan dan koordinasi yang sudah dirubah.
Diantaranya adalah : Diantaranya adalah :
1. Tanda lingkaran berwarna merah dengan nomor 1 1. Tanda lingkaran berwarna merah dengan nomor 1
menunjukkan kurva yang menabrak karakteristik trafo, hal menunjukkan bahwa setelan pickup dari rele OCR Trafo1,
ini masih kurang benar karena seharusnya grafik rele berada dan Trafo3 sudah tepat karena berada di sebelah kanan FLA
di sebelah kiri trafo yang bertujuan untuk melindungi trafo trafo.
dari gangguan. 2. Tanda lingkaran berwarna merah dengan nomor 2
2. Tanda lingkaran berwarna merah dengan nomor 2 menunjukkan bahwa grading time antar rele sebesar kurang
menunjukkan terdapat mismatch dan overlapping pada kerja lebih 0.2 - 0.4 detik. Hal ini dianggap paling sesuai
kedua rele yaitu OCR ST1 dan OCR PT1 dimana kedua rele menginget rele yang digunakan adalah rele digital dan CB
ini berfungsi melindungi trafo 1 Elin 500 MVA jika terjadi yang digunakan adalah CB SF6. Dan dengan grading time
gangguan arus lebih, sehingga jika kurva karakteristik nya sebesar 0.339 dan 0.315 detik dapat dipastikan bahwa rele-
saling tumpang tindih koordinasi ini dirasa masih kurang rele tidak akan trip secara bersamaan apabila terjadi
sesuai karena dikhawatirkan akan terjadi kesalahan gangguan hubung singkat. Garding time sebesar 0.315
koordinasi. 0.339 detik juga sesuai dengan standar IEEE 242 yang
Oleh sebab itu direkomendasikan untuk dilakukan dijabarkan sebagai berikut:
penyetelan ulang rele arus lebih yang ada. Adapun data Waktu terbuka CB : 0.04 0.1 s (2-5 Cycle)
resetting rele dapat dilihat pada tabel I dan hasil plotting Overtravel dari rele : 0.1 s
setelan rele untuk koordinasi antar rele arus lebih pada Faktor Keamanan : 0.12 0.22 s
tipikal 1 dapat dilihat pada gambar 5. Untuk rele static dan rele digital berbasis microprosesor
overtravel time dari rele dapat diabaikan. Sehingga total
waktu =0.2 -0.4 s

B. Analisis Koordinasi Pengaman pada Tipikal 2


Pada tipikal 2 terdapat lima buah rele arus lebih yang akan
diatur, yaitu Relay55, OCR S T2P, OCR PT2P, OCR Arah
Pare, OCR S TP, OCR P TP di GI Banaran1. Rele arus lebih
yang pertama adalah adalah rele yang melindungi hubung
singkat didekat beban (load A) yang selanjutnya dibackup
oleh OCR S T2P, OCR P T2P untuk melindungi Bus-9 20
kV. Kemudian OCR Arah Pare melindungi Bus-8 70 kV.
OCR S TP dan OCR P TP dalam hal ini berperan sebagai
backup OCR Arah Pare dan pelindung utama bus di GI
Banaran, yaitu Bus-5.
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6
4

Gambar 6. Single line Diagram tipikal 2


TABEL 2 1 1
DATA SETELAN RELE PENGAMAN TIPIKAL 2
Relay ID
Existing Resetting
& CT Ratio
Condition Condition
Model
Relay55 Curve Type SIT SIT
Model : I> 0.5 0.5
Areva 300/5 Time Dial 0.25 0.125
MicomP122 I>> 4.38 7
Time Delay 0.1 0.1
OCR S T2P Curve Type SIT SIT
Model : I> 1.17 1.2
Areva 2000/5 Time Dial 0.2 0.175
MicomP122 I>> 4.67 4
Gambar 7. Hasil plot setelan existing rele pada tipikal 2
Time Delay 0.5 0.3
OCR P T2P Curve Type SIT SIT
Model : I> 1 1.05 Penjelasan gambar kurva di atas adalah sebagai berikut :
Areva 300/5 Time Dial 0.175 0.225 1. Tanda lingkaran berwarna merah dengan nomor 1
MicomP122 I>> 9 9 menunjukkan adanya mismatch dan overlapping pada kerja
Time Delay 0.01 0.15
OCR S TP Curve Type SIT SIT
kedua rele pengaman trafo, baik pada GI Pare maupun Trafo
Model : I> 1.7 1.05 Pauwels pada GI Banaran1, sehingga koordinasi ini dirasa
ABB 600/5 Time Dial 0.23 0.22 masih kurang sesuai karena dikhawatirkan akan terjadi
SPAJ 140 C I>> 6.8 5.5
Time Delay 0.15 0.5 kesalahan koordinasi karena kurva karakteristik yang masih
OCR P TP Curve Type SIT SIT bertabrakan. Selain itu waktu range kerja dari kedua rele
Model : I> 0,7 0.72 juga masih kurang sesuai.
ABB 400/5 Time Dial 0.28 0.3
SPAJ140 C I>> 5.6 10
Time Delay 0,04 0,15 Oleh sebab itu direkomendasikan untuk dilakukan
Dari tabulasi setelan rele di atas, dapat kita plot kurvanya penyetelan ulang rele arus lebih yang ada. Adapun data
sehingga menghasilkan kurva koordinasi arus dan waktu resetting rele dapat dilihat pada tabel 2 dan hasil plotting
seperti yang dapat kita lihat pada gambar 7 berikut. setelan rele untuk koordinasi antar rele arus lebih pada
tipikal 2 dapat dilihat pada gambar 8.
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6
5

C. Analisis dan Perhitungan Rele Diferensial Sebagai


Pengaman Busbar
Bus Protection Pada Busbar 500 kV dan 150 kV
1

Gambar 9. Pola Proteksi Diferensial Busbar pada Gardu Induk 150 kV


2
TABEL 3
2 DATA SETELAN RELE PENGAMAN DIFERENSIAL
Data Rele Diferensial Data CT
yang Terpasang pada
Bus 150 kV
Areva Micom P123 Ratio CT = 2500/1 A
Arus Nominal (In) = 1 Tahanan CT = 15
A
Burden Relay = 6VA Tahanan Kabel = 1
(standby) + 0.4VA Tahanan rele = 0.025
(when energized) Arus Gangguan (If) = 40000 A

Data Rele Diferensial Data CT


Gambar 8. Hasil plot setelan resetting rele pada tipikal 2 yang Terpasang pada
Bus 500 kV
Dari hasil plotting hasil resetting di atas, dapat diketahui Areva Micom P123 Ratio CT = 2500/1 A
adanya beberapa setelan dan koordinasi yang sudah dirubah. Arus Nominal (In) = 1 Tahanan CT = 15
Diantaranya adalah : A
1. Tanda lingkaran berwarna merah dengan nomor 1 Burden Relay = 6VA Tahanan Kabel = 1
menunjukkan bahwa setelan pickup dari rele OCR GI Pare (standby) + 0.4VA Tahanan rele = 0.025
dan Trafo Pauwels pada GI Banaran 1 sudah tepat karena (when energized) Arus Gangguan (If) = 40000 A
berada di sebelah kanan FLA trafo.
2. Tanda lingkaran berwarna merah dengan nomor 2
menunjukkan bahwa grading time antar rele sebesar kurang
lebih 0.2 - 0.4 detik. Hal ini dianggap paling sesuai Tegangan Kerja (Vr) = x (RCT +2 RL + Rr)

menginget rele yang digunakan adalah rele digital dan CB Vset = k x Vr , dengan k (faktor keamanan) = 1.5 2.0
yang digunakan adalah CB SF6. Dan dengan grading time Arus kerja (Iset) = 0.2 x In
sebesar 0.315 dan 0.318 detik dapat dipastikan bahwa rele-
Stabilitas Resistor (Rs) = x (Vs - )
rele tidak akan trip secara bersamaan apabila terjadi
gangguan hubung singkat. Grading time sebesar 0.315
0.318 detik juga sesuai dengan standar IEEE 242 yang TABEL 4
dijabarkan sebagai berikut: PERBANDINGAN HASIL EKSISTING,PERHITUNGAN, DAN RESETTING
Waktu terbuka CB : 0.04 0.1 s (2-5 Cycle) Jenis Proteksi Setting Hasil Resetting
Overtravel dari rele : 0.1 s Diferensial Eksisting Perhitungan
Faktor Keamanan : 0.12 0.22 s Bus Rs = Rs = 2394 Rs = 2000
Untuk rele static dan rele digital berbasis microprosesor 500 1150
overtravel time dari rele dapat diabaikan. Sehingga total Proteksi kV
waktu =0.2 -0.4 s Bus Bus Rs = Rs = 1883 Rs = 1800
150 1600
kV
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2013) 1-6
6

D. Analisis dan Perhitungan Rele Diferensial Sebagai Kesimpulan


Pengaman Trafo Berdasarkan hasil studi dan analisis koordinasi rele
pengaman fasa pada GITET Kediri 500 kV PT.PLN
(PERSERO) yang telah dilakukan, maka dapat diambil
beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Terdapat beberapa setelan rele yang belum tepat dan
koordinasi yang kurang baik, terutama pada setelan grading
time antar rele pengaman. Pada rele pengaman trafo tipikal 1
kurva rele menabrak kurva karakteristik trafo, hal ini dirasa
kurang benar karena seharusnya grafik rele berada di
sebelah kiri trafo yang bertujuan untuk melindungi trafo dari
Gambar 9. Rele Diferensial sebagai Pengaman Trafo
gangguan.
TABEL 4 2. Kerja rele diferensial tidak terkordinasi dengan
DATA TRAFO DAYA 500 KV DAN 150KV
pengaman lain hal ini karena prinsip kerja rele adalah
Spesifikasi Trafo seketika (instant), dimana dilakukan perbandingan arus yang
Trafo 1 Trafo2 Trafo 3 (150kV) masuk dan keluar rele. Apabila terjadi perbedaan yang
(500kV) (500kV) melebihi pengaturan sehingga terjadi perbedaan arus maka
Type: Elin Type: Type: Unindo rele bekerja seketika. Untuk rele diferensial dibagi menjadi
Mitsubishi diferensial pengaman transformator dan diferensial
Daya: 500 Daya: 500 Daya: 60 MVA pengaman busbar. Untuk pengaman trafo dilakukan
MVA MVA perhitungan slope yang selanjutnya dibandingkan dengan
Tegangan: Tegangan: Tegangan: pengaturan yang ada dan dibandingkan juga dengan batas
500kV/150kV 500kV/150kV 150kV/20kV standard slope rele yang mana slope I berada pada kisaran
Vektor: Ynyn0 Vektor: Ynyn0 Vektor:Ynyn0 30 50% (referensi slope untuk rele diferensial ABB dan
Impedansi: Impedansi: Impedansi: 10% Micom). Pada setting eksisting trafo 500 kV slope 1 diset
13.1% 13.1% pada 30%, sedangkan pada perhitungan didapat nilai 28,1%
CT primer: CT primer: CT primer: 300/5 yang mana dipilih 30% menyesuaikan dengan range/step
1000/1 1000/1 nilai pada rele datasheet. Jadi setting yang dilakukan pada
CT sekunder: CT sekunder: CT sekunder: 2000/5 rele diferensial 500kV sudah sesuai jika ditinjau dari hasil
2500/1 2500/1 perhitungan maupun standard yang ada.

REFERENSI
1 didapat dari pembagian FLA (Full Load Ampere) dengan [1] IEEE Std 242-2001, IEEE Recommended Practice for
rasio CT dari sisi primer trafo. Protection and Coordination of Industrial and Commercial
2 didapat dari pembagian FLA (Full Load Ampere) dengan Power Systems, The Institute of Electrical and Electronics
Engineers, Inc., New York, 2001, Ch. 15.
rasio CT dari sisi sekunder trafo.
[2] Gonen, Turan, Modern Power System Analysis, USA,
1 +2
1988.
% Slope = x 100 %, = 1 2 dan = .
2 [3] Modul Diklat Perusahaan Listrik Negara (PERSERO),
Dasar-Dasar Sistem Tegangan Tinggi,Pusdiklat Pusat
1 2
% Slope = 1 + 2 x 100 % Perusahaan Listrik Negara (PERSERO), 2009.
2

Jenis Proteksi Setting Hasil Resetting


Diferensial Eksisting Perhitungan

Trafo1 Slope 1= Slope1= Slope1=


500 30 % 28.2% 30%
kV
Trafo2 Slope 1= Slope1= Slope1=
Proteksi
500 30 % 28.2% 30%
Trafo
kV
Trafo3 Slope 1= Slope1= Slope1=
150 30 % 11.8% 20%
kV

You might also like