Professional Documents
Culture Documents
Skenario .............................................................................................................................. 3
Kata/kalimat Kunci............................................................................................................. 3
Pertanyaan .......................................................................................................................... 5
1
BAB I
Pendahuluan
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari modul ini, diharapkan mahasiswa akan dapat melakukan penatalaksanaan
terhadap penderita penyakit dengan pendekatan dokter keluarga.
SASARAN PEMBELAJARAN :
2
4. Menjelaskan aspek-aspek gizi keluarga dalam hubungannya dengan pengendalian
penyakit TB paru, morbili, diarea, dan scabies dalam keluarga.
5. Melakukan pencatatan dan pelaporan penyakit TB paru, serampah, diarea, dan scabies
dalam keluarga dengan baik dan benar
6. Menjelaskan sistem rujukan pasien TB paru, serampah, diarea, dan scabies
Skenario
Kasus 3 : Diarea
Anto (6 bulan) dibawa ke Puskesmas karena berak encer seperti air, lebih dari 10
kali dalam sehari. Anto tidak pernah muntah. Pada pemeriksaan laboratorium dari tinja Anto,
tidak ditemukan adanya telur cacing atau parasit usus lainnya.
Berak-berak seperti ini selalu diderita oleh anggota keluarga pak Anwar, orang tua
Anto. Pak Anwar adalah seorang pelayan di salah satu toko kelontong di pasar tradisional di
kota. Ia bersama istri dan ke lima anaknya, serta kedua orang tua ibu Anwar tnggal pada satu
rumah panggung berukuran 4 kali 7 meter. Dikampung dimana mereka tinggal belum ada
fasilitas PAM, karena itu sumber air sebagian besar penduduk adalah sumur gali, dan sebagian
lagi adalah air sungai yang mengalir tidak jauh dari kampung tersebut. Belum semua rumah
mempunyai fasilitas MCK
Anto adalah anak bungsu dari keluarga pak Anwar yang mempunyai 5 orang anak.
Anto mendapat asi dari ibunya dan bubur sebagai makanan tambahan.
Kata Sulit
-
Kata/Kalimat Kunci
3
1. Anak diare
2. Tak ada muntah
3. Tak ada telur cacing/parasit
4. Rumah tanpa MCK
5. Belum ada PAM
6. Air dari sumur gali
7. Air dari sungai
8. Keluarga juga berak-berak
9. Anto minum ASI
10. Anto makan bubur
Mind Map
Kasus Diare
Peranan Dokter
Hubungan dengan : Keluarga
Asupan Gizi
Lingkungan
Perilaku Penegakan Diagnosis
Sehat
4
Pertanyaan
5
BAB II
Pembahasan
Jawab :
Definisi Keluarga
a. Keluarga inti (nuclear family), adalah keluarga yang dibentuk karena ikatan
perkawinan yang direncakan yang terdiri dari suami, istri, dan anak-anak, baik
karena kelahiran (natural) maupun adopsi.
b. Keluarga asal (Family of origin), merupakan suatu unit keluarga tempat asal
seseorang dilahirkan.
6
c. Keluarga besar (Extended Family) adalah keluarga inti ditambah keluarga
yang lain (karena hubungan darah), misalnya kakek, nenek, bibi, paman,
sepupu.
d. Keluarga berantai (social family) adalah keluarga yang terdiri dari wanita dan
pria yang menikah lebih dari satu kali dan merupakan suatu keluarga inti.
e. Keluarga duda atau janda, adalah keluarga yang terbentuk karena perceraian
dan atau kematian pasangan yang dicintai.
f. Keluarga komposit (compsite family), adalah keluarga dari perkawinan
poligami dan hidup bersama.
g. Keluarga kohabitasi (cohabitation), adalah dua orang menjadi satu keluarga
tanpa pernikahan, bisa memiliki anak atau tidak. Di Indonesia bentuk keluarga
ini tidak lazim dan bertentangan dengan budaya timur. Namun, lambat laun
keluarga kohabitasi ini mulai dapat diterima.
h. Keluarga inses (Incest family), seiring dengan masuknya nilai-nilai global dan
pengaruh informasi yang sangat dahsyat, dijumpai bentuk keluarga yang tidak
lazim, misalnya anak perempuan menikah dengan ayah kandungnya, ayah
menikah dengan anak perempuan tirinya. Walaupun tidak lazim dan
melanggar nilai-nilai budaya, jumlah keluarga inses semakin hari semakin
besar. Hal tersebut dapat kita cermati melalui pemberitaan dari berbagai media
cetak dan elektronik.
i. Keluarga tradisional dan non-tradisional, dibedakan berdasarkan ikatan
perkawinan. Keluarga tradisional diikat oleh perkawinan, sedangkan keluarga
non-tradisional tidak diikat oleh perkawinan.
7
2. Jelaskan yang dimaksud dengan keluarga sehat dalam islam!
Jawab :
Dari sebuah ilustrasi kasus yang dialami oleh keluarga Pak Anwar, khususnya yang
terjadi pada putra bungsu beliau yaitu Anto yang berusia 6 bulan, dimana pendidikan
yang rendah dan dipengaruhi juga oleh faktor ekonomi mereka yang masih rendah
sehingga memicu terjadinya kesadaran yang bersifat rendah pula akan pentingnya
kesehatan keluarga. Pertanyaan yang bergulir selanjutnya ialah, bahwa kejadian
semacam ini banyak terjadi Indonesia dan pada kenyataannya Indonesia merupakan
negara muslim terbesar di dunia, apakah ada kriteria keluarga sehat menurut Islam
yang bisa dijadikan solusi seperti kasus yang terjadi pada keluarga Pak Anwar?
MUI (Majelis Ulama Indonesia) dalam MUNAS (Musyawarah Nasional) tahun 1983
mendefinisikan bahwa kesehatan adalah ketahanan jasmaniah, ruhaniyah dan sosial
yang dimiliki manusia sebagai karunia Allah yang wajib disyukuri dengan
mengamalkan tuntunan-Nya dan memelihara serta mengembangkannya.
Ketika permasalahan kesehatan ini dihubungkan dengan keluarga, maka cakupan dan
peran keluarga pun dibutuhkan dalam upaya peningkatan dan menjaga kesehatan dari
keluarga tersebut. Dan di sini akan lebih dibahas mengenai kesehatan jasmani, meski
pada hakikatnya ketiganya saling berkaitan.
KESEHATAN JASMANI
Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi,
dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan, karena sesungguhnya syaitan
itu adalah musuh yang nyata bagimu. (QS. Al-Baqarah: 168)
Namun makan makanan secara berlebihan pun tidak baik karenanya makanlah dengan
bijak dan seimbang. Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
) )
8
Tidaklah seorang anak Adam (manusia) mengisi bejana (kantong) yang lebih buruk
daripada perutnya. Cukuplah baginya beberapa suap yang bisa menegakkan tulang
sulbinya. Jikalau memang harus berbuat, maka sepertiga untuk makanannya, sepertiga
untuk minumannya dan sepertiga untuk nafasnya. (HR. Imam Ahmad, at-Tirmidzi)
Dari Salman al-Farisi, dia berkata, Nabi Shallallahu alaihi wa sallam bersabda:
Tidaklah seseorang mandi dan bersuci semampunya pada hari Jumat, memakai
minyak rambut atau memakai minyak wangi di rumahnya kemudian keluar lalu dia
tidak memisahkan antara dua orang (dalam shaff) kemudian mengerjakan shalat dan
selanjutnya dia diam (tidak berbicara) jika khatib berkhutbah, melainkan akan
diberikan ampunan kepadanya (atas kesalahan yang terjadi) antara Jumatnya itu
dengan Jumat yang berikut-nya. (HR.Al-Bukhari, no. 883)
Bersiwak hukumnya sunnah (dianjurkan) pada setiap saat, sebagaimana hadits dari
Aisyahradhiyallahu anha bahwa Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
Bersiwak itu akan membuat mulut bersih dan diridhoi oleh Allah. (HR. An-Nasai,
Ahmad)
Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, beliau berkata bahwa Rasulullah shallallahu
alaihi wa sallam bersabda,
Seandainya tidak memberatkan umatku, sungguh aku akan memerintahkan mereka
bersiwak setiap kali berwudhu. (HR. Bukhari)
Waspadalah dengan dua orang yang terkena laknat. Mereka berkata, Siapakah
yang kena laknat tersebut? Beliau menjawab, Orang yang buang hajat di tempat
orang lalu lalang atau di tempat mereka bernaung. (HR. Muslim no. 269)
Sesungguhnya Allah swt. Itu baik, Dia menyukai kebaikan. Allah itu bersih, Dia
menyukai kebersihan. Allah itu mulia, Dia menyukai kemuliaan. Allah itu dermawan
ia menyukai kedermawanan maka bersihkanlah olehmu tempat-tempatmu. (HR.
Tirmizi)
Air adalah senyawa yang penting bagi semua bentuk kehidupan yang diketahui
sampai saat ini di bumi, tetapi tidak di planet lain.Air dapat
berwujud padatan (es), cairan (air) dan gas (uap air).
Pencemaran air adalah masuknya atau di masukannya makhluk hidup, zat, energi
dan atau komponen lain ke dalam air oleh kegiatan manusia sehingga kualitas air
turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan air tidak berfungsi lagi sesuai
dengan peruntukkanya
Patogen yang sering ditemukan di dalam air terutama adalah bakteri-bakteri
penyebab infeksi saluran pencernaan seperti Vibrio cholerae penyebab penyakit
kolera,Shigella dysenteriae penyebab disenteri basiler, Salmonella
thyposa penyebab tifus dan S. paratyphi penyebab paratifus, virus polio dan
hepatitis, dan Entamoeba histolytica penyebab disentri amuba.
Mikroorganisme indikator adalah sekelompok mikroorganisme yang digunakan
sebagai petunjuk kualitas air. Mikroorganisme indikator telah digunakan untuk
mendeteksi dan menghitung kontaminasi tinja di air, makanan, dan sampel
lainnya. Mikroorganisme indikator bisa dibedakan menjadi indikator bakteri,
indikator virus, & indikator protozoa.
Dianjurkan Berobat
10
Dari Usamah bin Syarik berkata, ada seorang arab baduwi berkata kepada
Nabi shallallahu alaihi wa sallam:
: ) ( :
:
]151 : [
Dan janganlah kamu membunuh anak-anak kamu karena kemiskinan. Kami akan
memberi rezeki kepadamu dan kepada mereka. (QS. Al Anam: 151)
Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini,
yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda
pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia,
dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga). (QS. Ali Imran: 14)
Dan ketahuilah, bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai cobaan dan
sesungguhnya di sisi Allah-lah pahala yang besar. (Qs. Al Anfal: 28)
Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan
dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap
11
(kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan
hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar. (QS. An-Nisa: 9)
Hai orang-orang mukmin, sesungguhnya di antara isteri-isterimu dan anak-anakmu
ada yang menjadi musuh bagimu maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka dan jika
kamu memaafkan dan tidak memarahi serta mengampuni (mereka) maka
sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. At-Taghabun:
14)
Dan orang orang yang berkata: "Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami isteri-
isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami
imam bagi orang-orang yang bertakwa. (QS. Al-Furqan: 74)
12
3. Jelaskan definisi, fungsi dan peranan dokter keluarga! Serta hubungkan
dengan dokter layanan primer!
Jawab :
2. Mendiagnosis secara cepat dan memberikan terapi secara cepat dan tepat.
3. Memberikan pelayanan kedokteran secara aktif kepada pasien pada saat sehat dan
sakit.
7. Melakukan tindakan tahap awal kasus berat agar siap dikirim ke rumah sakit.
14
9. Memantau pasien yang telah dirujuk atau di konsultasikan.
13. Melakukan penelitian untuk mengembang ilmu kedokteran secara umum dan ilmu
kedokteran keluarga secara khusus.
Dokter Layanan Primer (DLP) nantinya diharapkan dapat bertindak sebagai gate
keeper yang akan menangani sebagian besar kasus di masyarakat sendiri hingga
tuntas. DLP diharapkan dapat memberikan pelayanan yang bersifat holistik, preventif
dan promotif dibandingkan kuratif. Di lain pihak, DLP juga harus berorientasi pada
kedokteran keluarga, okupasi, komunitas, manajerial, dan kepemimpinan.
Adapun perbedaan DLP dengan dokter umum adalah DLP memiliki kompetensi yang
lebih dibandingkan dokter umum karena nantinya DLP akan dibekali pendidikan
berupa 80% kompetensi sebagai dokter keluarga dan 20% kesehatan masyarakat.
Kompetensi yang akan dimiliki oleh DLP adalah konsep kedokteran keluarga (konsep
dan wawasan, prinsip dan pelayanan dokter keluarga, pengaruh keluarga, komunitas
dan lingkungan, tugas dan fungsi dokter keluarga dalam pelayanan primer),
manajemen klinik dokter keluarga (manajemen SDM, fasilitas, informasi, dan dana),
keterampilan klinik (klinis non bedah, mengatasi keadaan klinis umum, masalah klinis
khusus, menggunakan sarana penunjang dan medis teknis bedah) dan keluasan
penerapan ilmu dan wawasannya (masalah kesehatan kelompok usia dan masalah
kesehatan kelompok khusus). Sedangkan dokter umum hanya memiliki konsep dan
wawasan kedokteran keluarga, prinsip dan pelayanan dokter keluarga, keterampilan
klinis non-bedah, mengatasi masalah klinis khusus, dan medis teknis bedah.
15
TABEL PERBEDAAN DOKTER UMUM DAN DOKTER KELUARGA
16
4. Bagaimana etiologi dan faktor risiko penularan penyakit diare pada skenario?
Jawab :
Faktor non infeksi yaitu malabsorbsi dapat diakibatkan oleh malabsorbsi karbohidrat
seperti disakarida (intoleransi laktosa, maltose, dan sukrosa), monosakarida (glukosa,
fruktosa, dan galaktosa). Pada bayi dan anak yang terpenting dan tersering ialah
intoleransi laktosa. Selain itu dapat juga karena malabsorbsi lemak dan protein.
Defisiensi juga dapat menyebabkan diare, terutama defisiensi vitamin A.
Penyakit diare sebagian besar (75%) disebabkan oleh kuman seperti virus dan bakteri.
Penularan penyakit diare melalui orofekal yaitu melalui makanan atau minuman yang
tercemar kuman atau kontak langsung tangan penderita atau tidak langsung melalui
lalat (melalui 5F=faeces, flies, food, fluid, finger). Mekanisme yang dapat terjadi
adalah sebagai berikut:
1. Melalui air yang merupakan media penularan utama. Diare dapat terjadi bila
seseorang menggunakan air minum yang sudah tercemar, baik tercemar dari
sumbernya, tercemar selama perjalanan sampai ke rumah-rumah, atau tercemar pada
saat disimpan di rumah. Pencemaran di rumah terjadi bila tempat penyimpanan tidak
tertutup atau apabila tangan yang tercemar menyentuh air pada saat mengambil air
dari tempat penyimpanan.
2. Melalui tinja terinfeksi. Tinja yang sudah terinfeksi mengandung virus atau bakteri
dalam jumlah besar. Bila tinja tersebut dihinggapi oleh binatang dan kemudian
binatang tersebut hinggap di makanan, maka makanan itu dapat menularkan diare ke
orang yang memakannya.
17
a. Makanan pendamping ASI. Memberikan makanan pendamping ASI terlalu dini
akan mempercepat bayi kontak terhadap kuman. Hal ini dapat meningkatkan risiko
kesakitan dan kematian karena diare, karena ASI banyak mengandung zat-zat
kekebalan terhadap infeksi.
b. Faktor Perilaku. tidak mencuci tangan pada saat memasak, makan, atau sesudah
buang air besar akan memungkinkan kontaminasi langsung.
c. Usia balita. Sebagian besar diare terjadi pada anak dibawah usia 2 tahun.
d. Faktor lingkungan yaitu sarana air bersih dan pembuangan tinja. Kedua factor ini
akan berinteraksi bersama dengan perilaku manusia.
e. Faktor gizi yang buruk juga dapat memperberat diare. Oleh karena itu, pengobatan
dengan makanan baik merupakan komponen utama penyembuhan diare tersebut. Bayi
dan balita yang gizinya kurang sebagian besar meninggal karena diare. Hal ini
disebabkan karena dehidrasi dan malnutrisi.
g. Faktor Pendidikan dan Pekerjaan Orang Tua. Ayah dan ibu yang bekerja
sebagai pegawai negeri atau swasta rata-rata mempunyai pendidikan yang lebih tinggi
dibandingkan ayah dan ibu yang bekerja sebagai buruh, pedagang, atau petani. Jenis
pekerjaan umumnya berkaitan dengan tingkat pendidikan dan pendapatan.
18
5. Jelaskan kriteria rumah sehat, air bersih dan hubungan antara aspek perumahan
dengan penularan diare!
Jawab :
Pengertian
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 1992, rumah adalah
bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian dan sarana pembinaan
keluarga. Sedangkan yang dimaksud dengan Sehat menurut World Health
Organization (WHO) Sehat adalah suatu keadaan yang sempurna baik fisik, mental,
maupun Sosial Budaya, bukan hanya keadaan yang bebas dari penyakit dan
kelemahan (kecacatan).
Berdasarkan pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa Rumah Sehat sebagai
tempat berlindung atau bernaung dan tempat untuk beristirahat sehingga
menumbuhkan kehidupan yang sempurna baik fisik, rohani maupun sosial budaya.
Persyaratan
Secara umum rumah dikatakan sehat apabila memenuhi kriteria sebagai berikut :
(Pedoman Teknis Penilaian Rumah Sehat, Depkes RI, 2007)
rumah dengan penyediaan air bersih, pengelolaan tinja dan limbah rumah tangga,
bebas vektor penyakit dan tikus, kepadatan hunian yang tidak berlebihan, cukup
19
sinar matahari pagi, terlindungnya makanan dan
20
minuman dari pencemaran, disamping pencahayaan dan penghawaan yang cukup;
Rumah yang sehat harus dapat mencegah atau mengurangi resiko kecelakaanseperti
terjatuh, keracunan dan kebakaran (Winslow dan APHA). Beberapa aspek yang harus
diperhatikan dalam kaitan dengan hal tersebut antara lain :
a. Membuat konstruksi rumah yang kokoh dan kuat;
b. Bahan rumah terbuat dari bahan tahan api;
c. Pertukaran udara dalam rumah baik sehingga terhindar dari bahaya racun dan
gas;
d. Lantai terbuat dari bahan yang tidak licin sehingga bahaya jatuh dan kecelakaan
mekanis dapat dihindari;
Beberapa aspek yang berkaitan dengan rumah sehat dapat dijelaskan sebagai berikut :
A. Ventilasi
Ventilasi adalah proses penyediaan udara segar ke dalam dan pengeluaran udara
kotor dari suatu ruangan tertutup secara alamiah maupun mekanis. Tersedianya udara
segar dalam rumah atau ruangan amat dibutuhkan manusia, sehingga apabila suatu
ruangan tidak mempunyai sistem ventilasi yang baik dan over crowded
maka akan menimbulkan keadaan yang dapat merugikan kesehatan (Gunawan et al.,
1982
21
Rumah yang memenuhi syarat ventilasi baik akan mempertahankan kelembaban
yang sesuai dengan temperatur kelembaban udara (Azwar, 1990). Standart luas
ventilasi rumah, menurut Kepmenkes RI No. 829 tahun 1999, adalah minimal
10% luas lantai. Menurut Frinck (1993) setiap ruang yang dipakai sebagai ruang
kediaman sekurang-kurangnya terdapat satu jendela lubang ventilasi yang
langsung berhubungan dengan udara luar bebas rintangan dengan luas 10% luas
lantai. Ruangan yang ventilasinya kurang baik a kan membahayakan kesehatan
khususnya saluran pernapasan.
Terdapatnya bakteri di udara disebabkan adanya debu dan uap air. Jumlah bakteri
udara akan bertambah jika penghuni ada yang menderita penyakit saluran
pernapasan, seperti TBC, Influenza, dan ISPA.
Dalam pengertiaqn ventilasi ini dari aspek fungsi juga tercakup jendela. Luas
ventilasi atau jendela adalah luas lubang untuk proses penyediaan udara segar dan
pengeluaran udara kotor baik secara alami atau mekanis. Ventilasi atau jendela
mempunyai peran dalam rumah untuk mengganti udara ruangan yang sudah
terpakai.
Fungsi utama ventilasi dan jendela antara lain (Subbin P2P&PL Dinkes
Propinsi Jawa Timur).
1. Sebagai lubang masuk dan keluar angin sekaligus sebagai lubang pertukaran
udara atau lubang ventilasi yang tidak tetap (sering berupa jendela atau pintu).
2. Sebagai lubang masuknya cahaya dari luar (sinar matahari).
Agar udara dalam ruangan segar persyaratan teknis ventilasi dan jendela ini
sebagai berikut :
1. Luas lubang ventilasi tetap, minimum 5% dari luas lantai ruangan dan luas
lubang ventilasi insidentil (dapat dibuka dan ditutup) minimum 5% luas lantai,
dengan tinggi lubang ventilasi minimal 80 cm dari langit-langit.
2. Tinggi jendela yang dapat dibuka dan ditutup minimal 80 cm dari lantai dan
jarak dari langit-langit sampai jendela minimal 30 cm.
22
3. Udara yang masuk harus udara yang bersih, tidak dicemari oleh asap
pembakaran sampah, knaolpot kendaraan, debu dan lain-lain.
4. Aliran udara diusahakan cross ventilation dengan menempatkan lubang hawa
berhadapan antara dua dinding ruangan.Aliran udara ini diusahakan tidak
terhalang oleh barang-barang seperti almari, dinding, sekat-sekat, dan lain-lain.
5. Kelembaban udara dijaga antara 40% s/d 70%.
B. Pencahayaan
Penerangan ada dua macam, yaitu penerangan alami dan buatan. Penerangan alami
sangat penting dalam menerangi rumah untuk mengurangi kelembaban. Penerangan
alami diperoleh dengan masuknya sinar matahari ke dalam ruangan melalui jendela,
celah maupun bagian lain dari rumah yang terbuka, selain berguna untuk penerangan
sinar ini juga mengurangi kelembaban ruangan, mengusir nyamuk atau serangga
lainnya dan membunuh kuman penyebab penyakit tertentu, misalnya untuk
membunuh bakteri adalah cahaya pada panjang gelombang 4000 A sinar ultra violet
(Azwar, 1990).
Penyakit atau gangguan saluran pernapasan dipengaruhi oleh kondisi lingkungan yang
buruk. Lingkungan yang buruk tersebut dapat berupa kondisi fisik perumahan yang
tidak mempunyai syarat seperti ventilasi, kepadatan penghuni, penerangan dan
pencemaran udara dalam rumah. Lingkungan perumahan sangat berpengaruh terhadap
terjadinya ISPA (Ranuh,1997).
23
Cahaya matahari disamping berguna untuk menerangi ruangan,
mengusir serangga (nyamuk) dan tikus, juga dapat membunuh beberapa
penyakit menular misalnya TBC, cacar, influenza, penyakit kulit atau mata,
terutama matahari langsung. Selain itu sinar matahari yang mengandung sinar UV
baik untuk pertumbuhan tulang anak-anak.
Rumah sebagai tempat tinggal yang memenuhi syarat kesehatan dan kenyamanan
dipengaruhi oleh 3 (tiga) aspek, yaitu pencahayaan, penghawaan, serta suhu udara
dan kelembaban dalam ruangan.
Aspek-aspek tersebut merupakan dasar atau kaidah perencanaan rumah sehat dan
nyaman.
1. Pencahayaan
2. Matahari sebagai potensi terbesar yang dapat digunakan sebagai pencahayaan
alami pada siang hari. Pencahayaan yang dimaksud adalah penggunaan terang
langit, dengan ketentuan sebagai berikut:
3. Cuaca dalam keadaan cerah dan tidak berawan,
4. Ruangan kegiatan mendapatkan cukup banyak cahaya,
5. Ruang kegiatan mendapatkan distribusi cahaya secara merata
Kualitas pencahayaan alami siang hari yang masuk ke dalam ruangan ditentukan
oleh:
a. Kegiatan yang membutuhkan daya penglihatan (mata),
b. Lamanya waktu kegiatan yang membutuhkan daya penglihatan (mata),
c. Tingkat atau gradasi kekasaran dan kehalusan jenis pekerjaan,
d. Lubang cahaya minimum sepersepuluh dari luas lantai ruangan,
e. Sinar matahari langsung dapat masuk ke ruangan minimum 1 (satu) jam setiap
hari,
f. Cahaya efektif dapat diperoleh dari jam 08.00 sampai dengan jam 16.00.
24
C. Penghawaan
Kualitas udara dipengaruhi oleh adanya bahan polutan di udara. Polutan di dalam
rumah kadarnya berbeda dengan bahan polutan di luar rumah. Peningkatan bahan
polutan di dalam ruangan dapat pula berasal dari sumber polutan di dalam ruangan
seperti asap rokok, asap dapur, pemakaian obat nyamuk bakar (Mukono, 1997).
Agar diperoleh kesegaran udara dalam ruangan dengan cara penghawaan alami,
maka dapat dilakukan dengan memberikan atau mengadakan peranginan silang
(ventilasi silang) dengan ketentuan sebagai berikut:
25
D. Suhu dan kelembaban udara
Rumah dinyatakan sehat dan nyaman, apabila suhu udara dan kelembaban udara
ruangan sesuai dengan suhu tubuh manusia normal. Suhu udara dan kelembaban
ruangan sangat dipengaruhi oleh penghawaan dan pencahayaan. Penghawaan yang
kurang atau tidak lancar akan menjadikan ruangan terasa pengap atau sumpek dan
akan menimbulkan kelembaban tinggi dalam ruangan. Untuk mengatur suhu udara
dan kelembaban normal untuk ruangan dan penghuni dalam melakukan
kegiatannya, perlu memperhatikan :
a. Keseimbangan penghawaan antara volume udara yang masuk dan keluar.
b. Pencahayaan yang cukup pada ruangan dengan perabotan tidak
bergerakperabotan yang menutupi sebagian besar luas lantai ruangan.
(Pedoman Umum Rumah Sederhana Sehat)
1. Suhu Kering, merupakan suhu udara yang ditunjukkan oleh thermometer basah
dengan pembacaan suhu setelah diukur selama 15 menit dan umumnya
berkisar antara 29C-34C
2. Suhu Basah, merupakan suhu yang menunjukkan bahwa udara telah jenuh
yaitu antara 25C - 28C.
Rumah yang sehat harus mempunyai suhu yang diatur sedemikian rupa agar suhu
badan dapat dipertahankan sehingga tubuh tidak terlalu banyak kehilangan panas
atau tubuh tidak sampai kepanasan. Agar diperoleh suhu ruangan yang yang
memenuhi syarat kesehatan (18C 30C) dapat dilakukan dengan melakukan
pertukaran udara setempat (kipas angin) atau dengan udara baru (AC/Exhauser).
Kelembaban merupakan kandungan uap air udara dalam ruang yang diukur
dengan phsycrometer dan dinyatakan dengan satuan persen (%). Kelembaban ini
sangat erat hubungannya dengan ventilasi. Apabila ventilasi kurang baik maka
akan meningkatkan kelembaban yang disebabkan oleh penguapan cairan tubuh
dan uap pernafasan.
26
Beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat kelembaban dalam rumah antara lain :
Udara yang kurang mengandung uap air maka udara terasa kurang nyaman dan berbau
(pengab), sebaliknya jika udara mengandung banyak uap air maka udara basah yang dihirup
akan berlebihan sehingga mengganggu fungsi paru-paru. Rumah yang lembab akan mudah
ditumbuhi oleh kuman-kuman yang dapat menyebabkan penyakit infeksi, khususnya penyakit
infeksi saluran pernafasan. Sesuai Keputusan
Menteri Kesehatan RI Nomor : 829/Menkes/SK/VII/1999 kelembaban udara berkisar antara
40% -70%.
27
6. Jelaskan hubungan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dengan penularan dan perjalan
dari penyakit pada skenario !
Jawab :
28
Adalah anggota keluarga umur 10 tahun ke atas yang mengkomsumsi minimal 3 porsi
buah dan 2 porsi sayuran atau sebaliknya setiap hari.
2. Melakukan aktivitas fisik setiap hari
Adalah anggota rumah tangga umur 10 tahun ke atas melakukan aktivitas fisik 30
menit setiap hari.
3. Tidak merokok dalam rumah
Anggota rumah tangga umur 10 tahun ke atas tidak boleh merokok di dalam rumah
ketika berada bersama dengan anggota keluarga yang lainnya.
29
Menurut Depkes RI (2004), jalur penularan penyakit dari tinja atau kotoran manusia
sebagai sumber penyakit melalui mulut sehingga menjadi sakit dapat digambarkan
sebagai berikut:
1. Tinja atau kotoran manusia mengandung agent penyakit sebagai sumber penularan bila
pembuangannya tidak aman maka dapat mencemari tangan, air, tanah, atau dapat
menempel pada lalat dan serangga lainnya yang menghinggapinya.
2. Air yang tercemar tinja dapat mencemari makanan yang selanjutnya makanan tersebut
dimakan oleh manusia atau air yang tercemar diminum oleh manusia.
3. Tinja dapat mencemari tangan atau jari-jari manusia selanjutnya dapat mencemari
makanan pada waktu memasak atau menyiapkan makanan, demikian juga yang telah
tercemar dapat langsung kontak dengan mulut.
4. Tinja secara langsung dapat mencemari makanan yang kemudian makanan tersebut
dimakan oleh manusia, melalui lalat/serangga kuman penyakit dapat mencemari
makanan yang kemudian dimakan oleh manusia.
5. Melalui lalat atau serangga lainnya kuman penyakit dapat mencemari makanan
sewaktu hinggap dimakanan yang kemudian dimakan oleh manusia.
6. Tinja juga dapat mencemari tanah sebagai akibat tidak baiknya sarana pembuangan
tinja atau membuang tinja disembarang tempat di mana tanah tersebut selanjutnya
dapat mencemari makanan atau kontak langsung dengan mulut manusia.
Tangan yang bersentuhan langsung dengan kotoran manusia dan hewan, ataupun
cairan tubuh lain seperti ingus dan air ludah dapat terkontaminasi oleh kuman-kuman
penyakit seperti bakteri, virus dan parasit yang dapat menempel pada permukaaan kulit. Oleh
karena itu tangan sangat berperan dalam penularan penyakit, khususnya penyakit yang
ditularkan melalui mulut, misalnya diare. Menurut Depkes (2009) tangan akan bebas dari
kuman penyakit apabila cuci tangan dengan baik dan benar. Menurut Depkes (2009) cuci
tangan pakai sabun adalah salah satu tindakan sanitasi dengan membersihkan tangan dan jari
jemari menggunakan air dan sabun oleh manusia untuk menjadi bersih dan memutuskan mata
rantai kuman. Mencuci tangan dengan sabun dikenal juga sebagai salah satu upaya
pencegahan penyakit. Mencuci tangan dengan air saja tidak cukup.
Penyakit diare seringkali diasosiasikan dengan keadaan air, namun secara akurat
sebenarnya harus diperhatikan juga penanganan kotoran manusia seperti tinja dan air
kencing, karena kuman-kuman penyakit penyebab diare berasal dari kotoran-kotoran ini.
Kuman-kuman penyakit ini membuat manusia sakit ketika mereka masuk mulut melalui
tangan yang telah menyentuh tinja, air minum yang terkontaminasi, makanan mentah, dan
peralatan makan yang tidak dicuci terlebih dahulu atau terkontaminasi akan tempat makannya
yang kotor.
30
7. Bagaimana asupan gizi yang tepat untuk keluarga pak Anwar sesuai dengan
penghasilannya?
Jawab :
Pemberian ASI
Pemberian makanan selama diare bertujuan untuk memberikan gizi pada penderita
terutama pada anak agar tetap kuat dan tumbuh serta mencegah berkurangnya berat badan.
Anak yang masih minum.Pemberian makanan pada sebelum waktunya dapat menyebabkan
diare.
ASI adalah makanan paling baik untuk bayi. Komponen zat makanan tersedia dalam
bentuk yang ideal dan seimbang untuk dicerna dan diserap secara optimal oleh bayi. ASI saja
sudah cukup untuk menjaga pertumbuhan sampai umur 6 bulan. Tidak ada makanan lain
yang dibutuhkan selama masa ini. ASI bersifat steril, berbeda dengan sumber susu lain
seperti susu formula atau cairan lain yang disiapkan dengan air atau bahan-bahan dapat
terkontaminasi dalam botol yang kotor. Pemberian ASI saja, tanpa cairan atau makanan lain
dan tanpa menggunakan botol, menghindarkan anak dari bahaya bakteri dan organisme lain
yang akan menyebabkan diare. Keadaan seperti ini di sebut disusui secara penuh
(memberikan ASI Eksklusif). Bayi harus disusui secara penuh sampai mereka berumur 6
bulan. Setelah 6 bulan dari kehidupannya, pemberian ASI harus diteruskan sambil
ditambahkan dengan makanan lain (proses menyapih).
Berikut ini sejumlah kandungan makanan yang bisa membantu kesembuhan penderita diare :
31
Makanan yang rendah lemak sangat baik dikonsumsi ketika diare karena lemak jenuh dapat
memperburuk kondisi tubuh yang melemah akibat kehilangan cairan secara berlebihan.
Hindari makanan berupa gorengan dan santan kental ketika diare.
Buah, Sayur
Beberapa jenis buah yang memiliki kandungan zat tertentu sehingga membantu mempercepat
proses penyembuhan diare tersebut. Buah-buahan yang mempunyai tekstur lembut dapat
dijadikan asupan yang mampu meringankan gejala diare. Lalu apa saja kategori buah-buahan
yang dapat mengatasi diare? Berikut penjelasannya :
1. Pisang
Pisang merupakan jenis buah-buahan yang lembut dan lunak ketika dikonsumsi serta dapat
membantu menenangkan sistem saluran pencernaan yang terganggu ketika proses
pembentukan feses. Berikut beberapa kandungan yang terdapat didalam pisang :
Potasium : Kadar potasium yang tinggi dapat mengganti cairan elektrolit yang keluar bersama
feses ketika diare.
Pectin atau Serat Soluble : berfungsi untuk membantu terserapnya cairan didalam usus dan
merangsang gerak isi perut (stool)
Inulin : yakni merupakan zat prebiotic yang dapat membantu berkembangnya bakteri baik
pada usus.
4. Wortel
Wortel merupakan jenis sayur-sayuran yang kaya akan nutrisi dan sangat baik untuk sistem
pencernaan. Selain itu, kandungan vitamin yang terdapat pada wortel dapat meredakan
kondisi usus yang tidak normal akibat diare. Ada beragam cara untuk mengkonsumsi wortel
yang dapat dijadikan sebagai asupan kebutuhan nutrisi dari sayur-sayuran selama diare.
Sebaiknya mengolah wortel dengan cara direbus atau dihaluskan menjadi sebuah jus supaya
sistem pencernaan tidak kewalahan saat memprosesnya didalam usus.
Jenis Karbohidrat
Selama mengalami diare maka penderita akan kekurangan cairan sehingga menyebabkan
menurunnya energi didalam tubuh. Untuk itu dengan mengkonsumsi beberapa
kategori makanan yang mengandung karbohidrat dan nutrisi lainnya dapat mengembalikan
energi didalam tubuh bahkan membantu proses pulihnya sistem pencernaan yang tergannggu
akibat diare. Berikut kategorinya :
32
1. Nasi
Nasi merupakan menu utama bagi kebanyakan orang di negara Asia. Namun terlepas dari
fungsinya sebagai asupan karbohidrat sehari-hari ternyata nasi juga dapat membantu proses
terbentuknya feses atau tinjau didalam usus serta memadatkannya. Akan tetapi nasi merah
dan nasi hitam ternyata tidak baik dikonsumsi ketika diare karena kandungan serat yang
tinggi didalamnya.
2. Kentang
Kentang merupakan jenis makanan yang mengandung karbohidrat tinggi dan sangat baik
dikonsumsi ketika diare. Pada umumnya kentang ini dijadikan pilihan alternatif ketika tidak
dapat mengkonsumsi nasi karena sebab tertentu. Cara pengolahannya tidak boleh
menggunakan minyak untuk menggoreng karena kandungan gizi dan nutrisi didalamnya akan
hilang sedangkan minyak itu sendiri akan memperparah kondisi tubuh ketika diare.
33
8. Bagaimana menegakkan diagnosis holistik pada kasus di skenario?
Jawab :
Diagnosis holistik adalah Salah satu standar dalam praktik pelayanan kedokteran
keluarga, melihat individu sebagai bagian dari komunitasnya (keluarga, tempat kerja, budaya,
negara) dan memahami bahwa pasien merupakan seorang makhluk yang utuh yang terdiri
dari fisik, psikis dan jiwa (body, mind and spirit).
A. Aspek Personal
Keluhan utama (reason of encounter) /simptom/ sindrom klinis yang ditampilkan dan
apa yang diharapkan pasien atau keluarganya serta apa yang dikhawatirkan pasien atau
keluarganya.
Pada kasus skenario keluhan utamanya yaitu BAB encer seperti air lebih dari 10 kali
sehari dan tidak adanya muntah pada skenario kasus diare ini, keluarga pasien mengharapkan
anaknya sembuh sehingga anaknya diantar ke puskesmas dengan rasa kekhawatiran. Diare ini
dapat disembuhkan apabila dilakukan penatalaksanaan yang baik dan benar.
B. Aspek Klinis
Anamnesis
a. Keluhan Utama: BAB encer >10 kali sehari dan tidak ada muntah
Lama diare berlangsung, frekuensi diare sehari, warna dan konsentrasi tinja, lendir
dan/darah dalam tinja.
Muntah, rasa haus, rewel, anak lemah, kesadaran menurun, buang air kecil terakhir,
demam, sesak, kejang, kembung.
Jumlah cairan yang masuk selama diare.
Jenis makanan dan minuman yang diminum selama diare, mengonsumsi makanan
yang tidak biasa.
Penderita diare di sekitarnya dan sumber air minum.
34
d. Riwayat Penyakit Keluarga: pada skenario dijelaskan bahwa berak-berak seperti ini selalu
diderita oleh keluarga pa anwar (ayah pasien)
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan laboratorium tinja tidak ada telur cacing atau parasite usus lainnya.
Rencana Terapi
Sesuai pada skenario sendiri bahwa pasien adalah bayi yang menyusui maka disarankan
rencana terapinya adalah:
35
Hentikan makanan padat
Berikan cairan suplemen cairan jernih
Lanjutkan menyusu ASI
Perilaku individu dan gaya hidup (life style) pasien, kebiasaan yang menunjang
terjadinya penyakit, atau beratnya penyakit.
Umur 6 bulan masih rentan untuk terkena berbagai jenis infeksi, kecuali apabila
dilakukan pengawasan kebersiahan yang baik dari peran orangtuanya
Saat ini anggota keluarga tidak ada yang mengalami diare, namun hal seperti ini
selalu di derita oleh kelurga pa anwar (ayah pasien)
Makanan yang didapatkan oleh pasien baik yaitu ASI dari ibunya dan makanan
tambahan
Pada skenario dijelaskan bahwa pak anwar bekerja sebagai pelayan toko kelontong
tradisional, hal ini harus diberitahukan kepada pa anwar sendiri bahwa jika sehabis
pulang bekerja disarannkan untuk membersihkan diri terlebih dahulu dan jangan
langsung bermain bersama anak anaknya.
Pada skenario di jelaskan bahwa rumah tinggal yang ditinggali oleh kelurga pa anwar
termasuk padat dengan berisi 9 orang dalam satu rumah panggung 4x7 meter.
Pada skenario dijaleskan bahwa kampung yang ditingali oleh keluarga pa anwar
belum ada fasilitas PAM, jadi mereka hanya mengandalkan air dari sumur gali dan
sebagian warga lainnya mengandalkan air sungai yang mengalir di kampung yang
mereka tinggali.
Belum semua rumah mempunyai MCK
Dari berbagai aspek risiko eksternal diatas bisa menimbulkan berbagai penyakit
kesehatan akibat hygene maka peran dokter keluarga disini sangat penting guna
memberikan penyuluhan atas berbagai masalah yang ada di kampung tersebut dan
memberikan berbagai macam solusi yang dapat diatasi seperti contohnya membuat air
besih.
E. Derajat Fungsional
Kemampuan melakukan aktifitas fisik : tidak dijelaskan pada skenario dan juga dilihat dari
usia pasien yang masih 6 bulan
36
9. Bagaimana pencatatan dan pelaporan pada kasus diare di skenario?
Jawab :
1) Pencatatan Kasus
a. Genogram
b. Family folder :
Identitas
Pemeriksaan Fisis
Diagnosis Masalah
Tindakan/Pengobatan
Pelayanan lain yang diberikan
2) Pelaporan Kasus
i. Pengumpulan Data Kasus Diare
37
c. Pengumpulan data melalui studi kasus
Pengumpulan data ini dapat dilakukan satu tahun sekali, misalnya pada pertengahan atau
akhir tahun. Tujuannya untuk mengetahui base line data sebelum atau setelah program
dilaksanakan dan hasil penilaian tersebut dapat digunakan untuk perencanaan di tahun yang
akan datang.
38
10. Jelaskan mengenai sistem rujukan dan konsultasi pasien pada skenario!
Jawab :
Rujukan adalah pelimpahan wewenang dan tanggung jawab atas kasus penyakit atau
masalah kesehatan yang diselenggarakan timbal balik, baik secara vertikal dalam
arti dari satu strata sarana pelayanan kesehatan ke strata pelayanan kesehatan lainnya,
maupun secara horizontal dalam arti antara strata sarana pelayanan kesehatan yang
sama. Sesuai dengan jenis upaya kesehatan yang diselenggarakan oleh puskesmas
ada dua macam rujukan yang dikenal yakni:
Rujukan pelayan kesehatan masyarakat juga dilakukan apabila satu puskesmas tidak
mampu menyelenggarakan upaya kesehatan wajib dan pengembangan, padahal upaya
kesehatan masyarakat telah menjadi kebutuhan masyarakat. Apabila puskesmas tidak
,mampu menyelenggarakan upaya kesehatan, puskesmas wajib merujuknya ke dinas
kesehatan kabupaten/ kota.
39
Rujukan tenaga: dukungan ahli untuk penyelidikan KLB, bantuan penyelesaian
masalah hukum kesehatan, penanggulangan masalah kesehatan karena bancana alam.
Rujukan operasional: menyerahkan sepenuhnya kewenangan dan tanggung jawab
penyelesaian masalah kesehatan masyarakat atau penyelenggara upaya kesehatan
masyarakat (antara lain: UKS, UKK, UKJ, pemeriksaan contoh air bersih) kepada
Dinas Kesehatan Kabupatan/ Kota.
Sebelum merujuk bayi,selain memberikan tindakan pra rujukan perlu dilakukan beberapa
hal sebagai berikut:
40
11. Bagaimanakah penatalaksanaan pada kasus di skenario?
Jawab :
1. Berikan oralit
Untuk mencegah terjadinya dehidrasi dapat dilakukan mulai dari rumah tangga
dengan memberikan oralit osmolaritas rendah, dan bila tidak tersedia berikan cairan
rumah tangga seperti air tajin, kuah sayur, air matang. Oralit saat ini yang beredar di
pasaran sudah oralit yang baru dengan osmolaritas yang rendah, yang dapat
mengurangi rasa mual dan muntah. Oralit merupakan cairan terbaik bagi penderita
diare untuk mengganti cairan yang hilang. Bila penderita tidak bisa minum harus
segera di bawa ke sarana kesehatan untuk mendapatkan pertolongan cairan melalui
infus.
Derajat dehidrasi dibagi dalam 3 klasifikasi :
a) Diare tanpa dehidrasi
Tanda diare tanpa dehidrasi, bila terdapat 2 tanda di bawah atau lebih :
- Keadaan umum : baik
- Mata : normal
- Rasa haus : normal
- Turgor kulit : kembali epat
Dosis oralit bagi penderita diare tanpa dehidrasi :
o Umur < 1 tahun : - gelas setiap kali anak mencret
o Umur > 1 tahun : - 1 gelas setiap kali anak mencret
o Umur diatas 5 tahun : 1 - 1 gelas setiap kali anak mencret
41
c) Diare dehidrasi berat
Diare dehidrasi berat, bila terdapat 2 tanda di bawah atau lebih :
- Keadaan umum : lesu, lunglai, atau tidak sadar
- Mata : cekung
- Rasa haus : tidak bis minum atau malas minum
- Turgor kulit : kembali sangat lambat (lebih dari 2 detik)
Penderita diare yang tidak dapat minum harus segera dirujuk ke puskesmas untuk
di infus.
5. Pemberian nesehat
Ibu dan pengasuh yang berhubungan erat dengan balita harus diberi nasehat tentang :
1. Cara memberikan cairan dan obat di rumah
2. Kapan harus membawa kembali balita ke petugas kesehatan bila
- Diare lebih sering
- Muntah berulang
43
- Sangat haus
- Makan/minum sedikit
- Timbul demam
- Tinja berdarah
- Tidak membaik dalam 3 hari.
44
12. Jelaskan mengenai peranan dokter keluarga pada kasus di skenario!
Jawab :
Tindakan Promotif
Tindakan Preventif
Tindakan Kuratif
Tindakan Rehabilitatif
Pada kasus di skenario, tindakan-tindakan nyata yang dapat dilakukan dalam 4 aspek diatas
diantaranya
PROMOTIF
- Menjelaskan pada keluarganya tentang seperti apa penyakit diare, terutama mengenai
apa penyebabnya, apa akibatnya, bagaimana cara mengobati dan pencegahannya.
PREVENTIF
1. Mencuci tangan pakai sabun dengan benar pada lima waktu penting:
Sebelum makan,
45
Sebelum memegang bayi,
2. Meminum air minum sehat, atau air yang telah diolah, antara lain dengan cara
merebus, pemanasan dengan sinar matahari atau proses klorinasi.
3. Pengelolaan sampah yang baik supaya makanan tidak tercemar serangga (lalat, kecoa,
kutu, lipas, dan lain-lain).
4. Membuang air besar dan air kecil pada tempatnya, sebaiknya menggunakan jamban
dengan tangki septik.
KURATIF
Prinsip pengobatan diare adalah mencegah dehidrasi dengan pemberian oralit (rehidrasi) dan
mengatasi penyebab diare.
Informasi kemungkinan akan terjadinya KLB / wabah adalah dengan melaksanakan Sistem
Kewaspadaan Dini secara cermat, selain itu melakukan langkah-langkah lainnya :
46
Tim Gerak Cepat (TGC) :
Tugas /kegiatan :
Pengamatan :
Pengambilan usap dubur terhadap orang yang dicurigai terutama anggota keluarga
Pengambilan contoh air sumur, sungai, air pabrik dll yang diduga tercemari dan
sebagai sumber penularan.
Pencegahan dehidrasi dengan pemberian oralit bagi setiap penderita yang ditemukan
di lapangan.
Membuat laporan tentang kejadian wabah dan cara penanggulangan secara lengkap
Melakukan pencatatan nama , umur, alamat lengkap, masa inkubasi, gejala diagnosa
dsb.
47
Mengatur logistik
Membuat laporan harian, mingguan penderita diare yang dirawat.(yang diinfus, tdk
diinfus, rawat jalan, obat yang digunakan dsb.
REHABILITATIF
Edukasi untuk pemberian makanan lunak serta mengindari makanan dan minuman
yang dapat merangsang peristaltik seperti alkohol,kopi,lada,dll.
48
BAB III
Kesimpulan
Maka, penatalaksanaan pada penyakit ini lebih ditekankan pada pencegahannya dan
perubahan perilaku keluarga nya. Dengan menerapkan perilaku hidup sehat untuk semua
anggota keluarga contohnya membangun jamban sehat dan melaksanakan tindakan hidup
sehat yang sebelumnya telah dijelaskan dalam pembahasan diatas.
49
DAFTAR PUSTAKA
Annisa V. Kajian Dokter Layanan Primer oleh ISMKI. 2013. p. 112. Available
from: http://issuu.com/vichaannisa/docs/kajian_dlp_oleh_ismki.doc
Azwar, Azrul ; Gan, Goh Lee ; Wonodirekso, Sugito. 2004. A Primer On Family Medicine
Practice. Singapore International Foundation : Singapore.
Diarrhoea: Why children are still dying and what can be done, UNICEF/WHO, Geneva :
2009.
Entjang, I., 2000. Ilmu Kesehatan Masyarakat, Cetakan ke XIII. Bandung: PT Citra Aditya
Bakti.
Irianto, J. dkk, 1996. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kejadian Diare pada Anak Balita,
Buletin Penelitian Kesehatan, Th 1996, No. 24: 494-499.
Subdit Pengendalian Diare dan Penyakit Pencernaan Lainnya. 2011. Buletin Situasi Diare di
Indonesia. Jakarta: Kemenkes RI
Qomariah. 2000. Sekilas Kedokteran Keluarga. FK-Yarsi : Jakarta
________. 2009. Panduan Penyelenggaraan Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia, Jakarta.
50