Professional Documents
Culture Documents
'.
2. Nama : Hadi Muliyono, SE, Ak.
Alamat kantor : JI. Raya Rungkut No. 15-17
Surabaya
Alamat domisili sesuai KTP atau identitas : JI. Raya Wiguna Tengah No. 40
Surabaya 60294
Jabatan : Direktur
Menyatakan bahwa:
2. Laporan keuangan telah disusun dan disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku
umum.
3. a. Semua informasi dalam laporan keuangan telah dimuat secara lengkap dan benar.
b. Laporan keuangan tidak mengandung informasi atau fakta material yang tidak benar,
dan tidak menghilangkan informasi atau fakta material.
Halaman
DAFTAR 151 2
LAPORAN KEUANGAN - Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal
30 Juni 2011 dan tahun yang berakhir 31 Desember 2010 dan laporan
keuangan untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni
2011 dan 2010.
ASET
ASET LANCAR
Kas dan setara kas 2d,3,25 4.733.674.569 6.524.739.494
Saldo bank yang dibatasi penggunaannya 4,25 1.532.473.013 724.473.351
Piutang usaha 2f, 5, 22, 25
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa - bersih setelah
dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu sebesar
Rp 7.027.482.941 tahun 2011 dan 2010 2.493.335.834 968.844.068
Pihak ketiga - bersih setelah dikurangi penyisihan piutang
ragu-ragu sebesar Rp 402.664.003 tahun 2011 dan 2010 10.672.111.569 7.820.321.738
Piutang lain-lain 126.609.185 61.356.622
Persediaan 2g,6 39.106.392.896 36.773.664.192
Pajak dibayar di muka 2m,19a 659.134.338
Piutang pajak 2m,19b 411.119.878 432.477.379
Biaya dibayar di muka 2h 238.747.254 46.243.504
Aset lancar lainnya 250.728.172 192.887.300
TOTAL ASET LANCAR 59.565.192.370 54.204.141.986
EKUITAS
Modal saham - nilai nominal Rp 500 per lember saham
Modal dasar - 200.000.000 saham
Modal ditempatkan dan disetor penuh -138.000.000 saham 13
69.000.000.000 69.000.000.000
Tambahan modal disetor 14
3.300.000.000 3.300.000.000
Defisit (8.901.253.673) (8.359.137.973)
TOTAL EKUITAS 63.398.746.327 63.940.862.927
TOTAL LAIBILITAS DAN EKUITAS 91.162.155.033 85.942.208.666
.
Tambahan
Modal
Modal Disetor Disetor Defisit Total Ekuitas
Saldo per 30 Juni 2011 (Tidak diaudit) 69.000.000.000 3.300.000.000 (8.901.253.673) 63.398.746.327
".
1. UMUM
a. Pendirian dan Informasi Umum
P.T. Kedaung Indah Can Tbk (Perusahaan) didirikan dalam rangka Undang-Undang
Penanaman Modal\ Dalam Negeri NO.6 tahun 1968 jo Undang-Undang No. 12 tahun 1970,
berdasarkan akta notaris No. 37 tanggal 11 Januari 1974 dari Julian Nimrod Siregar Gelar
Mangaradja Namora, SH., notaris di Jakarta. Akta pendirian ini telah disahkan oleh Menteri
Kehakiman Republik Indonesia dengan surat keputusannya No. Y.A.5/239/18 tanggal 24 Juli
1975 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 27 tanggal 2 April 1976,
Tambahan No. 237.
Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta
notans No. 48, tanggal 18 Juni 2008 dari Siti Pertiwi Henny Singgih, S.H., notaris di Jakarta.
Anggaran dasar ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat
Keputusan No. AHU-99739.AH.0102, tanggal 24 Desember 2008, yang isinya antara lain
.mengenai penyesuaian anggaran dasar Perusahaan dengan ketentuan Undang-Undang No.
40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.
Perusahaan berdomisili di Jalan Rungkut Raya No. 15 - 17, Surabaya dengan pabrik
berlokasi di tempatyang sama.
Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang Iingkup"kegiatan Perusahaan
terutama meliputi industri peralatan dapur dari logam dan produk sejenis serta
mengusahakan ind,ustri kaleng dan produk sejenis. Jumlah karyawan Perusahaan rata-rata"
1.048 karyawan tahun 2011 dan 1.104 karyawan tahun 2010.
Perusahaan tergabung dalam kelompok usaha Kedaung Group. Susunan pengurus
Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2011 adalah sebagai berikut:
Komisaris Utama Philip Lam Tin Sing ,
Pada tahun 2007, Perusahaan memiliki kepemilikan langsung atas Borneo Enamel Industrial
Sdn. Bhd. (BEISB) dan Anak Perusahaannya (Indo-Ghana Enamel Industrial Ltd.). Namun
sejak tanggal 5 September 2007, CIMB Bank Berhad, Malaysia melakukan pengambilalihan
aset BEISB dalam rangka penyelesaian hutang bank BEISB melalui suratnya dEmgan tanggal
yang sama. Atas pengambilalihan tersebut Perusahaan tidak memiliki kendali lagi atas BEISB
dan Anak Perusahaannya. Sehingga sejak tanggal tersebut laporan keuangan Perusahaan
tidak dikonsolidasi.
8
P.T. KEDAUNG INDAH CAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal30 Juni 2011 dan 2010
Dasar penyusunan laporan keuangan kecuali laporan arus kas, adalah dasar akrual. Mata
uang pelaporan yang digunakan untuk penyusunan laporan keuangan adalah mata uang
Rupiah (Rp). Laporan keuangan disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun
tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan
akuntansi masing-masing akun tersebut.
Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan
arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
Pada tanggal laporan posisi keuangan, aset dan laibilitas moneter dalam mata uang asing
disesuaikan untuk lJlencerminkan kurs yang berlaku pada tal1ggal tersebut. Keuntungan atau
kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif
periode yang bersangkutan.
c. Penggunaan Estimasi
Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan pnnslp akuntansi yang berlaku umum
mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset
dan laibilitas yang dilaporkan dan pengungkapan aset dan laibilitas kontinjensi pada tanggal
laporan keuangan serta jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan. Realisasi
dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi.
Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan semua investasi yang jatuh tempo dalam waktu
tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan tidak dijaminkan serta tidak dibatasi
penggunaannya.
e. Instrumen Keuangan
Efektif tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan tetah menerapkan PSAK 50 (Revisi 2006),
"Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan", dan PSAK 55 (Revisi 2006), "Instrumen
Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran", yang menggantikan PSAK 50, "Akuntansi Investasi
Efek Tertentu" dan PSAK 55 (Revisi 1999), "Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas
Lindung Nilai".
Dalam rangka penerapan PSAK 50 (Revisi 2006) dan PSAK 55 (Revisi 2006), Perusahaan
mengklasifikasikan instrumen keuangan dalam bentuk aset keuangan dan laibilitas keuangan.
9
P.T. KEDAUNG INOAH CAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2011 dan 2010
Pada tahun 2011, Perusahaan tidak mempunyai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar
melalui laporan laba rugi komprehensif.
10
,iil. . . _
P.T. KEDAUNG INDAH CAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2011 dan 2010
g. Persediaan
Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang
lebih rendah. Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang.
i. Aset Tetap
Sebelum tanggal 1 Januari 2008, aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi
akumulasi penyusutan. Efektif 1 Januari 2008, perusahaan menerapkan PSAK No. 16 (Revisi
2007), "Aset Tetap" yang menggantikan PSAK No. 16 (1994), "Aktiva Tetap dan Aktiva
Lainnya".
Berdasarkan PSAK No. 16 (Revisi 2007), suatu entitas harus memilih model biaya. (cost
model) atau model revaluasi (revaluation model) sebagai kebijakan akuntansi pengukuran
aset tetap. Perusahaan memilih untuk menggunakan model biaya sebagai kebijakan
akuntansi pengukuran aset tetapnya. Penerapan PSAK ini tidak menimbulkan dampak yang
s~gnifikan terhadap laporan keuangan Perusahaan.
Bila nilai tercatat suatu aset melebihi taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali (estimated
recoverable amount) maka nilai tersebut diturunkan ke jumlah yang dapat diperoleh kembali
tersebut, yang ditentukan sebagai nilai tertinggi antara harga jual bersih dan nilai pakai.
Tahun
Peralatan kantor 10
Kendaraan 8
11
P.T. KEOAUNG INOAH CAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal30 Juni 2011 dan 2010
Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif pada
saat terjadinya; pengeluaran yang memperpanjang masa manfaat atau memberi manfaat
ekonomis dimasa yang akan datang dalam bentuk peningkatan kapasitas, mutu produksi atau
peningkatan standar kinerja dikapitalisasi.
Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang djjual dikeluarkan dari kelompok aset
tetap berikut akumulasi penyusutannya. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aset tetap
tersebut dibukukan dalam laporan laba rugi komprehensif pada periode yang bersangkutan.
j. Properti Investasi
Revisi PSAK No. 13 tidak berdampak terhadap akuntansi Perusahaan. Perubahan mendasar
pada standar ini yang mengizinkan penggunaaan metode nilai wajar (fair value method) atau
metode biaya (cost method)dalam mengukur properti investasi setelah pengakuan awal, tidak
berdampak terhadap laporan keuangan ini karena kebijakan Perusahaan mengukur properti
investasi setelah pengakuan awal menggunakan metode biaya.
Properti investasi adalah properti (tanah atau bangunan atau bagian dari bangunan atau
kedua-duanya) untuk menghasilkan rental atau untuk kenaikan nilai atau kedua-duanya.
Properti investasi diukur sebesar nilai perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan
setiap akumulasi kerugian penurunan nilai.
. Penjualan lokal diakui pada saat penyerahan barang kepada pelanggan, sedangkan
penjualan ekspor diakuJ pada saat barang dikapalkan (F.O.B. Shipping Point). Beban diakui
sesuai manfaatnya pada periode yang bersangkutan (accrual basis).
Program Pensiun
Perusahaan menyelenggarakan program pensiun iuran pasti untuk semua karyawan tetap
lokalnya. luran yang ditanggung Perusahaan diakui sebagai beban pada periode be~alan.
Perusahaan memberikan imbalan pasea kerja pasti untuk karyawan sesuai dengan Undang
Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 setelah memperhitungkan program pensiun
Perusahaan. Tidak terdapat pendanaan yang disisihkan oleh Perusahaan sehubungan
dengan imbalan pasca kerja ini.
Perhitungan imbalan pasca kerja menggunakan metode Projected Unit Credit. Akumulasi
keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi 10% dari nilai kini
imbalan pasti diakui dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa ke~a yang
diperkirakan dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung
apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya akan diakui sebagai beban
dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested.
Jumlah yang diakui sebagai laibilitas imbalan pasti di neraca merupakan nilai kini laibilitas
imbalan pasti disesuaikan dengan keuntungan dan kerugian aktuarial yang belum diakui, dan
biaya jasa lalu yang belum diakui.
12
P.T. KEDAUNG INDAH CAN Tbk
CATATANATASLAPORANKEUANGAN
Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2011 dan 2010
m. Pajak Penghasilan
Seban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan
yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.
Aset dan laibilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang
timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan laibilitas menurut laporan keuangan dengan
dasar pengenaan pajak aset dan laibilitas. Laibilitas pajak tangguhan diakui untuk semua
perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer
yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk
mengurangi laba kena pajak pada masa mendatang.
Aset dan laibilitas pajak tangguhan disajikan bersih di laporan posisi keuangan, kecuali aset
dan laibilitas pajak tangguhan untuk entitas yang berbeda atas dasar kompensasi sesuai
dengan penyajian aset dan laibilitas pajak kini.
Laba (rugi) per saham dasar dihitung dengan membagi laba (rugi) bersih residual dengan
jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar pada periode yang bersangkutan.
o. Informasi Segmen
Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan
dan penyajian laporan keuangan. Bentuk primer pelaporan segmen adalah segmen usaha
sedangkan segmen sekunder adalah segmen geografis.
Segmen usaha adalah komponen Perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan
produk atau jasa (baik produk atau jasa individual maupun kelompok produk atau jasa terkait)
dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan
segmen lain.
Segmen geografis adalah komponen Perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan
produk atau jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan komponen itu memiliki risiko
dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada
Iingkungan (wilayah) ekonomi lain.
Aset dan laibilitas yang digunakan bersama dalam satu segmen atau lebih dialokasikan
kepada setiap segmen jika, dan hanya jika, pendapatan dan beban yang terkait dengan aset
tersebut juga dialokasikan kepada segmen-segmen tersebut.
13
Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal30 JUni 2011 dan 2010
I
(Disajikan dalam Rupiah)
Bank
Rupiah
755.968.051 1.432.932.~91
Bank Chinatrust Indonesia
Bank Central Asia 354.692.294 192.350.757 '
Bank UOB Buana 89.390.195 101.101.084
Bank DBS Indonesia 840.956
..
Perusahaan tidak memiliki hubungan istimewa dengan bank dimana kas dan setara kas
ditempatkan
Saldo rekening giro yang dibatasi penggunaannya dijaminkan untuk penerbitan Letter of Credit
(fasilitas kredit UC) dari Bank Chinatrust Indonesia (lihat Catatan 10) dengan jangka waktu kurang
dari satu tahun.
Sedangkan saldo deposifo yang dibatasi penggunaannya merupakan deposito yang ditempatkan di
Bank Chinatrust Indonesia yang digunakan sebagai jaminan berlangganan gas kepada
PT Perusahaan Gas Negara Tbk.
Perusahaan tidak memiliki hubungan istimewa dengan bank dimana deposito berjangka tersebut
ditempatkan.
14
5. PIUTANG USAHA
Pihak ketiga
Pelanggan dalam l1!!geri 7.856.376.119 4.946.835.992
Pelanggan luar negeri 3.218.399.453 3.276.149.749
Jumlah 11.074.775.572 8.222.985.741
Penyisihan piutang ragu-ragu (402.664.003) (402.664.003)
Jumlah
10.672.111.569 7.820.321.738
Jumlah bersih
13.165.447.403 8.789.165.806
1 sId 30 hari
699.092.670 206.132.472
Lebih dari 30 hari
8.443.273.626 8.339.470.047
Jumlah 20.595.594.347 16.219.312.750
Perusahaan melakukan penyisihan terhadap piutang tak tertagih pada BEISB senilai
Rp 7.027.482.941 pada tahun 2007, dikarenakan oleh hilangnya pengendalian perusahaan pada
BEISB (Iihat Catatan 1a). Oengan demikian, manajemen berkeyakinan bahwa piutang usaha
Perusahaan pada BEISB kemungkinan kecil dapat tertagih.
Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan piutang ragu-ragu cukup untuk menutupi
kemungkinan kerugian akibat tidak tertagihnya piutang usaha di kemudian hari.
Piutang usaha Perusahaan kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa dan kepada pihak
ketiga tidak ada yang digunakan sebagai jaminan pinjaman Perusahaan.
15
P.T. KEOAUNG INOAH CAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORANKEUANGAN
Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal30 Juni 2011 dan 2010
6. PERSEDIAAN
30 Juni 2011
.
31 Desember 2010 ~
Pada tahun 2011 dan 2010, manajemen tidak melakukan penyisihan penurunan nilai persediaan
karena manajemen berpendapat bahwa persediaan yang ada dalam kondisi baik dan tidak
mengalami keusangan atau penurunan nilai.
Seluruh persediaan Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2011 dan 31 Oesember 2010 telah
diasuransikan kepada PT Asuransi Central Asia terhadap resiko kebakarall. peneurian dan resiko
lainnya dengan nilai pertanggungan sebesar US$ 3.500.000 masing-masing pada tahun 2011 dan
tahun 2010. Manajemen berpendapat jumlah pertanggungan asuransi tersebut adalah eukup untuk
menutup kemungkinan kerugian atas resiko yang mungkin dialami Perusahaan.
Pada tahun 2011 dan 2010 sejumlah persediaan senilai US$ 400.000 dan Rp 6.000.000.000
dijaminkan untuk pinjaman jangka pendek masing-masing kepada Combined Way Ltd. Hongkong
dan Bank Chinatrust Indonesia (lihat Catatan 10). ..
7. PIUTANG DARI DAN HUTANG KEPADA PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA
Hutang
PT Kedawung Surya Industrial 99.537.708 63.867.885
PT Kedawung Subur 279.624.115
Jumlah 99.537.708 343.492.000
Piutang dan hutang kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa, timbul dari transaksi arus
dana, sewa tanah, pembebanan atas pemakaian fasilitas bersama dan pembayaran .biaya
Perusahaan yang dilakukan terlebih dahulu oleh pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa
dan/atau sebaliknya (Ii hat Catatan 22).
Perusahaan melakukan penyisihan terhadap piutang tak tertagih pada BEISB senilai
Rp 57.70.1 ..107.158 pada tahun 2007 dikarenakan oleh hilangnya pengendalian perusahaan pada
BEISB (llhat Catatan 1a). Dengan demikian, manajemenberkeyakinan bahwa piutang usaha
Perusahaan pada BEISB kemungkinan keeil dapat tertagih.
16
P.T. KEOAUNG INOAH CAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2011 dan 2010
8. ASET TETAP
Akumulasi penyusutan:
Pemilikan langsung
Bangunan dan prasarana 2.017.946.464 113.880.894 2.131.827.358
Mesin dan perlengkapan 33.165.098.399 267.319.653 33.432.418.052
Peralatan kantor 6.613.685.575 53.902.095 6.667.587.670
Kendaraan 1.242.427.078 50.065.910 1.292.492.988
Jumlah 43.039.157.516 --~485="='.168~.552~ - - - - - - - - - - ---~43~.5~24~.3~26~.068=
Akumulasi penyusutan:
Pemilikan Iangsung
Bangunan dan prasarana 1.905.203.000 112.743.464 2.017.946.464
Masin dan pertengkapan 32.497.965.697 667.132.702 33.165.098.399
Peralatan kantor 6.511.489.543 102.196.032 6.613.685.575
Kendaraan 1.142.295.260 100.131.818 1.242.427.078
Jumlah 42.056.953.500 982.204.016 43.039.157.516
17
Seluruh aset tetap Perusahaan telah diasuransikan kepada PT Asuransi Central Asia terhadap
risiko kebakaran, pencurian dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan 'sebesar
US$ 7.350.000 dan Rp 719.800.000 pada 30 Juni 2011 serta US$ 5.750.000 dan Rp 875.550.000
pada 31 Desember 2010. Manajemen berpendapat bahwa jumlah pertanggungan asuransi
tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.
Gedung dan bangunan pabrik milik Perusahaan didirikan di atas tanah yang disewa dari
PT Kedawung Subur, pihak yang mempunyai hubungan istimewa, dengan masa sewa sesuai
dengan Hak Guna Bangunan (HGB) yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2029 dan dapat
diperpanjang (lihat Catatan 22 dan 24).
9. PROPERTIINVESTASI
Pada tahun 2006 terjadi semburan lumpur dari Lapindo Brantas Incorporation (Lapindo) yang
merusak tanah Porong. Pada tanggal 18 Januari 2007 Perusahaan mengajukan klaim atas
rusaknya lahan kepada Lapindo sesuai dengan Surat No. 015/KIC-DIR/I/2007, sebesar
Rp 21.413.000.000. Per 30 Juni 2011 klaim tersebut masih dalamproses penyelesaian.
Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan nilai atas aset tersebut.
Nila. properti investasi pada tanggal 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 sebesar
Rp 4.518.577.465 yang berasal dari dasar penilaian manajemen yang dilakukan berdasarkan
metode biaya. Menurut pendapat pihak manajemen nilai wajar atas properti investasi yang dimiliki
saat ini adalah sebesar Rp 11.300.000.000 sesuai dengan Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) terakhir.
Pada tanggal 4 Juli 2008, Perusahaan memperoleh fasilitas kredIt berupa Surat Kredit Berdokumer;'l
(UC), dalam bentuk Sight UC, termasuk juga Local UC dari Bank Chinatrust Indonesia dengan
limit US$ 1.000.000, untuk jangka waktu satu tahun atau sampai dengan tanggal 4 Juli 2009.
Per tanggal 16 September 2009, pihak Bank setuju untuk memperpanjang fasilitas tersebut dan
menambah fasilitas kredit jangka pendek dengan limit sampai dengan US$ 500.000 (atau setara
dengan limit tersebut bila pinjaman dalam mata uang rupiah). Tingkat bunga adalah sebesar
10,75% masing-masing pada tahun 2011 dan 2010 (untuk penarikan pinjaman dalam mata uang
rupiah). Seluruh fasilitas kredit tersebut akan berakhir sampai dengan 27 Juli 2011, setelah pihak
bank menyetujui perpanjangan fasilitas kredit tersebut pada tanggal 20 Juli 2010 dan
perubahannya pada tanggal 5 Juli 2011 dengal1 syar~t dan kondisi yang sama dengan
sebelumnya.
18
P.T. KEDAUNG INDAH CAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal30 Juni 2011 dan 2010
_Pada tanggal 23 Mei 2008, Perusahaan menandatangani Perjanjian Kredit del1gan Combined Way
Ltd. Hongkong berupa Fasilitas Kredit Modal Kerja senilai US$ 300.000 untuk jangka waktu 2
tahun. Fasilitas kredit tersebut telah diperpanjang lagi sesuai Surat Perubahan Perjanjian Kredit
No. 20100515KIC tertanggal 15 Mei 2010, sehingga akan jatuh tempo pada tanggal 23 Mei 2012
dan dijamin dengan persediaan senilai tidak kurang dari US$ 300.000 (Iihat Catatan 6), dengan
tingkat suku bunga sebesar 1% pada tahun 2011 dan tahun 2010. Dan pada tanggal 2 April 2009,
berdasarkan Surat Perjanjian Kredit No. CW20090402.KIC, Perusahaan menandatangani
Perjanjian Kredit tambahan dengan Combined Way Ltd. Hongkong berupa Fasilitas Kredit Modal
Kerja dengan limit kredit sebesar US$ 200.000, dengan tingkat suku bunga sebesar 1%, dan akan
jatuh tempo dalam waktu 2 tahun. Kemudian pada tanggal 2 April 2011, melalui Perjanjian
Perubahan Kredit No. CW20110402.KIC, periode jatuh tempo fasilitas kredit ini telah diperpanjang
kembali selama 2 tahun sampai dengan tanggal 2 April 2013. Pinjaman tersebut dijamin dengan
persediaan yang dimilikl' Perusahaan dengan nilai yang tidak kurang dari US$ 100.000 (lihat
Catatan 6). Saldo kedua pinjaman tersebut adalah senilai US$ 150.000 atau setara dengan
sebesar Rp 1.290.000.000 pada tanggal 30 Juni 2011 dan setara dengan sebesar
Rp 1.348.650.000 pada tanggal 31 Desember 2010. Atas saldo pinjaman tersebut diatas,
Perusahaan berencana untuk melunasinya dalam tahun berjalan.
Akun ini merupakan hutang usaha pihak ketiga dari pemasok dalam negeri masing-masing
sejumlah Rp 4.330.822.222 dan Rp 1.107.736.001 per 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010.
Klasifikasi hutang usaha berdasarkan kelompok umur dan mata uang adalah sebagai berikut:
30 Juni 2011 31 Desember 2010
Berdasarkan umur (hari) :
Belum jatuh tempo 4.102.570.339 690.249.273
Lewat jatuh tempo
1 sid 30 hari 9.617.036 66.732.066
Lebih dari 30 hari 218.634.847 350.754.662
Jumlah 4.330.822.222 1.107.736.001
Jangka waktu kredit yang timbul dari pembelian bahan baku utama dan pembantu baik dari
pemasok dalam maupun luar negeri berkisar 15 sampai 120 hari.
Perusahaan tidak memiliki hutal1g usaha yang dilakukan kepada pihak yang mempunyai hUbungan
istimewa dan tidak ada jaminan yang diberikan Perusahaan atas saldo hutang usaha tersebut
diatas.
19
P.T. KEOAUNG INOAH CAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal30 Juni 2011 dan 2010
PT Kedawung Subur
DK Lim & Sons Investment Pte. Ltd.
.
60.195.140
43.332.000
43,62%
31,40%
30.097.570.000
21.666.000.000
Agus Nursalim - Komisaris Utama 6.348.000 4,60% 3.174.000.000
Masyarakat (masing-masing
dibawah 5%) 28.124.860 20,38% 14.062.430.000
Jumlah 138.000.000 100,00% 69.000.000.000
Akun ini merupakan agio saham atas emisi saham pada penawaran umum dan pembagian dividen
saham dan saham bonus, dengan rincian sebagai berikut:
20
Penjualan untuk periode yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2011 dan 2010 adalah
sebagai berikut:
2011 2010
Lakal 33.876.618.600 11.540.211.635
Ekspar 10.721.477.928 28.094.539.800
Jumlah 44.598.096.528 39.634.751.435
Retur dan patangan penjualan (7.357.750) (4.826.233)
19,76% dan 19,29% dari penjualan masing-masing pada tahun 2011 dan 2010 dilakukan dengan
pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 22).
Penjualan yang melebi~i 10% dari jumlah penjualan bersih pada tahun 2011 dan 2010 adalah
sebagai berikut: .
2011 2010
PT Nissin Biscuit 9.308.542.655 6.097.246.390
PT Coronet Crown 5.637.352.680 6.023.988.000
Jumlah
14.945.895.335 12.121.234.390
Beban Pokok Penjualan untuk periode yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2011 dan 2010
adalah sebagai berikut:
2011 2010
Bahan baku yang digunakan 27.336.360.525 25.594.762.156
Tenaga ke~a langsung 7.042.039.512 7.020.465.260
Biaya pabrikasi 5.409.182.321 5.611.484.893
Jumlah Biaya Produksi 39.787.582.358 38.226.712.309
Persediaan barang dalam proses
Awal periode 9.561.402.615 9.387.583.970
Akhir periode (13.093.973.184) (9.358.419.450)
Jumlah Beban Pokok Produksi 36.255.011.789 38.255.876.829
Persediaan barang jadi
Awal periode 14.977.779.049 8.213.467.853
Akhir periode (12.072.769.348) (10.863.789.116)
Jumlah 39.160.021.490 35.605.555.566
5.72% dan 2.82% dari jumlah pembelian bahan baku masing-masing pada tahun 2011 dan 2010
dilakukan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 22).
21
19. PERPAJAKAN
a. Pajak Dibayar Dimuka
Akun ini merupakan pajak dibayar dimuka atas Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 31 Desember
2010 sebesar Rp 659.134.338, yang merupakan jumlah bersih antara hutang PPN tahun 2010
sebesar Rp 47.928.449 dan lebih bayar PPN tahun 2009 yang direstitusikan sebesar
Rp 707.062.787.
Pada tanggal 31 Desember 2010, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Sayar
(SKPLB) No. 00030/407/09/054/10 untuk Pajak Pertambahan Nilai untuk tahun 2009 senilai
Rp 707.062.787. Perusahaan juga menerima beberapa Surat Tagihan Pajak (STP) atas Pajak
Pertambahan Nilai untuk tahun 2009 senilai Rp 79.008.218. Pada tanggal 27 Januari 2011,
Perusahaan telah menerima selisih antara SKPLB dan STP tersebut diatas sebesar
Rp 628.054.569.
22
P.T. KEDAUNG INDAH CAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2011 dan 2010
Pada tanggal 20 April 2011, diterbitkan Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar Pajak (SKPLB)
Penghasilan Badan No. 00063/406/09/054/11 untuk tahun pajak 2009 dengan nilai sebesar
Rp 210.552.114 serta beberapa Surat Tagihan Pajak atas Pajak Pertambahan Nilai (STP PPN)
untuk masa pajak Jartuari sampai Juli 2009 sebesar Rp 110.155.215. Dan selisih dari jumlah
SKPLB PPh Badan dikurangi dengan STP PPN tersebut diatas sebesar Rp 100.396.899 telah
diterima di rekening bank Perusahaan pada tanggal 31 Mei 2011.
Pada tanggal 12 Maret 2010, diterbitkan Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar Pajak (SKPLB)
Penghasilan Badan No. 00088/406/08/054/10 untuk tahun pajak 2008 dengan nilai sebesar
Rp 275.726.469. Perusahaan juga menerima Surat Tagihan Pajak atas Pajak Pertambahan
Nilai (STP PPN) No. 00016/107/08/0514-/10 untuk masa pajak Januari sampai Nopember 2008
dan STP PPN No. 00016/107/08/054/10 untuk masa pajak Desember 2008 masing-masing
sebesar Rp 206.623.503 dan Rp 15.301.762. Selisih dari jumlah SKPLB PPh Badan dikurangi
dengan STP PPN tersebut diatas sebesar Rp 53.801.204 telah diterima di rekening bank
Perusahaan pada tanggal 13 April 2010. Atas pengenaan STP PPN tersebut, Perusahaan telah
mengajukan pembatalan namun ditolak oleh pihak fiskus. Sehingga jumlah STP PPN tersebut
diatas dibebankan selama tahun 2011 dan jumlah yang masih tersisa dicatat sebagai bag ian
dari akun "Piutang Pajak".
c. Hutang pajak
Hutang pajak Perusahaan terdiri dari :
30 Juni 2011 31 Desember 2010
Pajak Pertambahan Nilai 367.941.222
PPh Pasal21 51.812.480 55.035.737
PPh Pasal23 1.360.003 70.375.319
PPh Pasal29 112.390.942
Jumlah 421.113.705 237.801.998
d. Pajak kini
Rekonsiliasi antara total rugi sebelum pajak sebagaimana ditunjukkan dalam laporan laba
(rugi) komprehensif dan akumulasi rugi fiskal Perusahaan adalah sebagai berikut:
23
... ..,.
",
e. Pajak tangguhan
..
~ .., Pajak tangguhan dihitung berdasarkan efek perbedaan temparer antara jumlah aset. dan
laibilitas menurut laparan keuangan dengan jumlah aset dan laibilitas menurut peraturan
perpajakan.
Dikreditkan ke
1 Januari 2011 laporan laba rugl 30 Junl2011
Aktiva pajak tangguhan:
Penyisihan piutang ragu-ragu 16.282.901.026 16.282.901.026
Imbalan pasca ke~a 3.567.223.606 61.183.687 3.628.407 ~293
Rugi fiskal 25.209.817 25.209.817
Laibilitas pajak tangguhan:
Penyusutan aktiva tetap (750.191.062) 23.579.119 (726.611.943) ..
Pendapatan bunga (489.722.812) (489.722.812)
Aktiva Pajak Tangguhan
Bersih 18.610.210.758 109.972.623 18.720.183.381
Dibebankan ke
1 Januari 2010 laporan laba rugi 31 Desember 2010
Aktiva pajak tangguhan:
Penyisihan piutang ragu-ragu 16.182.235.025 100.666.001 16.282.901.026
Imbalan pasca kerja 3.120.534.446 446.689.161 3.567.223.606
Rugi fiskal 1.278.154.291 (1.278.154.291)
Laibilitas pajak tangguhan:
Penyusutan aktlva tetap (750.838.787) 647.725 (750.191.062)
Pendapatan bunga (489.722.812) (489.722.812)
Aktiva Pajak Tangguhan -
Bersih 19.340.362.f53 (730.151.405). 18.610.210.758
24
P.T. KEOAUNG INOAH CAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal30 Juni 2011 dan 2010
Pada September 2008, Undang-undang NO.7 Tahun 1983 mengenai "Pajak Penghasilan" diubah
untuk keempat kalinya dengan Undang-undang No. 36 Tahun 2008. Perubahan tersebut juga
mencakup perubahan tarif pajak penghasilan badan dari sebelumnya menggunakan tarif pajak
bertingkat menjadi tarif tunggal yaitu 25% pada tahun 2010 dan seterusnya.
Rekonsiliasi antara manfaat (beban) pajak dan hasil perkalian laba (rugi) akuntansi sebelum pajak
dengan tarif pajak yang berlaku adalah sebagai berikut:
2011 2010
Totallaba (rugi) sebelum pajak menurut
laporan laba (rugi) komprehensif (652.089.223) 572.389.687
Tarif pajak yang berlaku :
25% x (Rp 652.089.223) (163.022.306)
25% x Rp 572.389.687 143.097.421
Jumlah (163.022.306) 143.097.421
Pengaruh atas penghasilan (beban) yang tidak
dapat diperhitungkan menurut fiskal:
Pendapatan bunga yang dikenakan pajak final (15.880.007) (5.133.835)
Koreksi rugi fiskal - tahun 2008 1.337.783
Beban lain-lain 68.929.690 76.558.100
Jumlah 53.049.683 72.762.048
Beban (Manfaat) Pajak Tangguhan (109.972.623) 215.859.469
Perhitungan laba (rugi) per saham dasar berdasarkan perhitungan sebagai berikut:
2011 2010
Pada tanggal laporan posisi keuangan, Perusahaan tidak memiliki transaksi yang berpotensi pada
penurunan saham biasa.
Program Pensiun
Perusahaan mengikutsertakan karyawannya dalam program pensiun iuran pasti. Dana pensiun ini
dikelola oleh Dana Pensiun Lembaga Keuangan (OPLK) PT Asuransi Aviva Indonesia (sebelumnya
PT Asuransi Winterthur Life Indonesia), yang akta pendiriannya telah disahkan oleh Menteri
Keuangan Republik Indonesia No. KEP-545/KM. 10/201 0 tanggal16 September 2010.
luran pensiun ditentukan dari jumlah tertentu yang ditanggung Perusahaan dan karyawan. luran
dana pensiun yang timbul masing-masing sebesar Rp 100.922.500 dan Rp 105.395.000 pada
periode 30 Juni 2011 dan 2010 dicatat sebagai bagian dari beban administrasi - gaji dan
kesejahteraan karyawan (Catatan 18).
25
P.T. KEDAUNG INDAH CA~Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN,'KEUANGAN
Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal30 Juni 2011 dan 2010
Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan beban manfaat karyawan adalah sebagai
berikut:
Laibilitas imbalan pasca kerja pada tanggal 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 masing-masing
adalah sebesar Rp14.513.629.171 dan Rp 14.268.894.429.
- Agus Nursalim
b. Perusahaan yang sebagian pemegang saham dan atau manajemennya sama dengan
Perusahaan:
PT Pratama Gelas
Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan juga mengadakan transaksi tertentu dengan pihak-pihak
yang mempunyai hubungan istimewa. Transaksi-transaksi tersebut meliputi, antara lain:
a. 19,76% dan 19,29% dari jumlah penjualan bersih masing-masing pada tahun 2011 dan 2010,
merupakan penjualan kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa, dimana menurut
manajemen dilakuks,/:,l dengan tingkat harga dan syarat-syarat normal sebagaimana halnya bila
dilakukan dengan pihak ketiga. Pada tanggal laporan posisi keuangan, piutang atas penjaalall
tersebut dicatat sebagai bagian dari piutang usaha, yang meliputi 2,74% dan 1,13% dari jumlah
aset masing-masing pada tanggal30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010.
26
P.T. KEDAUNG INDAH CAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2011 dan 2010
Rincian penjualan kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebagai berikut:
2011 2010
Komodo International Corporation 4.286.582.416 3.673.583.768
PT Kedawung Subur 2.692.630.910 2.807.835.830
PT Kedaung Sentra Distribusi 1.198.203.000 413.791.000
PT Kedaung Medan Industrial Ltd. 385.024.800 204.498.100
PT Kedaung Industrial Ltd. 243.218.200 243.143.500
PT Kedawung Surya Industrial 6.094.000 300.025.000
b. 5,72% dan 3.08% dari jumlah pembelian masing-masing pada tahun 2011 dan 2010,
merupakan pembeli~n dari pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, dimana menurut
pendapat manajemen dilakukan dengan tingkat harga dan syarat-syarat normal sebagaimana
halnya bila dilakukan dengan pihak ketiga.
Rincian pembelian dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa sebagai berikut:
2011 2010
PT Kedawung Subur 1.650.021.064 807.331.160
PT Kedawung Surya Industrial 12.098.182 20.735.479
Jumlah 1.662.119.246 828.066.639
c. Beban sewa tanah dan gedung yang yang dibayarkan kepada PT Kedawung Subur sebesar
Rp 300.000.000 pada periode 2011 dan 2010 (Catatan 6) yang dicatat sebagai bagian dari
beban pabrikasi (Iihat Catatan 16) dan beban administrasi (Iihat Catatan 18).
Transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa tidak mempunyai unsur benturan
kepentingan seperti yang diatur di Peraturan BAPEPAM-LK NO.IX.E.1.
Seamen usaha
Untuk tujuan pelaporan manajemen, saat ini Perusahaan dibagi dalam 2 (dua) divisi operasi yaitu
produk enamel dan kaleng. Divisi-divisi tersebut menjadi dasar pelaporan informasi segmen primer
Perusahaan.
27
P.T. KEOAUNG INOAH CAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal30 Juni 2011 dan 2010
HASIL
Hasil segmen Ilaba bruto 209.844.493 5.220.872.795 5.430.717.288
30 Junl 2011
Produk Enamel .. Kaleng Total
INFORMASI LAINNYA
ASEl
Aset 41.685.376.199 17.172.226.460 58.857.602.659
Aset yang tidak dapat dialokaslkan 32.304.552.374
Totalaset 91.162.155.033
LAIBILITAS
Laibilitas segmen 1.014.127.987 2.933.317.997 3.947.445.984
LalbUitas yang tidak dapat dialokasikan 23.815.962.722
Tolallaibilitas 27.763.408.706
2010
Produk Enamel Kaleng Total
PENDAPATAN
Penjualan ekstem 24.687.748.162 14.942.171.040 39.629.925.202
Penjualan antar segmen
Jumlah Pendapatan 24.687.748.162. 14.942.1n.040 39.629.925.202
HASIL
Hasil segmen Ilaba bruto 2.523.880.206 1.500.489.429 4.024.369.635
28
31 Desember 2010
Produk Enamel Kaleng Total
INFORMASI LAINNYA
ASET
Asel 35.484.893.396 12.306.763.493 47.791.656.889
Asel yang lidak dapal dialokasikan 38. 150.551.m
Total asel 85.942.208.666
LAIBILITAS
Laibilitas segmen 962.353.172 87.060.342 1.049.413.514
Laibilitas yang lidak dapat dialokasikan 20.951.932.225
Totallaibilitas 22.001.345.739
Segmen Geografis
24.IKATAN
Perusahaan mengadakan perjanjian sewa atas tanah untuk lokasi pabrik, kantor dan gUdang di
Jalan Raya Rungkut 15-17 Surabaya dengan PT Kedawung Subur (perusahaan yang mempunyai
hubungan istimewa) pada tanggal 1 Januari 1991, yang diperbaharui dengan perjanjian tanggal 14
Agustus 1993. Jangka waktu sewa adalah sesuai dengan masa berlakunya HGB yaitu sampai
dengan 2029 dan dapat diperpanjang. Biaya sewa yang dibebankan kepada Perusahaan adalah
sebesar Rp 600.000.000 per tahun pada tahun 2011 dan 2010 yang ditetapkan sesuai dengan
kesepakatan bersama tanggal15 Januari 2010 dan 1 Oesember 2006.
29
.
Pada tanggal 30 Juni 2011 dan 31 Oesember 2010, Perusahaan mempunyai aset dan laibilitas
moneter dalam mata uang asing sebagai berikut:
Piutang usaha
Pihak yang mempunyal
hubungan istlmewa US$ 107.993 928.741.090 71.445 642.361.275
Pihak ketlga US$ 327.411 2.815.735.450 364.381 3.276.149.751
Total ABet 7.175.871.205 8.385.695.838
LAlBILITAS
Plnjaman jangka pendek US$ 150.000 1.290.000.000 150.000 1.348.650.000
Hutang usaha
Pihak ketiga US$ 69.156 594.740.628 74.770 672.260.487
Uang muka penjualan US$ 6.503 58.469.732
Biaya yang maslh harus dlbayar US$ 13.685 117.691.895 12.870 115.712.012
Total Lalbllltaa 2.002.432.623 2.195.092.230
Total ABet - berslh 5.173.438.682 6.190.603.608
;
Pada tanggal 30 Juni 2011 dan 31 Oesember 2010, kurs konversi yang digunakan Perusahaan
adalah sebagai berikut:
Risiko keuangan utama yang dihadapi oleh Perusahaan adalah risiko kredit, risiko likuiditas, risiko
mata uang dan risiko suku bunga. Perusahaan mencoba untuk meminimalkan potensi dampak
negatif dari risiko-risiko di atas melalui pendekatan manajemen risiko.
a. Risiko Kredit
Risiko kredit adalah risiko dimana salah satu pihak atas instrumen keuangan akan gagal
memenuhi laibilitasnya dan menyebabkan pihak lain mengalami kerugian keuangan.
Instrumen keuangan Perusahaan yang mempunyai potensi atas risiko kredit terdiri dari kas dan
setara kas di bank dan piutang usaha. Jumlah eksposur risiko kredit maksimum sama dengan
nilai tercatat atas akun-akun tersebut.
Untuk risiko kredit yang berhubungan dengan bank, hanya bank-bank dengan predikat baik
yang dipilih. Selain itu, kebijakan Perusahaan adalah untuk tidak membatasi eksposur hanya
kepada satu institusi tertentu, sehingga Perusahaan memiliki kas dan setara kas di bank dan
piutang di berbagai institusi
30
P.T. KEDAUNG INDAH CAN Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal30 Juni 2011 dan 2010
d. Risiko Likuiditas
Risiko Iikuiditas adalah risiko dimana Perusahaan akan mengalami kesulitan dalam rangka
memperoleh dana untuk memenuhi komitmennya terkait dengan instrumen keuangan.
Perusahaan mengelola risiko likuiditas dengan mempertahankan kas yang mencukupi untuk
memungkinkan Perusahaan dalam memenuhi komitmen Perusahaan untuk operasi normal
Perusahaan. Selain itu Perusahaan juga melakukan pengawasan proyeksi dan arus kas aktual
secara terus menerus serta pengawasan tanggal jatuh tempo aset dan laibilitas keuangan.
*******
31