Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
berkontribusi terhadap produksi migas Indonesia, dan ekspor LNG. Saat ini, usaha
Cekungan Kutai.
XVII dengan pembagian batas dangkal (Pertamina Shallow Right) dimiliki oleh
Pertamina, dan batas dalam dimiliki oleh VICO Indonesia (VICO Deep Right).
menghasilkan minyak mencapai 8280 bopd pada uji produksi 19 April 2014
(http://www.pertamina.com/news-room/seputar-energi/uji-produksi-sumur-louise-
XVII masih menarik untuk dieksplorasi terutama pada VICO Deep Right.
1
batupasir-batupasir yang berada di bawah batas dalam VICO, hingga akhir
ketersediaan data sumur. Interval di bawah batas dalam VICO selanjutnya disebut
Banyak studi telah dilakukan pada Blok Sanga-Sanga secara geologi dan
dan dominasi sungai-pasang surut, dengan progradasi delta ke arah timur sejak
Salah satu permasalahan yang dapat dirumuskan dari latar belakang di atas
dan data sumur yang tersedia, yang dikombinasikan dengan informasi geologi
(meliputi geologi regional, struktur dan stratigrafi) daerah telitian. Dari penelitian
ini diharapkan bisa menjawab masalah utama dalam eksplorasi di Lapangan XVII,
yaitu dengan data yang ada, dapat memperkirakan persebaran batupasir Formasi
dan SP.
2
2) Mengidentifikasi reservoar batupasir x interval dalam, dan sifat
petrofisikanya.
berskala 1:250.000 oleh Supriatna, dkk (1995). Area penelitian Gambar 1.1
Kartanegara, 18km dan 38km arah tenggara Kota Samarinda dan Tenggarong.
Berdasar kesepakatan awal dengan VICO Indonesia sebagai operator, maka lokasi
Tmbp U Qa
N
gh
Tmbp
ou
Tr
17
n
wa
la
20
Pa
50
45
45
SAMARINDA Qa
Tpkb
South China Sea Tmbp
Lu Tmbp 37
pa
Tpkb
rL
ine Sangkurilang
Ma Strike Slip
ng
ka
Kuching High lih Fault TENGGARONG
Hig at 60 10
10
h
Qa
Qa
Tmbp
60
35
Qa
75
Schwaner Block
Paternoster
Tmbp Strike Slip SAMARINDA
igh
Fault 30
sH
atu
Tmbp
er
50
M
32
32
Qa
70
30 30
17 60
25 10 Tpkb Qa
Tpkb Qa
36
22 15
75
26
75 30
Tmbp
52
10
40 60
45
Qa
40 19 0 2.5 5 7 10 12.5 km
22
Qa
75 0 2.5 5 7 10 12.5km
Supriatna, dkk (1995) Qa Qa
Gambar 1.1. Lokasi Daerah Telitian, Peta Pojok Kanan Bawah Menunjukkan
Akses Jalan Darat Menuju Derah Penelitian
1) Analisis fasies dilakukan berdasar data log sumur dan seismik 2D yang telah
3
2) Data sumur diambil pada periode yang berbeda dengan data seismik
dilakukan sebelumnya.
seoptimal mungkin dengan metode yang ada, sehingga diutamakan untuk korelasi
sand-to sand .
7) Penelitian hanya fokus pada interval dalam, dengan batas yang telah
ditentukan.
8) Peta impedansi akustik dan peta atribut seismik digunakan untuk panduan
Beberapa penelitian yang telah dilakukan pada Cekungan Kutai antara lain:
Penelitian ini memaparkan bahwa pengendapan pada cekungan Kutai terbagi atas
Neogen. Untuk endapan regresif Delta Mahakam, ada tiga kelompok waktu, Early
Miocene, Middle-Upper Miocene, dan saat ini. Delta Early Miocene cenderung
terpengaruh banjir sedimen aluvial energi tinggi. Delta Middle Miocene berada di
4
antara pengaruh fluvial-aluvial dan tidal. Sedangkan Delta Mahakam saat ini
selatan daerah penelitian yang berada pada barisan antiklin yang sama. Peta
struktur pelana di tengah, dibatasi thrust fault di barat dan sebagian di timur.
3) Sidi, dkk (1999), meneliti stratigrafi dan geometri reservoar deltaik lapangan
dengan dijumpai adanya distributary channel, crevasse splay, dan mouth bar.
penting yang terdapat dalam penelitian ini yaitu adanya fase rifting pada masa
Middle Eocene hingga Early Oligocene akibat pemekaran laut Sulawesi, hingga
5
inversi cekungan Kutai pada masa Miosen menyebabkan reaktifasi suture batuan
dasar Pra Tersier menjadi sesar berpasangan, dan terjadi progradasi delta ke arah
berdasar batuan inti Lapangan Nilam. Batuan inti bersasal dari usia Upper Middle
lingkungan mouth bar delta front berukuran butir halus-sangat halus, laminated
permeabilitas >100mD.
Cekungan Kutai dari Middle Eocene hingga Late Miocene dengan integrasi
publikasi peta-peta data magnetik, gravitasi, isopah, geologi, data singkapan dan
singkapan deltaik sungai di sekitar Kota Samarinda. Pulau Kutai yang sebelumnya
sebelumnya tumbuh pada masa Early Miocene terangkat dan endapan pantai
Middle Miocene menjadi deposit deltaik sungai. Selama masa ini, pengendapan di
6
daerah penelitian berarah ke tenggara, dengan deposenter di arah tenggara pantai
Middle Miocene.
Area
Sanga-sanga
Lap.XVII
Sanga-sanga. Serta manfaat secara aplikasi memberikan arahan kepada para pihak
dengan data seismik 2D dan data sumur. Untuk pihak perusahaan hasil penelitian
ini digunakan sebagai studi awal geologi dan geofisika dalam estimasi sumber