Professional Documents
Culture Documents
TUGAS PENDAHULUAN
EKSKURSI
YUSMAN LATUNGGU
F3G2 12 011
KENDARI
2015
GEOLOGI REGIONAL
Geomorfologi
berbentuk huruf K dengan empat lengan: Lengan Timur memanjang timur laut
barat daya, Lengan Utara memanjang barat timur dengan ujung baratnya
tenggara, dan Lengan Selatan mebujur utara selatan. Keempat lengan tersebut
bagian tengah Sulwesi yang merupakan pegunungan dan dibentuk oleh batuan
gunung api. Di ujung timur Lengan Utara terdapat beberapa gunung api aktif,
gunung aktif ini menerus sampai ke Sangihe. Lengan Timur merupakan rangkaian
pegunungan yang dibentuk oleh batuan ofiolit. Pertemuan antara Lengan Timur
dan bagian Tengah Sulawesi disusun oleh batuan malihan, sementara Lengan
tektonik aktif ini,pulau Sulawesi dan daerah sekitarnya dipotong oleh sesar
regional yang masih aktif sampai sekarang. Kenampakan morfologi dikawasan ini
merupakan cerminan system sesar regional yang memotong pulau ini serta batuan
penyusunya bagian tengah Sulawesi, lengan tenggara, dan lengan selatan dipotong
oleh sesar regional yang umumnya berarah timur laut barat daya sesar yang
masih aktif sampai sekarang ini umumnya merupakan sesar geser mengiri.
Morfologi
bagian: ujung utara, bagian tengah,dan ujung selatan Ujung utara mulai dari
palopo sampai teluk tolo; dibentuk oleh batuan ofiolit, Bagian tengah ,yang
merupakan bagian paling lebar (sampai 162,5 km), didominasi oleh batuan
merupakan bagian yang relative lebih landai ; batuan penyusunya didominasi oleh
batuan sedimen tersier, uraian dibawah ini merupakan perian morfologi dan
Ujung utara
munculnya kompleks danau malili yang terdiri atas danau matano, danau towuti,
dan tiga danau kecil disekitarnya (danau mahalona, danau lantoa, dan danau
masapi). Pembentukan kelima danau itu diduga akibat sistem sistem sesar matano
yang telah diketahui sebagai sesar geser mengiri. Pembedaan ketinggian dari
kelima danau itu memungkinkan air dari suatu danau mengalir ke danau yang
tengah ini sangat kasar dengan kemiringan lereng yang tajam. Puncak tertinggi
m dpl.
Satuan Morfologi
Setidaknya ada lima satuan morfologi yang dapat dibedakan dari citra
IFSAR bagian tengah dan ujung selatan Lengan Tenggara Sulawesi, yakni satuan
Uraian di bawah ini merupakan perian secara singkat dari kelima satuan morfologi
tersebut.
o Satuan Pegunungan
pola struktur sesar regional di kawasan ini. Pola ini mengindikasikan bahwa
oleh batuan ofiolit. Ada perbedaan yang khas diantara kedua penyusun batuan itu.
Pegunungan yang disusun oleh batuan ofiolit mempunyai punggung gunung yang
panjang dan lurus dengan lereng relatif lebih rata, serta kemiringan yang tajam.
bersudut tajam.
Tenggara, terutama di selatan Kendari. Satuan ini terdiri atas bukit-bukit yang
ujung selatan Lengan Tenggara Sulawesi. Satuan ini terdiri atas bukit kecil dan
o Satuan Dataran
Lengan Tenggara Sulawesi. Tepi selatan Dataran Wawotobi dan Dataran Sampara
berbatasan langsung dengan satuan morfologi pegunungan. Penyebaran satuan
dataran rendah ini tampak sangat dipengaruhi oleh sesar geser mengiri (Sesar
Kolaka dan Sistem Sesar Konaweha). Kedua sistem ini diduga masih aktif, yang
ditunjukkan oleh adanya torehan pada endapan aluvial dalam kedua dataran
tersebut (Surono dkk, 1997). Sehingga sangat mungkin kedua dataran itu terus
mengalami penurunan. Akibat dari penurunan ini tentu berdampak buruk pada
dataran tersebut, di antaranya pemukiman dan pertanian di kedua dataran itu akan
kuarsa dan konglomerat kuarsa Formasi Langkowala. Dalam dataran ini mengalir
sungai-sungai yang pada musim hujan berair melimpah sedang pada musim
kemarau kering. Hal ini mungkin disebabkan batupasir dan konglomerat sebagai
dasar sungai masih lepas, sehingga air dengan mudah merembes masuk ke dalam
tebing terjal yang dibentuk oleh sesar berarah hampir barat-timur. Pada Dataran
Surono (2009) menduga emas tersebut berasal dari batuan malihan di Pegunungan
o Satuan Karst
Satuan ini dicirikan perbukitan kecil dengan sungai di bawah permukaan tanah.
Sebagian besar batuan penyusun satuan morfologi ini didominasi oleh
Tamborasi dan bagian atas dari Formasi Meluhu. Sebagian dari batugamping
penyusun satuan morfologi ini sudah terubah menjadi marmer. Perubahan ini erat
Stratigrafi
Nama Formasi Meluhu diberikan oleh Rusmana & Sukarna (1985) kepada
satuan batuan yang terdiri batupasir kuarsa, serpih merah, batulanau, dan
malihan dan ditindih tak selaras oleh satuan batugamping Formasi Tampakura.
Tenggara Sulawesi. Formasi ini telah dipublikasikan secara luas; di antaranya oleh
Surono dkk.(1992); Surono (1997b, 1999), serta Surono & Bachri (2002),
bawah ke atas):
konglomerat,
Anggota Watutaluboto didominasi oleh batulumpur, batulanau, dan
serpih,
Struktur Geologi
ketahui bersama bahwa adanya arus konveksi di dalam lapisan astenor bumi,
mengakibatkan adanya gaya yang di lepaskan oleh arus ini, terhadap lempeng
lempeng yang berada diatasnya,oleh karena itu adaya gaya-gaya inilah yang
mengakibatkan bentuk dan struktur bumi selalu mengalami perubahan dari bentuk
primitive bumi
Secara singkat, bagian dasar dari ilmu ini yaitu para praktikan mampu
yang mempengaruhi batuan sehingga terjadi perbedaan dengan batuan yang lain.
antaranya :
1. Ukuran strike dan dip pada batuan (batu sedimen dan metamorf)
menkadi dasar dari sumber gaya yang mengakibatkan bentuk struktur batuan