You are on page 1of 17

LAPORAN KASUS KEPANITERAAN JUNIOR

TUMOR OVARIUM KANAN

Program Studi Kedokteran

Disusun oleh:
Ester Venny Junita br. Simanjuntak
12101014
Kelompok VIIa

Tutor : dr. Olvaria Misfa

PROGRAM STUDI KEDOKTERAN


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ABDURRAB
PEKANBARU
2016
LAPORAN KASUS
I. IDENTITAS
Nama : Nn. T. N
Usia : 26 tahun (5-11-1989)
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Jl. Tangkeh No. 22B
Agama : Islam
Pekerjaan : Pegawai Negri Sipil (PNS)
Pendidikan : S1
Tanggal masuk RS : 18 April 2016
Ruang rawat inap : Ruang kelas II Khadijah No. 321 lantai 3
Nomor Rekam medis :160400624
Nama suami : Tidak ada data (Os belum menikah)
Pendidikan : Tidak ada data

I. ANAMNESIS
Anamnesis dilakukan secara autoanamnesis
1. Keluhan utama : Nyeri perut bagian bawah
2. Riwayat penyakit sekarang : Os datang sendiri ke RSIA Zainab
Pekanbaru pada tanggal 18 April 2016. Os mengeluhkan nyeri perut
bagian bawah. Nyeri sudah dirasakan Os sejak 1 tahun ini yang
bersifat hilang timbul, namun keluhan nyeri bertambah hebat sejak 5
bulan terakhir. Berdasarkan keterangan dari anamnesis, Os mengaku
mempunyai riwayat nyeri saat haid terutama pada dari pertama dan
hari kedua haid.
3. Riwayat penyakit dahulu : Berdasarkan pengakuan dari Os
saat dilakukan anamnesis, pada tahun 2012 Os pernah didiagnosis
terkena kista ovarium kiri dan sudah dilakukan oprasi.
4. Riwayat penyakit keluarga : Tidak ada data
5. Riwayat pernikahan : Os belum menikah
a. Tanggal pernikahan : Tidak ada data
b. Usia sewaktu menikah : Tidak ada data
c. Usia suami sewaktu menikah : Tidak ada data
d. Lama pernikahan : Tidak ada data

6. Riwayat Menstruasi
a. Usia menarche : Tidak ada data
b. Siklus menstruasi : Os mengaku haid lancar dengan
durasi sekitar seminggu dalam 1 siklus
c. Jumlah darah menstruasi : Tidak ada data
d. Rasa sakit saat menstruasi : Nyeri haid terutama pada hari
pertama dan kedua
e. Perdarahan di luar siklus : Tidak ada data
7. Riwayat Fertilitas : Tidak dilakukan (Os belum
menikah/Os tidak sedang hamil)
a. Riwayat Kehamilan Sekarang : Tidak dilakukan
b. Hari Menstruasi Terakhir (HPMT): Tidak dilakukan
c. Hari Perkiraan Lahir (HPL) : Tidak dilakukan
d. Mual-mual : Tidak dilakukan
e. Sesak nafas : Tidak dilakukan
f. Gangguan BAK / BAB : Tidak dilakukan
g. Hipertensi : Tidak dilakukan
h. Kejang : Tidak dilakukan
8. Riwayat Kontrasepsi : Tidak dilakukan

II. PEMERIKSAAN FISIK


1. Status Generalis
a. Keadaan Umum : Komposmentis
b. Vital sign TD : 148/88 mmHg,
N : 92 kali/menit
RR : 21 kali/menit,
Suhu : 37C
c. Berat badan : Tidak ada data
d. Gizi : Tidak ada data
e. Kepala : Tidak ada data
f. Leher : Tidak ada data
g. Dada : Suara nafas vesikuler
h. Abdomen : Nyeri tekan bagian bawah positif,
teraba masa.
i. Ekstremitas : Akral teraba hangat, CRT <2 detik
2. Status Obstetri : Tidak dilakukan (Os tidak sedang
hamil)
a. Inspeksi : Tidak dilakukan
b. Palpasi : Tidak dilakukan
c. Leopold I : Tidak dilakukan
d. Leopold II : Tidak dilakukan
e. Leopold III : Tidak dilakukan
f. Leopold IV : Tidak dilakukan
g. Auskultasi : Tidak dilakukan
h. Vaginal Toucher : Tidak dilakukan
i. Lain-lain : Tidak dilakukan

Periksa I
Umur kehamilan ( minggu ) Tidak dilakukan
TFU Tidak dilakukan
Presentasi Tidak dilakukan
Letak anak dan turunnya bagian bawah Tidak dilakukan
Punggung Tidak dilakukan
DJJ Tidak dilakukan
Edema Tidak dilakukan
Tekanan darah (mm Hg) Tidak dilakukan
Berat badan (kg) Tidak dilakukan
III. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Laboratorium
Untuk pemeriksaan laboratotrium terlampir pada gambar di bawah:
a. Darah
b. Urin
c. Fungsi ginjal
d. Sekrening kanker

2. USG
Pada Os dilakukan pemeriksaan USG, namun hasil foto pemeriksaan
USG tidak terlampir pada rekam medik.
IV. DIAGNOSIS
Berdasarkan hasil anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
penjunjang pada Os:
Doagnosis kerja: Tumor Ovarium Kanan

V. PROGNOSIS
Tidak ada data

VI. TERAPI
Rencana tindakan oprasi laparatomi pada 19 april 2016 sekitar pukul
08.00WIB.
Pronalges Tab 3X1 sebelum tindakan oprasi
Sagestam krim 1X1 setelah tindakan oprasi
Follow up pasien paska tindakan:
TD : 120/70mmHg
N : 94kali/menit
RR 20kali/menit
Suhu : 36C.
Hasil laparatomi untuk pengangkatan Tumor Ovarium Kanan pada Os:

VII. EDUKASI
Tidak ada data.
ANALISI DAN PEMBAHASAN

I. ANAMNESIS

Berdasarkan data anamnesis yang dilakukan pada pasien:

1. Riwayat penyakit keluarga

Tidak ada ditanyakan mengenai riwayat penyakit keluarga saat

melakukan anemnesis pada pasien. Riwayat penyakit keluarga penting

ditanyakan pada kasus Tumor Ovarium terkait dengan faktor genetik

yang menjadi salah satu faktor risiko pada penyakit tersebut.

II. PEMERIKSAAN PENUNJANG

1. Pada pemeriksaan radiologi dengan USG tidak dicantumkan hasil foto

USG yang menandakan pasien menderita Tumor Ovarium Kanan.

Sebaiknya Hasil pemeriksaan dicantumkan mada rekam medik pasien.

III. PROGNOSIS

1. Pada rekam medik tidak dicantumkan bagaimana prognosis terhadap

penyakit pasien. Sebaiknya di cantumkan dan dijelaskan kepada

pasien/keluarga pasien mengenai prognosis penyakit pasie, termasuk

ada tidaknya risiko kekambuhan atau penyakit pasien timbul kembali.


IV. EDUKASI

Pada rekam medik tidak dicantumkan data mengenai edukasi yang

diberikan pada pasien. Sebaiknya pasien diberikan beberapa edukasi yang

berkaitan dengan faktor risiko yang berkaitan dengan penyakit pasien

adgar pasien dapat menghindarinya. Seperti memperhatikan diet yang

termasuk dalam faktor gaya hidup/faktor lingkungan yang dapat menjadi

faktor risiko terjadinya Tumor Ovarium.


TINJAUAN PUSTAKA

I. KANKER OVARIUM
1. Definisi
Kanker ovarium adalah benjolan tumor yang terdapat dalam
ovarium. Kanker ovarium merupakan penyebab paling umum
kematian kanker pada tumor ginekologi (Lintong, 2010;
Medscape,2016 ).
2. Epidemiologi
Insidensinya sekitar 30% dari seluruh kausnya menyerang dewasa
muda, paling umum pada usia reproduksi ginekologi (Lintong, 2010;
Medscape,205 ). Sampai saat ini tidak ada data yang menyebutkan
bahwa ras tertentu lebih sering menderita penyakit ini (Medscape,
2015).
3. Etiologi dan Faktor Risiko
Penyebab pasti dari kanker ovarium sampai saat ini belum diketahui
dengan pasti. Namun ada beberapa faktor yang yang dapat menjadi
risiko terjadinya kanker ovarium.
a. Faktor reproduksi
Berdasarkan penelitian didapatkan hasil watita yang sudah pernah
menikah memiliki risiko lebih besar dibandingkan dengan wantita
yang belum menikah. Faktor ini terkait dengan ovulasi.
b. Faktor genetik
Riwayat keluarga merupakan salah satu peran penting dalam
terjadinya kanker ovarium. Dimana untuk riwayat herediter
biasanya terjadi pada usia yang lebih muda (sekitar 10 tahun lebih
muda) dibandingkan dengan yang bukan herediter.
Berdasarkan temuan dari penelitian didapatkan adanya kaitan
mutasi gen TP53 pada terjadinya penyakit ini.
c. Riwayat terapi hormonal
Terkait dengan penggunaan terapi hormon estrogen dan progestin
d. Faktor lain
1. Konsumsi laktosa.
2. Pemakainan bedak pada vulva dan perineum
3. Gaya hidup (Medscape, 2016).
4. Patogenesis dan Patofisiologi
Sampai saat ini terjadinya kanker ovarium masih belum dapat
dijelaskan secara pasti. Kebanyakan teori mengenai kanker ovarium
dimulai dari terjadinya difrensiasi dari sel-sel yang melapisi ovarium.
Saat masa ovulasi, sel-sel tersebut dapat masuk ke ovarium dan
kemudian berkembang. Kanker biasanya menyebar ke permukaan
peritoneal dan omentum. Penyebarannya dapat terjadi melalui
perluasan lokal, invasi limfatik, implantasi peritoneal, dan penyebaran
hematogen.
Gambaran histogoli:
a. 90% tumor epitel
b. Tumor stroma sex-cord
c. Tumor sel germinal
d. Karsinoma peritoneal primer
e. Tumor metastatik ovarium
f. Kanker ovrium epitel
Kanker ovarium epitel diduga berasal dari epitel yang melapisi
ovarium, yang berasal dari epitel seloma dalam perkembangan
janin. Dimana epitel ini juga terlibat dalam pembentukan saluran
tuba, rahum, leher rahim, dan perkembangan vagina (Medscape,
2016).
5. Tanda dan gejala
Tidak ada tanda dan gejala yang spesifik sebagai pendanda pasti pada
kausu kanker ovarium. Namun, adapun gejala yang dapat terjadi pada
kasus ini berupa:
a. Nyeri panggul
b. Nyeri abdomen
c. Pembebngkakan pada abdomen
d. Distensi abdomen
e. Gangguan menstruasi
6. Pemeriksaan
a. Anamnesis
Berdasarkan anamnesis, ada beberapa hal yang dapat menjadi
keluhan utama pasien datang untu berobat:
1. Nteri perut
2. Nteri panggul
3. Gangguan menstruasi
4. Perut terasa kembung/membesar
b. Pemeriksaan fisik
1. Inspeksi: tergantung besarnya ukuran tumor
2. Palpasi: teraba masa, dan ditemukan nyeri tekan saat dilakukan
pemeriksaan.
c. Pemeriksaan penunjang
1. Radiologi
7. Penatalaksanaan
a. Terapi pembedahan
Terapi bedah merupakan penatalaksanaan utama pada kasus kanker
ovarium.
Prosedur untuk melakukan pembedahan adalah sebagai berikut:
1. Sitologi peritoneal
2. Biopsi peritoneal
3. Omentectomy
4. Sampling kelengar getah bening (Medscape, 2016)
8. Prognosis
Prognosis dari kanker ovarium terganting dari derajat penyakit
tersebut.
Tingkat kelangsungan hidup 5 tahun dari penyakit ini:
a. IA-93
b. IB-90%
c. IC-91%
d. IIA-88%
e. IIB-86%
f. IIC-100%
g. IIIA-29%
h. IIIB-75%
i. IIIC-65%
j. IV-30% (Medscape, 2016).
DAFTAR PUSTAKA

Lintong, P.M., 2010. GERM CELL TUMOR OVARIUM. Jurnal Biomedik. 2 (1):
1-12.
Ovarian Cancer from: MEDSCAPE, 2016.
Ovarian dysgerminomas from: MEDSCAPE, 2015.

You might also like