Professional Documents
Culture Documents
DI SUSUN OLEH :
BAB I
PENDAHULUAN
Di Indonesia banyak terdapat sumberdaya air, baik yang berupa air tanah, sungai, maupun
laut. Tentu saja tidak mudah untuk mengolah sumberdaya-sumberdaya tersebut, banyak
masalah kekeringan saat kemarau melanda, bagaimana kita harus menyediakan air baku dan
air untuk irigasi ketika kekeringan melanda, dan permasalahan lainnya. Salah satu solusi
yang tepat adalah dengan membuat Bendung Karet. Untuk itu, dalam makalah ini saya akan
membahas apa itu Bendung Karet agar kita bisa menerapkan teknologi tepat guna dengan
baik.
2. Bagian-Bagian Bendungan
7. Komponen Bangunan
9. Perencanaan Instalasi
Tujuan Makalah
PEMBAHASAN
Pengertian Bendungan
Bendungan (dam) adalah konstruksi yang dibangun untuk menahan laju air menjadi waduk,
danau, atau tempat rekreasi. Seringkali bendungan juga digunakan untuk mengalirkan Air ke
Bagian-Bagian Bendungan
Adalah tubuh bendungan yang berfungsi sebagai penghalang air. Bendungan umumnya memiliki
tujuan untuk menahan air, sedangkan struktur lain seperti pintu atau tanggul digunakan untuk
mengelola atau mencegah aliran air ke dalam daerah tanah yang spesifik. Kekuatan air
memberikan listrik dalam pompa air dan ini dimanfaatkan untuk menyediakan listrik bagi jutaan
konsumen.
Pondasi (Foundation)
Adalah bagian dari bendungan yang berfungsi untuk menjaga kokohnya bendungan.
Adalah bagian dari pintu air yang menahan tekanan air dan dapat digerakan untuk membuka,
Adalah alur dari baja atau besi yang dipasang masuk ke dalam beton yang digunakan untuk
menjaga agar gerakan dari daun pintu sesuai dengan yang direncanakan.
Angker (Anchorage)
Adala baja atau besi yang ditanam didalam beton dan digunakan untuk menahan rangka pengatur
arah gerakan agar dapat memindahkan muatan dari pintu air ke dalam konstruksi beton.
Hoist
Adalah alat untuk menggerakan daun pintu air agar dapat dibuka dan ditutup dengan mudah.
Adalah bangunan beserta instalasinya untuk mengalirkan air banjir yang masuk ke dalam waduk
dengan membuat tubuh bendung dari tabung karet yang dikembangkan. Bendungan karet
berfungsi meninggikan muka air dengan cara menggembungkan tubuh bendung dan menurunkan
muka air dengan cara mengempiskannya. Pembukaan bendung bisa dilakukan secara otomatis
dengan pengempisan tabung karet tersebut, sedangkan pengembangannya hanya bisa dilakukan
secara manual. Dibandingkan dengan bendung tetap dan bendung gerak pintu, bendung karet
memiliki kelebihan di samping kekurangan yang ada. Bendung karet pertama kali dibangun
tahun 1957 di Amerika Serikat dengan menggunakan bahan tekstil untuk membentuk tubuh
bendung. Pada tahun 1978 bahan tersebut dikembangkan menjadi serabut nilon yang dibungkus
dengan karet sintetis. Pembangunan bendung karet di Indonesia dimulai tahun 1990. Pada
penerapannya di lapangan banyak dijumpai berbagai masalah yang berakibat rendahnya kinerja
bendung. Masalah tersebut diakibatkan oleh kurangnya dukungan teori dan pengalaman. Selain
itu, belum ada pedoman yang bisa dipakai sebagai acuan untuk perencanaan bendung karet. Oleh
karena itu, disusun pedoman perencanaan bendung karet. Pedoman ini memuat garis besar
tentang dasar pertimbangan untuk membangun bendung karet, persyaratan lokasinya, struktur
Adalah bendung karet yang menggunakan udara sebagai media pengisi tabung karet. Dan,
Bendung Karet Isi Air
Adalah bendung karet yang menggunakan media air sebagai media pengisi tabung karet.
1. Alternatif penerapan bendung jenis lain yang lebih murah tanpa mengabaikan
2. Bendung karet hanya diterapkan pada kondisi yang apabila digunakan bendung tetap
3. Alternatif bendung karet dipilih apabila bendung gerak jenis lain tidak bisa menjamin
kepastian pembukaan bendung pada saat banjir datang, mengingat daerah yang harus
6. Air sungai tidak mengandung limbah kimia yang bisa bereaksi dengan karet.
7. Bahan
8. Tabung karet terbuat dari bahan yang elastis, kuat, kedap udara, tidak mudah terabrasi,
9. Perencanaan bahan karet baik jenis, kekuatan maupun dimensi hendaknya disesuaikan
Agar operasi bendung karet dapat terlaksana dengan baik disyaratkan hal-hal berikut.
1. Kondisi bendung dapat mengembang dan mengempis dengan baik dan tidak bocor.
3. Tersedia petunjuk dan pola operasi yang direncanakan dengan baik sesuai dengan
5. Tersedia petugas operasi yang menguasai petunjuk dan pola operasi bendung karet.
intensitas tinggi mengingat gangguan yang sepele terhadap karet bisa berakibat bendung
diperlukan:
semaksimal mungkin.
o Bendung karet harus diamankan dari gangguan manusia yang tidak bertanggung
jawab.
Bahan karet
Lembaran karet terbuat dari bahan karet asli atau sintetik yang elastik, kuat, keras, dan tahan
lama. Pada umumnya bahan karet yang digunakan memiliki spesifikasi sebagai berikut:
1. Kekerasan
Tes abrasi menggunakan metode H18 dengan beban 1 kg pada putaran 1000 kali tidak
1. Kuat Tarik
Bahan karet diperkuat dengan susunan benang nilon yang memberikan kekuatan tarik sesuai
dengan yang dibutuhkan untuk menahan gaya seperti diuraikan pada butir Bahan dasar karet
umumnya digunakan karet sintetis seperti ethylene propylene diene monomer (EPDM),
chloroprene rubber (CR), dan lain-lain. Untuk mengurangi goresan oleh benda tajam/keras,
2. Kekuatan
Kekuatan lembaran karet harus mampu menahan gaya tekanan air dikombinasikan dengan gaya
tekanan udara dari dalam tubuh bendung. Tebal lembaran karet ditentukan oleh tebal susunan
benang nilon ditambah lapisan penutup di kedua sisinya untuk menjamin kedap udara. Lapisan
penutup sisi luar dibuat lebih tebal untuk pengamanan terhadap goresan ataupun abrasi oleh
benda keras. Biasanya tebal lapisan penutup diambil sekitar 3 mm di permukaan dalam dan 7
mm di permukaan luar.
Dapat membuka secara otomatis jika terjadi banjir yang melampaui batas tertentu.
Pada bendung yang berfungsi untuk menahan intrusi air asin, air asin yang terperangkap
Aman terhadap gangguan akibat arus air dan benda padat yang terangkut.
Tinggi bendung karet umumnya tidak melebihi 5,00 m, dengan pertimbangan bahwa
Kuat dan stabil terhadap penggulingan penggeseran dan batas daya dukung tanah serta
Tata letak bendung direncanakan sedemikian rupa sehingga dapat memberikan fasilitas
Panjang bentang bendung diusahakan sama dengan lebar normal alur sungai. Panjang panel
bendung dibatasi oleh kemampuan produsen dan kemudahan pengangkutan bahan ke lokasi.
Panjang panel bendung bisa juga ditentukan oleh sistem panelisasi yang ditujukan untuk
pengaturan muka air hulu. Panjang lantai hulu harus dapat menyediakan landasan bagi
penggelaran lembaran karet bendung. Dasar tubuh bendung dan lantai hulu dibuat sedemikian
tinggi sehingga permukaannya dapat dikeringkan dengan cara membuka pintu pembilas. Jika hal
ini terkendala oleh timbulnya peningkatan ancaman banjir, permukaan dasar bendung dan lantai
hulu tetap dibuat rendah dengan pilar saluran pembilas diperpanjang hingga ujung lantai hulu. Di
ujung lantai hulu dan ujung hilir pondasi disediakan perletakan untuk pemasangan cofferdam
sederhana.
Perencanaan Instalasi
1. Lubang Angin
Lubang angina merupakan lubang bagi pemasukan dan pengeluaran udara pada tabung karet.
Jumlah lubang minimum dua lokasi, yaitu dikedua ujung tabung karet dengan memasang pipa
baja dalam tabung. Hal ini diperlukan untuk menghindari terjebaknya udarapada satu sisi tabung
karet ketika terjadi v-notch yang bisa menutup rongga tabung karet. Lubang angina bisa dibuat
lebih dari dua, yang diletakkan merata di sepanjang pipa baja dalam tabung karet. Dalam tabung
karet juga perlu dilengkapi lubang drainase yang diperlukan untuk menguras akumulasi air yang
Pompa udara harus disediakan untuk mengembangkan tabung karet. Pemopaan udara ke dalam
tabung karet harus dilengkapi dengan instrument pengontrol tekanan udara (manometer).
Komponen Bangunan
Tubuh bendung, yang berupa tabung karet yang dikembangkan, sebagai bangunan utama
Bangunan dasar, yang berupa fondasi untuk perletakan tubuh bendung yang dirangkaikan
dengan lantai hilir sebagai dasar kolam peredam energi dan lantai hulu yang
Pilar dan tembok tepi, yang berfungsi sebagai batas tepi panel bendung dan penahan
Saluran dan pintu pembilas, yang berfungsi untuk pembilas sedimen di sekitar mulut
bangunan pengambilan dan untuk fasilitas dewatering pada pekerjaan perbaikan tubuh
bendung.
Instalasi pemompaan udara, yang terdiri dari generator atau jaringan suplai listrik, pompa
blower, pipa penghubung, dan instalasi pipa dalam tubuh bendung serta peralatan kontrol
Rumah operasi, yang berfungsi sebagai tempat peralatan pemompaan udara dan
yang berfungsi untuk jalan penyeberangan orang/kendaraan antar kedua sisi sungai
sekaligus untuk menghindari orang melintas pada tubuh bendung dan untuk melindungi
Dalam kaitannya dengan operasi dan pemeliharaan, bendung karet yang baik mempunyai kriteria
sebagai berikut.
1. Bisa dikembangkan dengan baik tanpa mengalami kebocoran dengan mercu sesuai
2. Bisa mengempis secara otomatis pada kondisi yang direncanakan dan bisa di kempiskan
secara manual.
3. Tersedia landasan yang bisa dilakukan dewatering dengan mudah untuk keperluan
4. penambalan karet.
5. Tubuh bendung terlindungi dari sengatan sinar matahari, misalnya dengan jembatan
penyeberangan.
sedimen/sampah.
Sistem Otomatisasi
Prinsip kerja sistem otomatisasi adalah apabila muka air sungai di hulu bendung sudah
mencapai muka air pengempisan yang direncanakan, akan terjadi aliran masuk ke dalam sistem,
yang diatur untuk menggerakan tuas pembuka tutup saluran udara dari tabung karet. Sistem
1. Sistem ember, aliran air ditampung dalam suatu ember yang diikatkan pada kotak
otomatisasi. Dengan makin besar berat ember, posisi ember akan turun hingga memutar
2. Sistem pengapungan, aliran air ditampung dalam suatu bak yang di dalamnya dipasang
pelampung. Pelampung diikat dengan tali yang dihubungkan dengan kotak otomatisasi.
Jika muka air naik, pelampung ikut naik dan menggerakkan tuas pembuka tutup.
Penerapan
Pola pengoperasian
Pada dasarnya bendung karet berada dalam keadaan mengembang untuk memenuhi fungsinya
sebagai pelayanan bangunan pengambilan maupun menahan intrusi air laut. Tekanan udara
dalam tubuh bendung harus dipertahankan diatas batas minimum agar bendung cukup kaku dan
tidak boleh melampaui tekanan maksimum agar bendung terhindar dari kerusakan. Apabila
terjadi banjir, untuk menghindari peningkatan ancaman banjir, bendung di kempiskan secara
otomatis melalui sensor muka air hulu mencapai muka air pengempisan. Bendung karet bisa di
kempiskan secara manual untuk melayani suatu keperluan tertentu. Pengembangan kembali
bendung karet diperlukan apabila muka air sungai turun hingga di bawah muka air normal. Pada
bendung karet yang berfungsi untuk menahan intrusi air laut, pengembangan kembali harus
Pola pemeliharaan
Pemeliharaan merupakan pencegahan maupun perbaikan terhadap kerusakan yang terjadi pada
bendung karet.
Pembangunan bendung dan bendungan selain bermanfaat untuk menampung air dan
menaikkan level air untuk saluran irigasi, perikanan, maupun tempat wisata, dll. Pembangunan
bendung yang melintang di sungai jika ditinjau dari segi restorasi sungai mempunyai dampak
negatif bagi kehidupan biotik dan abiotik di sungai. Beberapa dampak tersebut antara lain
sebagai berikut.
keseimbangan angkutan sedimen (sediment balance) .Dengan bendung atau bendungan maka
proses degradasi dan agradasi di sepanjang sungai akan terganggu. Di bagian hulu akan terjadi
surplus sedimen sedangkan di bagian hilir terjadi defisit sedimen. Defisit sedimen di bagian hilir
akan berpengaruh pada penggerusan di bagian hilir bendung atau bendungan. Terganggunya
keseimbangan sedimen akan dapat menginisasi terjadinya erosi dan sedimentasi di berbagai
tempat yang sulit diprediksi. Dengan bendung atau bendungan permanen, maka akan terjadi
pemutusan ekosistem alur sungai secara drastis dari ekosistem yang bersifat terbuka dari hulu
hingga hilir, menjadi ekosistem yang terpisah. Sungai bukan lagi sebagai ekosistem terbuka tapi
suatu ekosistem yang semi terbuka atau tertutup. Penanggulangan dampak negatif dari
ketidakseimbangan angkutan sedimen ini adalah dengan cara membangun bendung semi
permanen atau bendung karet. Untuk konstruksi bendungan sampai saat ini belum ada teknologi
yang efektif untuk dapat menjamin keseimbangan sedimen hulu hilir. Teknologi pipa
Dengan pembendungan maka akan terjadi perubahan muka air tanah. Peningkatan muka air
tanah ini tidak mesti berdampak positif bagi vegetasi di tempat yang bersangkutan. Karena
banyak vegetasi yang tidak sesuai hidup pada kondisi muka air tanah tinggi. Dengan demikian
Pada pembangunan bendung, sering sungai utama akan menderita defisit sungai.
Pembangunan bendung atau bendungan di suatu sungai biasanya menimbulkan perluasan area
genangan. Perluasan area genangan ini selain berdampak positif terhadap meningkatnya
konservasi air, juga dapat berdampak negatif terhadap ekosistem wilayah sungai yang
tergenangi. Panjang daerah yang terkena dampak negatif terhadap ekosistem sungai di bagian
hulu pembendungan adalah sepanjang back water effect. Pada prinsipnya dengan penggenangan
ini akan menyebabkan terjadinya penurunan kecepatan air (mendekati tidak bergerak) dan
kedalaman air bertambah. Perubahan kecepatan dan kedalaman air ini jelas akan berdampak
pada flora dan fauna di bagian hulu bendung atau bendungan tersebut. Penyelesaian masalah ini
adalah dengan cara memperkecil areal genangan. Dalam perencanaannya harus dipilih suatu
tempat yang mempunyai head cukup dengan areal genangan seminimal mungkin.
Sungai sebagai suatu sistem alamiah mempunyai derajat dinamika tinggi. Dalam arti, dengan
heterogenitas fisik sungai alamiah yang tinggi, mendorong terjadinya dinamisasi sungai yang
tinggi. Dinamisasi sungai tersebut akan berkurang jika di sungai dibangun bendung misalnya
untuk hydropower plant. Dengan bendung dan saluran buatan, kondisi sungai menjadi homogen.
Misalnya kecepatan air akan menjadi nol, maka air akan relatif tetap (homogen), profil melintang
dan memanjang berbentuk trapesium atau segiempat (homogen). Dengan kondisi homogen ini
maka diversifikasi vegetasi dan fauna akan menurun. Penyelesaian masalah ini dapat dilakukan
dengan membangun bendung gerak. Jika hal ini tidak memungkinkan dapat dilakukan dengan
cara kompensasi lingkungan, yaitu mengganti kondisi heterogen sepanjang back water tile yang
ikan tertentu. Pada umumnya suatu sungai memiliki berbagai macam jenis ikan, sebagian dari
ikan tersebut biasanya juga mempunyai perilaku migrasi dari hulu ke hilir atau dari hilir ke hulu.
Dengan dibangunnya bendung atau bendungan melintang sungai maka kemungkinan terjadinya
migrasi dalam sungai sangat kecil atau tertutup. Ikan tidak dapat bermigrasi lagi, akhirnya ikan-
ikan dengan sifat migrasi ini akan punah. Jenis fauna yang bermigrasi ini tidak hanya ikan saja,
namun banyak dari beberapa jenis fauna lainnya seperti kepiting, udang, dan belut. Penyelesaian
masalah ini adalah dengan membangun bangunan kemenerusan sungai misalnya fishway (tangga
ikan).
BAB III
PENUTUP`
Kesimpulan
karet memang perlu dicanangkan. Karena teknologi tepat guna ini dapat menyimpan persediaan
air ketika musim penghujan. Dan kepada masyarakat agar turut serta membantu menjaga
bendungan yang telah dibuat. Namun ada baiknya kita juga memperhatikan dampak negatif dari
pembuatannya.
Saran
Pembuatan bendung harus dilakukan lebih baik lagi agar tepat guna, dan sebaiknya membuat
penelitian kembali tentang metode ini agar bisa membuat bendungan tanpa banyak merusak
ekosistem daerah sekitar sungai. Setiap pilihan memang ada resikonya, tapi kita harus berusaha
https://juzailahtrihandayani.wordpress.com/2014/07/30/bendung-karet-sebagai-teknologi-tepat-guna/