Professional Documents
Culture Documents
CHAIRUDDIN P. LUBIS
Pendahuluan
Penyakit varisela ini telah lama dikenal. Ingrassia, seorang dokter Sicilia,
telah pemah melaporkannya pada tahun 1553, sedang perbedaan karakteristik klinis
antara varisela dengan variola telah ditemukan oleh Heberden pacta tahun 1767 [6].
Sampai pada saat ini penyakit varisela ini tersebar hampir di seluruh dunia.
Varisela ini dikenal sebagai penyakit yang tidak ganas, sangat menular, tetapi
komplikasi dan kematian yang disebabkannya sangat jarang pada anak yang kondisi
tubuhnya baik. Begitupun, komplikasi terutama pada orang dengan gangguan sistem
kekebalan dapat menimbulkan gejala yang parah bahkan sampai menimbulkan
kematian [1,3,4,6].
Epidemologi
Penyakit ini disebabkan oleh virus, varicella- zoster (v -z) virus, famili dari
Herpesvirus varicellae dari grup DNA virus [1,3,6]. Penyakit ini termasuk kelompok
vesicobullous lessions (lihat Skema 1) yang disebabkan oleh virus [2].
Varicella- zoster virus ini sangat menular dan mungkin ditularkan dari
penderita varisela atau zoster. Penyebaran dari virus dapat terjadi secara langsung
dari orang ke orang me lalui lesi yang ada, melalui udara (airborne droplets) atau
melalui plasenta. Penularan ini dapat dimulai pada saat 24- 49 jam sebelum
timbulnya rash dan sampai terbentuknya vesicle, biasanya 37 hari. Penularan yang
signifikan dari varisela dan zoster terlihat pada Tabel 1 [4].
Masa inkubasi varisela berkisar antara 11 -20 hari, masa ini bisa lebih pendek
atau lebih panjang. lnfeksi varisela dimulai dengan masuknya virus ke mukosa
saluran pemafasan, yang ditularkan melalui vekresi pemafasan atau melalui kontak
langsung. lnokulasi diikuti dengan masa inkubasi, di mana pada saat tersebut
penyebaran virus terjadi secara subklinis.
Virus masuk melalui mukosa saluran pemafasan clan diduga berkembang biak
pada jaringan kelenjar regional. Empat sampai enam hari setelah infeksi, diduga
viremia ringan terjad, diikuti dengan virus menginfeksi dan berkembang biak di
organ seperti hati, limpa dan kemungkinan organ lain. Lebih kurang 10 - 12 hari
setelah infeksi terjadi viremia kedua di mana pada saat tersebut virus bisa mencapai
kulit. Rash muncul sesudah 14 hari infeksi. Lesi kulit yang terjadi berupa makula,
sebagian besar berkembang menjadi papula, vesicula, pustula, dan krusta sesudah
beberapa hari. Vesicula biasanya terletak pada epidermis.
Setelah masa inkubasi akan muncul gejala prodromal. Gejala prodomal ini
sering dijumpai pada anak terutama pada anak yang lebih tua. Panas, lemah, tidak
mau makan, sakit kepala, dan kadang- kadang diikuti sakit perut yang ringan muncul
24-48 jam sebelum timbulnya rash.
Peningkatan suhu tubuh biasanya sedang, tetapi terkadang bisa tinggi. Gejala
ini biasanya bertahan 2- 4 hari sesudah rash muncul. Lesi pertama varisela muncul di
kepala, muka, punggung da n dada.
Exanthem yang pertama berupa erythematous macula yang sangat gatal,
jernih, vesicula yang berisi cairan. Kekeruhan dan umbilikasi terbentuk setelah 24- 48
jam.
Krusta yang pertama muncul diikuti penyebaran dari kelainan kulit pada
tangan dan kaki dengan berbagai stadium. Beberapa anak lesi bisa mengenai daerah
oropharynx dan vagina. Kelainan pada kelopak mata dan conjunctiva bisa dijumpai
pada beberapa anak, tetapi gangguan mata yang serius jarang dijumpai.
Komplikasi
Diagnosa
Pengobatan
v Pengobatan Simptomatik
Menghilangkan rasa gatal
Menurunkan panas
(hati- hati pemakaian golongan salicylate dikuatirkan timbul Reye's
Syndrome).
v Menjaga kebersihan
Terutama pada daerah kuku yang sering digunakan untuk menggaruk
Kebersihan pakaian
Pencegahan
1. Isolasi.
2. Pemberian VZIG (Varicella- zoster Immune Globulin).
3. Pemberian vaksinasi.
Pemberian Vaksinasi
Pada saat ini telah tersedia vaksin untuk varisela, yaitu Live, Attenuated
Varicella Virus Vaccine. Vaksin ini deberikan pada anak usia di atas 12 bulan. Pada
anak usia 12 bulan - 12 tahun vaksin dapat diberikan secara subkutan dengan dosis
0,5 mI. Secara rutin vaksinasi ini dianjurkan pada usia 12 - 18 bulan. Pemberian
dapat dilakukan bersamaan dengan pemberian vaksinasi lain, seperti vaksinasi MMR
(Measles Mumps - Rubella) . Sedangkan pada anak usia = 13 tahun diberikan dosis
0,5 ml, s.c. dengan dua dosis. Jarak pemberian adalah 4- 8 minggu.
Kesimpulan
1. Arvin, A.M., Varicella-zoster virus in Behnnan R.E., Kliegman R.M. and Arvin, A.M.
(ed.): elson Textbook of Pediatrics, W.B. Saunders Company, International
Edition, 15th ed., 1996, pp. 892 - 894.
2. Berman S., Vesicobullous Lessions in Bennan S. : Pediatric Decision Making,
second edition, McGraw-Hill International Edition, B.C. Decker, Inc.,
Philadelphia, 1991, p. 221.
3. Gershon A.A. and Philip La Russa, Varicella-zoster virus infections in Krugman, B.,
Katz, S.L., Gershbn A.A. and Wilfert C.M. (ed): Infectious Diseases of
Children, Ninth edition, Mosby- Year Book Inc., 1992, pp. 587 - 591.
4. Laureen, A., Drwall- Klein and O'Donovan, C.A., Varicella in Pediatric Patients, The
Journal Pharmaco Therapy, 1993, July/August, Vol. 27.
5. Ooi, P.L., Goh, K. T., Doraisingham, S. and Ling, A.E., Prevalence of Varicella -
zoster Virus ifection in Singapore, SouthEast Asian Journal of Tropical
Medicine Public Helath Vol. 23, No.1, March 1992.
6. Wedgewood, R.J., Davis, S.D., Ray, C.G., and Kelly, V.C. (ed.), Infections in
Children, Harper & Row Publishers, Philadelphia, Cambridge, New York,
HagerstoWn, San Fransisco, London, Mexico City, sao Paulo and Sidney,
1983, p. 1176.